PENGANTAR ILMU POLITIK

OLEH
DELFAN EKO PUTRA, S.I.KOM, M.I.KOM

“MASYARAKAT POLITIK”

UNIVERSITAS BENGKULU
 MASYARAKAT POLITIK

(POLITICAL COMMUNITY/POLITICAL SOCIETY)

MASYARAKAT POLITIK (POLITEA) ADALAH SALAH SATU OBJEK STUDI ILMU POLITIK YANG SANGAT PENTING
ALASANNYA ADALAH:

1. DALAM POLITIK MASYARAKAT DIPANDANG SEBAGAI ZOON POLITICON (MANUSIA YANG MEMPUNYAI
‐
NALURI BERPOLITIK-­BERKUASA
‐
2. DALAM MASYARAKATLAH TERDAPAT SUMBER-­SUMBER POLITIK
3. POLITIK MENETUKAN DINAMIKA MASYARAKAT ATAU SEBALIKNYA MASYARAKAT MEMBENTUK PERILAKU
POLITIK
‐
4. STRUKTUR SOSIAL IDENTIK-­SAMA DAN SEBANGUN DENGAN STRUKTUR POLITIK
‐
5. NILAI-­NILAI POLITIK MENENTUKAN DISTRIBUSI PERANAN SESEORANG DALAM MASYARAKAT
‐
6. PRESTISE (MARTABAT-­HARGA DIRI) KELOMPOK, ORGANISASI, PARTAI, BANGSA DAN NEGARA
BERBANDING LURUS DENGAN PRESTASI POLITIK

PENGANTAR ILMU POLITIK

 DEFENISI MASYARAKAT POLITIK

MASYARAKAT POLITIK ADALAH SEKELOMPOK MANUSIA YANG HIDUP BERSAMA CUKUP LAMA KARENA
‐
KESAMAAN TERTENTU DAN MEREKA MEMPUNYAI KEBIASAAN, ADAT-­ISTIADAT DAN KEBUDAYAAN KHAS YANG
DAPAT DIBEDAKAN DARI MASYARAKAT LAINNYA (RALPH LINTON)

MASYARAKAT ADALAH SISTEM INTERAKS DAN SISTEM KOMUNIKASI YANG KOMPLEKS DAN
BERKESINAMBUNGAN ( PETER L. BERGER)
 TERBENTUKNYA MASYARAKAT POLITIK

1. KESAMAAN LOKASI/WILAYAH TEMPAT TINGGAL

2. KESAMAAN KEINGINAN UNTUK HIDUP BERSAMA

3. ADANYA KOMUNIKASI DAN INTERAKSI YANG INTENSIF

‐
4. UNTUK MEMPERKUAT DIRI GUNA MEMPERJUANGKAN CITA-­CITA ASPIRASI ATAU KEPENTNGAN TERTENTU

5. ADANYYA TOLERANSI DAN SOLIDARITAS

‐
6. MEMPERJUANGKAN NILAI-­NILAI TERTENTU, ANTARA LAIN:

­‐- KEKUASAAN (POWER) ­‐- PENGHARGAAN/HARGA DIRI (PRESTISE)

­‐- KESEJAHTERAAN (PROSPERITY) ­‐- KEPERCAYAAN

­‐- KECERDASAN ­‐- KEJUJURAN

­‐- KEADILAN-­HAM-­KEBEBASAN
‐ ‐ ­‐- KEMERDEKAAN

­‐- KESEHATAN ­‐- KETERAMPILAN

PENGANTAR ILMU POLITIK

 ‐
SIFAT DAN CIRI-­CIRI MASYARAKAT POLITIK

‐
1. ADANYA KEPENTINGAN-­KEPENTINGAN

2. DINAMIS

3. TERSTRUKTUR

‐
4.MEMPERJUANGKAN NILAI-­NILAI ATAU NORMA SISTEM SOSIAL TERTENTU 5

RESPONSIF TERHADAP REAKSI;

­‐- EVOLUSI
­‐- REFORMASI
­‐- REVOLUSI
 KRITERIA MASYARAKAT DALAM JUMLAH ANGGOTANYA

1. GROUP
2. SOCIAL GROUP
3. SOCIETY
4. PARTY
5. NATION
6. REGION (KAWASAN)
7. MONDIAL (INTERNATIONAL)
8. KLIK (GANG)
9. FAKSI (PECAHAN)

PENGANTAR ILMU POLITIK

 PELAPISAN MASYARAKAT (STRATIFIKASI SOCIAL)

1. MODEL KASTA

2. MODEL ARISTROKASI

‐
3. MODEL DEMOKRASI-­EGALITER

4. MODEL CLASS (MARXIS): ‐

-­BORJOUIS

­‐- SEMI BORJOUIS

­‐- PLOLETAR

5. GENOALOGIS (HUBUNGAN DARAH/GOLONGAN DARAH)

SOLIDARITAS DALAM MASYARAKAT

‐
6. ORGANIC SOLIDARITY: “AKRAB-­EMISIONAL”

7. CONTRACTTUAL COMMUNITY; (MECHANIC SOLIDARITY)

 MASYRAKAT TERKAIT KEKUASAAN

DIBAGI ATAS:

1. THE RULING CLASS

2. STRATEGIC ELITE

3. FLOATING MASS

MASYARAKAT TERKAIT IPTEK

1. MASYARAKAT TRADISIONAL

2. MASYARAKAT TRANSISI

3. MASYARAKAT MODERN

4. MASYARAKAT POST MODERN

PENGANTAR ILMU POLITIK

 PERUBAHAN DALAM MASYARAKAT

1. EVOLUSIONER

2. REFORMASI

3. REVOLUSI

ARAH PERUBAHAN DALAM MASYARAKAT

1. KEMAJUAN

2. STAGNATION

3. SET BACK

BATASAN DALAM MASYARAKAT POITIK

ORGANISASI

POLITIK SOSIAL

“REAKSI TERHADAP
KEPENTINGAN”