Anda di halaman 1dari 26

1

Kapasitas Kolom Pendek

T U J UA N U TA M A :
MAHASISWA MAMPU MERENCANAKAN
E L E M E N S T R U K T U R YG M E M I K U L K O M B I N A S I
G AYA N O R M A L DA N M O M E N S E S U A I S N I
2847-2019
DEFINISI KOLOM
2

☺ Kolom menerima beban dari balok dan pelat lantai


yg selanjutnya meneruskannya ke tanah melalui Pelat
Fondasi
☺ Kolom merupakan elemen struktur yang berfungsi Balok
utama menahan gaya normal dengan atau tanpa
momen
Kolom
☺ Secara umum kolom hampir selalu mengambil
posisi vertikal, namun bila gaya yg dipikul N dan M
maka adalah Balok-kolom (Kolom) Fondasi
☺ SNI 2847 mengatur perencanaan kolom pada
pasal 12 (Beban Lentur dan Aksial)
Tanah

Kolom
TIPE KOLOM
3

Tipe kolom berdasarkan bentuk & Tipe kolom berdasarkan kondisi


tipe tulangan: beban:
 Kolom bersengkang  Kolom konsentris
 Kolom bertulangan spiral  Kolom uni-aksial
 Kolom komposit  Kolom bi-aksial

Tipe kolom berdasarkan Tipe Kolom berdasarkan bentuk


Kelangsingan penampang:
 Kolom Pendek  Kolom persegi/bujur sangkar
 Kolom langsing  Kolom Lingkaran
 Kolom segi enam, segi
delapan & lainnya
Kolom
TIPE KOLOM BER-DSR-KAN KELANGSINGAN
4

a) Kolom tanpa pengekang/bergoyang/Un-braced:


Kolom disebut kolom langsing bila terpenuhi:

kLu
 22 …..(K.1)
r

b) Kolom dengan pengekang/tak brgoyang/Braced:


Kolom disebut kolom langsing bila terpenuhi:

kLu 12M
1
 34  …..(K.2)
r M
2

Kolom
BRACED & UN-BRACED …(1)
5

☺ Menurut SNI Psl 12.11.4; kolom dan tingkat pd struktur dibedakan


sebagai ‘Tdk bergoyang’ dan ‘Bergoyang’.
Kolom atau tingkat pd rangka Tdk bergoyang direncanakan
mengikuti Psl 12.12, sedangkan utk kolom atau tingkat pd rangka
Bergoyang dgn Psl 12.13
☺ Suatu komponen struktur tekan dikatakan ‘Tdk bergoyang’ bila
terletak di suatu tingkat dimana elemen pengaku lateral (dinding
geser, rangka btg dll-nya) mempunyai kekakuan lateral yg cukup
besar utk menahan defleksi lateral pd tingkat itu shg semua defleksi
yg di hsl-kan tdk ckp besar utk mempengaruhi kuat kolom-nya.

Kolom
BRACED & UN-BRACED …(2)
6

☺ Sbg alternatif lain bila dgn pemeriksaan tdk jelas: “Kolom suatu
struktur boleh dianggap tdk bergoyang bila perbesaran momen
momen ujung akibat pengaruh Orde-Dua tidak melebihi 5% dari
momen momen orde-satu”
☺ (ini berarti peningkatan momen Akibat pengaruh PD efek tidak
melebihi 5% dari momen hasil analisa dgn orde-satu)

Kolom
BRACED & UN-BRACED …(3)
7

Bila dgn pemeriksaan ternyata tdk jelas terlihat Bagaimana


membedakan diantara keduanya?;
Sebuah kolom disebut terkekang (“Braced” / “Non sway”) bila
terpenuhi

Q
 Pu Δo
 0,05
V u Lo …..(K.3)

Dimana:
Pu=Total beban vertikal
Vu=Gaya geser lantai total pd tingkat yg ditinjau
=Simpangan relatif antar tingkat akibat Vu pd tingkat yg
bersangkutan (dgn first order analysis)

Kolom
ASUMSI DLM PERENC. (12.2)
8

Berikut ini Asumsi yg dianut dlm perencanaan ataupun analisa


kolom:
a) Reg. pd beton dan baja hrs diasumsikan berbanding lurus dgn jrk
dari sumbu netral
b) Reg maksimum yg dpt dimanfaatkan pd serat tekan beton
terjauh hrs diambil =0,003
c) Teg pd Tul yg nilainya kurang daripada fy maka fs=Es.es. dan utk
Reg yg nilainya lebih dari Reg leleh maka Teg f s=fy
d) Kuat tarik beton diabaikan
e) Hub antara distribusi Teg tekan beton dan Reg beton boleh
diasumsikan berbentuk PERSEGI, trapesium, parabola atau
bentuk lainnya

Kolom
FAKTOR REDUKSI KEKUATAN f
9

Kuat rencana suatu elemen struktur diatur SNI psl 11.3 dengan
menerapkan faktor reduksi kekuatan f.
1) Aksial tarik, aksial tarik dan lentur f=0,80
2) Aksial tekan, aksial tekan dengan lentur:
☺ Komponen struktur dgn tul spiral f=0,70
☺ Komponen struktur lainnya f=0,65

Untuk komponen struktur dengan kombinasi Beban Aksial dan


Momen lentur, maka Kuat rencana diperoleh dgn mengalikan Kuat
Nominal dari beban aksial Pn dan momen Mn dengan nilai f tunggal
yang sesuai (yg sama)

Kolom
FAKTOR REDUKSI KEKUATAN f ...(2)
10

3) Nilai f boleh ditingkatkan secara linier menjadi 0,80 seiring dgn


berkurangnya nilai fPn dari 0,10f’cAg ke nol; dengan syarat hrs
dipenuhi:
☺ fy≤400MPa
☺ (h-d’-ds)/h≥0,70
☺ mempunyai tulangan simetris

Untuk komponen struktur yg lain, Nilai f boleh ditingkatkan secara


linier menjadi 0,80 seiring dgn berkurangnya nilai fPn dari nilai
terkecil antara 0,10f’cAg dan fPb ke nol

Kolom
PEMBATASAN TULANGAN
11

Luas tulangan longitudinal suatu komponen struktur tekan non-


komposit harus memenuhi syarat psl 12.9 SNI 2847 yaitu:

(0,01A g ≤ As ≤ 0.08A g ) …..(K.4)

Agar dipertimbangkan menggunakan luas tul ≤4%Ag bilamana:


☺ disyaratkan memakai sambungan lewatan (splice);
☺ diperkirakan akan menyulitkan pelaksanaan pengecoran
beton (utk r yg tinggi), terutama pada daerah joint blk-klm

Kolom
JUMLAH MIN BATANG TULANGAN
12

Jumlah minimum batang tulangan untuk komponen struktur tekan


diatur psl 12.9.2 yaitu:
☺ 4 bh btg untuk kolom dgn sengkang pengikat segi empat atau
lingkaran
☺ 3 bh btg untuk kolom dgn sengkang pengikat segi-tiga
☺ 6 bh btg untuk kolom tul. spiral

Rasio tul spiral rs tidak boleh kurang dari:

 Ag  f c
ρ s = 0,45  - 1 …..(K.5)
 Ac  fy

; fy≤400MPa (kuat leleh tul spiral)


Kolom
JARAK ANTAR SENGKANG, s
13

Tulangan
Jarak vertikal s antar sengkang pd memanjang
kolom tidak boleh lebih dari s
persyaratan berikut ini (Psl 9.10.5): s
a) s  48 sengkang atau
Tulangan
kawat sengkang
b) s16 tul. Memanjang
c) s  (b atau h)

Kolom
DIAMETER SENGKANG
14

Ketentuan diameter tul sengkang dan sengkang ikat untuk berbagai


diameter tulangan longitudinal adalah sbb:

No f tul Longitudinal (mm) f Sengkang


min. (mm)

1 <D32 10

2 D36 13

3 D44 13

4 D56 13
Kolom
KETENTUAN UNTUK SPIRAL
15

Pasal 9.10.4 mengatur ttg tul spiral untuk kolom seperti berikut :
☺ Spiral hrs terdiri dari btg tul yg menerus atau kawat dgn
ukuran yg sedemikian dan dipasang dgn spasi sama.
☺ Utk konstruksi yg dicor ditempat (cast in situ) ukuran btg spiral
tdk kurang dari 10mm
☺ Jrk bersih antar tul spiral tdk boleh lebih dari 75mm dan tidak
kurang dari 25mm; ( 25mm≤ s ≤75mm)
☺ Penjangkaran tul spiral atau kawat hrs disediakan dgn
memberikan 1½ lilitan ekstra tiap ujung dari spiral
☺ Penyambungan spiral hrs dilaksanakan dgn cara sambungan
lewatan atau sambungan mekanis dan sambungan las (baca
9.10.4.5)

Kolom
DETAIL KHUSUS KOLOM
16

Batasan spasi tulangan kolom (SNI psl 9.6):


Jarak bersih antar tul longitudinal tdk boleh kurang dari: 1,5d b atau
40mm. Jrk bersih ini juga berlaku pada tempat dimana terdapat
sambungan lewatan

Batang tul yg ditekuk pd daerah hub blk kolom harus memenuhi


ketentuan sbb (SNI psl 9.8):
☺ kemiringan dari bagian tekukan pd btg tulangan tersebut
thd sb kolom tdk boleh melebihi 1:6
☺ Bila penyimpangan lateral muka kolom melebihi 80mm
maka tul longitudinal tdk boleh ditekuk, tapi hrs disediakan
pasak khusus yg disambung lewatkan pd tul longitudinal yg
berada didekat sisi muka kolom itu

Kolom
ANALISA KOLOM PENDEK

17

K E K U AT A N K O L O M P E N D E K D G N B E B A N S E N T R I S

Kolom
KOLOM DGN BEBAN KONSENTRIS
18

0,003 0,85f’c
f’s
h Cc

fs
b (Reg) (Teg) (Res. gaya)
(Penampang)

Kapasitas beban konsentris nominal Pn:


Po  0,85 f c(A g  A )  A f y .....(K.6)
st st

Dimana : Ag=luas bruto dari tampang kolom


Ast=total luas tulangan baja memanjang
Kolom
KUAT RENCANA PR=FPN
19

Untuk kolom dengan sengkang pengikat, Kuat Tekan Rencana fPn


tidak boleh diambil lebih dari:

φPn, maks  0,80φ {0,85 f c(Ag  Ast )  Ast f y }


              …..(K.7)
Po

Untuk kolom dengan tulangan spiral, Kuat tekan Rencana fPn tidak
boleh diambil lebih dari:

φPn, maks  0,85φ (0,85 f c(Ag  Ast )  Ast f y )


              …..(K.8)
P0

f=0,70 utk klm berspiral, f=0,65 utk klm lain-nya

Kolom
KOLOM PENDEK DGN BEBAN ÈKSÈNTRIS
20

Pn
Pn d’ ecu=0,003 0,85f’c
e’s Cs
e ŷ A’s c a f’s
e’ Cc
p.c d
h
d” d”
* As
es
fs T
b
(Penampang kolom) (Reg) (Teg) (Res. gaya)

Prinsip yg sama dlm hal distribusi Teg dan blok Teg. Persegi Ekivalen
yg diberlakukan pd balok dpt juga diterapkan pd elemen kolom.
Pers. Kesetimbangan Gaya dan Momen utk kolom pendek diatas
diperoleh dgn meninjau kesetimbangan pd gambar diatas

Kolom
PERS. KESETIMBANGAN
21

Pers. Kesetimbangan utk kolom pendek:


Pn  C c  C s  T …..(K.9)
M n  Pn e  C c (ŷ  0,5a)  C s (ŷ  d )  T(d ) …..(K.10)

Dimana :
Pn=gaya normal nominal kolom
Mn=Momen nominal kolom
e=eksentrisitas, terukur dari ttk pusat Pn s/d Plastic
centroid
pc=plastisc centroid
ŷ=plastic centroid, diukur dari sisi serat tekan terjauh=d-d”
d”=plastic centroid, diukur dari ttk berat tul. Tarik As
Kolom
PERS. KESETIMBANGAN …(2)
22

Pers (K.9) dan (K.10) dpt ditulis sbg:


Pn  (0,85 f cba)  (As f s )  (As f s ) …(K.11)
M n  Pn e  0,85 f cba(ŷ  0,5a)  As f s (ŷ  d )  As f s (d ) …(K.12)

Pada pers diatas dianggap bahwa:


a) grs netral c<d
b) ba-A’s  ba; (volume beton yg berkurang akibat A’s
diabaikan)
Bila eksentrisitas e dari Pn sgt kecil shg seluruh tampang mengalami
teg. Tekan maka suku III pd ruas kanan pers (K.9) atau (K.11)
menjadi positiv (+):
P  (0,85 f ba)  (A  f  )  (A f ) …(K.13)
n c s s s s

Kolom
PALSTIC CENTROID

23

Kolom
PLASTIC CENTROID
24

Pn
0,003 0,85f’c Pn
d’
f’s
A’s e
e
e’
p.c Cc
h
d” *A s
fs

b (Reg) (Teg) (Res. gaya)


(Penampang)

Plastic centroid (p.c) dpt dihitung dgn anggapan bhw semua


penampang beton mengalami teg Maks (=0,85f’c) dan semua tul baja
mengalami teg leleh serta regangan yg merata pd penampang
Plastic centroid tdk lain adalah Sumbu Lentur Kolom

Kolom
PLASTIC CENTROID (2)
25
Dari prinsip kesetimbangan:
Pn  (0,85 f cba)  (As f y )  (As f s ) …(K.14)
SM thd pst berat tul. Baja tarik:
Pn e   0,85 f cba(d  0,5a)  As f y (d  d ) …(K.15)

Pers. (K.12) seringkali dinyatakan sbg Pn.e

SM thd pst berat tul. Baja tarik As:

0,85 f cbh(d  0,5h)  As f y (d  d )  Po d  …(K.16)

Po d   {0,85 f cbh  (As  As )f y }d 


…(K.17)

Kolom
PLASTIC CENTROID (3)
26

Dgn demikian PC dpt dihitung dgn pers (K.18):

h
0,85 f cbh(d  )  As f y (d  d )
d   2 …(K.18)
0,85 f cbh  (As  As )f y

S momen thd Plastic centroid PC :


a
Pn e  0,8 f cba(d  d   )  As f y (d  d   d )  As f s (d ) …(K.19)
2

M n  Pn e …(K.20)

Kolom

Anda mungkin juga menyukai