Anda di halaman 1dari 9

TEORI PERMINTAAN

OLEH : WAWAN DEVIS WAHYU, S.E., M.M


PENGERTIAN PERMINTAAN (DEMAND)

 Teori permintaan menerangkan tentang ciri hubungan antara jumlah


permintaan dan harga.
 Permintaan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu
pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan
tertentu dan dalam periode tertentu.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN

1. Harga barang itu sendiri


Harga barang akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika harga naik jumlah permintaan barang tersebut akan menurun,
sedangkan jika harga turun maka jumlah permintaan barang akan meningkat.
2. Harga barang substitusi (pengganti)
Harga barang dan jasa pengganti (substitusi) ikut memengaruhi jumlah barang dan jasa yang diminta. Apabila harga dari barang
substitusi lebih murah maka orang akan beralih pada barang substitusi tersebut. Akan tetapi jika harga barang substitusi naik
maka orang akan tetap menggunakan barang yang semula.
3. Harga barang komplementer (pelengkap)
Barang pelengkap juga dapat memengaruhi permintaan barang/jasa. Misalnya sepeda motor, barang komplementernya bensin.
Apabila harga bensin naik, maka kecenderungan orang untuk membeli sepeda motor akan turun, begitu juga sebaliknya.
4. Tingkat Pendapatan
Besar kecilnya pendapatan yang diperoleh seseorang turut menentukan besarnya permintaan akan barang dan jasa. Apabila
pendapatan yang diperoleh tinggi maka permintaan akan barang dan jasa juga semakin tinggi. Sebaliknya jika pendapatannya
turun, maka kemampuan untuk membeli barang juga akan turun.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN

5. Selera Konsumen
Selera konsumen terhadap barang dan jasa dapat memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika selera konsumen terhadap
barang tertentu meningkat maka permintaan terhadap barang tersebut akan meningkat pula.
6. Intensitas Kebutuhan Konsumen
Intensitas kebutuhan konsumen berpengaruh terhadap jumlah barang yang diminta. Kebutuhan terhadap suatu barang atau jasa
yang tidak mendesak, akan menyebabkan permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa tersebut rendah. Sebaliknya jika
kebutuhan terhadap barang atau jasa sangat mendesak maka permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa tersebut menjadi
meningkat,
7. Perkiraan Harga di Masa Depan
Apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan naik maka konsumen cenderung menambah jumlah barang yang dibeli
karena ada kekhawatiran harga akan semakin mahal. Sebaliknya apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan turun,
maka konsumen cenderung mengurangi jumlah barang yang dibeli.
8. Jumlah Penduduk
Pertambahan penduduk akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika jumlah penduduk dalam suatu wilayah bertambah
banyak, maka barang yang diminta akan meningkat
HUKUM PERMINTAAN

 Hukum permintaan mengatakan bahwa harga bandingan terbalik terhadap


jumlah yang diminta. (Alfred Marshall)
 “Apabila harga suatu barang naik, maka jumlah barang yang diminta
tersebut akan turun. Sebaliknya, bila harga barang tersebut turun maka
jumlah barang yang diminta akan naik”
 Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus → hukum
permintaan tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga
tidak berubah (dianggap tetap).
KURVA PERMINTAAN
 Selama hanya harga yang berpengaruh terhadap permintaan maka permintaan hanya
bergerak sepanjang kurva tsb.

P
a

b
c
D
Qd 6
KURVA PERMINTAAN AKAN MOBIL
P (juta Rp/mobil

Kurva permintaan
Q = 35.504.500 – 3p
atau
P = 11,8 – 1/3 Q

Kuantitas yang diminta


Jutaan / tahun
MACAM-MACAM ELASTISITAS PERMINTAAN
1. Permintaan Tidak Elastis Sempurna → elastisitas = 0
Perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah yang diminta. Dengan demikian, kurvanya berbentuk vertikal. Kurva berbentuk
vertikal ini berarti bahwa berapapun harga yang ditawarkan, kuantitas barang/jasa tetap tidak berubah. Contoh barang yang
permintaannya tidak elastis sempurna adalah tanah (meskipun harganya naik terus, kuantitas yang tersedia tetap terbatas),
lukisan milik pelukis yang telah meninggal (berapapun harga yang ditawar atas lukisan, pelukis tersebut tidak akan mampu
menambah kuantitas lukisannya), dan contoh lainnya yang sejenis.
2. Permintaan Tidak Elastis → elastisitas < 1
Presentase perubahan kuantitas permintaan < dari prosentase perubahan harga. Contoh permintaan tidak elastis ini dapat dilihat
diantaranya pada produk kebutuhan. Misalnya beras, meskipun harganya naik, orang akan tetap membutuhkan konsumsi beras
sebagai makanan pokok. Karenanya, meskipun mungkin dapat dihemat penggunaannya, namun cenderung tidakakan sebesar
kenaikan harga yang terjadi. Sebaliknya pula, jika harga beras turun konsumen tidak akan menambah konsumsinya sebesar
penurunan harga. Ini karena konsumsi beras memiliki keterbatasan (misalnya rasa kenyang). Contoh lainnya yang sejenis adalah
bensin. Jika harga bensin naik, tingkat penurunan penggunaannya biasanya tidak sebesar tingkat kenaikan harganya. Ini karena
kita tetap membutuhkan bensin untuk bepergian. Sama halnya, ketika harganya turun, kita juga tidak mungkin bepergian terus
menerus demi menikmati penurunan harga tersebut. Karakteristik produk yang seperti ini mengakibatkan permintaan menjadi
tidak elastis.
MACAM-MACAM ELASTISITAS PERMINTAAN

3. Permintaan Uniter Elastis → elastisitas = 1


Prosentase perubahan kuantitas permintaan = prosentase perubahan harga. Contoh produk yang elastisitasnya uniter tidak dapat
disebutkan secara spesifik. Jenis permintaan ini sebenarnya lebih sebagai pembatas antara permintaan elastis dan tidak elastis,
sehingga belum tentu ada produk yang dapat dikatakan memiliki permintaan uniter elastis.
4. Permintaan Elastis → elastisitas > 1
Prosentase perubahan kuantitas permintaan > prosentase perubahan harga. Ini sering terjadi pada produk yang mudah dicari
substitusinya. Misalnya saja pakaian, makanan ringan, dan lain sebagainya. Ketika harganya naik, konsumen akan dengan mudah
menemukan barang penggantinya.
5. Permintaan Elastis Sempurna → elastisitas tak terhingga
Dimana pada suatu harga tertentu pasar sanggup membeli semua barang yang ada di pasar. Namun, kenaikan harga sedikit saja akan
menjatuhkan permintaan menjadi 0. Dengan demikian, kurvanya berbentuk horisontal. Contoh produk yang permintaannya bersifat
tidak elastis sempurna diantaranya barang/jasa yang bersifat komoditi, yaitu barang/jasa yang memiliki karakteristik dan fungsi
sama meskipun dijual di tempat yang berbeda atau diproduksi oleh produsen yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai