Structuring and Organizing
Structuring and Organizing
Tunjukan pemahaman & wawasan pengetahuan Teori, metodologi penelitian, & temuan yang diekstrak dari
terkini topik yang dipilih. literatur harus dijalin untuk ungkap pola, hubungan,
&bangun rantai klaim yang logis didukung data
kembangkan narasi holistik : dianalisis, disintesis,
& diorganisir cermat & logis. Proses susun ulang bukan tambal sulam, tapi dibangun
dengan struktur logis data, teori, klaim, & argumen hasilkan
"gambaran besar“& pemahaman baru
strategi organisasi penting untuk gali alur cerita bermakna dalam tinjauan
• matriks sintesis
• tabel ringkasan
• pemetaan
• garis besar.
tiap strategi berkontribusi berbeda untuk identifikasi tema &pola untuk tentukan hubungan, kesamaan & perbedaan.
APPROACHES TO ORGANIZING THE LITERATURE
REVIEW
Perumuskan strategi organisasi bisa di awal atau tahap lebih lanjut setelah penjelajahan artikel penelitian
Kebutuhan tiap tahap mungkin berbeda & strategi yang dipilih mungkin akan mencerminkannya.
strategi yang digunakan, dapat berubah/diganti seiring kemajuan pemahaman isu riset.
sebelum buat struktur organisasi, perlu tinjau lagi pertanyaan penelitian: apakah tinjauan Pustaka cerminkan tujuan & fokus riset
libatkan proses berulang perlu periksa analisis sumber individual &
mengelompokkannya dalam kisi-kisi untuk pola & tema dalam literatur
THE -metodologi
-temuan penelitian berbeda
sehingga beri gambaran umum literatur, identifikasi hubungan & pola, &
S MATRIX berikan ringkasan organisasi yang mengumpulkan ide, isu, atau hasil terkait
tema & subtema lebih luas.
Pola & tema yang muncul mungkin samar diamati sampai didapat gambaran
lengkap tentang literatur topik
THE Saat tahap awal proses tinjauan, mungkin tidak semua bagian matriks terisi.
SYNTHESI
S MATRIX Namun setelah membaca & menambahkan ANTIC (dibab 5), kita bisa
menyempurnakannya: memasukkan entri tambahan, tema & subtema,gabungkan
menjadi satu, atau mengatur ulang urutan subkelompok dalam tema.
* tema :konsep yang luas & mencakup banyak hal yang berisi subtema,ide-ide terkait, argumen /temuan umum.
studi penelitian yang berhubungan langsung dengan topik dapat diringkas dalam tabel.
Tabel ini bantu atur literatur & mengingat/sortir informasi saat merencanakan & menulis
tinjauan. Bahkan, ringkasan pun dapat dimasukkan dalam narasi tinjauan pustaka.
Jika terlalu banyak informasi dalam satu tabel, disarankan pakai satu atau lebih tabel
untuk meringkas literatur.
• Tabel ringkasan komprehensif memungkinkan mengatur & mencatat
artikel penelitian tentang topik Anda.
• Dalam tabel ini dicatat:
• sumber menemukan artikel tersebut,
HOW TO • tujuan penelitian
Tujuan
• untuk meringkas tujuan utama & alasan penelitian, Informasi ini biasanya ditemukan di abstrak /pendahuluan artikel.
Metodologi
• Terbagi menjadi:
• desain penelitian (mis,deskriptif).
• Informasi sampel penelitianyang yang digunakan (misalnya: ukuran sampel & karakteristik demografis, & bagaimana
pemilihan sampel) dimasukkan dalam kolom berikutnya.
• deskripsi alat yang digunakan untuk mengumpulkan data.
Temuan
• untuk mencatat temuan utama,direkomendasikan meringkas dalam bentuk naratif daripada statistik agar lebih mudah
komparasi hasil studi yang berbeda & memfasilitasi interpretasi temuan.
• Contoh:"J“("Jurnal“) ,"Quant“(kuantitatif), "Qual" (kualitatif), N atau n (ukuran populasi atau sampel) & "yrs“("tahun“).
An Example of a Summary Table
Dengan gunakan perekaman data elektronik seperti Excel, memudahkan
mengatur sumber, mengurutkan, & ambil informasi secara sistematis
PEMETAAN • mengkategorikan berbagai aliran penelitian, identifikasi perkembangan historis gagasan, & catat aliran
pemikiran/klasifikasi lainnya
(GAGASAN) • menggambarkan kepada pembaca hubungan antara ide teoritis & tinjuan pustaka.
Beri kontribusi pada dua jenis literatur pengetahuan:
• Pengetahuan deklaratif:mungkinkan mendapat pengetahuan (teori, ide, & konsep) seperti di literatur.
• Pengetahuan procedural: tingkatkan kemampuan kenali elemen saling terkait & mudahkan meninjau
literatur melalui wawasan & pemahaman yang unik & kemudian menyajikannya secara orisinal &
kreatif.
Jenis peta: peta pikiran, peta konsep,diagram alir topik, peta kognitif, & diagram alir.
• adalah perangkat grafis untuk atur pemikiran penulis di sekitar tema utama &
menentukan batas & subdivisi.
• Kesederhanaan sebagai kekuatan: mudah dibuat & tidak perlu gambar rumit/
keterampilan grafis
• Langkah-langkah untuk Membuat Peta Pikiran
1. Gambar lingkaran & tulis di tengahnya konsep/ tema utama literatur.
2. Gambar garis-garis yang mengarah dari lingkaran ke arah luar.
3. Tulis di akhir tiap garis subtema sebagai gagasan pendukung/turunan dari tema
Peta Pikiran 4.
utama di dalam lingkaran.
Pisahkan (jika diperlukan) subtema dengan memperpanjang jari-jari dari subtema
tersebut & catat subkonsep tambahan yang lebih sempit & catatlah subkonsep
tambahan
perangkat lunak pemetaan, seperti FreeMind, LucidChart, MindMeister, &
MindMup,mungkinkan hubungkan pemetaan pikiran dengan informasi yang dirangkum
dari literatur tiap konsep.
Disarankan memakai jenis peta pikiran untuk mengorganisir literatur: sesuai ide-ide inti
& penulis.
Peta Ide Inti
• Tampilan visual bantu pusatkan fokus pada tema utama & atur
analisis di sekitar elemen yang berbeda dalam tinjauan yang
relevan.
• Elemen berupa teoretis yang berbeda, perkembangan kronologis
ide, atau definisi yang berbeda dari suatu konsep.
• ANTIC & lingkaran konsentris tematik (atau bahkan matriks
sintesis) dapat bantu memakai kata kunci yang jadi tema dengan
subtema dalam tinjauan kita.
• Untuk mengilustrasikan penggunaan peta gagasan inti
• Contoh :tingkat keberhasilan imigran generasi pertama di
perguruan tinggi. Argumen utamanya : identitas sebagai faktor
kunci keberhasilan. peta ide inti cerminkan perbedaan komponen
pembentukan identitas.
Peta Penulis
• fokus pada tokoh utama terkait topik penelitian.
• Ketika menganalisis sumber individual berhubungan, mungkin
disadari karya ahli teori tertentu penting pengembangan bidang ini
• Membantu dapatkan pemahaman lebih tentang posisi penulis yang
terkait penelitian kita
• mungkinkan membandingkan & membedakan ide dengan posisi ahli
teori lain.
• Caranya dengan memperpanjang serangkaian jari dari lingkaran
dimana ada nama penulis. Gambar & catat karya: ide & posisi
penulis.
• dapat menggunakan sumber primer, serta sekunder di mana gagasan
& sudut pandang peneliti ditafsirkan.
• Contoh:masyarakat demokratis di abad ke-20. Hannah Arendt,
menggagas peran dialog dengan diri sendiri & orang lain dalam
membentuk warga negara yang demokratis.
• Peta dapat dimodifikasi & diperluas ketika terus membaca literatur
tentang tema atau penulis tersebut.
• Pengembangan peta pikiran bisa berbarengan dengan matriks
sintesis sebagai alat identifikasi konsep yang menjadi pusat dari peta
pikiran & ide inti atau peta penulis akan gambarkan secara visual
subtema dalam tiap tema & bagaimana hubungannya
Peta Konsep
• adalah struktur hirarkis yang secara visual menggambarkan bagaimana konsep yang berbeda terkait satu sama lain.
• Perbedaan utama
• peta pikiran focus pada satu konsep sementara
• peta konsep mencerminkan beberapa konsep & hubungan di antaranya.
• Keuntungan :memungkinkan mendapatkan pandangan holistic, tingkatkan pemahaman tentang konsep umum & khusus dalam
konteks keseluruhannya. sekilas, gambaran lengkap komponen tinjauan pustaka, keterkaitannya,& organisasi struktural terbentang
• dimulai dengan konsep yang lebih luas & melalui proses hirarkis mempersempit dirinya menjadi lebih spesifik.
Dapat bedakan antara poin utama & poin bawahan memandu perkembangan
logis dari elemen- dalam tinjauan pustaka (Wolcott, 2009).
sebagai cetak biru yang berguna untuk tinjauan literatur & membuat proses
penulisan menjadi lebih mudah & efektif.
Langkah Membuat outline
1. Tinjau referensi dalam Kartu Indeks Pencatatan Artikel (ANTIC) &
kelompokkan sesuai kesamaan fokus untuk identifikasi tema
utama kerangka. Perlu melabel Istilah kunci ringkasan. (jauh lebih
cepat & mudah Jika telah membuat matriks sintesis/peta pikiran).
2. Periksa kembali ANTIC & pilihlah isu yang secara logis masuk ke
dalam tema utama & subtema. Subtema ini wakili informasi
spesifik yang definisikan, menjelaskan, atau dukung aspek tema
utama.
3. Jika subtema masih terlalu luas, bagilah ke dalam kategori lebih
sempit.
Pemilihan tema, subtema, & kategori sesuai tujuan & pertanyaan
penelitian, &referensi. Perlu tinjau kembali apakah masih cerminkan
fokus penelitian atau perlu direvisi.
Dalam pembangkan kerangka, ada pilihan:
• berkaitan dengan format kerangka,
• gaya kerangka,
• cara mengurutkan tema & subtema dalam kerangka.
Format Kerangka
Format dasar menggunakan serangkaian angka &
huruf menurut tingkat kepentingannya. Dengan
susunan:
1. Tingkat I dari garis besar, tema utama, diberi
label huruf besarAngka Romawi: I, II, III, dst.
2. Tingkat 2 dari garis besar, subtema, diberi
lekukan & diberi label huruf besar: A, B, C, dst.
3. Tingkat 3 dari garis besar, kategori, dibuat
menjorok ke dalam lagi & diberi label angka
Arab: 1, 2, 3, dst.
4. Tingkat 4dari garis besar menjorok ke dalam lagi
& diberi label huruf kecilhuruf kecil: a, b, c, dst.
5. Jika subkategori diperlukan, buat indentasi lagi
& gunakan huruf kecil Angka romawi: i, ii, iii, dst.
Tidak boleh ada satu item pun di dalam
subkategori.
Format ini kadang dipandang formalistik menekankan indentasi, penomoran, & aturan kaku, rumit & membatasi.
Sebagian pilih format yang sederhana, longgar yang memungkinkan imajinasi mengalir tanpa"gangguan"
Outline Style
Keputusan pengembangan outline adalah pilihan gaya. Ada dua pilihan umum:
• Garis besar topik XXA yang terdiri dari sangat sedikit kata atau frasa pendek
• Garis besar kalimat XXA yang menggunakan kalimat lengkap
Disarankan tiap gaya outline dapat berguna pada tahapan berbeda dalam pengembangan tinjauan pustaka.
Pada tahap awal, saat baru menyusun ide & konsep, mungkin lebih suka memakai garis besar topik. tahap selanjutnya, saat terus membaca & menganalisis
artikel & sumber lain, garis besar kalimat akan lebih berguna sehingga dapat melihat apakah ide Anda saling berkaitan & mengalir secara logis
garis besar topik tidak punya kekhususan jelas, & ketika tinjau kembali garis besar topik, mungkin terlihat samar & tidak mengingat arti yang tepat dari
frasa-frasa pendek kita.
Sebaliknya, garis besar yang terdiri dari satu kalimat penuh dapat memicu ingatan tentang ide-ide yang dimiliki saat menulis garis besar topik entri.
Beberapa penulis suka gabungkan kedua gaya tsb :menggunakan kalimat lengkap untuk topik utama & frasa pendek untuk subtopik & kategori yang lebih
sempit.
Outline Organization
keputusan ini terpenting saat mengembangkan garis besar adalah bagaimana mengorganisasikannya.
harus didasarkan pada tujuan Anda dalam menulis tinjauan & literatur yang disertakan. Kita punya kebebasan untuk memilih
bagaimana untuk menyusunnya.
Dapat disusun tinjauan dengan cara yang dianggap sesuai selama tema tersebut berkembang secara logis & ada pergerakan
yang koheren & terarah antar ide.
Kronologis
• kerangka dapat disusun kronologis dengan topik utama yang diurutkan sesuai
periode waktu.
• secara unik cocok untuk major yang berubah tiap waktu.
• Entri dalam garis besar menunjukkan periode waktu utama(dari tanggal
sebelumnya hingga sekarang) yang tanandai perkembangan Sejarah subjek
tersebut.
• dapat mengeksplorasi kronologis perkembangan teori, munculnya kebijakan,
pengembangan metode penelitian, atauperubahan dalam praktik.
• memungkinkan penulis untuk melihat perubahan tren tiap waktu. Kotak 7.3,
adalah contoh siklus sejarah reformasi Pendidikan pasca-wordl war hingga kini.