Anda di halaman 1dari 14

ALIRAN SENI

EKSPRESIONIS
Rindi Makhalul Isla 23020124110,
Mafrichatul Mardiyah 23020124116
DEFINISI
Seni ekspresionis adalah aliran seni yang
menekankan ekspresi pribadi dan emosi melalui
karya seni. Aliran ini muncul pada awal abad ke-
20 dan sering kali digambarkan dengan
penggunaan warna yang ekspresif, bentuk yang
berani, dan ekspresi yang kuat. Seni
ekspresionis sering kali menggambarkan
perasaan dan pengalaman pribadi pelukis,
dengan tujuan untuk menyampaikan pesan
emosional kepada penonton. Beberapa tokoh
terkenal dalam aliran seni ekspresionis termasuk
Vincent van Gogh, Edvard Munch, dan Affandi.
Seni ekspresionis telah berpengaruh dalam
perkembangan seni modern dan terus menjadi
sumber inspirasi bagi banyak seniman saat ini.
CIRI-CIRI ALIRAN SENI EKSPRESIONIS

1. Ekspresi emosional 4. Gestur spontan


Aliran ekspresionis menekankan pada ekspresi Gerakan dan gestur spontan dalam melukis
emosional yang kuat. merupakan ciri penting dalam seni
ekspresionis.

2. Distorsi 5. Subjektivitas
Penggunaan distorsi visual adalah ciri khas Aliran seni ekspresionis seringkali
dalam seni ekspresionis. mengekspresikan pandangan subjektif
seniman terhadap dunia.

3. Warna yang berani 6. Penolakan terhadap Realisme


Seni ekspresionis menggunakan warna yang Seniman ekspresionis cenderung menolak
berani dan tidak konvensional. representasi realistis dan objektif.
MACAM-MACAM JENIS EKSPRESIONIS
Ekspresionisme memiliki beberapa sub-genre atau jenis aliran,
diantaranya sebagai berikut :
● Ekspresionisme Abstrak

● Ekspresionisme Figuratif

● Die Brucke

● Der Blaue Reiter


● Ekspresionisme Jerman
FAKTOR PENDUKUNG ALIRAN EKSPRESIONIS

Faktor 1 Faktor 2 Faktor 3 Faktor 4


Munculnya perasaan Perkembangan Adanya kebebasan Pengaruh dari para
kekecewaan terhadap teknologi di bidang seni berekspresi dan seniman ekspresionis
realitas sosial dukungan dari terkenal yang mendunia
komunitas seni
PERIODE PERKEMBANGAN ALIRAN
EKSPRESIONIS
Aliran seni ekspresionis berkembang pada awal abad ke-20, Aliran ini Menekankan ekspresi emosi dan
perasaan melalui karya seni. Periode perkembangan aliran seni ekspresionis dapat dibagi menjadi beberapa
fase :
1. Awal Mula (1905-1910)
Aliran seni ekspresionis dimulai dengan karya-karya seniman seperti Ernst Ludwig Kirchner, Wassily
Kandinsky, dan Emil Nolde. Mereka mengeksplorasi warna dan bentuk yang ekspresif untuk
menyampaikan emosi yang mendalam.
2. Die Brücke (The Bridge) (1905-1913)
Grup seniman Die Brücke, yang didirikan oleh Kirchner, menghasilkan karya-karya yang
mengekspresikan perasaan dan ketegangan melalui warna dan bentuk yang eksentrik.
3. Der Blaue Reiter (The Blue Rider) (1911-1914)
Grup seniman Der Blaue Reiter, yang dipimpin oleh Kandinsky dan Franz Marc, menekankan
penggunaan warna dan bentuk yang abstrak untuk menciptakan karya yang spiritual dan emosional.
4. Ekspresionisme Abstrak (1940-an hingga 1950-an)
Aliran seni ekspresionis berkembang lebih lanjut dengan munculnya ekspresionisme abstrak di Amerika
Serikat. Seniman seperti Jackson Pollock dan Mark Rothko menggunakan gerakan dan tumpahan cat
yang spontan untuk mengekspresikan emosi dan perasaan.
TOKOH ALIRAN SENI
EKSPRESIONIS &
HASIL KARYANYA
Vincent van Gogh
Vincent van Gogh adalah seorang seniman Belanda
yang terkenal dengan gaya lukisannya yang
ekspresionis. Ia lahir pada tanggal 30 Maret 1853 di
Zundert, Belanda. Van Gogh menghabiskan
sebagian besar hidupnya dalam kesulitan finansial
dan masalah kesehatan mental.Sebagai seniman,
Van Gogh mengalami perjalanan yang menarik.
Awalnya, ia bekerja sebagai seorang pegawai
penjual buku dan guru. Namun, pada usia 27 tahun,
ia memutuskan untuk menjadi seniman penuh
waktu. Gaya lukisan Van Gogh ditandai dengan
penggunaan warna yang kuat dan kuas yang tebal.
Ia sering melukis pemandangan pedesaan, bunga,
dan potret. Karyanya yang terkenal antara lain
"Sunflowers" dan "Starry Night".
STARRY NIGHT
Karya "Starry Night" milik Vincent van Gogh adalah
sebuah lukisan yang penuh dengan makna dan filosofi.
Lukisan ini menggambarkan langit malam dengan
bintang-bintang berkilauan dan bulan terang yang
bersinar. Salah satu alasan Van Gogh membuat karya
ini adalah untuk mengekspresikan perasaannya yang
dalam terhadap keindahan alam. Ia ingin menangkap
keajaiban dan keagungan alam semesta melalui
lukisannya. Selain itu, karya ini juga mencerminkan
keadaan emosional Van Gogh yang sering kali
terganggu oleh kesehatan mentalnya. Lukisan ini
memperlihatkan perpaduan antara kegelapan dan
terang, mencerminkan konflik yang ada dalam diri
seniman tersebut.
Dalam membuat "Starry Night", Van Gogh
menggunakan teknik kuas yang tebal dan warna yang
dramatis.
EDVARD MUNCH
Edvard Munch adalah seorang seniman Norwegia yang
dikenal sebagai salah satu pelopor aliran ekspresionis.
Lahir pada tanggal 12 Desember 1863 di Loten,
Norwegia, Munch mengalami banyak penderitaan dan
tragedi dalam hidupnya yang mempengaruhi karya-
karyanya. Munch tumbuh dalam lingkungan keluarga
yang penuh dengan kematian dan penyakit.
Kehilangan ibunya saat usia delapan tahun dan
kematian adiknya yang masih bayi memberikan
pengaruh besar pada emosi dan persepsi Munch
terhadap dunia. Pengalaman-pengalaman ini kemudian
tercermin dalam karyanya yang penuh dengan
eksplorasi emosi, ketakutan, dan kematian.
THE SCREAM
Filosofi di balik karya “The Scream” oleh Edvard
Munch adalah ungkapan dari rasa kekosongan dan
kecemasan yang dirasakan oleh manusia modern.
Munch menciptakan karya ini sebagai respons
terhadap ketidaknyamanan dan kecemasan yang
dirasakannya dalam kehidupan sehari-hari. Lukisan
ini melambangkan rasa terisolasi dan kesepian yang
sering kali dialami oleh manusia di tengah keramaian
dan kehidupan modern.
Munch ingin mengekspresikan emosi yang kuat dan
universal melalui lukisan ini. Wajah yang menjerit,
langit merah yang dramatis, dan garis-garis yang
tajam menciptakan suasana yang mencekam dan
membingungkan. Karya ini menggambarkan rasa
ketidakstabilan dan ketidakpastian dalam eksistensi
manusia.
AFFANDI KOESOEMA
Affandi Koesoema adalah seorang seniman
Indonesia yang terkenal atas kontribusinya
terhadap gerakan seni ekspresionis. Lahir pada
tahun 1907 di Cirebon, Jawa Barat, Affandi
mengembangkan kecintaannya terhadap seni
sejak usia muda. Ia awalnya belajar di Institut
Teknologi Bandung, namun kemudian keluar
untuk mengejar karir seninya.
Keputusan Affandi menjadi seniman
ekspresionis dipengaruhi oleh keinginannya
untuk menyampaikan emosi mentah dan
perasaan batin melalui karya seninya. Ia
percaya bahwa seni harus menjadi cerminan
jiwa seniman dan berusaha menangkap esensi
subjeknya dengan cara yang berani dan
ekspresif.
POTRET DIRI
Affandi menciptakan karya “Potret Diri” dengan tujuan
untuk mengeksplorasi dan mengungkapkan keadaan
batin dan emosi dirinya sendiri. Bagi Affandi, potret
diri bukan hanya sekadar merepresentasikan
wajahnya, tetapi juga menjadi medium untuk
mengekspresikan perasaan dan pikiran yang
mendalam. Dalam karya “Potret Diri”, Affandi
menggunakan warna dan goresan kuas yang
ekspresif untuk menciptakan perasaan intensitas dan
ketegangan. Ia ingin menunjukkan kompleksitas
manusia dan perjalanan emosional yang dialaminya
melalui lukisan ini. Affandi juga berpendapat bahwa
potret diri mencerminkan pencarian akan identitas dan
jati diri. Ia merasa bahwa dengan melukis dirinya
sendiri, ia dapat memahami dan menggali jauh
tentang siapa dirinya sebenarnya.
THANK YOU
(。>‿‿<。)

Anda mungkin juga menyukai