Cost Control Food and Baverage 2023
Cost Control Food and Baverage 2023
2 • Biaya produksi selama memproses bahan, mulai dari bahan mentah hingga
menjadi makanan matang (air, listrik, susut alat, biaya tenaga kerja)
4
• Nilai tertentu yg mungkin harus ditambahkan pd harga pokok penjualan, ex:
pajak (government tax) dan uang service
Menentukan Total Harga Bahan Baku
Merupakan resep makanan yg menjelaskan scara terperinci mengenai
Resep bahan makanan yg digunakan, takaran baku, harga pokok baku,
Baku metode memasak, dan kualitas yg diharapkan
Berfungsi untuk menentukan harga suatu bahan
makanan yg telah dihitung standar yield nya dan
siap olah (RTC).
Ex: APQ 1 kg ikan Rp 45.000,-, setelah trimming
ikan kehilangan 30%, sehingga EPQ/RTC adalah
700 gr. Maka harga EPQ/RTC ikan per kilo adalah:
Berfungsi untuk menentukan
= x 1000 gr = Rp 64.286,- per kilo. Perangkat
Cost Takaran besarnya/banyaknya makanan per porsi,
perhitungan sehingga dari 1 resep baku dapat dihitung
Factor Baku
HPP secara tepat jumlah porsi yg dihasilkan. Dalam
hal ini alat ukur yg tepat sangat diperlukan.
EKSPLORASI:
Buatlah Tabel Daftar Cost Factor bahan makanan berdasarkan klasifikasi sumber pangan, yaitu kelompok karbohidrat
(umbi, biji, serelia, gula), Protein hewani dan nabati, Buah-buahan, Sayur-sayuran, Lemak dan Dairy produk !
Biaya Produksi Selama Proses Hingga Siap
Disajikan
Over head
2%
Pemasaran
2% alat
Susut
3% Air
2%Listrik
5% Labour cost
20%
Nilai food cost biasanya dihitung dalam persen (% = per-seratus).
Setiap Restoran bisa berbeda dalam menentukan besaran nilai food cost yang
diterapkan. Namun biasanya besaran food cost untuk makanan dan minuman
adalah sebagai berikut :
Pendapatan steak untuk 10 porsi adalah: Gross Profit yang didapatkan adalah: Nett Profit yang didapatkan adalah:
= harga jual x jumlah porsi = total revenue – total food cost = Gross profit – (Gross profit x Biaya)
= Rp 393.999 x 10 = Rp 3.939.990 - 1.379.000 = Rp 2.560.990 – (Rp 2.560.990 x 0,15)
= Rp 3.939.990 = Rp 2.560.990 = Rp 2.560.990 – Rp 384.148,5
= Rp 2.176.841,5,-
Revenue/omset Laba kotor
Income/laba bersih
Case II: Dengan soal yang sama seperti case I, jika food cost ditetapkan 40%, berapakah harga jual steak/porsi, revenue dan
net profit nya ?
Selling price:
= Rp 137.900,- x (100:40) =Rp 344.750 per porsi
Nett Profit yang didapatkan adalah:
Pendapatan: Gross Profit yang didapatkan adalah:
= Gross profit – (Gross profit x Biaya)
= Rp 344.750 x 10 = total revenue – total food cost
= Rp 2.068.500 – (Rp 2.068.500 x 0,15)
= Rp 3.447.500,- = Rp 3.447.500 - 1.379.000
= Rp 2.068.500 – Rp 310.275
= Rp 2.068.500.-
= Rp 1.758.225,-
contoh soal 1
Cost actual Soup buntut per porsi adalah Rp. 35 000, berapa harga jualnya dengan
asumsi cost saat ini 31% ?
Jawab :
Harga jual = 100% x 35.000
31%
Selling
= Rp 112.900/porsi price
Contoh soal 2
Cost
Bila budget food untuk peserta meeting, sejumlah 50 pack adalah sebesar Rp. per Food
20.000.000, dengan cost 31% , berapa Cost value per pack ?
portions cost%
Jawab :
Rp. 20 000 000 X 31% = 6 200 000 = Rp. 124.000 / pack
50 50
Kebijakan Pajak Makanan dan Service
Case: Sebuah restoran Prancis di Braga-Bandung menjual Steak Mexican dengan nilai
grand total setelah ditambahkan biaya produksi Rp 151.690,- per porsi. Restoran
tersebut menetapkan FC sebesar 35%, service tax 10% dan pajak restoran 10%.
Berapakah harga jual steak tersebut ?
Harga jual:
= Rp 151.690 x = Rp 434.400,-