SOFTWARE VISSIM 22
(STUDI KASUS: SIMPANG EMPAT PAAL 10 KOTA JAMBI)
Pradana Alimukti
M1C117018
Pembimbing 1
01. Ir. Ade Nurdin, S.T., M.T. Penguji 1
01. Dr. Drs. Harmes, M.T.
Pembimbing 2
02. Dr. Ir. Fetty Febriasti Bahar, S.T., M.T. 02.
Penguji 2
Nurman Jamal, S.T., M.M., M.Si.
Penguji 3
03. Ir. Dyah Kumala Sari, S.T., M.T.
BAB
1
PENDAHULUA
N
Latar Belakang
Persimpangan jalan adalah daerah atau tempat
dimana dua atau lebih jalan raya bertemu atau
berpotongan, termasuk fasilitas jalan dan sisi jalan
untuk pergerakan lalu lintas pada daerah itu.
Persimpangan merupakan bagian penting dari jalan
raya karena sebagaian besar efesiensi, keamanan,
kecepatan, biaya operasional dan kapasitas lalu lintas
tergantung pada perencanaan persimpangan.
Persimpangan menjadi salah satu tempat terjadinya
titik konflik lalu lintas, sehingga kinerja simpang dapat
menjadi faktor utama dalam menentukan penanganan
yang paling tepat untuk mengoptimalkan fungsi
simpang.
Latar Belakang
Simpang empat Paal 10 (Jalan Lintas Sumatera, Jalan Lingkar Selatan,
dan Jalan Lingkar Barat 1) merupakan salah satu simpang bersinyal yang
ada di Kota Jambi. Simpang empat Paal 10 ini juga merupakan titik
penghubung jalan lintas antar provinsi. Baik dari Provinsi Palembang
menuju Provinsi Jambi ataupun sebaliknya. Dan juga simpang ini termasuk
dalam rute perjalanan angkutan batu bara. Dalam beberapa bulan terakhir,
operasional angkutan batu bara menyebabkan permasalahan dalam bidang
transportasi di Provinsi Jambi. Seperti yang dikatakan oleh Kepala Dinas
Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jambi bahwa dahulu sopir
angkutan batu bara dapat mengantarkan komoditas itu dari mulut tambang
ke pelabuhan bongkar yang terletak di kawasan Talang Duku dalam waktu
hanya sehari. Namun saat ini membutuhkan waktu satu sampai dua hari.
Jadi otomatis untuk memenuhi target memang sulit bagi mereka (sopir
angkutan), karena hambatan berada di angkutannya (Antara, 2022). Oleh
karena itu, angkutan batu bara memiliki pengaruh besar dalam operasional
jalan. Hal ini mengakibatkan tingginya volume lalu lintas di simpang empat
Paal 10 ini sehingga menyebabkan peningkatan kepadatan.
Latar Belakang
Menghindari terjadinya kemacetan pada simpang yang disebabkan oleh adanya konflik arus
lalu lintas yang dapat dilakukan menjaga kapasitas yang tertentu selama kondisi lalu lintas
puncak.
Memberi kesempatan kepada kendaraan lain dan atau pejalan kaki dari jalan simpang yang
lebih kecil untuk memotong jalan utama.
Mengurangi terjadinya kecelakaan lalu lintas akibat pertemuan kendaraan yang berlawanan
arah atau konflik.
Geometrik Simpang
Arus lalu lintas (Q) pada setiap gerakan (belok kiri Q LT, lurus QST, dan belok kanan QRT)
dikonversi dari kendaraan per jam menjadi satuan mobil penumpang (smp) per jam dengan
menggunakan ekivalen kendaraan penumpang (emp) untuk masing - masing pendekat. Nilai
terlindung dan terlawan emp tiap jenis kendaraan berdasarkan pendekatnya dapat dilihat
dalam tabel berikut ini:
EMP
Tipe kendaraan
Pendekat terlindung Pendekat terlawan
Ukuran simpang Lebar jalan rata-rata Nilai normal waktu antar hijau
Arus jenuh (S) dapat dinyatakan sebagai hasil perkalian dari arus jenuh dasar (S 0) yaitu
arus jenuh pada keadaan standar, dengan faktor penyesuaian (F) untuk penyimpangan dari
kondisi sebenarnya, dari suatu kumpulan kondisi-kondisi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Arus Jenuh yang Disesuaikan
Arus Jenuh Dasar
Nilai arus jenuh yang disesuaikan dihitung sebagai berikut:
Untuk menghitung arus jenuh dasar
S = So x Fcs x FSF x FG x FP x FRT x FLT
dapat menggunakan rumus sebagai
Keterangan:
berikut:
S = arus jenuh (smp/jam hijau),
So = 600 x We
So = arus jenuh dasar (smp/jam hijau),
Keterangan:
FCS = faktor penyesuaian ukuran kota,
So = arus jenuh dasar (smp/jam
FSF = faktor penyesuaian hambatan samping,
hijau),
FG = faktor penyesuaian kelandaian,
We = lebar efektif (m).
FP = faktor penyesuaian parkir,
FRT = faktor penyesuaian belok kanan,
FLT = faktor penyesuaian belok kiri.
Faktor Penyesuaian
Kelandaian Parkir
Sedang Kurang
Kecepatan Kendaraan
Panjang Antrian
Tahapan Penelitian
Persiapan Penelitian
1. Studi Literatur
2. Survei Lapangan
Bagan Alir Penelitian
Pengambilan data
Optimalisasi
Selesai
Cuplikan Kemacetan
Sekian dan
Terima Kasih