Anda di halaman 1dari 21

Defenisi Ukuran Partikel Rata-Rata Berdasarkan

Kecepatan Pengendapan di Dalam Cairan

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Eng. Rondang Tambun, ST., MT.

Disusun Oleh:
1. Cut Fadira Soraya/200405058
2. Renata Ambarita/200405094
TABLE OF CONTENTS

01 INTRODUCTION
02 THEORY

MATERIALS AND RESULTS AND


03 METHODS 04 DISCUSSION

05 CONCLUSIONS
Introduction
Ukuran rata-rata partikel dan distribusinya merupakan karakteristik terpenting dalam suatu
teknologi partikel.

Beberapa pendekatan yang digunakan untuk mengukur distribusi ukuran partikel:


Sistem padat-cair, dengan diameter Stokes. Metode sedimentasi mengukur kecepatan
pengendapan partikel dalam cairan, kemudian dihitung ukuran partikelnya menggunakan rumus
Stokes. Namun, proses pengukuran memakan waktu lama.
Metode timbangan apung, juga memakan waktu karena jenis metode sedimentasi.

Dalam penelitian ini, telah diusulkan definisi ukuran partikel rata-rata baru berdasarkan
kecepatan pengendapan partikel. Selain itu. juga diselidiki secara eksperimental untuk
membuktikan validitasnya dengan partikel homogen dan campuran terner menggunakan
Bouyancy Weighing Bar Method (BWM).
3
THEORY

4
Diagram Skema Pengendapan Partikel

Pada penelitian ini partikel terdiri dari tiga komponen ukuran dan massa, yaitu xL; ML; xM; MM; xS; MS; :

Gambar 1 adalah diagram skematik yang dimodifikasi


dari pengendapan partikel terhadap waktu.

Kecepatan Stokes dari ukuran partikel tertentu xi,


dinyatakan sebagai v(x).

5
Diagram Skema Pengendapan Partikel

Pada penelitian ini partikel terdiri dari tiga komponen ukuran dan massa, yaitu xL; ML; xM; MM; xS; MS; :
Dari Persamaan (1), v(xL)tL = v(XM)tM = v(Xs)ts = h.
Pada waktu pengendapan t = 0 (Gambar 1(a)), densitas awal suspensi:

Massa daya apung maksimum dari batang timbang yang terendam adalah VBρs0,
maka massa semu dari batang timbang dalam suspensi awal:

Pada persamaan (3), ρB adalah massa jenis batang timbang. Massa semu batang timbang
dialihkan menjadi G0 = 0 pada t = 0.
Pada 0<t<t (Gambar 1(b)), rasio penurunan massa daya apung batang penimbang adalah konstan.
Penurunan massa daya apung untuk t = t diberikan oleh persamaan:

6
Diagram Skema Pengendapan Partikel
Pada t=tL (Gambar 1(c)), semua partikel besar telah mengendap di bawah batang penimbang,
sedangkan partikel sedang dan kecil masing-masing telah mengendap di v(xM)tL dan v(xs)tL. Massa
apung pada t = tL diberikan oleh Persamaan:

Pada tL<t<tM (Gambar 1(d)), rasio penurunan massa daya apung batang timbang kembali
konstan. Penurunan massa daya apung untuk tL<t<tM lebih kecil dibandingkan dengan 0 <t<tL.
'Penurunan massa daya apung dari t=tL ke t=tM adalah:

Pada t = tM (Gambar 1(e)), semua partikel medium menetap pada ketinggian h. Partikel besar dan
sedang tidak berkontribusi antara h=0 dan h = h. Massa daya apung pada t = tM diberikan oleh
Persamaan.

7
Diagram Skema Pengendapan Partikel
Pada t = ts (Gambar I(f)), partikel kecil telah mengendap setinggi h. Dari waktu ke waktu tS massa
daya apung batang timbang adalah konstan. Oleh karena itu, massa daya apung yang dialihkan
menjadi maksimal.

Menggunakan Persamaan. (4)-(8) dan Gambar 1, Gambar 2 mengilustrasikan penurunan rasio


massa daya apung dari batang penimbangan sebagai fungsi waktu pengendapan, dan
menghasilkan hubungan berikut.

8
Diagram Skema Pengendapan Partikel

9
Definisi Ukuran Partikel Maksimum dan
Kecepatan Rata-Rata Ukuran Partikel
Ukuran partikel terbesar dan terkecil adalah xn = xmax dan x1 = xmin

Ukuran partikel rata-rata mendefenisikan kecepatan ukuran partikel rata-rata dalam hukum Stokes.

10
Kecepatan Rata-Rata Ukuran Partikel Semua Partikel dan
dari Ukuran Partikel Tertentu Hingga Minimum

Dari Persamaan. (1), Persamaan. (13) dapat diturunkan :

Oleh karena itu, ukuran rata-rata kecepatan semua partikel x0 sama dengan ukuran rata-rata kecepatan partikel dari
ukuran maksimum hingga ukuran minimum x1.
Pada t = tM, partikel medium telah menetap pada ketinggian bagian bawah batang penimbang, dan daya apungnya
menurun. Rasio massa sesuai dengan GtM. = 8'. Persimpangan D(X) = (MM + MS)/M0. titik potong di titik 8' mengacu
pada fraksi massa yang berukuran terlalu kecil D(x). Sebaliknya, perpotongan tM > tM dari garis lurus 88' yang
diekstrapolasi berhubungan dengan kecepatan rata-rata ukuran partikel MM dan Ms. Oleh karena itu, hubungannya
dapat dinyatakan sebagai Persamaan. (14).

11
Kecepatan Rata-Rata Ukuran Partikel Semua Partikel dan
dari Ukuran Partikel Tertentu Hingga Minimum

Pada t= ts= ts, seluruh partikel telah berada pada ketinggian terbawah batang timbang. Ukuran partikel kecil sama dengan
kecepatan rata-rata ukuran partikel dari ukuran partikel kecil ke ukuran minimum, seperti ditunjukkan oleh Persamaan.
(15).

'Perbandingan massa semua partikel kecil berhubungan dengan ruas garis C'0, dan titik C' mengacu pada Ms/M0, dan
fraksi massa yang terlalu kecil D(xs). Pada t = tL, perbandingan massa partikel-partikel kecil yang ditetapkan ke v(xs)tL
di tL sesuai dengan ruas garis C'D'. Demikian pula rasio massa partikel sedang dan kecil sesuai dengan segmen BD. Oleh
karena itu, perbandingan massa partikel besar, sedang, dan kecil pada tL berturut-turut bersesuaian dengan AB, BC, dan
CD= C'D'. Karena segitiga AD8 mirip dengan AOt1, kecepatan Stokes dari kecepatan rata-rata ukuran semua partikel
dinyatakan dengan:

Ukuran partikel partikel besar dan sedang diperoleh secara alami

12
Kecepatan Rata-Rata Ukuran Partikel Dalam Metode
Penimbangan Daya Apung

Pada saat awal, t=0, diasumsikan bahwa daya


apung semu massa batang timbangan adalah nol.

Pada t=tL, semua partikel berukuran besar XL


menetap di ketinggian h.

Ketika semua partikel kecil xS mengendap pada


t=tS, massa apung semu dari batang penimbang
adalah:

13
Kecepatan Rata-Rata Ukuran Partikel Dalam Metode
Penimbangan Daya Apung

Ukuran partikel rata-rata kecepatan semua partikel x0 harus menjadi penjumlahan yang merupakan ukuran rata-
rata besar xi yang ditentukan dengan menambahkan ukuran rata-rata kecil xi seperti

14
Bahan dan Metode

Bahan :
Sampel partikel : Sperical Glass Beads GBL 60, GBL
40, GBL 30
JIS Test Powders 2 (Soda Lime-Silicate Glass)
Densitas partikel : 2.30-2.37x103 kg/m3
Glycerol (Konsentrasi : 40 wt%)

Alat :
Neraca Analitik (GR-300; Pembacaan Minimum 0,1
mg)
Batang Penimbangan : Silinder Celah Aluminium
Gelas Ukur Silinder (1000mL; D: 65 mm)
Piknometer
Viskometer Ubbleohde
Thermostat
15
Bahan dan Metode

16
Hasil dan Pembahasan

17
Hasil dan Pembahasan

18
Hasil dan Pembahasan

Kunci bahwa metode timbang daya apung dapat


menentukan kecepatan rata-rata ukuran partikel di
semua partikel dengan campuran terner dalam waktu
singkat. 19
KESIMPULAN

1. Kecepatan rata-rata ukuran partikel sebagai ukuran partikel rata-rata baru secara teoritis ditentukan oleh persamaan
(23)

2. Kecepatan rata-rata ukuran partikel semua partikel (x0) adalah ditentukan oleh persamaan (13)

3. Kecepatan rata-rata ukuran partikel dari semua partikel (x0) dalam manik-manik kaca GBL 30 dan campuran terner
dari manik-manik kaca GBL 30, GBL 40 dan GBL 60 dapat ditentukan dalam waktu singkat.

20
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai