PELATIHAN
TATA KERJA, KODE ETIK, DAN KODE
PERILAKU
KELOMPOK PENYELENGGARA PEMUNGUTAN SUARA (KPPS)
DESKRIPSI SINGKAT, TUJUAN PEMBELAJARAN,
DAN INDIKATOR HASIL BELAJAR
1. Meninggal dunia;
2. Berhalangan tetap, meliputi keadaan tidak
diketahui keberadaannya, dan tidak mampu
melaksanakan tugas secara permanen.
3. Mengundurkan diri dengan alasan yang dapat
diterima; atau
Anggota KPPS diberhentikan dengan tidak hormat oleh
KPU Kabupaten/Kota, apabila:
1. Tidak lagi memenuhi syarat sebagai anggota KPPS;
2. Melanggar sumpah/janji jabatan dan/atau kode etik;
3. Tidak dapat melaksanakan tugas dan kewajiban
tanpa alasan yang sah;
4. Dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan
yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap
karena melakukan tindak pidana Pemilu dan/ atau
tindak pidana lainnya;
5. Melakukan perbuatan yang terbukti mengha mbat
KPU kabupaten/Kota, PPK, PPS, dan KPPS dalam
mengambil keputusan dan penetapan sebagai man
ketentuan peraturan perundang-undangan. a
Berdasarkan PKPU Nomor 8 Tahun
2022 tentang Pembentukan dan Tata
Kerja Badan Adhoc Penyelenggara Pemilu
dan Pemilihan, apabila terjadi hal-hal
yang mengakibatkan KPPS tidak dapat
menjalankan tugasnya, tahapan
penyelenggaraan oleh Pemilu dilaksanakan
PPS.
A. KODE ETIK PENYELENGGARA PEMILU
Setiap Penyelenggara Pemilu wajib bekerja,
bertindak, menjalankan tugas, wewenang dan
kewajiban sebagai Penyelenggara Pemilu
dengan berdasarkan Peraturan DKPP Nomor 2
Tahun 2017 tentang Kode Etik dan Pedoman
Perilaku Penyelenggara Pemilu.
B. KODE PERILAKU KPPS
Untuk menjaga integritas dan profesionalitas,
KPPS wajib berpedoman pada kode perilaku,
sebagaimana Peraturan KPU Nomor 8 Tahun
2019 tentang Tata Kerja KPU, KPU Provinsi, dan
KPU Kabupaten/Kota, sebagaimana beberapa
kali diubah terakhir dengan Peraturan KPU
Nomor 12 Tahun 2023.
B. KODE PERILAKU KPPS
Kode Perilaku bagi KPPS, meliputi:
1) Netral atau tidak memihak salah satu
Peserta Pemilu dan/atau tim kampanye;
2) Menghindari intervensi dari pihak lain dalam
pengambilan keputusan sebagai
Penyelenggara Pemilu;
3) Tidak memakai, membawa, atau
mengenakan simbol, lambang atau atribut
yang secara jelas menunjukkan
keberpihakan kepada Peserta Pemilu; dan
4) Tidak memberitahukan dan menanyakan
pilihan politiknya kepada orang lain;
5) Menyampaikan informasi yang benar
kepada publik sesuai dengan data dan/atau
fakta;
B. KODE PERILAKU KPPS
Kode Perilaku bagi KPPS, meliputi:
6) Melayani pemilih dalam memenuhi hak
konstitusionalnya;
7) Memperlakukan dan memberi kesempatan yang sama
setiap Peserta Pemilu;
8) Menaati aturan dan prosedur sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang- undangan;
9) Tidak memberikan tafsiran pribadi terhadap suatu
aturan yang sudah ditetapkan;
10) Memberikan akses dan pelayanan kepada
Pemilih, Peserta Pemilu, dan para pemangku
kepentingan lainnya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
B. KODE PERILAKU KPPS
Kode Perilaku bagi KPPS, meliputi:
11) Memanfaatkan teknologi informasi dalam rangka
sosialisasi dan penyebarluasan informasi Pemilu;
12) Menjamin kualitas pelayanan kepada pemilih,
Peserta Pemilu dan para pemangku kepentingan
sesuai dengan standar profesional administrasi
Penyelenggaraan Pemilu;
13) Bertindak berdasarkan standar operasional
prosedur dan substansi profesi administrasi
Pemilu dan Pemilihan;
14) Berani menghadapi dan menerima konsekuensi
keputusan;
15) Menciptakan kondisi yang kondusif dalam
Penyelenggaraan Pemilu.
B. KODE PERILAKU KPPS
Kode Perilaku bagi KPPS, meliputi:
16) Menyampaikan informasi terkait kepemiluan
kepada penyandang disabilitas, minoritas, dan
kelompok marginal;
17) Memberikan pelayanan kepada penyandang
disabilitas, minoritas, dan kelompok marginal
untuk menggunakan hak pilihnya; dan
18) Memberikan kesempatan yang sama kepada
penyandang disabilitas, minoritas dan kelompok
marginal untuk berpartisipasi dalam
penyelenggaraan Pemilu.
THAN YOU!
K