Anda di halaman 1dari 43

Managing Internal Audit

Modul ke
Function

12
Mahasisswa mampu memahami bagaimana mengelola fungsi internal
audit.

Fakultas

Ekonomi & Bisnis

Oleh :
Program Studi Tim Dosen
S1 Akuntansi
Fungsi Internal Audit

1. Fungsi audit internal diharapkan dapat memaksimalkan jaminan yang


diberikan kepada Dewan, Komite Audit dan Manajemen, serta
berkontribusi pada strategi perbaikan organisasi yang berkelanjutan
tanpa mengganggu objektivitas dan independensinya.
2. Peran auditor internal mencakup pemberian panduan dan keahlian di
berbagai bidang termasuk, namun tidak terbatas pada, tata kelola
perusahaan, ERM, kebijakan dan pencegahan penipuan, dan sistem
teknologi informasi, selain wilayah tradisional pengendalian internal.
Mengelola Fungsi Internal Audit – IPPF Standard

2000-Mengelola Aktivitas Audit Internal


• CAE harus mengelola aktivitas audit internal secara efektif
untuk memastikannya menambah nilai bagi organisasi.
• Fungsi Internal Audit dinyatakan dikelola secara efektif jika:
1. Hasil pekerjaan IA mencapai tujuan dan tanggung jawab
yang tercantum dalam piagam audit internal;
2. IA sesuai dengan definisi audit internal dan standar;
3. dan Individu yang menjadi bagian dari IAF menunjukkan
kesesuaian dengan Kode Etik dan Standar.
Mengelola Fungsi Internal Audit – IPPF Standard

● 2010-Perencanaan CAE harus menetapkan rencana berbasis


risiko untuk menentukan prioritas aktivitas audit internal,
yang konsisten dengan tujuan organisasi.
● 2020-Komunikasi
1. CAE harus mengkomunikasikan rencana aktivitas audit
internal dan kebutuhan sumber daya, termasuk perubahan
sementara yang signifikan, kepada manajemen senior dan
dewan untuk ditinjau dan disetujui.
2. CAE juga harus mengkomunikasikan dampak dari
keterbatasan sumber daya.
Mengelola Fungsi Internal Audit – IPPF Standard

● 2050 - Koordinasi
CAE harus berbagi informasi dan mengoordinasikan kegiatan
dengan penyedia layanan jaminan dan konsultasi internal
dan eksternal lainnya untuk memastikan cakupan yang tepat
dan meminimalkan duplikasi upaya.
● 2060-Pelaporan ke manajemen senior dan BOD/BOC
CAE harus melaporkan secara berkala kepada manajemen
senior dan dewan tentang tujuan, wewenang, tanggung
jawab, kinerja aktivitas audit internal terkait dengan
rencananya.
Mengelola Fungsi Internal Audit – IPPF Standard

2030-Manajemen Sumber Daya


CAE harus memastikan bahwa sumber daya audit internal
sesuai, memadai, dan digunakan secara efektif untuk mencapai
rencana yang disetujui.

2040-Kebijakan dan Prosedur


CAE harus menetapkan kebijakan dan prosedur untuk
memandu aktivitas audit internal
Mengelola Fungsi Internal Audit – IPPF Standard

Dari Standar IPPF di atas maka, tugas seorang CAE


(Chief Audit Executive) adalah:
 Pengelolaan Organisasi Audit
 Pengelolaan Perencanaan & Pelaksanaan Audit
 Pengelolaan Pengujian dan Pengevaluasian
Informasi
 Pengelolaan Penyelesaian Tugas Audit
 Pengelolaan Ketatausahaan dan Sumber Daya
 Pengelolaan Pengendalian Mutu
Pengertian Pengelolaan

Fungsi utama unit auditor adalah melakukan audit pada perusahaan yang bersangkutan.
Jenis audit utamanya adalah melakukan audit operasional atas bagian atau aktivitas yang
ada di samping melakukan jenis audit. Agar dapat bekerja dengan baik, efisien dan efektif,
suatu unit auditor intern sebagaimana unit organisasi lainnya, harus mempunyai struktur
organisasi, uraian tugas, pimpinan, pekerja dan fasilitas berupa perlengkapan termasuk
gedung.

Pengelolaan audit adalah pelaksanaan fungsi manajemen pada dua fungsi lainnya. Fungsi
audit dipegang oleh pimpinan unit sampai auditor, sedangkan fungsi pendukung audit
dipimpin oleh kepala administrasi/tata usaha yang berada di bawah pimpinan unit auditor
intern dibantu oleh staf tata usaha atau administrasi.

Unit auditor intern harus punya pimpinan dan staf, baik staf auditor staf lain sebagai
pendukung audit. Dengan demikian dalam unit terdapat tiga kelompok fungsi yang bekerja
agar tujuan unit auditor dapat tercapai. Fungsi tersebut adalah;
Fungsi manajemen
Fungsi audit
Fungsi pendukung audit.
Pengelolaan Organisasi Audit
Wadah Organisasi Audit Internal
Wadah organisasi auditor intern pada suatu perusahaan bisa bervariasi tergantung pada kondisi setempat.
Pada perusahaan tunggal, permasalahan terpenting mengenai wadah organisasi audit intern adalah dalam
menempatkan wadah tersebut pada posisi mana. Untuk memperoleh tingkat independensi yang tinggi dan
lebih efektifnya audit intern, maka wadah organisasi ini perlu ditempatkan pada posisi yang setinggi mungkin.

Pada perusahaan yang mempunyai cabang atau anak perusahaan maka di samping penempatan posisi
organisasi audit intern pada posisi yang setinggi mungkin terdapat pula permasalahan lain yaitu mengenai
sentralisasi atau desentralisasi organisasi tersebut.

Pada sistem desentralisasi,


• pegawai pada cabang atau anak perusahaan tidak mengetahui akibat keputusannya akan berakibat pula
pada cabang atau anak perusahaan lainnya.
• keseragaman penerapan standar dalam organisasi menjadi sulit.
• manajemen senior di pusat tidak dapat ikut menangani kekeliruan yang penting.
• manajemen dapat menangani semua masalah yang penting.
• ada kemungkinan terputusnya saluran komunikasi yang bernilai antara pusat dan cabang.
• Pemusatan organisasi akan memudakan pemindahan pegawai untuk penugasan pada seluruh tempat
organisasi.

Dalam hubungan perusahaan induk dan anak perusahaan biasanya masing-masing punya unit auditor yang
bukan merupakan bawahan dari unit auditor intern di induk perusahaan, makam unit auditor intern di induk
perusahaan biasanya hanya bertindak sebagai pemberi saran/nasihat.
Jenis Organisasi Unit Audit Internal

Berdasarkan beberapa pertimbangan, maka


jenis organisasi audit intern dapat disusun
menurut:

• Pendekatan jenis audit


• Bentuk sejajar
• Pendekatan wilayah
• Pendekatan Pengumpulan SDM auditor
Organisasi Unit Audit Internal Berdasarkan Jenis Audit

CAE

TATA USAHA AUDIT

MANAGER MANAGER MANAGER MANAGER


AUDIT OPERASIONAL AUDIT KEUANGAN PEMASARAN AUDIT KHUSUS

SUPERVISOR SUPERVISOR SUPERVISOR

STAF AUDIT STAF AUDIT STAF AUDIT STAF AUDIT STAF AUDIT
Organisasi Unit Audit Internal Berdasarkan Paralel

CAE

MANAGER MANAGER MANAGER MANAGER


BAG. PEMBELIAN BAG. PRODUKSI BAG. AKT & KUG TATA USAHA

AUDIT AUDIT AUDIT


AUDIT PDE AUDIT PDE AUDIT PDE
OPERASIONAL OPERASIONAL OPERASIONAL

STAF AUDIT
Organisasi Unit Audit Internal Berdasarkan Wilayah

CAE

MANAGER MANAGER MANAGER MANAGER


WILAYAH BARAT WILAYAH TENGAH WILAYAH TIMUR TATA USAHA

AUDIT AUDIT AUDIT


AUDIT PDE AUDIT PDE AUDIT PDE
OPERASIONAL OPERASIONAL OPERASIONAL

STAF AUDIT
Organisasi Unit Audit Internal Berdasarkan Kelompok Auditor

CAE

TATA USAHA AUDIT

MANAGER MANAGER MANAGER MANAGER


AUDIT OPERASIONAL LOGISTIK PEMASARAN AUDIT ADM

SUPERVISOR SUPERVISOR SUPERVISOR SUPERVISOR SUPERVISOR

STAF AUDIT STAF AUDIT STAF AUDIT STAF AUDIT STAF AUDIT
Penentuan Kewenangan Unit Auditor Internal
Sebagaimana tealh diuraikan di atas, kedudukan unit auditor intern agar
diusahakan pada posisi yang cukup tinggi atau setinggi mungkin yang dapat
dicapai pada suatu perusahaan, misalnya langsung di bawah Direktur Utama,
Dewan Komisaris atau suatu Komite Audit. Hal ini sangat penting agar diperoleh
hasil yang maksimal dari kerja unit auditor intern dan dapat ditindak lanjuti
dengan segera dan tepat. Selain itu kedudukan yang seperti itu akan lebih
menjamin independensi para auditor intern dari bagian atau aktivitas yang
diauditnya. Selanjutnya kepada unit auditor intern perlu diberikan kewenangan
yang memadai untuk dapat bekerja secara maksimal.

Untuj lebih mengukuhkan kewenangannya, perlu dibuat suatu dokumen tertulis


dalam bentuk piagam (audit charter) yang disahkan oleh Dewan Direksi, Dewan
Komisaris atau Komite Audit.

Contoh Piagam Pengukuhan Kewenangan unit auditor intern adalah sebagai


berikut:
Piagam Audit PT X
Misi
Melakukan pengujian yang independen dan obyektif serta memeberikan jasa konsultasi
untuk memberikan nilai tambahan dan memperbaiki operasi perusahaan.
Membantu perusahaan dalam mencapai tujuan secara sistematis dan disiplin melalui
evaluasi dan perbaikan keefektifan pengendalian, manajemen risiko suatu proses yang
baik, bersih transparan.

Inderpendensi
Departemen auditor intern secara fungsi bertanggung jawab langsung di bawah Direktur
Utama dan secara administrasi berada di bawah Direktur Keuangan

Wewnang dan Tanggung Jawab


Departemen Auditor Intern dibebani tanggung jawab untuk melakukan penilaian yang
independen terhadap semua tahap usaha perusahaan serta berwenang tanpa batasan
untuk memperoleh semua catatan perusahaan, memasuki semua tempat, melihat asset
perusahaan dan meminta penjelasan kepada semua pegawai perusahaan.
Departemen Auditor Intern mempunyai wewnang langsung atau tanggung jawab atas
aktivitas atau unit organisasi yang diaudit.
Piagam Audit PT X
Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai oleh Departemen Auditor meliputi hal-hal berikut namun tidak tertutup kemungkinan dengan
adanya tujuan yang ditetapkan yaitu:
Mereview dan menilai kelayakan dalam pelaksanaan pengendalian dari akuntansi, keuangan, sistem informasi, administrasi dan
operasi.
Mereview ketaatan terhadap kebijakan, rencana, sistem, prosedur dan peraturan yang ditetapkan.
Menetapkan dapat dipercaya dan tepat waktunya informasi manajemen.
Melaksanakan analisa khusus dan melaksankan suatu proyek dengan tujuan tertentu untuk Komite Audit dan mnajemen.
Semua pelaksanaan audit didasarkan pada penaksiran risiko.
Memberikan jasa konsultasi atas permasalahan yang dihadapi oleh manajmen.
Mengkoordinasikan auditor intern dengan auditor ekstern untuk meyakinkan kelayakan ruang lingkup dan menghindarkan
duplikasi audit.

Hasil pelaksanaan pekerjaan


Hasil review yang diperoleh, pendapatan yang dibentuk, rekomendasi yang dibuat sesegera mungkin akan disampaikan berupa
laporan kepada manajemen yang berkepentingan.
Manajemen bertanggung jawab untuk melakukan tindakan koreksi yang diperlukan sesuai dengan laporan yang dibuat.
Departemen auditor intern bertanggung jawab untuk menindaklanjuti tindakan koreksi yang harus dilaksanakan oleh
manajemen.

Standar Profesi
Standar profesi para auditor mengacu pada standar profesi internasional yang dikeluarkan oleh IIA.

Jakarta, 15 Januari 2005


Ketua Komite Audit,

Drs. Sohibul Hikayat Ak. PIA, CIA.


Wewenang & Tanggung Jawab Chief Audit Executive
Wewenang
• Menyusun rencana audit intern secara menyeluruh dalam perusahaan.
• Menguji dan mengevaluasi kecermatan, kelayakan dan keberhasilan pengendalian menajemen yang dipergunakan dalam
perusahaan agar tercapai tujuan perusahaan dan sesuai dengan rencana serta kebijaksanaan yang telah ditetapkan.
• Memasuki semua tempat atau bagian perusahaan, meneliti catatan dan dokumen, harta milik dan pegawai perusahaan.
• Menjamin terselenggaranya audit yang berkualitas.

Tanggung jawab
• Menetapkan kebijaksanaan bagi aktivitas audit, mempimpin dan mengarahkan fungsi teknis dan administrasi audit.
• Menggembangkan dan melaksanakan rencana audit secara menyeluruh dengan memperhatikan besarnya risiko masing-masing
obyek audit untuk mengevaluasi semua pengendalian.
• Menguji efektivitas semua tingkatan manajemen dalam mencapai tujuan perusahaan.
• Memberikan rekomendasi dan saran perbaikan terhadap pengendalian manajemen untuk menjaga kekayaan perusahaan,
memperbaiki perkembangan pencapaian tujuan perusahaan da memastikan dipatuhinya semua peraturan dan undang-undang.
• Menguji kecermatan prosedur dan catatan, menilai kebijaksanaan dan rencana yang berhubungan dengan aktivitas atau fungsi
yang diaudit.
• Menyetujui penerbitan laporan hasil audit.
• Menilai kecermataan tindakan yang diambil manajemen untuk mengadakan pembetulan berdasarkan rekomendasi dan saran
dari laporan hasil audit, menyetujui tindakan yang telah diambil manajemen dan menlanjutkan audit untuk tindakan
pembetulan yang dinilai masih kurang memadai.
• Melaksanakan pengujian khusus atas permintaan pimpinan perusahaan, termasuk penelitian kembali mengenai penilaian
yang diberikan oleh pihak luar perusahaan.
• Melakukan pertemuan-pertemuan atau rapat kerja dengan pihak intern dan ekstern sehubungan dengan pekerjaan yang
menjadi tanggung jawabnya
• Menetapkan review intern untuk menjamin terselengaranya mutu audit yang berkualitas.
• Memberikan petunjuk dan menangani permasalahan SDM dan administrasi.
Wewenang & Tanggung Manajer Audit Internal
Umum
• Mengelola aktivitas audit intern pada bidang/lokasi yang menjadi tanggung jawabnya
• Mengembangkan rencana menyeluruh pada bidang atau lokasi yang menjadi tanggung jawabnya
• Mengusahakan tercapainya rencana audit yang telah ditetapkan dan telah dilaksanakan sesuai dengan
standar audit intern.
• Menjalankan hubungan kerja yang efektif dengan pihak eksecutif dan manajemen operasi.

Tugas dan tanggung jawab


• Menyiapkan rencana audit secara menyeluruh, jangka panjang dan jangka pendek untuk bagian/lokasi yang
bersangkutan.
• Mengidentifikasikan aktivitas yang cukup dalam audit, mengevaluasi maknanya dan menaksir tingkat risiko
yang berkaitan
• Menyusun struktur organisasi pada bagian audit yang menjadi tanggung jawabnya.
• Mendapatkan staf auditor intern yang cukup.
• Menetapkan staf auditor pada obyek audit yang telah direncanakan dan menetapkan anggaran biaya audit.
• Mengendalikan biaya audit dan jadwal mulai dan selesainya audit.
• Menetapkan apakah audit sudah sesuai dengan standar audit intern.
• Memberikan laporan hasil audit yang telah disetujui oleh pimpinan dan aktivitas audit lainnya kepada
eksecutif yang terkait.
• Memonitor tindak lanjut yang sedang dan belum dilaksanakan.
• Memonitor pencapaian tujuan dari audit dalam rangka peningkatan kemampuan pemberian jasa kepada
manajemen.
Wewenang & Tanggung Supervisor Audit Internal
Umum
Mengembangkan secara menyeluruh program audit yang efektif dan praktis.
Mengawasi aktivitas para auditor dalam pelaksanaan tugasnya
Menjamin kesesuaian audit dengan standar audit intern yang berlaku, rencana, anggaran biaya dan tujuan audit.
Mengusahkan hubungan yang efektif dengan pihak manajemen operasi yang diaudit.
Merintis dan membimbing kegiatan riset, mengembangkan buku-buku pedoman dan menyelenggarakan pelatihan.

Tugas dan Tanggung jawab


Mengawasi pekerjaan para auditor.
Melengkapi secara menyeluruh rencana audit tahunan pada bidang yang bersangkutan.
Menaksir risiko dan menetapkan tingkatnnya pada bidang atau aktivitas yang diaudit.
Menilai faktor operasional, jadwal, biaya dan kualitas audit.
Menetapkan program audit yang fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan.
Menyusun jadwal penugasan staf sehingga sesuai dengan kebutuhan manajemen dan dalam ruang lingkup rencana keseluruhan.
Mengkoordinasikan program audit dengan auditor ekstern.
Mereview dan menyetujui tujuan, ruang lingkup dan pendekatan audit untuk setiap tugas audit.
Mempimpin tugas audit untuk melihat apakah standar audit intern dilaksanakan dalam semua pelaksanaan tugas.
Memberikan pengarahan kepada para auditor agar tujuan audit yang telah disetujui tercapai.
Mereview konsep laporan hasil audit dan mendiskusikannya dengan tim auditor.
Mengadakan pembicaraan lisan dengan pimpinan obyek yang diaudit.
Membuat rencana formal untuk untuk kecukupan SDM yang diawasinya.
Melakukan seleksi, pelatihan, evaluasi dan pengawasan staf yang diawasinya.
Mengembangkan pedoman-pedoman.
Mengumpulkan data, memelihara catatan dan menyiapkan laporan ketatausahaan dari lingkup pekerjaan yang diawasinya.
Memberi bantuan dalam mengevaluasi hasil-hasil audit.
Mengidentifikasikan faktor-faktor yang menimbulkan kondisi-kondisi yang lemah dan memberi rekomendasi perbaikan.
Menyelenggarakan komunikasi antara pimpinan manajemen operasi dengan pimpinan auditor intern.
Wewenang & Tanggung Ketua Tim Audit
Umum
• Melakukan audit atas bagian atau aktivitas yang telah direncanakan atau diperintahkan secara khusus.
• Mengevaluasi kecermatan dan efektivitas dari pengendalian manajemen aktivitas yang bersangkutan.
• Menentukan apakah unit yang diaudit telah merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan aktivitas dengan instruksi pimpinan sudah sesuai
dengan ketentuan-ketentuan yang mengenai kebijaksanaan dan prosedur, serta melaksanakan secara konsisten sesuai dengan tujuan perusahaan dan
memenuhi kualitas yang tinggi.
• Merencanakan dan melaksanakan audit sesuai dengan standar audit intern.
• Melaporkan temuan-temuan audit dan memberikan rekomendasi dan saran untuk memperbaiki kondisi-kondisi yang kurang memuaskan, untuk
menyempurkan operasi dan untuk menurunkan biaya.
• Mempimpin dan memberikan arahan kepada para anggota tim.

Tugas dan tanggung jawab


• Mengadakan survey atas kegiatan yang akan diaudit untuk menetapkan sifat dari operasi dan keefektifan dari sistem pengendalian manajemen dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
• Menetapkan arah dan mendorong kegiatan audit.
• Menetapkan tujuan dan ruang lingkup audit serta menyiapkan audit program.
• Menetapkan prosedur audit yang akan digunakan, penggunaan sample secara statistik dan penggunaan audit dengan bantuan komputer.
• Meneliti tiktik-titik penting dari Sistem Pengendalian Manjemen.
• Mengevaluasi keberhasilan sistem dengan menerapkan teknik audit dan menerapkan pengetahuan mengenai pemasaran, keuangan, produksi,
teknologi, pengadaan dan operasi lain-lain.
• Mengusulkan staf yang diperlukan menyelesaikan tugas audit.
• Melaksanakan audit secara profesional dan sesuai dengan audit program yang telah disetujui.
• Mendapatkan, menganalisa, dan menilai kejelasan data sebagai landasan pembentukan temuan yang obyektif mengenai kecermatan dan efektifitas
sistem dan efisiensi aktivitas yang diaudit.
• Memimpin, memberi arahan dan menginstruksi para anggota auditor dalam melaksanakan audit dan mereview hasil kerjanya agar sesuai dengan
tujuan audit.
• Mendiskusikan temuan dan rencana rekomendasi atau saran yang akan diberikan dengan supervisor.
• Membuat penjelasan lisan atau tertulis untuk manajemen selama audit berlangsung atau pada saat hasil audit disimpulkan, mendiskusikan temuan,
rekomendasi atau saran yang dibangun untuk memperbaiki sistem dan operasi perusahaan dan mengupayakan perbaikannya dilakukan pada saat
audit masih berlangsung.
• Menyiapkan laporan tertulis mengenai hasil audit.
• Menilai cukup tidaknya perbaikan yang telah dilakukan pihak manjemen atas rekomendasi atau saran yang diberikan.
Wewenang & Tanggung Anggota Tim Audit
Umum
• Melaksanakan atau membantu melakukan audit atas kegiatan atau bagian yang telah ditetapkan.
• Mengevaluasi kecermatan dan efektifitas pengendalain manajmen dari kegiatan atau bagian yang diaudit.
• Meneliti apakah unit yang diaudit merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan aktivitas sesuai dengan instruksi pimpinan, sesuai dengan
ketentuan-ketentuan mengenai kebijakan dan prosedur, melaksankan secara konsisten sesuai dengan tujuan perusahaan dan memenuhi kualitas yang
tunggi.
• Merencankan dan melksanakan audit secara keseluruhan berdasarkan tugas audit yang telah ditetapkan atau melaksankan sebagian dari audit
ekstentif yang telah ditetapkan sesuai dengan standar audit intern yang berlaku.
• Melaporkan temuan, memberikan rekomendasi dan sara untuk memperbaiki kondisi yang tidak memuaskan, menyempurnakan operasi dan
mengadakan penghematan biaya.
• Melaksanakan dan membantu melaksankan audit khusus atas permintaan manajemen.
• Membimbing anggota tim yang masih junior.

Tugas dan tanggung jawab


• Melakukan survey atas kegiatan yang akan diaudit untuk menetapkan sifat dari operasi dan keefektifan dari sistem pengendalian manajmen dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
• Menentukan atau membantu arah audit.
• Merencanakan atau membantu dalam membuat rencana tujuan dan ruang lingkup audit serta menyiapkan atau membantu dalam penyiapan program
audit.
• Menentukan atau membantu dalam menentukan prosedur audit yang dipergunakan.
• Melaksanakan audit secara profesional sesuai dengan program audit yang telah disetujui.
• Mendapatkan, menganalisa, dan menilai kejelasan data sebagai landasan pembentukan temuan yang obyektif mengenai kecermatan dan efektifitas
sistem dan efisiensi aktivitas yang diaudit.
• Menyusun atau membantu menyusun penjelasan untuk manajmen selama audit berlangsung atau pada saat hasil audit disimpulkan, mendiskusikan
temuan, rekomendasi atau saran yang dibangun untuk memperbaiki sistem dan operasi perusahaan, serta mengupayakan perbaikannya dilakukan
pada saat audit masih berlangsung.
• Menyiapkan laporan tertulis sebagiamana diminta, mengutarakan pendapat mengenai kecermatan dan efektivitas sistem dan efisiensi kegiatan yang
diaudit.
• Menilai atau membantu dalam menilai kecermataan perbaikan yang dilakukan oleh manajemen operasi atas rekomendasi atau saran yang diberikan.
Pedoman dan Prosedur
1. Pimpinan dan staf unit auditor intern dalam melangkah melakukan pelaksanaan
pekerjaan perlu dituntun oleh suatu panduan yang menjadi pedoman kerja. Pedoman
kerja ini harus disusun sedemikian rupa sehimgga semua pekerjaan utama unit auditor
intern diuraikan secara jelas bagaimana prosedur untuk menyelesaikannya dan
dicontohkan formulir-formulir yang harus dipergunakan. Jika prosedur kerja sudah
dirancang dalam suatu sistem yang terkomputerisasi maka harus dibuat pedoman yang
menuntun pemprosesan melalui komputer tersebut.
2. Untuk hal-hal tertentu yang memerlukan penjelasan tambahan dan aturan baru yang
belum termasuk dalam pedoman yang ada, pimpinan unit harus membuat
kebijaksanaan tertulis berupa surat edaran atau surat keputusan. Pedoman dan
kebijaksanaan tersebut hendaklah dibukukan atau difile dalam satu ordner yang dapay
dibaca oleh semua staf auditor dan pihak pihak lain yang membutuhkan.
Pengelolaan Perencanaan & Pelaksanaan Audit
Pentingnya Perencanaan Audit
Dalam standar audit profesional auditor intern disebutkan bahwa untuk melakukan audit harus dilakukan perencanaan. Artinya jika
pelaksanaan audit tidak membuat perencanaan maka auditnya telah menyalahi standar dan akan mengurangi mutu audit, dan jika
karena itu ternyata terjadi kesalahan dalam mengambil kesimpulan audit maka audit yang bersangkutan akan dianggap lalai,
sehingga secara profesi audit itu dapat dikenakan sangsi profesi misalnya berupa pencabutan sertifikat yang telah diberikan.

Salah satu kegunaan perencanan adalah sebagai alat pengendalian karena itu setiap penugasan audit, semua staf yang terkait
dengan penugasan tersebut harus tahu data perencanaan yang tertulis pada dokumen perencanaan tahunan. Pada data tersebut
auditor akan mengetahui beberapa informasi penting mengenai jadwal audit, anggaran waktu, anggaran biaya, siapa saja
auditornya, tingkat risiko yang akan dihadapi, tujuan audit, jenis audit yang akan dilaksanakan dan lain-lain.

Jadwal waktu audit dan anggaran waktu audit merupakan hal yang penting dalam pelaksanaan audit. Tanpa adanya jadwal waktu
dan anggaran waktu dapat membuat para auditor bekerja dengan santai, atau membagi waktu yang sama untuk setiap kegiatan
audit padahal untuk setiap kegiatan audit mempunyai anggaran waktu yang berbeda sesuai dengan tujuan audit, kerumitan obyek
audit dan kemungkinan risiko yang dihadapi.

Tingkat risiko yang telah diperkirakan akan menentukan penempatan staf audit. Jika risiko tinggi maka syaf audit hendaklah ditunjuk
yang telah berpengalaman dan mempunyai keterampilan tinggi, sebaliknya jika risiko rendah maka dapat ditempatkan staf audit
yang masih junior.

Jadwal dan anggaran waktu dalam audit merupakan suatu keharusan bagi pengendalian audit oleh pengawas dan manajer audit.
Dalam perjalanan audit, jadwal waktu dan anggaran waktu ini dapat direvisi jika memang diperlukan.

Anggaran waktu perencanaan biasanya lebih sedikit dibandingkan dengan anggaran waktu pelaksanaan audit, namun demikian
karena keberhasilan suatu audit operasional sangat tergantung pada phase perencanaan, maka pada beberapa kondisi mungkin
anggaran waktu perencanaan ini lebih banyak dari anggaran waktu pelaksanaan audit.

Anggaran biaya yang telah direncanakan dapat ditetapkan lain sesuai dengan kondisi terakhir yang dijumpai pada saat akan
dilakukan perencanaan audit oleh pengawasan audit.
Tahap-tahap Perencanaan Audit
Dalam perencanaan audit mulai dari penentuan tujuan audit sampai dengan
persetujuan perencanaan audit, pada umumnya dapat dibagi dalam 8 tahap, yakni:

1. Tahap penetapan tujuan audit, lingkup pekerjaan dan risiko


2. Tahap memperoleh informasi dasar mengenai kegiatan yang diaudit
3. Tahap penentuan tenaga auditor untuk melaksanakan tugas audit
4. Pemberitahuan kepada pihak-pihak yang dipandang perlu
5. Melaksanakan survey secara tepat untuk, memperoleh informasi yang
diperlukan untuk pelaksanaan audit
6. Penulisan Program Audit
7. Menetukan bagaimana, kapan dan kepada siapa saja laporan audit akan
disampaikan
8. Memperoleh persetujuan dari rencana audit yang telah disusun tersebut.
Pengendalian Atas Perencanaan Audit
1. Sebagai langkah awal dari suatu penugasan audit, Ketua Tim
auditor yang telah ditetapkan diminta menyiapkan formulir kartu
penugasan untuk arsip bagi kepentingan pengendalian awal oleh
manajemen. Formulir ini dibuat dua rangkap, satu difile di KKA dan
copy-an disimpan di manajer yang bersangkutan.
2. Formulir ini diisi dengan berpedoman pada rencana tahunan yang
telah disahkan. Selanjutnya dilakukan permintaan persetujuan
manajer audit yang bersangkutan melalui pengawasanya termasuk
penetapan anggaran yang dapat direalisir.
3. Pengawas dan manajer jika perlu akan menuliskan pesan penting
yang memerlukan perhatian khusus dari tim auditor pada kolom
yang telah disediakan sebagai bentuk komunikasi tertulis antara
manajer, pengawas dan tim auditor
Pengelolaan Pengujian & Pengevaluasian Informasi
Jasa Yang Memerlukan Pengujian
Auditor intern sebenarnya tak ubahnya sebagai unit pemberi jasa, dalam hal ini adalah jasa yang
memerlukan pengujian. Inilah tugas utama dari para auditor intern. Sehubungan dengan perkembangan
dunia usaha dan pemerintah maka para auditor intern selain mempunyai tugas untuk melakukan
pengujian-pengujian juga dibebani tugas untuk memberikan jasa konsultasi ini merupakan jasa non
assurance service, namun mungkin untuk pemberian jasa ini auditor intern memerlukan tindakan
pengujian seperlunya. Dalam hal ini jasa konsultasi ini berbeda pada area yang bersinggungan antara
assurance service dan non assurance service.

Tahap pengujian merupakan langkah inti dari suatu audit karena dari sini diharapkan akan diperoleh
temuan-temuan guna perbaikan pengendalian manajemen dan perbaikan operasi yang ditujukan pada
tercapainya tujuan organisasi yang pada perusahaan bisnis pada umumnya tujuan utamanya adalah
diperolehnya laba usaha yang maksimal. Suatu pengujian terhadap operasi penjualan tentu tujuan
utamanya adalah begaimana organisasi dapat menjual sebanyak-banyaknya dan dapat ditagih karena
dengan penjualan yang sebanyak-banyaknya akan diperoleh laba usaha yang maksimal. Sebaliknay untuk
pengujian terhadap operasi produksi maka tujuan utamanya adalah memproduksi dengan biaya sesedikit
mungkin agar laba usaha nanti diperoleh maksimal. Pada jenis usaha yang tidak mencari laba maka tujuan
utamanya adalah menekan rugi sekecil mungkin dan memberikan pelayanan yang maksimal. Hal inilah
yang juga menjadi pokok perhatian para audit intern.

Sebenarnya langkah pengujian dan evaluasi ini telah ditetapkan oleh tim auditor pada saat penyusunan
program audit pada phase perencanaan. Jadi masing-masing tim auditor telah mengetahui langkah-
langkah apa yang akan dilakukannya sebagaimana yang sudah tertuang dalam program audit tersebut.
Peran Tim Audit Dalam Tahap Pengujian Evaluasi
Dalam tahap pengujian dan evaluasi ini, peran yang paling dominan adalah peran dari Ketua Tim.
Peran dari Ketua Tim dalam tahap pengujian dan evalusai antara lain adalah:
• Memimpin tim agar tujuan audit yang telah ditetapkan dapat tercapai,
• Memimpin tim agar audit yang dilakukannya telah sesuai dengan rencana dan standar profesi para auditor
intern,
• Memberikan arahan kepada anggota tim auditor,
• Mengedalikan anggota tim auditor,
• Mereview Kertas Kerja Audit anggota tim,
• Memberikan petunjuk-petunjuk pembuatan Kertas Kerja yang baik,
• Berkomunikasi dengan pihak manajemen yang diaudit,
• Menyusun laporan hasil audit,
• Berkonsultasi dengan Pengawas Audit dan manajer.

Sedangkan Pengawas Audit dan/atau Manajer Audit datang sesekali untuk:


• Memastikan tim bekerja sesuai dengan rencana dan standar,
• Memberikan arahan kepada tim agar audit dilakukan secara efisien dan efektif,
• Mereview Kertas Kerja Audit tim,
• Berkomunikasi dengan pihak yang diaudit untuk masalah yang signifikan.

Sementara itu peran anggota tim adalah melaksankan tugas sesuai dengan program audit dan melaksankan
perintah-perintah langsung dari Tim auditor.

Pengawas Audit atau Manajer Audit dalam melakukan pengendalian dan pengarahannya akan dikomunikasikan
dengan tim lewat lembar review yang sering disebut review sheet.
Pengelolaan Penyelesaian Tugas Audit
Tahap Penting Dalam Pelaksanaan Audit
Salah satu tahap penting dalam pelaksanaan audit
berupa pengujian dan evaluasi atas pengendalian
manajemen atau kegiatan operasi/unit yaitu
diperolehnya temuan audit dan bagaimana temuan
audit tersebut dikembangkan serta dikomunikasikan
dengan manajemen unit yang diaudit serta
bagaimana diterbitkannya laporan sehingga
diperoleh manfaat yang dikehendaki bersama, yaitu
berupa tindakan koreksi yang tepat yang dilakukan
oleh manajemen terhadap temuan tersebut.
Pengembangan Temuan
Berdasarkan standar profesi, suatu temuan harus
dapat memenuhi atribut sebagai berikut:
1.Kondisi
2.Kriteria
3.Akibat
4.Penyebab
5.Rekomendasi
Komunikasi Dengan Manajemen
A.Komunikasi Temuan pada saat audit
berlangsung.
B.Pembicaraan pada akhir periode audit.
Laporan Hasil Audit
Isi Laporan Hasil Audit
Standar profesi menyatakan bahwa laporan hasil audit harus dibuat oleh auditor intern atas audit yang
dilakukannya.
Pokok-pokok yang harus diperhatikan:
1. Laporan tertulis yang ditandatangani harus diterbitkan setelah pengujian selesai dilaksanakan
2. Berbagai kesimpulan yang dituangkan dalam laporan harus sudah disikusikan dengan manajemen yang
diaudit.
3. Laporan harus objektif, jelas, singkat, konstruktif dan tepat waktu.
4. Laporan harus mengemukakan tentang tujuan, ruang lingkup, serta hasil audit dan jika perlu auditor
dapat memberikan pendapatnya.
5. Laporan harus mengemukakan rekomendasi untuk perbaikan, pemberitahuan pelaksanaan yang
memuaskan dan tindakan koreksi.
6. Di dalam laporan pat dimasukkan tanggapan dari manajemen yang diaudit terhadap kesimpulan
rekomendasi.
7. Pimpinan unit auditor intern atau pejabat yang ditunjukanya harus mereview dan mengesahkan
laporan akhir sebelum diterbitkan dan memutuskan kepada siapa saja laporan diberikan.
Tindak Lanjut Hasil Audit
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam
menentukan prosedur tindak lanut:
1.Pentingnya temuan yang dilaporkan.
2.Tingkat usaha dan besarnya biaya yang diperlukan
untuk memperbaiki kondisi yang ada.
3.Risiko yang ada jika tindakan koreksi dilakukan dan
ternyata hasilnya gagal.
4.Tingkat kesulitan pelaksanaan tindakan koreksi.
5.Jangka waktu yang diperlukan untuk melaksanakan
tindakan koreski. audit tersebut.
Pengelolaan Ketatausahaan & SDM
Ketatausahaan
Ketatausahaan berjalan melalui prosedur dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh organisasi atau
perusahaan. Ketatausahaan dalam memfasilitasi pelaksanaan audit dan konsultasi mengikuti pelaksanaan
kegitan mulai dari awal hingga akhir sebagai berikut:
1. Dibentuknya wadah organisasi.
2. Menyusunan rencana kegiatan jangka panjang dan tahunan.
3. Merencanakan audit
4. Melakukan pengujian dan evaluasi
5. Melakukan penyelesaian audit
6. Mengkomunikasikan hasil audit
7. Menyusun laporan audit.
8. Menyusun KKA.
9. Menyimpan KKA dan Laporan.
10. Memfasilitasi jasa konsultasi
11. Memfasilitasi pelatihan.
12. Memfasilitasi kepegawaian
13. Memfasilitasi peraturan-peraturan dan perpustakaan.
14. Memfasilitasi perlengkapan dan peralatan.
15. Memfasilitasi hubungan dengan pihak lain dalam organisasi.
16. Memfasiltasi hubungan dengan pihak luar, dan lain-lain.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
1. Menyeleksi pegawai auditor yang memenuhi syarat dan kompeten.
Pengambilan pegawai dapat berasal dari intern (divisi lain) maupun dari luar, jika dari luar,
biasanya berasal dari:
a. Pegawai dari Kantor Akuntan Publik.
b. Lulusan Universitas.
c. Auditor Intern yang telah berpengalaman dari perusahaan lain.
d. Pegawai dengan pengalaman keahlian dari perusahaan lain.

2. Penilian Pekerjaan Auditor Intern, dilakukan per penugasan yang dilakukanmeliputi:


e. Penilian untuk penugasan audit yang tercantum dalam rencana audit (PKAT)
f. Penilian untuk penugasan audit yang tidak tercantum dalam rencana audit (PKAT)
g. Penilaian untuk penugasan pemberian jasa konsultasi
h. Penilaian untuk penugasan monitoring tindak lanjut
i. Penilaian pekerjaan lainnya
j. Penilaian kompetensi auditor
Pengelolaan Pengendalian Mutu
Program Jaminan Kualitas
Fungsi auditor intern adalah berupa pemberian jasa audit dan konsultasi yang memerlukan kepercayaan
dari pihak yang dilayani dan dari pihak mitra kerja. Oleh karena itu perlu dibentuk perkumpulan para
professional auditor intern, sehingga akan dibentuk standar profesi, kode etik, sertifikasi profesi dan review
auditor intern.

Pihak-pihak yang memperoleh manfaat dari program jaminan kualitas, adala:


1. Auditor Intern
2. Manajemen
3. Meringankan hukum dari tuntutan atas penjelasan auditor.

Auditor yang melaksanakan audit program jaminan kualitas dapat berasal dari:
4. Audit Self Assesment
5. Audit oleh anggota dari unit auditor intern tidak formal.
6. Audit oleh anggota dari unit auditor intern secara formal
7. Audit yang dilakukan oleh orang luar.

Hasil audit dikomunikasikan kepada manajemen auditor intern baik secara interim maupun pada akhir
audit. Rekomendasi yang diberikan sama dengan audit intern biasa yaitu berupa tindakan koreksi apa yang
harus dilakukan.
Terima Kasih Atas Perhatiannya

Drs. Rudy Lizwaril Sjaiful, SE, MM, Ak, CA, CPMA, CPA, CTA, CPIA, PIA, ASEAN CPA, AB
Dosen FEB Universitas Widyatama

Anda mungkin juga menyukai