Anda di halaman 1dari 25

PENDIDIKAN

PANCASILA
1. LATAR BELAKANG
• Gerakan reformasi
• Amandemen UUD 1945
• TapMPR No 28 1998 kembali ke kedudukan
semula
• Timbul penafsiran
• Perlu kajian ilmiah/objektif
• Pendidikan kepribadian MKDU 2006
2. PENDAHULUAN
• Pancasila disahkan 18 Agustus 1945
• Tercantum dalam pembukaan UUD 1945
• Di undangkan no 7 bersama batang tubuh
• Mengalami berbagai interpretasi
• Pencabutan P4, statusnya azas
• Anggapan menggagali Pancasila kembali ke Orde Baru
• Melemahkan rakyat terhadap kepercayaan pada
ideologi
• Ancaman persatuan dan kesatuan
• Perlu pengembangan dan pengkajian terhadap
Pancasila
• Karya besar bangsa setara dengan paham dunia
3. LANDASAN PANCASILA
A. Landasan Historis
• Zaman Kutai, Sriwijaya, Jagaraga, Majapahit
• Berjuang untuk menemukan jati diri yang merdeka
• Perlu pandangan hidup yang kuat, nasionalisme dan
rasa kebangsaan
• Telah di miliki bangsa Indonesia sendiri, fakta objektif

B. Landasan Kultural
• Setiap bangsa memiliki pandangan hidup
• Mendasarkan pada kultur yang dimiliki
• Bukan konsep seseorang
• Refleksi Soekarno, M Yamin, Hatta, Supono
3. LANDASAN PANCASILA
C. Landasan Yuridis
• UU no 20/2003 sistem pendidikan
berdasarkan Pancasila
• SK Dirjen Dikti No 43/2006 berisi
Pendidikan Kewarganegaraan
D. Landasan Filosofis
Filosofi bangsa Indonesia sebelum berdiri:
• Bangsa yang berketuhanan
• Dasar filosofi negara
• Konsekuensi dalam penyelenggaraan negara
4. TUJUAN PENDIDIKAN
PANCASILA
• Memiliki sikap yang bertanggung jawab
• Memahami masalah hidup dan pemecahannya
• Mengenali perubahan dan perkembangan
IPTEK
• Mampu memaknai peristiwa sejarah
5. KAJIAN SECARA ILMIAH
A. Berobjek
• Formal: Sudut pandang pembahasan
• Material : bangsa Indonesia dengan segala
aspeknya
B. Bermetode
• Koherensi historis , penafsiran, interpretasi
• Hasil karya budaya
C. Bersistem
• Saling berhubungan dalam satu kesatuan
• Pancasila objek pembahasan ilmiah
• Bersifat koheren (runtut)
D. Universal
• Intisari , makna, dalam Pancasila bersifat universal
• Kebenarannya tidak terbatas oleh waktu, ruang, situasi
6. PENGERTIAN PANCASILA
A. Secara Etimologis
• M. Yamin : Sangsakerta ; Panca = lima dan Sila
= dasar, Zaman Majapahit
• Zaman Islam : maling, mabok

B. Secara Historis
• 1 Juni 1945 Soekarno, calon rumusan dasar
negara “Pancasila”
• 18 Agustus disahkan dalam UUD 1945
• M. Yamin : Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan,
Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, Kesejahteraan
Rakyat
6. PENGERTIAN PANCASILA
B. Historis
• Soekarno 1 Juni 1945
1. Nasionalisme atau peri kebangsaan
2. Internasionalisme atau peri kemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang berkebudayaan
• Usul Soekarno Trisila
1. Sosionasional : Nasionalisme dan internasionalisme
2. Sosiodemokrasi : Demokrasi dan kesejahteraan rakyat
3. Ketuhanan yang maha Esa
• Usul Soekarno Ekasila
“Gotong Royong”
6. PENGERTIAN PANCASILA
C. Secara Terminologi
• 18 Agustus disahkan sebagaimana tercantum
dalam Pembukaan UUD 1945
• Dikuatkan dengan TAP MPR no 20/1966
7. PANCASILA DALAM KONTEK
SEJARAN PERJUANGAN BANGSA
A. Zaman Kutai 400 M
• 7 Yupa tanda terima kasih Raja Mulawarman
• Nilai sosial politik dan ketuhanan
• Agama tali pengikat wibawa Raja
B. Sriwijaya “Wangsa Syailendra” 775 M
• Menguasai laut Selat Malaka
• Disegani di Asia Selatan
• Menyatukan perdagangan
• Membangun gedung dan tempat suci
• Universitas Agama Budha
• Cita-cita kesejahteraan bersama
7. PANCASILA DALAM KONTEK
SEJARAN PERJUANGAN BANGSA
C. Majapahit 1923 M
• Raja Hayam Wuruk dan Patih Gajahmada
• Wilayahnya Melayu, Irian Barat, Kalimantan
• Hindu dan Budha berdampingan
• Empu Prapanca “Negara Kertagama” ada istilah
Pancasila
• Empu Tantular “Bhineka Tunggal Ika”
• 1331 M Sumpah Palapa Patih Gajahmada,
menyatukan nusantara
• Hubungan baik dengan negara tetangga; tiongkok
dan Kamboja
7. PANCASILA DALAM KONTEK
SEJARAN PERJUANGAN BANGSA
D. Zaman Penjajahan
• Majapahit runtuh, muncul abad 16
berkembang agama Islam
• Muncul kerajaan Islam
• Datang Portugis, Belanda, Jepang
• Kebangkitan Nasional
• Proklamasi Kemerdekaan
8. MASA SETELAH PROKLAMASI
• Proklamasi tidak berlaku hukum kolonial, bebas dari penjajahan
• Menghadapi kekutan sekutu dengan propaganda hadiah dari
jepang
• 3 November 1945 maklumat pembentukan parpol
• 14 November 1945 maklumat “Perubahan presidensial ke
Liberal”
• 27 Desember 1949 hasil KMB (RIS) Pengakuan kedaulatan:
1. Bentuk negara federal 16 negara bagian
2. Deklarasi Liberal
3. Semangat perubahaan UUD 1945
• 17 Agustus 1950 UUDS tonggak kembali ke UUD 1945
• 5 Juli 1959 Dekrit Presiden kembali ke UUD 1945
• PKI merancang ideologi Pancasila ke komunis “nasakom”
• Pemberontakan PKI G30 SPKI
• 1 Oktober hari kesaktian Pancasila
9. ORDE BARU
Tatanan masyarakat setelah G30SPKI
• Tritura; Bubarkan PKI, bersihkan kabinet;
turunkan harga
• Supersemar 11 Maret 1966
• Pemilu 1973, terbentuk MPR
10. Pancasila sebagai system Filsafat
• Filsafat; cinta kebijaksanaan
• Sebagai suatu jenis pengetahuan
• Sebagai suatu proses dalam pemecahan suatu
masalah
• Pancasila suatu system filsafat satu kesatuan yang
saling berhubungan
• Setiap bagian azas sendiri dan fungsi sendiri tapi
secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan
11. Pancasila bersifat
Hirarkis Piramidal
• Sila ke-1 meliputi dan menjiwai sila lainnya
• Sila ke 2 diliputi dan dijiwai sila ke 1, meliputi dan
menjiwai sila ke 3, 4, 5
• Sila ke 3 diliputi dan dijiwai sila ke 1 dan ke 2, meliputi
dan menjiwai sila ke 4 dan 5
• Sila ke 4 diliputi dan dijiwai sila ke 1, ke 2 dan ke 3,
meliputi dan menjiwai sila ke 5
• Sila ke 5 diliputi dan dijiwai sila ke 1, ke 2, ke 3, dan ke 4.
12. Inti Sila Pancasila
• Sila ke 1, mendasari dan menjiwai sila lainnya
• Sila ke 2, negara harus menjungjung tinggi harkat
dan martabat ,manusia sebagai mahluk yang
beradab
• Sila ke 3, negara mengatasi segala paham golongan
• Sila ke 4, rakyat adalah asal mula kekuasaan dan
demokrasi
• Sila ke 5, mewujudkan tujuan negara yang sejahtera
13. Pancasila sebagai etika
politik
• Etika : bagaimana dan mengapa mengikuti ajaran moral,
berkaitan dengan nilai
• Nilai : sifat atau kualitas yang melekat pada suatu objek
• Politik : konsep pokok yang berkaitan dengan negara,
kekuasaan, pengambilan keputusan, pembagian dan
kebijaksanaan
• Sila ke 1 dan ke 2 sumber nilai moral bagi kehidupan
kebangsaan dan kenegaraan
• Penyelenggaraan negara harus berdasarkan hukum sila ke 5
• Negara berasal dari rakyat dan untuk rakyat, sila ke 4
14. Perbandingan Ideologi
Pancasila dan Ideologi lainnya
a. Ideologi Pancasila
 Proses cukup Panjang
 Bersumber dari nilai yang dimiliki bangsa Indonesia
 Diyakini kebenarannya
 Ada pada kehidupan bangsa
 Sesuai hakikat kodrat manusia
 Mengetahui hak individu dan menghormati hak orang
lain
 Nilai ketuhanan selalu menjiwai kehidupan manusia
 Disusun dan disesuaikan bersama-sama
14. Perbandingan Ideologi
Pancasila dan Ideologi lainnya
b. Ideologi Liberal
 Ratio sebagai sumber keberagaman tertinggi
 Materialisme : materi nilai tertinggi
 Empirisme : kebenaran fakta empiris
 Individualisme : kebebasan individu sebagai nilai tertinggi
 Nilai kemanusiaan melebihi nilai religious
c. Ideologi Sosialisme Komunis
 Reaksi atas ideologi liberal
 Kebebasan individu itu tidak ada
 Yang mutlak adalah komunitas
 Hak milik pribadi tidak ada
 Anti demokrasi dan HAM
15. Hubungan Negara dan Agama
a. Menurut Pancasila
 Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa
 Atas dasar kemanusiaan yang adil dan beradan
 Bukan negara sekuler yang memisahkan negara dengan
agama
 Penyelenggaraan negara harus sesuai dengan nilai
ketuhanan
 Negara Indonesia tidak mendasarkan pada agama tertentu
 Bukan negara agama
 Menjamin kehidupan agama
 Agama adaah hak azasi yang bersifat mutlak
 Tidak ada tempat untuk ateisme dan sekuler
 Negara adalah berkat dan rahmat Tuhan
15. Hubungan Negara dan Agama
b. Menurut Faham Theokrasi
 Negara dan agama tidak dapat dipisahkan
 Negara menyatu dengan agama
 Pemerintahan dijalankan berdasarkan firman Tuhan
 Theokrasi langsung
• Kekuasaan otoritas Tuhan
• Kaisar merupakan anak Tuhan
• Dalai lama di Tibet
 Theokrasi tidak langsung
• Bukan Tuhan yang memerintah dalam negara
• Kepala negara/ Raja memerintah atas kehendak Tuhan
• Kekuasaan adalah karunia dari Tuhan
• Belanda menerapkan atas jajahannya
15. Hubungan Negara dan Agama
c. Menurut Skulerisme
 Memisahkan antara negara dan agama
 Aspek kenegaraan tidak ada hubungan dengan agama
 Negara dalah hubungan kemanusiaan dan dunia
 Agama urusan akhirat
 Norma hokum positif dipisahkan dengan norma agama
d. Menurut Paham Liberal
 Masalah agama dalam negara ditentukan individu
 Paham rasionalisme atas kebenaran rasio
 Negara memberikan kebebasan untuk memeluk agama
 Memberi kebebasan untuk tidak bertuhan/ateis
 Bebas untuk menilai dan mengkritik agama
 Undang-undang ditentukan kesepakatan individu
15. Hubungan Negara dan Agama
e. Menurut Komunisme
 Hakekat tertinggi adalah materi
 Manusia ditentukan oleh dirinya sendiri
 Agama adalah kelhan manusia tertindas
 Tidak bertuhan/ateisme
 Agama adalah kesadaran diri manusia yang
menghasilkan masyarakat negara
 Agama candu masyarakat

Anda mungkin juga menyukai