Anda di halaman 1dari 11

MEMAKNAI LUKISAN KARYA

ERICH HECKEL “POTRAIT OF A


MAN” DENGAN MENGGUNAKAN
TEORI COOLINGWOOD SENI
SEBAGAI EKSPRESI

Oleh Kelompok 5
ANGGOTA KELOMPOK

• EMY NURYANI (202246500288)


• SYNTIA HASTUTI
(202246500262)
• EGA FAJAR PRAKOSO
(202246500303)
PENDAHULUAN

Seni merupakan salah satu bentuk ekspresi manusia yang telah ada sejak zaman purba. Seiring
berjalannya waktu, seni terus berkembang dan mengekspresikan berbagai perasaan, ide, dan
pengalaman manusia. Dalam pembuatan karya seni berupa lukisan ada beberapa hal yang penting
untuk diperhatikan. Secara keseluruhannya dapat menentukan makna. Seni lukis merupakan
tempar mengepresantasikan dan pengekspresian diri di mana ekspresi tersebut diyakini mampu
menjadi media pembelajaran terhadap penonton melalui pesan-pesan tersirat yang disampaikan
melalui karya tersebut.
PEMBAHASAN

“POTRAIT OF A MAN”
Lukisan "Portrait of a Man" karya Erich Heckel dibuat
pada tahun 1919. Lukisan ini merupakan salah satu karya
seni yang menjadi ikonik dari gerakan seni ekspresif
Jerman, khususnya dari kelompok seni Die Brücke.
Lukisan ini menggambarkan perasaan seniman terhadap
subjek yang digambarkan, yaitu diri sendiri, dan mungkin
menunjukkan pengaruh traumas dan kekhawatiran periode
tersebut dalam diri sendiri.
PENDAPAT COLLINGWOOD

Menurut Coolingwood seni itu pada dasarnya adalah ekspresi,


yang meliputi ekspresi emosi dan juga perasaan.
Salah satu konsekuensi dari teorinya adalah bahwa karya seni
pada dasarnya adalah pengalaman pribadi dan subjektif. Untuk
memenuhi pengalaman dalam menikmati karya seni itu sendiri
tidaklah harus merupakan benda yang konkret, melainkan
pengalaman estetika itu sendiri dan juga respon emosional.
Seorang seniman yang memiliki rasa kegembiraan tetapi tidak
diungkapkan kedalam karya seni, maka terwujudnya rasa tertekan.
Tindakan membuat emosi seseorang dapat dipahami dengan
mengekspresikannya adalah apa yang Collingwood definisikan
sebagai seni itu sendiri.
“POTRAIT OF A MAN”

Dalam teori Collingwood, seni sebagai ekspresi melibatkan tiga unsur utama: pikiran,
perasaan, dan ekspresi. Dalam konteks lukisan Heckel, "Potret Seorang Pria" dapat dilihat
sebagai ekspresi ketakutan dan rasa tidak aman sang seniman.
‘‘ Pada Lukisan ‘‘Portrait of a Man‘‘ karya Erich Heckel adalah sebuah karya seni yang
menarik untuk dianalisis dengan menggunakan teori Coolidge tentang seni sebagai ekspresi.
Dalam hal ini, lukisan ‘‘Portrait of a Man‘‘ dapat dianalisis sebagai sebuah ekspresi dari
perasaan seniman terhadap subjek yang digambarkan.
Pria di lukisan ini mungkin dianggap sebagai sosok yang penting atau memiliki pengaruh
dalam kehidupan seniman, dan Heckel mungkin ingin mengekspresikan perasaannya terhadap
individu tersebut.
Selain itu, goresan kuas yang terlihat jelas pada permukaan lukisan juga menunjukkan bahwa
seniman ingin mengekspresikan perasaannya dengan cara yang spontan dan bebas.
Secara keseluruhan, lukisan ‘‘Portrait of a Man‘‘ menggambarkan konsep seni sebagai
ekspresi dengan baik melalui penggambaran emosi yang kompleks, penggunaan teknik dan
gaya lukisan yang eksperimental, dan kontribusi seni modernisme.
Gaya lukisan ini juga terlihat cukup eksperimental, dengan penggunaan warna-warna yang
kontras dan penggambaran subjek yang sedikit distors
Dalam hal ini, lukisan "Potrait of a Man" dapat dianalisis sebagai sebuah ekspresi dari
perasaan seniman terhadap subjek yang digambarkan. Beberapa poin penting yang terlihat
dalam lukisan ini

1. Ekspresi Emosi:
Lukisan ini menunjukkan ekspresi emosi yang kompleks dan kuat dari perasaan seniman
terhadap subjek yang digambarkan. Pria di lukisan ini mungkin dianggap sebagai sosok yang
penting atau memiliki pengaruh dalam kehidupan seniman, dan Heckel mungkin ingin
mengekspresikan perasaannya terhadap individu tersebut.
2. Teknik dan Gaya Lukisan:
Heckel menggunakan teknik dan gaya lukisan yang eksperimental dalam lukisan ini.
Penggunaan warna-warna kontras dan penggambaran subjek yang sedikit distorsi
menunjukkan bahwa seniman ingin mengeksplorasi teknik dan gaya lukisan yang baru dan
tidak konvensional. Selain itu, goresan kuas yang terlihat jelas pada permukaan lukisan juga
menunjukkan bahwa seniman ingin mengekspresikan perasaannya dengan cara yang spontan
dan bebas.
3. Konteks Temporer:
Lukisan ini dibuat pada tahun 1919, setahun di setelah kematian Dunia Raya I. Ini menunjukkan
bahwa seniman ingin mengekspresikan injuries dan kekhawatiran periode tersebut dalam lukisan ini.
4. Kontribusi Seni Modernisme:
Lukisan "Representation of a Man" merupakan salah satu karya seni yang menjadi ikonik dari
gerakan seni modernisme Jerman, khususnya dari kelompok seni Pass on Brücke. Meskipun
kelompok seni ini telah lama terpecah, gambar ini tetap menjadi salah satu karya terkenal dari
gerakan seni ekspresif yang muncul di Jerman.
Secara keseluruhan, lukisan "Representation of a Man" menggambarkan konsep seni sebagai ekspresi
dengan baik melalui penggambaran emosi yang kompleks, penggunaan teknik dan gaya lukisan yang
eksperimental, dan kontribusi seni modernisme.
KESIMPULAN

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang dapat disimpulkan bahwa dalam Lukisan “Potrait Of a
Man” hasil karya Erich Heckel menurut Teori Collingwood adalah sebuah bentuk ekspresi yang
mengandung makna dan emosi yang diungkapkan oleh seniman melalui karya seninya. Dalam hal ini,
lukisan "Portrait of a Man" dapat dianalisis sebagai sebuah ekspresi dari perasaan seniman terhadap
subjek yang digambarkan. R.G. Collingwood menguraikan teorinya tentang estetika. Salah satu
konsekuensi dari teorinya adalah bahwa karya seni pada dasarnya adalah pengalaman pribadi dan
subjektif. Lukisan "Portrait of a Man" karya Erich Heckel dibuat pada tahun 1919. Lukisan ini
merupakan salah satu karya seni yang menjadi ikonik dari gerakan seni ekspresif Jerman, khususnya
dari kelompok seni Die Brücke. Lukisan ini menggambarkan perasaan seniman terhadap subjek yang
digambarkan, yaitu diri sendiri, dan mungkin menunjukkan pengaruh trauma dan kekhawatiran
periode tersebut dalam diri sendiri.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai