Tugas PPKN Kelas 12 E
Tugas PPKN Kelas 12 E
- Optimum Pride -
Nama Anggota
Hibban .A Ghifaraksa
Hafiz Arul
Tujuan Pembelajaran
First :
Siswa dapat mengetahui dinamika/
perjalanan persatuan dan kesatuan bangsa
terkait kurangnya edukasi tentang
pembelajaran tersebut.
Tujuan Pembelajaran
First : Second :
Siswa dapat mengetahui dinamika/ Siswa dapat mengetahui permasalahan
perjalanan persatuan dan kesatuan bangsa terkait sebelum terjadinya persatuan dan
terkait kurangnya edukasi tentang kesatuan Indonesia.
pembelajaran tersebut.
Tujuan Pembelajaran
First : Second :
Siswa dapat mengetahui dinamika/ Siswa dapat mengetahui permasalahan
perjalanan persatuan dan kesatuan bangsa terkait sebelum terjadinya persatuan dan
terkait kurangnya edukasi tentang kesatuan Indonesia.
pembelajaran tersebut.
Third :
Siswa dapat memahami arti persatuan dalam
konteks NKRI.
Pendahuluan
Ciri-ciri Negara Republik
Indonesia
Pendahuluan
Ciri-ciri Negara Republik
Indonesia
Sistem
pemerintahan
berbentuk
presidensial
Pendahuluan
Ciri-ciri Negara Republik
Indonesia
Sistem
pemerintahan
berbentuk
presidensial
Bentuk
pemerintahan
republik
Pendahuluan
Ciri-ciri Negara Republik
Indonesia
Sistem
Berbentuk
pemerintahan
kesatuan
berbentuk
presidensial
Bentuk
pemerintahan
republik
Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada Masa
Revolusi Kemerdekaan
(18 Agustus 1945 – 27 Desember 1945)
Dalam periode ini, yang dipakai sebagai pegangan adalah UUD 1945,
meskipun belum dapat dijalankan secara murni dan konsekuen karena Indonesia
baru memproklamasikan kemerdekaannya.
Dasar UUD 1945 menyatakan bahwa presiden dan wakil presiden dipilih
oleh PPKI, maka MPR dan DPR belum dapat dimanfaatkan. Lembaga-lembaga
tinggi negara juga belum dibentuk. Untuk mengatasi hal tersebut UUD 1945 melalui
ketentuan dalam pasal IV aturan peralihan menyatakan bahwa sebelum DPR, MPR,
dan DPA dibentuk, seluruh kekuasaan dijalankan oleh presiden.
Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada Masa
Revolusi Kemerdekaan
(18 Agustus 1945 – 27 Desember 1945)
Maka, pasal IV aturan peralihan UUD 1945 dijadikan dalih oleh Belanda
untuk menuduh Indonesia sebagai negara diktator, maka pemerintah mengeluarkan
tiga maklumat tambahan, yaitu :
Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada Masa
Revolusi Kemerdekaan
(18 Agustus 1945 – 27 Desember 1945)
Maka, pasal IV aturan peralihan UUD 1945 dijadikan dalih oleh Belanda
untuk menuduh Indonesia sebagai negara diktator, maka pemerintah mengeluarkan
tiga maklumat tambahan, yaitu :
Satu :
Pemberontakan Partai Komunis
Indonesia di Madiun pada 1948.
Tujuannya ialah mengganti dasar
negara Pancasila dengan komunis
dan mendirikan Soviet Republik
Indonesia
Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada Masa
Revolusi Kemerdekaan
(18 Agustus 1945 – 27 Desember 1945)
Di antara gerakan tersebut adalah :
Dua :
Gerakan DI/TII di daerah Jawa
Barat. Gerakan ini dipimpin oleh
Kartosuwiryo yang ingin mendirikan
Negara Islam Indonesia. Akhirnya ia
ditangkap pada 4 Juni 1962 dan
dijatuhi hukuman mati
Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada Masa
Republik Indonesia Serikat (RIS)
(27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950)
Satu :
Gerakan Angkatan Perang
Ratu Adil (APRA)
Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada Masa
Republik Indonesia Serikat (RIS)
(27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950)
Pada masa Republik Indonesia Serikat, terdapat gerakan-gerakan
separatis yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, di antaranya :
Dua :
Pemberontakan Andi Aziz
di Makassar
Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada Masa
Republik Indonesia Serikat (RIS)
(27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950)
Pada masa Republik Indonesia Serikat, terdapat gerakan-gerakan
separatis yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, di antaranya :
Tiga :
Pemberontakan
Republik Maluku
Selatan (RMS)
Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia pada
Masa Demokrasi Liberal
(17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959)
Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia pada
Masa Demokrasi Liberal
(17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959)
Merupakan perubahan dari konstitusi
RIS yang diselenggarakan sesuai
Dasar negara UUDS
dengan 1950antara RIS dan RI
persetujuan
republik
pada berlaku
Indonesia yang tanggal 19 Mei 1950
mulai tanggal 17 Agustus
1950
Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia pada
Masa Demokrasi Liberal
(17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959)
Merupakan perubahan dari konstitusi
RIS yang diselenggarakan sesuai
UUDS
dengan 1950
persetujuan antara RIS dan RI
pada tanggal 19 Mei 1950
UUDS 1950
Alat-alat Pemerintahan
Negara padaDewan
Masa
PresidenDewan
dan Dewan
Pengawas
Demokrasi
Para menteri Liberal
Perwakilan
Keuangan
wakil Permusyawaratan
presidenRakyatAgung (DPA)
(DPK)
(DPR)
Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia pada
Masa Demokrasi Liberal
(17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959)
Presiden dan Dewan
wakil Alat-alat Pemerintahan Pengawas
presiden Negara pada Masa Keuangan
Demokrasi Liberal (DPK)
Para menteri
Dewan
Perwakilan
Dewan
Agung (DPA)
Permusyawaratan
Rakyat (DPR)
Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia pada Masa Demokrasi
Liberal
(17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959)
Pada tahun 1950 – 1959 terjadi tujuh kali pergantian kabinet :
a. Kabinet Natsir (6 September – 27 April 1951)
b. Kabinet Sukirman (27 April 1951 – 3 April 1952)
c. Kabinet Wilopo (3 April 1952 – 30 Juli 1953)
d. Kabinet Ali Sastroamidjojo I (30 Juli 1953 – 12 Agustus 1955)
e. Kabinet Burhanudin Harahap (12 Agustus 1955 – 24 Maret 1956). Pada masa kabinet ini,
Indonesia pertama kalinya menyelenggarakan pemilihan umum yang diikuti oleh 28 partai.
f. Kabinet Ali Sastroamidjojo II (24 Maret 1956 – 9 April 1957)
g. Kabinet Djuanda (karya) (9 April 1957 – 10 Juli 1959)
Penyebab kondisi negara kacau adalah tidak berhasilnya badan konstituante untuk menyusun
undang-undang.
Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia pada Masa Demokrasi
Liberal
(17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959)
Presiden mengeluarkan Dekret Presiden
5 Juli 1959 dikarenakan adanya perdebatan yang tiada ujung
pangkal
Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia pada Masa Demokrasi
Liberal
(17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959)
Presiden mengeluarkan Dekret Presiden
5 Juli 1959 dikarenakan adanya perdebatan yang tiada ujung
pangkal
Pembentukan
Pembubaran Pemberlakuan UUD MPR dan DPA
konstituante 1945 sementara
Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia pada Masa Demokrasi
Liberal
(17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959)
Dua :
Pemberontakan PRRI/
Permesta yang terjadi di
Sulawesi
Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia pada Masa Demokrasi
Liberal
(17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959)
Dua :
Pemberontakan PRRI/
Permesta yang terjadi di
Sulawesi
Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia pada Masa Demokrasi
Liberal
(17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959)
Alhasil :
Muncul pemikiran di kalangan pemimpin yang dipelopori Ir. Soekarno yang
memandang bahwa pelaksanaan demokrasi liberal pada periode yang lalu hasilnya
SANGAT MENGECEWAKAN!
Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia pada
Masa Orde Lama
(5 Juli 1959 – 11 Maret 1966)
Demokrasi terpimpin :
adalah demokrasi yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/ perwakilan.
Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia pada
Masa Orde Lama
(5 Juli 1959 – 11 Maret 1966)
Demokrasi terpimpin :
adalah demokrasi yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/ perwakilan.
Lama kelamaan :
Bergeser menjadi dipimpin oleh presiden/ pemimpin besar
revolusi.
Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia pada
Masa Orde Lama
(5 Juli 1959 – 11 Maret 1966)
Beberapa penyimpangan selama pelaksanaan
demokrasi terpimpin
R
Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia pada
Masa Orde Lama
(5 Juli 1959 – 11 Maret 1966)
Beberapa penyimpangan selama pelaksanaan
demokrasi terpimpin
Membubarkan DPR
Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia pada
Masa Orde Lama
(5 Juli 1959 – 11 Maret 1966)
Beberapa penyimpangan selama pelaksanaan
demokrasi terpimpin
Membubarkan DPR
Membentuk MPR
sementara
Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia pada
Masa Orde Lama
(5 Juli 1959 – 11 Maret 1966)
Beberapa penyimpangan selama pelaksanaan
demokrasi terpimpin
Membubarkan DPR
Membentuk MPR
sementara
Membentuk Front
Nasional
Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia pada
Masa Orde Lama
(5 Juli 1959 – 11 Maret 1966)
Beberapa penyimpangan selama pelaksanaan
demokrasi terpimpin
Membubarkan DPR Penetapan Ir. Soekarno
sebagai presiden seumur
hidup
Membentuk MPR
sementara
Membentuk Front
Nasional
Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia pada
Masa Orde Lama
(5 Juli 1959 – 11 Maret 1966)
Beberapa penyimpangan selama pelaksanaan
demokrasi terpimpin
Membubarkan DPR Penetapan Ir. Soekarno
sebagai presiden seumur
hidup
Membentuk MPR
sementara
Terjadinya pemerasan dalam
Membentuk Front penghayatan Pancasila
Nasional
Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia pada
Masa Orde Lama
(5 Juli 1959 – 11 Maret 1966)
Gerakan 30 September 1965
(G30S/PKI):
PKI melakukan pemberontakan yang
menewaskan 7 orang perwira TNI Angkatan
Darat (AD)
Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia pada
Masa Orde Baru
(11 Maret 1966 – 21 Mei 1998)
Terjadi pada :
11 Maret 1966 sampai dengan 21 Mei 1998
setelah jatuhnya Soekarno
Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia pada
Masa Orde Baru
(11 Maret 1966 – 21 Mei 1998)
Terjadi pada :
11 Maret 1966 sampai dengan 21 Mei 1998
setelah jatuhnya Soekarno
Prioritas utama :
Satu : Dua :
Pembangunan Stabilitas nasional yang
ekonomi mantap
Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia pada
Masa Orde Baru
(11 Maret 1966 – 21 Mei 1998)
Kelebihan sistem
pemerintahan orde baru
Tujuan utama :
Satu : Dua :
Penegakkan kedaulatan rakyat Bertekad untuk
mewujudkan
pemerintahan yang bersih
dari KKN
Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia pada
Masa Reformasi
(21 Mei 1998 – Sekarang)
Ciri-ciri pemerintah konstitusional pada sistem pemerintahan yang
demokratis pada masa reformasi