Anda di halaman 1dari 89

DASAR-DASAR AUDIT

INTERNAL

Dwi Eriyanto, Ak MBA


MEMAHAMI FUNGSI
INTERNAL AUDIT PERUSAHAAN
Tujuan Audit Internal

BAHWA SISTEM PENGENDALIAN
MENCUKUPI UNTUK MELINDUNGI ASET
PERUSAHAAN.

BAHWA LAPORAN KEUANGAN
PERUSAHAAN AKURAT DAN SESUAI PSAK.


BAHWA SISTEM KOMPUTER MERUPAKAN
DATA PROSESING YANG AKURAT.


BAHWA PERUSAHAAN MENGIKUTI KODE
ETIK YANG SAH
Tujuan Audit Internal

BAHWA DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL CUKUP
MENDUKUNG AKTIVITAS AUDITOR EKSTERNAL


BAHWA DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL
MENYUSUN RENCANA AUDIT TAHUNAN YANG
MENGARAHKAN SELURUH TUJUAN DIATAS.


BAHWA DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL
MEMBERIKAN LAPORAN TERTULIS TEMUAN
KEPADA LEVEL MANAJEMEN YANG
MEMBUTUHKAN INFORMASI GUNA MEMPERBAIKI
SISTEM YANG SALAH
Aktivitas Utama Pengauditan Internal

Bahwa Sistem kontrol akan secara mencukupi
melindungi aset perusahaan.

Bahwa laporan keuangan perusahaan disajikan
secara akurat dan sesuai PSAK.

Bahwa perusahaan mematuhi kebijakan
operasional dan prosedurnya.

Bahwa sistem komputer merupakan data
prosesing yang akurat

Bahwa perusahaan mengikuti kumpulan
petunjuk etika yang disahkan.
Aktivitas Utama Pengauditan Internal

Bahwa departemen audit internal cukup
mendukung aktivitas auditor eksternal

Bahwa departemen audit internal menyiapkan
rencana audit tahunan yang mengarahkan
seluruh tujuan diatas.

Bahwa departemen audit internal memberikan
laporan tertulis atas temuannya kepada level
manajemen yang membutuhkan informasi agar
membetulkan sistem yang salah tersebut.
Konsep Pengelolaan yang Harus Ditinjau

Kurangnya output yang terukur, membuat dept. audit
lebih sulit diukur.

Langkah pertama dalam mengelola departemen audit
adalah menetapkan dan mendiseminasi tanggung
jawab secara jelas bagi staff audit internal

Jika tujuan-tujuan ini sudah ditetapkan, maka manajer
dapat memfokuskan diri pada output utamanya, yaitu
rencana audit tahunan, sebagai alat paling efektif
untuk mengatur departemen

Jika dilengkapi dengan anggaran audit internal,
seorang manajer dapat menerapkan pengawasan
lebih besar terhadap departemen audit internal.
PENGENDALIAN KUALITATIF YANG HARUS
DITINJAU OLEH AUDITOR


Membandingkan tujuan tertulis departemen dengan
aktivitas sebenarnya

Menjamin bahwa staf audit internal mengkoordinasi-
kan pekerjaannya guna mendukung auditor eksternal.

Menjamin bahwa ada kebijakan dan petunjuk prosedur
baru yang secara jelas menunjukan pekerjaan audit
yang akan dilaksanakan.

Membuat review laporan audit untuk aktivitas yang
dilaksanakan, temuan yang dicatat, dan rekomendasi
yang diberikan

Mereview komentar dari departemen yang menjadi
subyek audit
PENGENDALIAN KUALITATIF YANG HARUS
DITINJAU OLEH AUDITOR

Mereview ‘daftar-review’ gabungan untuk diteliti
kemungkinan adanya kekurangan perhatian pada
area tertentu, seperti pada review akuntansi,
pengendalian atau operasional.

Mereview atas kertas kerja guna menjamin bahwa
audit diselesaikan secara keseluruhan jika
memungkinkan.

Memverifikasi untuk memastikan bahwa
rekomendasi audit akan ditindaklanjuti.

Memverifikasi bahwa auditor memiliki latar
belakang pendidikan yang mencukupi untuk
melaksanakan audit tertentu
PENGENDALIAN KUALITATIF YANG HARUS
DITINJAU OLEH AUDITOR

Memverifikasi bahwa komite audit puas dengan kinerja
departemen, dan memperbaiki semua kelemahan

Memverifikasi untuk memastikan bahwa departemen mereview
aspek kontrol yang dirancang dalam proyek sistem komputer
yang baru.

Memverifikasi bahwa dept. secara maksimal berusaha
mencapai tujuan yang telah direncanakan.

Memverifikasi bahwa ada review teratur terhadap standar etika
perusahaan.

Memverifikasi bahwa tidak ada pembatasan aktivitas dept.
karena adanya pembangkangan dari auditee, dan memberikan
perkecualian untuk tindakan dari komite audit.
Letak Audit Internal dalam Organisasi

Kepala audit internal diberi kedudukan sebagai VP
dan langsung bertanggung jawab kepada pemimpin
tertinggi perusahaan. Posisi ini sederajat dengan
VP-Finance.

Kepala audit internal bertanggung jawab kepada
VP-Finance dan kedudukannya diberi title ‘Director’.

Kepala audit internal bertanggung jawab kepada
controller dan kedudukannya diberi title ‘’Manajer’.

Kepala audit internal hanya berkedudukan sebagai
‘assistant’ yang biasanya tugasnya hanya terbatas
pada financial audit.
Struktur Organisasi Dept. Audit Internal

MANAJER AUDIT INTERNAL

Senior Audit Supervisor Audit Senior Audit

Staf Auditor Staf Auditor Staf Auditor

Auditor Yunior Auditor Yunior


Struktur Organisasi Dept. Audit Internal
DIREKTUR AUDIT INTERNAL

Asisten Direktur Adm. Dept

Manajer Audit Manajer Audit Manajer Audit


Komputer Operasional Internasional

Manajer Audit Manajer Audit


Konstruksi Unit Operasional
Job Description Auditor, Supervisor &
Manager Auditor

Direktur atau manajer merupakan posisi paling
atas dalam departemen Audit Internal perusahaan.
Individu ini mengarahkan seluruh aktifitas audit
internal dalam perusahaan dan memutuskan siapa
dan apa yang harus dilakukan untuk mengaudit
dan kapan harus dilakukan

Asisten direktur atau manajer berperan sebagai
kepala departemen jika tidak ada direktur atau
manajer. Seringkali asisten berperan sebagai
orang yang bertugas pada seluruh aktifitas audit
sementara atasannya melakukan tugas
administratif dan tugas interdepartemental
Job Description Auditor, Supervisor &
Manager Auditor

Manajer audit mengepalai bagian atau seksi
tertentu dengan staf audit yang lebih besar. Mereka
mengawasi seluruh staf yang ditunjuk untuk
melakukan audit khusus, seperti EDP, Konstruksi,
audit operasional atau audit aktivitas interansional

Supervisor audit biasanya diberikan tanggung
jawab untuk mengawasi beberapa tim audit.
Supervisor merupakan senior in-charge untuk
setiap penugasan dan mereka seringkali
mendampingi staf guna memperkenalkan auditor
kepada beberapa manajemen lokasi diawal
penugasan.
Job Description Auditor, Supervisor &
Manager Auditor

Auditor senior berada satu tingkat diatas level
auditor staf. Mereka melakukan banyak kerja
supervisory seperti yang diperlukan dalam
penugasan audit.

Auditor staf adalah tulang punggung dari
departemen audit internal. Mereka dipercaya
untuk melakukan kerja audit yang penting,
seperti misalnya rekonsiliasi bank, verifikasi
accounts receivable dan jumlah dana kas kecil
beserta rekonsiliasinya
Job Description Auditor, Supervisor &
Manager Auditor

Auditor junior kadangkala disebut juga dengan
associate auditor dan berada pada posisi level
entri. Junior auditor melakukan banyak kerja
rutin staf audit. Mereka menyiapkan jadwal dan
formulir audit, dan file work paper ,
menambahkan dan mengecek ulang kolom
angka, inventarisasi fisik persediaan,
melakukan rekonsiliasi dan diberikan
kesempatan untuk bekerja di banyak area kerja
audit normal.
Anggaran Dept. Audit Internal

Jadwal kerja audit yang diajukan harus
dipertimbangkan dengan hati-hati.

Jika seluruh aktifitas yang direncanakan telah
disetujuai secara tentative, manajer audit harus
menghitung total rupiah keseluruhan yang dibutuhkan
untuk melaksanakan rencana itu.

Untuk mendapatkan angka itu, manajer perlu me-
review data yang ada ditangannya.

Item-item mengenai fasilitas yang tersedia seperti :
perlengkapan kantor; bantuan pelatihan; serta sumber
daya, dukungan dan personil yang tersedia pada
departemen lainnya seluruhnya dalam nilai rupiah.
Kebebasan Akses & Gerak Auditor


Auditor seharusnya memiliki akses bebas pada
seluruh catatan dan personel dan bebas
begerak ke seluruh operasi atau lokasi
perusahaan untuk dapat melakukan tugas
secara tepat

Dalam kebijakan formal secara jelas
menyebutkan tanggung-jawab departemen audit
internal, biasanya juga secara rinci menyatakan
bahwa auditor bertugas untuk mereview seluruh
catatan, prosedur, kebijakan, aktifitas dan tugas
secara tepat.
PERSIAPAN PEMERIKSAAN
INTERNAL
Menentukan Tujuan pada Suatu Objek
Pemeriksaan,

Menentukan secara spesifik dan jelas tujuan
audit merupakan bagian yang paling penting dan
sangat dibutuhkan dari proses perencanaan
audit

Harus mencakup mengenai keinginan
manajemen dan mempertimbangkan berbagai
pendekatan audit yang tersedia serta
kemampuan tim audit yang ada

Sifat pekerjaan audit sebelumnya, sumber dan
waktu yang tersedia dan tujuan serta
keterbatasan obyek audit secara keseluruhan
Penjadwalan & Perkiraan Waktu Audit

Departemen Audit Internal perlu memiliki
Rencana Audit Internal Tahunan.

Rencana ini digunakan untuk memutuskan audit
apa dan obyek mana yang diaudit.

Rencana itu kadangkala disusun berdasarkan
spesifikasi auditor yang ada atau berdasarkan
tingkat pekerjaan auditor.

Perencanaan audit harus mencantumkan
taksiran waktu dan skedul dari awal sampai
berakhirnya kegiatan audit.

Perubahan rencana ??????
Penjadwalan & Perkiraan Waktu Audit

Rencana tahunan dengan segala revisi nya
harus disusul dengan pembuatan jadwal audit
individual.

Jadwal individual mungkin mencakup periode
satu bulan, triwulan atau bahkan periode lebih
lama

Jadwal-jadwal ini harus direview paling tidak
setiap bulan untuk menampung berbagai
perubahan atau penyesuaian
Survey Pendahuluan

Rencana audit tahunan seharusnya dibuat dengan
menggunakan informasi dan pengetahuan
mengenai bidang yang akan diaudit.

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah
melaksanakan Preliminary Survey, yang
dimaksudkan untuk mengumpulkan bahan-bahan
mengenai entitas obyek yang diaudit

Beberapa informasi latarbelakang mungkin telah
tersedia sebelumnya dalam berkas audit atau
arsip surat-surat yang dapat dikaji seperti KKP
sebelumnya, LHP tahun sebelumnya, Pengaturan
Entitas, dan lain-lain.
MELAKSANAKAN AKTIVITAS
PEMERIKSAAN LAPANGAN
Kontak Permulaan dengan Objek (Auditee)

Menginformasikan kepada unit organisasi yang
akan diaudit melalui telepon atau penyampaian
lisan untuk kemudian disusul dengan surat resmi
(Audit Engagement Letter)

Harus menginformasikan kepada auditee
mengenai kapan audit dijadwalkan, siapa yang
akan melakukan review, dan mengapa audit
hendak dilakukan

Pokok AEL : Alamat yang dituju, Tujuan dan
Lingkup audit, Tanggal dimulai dan perkiraan
lamanya audit, Orang yang bertanggungjawab
melakukan audit, Kebutuhan persiapan lebih
lanjut, serta tembusan yang tepat.
Melaksanakan dan Mendokumentasikan Field
Survey

Survey lapangan sangat penting dalam
menentukan arah, lingkup dan sebaik apa
upaya audit dapat dilakukan.

Merupakan langkah pertama yang diambil di
lapangan.
Survey lapangan memungkinkan auditor untuk
(1) memahami dari dekat sistim yang ada dan
(2) mengevaluasi struktur pengendalian dan
level risiko pengendalian pada berbagai
sistim yang tercakup di dalam audit.
Melaksanakan Field Survey

Unsur-unsur yang perlu dipertimbangkan :
 Organisasi, termasuk nama-nama personel kunci
 Salinan kebijakan dan manual prosedur yang berlaku
 Laporan manajemen yang relevan serta notulen
pertemuan yang mencakup area-area yang terkait audit
 Observasi personal juga memungkinkan tim audit
memiliki peluang untuk memberikan pertanyaan dan
mengamati operasi.
 Diskusi dengan personel kunci akan dapat menentukan
area masalah yang telah diketahui,
Mendokumentasikan Field Survey

Dalam beberapa hal, audit internal mungkin
sudah membuat diagram pada review
sebelumnya, dan mungkin diagram ini hanya
perlu sedikit perubahan

Pada beberapa kasus, auditor internal dapat
menggambarkan suatu proses melalui catatan
AWP yang singkat

teknik flowcharting sangat berguna untuk
mendukung semua prosedur audit internal
Membuat Flow Chart

Flowchart atau diagram merupakan suatu representasi
gambar atau simbol dari suatu proses

Flowchart bermanfaat dalam mengambarkan prosedur bisnis
umum

FLOWCHART PROSES menggambarkan arus informasi
atau langkah penting lainnya dalam berbagai operasi
organisasi

DIAGRAM DOKUMEN ATAU PROSEDURAL
menggambarkan arus dokumen yang manual, termasuk
dimana salinan-salinan disimpan atau siapa yang
memberikan salinan tertentu

DIAGRAM FUNGSIONAL mendokumentasikan kemajuan
suatu dokumen melalui berbagai entitas department dalam
suatu perusahaan (proses dan dokumen).
Simbol Flowchart

Magnetic Document
Process Delay
Tape

Data Preparation Stored


Connector Data

Tape Decision Manual Input


Sort
Membuat Konklusi Field Survey


Tujuan dari survey lapangan adalah
memperkuat asumsi yang didapatkan dari
perencanaan audit awal dan mendapatkan
pemahaman mendalam atas sistim dan proses-
proses penting

Survey lapangan dapat menyebabkan tim audit
harus menyesuaikan atau mengubah lingkup
audit terencana secara substansial atau bahkan
menunda pekerjaan audit yang besar.
Audit Program dan Internal Audit
Questionnaire

Program audit merupakan sebuah alat untuk
perencanaan, pengarahan dan mengontrolan
pekerjaan audit dan suatu blueprint untuk
tindakan yang dilakukan

Program audit juga merupakan pemilihan
metode yang terbaik yang dilakukan auditor
untuk melaksanakan tugasnya.

Program ini juga dapat menjadi dasar untuk
merekam langkah-langkah pekerjaan yang
dilakukan
Pengertian dan Teknik-Teknik Pengujian

Pengujian merupakan suatu proses


sistematis pengumpulan dan penilaian bukti
yang obyektif mengenai kegiatan suatu
aktivitas operasi.

Pelaksanaan pengujian dilakukan setelah


auditor menyelesaikan tahap survei
pendahuluan dan pengujian pengendalian
(test of control) serta penilaian atas risiko
(risk assessment) dalam penugasan audit
yang dilaksanakannya.
Setelah auditor melakukan pengujian atas
pengendalian intern, kemudian dilanjutkan
dengan pengujian substantif

Pengujian substantif mengandung arti


bagaimana auditor melakukan berbagai
langkah lebih lanjut dan rinci untuk
mendapatkan informasi tambahan
sehingga auditor lebih dapat memperoleh
keyakinan dalam membuat kesimpulan.
Kriteria untuk melakukan pengujian
substantif


Direct

Efficient

Feasible
Pelaksanaan pengujian meliputi evaluasi
berbagai transaksi, catatan dan dokumen,
aktivitas, fungsi, asersi dengan tujuan
untuk menentukan;
a. Keabsahan dan keakuratan nilai
b. Ketaatan terhadap berbagai prosedur,
regulasi dan undang-undang yang
dapat diterapkan.
TEKNIK-TEKNIK AUDIT

1. O bs ervas i 10.Cross Footing


2. A nalis is 11.Vouching
3. P erm intaan Inform as i 12.Trasir
4. E valuas i 13.Scanning
5. Inves tigas i
14.Rekonsiliasi
6. V erifik as i
7. C ek 15.Konfirmasi
8. U ji/tes t 16.Bandingkan
9. F ooting 17.Inventarisasi/Opname
18.Inspeksi
TEK N IK -TEK N IK A U D IT

1 . P E N G U M P U L A N B U K T I FIS IK : O b s e r va s i,
In v e n ta r is a s i , d a n In s p e k s i
2 . P E N G U M P U L A N B U K T I D O K U M E N : Ve r ifik a s i,
C e k , U ji/ Te s , Fo o tin g , C r o s s Fo o tin g , Vo u c h in g ,
Tra s ir, S c a n n in g , d a n R e k o n s ilia s i
3 . P E N G U M P U L A N B U K T I A N A L IS IS : A n a lis is ,
E va lu a s i, In v e s tig a s i, d a n Pe m b a n d in g a n
4 . P E N G U M P U L A N B U K T I K E T E R A N G A N : K o n fir m a s i
d a n Pe r m in ta a n K e te ra n g a n ( In fo r m a s i)
Pertimbangan dalam melaksanakan
pengujian

1. Kecermatan Profesi
2. Waspada/skeptis
3. Batas kewajaran/reasonableness
4. Sampling
Don’t Forget

Auditing is about collecting evidence,


evidence and evidence….!
Bukti Audit?

Semua media informasi yang digunakan


oleh auditor untuk mendukung argumentasi,
pendapat, atau simpulan dan
rekomendasinya dalam meyakinkan tingkat
kesesuaian antara kondisi dengan
kriterianya
Syarat-syarat Bukti Audit
Relevan

Bukti tersebut secara logis mendukung atau


menguatkan pendapat atau argumen yang
berhubungan dengan tujuan dan simpulan
audit.
Kompeten
 Bukti tersebut sah dan dapat diandalkan
untuk menjamin kesesuaiannya dengan
fakta.
 Bukti yang sah adalah bukti yang memenuhi
persyaratan hukum dan undang-undang.
 Bukti yang dapat diandalkan berkaitan
dengan sumber dan cara memperoleh bukti
audit itu sendiri.
Cukup
Materil
 bukti yang mempunyai nilai yang cukup
berarti dan penting bagi pencapaian tujuan
organisasi.
 Konsep materialitas dalam audit sulit
dipahami oleh pihak non audit
 Tingkat materialitas berbeda
Sikap Auditor
Dalam Mengumpulkan Bukti
• Kecermatan Profesi
• Waspada Terhadap Kesalahan, Kekurangan, Inefisiensi,
Pemborosan dan Ketidakefektifan Kegiatan Operasi
• Pengujian Sampai Batas Kewajaran
• Menginformasikan Manajemen Mengenai Indikasi
Kecurangan
• Mempertimbangkan : Tujuan dan Cakupan Kegiatan
Audit, Materialitas dan Signifikan Masalah, Kecakupan
dan Efektifitas Kontrol, Biaya dan Manfaat
• Memahami Standar Operasi
• Keyakinan yang Wajar
Karakteristik Bukti
Bukti “Kuat” Bukti “Lemah”
 Obyektif  Subyektif
 Dokumen  Opini
 Opini Expert
 Opini Awam
 Langsung
 Tidak Langsung
 Berasal Dari Sistem Dengan
 Berasal dari Sistem denagn
Internal Control yang Baik
 Independen Dari Operasi
Internal Kontrol yang Lemah
Auditee  Disiapkan oleh Auditee

 Statistical Sampling  Judgement Sampling


 Didukung oleh Bukti Lain  Tidak didukung oleh Bukti
 Berasal dari Catatan yang Lain
Dibuat Tepat Waktu  Berasal Dari Catatan yang
Dibuat Kemudian
Klasifikasi bukti

Klasifikasi Bukti Kuat Lemah

Teknik audit Obesrvasi/ Pertanyaan


Konfirmasi
Keaslian bukti Data primer Data Sekunder
Hub. dg auditee Ekstern Org. Intern Org.
Bentuk bukti Tertulis Lisan
Kerumitan bukti Formal Informal
Keberadaan Bukti Aktual sistem Turunan/
Penunjang sistem
Sumber bukti Audit Pelaksanaan Lain-lain
Audit
Membuat Audit Point-Sheet Findings

Point sheet memuat informasi berbagai defisiensi atau
potensi masalah yang identifikasi

Point sheet berfungsi sebagai alat pengendalian untuk
memastikan bahwa seluruh perosedur telah diikuti.

Point sheet dapat digunakan dalam memulai proses
penulisan laporan

Point sheet biasanya memiliki unsur-unsur paling tidak
sbb :
 Identifikasi temuan. -
 Kondisi.
 Referensi untuk kerja audit yang memerlukan
dokumentasi.
 Rekomendasi awal auditor.
 Hasil bahasan temuan dengan manajemen
MENYUSUN AUDIT
WORKPAPERS (KERTAS
KERJA AUDIT)
APA YANG DIMAKSUD DENGAN
KERTAS KERJA PEMERIKSAAN ?

Catatan tertulis yang disimpan oleh auditor untuk
mendokumentasikan bukti-bukti yang dikumpulkan
selama berlangsungnya proses pemeriksaan


Kertas kerja adalah jembatan antara prosedur audit yang
dijalankan dengan laporan yang diterbitkan


Kertas kerja adalah dokumen hukum yang dapat
dijadikan bukti dalam proses hukum di pengadilan
Kertas Kerja Pemeriksaan


Terdiri atas :
- Bermacam-macam tabel
- Hasil analisa
- Memorandum yang disiapkan
- Copy dari dokumen-dokumen terkait :
* Intern perusahaan
* Ekstern perusahaan
FUNGSI KERTAS KERJA


Dasar perencanaan suatu audit

Catatan atas audit yang telah dilaksanakan

Digunakan selama pelaksanaan audit

Penjelasan atas situasi tertentu

Pendukung kesimpulan audit

Sebagai referensi

Alat penilaian atas pekerjaan staf

Sebagai alat koordinasi
STANDAR KERTAS KERJA

Format kertas kerja dapat berbeda antara suatu unit
internal audit dengan unit internal audit yang lain

Namun harus dibedakan antara kertas kerja untuk
pengujian laporan keuangan yang biasa digunakan
eksternal auditor dengan pemeriksaan operasional
yang dilakukan oleh internal audtor

Standar kertas kerja berkaitan dengan isi dan bentuk
dari kertas kerja
Standar Isi Kertas Kerja

Relevan dengan tujuan audit


Ringkasan dan kesimpulan


Penyajian yang jelas


Akurat


Tindakan atas hal-hal yang belum tuntas
Standar Bentuk Kertas Kerja

Judul

Bentuk Yang Teratur

Rapi

Index & Referensi


Organisasi Dokumen Kertas Kerja


Arsip Permanen

Arsip Administratif

Arsip Prosedur Pemeriksaan

Arsip Prosedur Pemeriksaan Khusus
Berbantuan Komputer

Bukti-bukti yang dikumpulkan selama
pemeriksaan

Laporan Audit dan Tindak Lanjut
Arsip Permanen

Berisi data historis atau yang sifatnya berlanjut
yang berguna untuk audit yang berlangsung

Berisi antara lain :
- Struktur organisasi unit pemerksa
- Struktur Rekening, kebijakan, prosedur
- Copy Laporan Audit sebelumnya
- Laporan Keuangan dan analysa data
- Informasi tentang obyek audit
- Informasi untuk audit selanjutnya
Arsip Administratif

Digunakan supervisor untuk mengawasi jalannya
pemeriksaan

Berisi antara lain :
- Audit Program
- Check List pekerjaan yang harus dilakukan
- Detail anggaran per program pemeriksaan
dan auditor yang ditugaskan
- Anggaran waktu dan penyelesaiannya
- Lembaran Daftar Temuan untuk auditor
- Anggaran dan realisasi biaya pemeriksaan
Arsip Prosedur Audit

Daftar prosedur audit yang dilaksanakan

Daftar Pertanyaan yang lengkap

Penjelasan atas prosedur operasi

Review atas aktivitas

Skedul dan Analisa tertentu atas laporan keuangan

Dokumen-dokumen yang terkait dengan organisasi

Daftar temuan dan Draft Laporan

Catatan Pengawas

Bukti-bukti audit
Teknik Penyiapan Kertas Kerja


Index dan Referensi


Tick Mark


Referensi untuk Eksternal Auditor


Catatan-catatan atas kertas kerja
Index dan Referensi

Referensi silang dan notasi-notasi memungkinkan
pembaca untuk mengambil referensi yang
signifikan dan mengurutkannya untuk mengutip
keaslian atau sumbernya

Memberikan referensi silang sehingga pembaca
yang berminat dapat dengan mudah menemukan
workpaper review yang menguji ketepatan
perhitungan

Metode untuk memberi indeks workpaper audit
internal mungkin mengikuti satu perangkat yang
terdiri dari tiga digit misalnya “AP-5-26” yang akan
berarti bahwa bagian halaman ke 26 dari tahap ke
5 di dalam perangkat Audit Prosedur yang telah
Tick Marks

Tick mark adalah suatu bentuk coretan tangan
auditor yang telah digunakan selama bertahun-
tahun, terutama untuk audit-audit keuangan.
√ Setuju Dgn mm/dd/yy dari AWP
≈≈ Diakui oleh Pembuat Transaksi – Tidak ada
Masalah
√ Masuk dalam prosedur pengujian
F Penjumlahan secara Footed
FF Footed dan Cross-footed
٨ Di trasir ke saldo buku besar
CR Di trasir ke Bukti Penerimaan Kas
Referensi dari Sumber Eksternal


Para auditor mungkin harus merujuk UU atau
peraturan lain yang mendukung kerja audit
mereka


AWP harus menunjukkan dengan jelas judul
dan sumber referensi eksternal
Catatan-catatan atas kertas kerja


Saat mengadakan wawancara, para auditor
internal seringkali membuat catatan yang
sangat mentah, menggunakan tulisan tangan.

Para auditor selanjutnya harus menulis ulang
catatan mentah tersebut ke dalam komentar di
workpaper
AUDIT REPORT
&RECOMMENDATION (ARR)
Laporan dan Komunikasi

Penerbitan Laporan merupakan tahap yang paling
penting dalam proses internal auditing

Laporan audit adalah alat untuk memberitahu-kan pihak
intern atau ekstern tentang pekerjaan internal auditing

Laporan audit menggambarkan bentuk bukti dari
aktivitas internal auditing dimana pihak lain dapat
mengevaluasi kontribusi mereka

Laporan audit yang baik harus didukung oleh pekerjaan
lapangan yang berkualitas, tetapi dapat terhapus oleh
penulisan laporan yang tidak baik
Tujuan laporan Audit

Pengungkapan temuan
(apa yang salah?)


Penjelasan atas temuan
(kenapa ini salah?)


Saran untuk perbaikan
(apa yang harus dikerjakan untuk memperbaiki?)


Dokumentasi rencana dan klarifikasi terhadap pandangan
auditee
(apa yang akan dilakukan?)
Untuk Siapa Laporan Audit?


Untuk management.
Management yang mana?


Management ada diberbagai level

Masing-masing level mempunyai tingkat
kepentingan yang berbeda-beda

Kemungkinan terdapat perbedaan persepsi yang
berujung pada penilaian kinerja
Format Penyampaian Laporan

Formal
 Bentuk surat atau bab
 Berisi rekomendasi dan empat tujuan audit

• Informal
1. Laporan Lisan
* dibuat karena sifatnya yang harus segera
* awal dari suatu laporan tertulis
* sebagai pelengkap atau penjelasan laporan
tertulis
2. Laporan interim atau informal memo
* disarankan sebagai informasi kepada
manajemen tentang perkembangan
selama audit
* hanya untuk maslah penting yang butuh
penanganan segera

3. Laporan audit tipe kuesioner


* Untuk menjelaskan kepada manajemen masalah
internal audit
* Perlu lembar tambahan untuk menjelaskan
kelemahan pengendalian
4. Penjelasan umum laporan audit
* Umum digunakan dalam penugasan
* Bentuk dan isi sangat bervariasi

5. Kesimpulan laporan audit


* Umum digunakan untuk laporan kepada komite
audit
* Digunakan juga unutk laporan kepada manajemen
tingkat atas
CIRI LAPORAN AUDIT

Alamat yang dituju serta pihak yang mendapat
tembusan


Judul laporan dan tujuan dari review


Lingkup pemeriksaan dan tanggal pemeriksaan
lapangan


Lokasi yang ditinjau dan waktu pemeriksaan


Prosedur audit yang dijalankan


Pendapat pemeriksa berdasarkan hasil review
Informasi tambahan

Laporan audit dengan ensiklopedi


Penjelasan atas prosedur audit yang dijalankan


Penjelasan rinci atas temuan audit


Simpulan laporan


Fokus terhadap isu-isu penting
Elemen dari suatu temuan audit

Pernyataan tentang kondisi

Temuan

Kriteria
Hal-hal yang harus dipertimbangkan

Kriteria perbandingan

Kriteria masing-masing elemen

Kriteria dari tenaga ahli

Efek dari laporan yang dilaporkan

Penyebab atau alasan atas penyimpangan audit

Rekomendasi internal auditor


Langkah Penyiapan Laporan
Pekerjaan lapangan
lengkap, diskusi
pendahuluan temuan audit

Penyesuaian temuan audit atau


komentar sesuai dengan hasil
Penjelasan pertemuan penutupan
Atau koreksi
Audit?

Penyiapan draft
Laporan audit

Draft Disampaikan kepada Tanggapan auditee dan


Laporan Audit auditee Rencana perbaikan

Penyiapan Laporan audit Tanggapan


final dengan temuan Laporan audit
dan tanggapan

Laporan Audit
Final
Penyajian laporan audit berimbang

Menyajikan laporan audit dengan perspektif

Melaporkan prestasi dari auditee

Menyajikan rencana tindak lanjut

Melaporkan masalah-masalah yang meringankan

Mengikutsertakan tanggapan auditee sebagai bagian dari
laporan

Meningkatkan kualitas nada laporan audit
Beberapa contoh pernyataan
Pernyataan Temuan (Negatif) Pernyataan Temuan (Positif)

Kami menemukan pengendalian di Kami mengidentifikasikan area dimana


sebagian area adalah lemah dibutuhkan perbaikan pengendalian
Hanya sedikit perhatian manajemen Dokumen yang tidak aktif dan prioritas
terhadap penjagaan dokumen aktif lain menghalangi pemutakhiran
dokumen
Desain sistem persediaan yang baru Sistem persediaan mempunyai beberapa
sangat buruk kelemahan yang mendasar. Diperlukan
perhatian untuk mendesain ulang
Kegagalan dalam melindungi Lemahnya pengendalian password
password dapat menyebabkan adalah suatu kelemahan pengendalian
terjadinya kecurangan manajemen intern
Tidak ada perhatian yang diberikan Pengendalian yang lebih baik terhadap
untuk melindungi ruang persediaan ruang persediaan harus segera dibuat
Departemen telah beberapa kali gagal Terdapat beberapa kesempatan untuk
dalam program pelatihan operasi memperkuat pengendalian dalam
program pelatihan operasi
Hal-hal penting yang harus diperhatikan


Nada yang profesional

Ketepatan

Kebijakan dan kesopanan

Pertimbangan terhadap auditee

Meyakinkan

Struktur kalimat yang jelas

Pengelompokan masalah yang logis

Pemilihan kata yang tepat

Tata bahasa dan ejaan yang baik

Proses fisik dan penjilidan
KOMUNIKASI DALAM AUDIT
Mengefektifkan komunikasi

Komunikasi merupakan unsur yang penting
dalam setiap tahapan audit

Komunikasi dilakukan melalui laporan, atau
melalui serangkaian pertemuan

Komunikasi yang tidak baik dapat menimbulkan
terjadinyan konflik

Dalam lingkungan audit internal komunikasi
dapat berupa pemberian petunjuk lisan kepada
anggota tim, pembahasan masalah operasional,
memberikan bimbingan kepada auditor,
wawancara calon auditor, melaksanakan review
kinerja staf
Mengefektifkan komunikasi

Komunikasi yang efektif terjadi jika pengirim
mengirimkan berita yang diterima dan
dimengerti oleh penerima sehingga dapat
memberikan umpan balik/ feedback

Masalah yang mungkin timbul
 Tidak mempertimbangkan hubungan kekuasaan/
tingkatan
 Mengabaikan tekanan emosional
 Tidak mengevaluasi dengan tepat kapasitas penerima
untuk menerima dan memahami pesan
Mengefektifkan komunikasi
 Penggunaan kata-kata yang dapat memiliki makna
ganda
 Terlalu cepat memberikan pesan
 Keinginan pengirim pesan untuk memuaskan pribadi
sehingga memancing penolakan yang emosional
 Tidak dapat membangun pondasi yang diperlukan
untuk pesan inti dan waktu yang kurang tepat
 Kurangnya kejelasan karena keraguan akan membuat
penerima pesan menjadi kecewa
 Dampak tindakan non verbal
 Tidak memberikan pertimbangan terhadap persepsi
dan perasaan penerima pesan
Konflik dan Perubahan

Pribadi dalam organisasi memiliki kebutuhan yang
berbeda terkait dengan persaingan, konflik, dan
kerjasama

Persaingan harus diarahkan pada pemikiran yang
imajinatif menuju kinerja yang baik

Konflik harus dikelola untuk menghasilkan hal-hal
yang konstruktif yang berguna untuk kemajuan
organisasi

Audit internal juga tidak luput dari masalah
konflik

Auditor harus hati-hati menjelaskan permasalahan
dan dalam membuat rekomendasi
Manusia dalam departemen Audit
Internal

Citra sebagai internal auditor mungkin masih
dipandang sebagai ancaman oleh departemen
lain karena fungsinya

Citra yang tidak baik mungkin akibat tindakan
masa lalu yang tidak baik

Dengan tingkat profesional dan personal yang
baik maka citra ini dapat dirubah

Komunikasi yang efektif dan kontinyu perlu
dilakukan

Anda mungkin juga menyukai