INTERNAL
BAHWA SISTEM KOMPUTER MERUPAKAN
DATA PROSESING YANG AKURAT.
BAHWA PERUSAHAAN MENGIKUTI KODE
ETIK YANG SAH
Tujuan Audit Internal
BAHWA DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL CUKUP
MENDUKUNG AKTIVITAS AUDITOR EKSTERNAL
BAHWA DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL
MENYUSUN RENCANA AUDIT TAHUNAN YANG
MENGARAHKAN SELURUH TUJUAN DIATAS.
BAHWA DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL
MEMBERIKAN LAPORAN TERTULIS TEMUAN
KEPADA LEVEL MANAJEMEN YANG
MEMBUTUHKAN INFORMASI GUNA MEMPERBAIKI
SISTEM YANG SALAH
Aktivitas Utama Pengauditan Internal
Bahwa Sistem kontrol akan secara mencukupi
melindungi aset perusahaan.
Bahwa laporan keuangan perusahaan disajikan
secara akurat dan sesuai PSAK.
Bahwa perusahaan mematuhi kebijakan
operasional dan prosedurnya.
Bahwa sistem komputer merupakan data
prosesing yang akurat
Bahwa perusahaan mengikuti kumpulan
petunjuk etika yang disahkan.
Aktivitas Utama Pengauditan Internal
Bahwa departemen audit internal cukup
mendukung aktivitas auditor eksternal
Bahwa departemen audit internal menyiapkan
rencana audit tahunan yang mengarahkan
seluruh tujuan diatas.
Bahwa departemen audit internal memberikan
laporan tertulis atas temuannya kepada level
manajemen yang membutuhkan informasi agar
membetulkan sistem yang salah tersebut.
Konsep Pengelolaan yang Harus Ditinjau
Kurangnya output yang terukur, membuat dept. audit
lebih sulit diukur.
Langkah pertama dalam mengelola departemen audit
adalah menetapkan dan mendiseminasi tanggung
jawab secara jelas bagi staff audit internal
Jika tujuan-tujuan ini sudah ditetapkan, maka manajer
dapat memfokuskan diri pada output utamanya, yaitu
rencana audit tahunan, sebagai alat paling efektif
untuk mengatur departemen
Jika dilengkapi dengan anggaran audit internal,
seorang manajer dapat menerapkan pengawasan
lebih besar terhadap departemen audit internal.
PENGENDALIAN KUALITATIF YANG HARUS
DITINJAU OLEH AUDITOR
Membandingkan tujuan tertulis departemen dengan
aktivitas sebenarnya
Menjamin bahwa staf audit internal mengkoordinasi-
kan pekerjaannya guna mendukung auditor eksternal.
Menjamin bahwa ada kebijakan dan petunjuk prosedur
baru yang secara jelas menunjukan pekerjaan audit
yang akan dilaksanakan.
Membuat review laporan audit untuk aktivitas yang
dilaksanakan, temuan yang dicatat, dan rekomendasi
yang diberikan
Mereview komentar dari departemen yang menjadi
subyek audit
PENGENDALIAN KUALITATIF YANG HARUS
DITINJAU OLEH AUDITOR
Mereview ‘daftar-review’ gabungan untuk diteliti
kemungkinan adanya kekurangan perhatian pada
area tertentu, seperti pada review akuntansi,
pengendalian atau operasional.
Mereview atas kertas kerja guna menjamin bahwa
audit diselesaikan secara keseluruhan jika
memungkinkan.
Memverifikasi untuk memastikan bahwa
rekomendasi audit akan ditindaklanjuti.
Memverifikasi bahwa auditor memiliki latar
belakang pendidikan yang mencukupi untuk
melaksanakan audit tertentu
PENGENDALIAN KUALITATIF YANG HARUS
DITINJAU OLEH AUDITOR
Memverifikasi bahwa komite audit puas dengan kinerja
departemen, dan memperbaiki semua kelemahan
Memverifikasi untuk memastikan bahwa departemen mereview
aspek kontrol yang dirancang dalam proyek sistem komputer
yang baru.
Memverifikasi bahwa dept. secara maksimal berusaha
mencapai tujuan yang telah direncanakan.
Memverifikasi bahwa ada review teratur terhadap standar etika
perusahaan.
Memverifikasi bahwa tidak ada pembatasan aktivitas dept.
karena adanya pembangkangan dari auditee, dan memberikan
perkecualian untuk tindakan dari komite audit.
Letak Audit Internal dalam Organisasi
Kepala audit internal diberi kedudukan sebagai VP
dan langsung bertanggung jawab kepada pemimpin
tertinggi perusahaan. Posisi ini sederajat dengan
VP-Finance.
Kepala audit internal bertanggung jawab kepada
VP-Finance dan kedudukannya diberi title ‘Director’.
Kepala audit internal bertanggung jawab kepada
controller dan kedudukannya diberi title ‘’Manajer’.
Kepala audit internal hanya berkedudukan sebagai
‘assistant’ yang biasanya tugasnya hanya terbatas
pada financial audit.
Struktur Organisasi Dept. Audit Internal
Auditor seharusnya memiliki akses bebas pada
seluruh catatan dan personel dan bebas
begerak ke seluruh operasi atau lokasi
perusahaan untuk dapat melakukan tugas
secara tepat
Dalam kebijakan formal secara jelas
menyebutkan tanggung-jawab departemen audit
internal, biasanya juga secara rinci menyatakan
bahwa auditor bertugas untuk mereview seluruh
catatan, prosedur, kebijakan, aktifitas dan tugas
secara tepat.
PERSIAPAN PEMERIKSAAN
INTERNAL
Menentukan Tujuan pada Suatu Objek
Pemeriksaan,
Menentukan secara spesifik dan jelas tujuan
audit merupakan bagian yang paling penting dan
sangat dibutuhkan dari proses perencanaan
audit
Harus mencakup mengenai keinginan
manajemen dan mempertimbangkan berbagai
pendekatan audit yang tersedia serta
kemampuan tim audit yang ada
Sifat pekerjaan audit sebelumnya, sumber dan
waktu yang tersedia dan tujuan serta
keterbatasan obyek audit secara keseluruhan
Penjadwalan & Perkiraan Waktu Audit
Departemen Audit Internal perlu memiliki
Rencana Audit Internal Tahunan.
Rencana ini digunakan untuk memutuskan audit
apa dan obyek mana yang diaudit.
Rencana itu kadangkala disusun berdasarkan
spesifikasi auditor yang ada atau berdasarkan
tingkat pekerjaan auditor.
Perencanaan audit harus mencantumkan
taksiran waktu dan skedul dari awal sampai
berakhirnya kegiatan audit.
Perubahan rencana ??????
Penjadwalan & Perkiraan Waktu Audit
Rencana tahunan dengan segala revisi nya
harus disusul dengan pembuatan jadwal audit
individual.
Jadwal individual mungkin mencakup periode
satu bulan, triwulan atau bahkan periode lebih
lama
Jadwal-jadwal ini harus direview paling tidak
setiap bulan untuk menampung berbagai
perubahan atau penyesuaian
Survey Pendahuluan
Rencana audit tahunan seharusnya dibuat dengan
menggunakan informasi dan pengetahuan
mengenai bidang yang akan diaudit.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah
melaksanakan Preliminary Survey, yang
dimaksudkan untuk mengumpulkan bahan-bahan
mengenai entitas obyek yang diaudit
Beberapa informasi latarbelakang mungkin telah
tersedia sebelumnya dalam berkas audit atau
arsip surat-surat yang dapat dikaji seperti KKP
sebelumnya, LHP tahun sebelumnya, Pengaturan
Entitas, dan lain-lain.
MELAKSANAKAN AKTIVITAS
PEMERIKSAAN LAPANGAN
Kontak Permulaan dengan Objek (Auditee)
Menginformasikan kepada unit organisasi yang
akan diaudit melalui telepon atau penyampaian
lisan untuk kemudian disusul dengan surat resmi
(Audit Engagement Letter)
Harus menginformasikan kepada auditee
mengenai kapan audit dijadwalkan, siapa yang
akan melakukan review, dan mengapa audit
hendak dilakukan
Pokok AEL : Alamat yang dituju, Tujuan dan
Lingkup audit, Tanggal dimulai dan perkiraan
lamanya audit, Orang yang bertanggungjawab
melakukan audit, Kebutuhan persiapan lebih
lanjut, serta tembusan yang tepat.
Melaksanakan dan Mendokumentasikan Field
Survey
Survey lapangan sangat penting dalam
menentukan arah, lingkup dan sebaik apa
upaya audit dapat dilakukan.
Merupakan langkah pertama yang diambil di
lapangan.
Survey lapangan memungkinkan auditor untuk
(1) memahami dari dekat sistim yang ada dan
(2) mengevaluasi struktur pengendalian dan
level risiko pengendalian pada berbagai
sistim yang tercakup di dalam audit.
Melaksanakan Field Survey
Unsur-unsur yang perlu dipertimbangkan :
Organisasi, termasuk nama-nama personel kunci
Salinan kebijakan dan manual prosedur yang berlaku
Laporan manajemen yang relevan serta notulen
pertemuan yang mencakup area-area yang terkait audit
Observasi personal juga memungkinkan tim audit
memiliki peluang untuk memberikan pertanyaan dan
mengamati operasi.
Diskusi dengan personel kunci akan dapat menentukan
area masalah yang telah diketahui,
Mendokumentasikan Field Survey
Dalam beberapa hal, audit internal mungkin
sudah membuat diagram pada review
sebelumnya, dan mungkin diagram ini hanya
perlu sedikit perubahan
Pada beberapa kasus, auditor internal dapat
menggambarkan suatu proses melalui catatan
AWP yang singkat
teknik flowcharting sangat berguna untuk
mendukung semua prosedur audit internal
Membuat Flow Chart
Flowchart atau diagram merupakan suatu representasi
gambar atau simbol dari suatu proses
Flowchart bermanfaat dalam mengambarkan prosedur bisnis
umum
FLOWCHART PROSES menggambarkan arus informasi
atau langkah penting lainnya dalam berbagai operasi
organisasi
DIAGRAM DOKUMEN ATAU PROSEDURAL
menggambarkan arus dokumen yang manual, termasuk
dimana salinan-salinan disimpan atau siapa yang
memberikan salinan tertentu
DIAGRAM FUNGSIONAL mendokumentasikan kemajuan
suatu dokumen melalui berbagai entitas department dalam
suatu perusahaan (proses dan dokumen).
Simbol Flowchart
Magnetic Document
Process Delay
Tape
Tujuan dari survey lapangan adalah
memperkuat asumsi yang didapatkan dari
perencanaan audit awal dan mendapatkan
pemahaman mendalam atas sistim dan proses-
proses penting
Survey lapangan dapat menyebabkan tim audit
harus menyesuaikan atau mengubah lingkup
audit terencana secara substansial atau bahkan
menunda pekerjaan audit yang besar.
Audit Program dan Internal Audit
Questionnaire
Program audit merupakan sebuah alat untuk
perencanaan, pengarahan dan mengontrolan
pekerjaan audit dan suatu blueprint untuk
tindakan yang dilakukan
Program audit juga merupakan pemilihan
metode yang terbaik yang dilakukan auditor
untuk melaksanakan tugasnya.
Program ini juga dapat menjadi dasar untuk
merekam langkah-langkah pekerjaan yang
dilakukan
Pengertian dan Teknik-Teknik Pengujian
Direct
Efficient
Feasible
Pelaksanaan pengujian meliputi evaluasi
berbagai transaksi, catatan dan dokumen,
aktivitas, fungsi, asersi dengan tujuan
untuk menentukan;
a. Keabsahan dan keakuratan nilai
b. Ketaatan terhadap berbagai prosedur,
regulasi dan undang-undang yang
dapat diterapkan.
TEKNIK-TEKNIK AUDIT
1 . P E N G U M P U L A N B U K T I FIS IK : O b s e r va s i,
In v e n ta r is a s i , d a n In s p e k s i
2 . P E N G U M P U L A N B U K T I D O K U M E N : Ve r ifik a s i,
C e k , U ji/ Te s , Fo o tin g , C r o s s Fo o tin g , Vo u c h in g ,
Tra s ir, S c a n n in g , d a n R e k o n s ilia s i
3 . P E N G U M P U L A N B U K T I A N A L IS IS : A n a lis is ,
E va lu a s i, In v e s tig a s i, d a n Pe m b a n d in g a n
4 . P E N G U M P U L A N B U K T I K E T E R A N G A N : K o n fir m a s i
d a n Pe r m in ta a n K e te ra n g a n ( In fo r m a s i)
Pertimbangan dalam melaksanakan
pengujian
1. Kecermatan Profesi
2. Waspada/skeptis
3. Batas kewajaran/reasonableness
4. Sampling
Don’t Forget
Kertas kerja adalah jembatan antara prosedur audit yang
dijalankan dengan laporan yang diterbitkan
Kertas kerja adalah dokumen hukum yang dapat
dijadikan bukti dalam proses hukum di pengadilan
Kertas Kerja Pemeriksaan
Terdiri atas :
- Bermacam-macam tabel
- Hasil analisa
- Memorandum yang disiapkan
- Copy dari dokumen-dokumen terkait :
* Intern perusahaan
* Ekstern perusahaan
FUNGSI KERTAS KERJA
Dasar perencanaan suatu audit
Catatan atas audit yang telah dilaksanakan
Digunakan selama pelaksanaan audit
Penjelasan atas situasi tertentu
Pendukung kesimpulan audit
Sebagai referensi
Alat penilaian atas pekerjaan staf
Sebagai alat koordinasi
STANDAR KERTAS KERJA
Format kertas kerja dapat berbeda antara suatu unit
internal audit dengan unit internal audit yang lain
Namun harus dibedakan antara kertas kerja untuk
pengujian laporan keuangan yang biasa digunakan
eksternal auditor dengan pemeriksaan operasional
yang dilakukan oleh internal audtor
Standar kertas kerja berkaitan dengan isi dan bentuk
dari kertas kerja
Standar Isi Kertas Kerja
Relevan dengan tujuan audit
Ringkasan dan kesimpulan
Penyajian yang jelas
Akurat
Tindakan atas hal-hal yang belum tuntas
Standar Bentuk Kertas Kerja
Judul
Rapi
Arsip Permanen
Arsip Administratif
Arsip Prosedur Pemeriksaan
Arsip Prosedur Pemeriksaan Khusus
Berbantuan Komputer
Bukti-bukti yang dikumpulkan selama
pemeriksaan
Laporan Audit dan Tindak Lanjut
Arsip Permanen
Berisi data historis atau yang sifatnya berlanjut
yang berguna untuk audit yang berlangsung
Berisi antara lain :
- Struktur organisasi unit pemerksa
- Struktur Rekening, kebijakan, prosedur
- Copy Laporan Audit sebelumnya
- Laporan Keuangan dan analysa data
- Informasi tentang obyek audit
- Informasi untuk audit selanjutnya
Arsip Administratif
Digunakan supervisor untuk mengawasi jalannya
pemeriksaan
Berisi antara lain :
- Audit Program
- Check List pekerjaan yang harus dilakukan
- Detail anggaran per program pemeriksaan
dan auditor yang ditugaskan
- Anggaran waktu dan penyelesaiannya
- Lembaran Daftar Temuan untuk auditor
- Anggaran dan realisasi biaya pemeriksaan
Arsip Prosedur Audit
Daftar prosedur audit yang dilaksanakan
Daftar Pertanyaan yang lengkap
Penjelasan atas prosedur operasi
Review atas aktivitas
Skedul dan Analisa tertentu atas laporan keuangan
Dokumen-dokumen yang terkait dengan organisasi
Daftar temuan dan Draft Laporan
Catatan Pengawas
Bukti-bukti audit
Teknik Penyiapan Kertas Kerja
Index dan Referensi
Tick Mark
Referensi untuk Eksternal Auditor
Catatan-catatan atas kertas kerja
Index dan Referensi
Referensi silang dan notasi-notasi memungkinkan
pembaca untuk mengambil referensi yang
signifikan dan mengurutkannya untuk mengutip
keaslian atau sumbernya
Memberikan referensi silang sehingga pembaca
yang berminat dapat dengan mudah menemukan
workpaper review yang menguji ketepatan
perhitungan
Metode untuk memberi indeks workpaper audit
internal mungkin mengikuti satu perangkat yang
terdiri dari tiga digit misalnya “AP-5-26” yang akan
berarti bahwa bagian halaman ke 26 dari tahap ke
5 di dalam perangkat Audit Prosedur yang telah
Tick Marks
Tick mark adalah suatu bentuk coretan tangan
auditor yang telah digunakan selama bertahun-
tahun, terutama untuk audit-audit keuangan.
√ Setuju Dgn mm/dd/yy dari AWP
≈≈ Diakui oleh Pembuat Transaksi – Tidak ada
Masalah
√ Masuk dalam prosedur pengujian
F Penjumlahan secara Footed
FF Footed dan Cross-footed
٨ Di trasir ke saldo buku besar
CR Di trasir ke Bukti Penerimaan Kas
Referensi dari Sumber Eksternal
Para auditor mungkin harus merujuk UU atau
peraturan lain yang mendukung kerja audit
mereka
AWP harus menunjukkan dengan jelas judul
dan sumber referensi eksternal
Catatan-catatan atas kertas kerja
Saat mengadakan wawancara, para auditor
internal seringkali membuat catatan yang
sangat mentah, menggunakan tulisan tangan.
Para auditor selanjutnya harus menulis ulang
catatan mentah tersebut ke dalam komentar di
workpaper
AUDIT REPORT
&RECOMMENDATION (ARR)
Laporan dan Komunikasi
Penerbitan Laporan merupakan tahap yang paling
penting dalam proses internal auditing
Laporan audit adalah alat untuk memberitahu-kan pihak
intern atau ekstern tentang pekerjaan internal auditing
Laporan audit menggambarkan bentuk bukti dari
aktivitas internal auditing dimana pihak lain dapat
mengevaluasi kontribusi mereka
Laporan audit yang baik harus didukung oleh pekerjaan
lapangan yang berkualitas, tetapi dapat terhapus oleh
penulisan laporan yang tidak baik
Tujuan laporan Audit
Pengungkapan temuan
(apa yang salah?)
Penjelasan atas temuan
(kenapa ini salah?)
Saran untuk perbaikan
(apa yang harus dikerjakan untuk memperbaiki?)
Dokumentasi rencana dan klarifikasi terhadap pandangan
auditee
(apa yang akan dilakukan?)
Untuk Siapa Laporan Audit?
Untuk management.
Management yang mana?
Management ada diberbagai level
Masing-masing level mempunyai tingkat
kepentingan yang berbeda-beda
Kemungkinan terdapat perbedaan persepsi yang
berujung pada penilaian kinerja
Format Penyampaian Laporan
Formal
Bentuk surat atau bab
Berisi rekomendasi dan empat tujuan audit
• Informal
1. Laporan Lisan
* dibuat karena sifatnya yang harus segera
* awal dari suatu laporan tertulis
* sebagai pelengkap atau penjelasan laporan
tertulis
2. Laporan interim atau informal memo
* disarankan sebagai informasi kepada
manajemen tentang perkembangan
selama audit
* hanya untuk maslah penting yang butuh
penanganan segera
Judul laporan dan tujuan dari review
Lingkup pemeriksaan dan tanggal pemeriksaan
lapangan
Lokasi yang ditinjau dan waktu pemeriksaan
Prosedur audit yang dijalankan
Pendapat pemeriksa berdasarkan hasil review
Informasi tambahan
Laporan audit dengan ensiklopedi
Penjelasan atas prosedur audit yang dijalankan
Penjelasan rinci atas temuan audit
Simpulan laporan
Fokus terhadap isu-isu penting
Elemen dari suatu temuan audit
Temuan
Kriteria
Hal-hal yang harus dipertimbangkan
Kriteria perbandingan
Penyiapan draft
Laporan audit
Laporan Audit
Final
Penyajian laporan audit berimbang
Menyajikan laporan audit dengan perspektif
Melaporkan prestasi dari auditee
Menyajikan rencana tindak lanjut
Melaporkan masalah-masalah yang meringankan
Mengikutsertakan tanggapan auditee sebagai bagian dari
laporan
Meningkatkan kualitas nada laporan audit
Beberapa contoh pernyataan
Pernyataan Temuan (Negatif) Pernyataan Temuan (Positif)
Nada yang profesional
Ketepatan
Kebijakan dan kesopanan
Pertimbangan terhadap auditee
Meyakinkan
Struktur kalimat yang jelas
Pengelompokan masalah yang logis
Pemilihan kata yang tepat
Tata bahasa dan ejaan yang baik
Proses fisik dan penjilidan
KOMUNIKASI DALAM AUDIT
Mengefektifkan komunikasi
Komunikasi merupakan unsur yang penting
dalam setiap tahapan audit
Komunikasi dilakukan melalui laporan, atau
melalui serangkaian pertemuan
Komunikasi yang tidak baik dapat menimbulkan
terjadinyan konflik
Dalam lingkungan audit internal komunikasi
dapat berupa pemberian petunjuk lisan kepada
anggota tim, pembahasan masalah operasional,
memberikan bimbingan kepada auditor,
wawancara calon auditor, melaksanakan review
kinerja staf
Mengefektifkan komunikasi
Komunikasi yang efektif terjadi jika pengirim
mengirimkan berita yang diterima dan
dimengerti oleh penerima sehingga dapat
memberikan umpan balik/ feedback
Masalah yang mungkin timbul
Tidak mempertimbangkan hubungan kekuasaan/
tingkatan
Mengabaikan tekanan emosional
Tidak mengevaluasi dengan tepat kapasitas penerima
untuk menerima dan memahami pesan
Mengefektifkan komunikasi
Penggunaan kata-kata yang dapat memiliki makna
ganda
Terlalu cepat memberikan pesan
Keinginan pengirim pesan untuk memuaskan pribadi
sehingga memancing penolakan yang emosional
Tidak dapat membangun pondasi yang diperlukan
untuk pesan inti dan waktu yang kurang tepat
Kurangnya kejelasan karena keraguan akan membuat
penerima pesan menjadi kecewa
Dampak tindakan non verbal
Tidak memberikan pertimbangan terhadap persepsi
dan perasaan penerima pesan
Konflik dan Perubahan
Pribadi dalam organisasi memiliki kebutuhan yang
berbeda terkait dengan persaingan, konflik, dan
kerjasama
Persaingan harus diarahkan pada pemikiran yang
imajinatif menuju kinerja yang baik
Konflik harus dikelola untuk menghasilkan hal-hal
yang konstruktif yang berguna untuk kemajuan
organisasi
Audit internal juga tidak luput dari masalah
konflik
Auditor harus hati-hati menjelaskan permasalahan
dan dalam membuat rekomendasi
Manusia dalam departemen Audit
Internal
Citra sebagai internal auditor mungkin masih
dipandang sebagai ancaman oleh departemen
lain karena fungsinya
Citra yang tidak baik mungkin akibat tindakan
masa lalu yang tidak baik
Dengan tingkat profesional dan personal yang
baik maka citra ini dapat dirubah
Komunikasi yang efektif dan kontinyu perlu
dilakukan