Anda di halaman 1dari 15

8th Grade

PENGUKURAN(SETTING
OUT) PENGUKURAN
HORIZONTAL PENGUKURAN
VERTIKAL
AURA NADIVA SALSABILLA
2021210072
2.1 Pengertian dan konsep dasar dari pengukuran(setting out),
pengukuran vertikal, pengukuran horizontal
A. Pengertian Waterpass
Waterpass (penyipat datar) adalah suatu alat ukur tanah yang
dipergunakan
untuk mengukur beda tinggi antara titik-titik saling berdekatan.
Beda tinggi
tersebut ditentukan dengan garis-garis visir (sumbu teropong)
horizontal
yang ditunjukan ke rambu-rambu ukur yang vertical.
Sedangkan pengukuran yang menggunakan alat ini disebut
dengan Levelling
atau Waterpassing. Pekerjaan ini dilakukan dalam rangka
penentuan tinggi
suatu titik yang akan ditentukan ketiggiannya berdasarkan suatu
system
referensi atau bidang acuan
Instrumen yang digunakan untuk pekerjaan levelling dapat
dikelompokkan dalam empat kategori : tipe dumpy , tipe
tilting , tipe automatic , dan tipe digital . Meskipun masing-
masing agak berbeda dalam desain , semua memiliki dua
komponen umum : ( 1 ) teleskop untuk menciptakan garis
pandang dan memungkinkan pembacaan yang akan diambil
pada rambu ukur dan ( 2 ) a sistem untuk mengarahkan garis
pandang pada bidang horizontal . Tipe Dumpy dan tilting
menggunakan tipe vial untuk mengarahkan garis pandang
mereka , sementara tipe otomatis mempekerjakan
kompensator otomatis .
Bagian Utama Water Pass
TELESKOP Digunakan untuk menentukan garis pandang dan memperbesar pandangan lurus terhadap referensi ,
sehingga memungkinkan mendapatkan pembacaan yang akurat

LENSA OBJEKTIF Lensa obyektif ini terpasang di bagian depan badan dari pesawat sipat datar, memiliki sumbu optik
cukup konsentris dengan sumbu tabung

LENSA NEGATIF Terletak antara lensa obyektif dan reticle , dipasang dibagian tersebut sehingga sumbu optik berhimpit
dengan lensa objektif

RETICLE Ini terdiri dari sepasang garis acuan tegak lurus (biasanya disebut garis bidik ) dipasang pada arah
fokus utama sistem optik

LENSA MATA Adalah mikroskop (biasanya dengan perbesaran dari sekitar 25 sampai 45 tenaga) untuk melihat
gambar.

For more info: You can visit our sister projects:


SLIDESGO | SLIDESGO SCHOOL | FAQS FREEPIK | FLATICON | STORYSET | WEPIK | VIDFY
1. Pengerti. an dan konsep dasar dari pengukuran(setting out), pengukuran
vertikal, pengukuran horizontal

Pengukuran, dalam konteks setting out, vertikal, dan


horizontal, merupakan proses penting dalam berbagai
bidang seperti konstruksi, pemetaan, dan rekayasa. Konsep
dasar dari pengukuran adalah untuk mendapatkan
informasi yang akurat tentang ukuran, jarak, dan posisi
suatu objek atau titik dalam ruang tiga dimensi.
Pengukuran setting out merujuk pada penentuan posisi titik-
titik penting dalam suatu proyek konstruksi, seperti
sudut-sudut bangunan atau letak dinding. Ini melibatkan
penggunaan alat pengukur seperti total station atau
perangkat GPS untuk mentransfer koordinat dari desain
ke lokasi fisik. Dengan pengukuran ini, para kontraktor
dapat memastikan bahwa proyek dibangun sesuai
dengan rencana dan spesifikasi yang telah ditetapkan.
Metode pengukuran vertikal dan metode pengukuran horizontal

1. Metode pengukuran vertikal


● Ada 3 metode, yaitu :
 Pengukuran sifat datar
● Pengukuran sipat datar kerangka dasar vertikal maksudnya adalah
pembuatan serangkaian titik-titik di lapangan yang diukur ketinggiannya
melalui pengukuran beda tinggi untuk pengikatan ketinggian titik–titik lain
yang lebih detail dan banyak. Tujuan pengukuran sipat datar kerangka
dasar vertikal adalah untuk memperoleh informasi tinggi yang relatif
akurat di lapangan sedemikian rupa sehingga informasi tinggi pada daerah
yang tercakup layak untuk diolah sebagai informasi yang layak kompleks.
 Pengukuran trigonometris

Metode trigonometris prinsipnya adalah mengukur jarak langsung (jarak miring),


tinggi alat, tinggi benang tengah rambu dan sudut vertikal (zenith atau inklinasi)
yang kemudian disebut beda tinggi menggunakan alat theodolit.
Beda tinggi antara dua titik dihitung dari besaran sudut tegak dan jarak. Sudut
tegak diperoleh dari pengukuran dengan alat theodolit sedangkan jarak
diperoleh atau terkadang diambil jarak dari peta.Pada pengukuran
trigonometris, beda tinggi didapatkan secara tidak langsung, karena yang
diukur adalah sudut miring/ sudut zenith
Bila jarak mendatar atau jarak miring diketahaui atau diukur,
maka dengan memakai hubungan - hubungan geometris, dapat
dihitung beda tinggi Bila jarak antara kedua titik yang hendak
ditentukan beda tingginya dekat, maka masih dapat dianggap
bidang nivo sebagai bidang datar.
 Pengukuran barometris
 Pengukuran barometris
Pengukuran barometris prinsipnya adalah
mengukur beda tekanan atmosfer suatu
ketinggian menggunakan alat
barometer yang kemudian direduksi
menjadi beda tinggi .Pengukuran
dengan barometer relatif mudah
dilakukan, tetapi membutuhkan
ketelitian pembacaan yang lebih
dibandingkan metode sipat datar dan
metode trigonometris.
Metode pengukuran horizontal
Ada 3 metode, yaitu :

 Metode Poligon (Traverse):


Digunakan untuk pemetaan kontur tanah dan
topografi.Tim survei mengukur jarak dan sudut
antara titik kontrol untuk membentuk pola tertutup
 Metode Pengukuran Pengikatan ke Muka (Forward
Bearing):
Digunakan untuk menentukan posisi relatif titik-titik
tertentu berdasarkan titik referensi yang
diketahui.Pengukuran jarak dan sudut dilakukan
dari titik referensi ke titik yang akan ditentukan
posisinya.Berguna dalam menetapkan posisi sampel
tanah untuk analisis atau pemantauan geologi.
1. Prosedur pengukuran (setting out) pengukuran vertikal dan horizontal.
Pengukuran dan pematokan (setting out/stake out) adalah pekerjaan tahap awal dalam
pelaksanaan pekerjaan konstruksi, sebelum malaksanakan pengukuran dan
pematokan juru ukur perlu menyiapkan dokumen gambar kerja (gambar rencana,
gambar denah ruang dan gambar denah pondasi). cara ini menggunakan alat ukur
jarak datar pita ukur baja panjang 30 m atau 50 m dengan ketelitian bacaan mm.
Prosedur pengukuran setting out, vertikal, dan horizontal dimulai dengan
pemeriksaan rencana, penandaan titik-titik penting, dan penggunaan alat pengukur
seperti theodolite atau total station untuk mengukur koordinat, ketinggian, dan
jarak dengan akurat. Untuk pengukuran vertikal, instrumen tingkat atau waterpass
digunakan untuk memperhitungkan perbedaan ketinggian antara titik-titik.
Sedangkan pada pengukuran horizontal, alat seperti theodolite atau GPS
digunakan untuk menentukan jarak dan arah antara titik-titik di permukaan tanah.
Keakuratan instrumen dan telitinya prosedur pengukuran sangat penting untuk
keberhasilan proyek konstruksi dan rekayasa
Kesimpulan
Pengukuran dalam konteks setting out adalah tahap awal yang krusial dalam
proyek konstruksi. Langkah ini melibatkan penentuan lokasi dan pembatasan
area konstruksi sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumnya.
Dengan melakukan pengukuran setting out dengan akurat, para profesional
dapat memastikan bahwa pembangunan dilakukan sesuai dengan spesifikasi
yang ditentukan, mengurangi risiko kesalahan dalam tahap berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai