Anda di halaman 1dari 34

• Jika tidak ada salah satunya yaitu

desain, bahan, alat, teknik, dan


finishing seperti indikator di atas,
tidak akan terwujud kriya kayu atau
kriya lainnya.
• Berikut ini akan dibahas tentang motif
ukir Minangkabau sebagai dasar
desain dalam membuat ukiran.
Metode
Presentasi
Multi Media
Semester Juli - Desember 2006
Dosen Pengampu
Drs. H. Surisman Marah
Eksistensi Ragam
Hias
Minangkabau

Irwan
Irwan
220 C/SK-kk/05

PASCASARJANA
PASCASARJANAISI
ISI YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2007
2007
Pendahuluan

Asal-Usul Ragam Hias Minangkabau

Bentuk Motif Hias Tradisional Minangkabau

Fungsi Ragam Hias Minangkabau


PENDAHULUAN
Kebudayaan Seluruh gagasan dan karya manusia

Tiga Wujud terbentuknya Kebudayaan;

(1). Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide,

gagasan, nilai-nilai, norma, peraturan dan


sebagainya.
(2) Wujud kebudayaan sebagai aktivitas kelakuan berpola
dari manusia dalam masyarakat.

(3) Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.

Koentjaraningrat(1993:5)
Ragam hias

Salah satu bentuk peninggalan wujud budaya


benda. sebagai manifestasi dari prilaku atau
aktivitas yang berasal dari sebuah gagasan
atau ide yang dikembangkan, di samping
keindahan, ragam hias juga digunakan untuk
keperluan yang bersifat religius, magis maka
ragam hias banyak yang bermakna simbol
yang diabadikan untuk kepentingan kehidupan
spiritual.

Wahono, (2005:5)
PENGERTIAN

Ragam Hias juga biasa disebut dengan ornamen

Penambah Keindahan

Hiasan yang dibuat untuk


mendukung meningkatnya kualitas
dan nilai pada suatu benda atau
karya seni yang seringkali
dihubungkan dengan ragam hias

Mikke Susanto, (2002:82)


Motif Pola atau Corak

Motif Hiasan
Adalah suatu pola atau corak hiasan
yang terungkap sebagai ungkapan
ekspresi jiwa manusia terhadap
keindahan atau pemenuhan kebutuhan
lain yang bersifat budaya
Wahono, (2005 : 5)

baliak…
Asal Usul Ragam Hias Minangkabau

Alam
Pandangan hidup Masyarakat Minangkabau
bertitik tolak dari alam. Sesuai dengan
falsafah Alam Takambang Jadi Guru
Adat

Mengatur keseimbangan cara berfikir, cara bersikap,


tindak tanduk dalam menjalin hubungan antara
masyarakat Yang terhimpun dalam pepatah-petitih

Seni

Ragam Hias
Motif Hias Tradisional Minangkabau
Bentuk dasar ragam hias Minangkabau
berasal dari bentuk-bentuk alam (flora
dan fauna) dan geometris. Peniruan
bentuk-bentuk alam ini juga diikuti
dengan mempelajari sifat alam itu
sendiri, sehingga setiap ragam hias
tersebut memiliki makna sesuai dengan
sifat dasar alam tersebut. Adrin kahar (1983:18)

Bentuk dan gerak alam ditafsirkan dengan


perikehidupan itu sendiri, distilir menjadi susunan
garis-garis lengkung, bentuk geometris, dan
bersifat dekoratif. .(Ibenzani, (1985: 168)
.(Ibenzani, (1985: 168)
Transformasi Bentuk
Motif Hias Pucuak Rabuang
Betung: Keperluan peralatan

Rebung: Bahan makanan pada pesta


perkawinan

Miang: Untuk obat perindu

Pepatah-petitih
Nan ketek iyo banamo, nan gadang iyo
bagala. Nan mudo banamo rabuang,
Nan gadang banamo batuang
Pucuk

Batang

Maknanya:
Hidup ketika muda bermanfaat, hidup
ketika tua terpakai
Transformasi Bentuk dan Sifat
Tanaman Pakis
Lengkung batang melindungi
pucuk batang

Lengkung daun
melindungi pucuk daun

Batang

Batang dan daun ibarat anak dan


kemenakan

Anak dipangku
kamanakan dibimbiang
Bentuk dasar motif hias
Kaluak Paku

Makna Motif:
Saling Melindungi
Transformasi bentuk dan Sifat
Buah Manggis

Tampuk

Tampuk

Putik

Tampuk yang berarti pegangan atau - Pemegang tampuk pimpinan


tempat memegang buah - Adat nan ampek

Jumlah putik sama dengan isi Yang lahir menunjukan yang batin
Motif Sitampuak Manggih
baliak…
Bentuk Motif Hias Tradisional Minangkabau
semua bentuk ragam hias Minangkabau
memiliki nama yang erat kaitannya dengan
alam yang terdapat di daerah Minangkabau.
berasal dari tumbuh-tumbuhan, binatang,
bentuk geometris

peniruan alam tidak realis-naturalis,


melainkan dapat berupa bentuk-bentuk yang
mengalami stilirisasi, distorsi, deformasi,
Motif Tumbuh-tumbuhan
Motif dibentuk oleh unsur-unsur fisik yang
terdiri dari Gagang (Sulur), daun, sapieh
( serpih), Bunga dan buah.
Gagang merupakan unsur fisik penting
pada motif hias tradisional Minangkabau.
Dari gagang ini keluar daun, bunga, dan
serpih.

Gerak pada gagang serta penempatan bunga


dan daun akan menimbulkan perbedaan-
perbedaan nama pada setiap motif
Gagang pada motif selalu berbentuk
kaluak atau relung, yang mirip dengan
bentuk relung pada tanaman pakis,
maka bentuk kaluak ini diberi nama
Kaluak Paku (relung pakis)

Kaluak Paku
Gagang Bunga
Sapiah Daun

Buah

Motif Aka Berayun


Terbentuknya motif hias didasari oleh
bentuk-bentuk geometri. Motif hias
tradisional minangkabau dibentuk oleh
pola lingkaran, setengah lingkaran,
segitiga, dan segi empat.
Pola Dasar Lingkaran Pola dasar Setengah Lingkaran

Lumuik Anyuik Pisang sasikek


Pola dasar segi tiga Pola dasar segi empat

Daun Puluik-puluik Saluak Laka


Motif Binatang
Motif yang berasal dari binatang pada kenyataannya
tidak meyerupai binatang, hanya gerak menyerupai
binatang berwujud tumbuh-tumbuhan

Tupai Managun
Itiak Pulang Patang
Motif Geometris

Saik Wajik

Itiak Pulang Patang Pucuak Rabuang Baragi


baliak…
Fungsi Ragam Hias
Minagkabau
Fungsi selalu menunjukan pengaruh terhadap
sesuatu yang lain sehingga memperoleh arti

Fungsi seni

Fungsi personal (perseonal function of art),


fungsi sosial (the social function of art), dan
fungsi fisik (physical function of art).
Felmand dalam Guastami, (1991:2)
Fungsi Personal
Ragam hias Minagkabau merupakan ekspresi
terhadap nilai-nilai falsafah budaya dan adat
Minangkabau, dan eksistensinya dapat diterima
masyarakat. Sebab fungsi seni adalah
mengekspresikan perasaan dan memindahkan
pengertian kepada khalayak.

Fungsi Sosial
Ragam hias Minangkabau itu berfungsi
untuk mengingatkan masyarakat,
khususnya masyarakat Minangkabau akan
nilai-nilai adat yang terkandung di dalam
Fungsi Fisik
Feldmand juga menjelaskan bahwa, fungsi
fisik seni atau disain dihubungkan dengan
penggunaan objek-objek (benda-benda)
yang efektif sesuai dengan kriteria
kegunaan dan efesiensi, baik penampilan
maupun tuntutannya.
Ragam hias tradisional Minangkabau, sebagai
karya yang selalu hadir memperindah, dapat
dilihat pada bangunan rumah gadang, tekstil,
perlengkapan alat-alat upacara adat. Selain itu
sebagai media komunikasi pada masyarakat,
karena nilai-nilai adat yang terkandung di
dalamnya.
Rumah Gadang Di Sungai Beringin Payakumbuh
Singok Rumah Gadang Dinding Rumah Gadang

Motif Hias Pada Kain Songket Motif Hias Pada Carano


Motif Hias Pada Pelaminan Pesta Perkawinan
Motif Hias Pada Sulaman
Aleh Lamak ( kain penutup sajian)
Terima-
kasih baliak…

Anda mungkin juga menyukai