Anda di halaman 1dari 28

KOMISI PEMILIHAN UMUM

KABUPATEN BANTUL

TATA KERJA, KODE ETIK DAN KODE PERILAKU


KELOMPOK PENYELENGGARA PEMUNGUTAN SUARA (KPPS)

Oleh:
PPK BAMBANGLIPURO
KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN BANTUL

Dasar Hukum:
1. Undang-Undang No. 7 Tahun 2017
2. Undang-Undang No. 7 Tahun 2023
3. PKPU No. 8 Tahun 2019
4. PKPU No. 8 Tahun 2022
5. Peraturan DKPP No. 2 Tahun 2017
KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN BANTUL

MATERI POKOK:
20 MENIT /
1. TATA KERJA KPPS 1
PERTEMUAN

2. KODE ETIK PENYELENGGARA PEMILU DAN KODE 25 MENIT /


PERILAKU KPPS 1
PERTEMUAN

MATERI POKOK SUB MATERI POKOK


& 1. Kedudukan KPPS
2. Susunan KPPS
SUB MATERI 3. Tugas, Wewenang, dan Kewajiban KPPS
4. Hubungan Kerja KPPS
POKOK 5. Evaluasi Kinerja KPPS
6. Pemberhentian, dan Pengambilalihan Tugas KPPS
7. Kode Etik Penyelenggara Pemilu
8. Kode Perilaku KPPS
KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN BANTUL

TATA KERJA KPPS


KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN BANTUL

KEDUDUKAN KPPS (PKPU No. 8 Tahun 2022)


PASAL 26
1. KPPS dibentuk untuk menyelenggarakan pemungutan dan penghitungan suara dalam
Pemilu dan Pemilihan di TPS.
2. KPPS berkedudukan di TPS.

PASAL 27
3. KPPS dibentuk oleh PPS paling lambat 14 (empat belas) Hari sebelum pelaksanaan
pemungutan suara Pemilu atau Pemilihan dan dibubarkan paling lambat 1 (satu) bulan
setelah pemungutan suara Pemilu atau Pemilihan.
4. Dalam hal terjadi pemungutan dan/atau penghitungan suara ulang, Pemilu susulan atau
Pemilu lanjutan, dan Pemilihan susulan atau Pemilihan lanjutan, masa kerja KPPS
diperpanjang, dan KPPS dibubarkan paling lambat 2 (dua) bulan setelah pemungutan
dan/atau penghitungan suara ulang, Pemilu susulan atau Pemilu lanjutan, dan Pemilihan
susulan atau Pemilihan lanjutan.
KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN BANTUL

KEDUDUKAN KPPS (PKPU No. 8 Tahun 2022)


3. Dalam hal terjadi pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden putaran kedua atau Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Daerah Khusus
Ibukota Jakarta putaran kedua, masa kerja KPPS diperpanjang, dan KPPS dibubarkan
paling lambat 1 (satu) bulan setelah pemungutan suara putaran kedua.
KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN BANTUL

SUSUNAN KPPS (PKPU No. 8 Tahun 2022)


PASAL 28
1. Anggota KPPS berjumlah 7 (tujuh) orang yang berasal dari anggota masyarakat di
sekitar TPS yang memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

PASAL 29
2. Susunan keanggotaan KPPS terdiri atas:
a. 1 (satu) orang ketua merangkap anggota; dan
b. 6 (enam) orang anggota.
2. Ketua KPPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dipilih dari dan oleh anggota
KPPS.
KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN BANTUL

TUGAS, WEWENANG & KEWAJIBAN KPPS (PKPU No. 8 Tahun 2022)


PASAL 30
1. Dalam penyelenggaraan Pemilu, KPPS bertugas:
a. mengumumkan daftar Pemilih tetap di TPS;
b. menyerahkan daftar Pemilih tetap kepada saksi peserta Pemilu yang hadir dan
Pengawas TPS dan dalam hal peserta Pemilu tidak memiliki saksi, daftar pemilih tetap
diserahkan kepada peserta Pemilu;
c. melaksanakan pemungutan dan penghitungan suara di TPS;
d. membuat berita acara dan sertifikat hasil pemungutan dan penghitungan suara dan
wajib menyerahkannya kepada saksi peserta Pemilu, Pengawas TPS, PPS, dan PPK
melalui PPS;
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi, KPU
Kabupaten/Kota, PPK, dan PPS sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
f. menyampaikan surat pemberitahuan kepada Pemilih sesuai dengan daftar Pemilih
tetap untuk menggunakan hak pilihnya di TPS; dan
g. melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN BANTUL

TUGAS, WEWENANG & KEWAJIBAN KPPS (PKPU No. 8 Tahun 2022)


2. Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan:
a. menyampaikan surat pemberitahuan pemungutan suara yang tidak terdistribusi
kepada PPS; dan
b. memberikan pelayanan kepada Pemilih yang berkebutuhan khusus.
3. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), KPPS mempunyai
wewenang:
a. mengumumkan hasil penghitungan suara di TPS;
b. melaksanakan wewenang lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi, KPU
Kabupaten/Kota, PPK, dan PPS sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan; dan
c. melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN BANTUL

TUGAS, WEWENANG & KEWAJIBAN KPPS (PKPU No. 8 Tahun 2022)


4. Dalam melaksanakan wewenang sebagaimana dimaksud pada ayat (3), KPPS
mempunyai kewajiban:
a. menempelkan daftar Pemilih tetap di TPS;
b. menindaklanjuti dengan segera temuan dan laporan yang disampaikan oleh saksi,
Pengawas TPS, Panwaslu Kelurahan/Desa, peserta Pemilu, dan masyarakat pada
hari pemungutan suara;
c. menjaga dan mengamankan keutuhan kotak suara setelah penghitungan suara dan
setelah kotak suara disegel;
d. menyerahkan hasil penghitungan suara kepada PPS dan Panwaslu Kelurahan/Desa;
e. menyerahkan kotak suara tersegel yang berisi surat suara dan sertifikat hasil
penghitungan suara kepada PPK melalui PPS pada hari yang sama;
f. melaksanakan kewajiban lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi, KPU
Kabupaten/Kota, PPK, dan PPS sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan; dan
g. melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN BANTUL

HUBUNGAN KERJA KPPS (PKPU No. 8 Tahun 2022)


PASAL 34
1. KPPS bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan tahapan Pemilu atau Pemilihan
kepada KPU Kabupaten/Kota melalui PPS.
2. Pada penyelenggaraan tahapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), KPPS
berkoordinasi dengan perangkat rukun tetangga atau yang disebut dengan nama lain,
rukun warga atau yang disebut dengan nama lain, Pengawas TPS, peserta Pemilu atau
Pemilihan, Pemilih, dan pihak terkait lain pada tingkat TPS.
3. KPPS wajib melaporkan kinerja penyelenggaraan tahapan Pemilu atau Pemilihan
kepada PPS paling sedikit 1 (satu) kali dalam masa kerjanya.
KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN BANTUL

D . E VALUA S I K I NER J A

Evaluasi kinerja digunakan untuk


KPPS pelaksanaan tahapan mengetahui dilakukan oleh
yang akuntabilitas penggunaan anggaran untuk
bentuk KPPS, sebagaikegiatan
mendukung
tahapan Pemilu yang dilakukan oleh KPPS dan menjadi dasar
pertimbangan bagi KPU Kabupaten/Kota dalam melakukan
pengangkatan kembali KPPS. Komponen evaluasi kinerja KPPS
digunakan untuk pelaksanaan tahapan Pemilu, kesesuaian penggunaan
anggaran; dan koordinasi pada tiap tingkatan.
KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN BANTUL

D . E VALUA S I K I NER J A

Berdasarkan Keputusan KPU Nomor 534 Tahun 2022 tentang


Perubahan atas Keputusan KPU Nomor 476 Tahun 2022 tentang
Pedoman Teknis Pembentukan Badan Adhoc Pemilu, Pemilihan,
KPPS wajib melaporkan pelaksanaan tahapan Pemilu atau Pemilihan
dan kinerja kepada PPS paling sedikit 1 (satu) kali dalam masa
kerjanya. Pada akhir masa jabatan KPPS, dilakukan penilaian kinerja
dengan mempertimbangkan aspek:
1. Pelaksanaan tahapan Pemilu atau Pemilihan pada tingkatan KPPS;
2. Penegakan kode etik, kode perilaku, sumpah/janji, dan pakta
integritas penyelenggara Pemilu; dan
3. Hasil laporan.
KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN BANTUL

D . E VALUA S I K I NER J A

Penilaian dilakukan dengan metode 180 derajat pada akhir masa


jabatan yang melibatkan PPS dan KPPS sesuai dengan wilayah kerja
KPPS. Penghitungan nilai evaluasi KPPS menjadi tanggung jawab
PPS. PPS melaporkan hasil penilaian evaluasi KPPS kepada KPU
Kabupaten/Kota melalui PPK.
KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN BANTUL

PEMBERHENTIAN KPPS (PKPU No. 8 Tahun 2022)


PASAL 43
1. Anggota PPK, PPS, dan KPPS diberhentikan oleh KPU Kabupaten/Kota.
2. Anggota PPK, PPS, dan KPPS berhenti karena:
a. meninggal dunia;
b. berhalangan tetap;
c. mengundurkan diri dengan alasan yang dapat diterima; atau
d. diberhentikan dengan tidak hormat.
3. Berhalangan tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b meliputi keadaan:
a. tidak diketahui keberadaannya; atau
b. tidak mampu melaksanakan tugas secara permanen.
KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN BANTUL

PEMBERHENTIAN KPPS (PKPU No. 8 Tahun 2022)


4. Anggota PPK, PPS, dan KPPS diberhentikan dengan tidak hormat sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf d apabila:
a. tidak lagi memenuhi syarat sebagai anggota PPK, PPS, dan KPPS;
b. melanggar sumpah/janji jabatan dan/atau kode etik;
c. tidak dapat melaksanakan tugas dan kewajiban tanpa alasan yang sah;
d. dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap karena melakukan tindak pidana Pemilu dan/atau tindak pidana lainnya;
e. tidak menghadiri rapat pleno yang menjadi tugas dan kewajibannya tanpa alasan yang
jelas; atau
f. melakukan perbuatan yang terbukti menghambat PPK, PPS, dan KPPS dalam
mengambil keputusan dan penetapan sebagaimana ketentuan peraturan perundang-
undangan.
KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN BANTUL

Berdasarkan PKPU Nomor 8


Tahun 2022 Pasal 78 Ayat 3,
apabila terjadi hal-hal yang
mengakibatkan KPPS tidak
dapat menjalankan tugasnya,
tahapan penyelenggaraan
Pemilu dilaksanakan oleh
PPS.
KODE ETIK PENYELENGGARA PEMILU

Setiap penyelenggara Pemilu wajib

bekerja, bertindak, menjalankan tugas,

wewenang dan kewajiban sebagai

penyelenggara Pemilu dengan berdasarkan

Kode Etik dan pedoman perilaku

Penyelenggara Pemilu, serta sumpah/janji

jabatan. (Peraturan DKPP No. 2 Tahun

2017 Pasal 2)
KODE ETIK PENYELENGGARA PEMILU
Pengaturan Kode Etik penyelenggaran Pemilu
bertujuan menjaga INTEGRITAS, KEHORMATAN,
KEMANDIRIAN dan KREDIBILITAS anggota
KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, PPK,
PPS, KPPS, PPLN, KPPSLN serta anggota
Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu
Kabupaten/Kota, Panwaslu Kecamatan, Panwaslu
Kelurahan/Desa, Panwaslu LN, dan Pengawas
TPS.
KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN BANTUL

BEBAS RAHASIA

UMUM JUJUR

LANGSUNG ASAS PEMILU ADIL


KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN BANTUL

LANDASAN KODE ETIK DAN KODE PRILAKU


PENYELENGGARA PEMILU
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor


VI/MPR/2001tentang Etika Kehidupan Berbangsa;

Sumpah/janji Anggota sebagai Penyelenggara Pemilu;

Asas Pemilu; dan

Prinsip Penyelenggara Pemilu.


KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN BANTUL

PRINSIP-PRINSIP KODE ETIK PENYELENGGARA PEMILU


INTEGRITAS Penyelenggara Pemilu Berpedoman pada prinsip:
a. JUJUR maknanya dalam penyelenggaraan Pemilu, Penyelenggara Pemilu didasari niat untuk
semata-mata terselenggaranya Pemilu sesuai dengan ketentuan yang berlaku tanpa adanya
kepentingan pribadi, kelompok, atau golongan;
b. MANDIRI maknanya dalam penyelenggaraan Pemilu, Penyelenggara Pemilu bebas atau menolak
campur tangan dan pengaruh siapapun yang mempunyai kepentingan atas perbuatan, tindakan,
keputusan dan/atau putusan yang diambil;
c. ADIL maknanya dalam penyelenggaraan Pemilu, Penyelenggara Pemilu menempatkan segala
sesuatu sesuai hak dan kewajibannya;
d. AKUNTABEL bermakna dalam penyelenggaraan Pemilu, Penyelenggara Pemilu melaksanakan tugas,
wewenang dan kewajiban dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN BANTUL

PRINSIP-PRINSIP KODE ETIK PENYELENGGARA PEMILU


PROFESIONALITAS Penyelenggara Pemilu Berpedoman pada prinsip:
a. BERKEPASTIAN HUKUM maknanya dalam penyelenggaraan Pemilu, Penyelenggara Pemilu
melaksanakan tugas, fungsi dan wewenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
b. AKSESIBILITAS bermakna kemudahan yang disediakan Penyelenggara Pemilu bagi penyandang
disabilitas guna mewujudkan kesamaan kesempatan;
c. TERTIB maknanya dalam penyelenggaraan Pemilu, Penyelenggara Pemilu melaksanakan tugas,
fungsi dan wewenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan, keteraturan, keserasian, dan
keseimbangan;
d. TERBUKA maknanya dalam penyelenggaraan Pemilu, Penyelenggara Pemilu memberikan akses
informasi yang seluas-luasnya kepada masyarakat sesuai kaedah keterbukaan informasi publik;
KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN BANTUL

PRINSIP-PRINSIP KODE ETIK PENYELENGGARA PEMILU


PROFESIONALITAS Penyelenggara Pemilu Berpedoman pada prinsip:
e. PROPORSIONAL maknanya dalam penyelenggaraan Pemilu, Penyelenggara Pemilu menjaga
keseimbangan antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum untuk mewujudkan keadilan;
f. PROFESIONAL maknanya dalam penyelenggaraan Pemilu, Penyelenggara Pemilu memahami tugas,
wewenang dan kewajiban dengan didukung keahlian atas dasar pengetahuan, keterampilan, dan
wawasan luas;
g. EFEKTIF bermakna dalam penyelenggaraan Pemilu, Penyelenggara Pemilu penyelenggaraan
Pemilu dilaksanakan sesuai rencana tahapan dengan tepat waktu;
h. EFISIEN bermakna dalam penyelenggaraan Pemilu, Penyelenggara Pemilu memanfaatkan
sumberdaya, sarana, dan prasarana dalam penyelenggaraan Pemilu sesuai prosedur dan tepat
sasaran;
i. KEPENTINGAN UMUM bermakna dalam penyelenggaraan Pemilu, Penyelenggara Pemilu
mendahulukan kepentingan umum dengan cara yang aspiratif, akomodatif, dan selektif.
KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN BANTUL

SUMPAH JANJI ANGGOTA KPPS


“Demi Allah (Tuhan), saya bersumpah/berjanji: Bahwa saya akan memenuhi tugas
dan kewajiban saya sebagai anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara
dengan sebaik-baiknya sesuai dengan peraturan perundang-undangan dengan
berpedoman pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
Bahwa saya dalam menjalankan tugas dan wewenang akan bekerja dengan sungguh-
sungguh, jujur, adil, dan cermat demi suksesnya Pemilihan Umum Presiden dan
Wakil Presiden, anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah,
Presiden dan Wakil Presiden serta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, tegaknya
demokrasi dan keadilan, serta mengutamakan kepentingan Negara Kesatuan
Republik Indonesia daripada kepentingan pribadi atau golongan.”
KODE PERILAKU PENYELENGGARA
PEMILU

PKPU No. 8 Tahun 2019


Pasal 74 - 89
KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN BANTUL

Matur Nuwun

Anda mungkin juga menyukai