Anda di halaman 1dari 20

Persiapan Pembelajaran secara

Tatap Muka
SMP Muhamadiyah 33

Oktober, 2022
TOPIK BAHASAN HARI INI

❑ Sosialisasi tentang Pembelajaran Semester Genap Tahun


Akademik 2022/2023.

Link unduhan SKB 4 Menteri sebagai induk payung hukum: https://covid19.go.id/storage/app/media/Regulasi/2020/November/Salinan%20SKB%20PTM.pdf


Covid-19 adalah permasalahan kemanusiaan
prioritas pertama dan utama saat ini secara
global

Ribuan tenaga kesehatan profesional secara


heroik terus berupaya melawan virus,
mempertaruhkan resiko hidupnya dan
pemerintah terus berusaha dan bekerja untuk
menghadapi tantangan permasalahan ini,
membantu masyarakat, dan terus berupaya
mencari solusi untuk keluar dari pandemi ini.
Dukungan dan peran stakeholder untuk
persiapan transisi pembelajaran tatap muka
Poin Penting SKB 4 Menteri
• Pembelajaran tatap muka diperbolehkan, namun tidak diwajibkan
• Pemberian kewenangan penuh pada Pemda dalam penentuan pemberian izin pembelajaran
tatap muka, secara serentak atau bertahap
• Orang tua/wali tetap dapat memutuskan untuk anaknya tetap melanjutkan Belajar Dari Rumah
(BDR), walaupun pembelajaran tatap muka telah dimulai kembali di satuan pendidikan.
• Zonasi atau peta risiko daerah dari satuan tugas penanganan Covid-19 nasional tidak lagi
menentukan pemberian izin pembelajaran tatap muka
• Pembelajaran tatap muka ini dilakukan dengan prinsip kesehatan dan keselamatan peserta didik,
pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat merupakan prioritas utama dalam
menetapkan kebijakan pembelajaran.
• Berlaku mulai semester genap tahun ajaran dan tahun akademik 2020/2021 (bulan Januari
2021).
Boleh tatap muka dengan syarat:
1. Pemda atau Kanwil/Kantor
Kemenag memberi izin;
2. Satuan pendidikan wajib
memenuhi semua daftar
periksa; dan
3. Orang tua setuju untuk
pembelajaran tatap muka.
Daftar periksa yang wajib dipenuhi
satuan pendidikan
Latar Belakang
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi
Latar belakang
1. Penyelenggaraan pembelajaran secara tatap muka dan dalam
jaringan (hybrid learning) pada perguruan tinggi harus tetap
memprioritaskan kesehatan dan keselamatan warga kampus
(mahasiswa, dosen, tendik) serta masyarakat sekitarnya.
2. Sebagai panduan bagi pimpinan perguruan tinggi dalam
mempertimbangkan kebutuhan tatap muka luring untuk
mewujudkan kompetensi dan skills pada diri mahasiswa,
sehingga perlu panduan penyelenggaraan pembelajaran
secara hybrid learning.
Tahap Persiapan
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi
Tahap Persiapan wajib memenuhi aspek:
1. Sekolah harus mendapatkan rekomendasi atau berkoordinasi dengan pemerintah
kabupaten/kota setempat melalui satuan tugas penanganan Covid-19.
2. Sekolah hanya diperbolehkan menyelenggarakan kegiatan kurikuler
3. Sekolah menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran campuran (blended learning) bagi
siswa yang belajar secara daring serta guru yang mengajar secara daring.
4. Sekolah telah siap menerapkan protokol kesehatan sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan
Bersama 4 Menteri dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/413/2020
tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
5. Sekolah membentuk satuan tugas penanganan Covid-19 di Sekolah untuk menyusun dan
menerapkan standar operasional prosedur protokol kesehatan.
6. Pemimpin Sekolah menerbitkan pedoman pembelajaran, wisuda, maupun kegiatan lainnya bagi
Sekolah dan tenaga kependidikan di lingkungan Sekolah.
Tahap Pelaksanaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi
Selama pelaksanaan wajib :
1. Melaporkan penyelenggaraan pembelajaran kepada Satgas Covid-19 secara rutin.
2. Memenuhi protokol kesehatan
3. Melakukan tindakan pencegahan penyebaran Covid-19
4. Warga kampus diharapkan dapat menjadi duta perubahan perilaku di lingkungan masing-
masing.
5. Bila ada kasus konfirmasi positif Covid-19 pembelajaran tatap muka dihentikan sementara
sampai kondisi aman.
6. Apabila ada perubahan status zonasi resiko daerah harus berkoordinasi dengan Satgas Covid-
19.
7. Apabila terdapat kondisi khusus atau permintaan dari Pemda, Kemdikbud via Sudin dapat
memberhentikan pembelajaran tatap muka.
Syarat Sekolah dapat melaksanakan
kegiatan luring di Sekolah:
a. dalam keadaan sehat;
b. dapat mengelola dan mengontrol bagi yang memiliki penyakit penyerta
(comorbid);
c. khusus siswa yang berusia di bawah 12 (dua belas ) tahun harus mendapat
persetujuan dari orang tua atau pihak yang menanggungnya;
d. bagi siswa yang tidak bersedia melakukan pembelajaran tatap muka dapat
memilih pembelajaran secara daring;
e. siswa dari memastikan diri dalam keadaan sehat, melakukan karantina mandiri
selama 14 hari atau melakukan tes usap, atau sesuai peraturan/protocol yang
berlaku di daerah;
Pelaksanaan pembelajaran tatap muka pada satuan
pendidikan di masa pandemi

Jumlah maksimal peserta didik per ruangan (kelas atau lab.) adalah 50 % atau 25 orang
Pelaksanaan pembelajaran tatap muka pada satuan
pendidikan di masa pandemi
Tahap Pemantauan
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi
Pemantauan pelaksanaan:
Dilakukan sejalan dan seiring dengan pelaksanaan hingga selesai

1. Sekolah menegakkan standar operasional


prosedur protokol kesehatan serta
melakukan pemantauan dan evaluasi
secara berkala terhadap pelaksanaan
standar operasional prosedur penegakan
protokol kesehatan.
2. Sekolah diharapkan dapat saling berbagi
pengalaman dan praktik baik dalam
penyelenggaraan pembelajaran campuran
selama masa pandemi Covid-19.
Mengikuti Perkembangan Covid 19 terkini

• Grafik kasus di Indonesia masih meningkat


• Indonesia sudah membeli vaksin dan akan dibagikan gratis
• Terdapat varian baru Covid dari Inggris
• Bijak dalam menetapkan putusan pelaksanaan kegiatan
tatapmuka
Terima kasih
Kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga
kependidikan, keluarga, dan masyarakat perupakan prioritas
utama kebijakan pembelajaran .

Salam sehat! menguatkan Indonesia!

Anda mungkin juga menyukai