Anda di halaman 1dari 25

BIOAKUSTIK

Akustik membahas segala hal yang


berhubungan dengan bunyi,

Bioakustik membahas bunyi yang berhubungan


dengan makhluk hidup, terutama manusia.

Bahasan bioakustik: proses pendengaran dan


i n s t r u m e n b u n y i
Frekuensi, kecepatan dan panjang gelombang bunyi

Bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar. Berdasarkan


frekuensinya, getaran digolongkan menjadi 3, yaitu:
oInfrasonik (frekuensi <20 Hz)
4 Tak tertangkap oleh indera pendengar manusia,
misalnya getaran gempa, tanah longsor dan sebagainya.
oSonik (frekuensi 20 Hz sampai dengan 20.000
Hz).
4 Tertangkap oleh indera pendengar manusia, misalnya
suara pembicaraan, suara lonceng dan sebagainya.
oUltrasonik (frekuensi >20.000 Hz).
4 Tak tertangkap oleh indera pendengar manusia,
misalnya getaran yang dihasilkan oleh magnet listrik,
getaran kristal piezo elektrik yang digunakan beberapa
instrumen kedokteran (USG, diatermi dll).
MANUSIABERSUARA. KEI,ELAWARBERSUARA ANJINGBERSUARA.
85-1.100 Hz 10.000-120.000 Hz 450-1.080 Hz
MANUSIADAPATMENDF.NGAR KELEIAWARMENDENGAR ANfINGMENDENGAR
20-20.000Hz 1.000-120.000 Hz 15-50.000 Hz

BELAANGBERSUARA
7.000-100,000 Hz

BE1ALANGMENDENGAR
100-15.000 Hz.
,

4,4 4'

106..
Suara memiliki karakter yang berbeda-beda
meskipun memiliki frekuensi sama sekalipun.

Hal ini dipengaruhi oleh perubahan tekanan udara


dalam gelombang bunyi.

Karakter suara yang berbeda-beda ini lazim


disebut
warna suara atau timbre.
Gelombang
sederhana
murni dan
WARNA NIUSIK le rebut
Warna bunyi suatu
alas
GARPU TALA
Perubahan
musik tergantung halus
atas memberikan
perubahan tekanan warna yang
udara dalani rnengalun
gelombang Perubahan
bunyi yang yang cepat
dihasilkan. rnemberikan
Gelombang bunyi warna yang
kaya variasi
dari
garpu tala
mempunyai
perubahan tekanan Gelombang
suara yang
yang bergerzgi
halus, memberikan memberikan
warna yang jernih. warna yang
lebih jelas o&n
Gelombang bunyi kasar
dari
biola mempunyai
perubahan tekanan
V = λ.f
V = kecepatan perambatan bunyi dalam
meter per sekon (m/s)
λ = panjang gelombang dalam meter
(m)
f = frekuensi dalam Hertz (Hz)
Jika suara di udara memiliki kecepatan perambatan 340
m/s, dan frekuensinya 20 Hz, berapakah panjang
gelombang bunyi tersebut?

Diketahui: v = 340 m/s, f = 20 Hz. Ditanyakan: λ.


Jawab:
λ. = v/f
= 340 m/s : 20 Hz
= 17 m
Kecepatan bunyi di udara adalah 340 m/s.
Jika sesuatu memiliki kecepatan melampaui
kecepatan suara di udara ini, disebut sebagai
supersonik.

Contohnya adalah pesawat supersonik dengan


kecepatan 2000 kilometer perjam.
Efek Dopler:

Frekuensi bunyi berubah


akibat
perubahan jarak sumber bunyi-pendengar.
Pendengar 1 Pendengar 2

Formula frekuensi sekarang adalah:


Untuk sumber bunyi mendekati pendengar: f = fo v/(v-c)
.

Untuk sumber bunyi menjauhi pendengar: f = fo v/(v+c


.

Keterangan:
f= frekuensi sekarang
fo = frekuensi bunyi mula-mula
v = kecepatan perambatan bunyi di udara (340 m/s)
c = kecepatan gerakan sumber bunyi atau pendengar
Pendengar 1 Pendengar 2

Formula frekuensi sekarang adalah:


Untuk pendengar mendekati sumber bunyi : f = fo. (v+c)/v
Untuk pendengar menjauhi sumber bunyi : f = fo (v-c)/v
.

Keterangan:
f= frekuensi sekarang
fo = frekuensi bunyi mula-mula
v = kecepatan perambatan bunyi di udara (340 m/s)
c = kecepatan gerakan sumber bunyi atau pendengar
Ambulans mengeluarkan bunyi sirine dengan frekuensi 1000 Hz dengan
kecepatan 72 km/jam mendekati pendengar 1 dan meninggalkan pendengar 2.

Hitunglah frekuensi bunyi sekarang yang didengar oleh pendengar 1 dan


pendengar 2!
Diketahui:
f = 72 km/jam = (72 x 1000)/3600 m/s = 20 m/s
v = 340 m/s
fo =1000 Hz
Ditanyakan: f untuk pendengar 1 (f1) dan f untuk pendengar 2 (f2)
Jawab:
f1 = fo . v/(v-c)
=1000.340/(340-20)
= 1062,5 Hz

f2 = fo . v/(v-c )
= 1000 . 340/(340+20
= 944 Hz
Telinga dan proses pendengaran

Organ yang berperan menerima getaran suara

Getaran tergolong sebagai energi mekanik

Energi mekanik ini diterima dan diolah di dalam


telinga, lalu diubah menjadi energi listrik setelah
diterima oleh reseptor saraf sensorik di organon korti
telinga dalam
Malleus Round window
Ty m p a n i c
antrum
Semicircular
canals Ve s t i b u l a r
branch of
Te m p o r a l vestibulocochlear
bone (VIII)I nerve

Cochlear
branch of
vestibulocochlear
Cochlea (VIII) nerve

Incus
Middle
Ty m p a n i c ear
membrane
Stapes in
oval window

Auditory (Eustachian) tube

External
auditory
canal
(meatus)

(a)

Semicircular canals INCUS


Superior Ampullae of
semicircular canals
Posterior
Lateral MALLEUS

Oval window Cochlea


Ve s t i b u l e
S TA P E S

Malleus

Incus

Stapes
Round window
Ty m p a n i c Auditory tube
membrane
Ty m p a n i c
membrane
Proses pengolahan suara oleh telinga:
1. Pada telinga luar
Aurikel (daun telinga) mengumpulkan gelombang suara untuk
diteruskan ke liang telinga. Bandingkan bentuk corong daun telinga
dengan stetoskop serta bandingkan pula fungsinya.

Meatus akustikus eksternus (liang telinga luar) yang areanya lebih


sempit akan meningkatkan intensitas suara dan diteruskan menuju
telinga tengah. Bandingkan pula bentuk dan struktur liang telinga
dengan stetoskop tadi.

Membrana timpani (gendang telinga) sebagai pembatas telinga luar


dan telinga tengah digetarkan dan menguatkan suara. Luas
membrana timpani kira-kira 51 mm2.
2. Pada telinga tengah

Tulang-tulang pendengaran (malleus, inkus dan stapes) menguatkan


suara dengan mekanisme gaya ungkit dan melanjutkannya menuju
pembatas telinga dalam yaitu foramen ovale.

Efek dari gaya ungkit tulang pendengaran terhadap getaran suara


adalah 1,3 kali. Cermati bahwa tulang-tulang pendengaran berawal
dari membrana timpani seluas 51 mm2 dan berakhir pada foramen
ovale dengan luas kira-kira 3 mm2. Dengan demikian getaran suara
yang masuk ke dalam telinga mengalami amplifikasi sebesar:

51/3 x 1,3 = 22 kali


3. Pada telinga dalam

Telinga dalam: kokhlea (rumah siput) dan duktus semisirkularis


(saluran setengah lingkaran).

Di dalam kokhlea terdapat 3 saluran: skala vestibuli dan skala


timpani yang berisi cairan perilimfe, yang akan bergetar meneruskan
getaran dari foramen ovale. Selanjutnya getaran ini akan
menggetarkan cairan endolimfe dan organ korti di skala ketiga (skala
media).

Organ korti merupakan sel-sel rambut sebagai reseptor


pendengaran. Dengan kata lain energi mekanik berupa getaran tadi
merangsang reseptor saraf sensorik pendengaran (Nervus VIII) dan
diteruskan sebagai energi listrik menuju otak untuk ditafsirkan.
Cochlea

Cochlear branch of
vestibulocochlear
(VIII) nerve

Scala tympani

Cochlear
duct
(scala
Scala vestibuli

Incus
Malleus Stapes

Tympanic
membrane
Vestibular
membrane

Basilar

membrane
I - - ) I N T -

Middle ear
111111
miii1111111111111111111111111 1111
11li

External
auditory Round window
canal
(m e a t u s ) Auditory
(Eustachian) tube Hairs
Sp i ral organ
Tectorial (organ of Corti)
membrane
Pada usia muda batas atas masih 20.000 Hz, di usia pertengahan berkurang menjadi
15.000 Hz dan pada usia lanjut menjadi 10.000 Hz. Telinga manusia memiliki sensitifitas
tertinggi pada frekuensi 3.000 Hz yang menimbulkan rasa tidak nyaman, misalnya suara
jeritan atau alarm. Penyebab dari kondisi tersebut adalah kokhlea adalah tabung dengan
panjang 2,5 cm yang tertutup di salah satu ujung.
Respon frekuensi telinga dikategorikan sebagai berikut:
·Pada frekuensi rendah telinga sangat tidak sensitif. Frekuensi 20 Hz
membutuhkan intensitas suara kira-kira 1 W/m2.

·Pada frekuensi ambang atas pendengaran, frekuensi 100 Hz membutuhkan


intensitas suara kira-kira 10-10 W/m2.

Pada frekuensi ambang bawah pendengaran, frekuensi 3000 Hz sangat

menusuk
Kebisingan diukur dengan skala desibel (dB). Berikut ini merupakan daftar nilai kebisingan dalam berbagai situasi dan dampak yang dapat
timbul.

Level (dBA) Noise Effect


0 Ambang pendengaran

20 Denyut nadi

30 Detak jam

40 Percakapan tenang

50 Jalanan sepi

70 Hoover in a room
Pemaparan lama
90 Jalanan 7 m menimbulkankerusakan
pendengaran
100 Kebisingan pabrik
120 Suara diskotik Batas ketidaknyamanan
140 Pesawat udara 25 m Batas nyeri
160 Rifle close to ear Merobek membrana timpani
Kehilangan pendengaran dapat teradi akibat:
·Kerusakan mekanis akibat cedera kepala
·Penyakit (penyakit yang menghambat gerakan tulang-tulang
pendengaran dapat diatasi dengan operasi atau menggunakan
alat bantu pendengaran. Penyakit yang merusak saraf menuju
kokhlea sulit diatasi)
·Terpapar pada kegaduhan secara berlebihan (Tinitus dapat
terjadi setelah terpapar kegaduhan konser rock, atau saat distress
ketika tak bias tidur).
·Proses penuaan (proses penuaan menimbulkan penurunan
sensitifitas terhadap suara
)
+2
0
CI
0 Normal.
-2
0

-4
1:1 Expo s ed to
1oud nois e
-6
0-8
0

-1
-1 2 0
00

10 100 1000 1 00 0 0 Frequency (Hz)


+2
0
0
-2 40
0 year
o1c1
-4
0
65
-6 year
0-8 o1c1
CI
-1
00
-
12
0 Frequenc
10 100 1000 10000 y (Hz)

Anda mungkin juga menyukai