Modul ke
Function
12
Mahasisswa mampu memahami bagaimana mengelola fungsi internal
audit.
Fakultas
Oleh :
Program Studi Tim Dosen
S1 Akuntansi
Fungsi Internal Audit
● 2050 - Koordinasi
CAE harus berbagi informasi dan mengoordinasikan kegiatan
dengan penyedia layanan jaminan dan konsultasi internal
dan eksternal lainnya untuk memastikan cakupan yang tepat
dan meminimalkan duplikasi upaya.
● 2060-Pelaporan ke manajemen senior dan BOD/BOC
CAE harus melaporkan secara berkala kepada manajemen
senior dan dewan tentang tujuan, wewenang, tanggung
jawab, kinerja aktivitas audit internal terkait dengan
rencananya.
Mengelola Fungsi Internal Audit – IPPF Standard
Fungsi utama unit auditor adalah melakukan audit pada perusahaan yang bersangkutan.
Jenis audit utamanya adalah melakukan audit operasional atas bagian atau aktivitas yang
ada di samping melakukan jenis audit. Agar dapat bekerja dengan baik, efisien dan efektif,
suatu unit auditor intern sebagaimana unit organisasi lainnya, harus mempunyai struktur
organisasi, uraian tugas, pimpinan, pekerja dan fasilitas berupa perlengkapan termasuk
gedung.
Pengelolaan audit adalah pelaksanaan fungsi manajemen pada dua fungsi lainnya. Fungsi
audit dipegang oleh pimpinan unit sampai auditor, sedangkan fungsi pendukung audit
dipimpin oleh kepala administrasi/tata usaha yang berada di bawah pimpinan unit auditor
intern dibantu oleh staf tata usaha atau administrasi.
Unit auditor intern harus punya pimpinan dan staf, baik staf auditor staf lain sebagai
pendukung audit. Dengan demikian dalam unit terdapat tiga kelompok fungsi yang bekerja
agar tujuan unit auditor dapat tercapai. Fungsi tersebut adalah;
Fungsi manajemen
Fungsi audit
Fungsi pendukung audit.
Pengelolaan Organisasi Audit
Wadah Organisasi Audit Internal
Wadah organisasi auditor intern pada suatu perusahaan bisa bervariasi tergantung pada kondisi setempat.
Pada perusahaan tunggal, permasalahan terpenting mengenai wadah organisasi audit intern adalah dalam
menempatkan wadah tersebut pada posisi mana. Untuk memperoleh tingkat independensi yang tinggi dan
lebih efektifnya audit intern, maka wadah organisasi ini perlu ditempatkan pada posisi yang setinggi mungkin.
Pada perusahaan yang mempunyai cabang atau anak perusahaan maka di samping penempatan posisi
organisasi audit intern pada posisi yang setinggi mungkin terdapat pula permasalahan lain yaitu mengenai
sentralisasi atau desentralisasi organisasi tersebut.
Dalam hubungan perusahaan induk dan anak perusahaan biasanya masing-masing punya unit auditor yang
bukan merupakan bawahan dari unit auditor intern di induk perusahaan, makam unit auditor intern di induk
perusahaan biasanya hanya bertindak sebagai pemberi saran/nasihat.
Jenis Organisasi Unit Audit Internal
CAE
STAF AUDIT STAF AUDIT STAF AUDIT STAF AUDIT STAF AUDIT
Organisasi Unit Audit Internal Berdasarkan Paralel
CAE
STAF AUDIT
Organisasi Unit Audit Internal Berdasarkan Wilayah
CAE
STAF AUDIT
Organisasi Unit Audit Internal Berdasarkan Kelompok Auditor
CAE
STAF AUDIT STAF AUDIT STAF AUDIT STAF AUDIT STAF AUDIT
Penentuan Kewenangan Unit Auditor Internal
Sebagaimana tealh diuraikan di atas, kedudukan unit auditor intern agar
diusahakan pada posisi yang cukup tinggi atau setinggi mungkin yang dapat
dicapai pada suatu perusahaan, misalnya langsung di bawah Direktur Utama,
Dewan Komisaris atau suatu Komite Audit. Hal ini sangat penting agar diperoleh
hasil yang maksimal dari kerja unit auditor intern dan dapat ditindak lanjuti
dengan segera dan tepat. Selain itu kedudukan yang seperti itu akan lebih
menjamin independensi para auditor intern dari bagian atau aktivitas yang
diauditnya. Selanjutnya kepada unit auditor intern perlu diberikan kewenangan
yang memadai untuk dapat bekerja secara maksimal.
Inderpendensi
Departemen auditor intern secara fungsi bertanggung jawab langsung di bawah Direktur
Utama dan secara administrasi berada di bawah Direktur Keuangan
Standar Profesi
Standar profesi para auditor mengacu pada standar profesi internasional yang dikeluarkan oleh IIA.
Tanggung jawab
• Menetapkan kebijaksanaan bagi aktivitas audit, mempimpin dan mengarahkan fungsi teknis dan administrasi audit.
• Menggembangkan dan melaksanakan rencana audit secara menyeluruh dengan memperhatikan besarnya risiko masing-masing
obyek audit untuk mengevaluasi semua pengendalian.
• Menguji efektivitas semua tingkatan manajemen dalam mencapai tujuan perusahaan.
• Memberikan rekomendasi dan saran perbaikan terhadap pengendalian manajemen untuk menjaga kekayaan perusahaan,
memperbaiki perkembangan pencapaian tujuan perusahaan da memastikan dipatuhinya semua peraturan dan undang-undang.
• Menguji kecermatan prosedur dan catatan, menilai kebijaksanaan dan rencana yang berhubungan dengan aktivitas atau fungsi
yang diaudit.
• Menyetujui penerbitan laporan hasil audit.
• Menilai kecermataan tindakan yang diambil manajemen untuk mengadakan pembetulan berdasarkan rekomendasi dan saran
dari laporan hasil audit, menyetujui tindakan yang telah diambil manajemen dan menlanjutkan audit untuk tindakan
pembetulan yang dinilai masih kurang memadai.
• Melaksanakan pengujian khusus atas permintaan pimpinan perusahaan, termasuk penelitian kembali mengenai penilaian
yang diberikan oleh pihak luar perusahaan.
• Melakukan pertemuan-pertemuan atau rapat kerja dengan pihak intern dan ekstern sehubungan dengan pekerjaan yang
menjadi tanggung jawabnya
• Menetapkan review intern untuk menjamin terselengaranya mutu audit yang berkualitas.
• Memberikan petunjuk dan menangani permasalahan SDM dan administrasi.
Wewenang & Tanggung Manajer Audit Internal
Umum
• Mengelola aktivitas audit intern pada bidang/lokasi yang menjadi tanggung jawabnya
• Mengembangkan rencana menyeluruh pada bidang atau lokasi yang menjadi tanggung jawabnya
• Mengusahakan tercapainya rencana audit yang telah ditetapkan dan telah dilaksanakan sesuai dengan
standar audit intern.
• Menjalankan hubungan kerja yang efektif dengan pihak eksecutif dan manajemen operasi.
Salah satu kegunaan perencanan adalah sebagai alat pengendalian karena itu setiap penugasan audit, semua staf yang terkait
dengan penugasan tersebut harus tahu data perencanaan yang tertulis pada dokumen perencanaan tahunan. Pada data tersebut
auditor akan mengetahui beberapa informasi penting mengenai jadwal audit, anggaran waktu, anggaran biaya, siapa saja
auditornya, tingkat risiko yang akan dihadapi, tujuan audit, jenis audit yang akan dilaksanakan dan lain-lain.
Jadwal waktu audit dan anggaran waktu audit merupakan hal yang penting dalam pelaksanaan audit. Tanpa adanya jadwal waktu
dan anggaran waktu dapat membuat para auditor bekerja dengan santai, atau membagi waktu yang sama untuk setiap kegiatan
audit padahal untuk setiap kegiatan audit mempunyai anggaran waktu yang berbeda sesuai dengan tujuan audit, kerumitan obyek
audit dan kemungkinan risiko yang dihadapi.
Tingkat risiko yang telah diperkirakan akan menentukan penempatan staf audit. Jika risiko tinggi maka syaf audit hendaklah ditunjuk
yang telah berpengalaman dan mempunyai keterampilan tinggi, sebaliknya jika risiko rendah maka dapat ditempatkan staf audit
yang masih junior.
Jadwal dan anggaran waktu dalam audit merupakan suatu keharusan bagi pengendalian audit oleh pengawas dan manajer audit.
Dalam perjalanan audit, jadwal waktu dan anggaran waktu ini dapat direvisi jika memang diperlukan.
Anggaran waktu perencanaan biasanya lebih sedikit dibandingkan dengan anggaran waktu pelaksanaan audit, namun demikian
karena keberhasilan suatu audit operasional sangat tergantung pada phase perencanaan, maka pada beberapa kondisi mungkin
anggaran waktu perencanaan ini lebih banyak dari anggaran waktu pelaksanaan audit.
Anggaran biaya yang telah direncanakan dapat ditetapkan lain sesuai dengan kondisi terakhir yang dijumpai pada saat akan
dilakukan perencanaan audit oleh pengawasan audit.
Tahap-tahap Perencanaan Audit
Dalam perencanaan audit mulai dari penentuan tujuan audit sampai dengan
persetujuan perencanaan audit, pada umumnya dapat dibagi dalam 8 tahap, yakni:
Tahap pengujian merupakan langkah inti dari suatu audit karena dari sini diharapkan akan diperoleh
temuan-temuan guna perbaikan pengendalian manajemen dan perbaikan operasi yang ditujukan pada
tercapainya tujuan organisasi yang pada perusahaan bisnis pada umumnya tujuan utamanya adalah
diperolehnya laba usaha yang maksimal. Suatu pengujian terhadap operasi penjualan tentu tujuan
utamanya adalah begaimana organisasi dapat menjual sebanyak-banyaknya dan dapat ditagih karena
dengan penjualan yang sebanyak-banyaknya akan diperoleh laba usaha yang maksimal. Sebaliknay untuk
pengujian terhadap operasi produksi maka tujuan utamanya adalah memproduksi dengan biaya sesedikit
mungkin agar laba usaha nanti diperoleh maksimal. Pada jenis usaha yang tidak mencari laba maka tujuan
utamanya adalah menekan rugi sekecil mungkin dan memberikan pelayanan yang maksimal. Hal inilah
yang juga menjadi pokok perhatian para audit intern.
Sebenarnya langkah pengujian dan evaluasi ini telah ditetapkan oleh tim auditor pada saat penyusunan
program audit pada phase perencanaan. Jadi masing-masing tim auditor telah mengetahui langkah-
langkah apa yang akan dilakukannya sebagaimana yang sudah tertuang dalam program audit tersebut.
Peran Tim Audit Dalam Tahap Pengujian Evaluasi
Dalam tahap pengujian dan evaluasi ini, peran yang paling dominan adalah peran dari Ketua Tim.
Peran dari Ketua Tim dalam tahap pengujian dan evalusai antara lain adalah:
• Memimpin tim agar tujuan audit yang telah ditetapkan dapat tercapai,
• Memimpin tim agar audit yang dilakukannya telah sesuai dengan rencana dan standar profesi para auditor
intern,
• Memberikan arahan kepada anggota tim auditor,
• Mengedalikan anggota tim auditor,
• Mereview Kertas Kerja Audit anggota tim,
• Memberikan petunjuk-petunjuk pembuatan Kertas Kerja yang baik,
• Berkomunikasi dengan pihak manajemen yang diaudit,
• Menyusun laporan hasil audit,
• Berkonsultasi dengan Pengawas Audit dan manajer.
Sementara itu peran anggota tim adalah melaksankan tugas sesuai dengan program audit dan melaksankan
perintah-perintah langsung dari Tim auditor.
Pengawas Audit atau Manajer Audit dalam melakukan pengendalian dan pengarahannya akan dikomunikasikan
dengan tim lewat lembar review yang sering disebut review sheet.
Pengelolaan Penyelesaian Tugas Audit
Tahap Penting Dalam Pelaksanaan Audit
Salah satu tahap penting dalam pelaksanaan audit
berupa pengujian dan evaluasi atas pengendalian
manajemen atau kegiatan operasi/unit yaitu
diperolehnya temuan audit dan bagaimana temuan
audit tersebut dikembangkan serta dikomunikasikan
dengan manajemen unit yang diaudit serta
bagaimana diterbitkannya laporan sehingga
diperoleh manfaat yang dikehendaki bersama, yaitu
berupa tindakan koreksi yang tepat yang dilakukan
oleh manajemen terhadap temuan tersebut.
Pengembangan Temuan
Berdasarkan standar profesi, suatu temuan harus
dapat memenuhi atribut sebagai berikut:
1.Kondisi
2.Kriteria
3.Akibat
4.Penyebab
5.Rekomendasi
Komunikasi Dengan Manajemen
A.Komunikasi Temuan pada saat audit
berlangsung.
B.Pembicaraan pada akhir periode audit.
Laporan Hasil Audit
Isi Laporan Hasil Audit
Standar profesi menyatakan bahwa laporan hasil audit harus dibuat oleh auditor intern atas audit yang
dilakukannya.
Pokok-pokok yang harus diperhatikan:
1. Laporan tertulis yang ditandatangani harus diterbitkan setelah pengujian selesai dilaksanakan
2. Berbagai kesimpulan yang dituangkan dalam laporan harus sudah disikusikan dengan manajemen yang
diaudit.
3. Laporan harus objektif, jelas, singkat, konstruktif dan tepat waktu.
4. Laporan harus mengemukakan tentang tujuan, ruang lingkup, serta hasil audit dan jika perlu auditor
dapat memberikan pendapatnya.
5. Laporan harus mengemukakan rekomendasi untuk perbaikan, pemberitahuan pelaksanaan yang
memuaskan dan tindakan koreksi.
6. Di dalam laporan pat dimasukkan tanggapan dari manajemen yang diaudit terhadap kesimpulan
rekomendasi.
7. Pimpinan unit auditor intern atau pejabat yang ditunjukanya harus mereview dan mengesahkan
laporan akhir sebelum diterbitkan dan memutuskan kepada siapa saja laporan diberikan.
Tindak Lanjut Hasil Audit
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam
menentukan prosedur tindak lanut:
1.Pentingnya temuan yang dilaporkan.
2.Tingkat usaha dan besarnya biaya yang diperlukan
untuk memperbaiki kondisi yang ada.
3.Risiko yang ada jika tindakan koreksi dilakukan dan
ternyata hasilnya gagal.
4.Tingkat kesulitan pelaksanaan tindakan koreksi.
5.Jangka waktu yang diperlukan untuk melaksanakan
tindakan koreski. audit tersebut.
Pengelolaan Ketatausahaan & SDM
Ketatausahaan
Ketatausahaan berjalan melalui prosedur dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh organisasi atau
perusahaan. Ketatausahaan dalam memfasilitasi pelaksanaan audit dan konsultasi mengikuti pelaksanaan
kegitan mulai dari awal hingga akhir sebagai berikut:
1. Dibentuknya wadah organisasi.
2. Menyusunan rencana kegiatan jangka panjang dan tahunan.
3. Merencanakan audit
4. Melakukan pengujian dan evaluasi
5. Melakukan penyelesaian audit
6. Mengkomunikasikan hasil audit
7. Menyusun laporan audit.
8. Menyusun KKA.
9. Menyimpan KKA dan Laporan.
10. Memfasilitasi jasa konsultasi
11. Memfasilitasi pelatihan.
12. Memfasilitasi kepegawaian
13. Memfasilitasi peraturan-peraturan dan perpustakaan.
14. Memfasilitasi perlengkapan dan peralatan.
15. Memfasilitasi hubungan dengan pihak lain dalam organisasi.
16. Memfasiltasi hubungan dengan pihak luar, dan lain-lain.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
1. Menyeleksi pegawai auditor yang memenuhi syarat dan kompeten.
Pengambilan pegawai dapat berasal dari intern (divisi lain) maupun dari luar, jika dari luar,
biasanya berasal dari:
a. Pegawai dari Kantor Akuntan Publik.
b. Lulusan Universitas.
c. Auditor Intern yang telah berpengalaman dari perusahaan lain.
d. Pegawai dengan pengalaman keahlian dari perusahaan lain.
Auditor yang melaksanakan audit program jaminan kualitas dapat berasal dari:
4. Audit Self Assesment
5. Audit oleh anggota dari unit auditor intern tidak formal.
6. Audit oleh anggota dari unit auditor intern secara formal
7. Audit yang dilakukan oleh orang luar.
Hasil audit dikomunikasikan kepada manajemen auditor intern baik secara interim maupun pada akhir
audit. Rekomendasi yang diberikan sama dengan audit intern biasa yaitu berupa tindakan koreksi apa yang
harus dilakukan.
Terima Kasih Atas Perhatiannya
Drs. Rudy Lizwaril Sjaiful, SE, MM, Ak, CA, CPMA, CPA, CTA, CPIA, PIA, ASEAN CPA, AB
Dosen FEB Universitas Widyatama