Anda di halaman 1dari 38

WRITING THE LITERATURE REVIEW

Structuring and Organizing


the Literature Review
Sara Efrat Efron
Emanuel Agung Wicaksono 9112301003
Tujuan penulisan tinjauan Pustaka: Seperti teka-teki jigsaw,

Tunjukan pemahaman & wawasan pengetahuan Teori, metodologi penelitian, & temuan yang diekstrak dari
terkini topik yang dipilih. literatur harus dijalin untuk ungkap pola, hubungan,
&bangun rantai klaim yang logis didukung data
kembangkan narasi holistik : dianalisis, disintesis,
& diorganisir cermat & logis. Proses susun ulang bukan tambal sulam, tapi dibangun
dengan struktur logis data, teori, klaim, & argumen hasilkan
"gambaran besar“& pemahaman baru
strategi organisasi penting untuk gali alur cerita bermakna dalam tinjauan

organisasi sebagai blue print :


bantu susun materi yg terkumpulkan, soroti tema umum di berbagai penelitian, bandingkan temuan, & lihat pola
umum & tidak biasa sehingga mungkinkan presentasi ide mengalir secara logis& lancar tiap argumen.

metode organisasi tinjauan pustaka:

• matriks sintesis
• tabel ringkasan
• pemetaan
• garis besar.

tiap strategi berkontribusi berbeda untuk identifikasi tema &pola untuk tentukan hubungan, kesamaan & perbedaan.
APPROACHES TO ORGANIZING THE LITERATURE
REVIEW

Perlu temukan strategi organisasi tercocok dengan:


-gaya penulisan
-pertanyaan penelitian
-bagaimana sajikan pengetahuan.

Perumuskan strategi organisasi bisa di awal atau tahap lebih lanjut setelah penjelajahan artikel penelitian

Kebutuhan tiap tahap mungkin berbeda & strategi yang dipilih mungkin akan mencerminkannya.

strategi yang digunakan, dapat berubah/diganti seiring kemajuan pemahaman isu riset.

sebelum buat struktur organisasi, perlu tinjau lagi pertanyaan penelitian: apakah tinjauan Pustaka cerminkan tujuan & fokus riset
libatkan proses berulang perlu periksa analisis sumber individual &
mengelompokkannya dalam kisi-kisi untuk pola & tema dalam literatur

Strategi ini fasilitasi kemampuan membandingkan secara sistematis berbagai


-perspektif penulis

THE -metodologi
-temuan penelitian berbeda

SYNTHESI - melihat hubungannya

sehingga beri gambaran umum literatur, identifikasi hubungan & pola, &

S MATRIX berikan ringkasan organisasi yang mengumpulkan ide, isu, atau hasil terkait
tema & subtema lebih luas.

Matriks sintesis sebagai garis dasar pendekatan organisasi strategis


lainnya,seperti pemetaan.
Pengembangan bersifat tentatif,berulang & mungkin berkembang selama riset
berlangsung.

Pola & tema yang muncul mungkin samar diamati sampai didapat gambaran
lengkap tentang literatur topik

THE Saat tahap awal proses tinjauan, mungkin tidak semua bagian matriks terisi.

SYNTHESI
S MATRIX Namun setelah membaca & menambahkan ANTIC (dibab 5), kita bisa
menyempurnakannya: memasukkan entri tambahan, tema & subtema,gabungkan
menjadi satu, atau mengatur ulang urutan subkelompok dalam tema.

Disarankan sejak awal tinjauan pustaka, secara bertahap kembangkan matriks


sintesis sehingga bisa identifikasi argumen & klaim yang muncul, & akhirnya
mengidentifikasi organisasi yang menyusun penulisan tinjauan pustaka.
Langkah Membuat Matriks Sintesis
Rujuklah catatan dalam ANT Proses pengelompokan
Sisirlah ANTIC lainnya & cari dalam kartu indeks dilakukan Tinjau pengelompokan
IC tiap sumber literatur.
kesamaan kata kunci/ Setelah identifikasi catatan dengan memotong & secara berulang, &lihat pola,
Cari konsep /kata kunci yang konsep. terkait, kelompokkan catatan menempel (memakai sistem isu-isu umum,& tema topikal.
teridentifikasi pada tiap kartu yg saling berdekatan dalam pengolah kata) atau pakai
Awas! melewatkan sumber Cari kesamaan & hubungan
indeks, & entri di mana kotak. Pastikan mencatat software ( Evernote, One
relevan;misalnya logisnya. Beri label sesuai
konsep/kata kunci yang referensi tiap entri. Note, & Workflow efektif
masalah/konsep serupa atau tema* yang muncul & saling
relevan telah dianalisis & menemukan & ambil kata
terkait kata kunci berbeda. berhubungan.
diringkas kunci)

* tema :konsep yang luas & mencakup banyak hal yang berisi subtema,ide-ide terkait, argumen /temuan umum.

Bandingkan & bedakan


catatan yang telah
dikelompokkan dalam tiap entri individual diorganisasi
tema. dalam tiap tema dalam sub
Tulislah refleksi singkat Kunjungi & pertajam tema
Suatu tema tidak berarti kelompok sesuai urutan yang
tanggapan entri tersebut, yang muncul.
tersebut terdiri dari satu koheren & logis.
bandingkan dengan sumber apakah semua penelitian
perspektif /metodologi. Misalnya, berurutan
lain, & soroti poin yang ingin setema atau membentuk
ditelusuri. Sebaliknya, tema cakup menurut jenis metodologi,
tema lain (perlu dibuang?)
persetujuan /pelengkap, atau menyusunnya dari
/pertentangan posisi ahli informasi umum ke khusus.
teori yang mengeksplorasi
hal yang sama.
• An Example of a Synthesis
Matrix
• An Example of a Synthesis
Matrix
• An Example of a Synthesis
Matrix
• An Example of a Synthesis
Matrix
SUMMARY TABLES

studi penelitian yang berhubungan langsung dengan topik dapat diringkas dalam tabel.

Tabel ini bantu atur literatur & mengingat/sortir informasi saat merencanakan & menulis
tinjauan. Bahkan, ringkasan pun dapat dimasukkan dalam narasi tinjauan pustaka.

Jika terlalu banyak informasi dalam satu tabel, disarankan pakai satu atau lebih tabel
untuk meringkas literatur.
• Tabel ringkasan komprehensif memungkinkan mengatur & mencatat
artikel penelitian tentang topik Anda.
• Dalam tabel ini dicatat:
• sumber menemukan artikel tersebut,
HOW TO • tujuan penelitian

CONSTRUCT • metodologi yang digunakan


• Temuan utama.
A •Kolom Sumber dibagi menjadi : Penulis, Tanggal,& Jurnal.

SUMMARY •cantumkan referensi sesuai penulisnya memudahkan


menambah/menghapus/mengurutkan sumber & menyertakan tanggal

TABLE publikasi memberikan informasi ketepatan waktu penelitian.


•Kolom Metodologi terbagi:
-Desain
-Sampel
-Alat Pengumpulan Data.
Sehingga berikan referensi cepat desain spesifik penelitian ini.
•Terakhir, temuan dirangkum dalam kolom terpisah, tiap studi penelitian
dirangkum dalam baris tersendiri seperti contoh ini
Sumber
• untuk mencatat informasi artikel & terbagi menjadi , Penulis, ,Tanggal publikasi , judul jurnal atau informasi publikasi lain
yang akan membantu mendapatkan artikel ini.

Tujuan
• untuk meringkas tujuan utama & alasan penelitian, Informasi ini biasanya ditemukan di abstrak /pendahuluan artikel.

Metodologi
• Terbagi menjadi:
• desain penelitian (mis,deskriptif).
• Informasi sampel penelitianyang yang digunakan (misalnya: ukuran sampel & karakteristik demografis, & bagaimana
pemilihan sampel) dimasukkan dalam kolom berikutnya.
• deskripsi alat yang digunakan untuk mengumpulkan data.

Temuan
• untuk mencatat temuan utama,direkomendasikan meringkas dalam bentuk naratif daripada statistik agar lebih mudah
komparasi hasil studi yang berbeda & memfasilitasi interpretasi temuan.
• Contoh:"J“("Jurnal“) ,"Quant“(kuantitatif), "Qual" (kualitatif), N atau n (ukuran populasi atau sampel) & "yrs“("tahun“).
An Example of a Summary Table
Dengan gunakan perekaman data elektronik seperti Excel, memudahkan
mengatur sumber, mengurutkan, & ambil informasi secara sistematis

jika data kuantitatif, tabel diurutkan sesuai desain yang akan


mengelompokkan studi kuantitatif.

penggunaan tabel elektronik mungkinkan menulis catatan & uraikan poin


tertentu atau pada studi tengara lebih spesifik
MAPPING THE LITERATURE
• adalah teknik yang gunakan diagram untuk sajikan konsep & ide yang ada dalam tinjauan pustaka. “
• menetapkan di atas kertas, geografi penelitian & pemikiran yang telah dilakukan terkait topik"
• sebagai"geografi" visual bantu penulis tinjauan Pustaka kenali hubungan & kaitan penelitian&
konseptualisasi teoritis & mengidentifikasi pola yang mungkin yang kurang terlihat
Guna presentasi bergambar:

PEMETAAN • mengkategorikan berbagai aliran penelitian, identifikasi perkembangan historis gagasan, & catat aliran
pemikiran/klasifikasi lainnya

(GAGASAN) • menggambarkan kepada pembaca hubungan antara ide teoritis & tinjuan pustaka.
Beri kontribusi pada dua jenis literatur pengetahuan:
• Pengetahuan deklaratif:mungkinkan mendapat pengetahuan (teori, ide, & konsep) seperti di literatur.
• Pengetahuan procedural: tingkatkan kemampuan kenali elemen saling terkait & mudahkan meninjau
literatur melalui wawasan & pemahaman yang unik & kemudian menyajikannya secara orisinal &
kreatif.
Jenis peta: peta pikiran, peta konsep,diagram alir topik, peta kognitif, & diagram alir.
• adalah perangkat grafis untuk atur pemikiran penulis di sekitar tema utama &
menentukan batas & subdivisi.
• Kesederhanaan sebagai kekuatan: mudah dibuat & tidak perlu gambar rumit/
keterampilan grafis
• Langkah-langkah untuk Membuat Peta Pikiran
1. Gambar lingkaran & tulis di tengahnya konsep/ tema utama literatur.
2. Gambar garis-garis yang mengarah dari lingkaran ke arah luar.
3. Tulis di akhir tiap garis subtema sebagai gagasan pendukung/turunan dari tema

Peta Pikiran 4.
utama di dalam lingkaran.
Pisahkan (jika diperlukan) subtema dengan memperpanjang jari-jari dari subtema
tersebut & catat subkonsep tambahan yang lebih sempit & catatlah subkonsep
tambahan
perangkat lunak pemetaan, seperti FreeMind, LucidChart, MindMeister, &
MindMup,mungkinkan hubungkan pemetaan pikiran dengan informasi yang dirangkum
dari literatur tiap konsep.
Disarankan memakai jenis peta pikiran untuk mengorganisir literatur: sesuai ide-ide inti
& penulis.
Peta Ide Inti
• Tampilan visual bantu pusatkan fokus pada tema utama & atur
analisis di sekitar elemen yang berbeda dalam tinjauan yang
relevan.
• Elemen berupa teoretis yang berbeda, perkembangan kronologis
ide, atau definisi yang berbeda dari suatu konsep.
• ANTIC & lingkaran konsentris tematik (atau bahkan matriks
sintesis) dapat bantu memakai kata kunci yang jadi tema dengan
subtema dalam tinjauan kita.
• Untuk mengilustrasikan penggunaan peta gagasan inti
• Contoh :tingkat keberhasilan imigran generasi pertama di
perguruan tinggi. Argumen utamanya : identitas sebagai faktor
kunci keberhasilan. peta ide inti cerminkan perbedaan komponen
pembentukan identitas.
Peta Penulis
• fokus pada tokoh utama terkait topik penelitian.
• Ketika menganalisis sumber individual berhubungan, mungkin
disadari karya ahli teori tertentu penting pengembangan bidang ini
• Membantu dapatkan pemahaman lebih tentang posisi penulis yang
terkait penelitian kita
• mungkinkan membandingkan & membedakan ide dengan posisi ahli
teori lain.
• Caranya dengan memperpanjang serangkaian jari dari lingkaran
dimana ada nama penulis. Gambar & catat karya: ide & posisi
penulis.
• dapat menggunakan sumber primer, serta sekunder di mana gagasan
& sudut pandang peneliti ditafsirkan.
• Contoh:masyarakat demokratis di abad ke-20. Hannah Arendt,
menggagas peran dialog dengan diri sendiri & orang lain dalam
membentuk warga negara yang demokratis.
• Peta dapat dimodifikasi & diperluas ketika terus membaca literatur
tentang tema atau penulis tersebut.
• Pengembangan peta pikiran bisa berbarengan dengan matriks
sintesis sebagai alat identifikasi konsep yang menjadi pusat dari peta
pikiran & ide inti atau peta penulis akan gambarkan secara visual
subtema dalam tiap tema & bagaimana hubungannya
Peta Konsep
• adalah struktur hirarkis yang secara visual menggambarkan bagaimana konsep yang berbeda terkait satu sama lain.
• Perbedaan utama
• peta pikiran focus pada satu konsep sementara
• peta konsep mencerminkan beberapa konsep & hubungan di antaranya.
• Keuntungan :memungkinkan mendapatkan pandangan holistic, tingkatkan pemahaman tentang konsep umum & khusus dalam
konteks keseluruhannya. sekilas, gambaran lengkap komponen tinjauan pustaka, keterkaitannya,& organisasi struktural terbentang
• dimulai dengan konsep yang lebih luas & melalui proses hirarkis mempersempit dirinya menjadi lebih spesifik.

Langkah-langkah Membuat Peta Konsep


1. Catatlah daftar konsep yang muncul dari bacaan. (dapat dibantu dengan matriks sintesis).
2. Tuliskan, di bagian atas halaman, fokus atau pertanyaan tinjauan pustaka. (umumnya lanskap).
3. Di bawah fokus tinjauan pustaka, tuliskan konsep kunci yang terluas & inklusif, yang jadi sumber konsep lainnya.
4. Dari daftar konsep (lihat #1 di atas), identifikasi konsep yang bercabang dari konsep yang terluas & catat di bawahnya.
5. Lanjutkan ke bawah dalam pola hirarkis yang semakin meningkat hingga konsep yang terspesifik terdaftar.
6. Tutup konsep tersebut dalam kotak, lingkaran, atau bentuk geometris lainnya.
7. Tambahkan garis untuk hubungkan konsep tersebut, dengan 1-2 kata penjelasan hubungan antara konsep tersebut.
• Dapat menggunakan warna &bentuk yang
berbeda ketika membuat peta konsep
• peta konsep harus jelas & ringkas tunjukkan
konsep & hubungannya
• Penggunaan Post-it & menyusunnya secara
horizontal & vertikal sesuai peringkat sehingga
fleksibel & dorong kreativitas
• program software peta konsep; MindGenius,
MindView, & SmartDraw. Sebagai
alternatif,:Microsoft Word, Microsoft
PowerPoint, Corel WordPerfect, atau
CorelDRAW
• Keuntungan : mudah memodifikasi & merevisi
diagram Anda(walau gambar tangan juga dapat
rangsang pemikiran & imajinasi.)
• contoh peta konsep tentang topik
pendampingan lintas budaya yg soroti isu yang
outline

adalah rencana struktural yang secara logis petakan komponen tinjauan


pustaka yang disusun sesuai urutan pembahasan.

Dapat bedakan antara poin utama & poin bawahan memandu perkembangan
logis dari elemen- dalam tinjauan pustaka (Wolcott, 2009).

sebagai cetak biru yang berguna untuk tinjauan literatur & membuat proses
penulisan menjadi lebih mudah & efektif.
Langkah Membuat outline
1. Tinjau referensi dalam Kartu Indeks Pencatatan Artikel (ANTIC) &
kelompokkan sesuai kesamaan fokus untuk identifikasi tema
utama kerangka. Perlu melabel Istilah kunci ringkasan. (jauh lebih
cepat & mudah Jika telah membuat matriks sintesis/peta pikiran).
2. Periksa kembali ANTIC & pilihlah isu yang secara logis masuk ke
dalam tema utama & subtema. Subtema ini wakili informasi
spesifik yang definisikan, menjelaskan, atau dukung aspek tema
utama.
3. Jika subtema masih terlalu luas, bagilah ke dalam kategori lebih
sempit.
Pemilihan tema, subtema, & kategori sesuai tujuan & pertanyaan
penelitian, &referensi. Perlu tinjau kembali apakah masih cerminkan
fokus penelitian atau perlu direvisi.
Dalam pembangkan kerangka, ada pilihan:
• berkaitan dengan format kerangka,
• gaya kerangka,
• cara mengurutkan tema & subtema dalam kerangka.
Format Kerangka
Format dasar menggunakan serangkaian angka &
huruf menurut tingkat kepentingannya. Dengan
susunan:
1. Tingkat I dari garis besar, tema utama, diberi
label huruf besarAngka Romawi: I, II, III, dst.
2. Tingkat 2 dari garis besar, subtema, diberi
lekukan & diberi label huruf besar: A, B, C, dst.
3. Tingkat 3 dari garis besar, kategori, dibuat
menjorok ke dalam lagi & diberi label angka
Arab: 1, 2, 3, dst.
4. Tingkat 4dari garis besar menjorok ke dalam lagi
& diberi label huruf kecilhuruf kecil: a, b, c, dst.
5. Jika subkategori diperlukan, buat indentasi lagi
& gunakan huruf kecil Angka romawi: i, ii, iii, dst.
Tidak boleh ada satu item pun di dalam
subkategori.

minimal ada dua entri.

Format ini kadang dipandang formalistik menekankan indentasi, penomoran, & aturan kaku, rumit & membatasi.
Sebagian pilih format yang sederhana, longgar yang memungkinkan imajinasi mengalir tanpa"gangguan"
Outline Style

Keputusan pengembangan outline adalah pilihan gaya. Ada dua pilihan umum:
• Garis besar topik XXA yang terdiri dari sangat sedikit kata atau frasa pendek
• Garis besar kalimat XXA yang menggunakan kalimat lengkap

Disarankan tiap gaya outline dapat berguna pada tahapan berbeda dalam pengembangan tinjauan pustaka.

Pada tahap awal, saat baru menyusun ide & konsep, mungkin lebih suka memakai garis besar topik. tahap selanjutnya, saat terus membaca & menganalisis
artikel & sumber lain, garis besar kalimat akan lebih berguna sehingga dapat melihat apakah ide Anda saling berkaitan & mengalir secara logis

garis besar topik tidak punya kekhususan jelas, & ketika tinjau kembali garis besar topik, mungkin terlihat samar & tidak mengingat arti yang tepat dari
frasa-frasa pendek kita.

Sebaliknya, garis besar yang terdiri dari satu kalimat penuh dapat memicu ingatan tentang ide-ide yang dimiliki saat menulis garis besar topik entri.

Beberapa penulis suka gabungkan kedua gaya tsb :menggunakan kalimat lengkap untuk topik utama & frasa pendek untuk subtopik & kategori yang lebih
sempit.
Outline Organization
keputusan ini terpenting saat mengembangkan garis besar adalah bagaimana mengorganisasikannya.

harus didasarkan pada tujuan Anda dalam menulis tinjauan & literatur yang disertakan. Kita punya kebebasan untuk memilih
bagaimana untuk menyusunnya.

Dapat disusun tinjauan dengan cara yang dianggap sesuai selama tema tersebut berkembang secara logis & ada pergerakan
yang koheren & terarah antar ide.

pendekatan organisasi terumum:


• garis besar tematik
• garis besar kronologis
• garis besar yang memisahkan
• teoretis dari empiris
• garis besar teoretis ke metodologis Sistematis
• garis besar tinjauanhermeneutik-fenomenologis
• garis besar tinjauan.
Tematik
• paling umum digunakan untuk urai organisasi didasarkan pembagian beberapa
tema.
• Tema yang berbeda di mana entri diorganisasikan dapat muncul dari literatur atau
ditentukan sebelumnya.
• tiap tema dapat mengintegrasikan tulisan teoritis atau studi empiris yang terkait
dengan topik penelitian. Kotak 7.2 msajikan contoh terkait bidang kepemimpinan
pendidikan.

Kronologis
• kerangka dapat disusun kronologis dengan topik utama yang diurutkan sesuai
periode waktu.
• secara unik cocok untuk major yang berubah tiap waktu.
• Entri dalam garis besar menunjukkan periode waktu utama(dari tanggal
sebelumnya hingga sekarang) yang tanandai perkembangan Sejarah subjek
tersebut.
• dapat mengeksplorasi kronologis perkembangan teori, munculnya kebijakan,
pengembangan metode penelitian, atauperubahan dalam praktik.
• memungkinkan penulis untuk melihat perubahan tren tiap waktu. Kotak 7.3,
adalah contoh siklus sejarah reformasi Pendidikan pasca-wordl war hingga kini.

Pemisahan antara yang Teoritis & yang Empiris


• Jika telah mengidentifikasi beberapa sumber, baik teoritis atau empiris, mungkin
ingin membagi tinjauan menjadi
1. ,tinjauan dapat berfokus pada kajian teoritis & konseptual,
2., perhatian berpusat pada studi empiris (kuantitatif &/atau kualitatif),
metodologi, & temuan. jika Anda telah memilih jenis tinjauan ini,
tidak boleh puas mendeskripsikan literatur, tetapi adopsi sikap kritis.
• Kotak 7.4 adalah contoh penelitian pengembangan kompetensi budaya di antara
Theoretical to Methodological
• Ketika sumber dalam literatur tentang topik sebagian besar bersifat teoritis
ada 2bagian yakni:
1. teori diskusi tentang kerangka kerja konseptual & aliran
pemikiran yang dasari subjek,perbedaan & kesamaannya.
2. terdiri dari eksplorasi pendekatan penelitian yang
melengkapi contoh yang telah diidentifikasi dari outline
• Kotak 7.5 contoh tinjauan literatur berfokus teori feminisme transnasional.
Systematic Review
• secara khusus ditujukan untuk penulis tinjauan sistematis
• tidak beri keleluasaan mengembangkan organisasi, tapi secara ketat ikuti
struktur diskusi yang disyaratkan
• Untuk tingkatkan kemampuan membandingkan secara sistematis sesuai
variabel, seperti sampel karakteristik, desain penelitian, atau hasil,
pendekatan tinjauan sistematis tentukan bagaimana outline tinjauan
disusun.
• pada Kotak 7.6. diidentifikasi yang dibahas pada bagian pertama &
mengarah ke pertanyaan penelitian.
Hermeneutik-Fenomenologis
• organisasi tinjauan literatur ini sesuai untuk fenomenologis
• Dalam menyusun garis besar, kerangka kerja tertentu digunakan untuk
menyajikan wacana pada topik yang dipilih.
• Dengan gunakan pendekatan lensa hermeneutik-fenomenologis,
teridentifikasi kesenjangan, mengungkapkan kelemahan,
&mempermasalahkan bahasa dominan yang menjadi ciri khas penelitian &
praktik pendidikan saat ini.& praktik. (Kotak 7.7.)
FINAL COMMENTS
• Saat merencanakan organisasi literatur, bereksperimenlah dengan berbagai cara
• Mengembangkan outline adalah proses yang berulang &tidak ingin terkunci dalam satu bentuk sebelum siap untuk
menulis ulasan.
• Ketika Anda terus membaca & menganalisis sumber, jangan dikendalikan oleh tema atau subtema yang telah Anda
identifikasi.
• tiap mencatat sesuatu dalam sumber yang mendukung, menjelaskan, atau bertentangan, tambahkan ke dalam tema
yang sudah ada atau buatlah tema baru.
• Sesekali, periksa kecocokan susunan tinjauan atau jika diperlukan susunan baru.
• Ingat, sebuah tinjauan adalah sebuah organisme yang hidup &butuh keterbukaan terhadap revisi serta mengarah
lancar & logis pada penelitian
• proses ini Bagai corong, di mana diskusi tentang topik dimulai sudut pandang luas lalu bertahap menyempit fokus pada
penelitian makin dekati akhir, harus memperbesar studi terrelevan dengan penelitian Anda
• Ditawarkan beberapa strategi untuk mengorganisasikan informasi secara logis .tiap strategi berfungsi untuk
mengidentifikasi pola, menyoroti tema, & mencatat hubungan untuk membangun alur yang logis & mengungkapkan
alur cerita tinjauan Anda.
• Kita bisa pilih strategi yang sesuai dengan gaya belajar & tujuan khusus, &merefleksikan sifat ulasan .gunakan strategi
yang berbeda sampai temukan strategi sempurnakan tulisan Anda.
• mungkin ingin berganti, gabungkan , atau kembangkan strategi sendiri untuk mengklasifikasikan & mengatur tinjauan
literatur. Ini adalah proses yang imajinatif, inovatif, & terarah yang mungkinkan menyusun blok-blok bangunan untuk
Kesimpulan bab
1. Metode yang digunakan oleh para peneliti untuk menyusun tinjauan literatur berbeda satu samasatu sama lain dalam hal
teknik pengorganisasian, format penyajian, & jenis strukturyang mereka soroti.
2. Matriks sintesis memungkinkan peneliti untuk mendapatkan gambaran umum tentang literatur,menyediakan organisasi yang
ringkas dari tema-tema topikal yang tentatif & berulang-ulang && subtema dari narasi.
3. Tabel ringkasan digunakan untuk meringkas studi penelitian yang terkait topik & membantu untuk mengatur, mengambil, &
mengurutkan informasi dengan mudah tentang informasi studi yang berbeda.
4. Ada beberapa format yang berbeda untuk tabel ringkasan, di antaranya pemetaan, peta pikiran,peta ide inti, & peta penulis.
5. Peta konsep adalah struktur hirarkis yang secara visual merepresentasikan konsep yang berbeda saling terkait
6. Dimulai dengan konsep yang lebih luas & melalui proses hirarkis mempersempit dirinya menjadi lebih spesifik.
7. Garis besar topik :rencana struktural yang secara logis petakan komponen utama tinjauan pustaka, sesuaiurutan
pembahasannya.
8. Pemilihan tema, subtema, & kategori dalam kerangka topik didasarkan tujuan penelitian & pertanyaan yang mendasari
tinjauan, serta tinjauan, serta referensi yang disertakan dalam tinjauan.
9. Ketika kembangkan kerangka topik, ada tiga pilihan.
- format kerangka
-gaya kerangka
-urutan tema & subtema.
10. Organisasi umum outline : tematik, kronologis, memisahkan teoretis dari empiris, teoretis ke metodologis, tinjauan
sistematis, &hermeneutik-fenomenologis tinjauan ulang.
11. pengembangan kerangka sebagai proses berulang, & ketika membaca & menganalisis sumber, jangan dikendalikan oleh
kerangka yang dibuat.

Anda mungkin juga menyukai