Anda di halaman 1dari 15

MENERAPKAN METODE PENGUKURAN DAN

PEMATOKAN KONSTRUKSI

OLEH
DELLA MARZA R (13)
FAHMI AGIL A (14)
FAIQ ANFASA A (15)
PEKERJAAN YANG DILAKUKAN

Survei pada umumnya dapat dibagi menjadi beberapa tahap, seperti Survei Penelitian
Lapangan, Survei Pendahuluan, Survei Lokasi dan Survei Konstruksi. Tapi pada
dasarnya pekerjaan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
 Menentukan dan meletakkan titik-titik kontrol horisontal atau vertikal
 Mengadakan pengukuran sifat datar dan pengukuran topografi
 Pematokan untuk pekerjaan konstruksi dan kuantitas pekerjaan
 As-built survey
MENENTUKAN DAN MELETAKKAN TITIK KONTROL
HORISONTAL ATAU VERTIKAL

Apabila foto udara yang dipakai untuk menentukan lokasi dan sebagai pendahuluan design, maka titik
konstrol hendaklah diletakkan di tempat yang tinggi untuk daerah perbukitan dan untuk daerah datar
dibuatkan tugu. Surveyor kemudian akan membuat lokasi dari titik titik ini dengan pertolongan titik
triangulasi dengan menggunakan pesawat theodolite yang teliti. Dari foto udara dan garis travers, batas
kawasan tanah proyek yang sebenarnya sudah dapat ditentukan. Kemudian akan diukur jaraknya sambil
membuatkan reference point.
Titik petunjuk ini gunanya untuk menentukan kembali letak/patok, mengingat bahwa kemungkinan besar
patok kawasan proyek rusak dan hilang besar sekali.
Ketelitian dalam mengukur garis kaki travers sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi persyaratan
yang diminta untuk pembuatan pada detail. Garis travers digunakan apabila sebuah proyek melalui suatu
daerah yang masih rawan, dimana daerah ini sedikitnya penghubung, daerah berawa dan perbukitan.
Apabila pengukuran vertikal digunakan dengan garis travers, maka vertikal kontrol itu
adalah sementara. Adalah titik pada tempatnya untuk memasang vertikal tetap, apabila
garis sumbu ukur belum diketahui letaknya.
Meskipun begitu moment benc mark hendaklah diletakkan cukup dekat dengan garis
travers, mudah didektai dan letaknya tidak lebih dari satu kilometer jaraknya dari garis
travers.
MENGADAKAN PENGUKURAN SIFAT DATAR DAN
TOPOGRAFI

Menyipat datar adalah menentukan/mengukur beda tinggi antara dua titik atau lebih.
Ketelitian penentuan ukuran tergantung pada alat-alat yang digunakan serta pada
ketelitian pengukuran dan yang dapat dilaksanakan. Biasanya kayu sipat merupakan alat
pertolongan yang paling sederhana pada penentuan beda tinggi bebrapa titik tertentu.
Dengan alat ukur sudut (theodolite) kita dapat mengukur sudut arah ke dua titik atau
lebih dan sudut curaman terhadap bidang yang horisontal pada titik pembacaan. Akan
terdapat pada tiap-tiap titik suatu susudt horisontal dan suatu sudut vertikal.
JENIS ALAT UKUR
1. Jenis theodolit:
 Theodolit reiterasi atau theodolit setik/sekon: merupakan alat ukur sudut triangulasi dengan
kemungkinan pembacaan sudut seteliti mungkin.
 Theodolit repetisi : lingkaran horisontal berskala dapat diputar pada sumbu pertama
Pada dua-duanya ketelitian tergantung pada tiga faktor:
 Alat ukur sudut
 Cara pengukuran/penyipatan
 Cara mengatasi kesalahan-kesalahan
2. Theodolit universil wild T2
Pada pembuatan alat ukur sudut ini pertama kali digunakan lingkaran-lingkaran dari
kaca dan sistem pembacaan secara optis. Sistem pembacaan ini menghubungkan dua
lingkaran tersebut. Dengan pembangunan theodolit modern semacam ini kemungkinan
memasang bagian-bagian yang peka ke dalam alat ukur sudut ini dan konstruksi itu
memungkinkan bentuk theodolit yang kompak dan stabil. Kemungkinan pembidikan
dan pembacaan kedua lingkaran berskala dari satu titik tegak berarti tidak hanya
menghemat waktu, melainkan juga ketelitian pembacaan yang lebih tinggi.
3. Theodolit Wild T3
4. Theodolit Repetisi dan Theodolit Tachimetri
Pembacaan hanya dilakukan pada satu bagian lingkaran berskala karena pengaruh exsentrisitas lingkaran
pada jarak bidik yang pendek pada penyipatan detail amat kecil
5. Theodolit Kompas Wild T0
Merupakan penyipat dengan ketelitian yang tinggi di hutan atau pada ekpedisi-ekpedisi. Alat ukur sudut
ini dilengkapi dengan lingkarn horisontal berskala yang berputar bebas dan jarum maghnet yang selalu
menunjuk ke utara
6. Theodolit Wild T05
Digunakan untuk pekerjaan konstruksi bangunan dan sebagainya. Dengan ketelitian menit kita dapat
menggunkan alat ini yang sangat ekonomis.
Untuk pengukuran beda tinggi antara dua titik dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu:
 Cara pertama : adalah dengan menempatkan alat ukur langsung di atas salah satu titik
 Cara kedua: adalah dengan menempatkan alat ukur di tengah-tengah jarak antara
kedua titik tersebut, sedangakn diatas kedua titik diletakkan mistar-mistar ukuran
 Cara ketiga: adalah dengan menempetkan alat pada salah satu tempat dengan salah
satu titik yang akan diukur.
Sumber-sumber kesalahan dalam pengukuran dapat disebabkan oleh hal-hal berikut ini:
 Karena kesalahan pada alat
 Kesalahan karena keadaan alam
 Kesalahan oleh si pengukur sendiri
Alat-alat ukur yang terpenting adalah transit (di Indonesia terkenal dengan theodolite),
level (di Indonesia terkenal dengan water pass), dan electric measuring device (contoh:
distomat).
PEMATOKAN UNTUK PEKERJAAN KONSTRUKSI DAN
KUANTITAS PEKERJAAN

Suatu pembangunan membutuhkan pelaksanaan seluruh elemen-elemennya pada posisi yang benar. Untuk
memindahkan suatu gambar rencana dari atas kertas ke suatu bangunan di lapangan, maka dibutuhkan:
 Disana harus ada sejumlah titik kontrol pengukuran yang harus dikaitkan pada suatu sistem koordinat
yang tetap
 Perencaan konstruksi harus dikaitkan pada sistem koordinat yang sama
Apabila terdapat ketidakjelasan informasi pada gambar rencana yang menimbulkan keraguan interprestasi,
maka pengawas lapangan harus menghubungi perencananya untuk mendapat kejelasan. Kontraktor
bertanggung jawab dalam penentuan dan pematokan secara keseluruhan, sedang pengawas lapangan harus
memastikan bahwa kontraktor mendapatkan informasi yang tepat serta menyiapkan titik-titik kontrol yang
dipasang.
Suatu jaringan titik kontrol survei ditentukan untuk mencakup seluruh daerah proyek,
dan ditempatkan pada posisi yang tepat didalam pekerjaan konstruksi. Jarak antara titik-
titik kontrol dianjurkan kira-kira 50 meter.
Titik-titik kontrol survei sebaiknya berada dekat dengan lokasi pekrjaan tetapi bebas
dari area kegiatan, dimaksudkan untuk menghindari kemungkinan adanya pergeseran
posisi akibat aktivitas pekerjaan termasuk pengoperasian dari peralatan.
Untuk itu letak titik-titik kontrol tersebut harus selalu dicek secara teratur. Perubahan
letak titik kontrol juga dapat terjadi pada dasar tanah, pada timbunan pelapisan tanah
yang mudah mampat atau proses dalam tanah itu sendiri, seperti proses yang terjadi
akibat besarnya variasi kadar kelembaban.
Letak dari elemen-elemen utama struktur ditentukan berdasarkan pada sistem referensi
yang digunakan. Titik offset referensi harus ditetapkan untuk tiap elemen utama. Letak
dan jarak offset tiap-tiap titik referensi harus hati-hati diputuskan dan dikenali di
lapngan dan untuk menyiapkan tahap penentuan kembali yang mudah bagi letak elemen
utama selama pelaksanaan pekerjaan sehinga titik-titik ini tidak terganggu.
Letak elemen-elemen kecil lain seperti kerb, parapet, galian drainase ditentukan
berdasarkan pada letak elemen-elemen dengan mempertimbangkan pengukuran.
Oenempatan dan pematokan letak elemen-elemen yang telat ditentukan harus diperiksa.
Pemeriksaan ini harus dilakukan secara terpisah dan dilakukan oleh staff engineer
dengan menggunakan peralatan lain yang berbeda dengan peralatan yang digunakan
pada saat penempatan dan pematokan awal.
Untuk menghindari kesalahan dari ketidak tepatan identifikasi patok, ketidak tepatan
penandaan atau kesalahan dalam melaksanakan survei, maka pengukuran jarak dan beda
tinggi dilakukan dengan memeriksa hasil pekerjaan dari titik awal suatu sisi sampai
pada titik akhir pada sisi yang lain, kemudian dikaitkan pada titik kontrol hasil survei
yang pertama. Pemeriksaan ini tidak diperkenankan dilakukan hanya dengan mengukur
dari satu titik akhir saja atau dua titik akhir pada sisi yang terpisah.
Semua survei di lapangan selama pematokan bersama dan selama konstruksi akan
dilaksanakan oleh kontraktor di bawah petunjuk konsultan.
Hasil survei tersebut akan dikaitkan dengan gambar-gambar konstruksi, kondisi yang
ada dan beberapa ketidaksesuaian antara gambar-gambar dan kondisi-kondisi yang ada
akan dipergunakan untuk mereview design untuk keperluan proyek.

Anda mungkin juga menyukai