Anda di halaman 1dari 45

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM

PERNAFASAN
DI SUSUN OLEH KLOMPOK II
DOSEN PEMBIMBING :
dr. ELVI HARIYANI
PENGERTIANNYA :
• Sistem pernafasan pada dasarnya dibentuk
oleh jalan atau saluran nafas dan paru-paru
beserta pembungkusnya (pleura) dan rongga
dada yang melindunginya. Di dalam rongga
dada terdapat juga jantung di dalamnya.
Rongga dada dipisahkan dengan rongga perut
oleh diafragma. Saluran nafas yang dilalui
udara adalah sebagai berikut:
• hidung
• faring
• Laring
• Trakea
• bronkus,
• Bronkiolus
• alveoli.
Hidung
• Nares anterior adalah saluran-saluran di dalam
rongga hidung. Saluran-saluran itu bermuara ke
dalam bagian yang dikenal sebagai vestibulum.
Rongga hidung dilapisi sebagai selaput lendir
yang sangat kaya akan pembuluh darah, dan
bersambung dengan lapisan farinx dan dengan
selaput lendir sinus yang mempunyai lubang
masuk ke dalam rongga hidung. Septum nasi
memisahkan kedua cavum nasi.
Gambarnya adalah:
• Struktur ini tipis terdiri dari tulang dan tulang
rawan, sering membengkok kesatu sisi atau
sisi yang lain, dan dilapisi oleh kedua sisinya
dengan membran mukosa. Dinding lateral
cavum nasi dibentuk oleh sebagian maxilla,
palatinus, dan os. Sphenoidale. Tulang
lengkung yang halus dan melekat pada dinding
lateral dan menonjol ke cavum nasi adalah :
conchae superior, media, dan inferior.
• Tulang-tulang ini dilapisi oleh membrane mukosa.
Dasar cavum nasi dibentuk oleh os frontale dan os
palatinus sedangkan atap cavum nasi adalah celah
sempit yang dibentuk oleh os frontale dan os
sphenoidale. Membrana mukosa olfaktorius, pada
bagian atap dan bagian cavum nasi yang
berdekatan, mengandung sel saraf khusus yang
mendeteksi bau. Dari sel-sel ini serat saraf melewati
lamina cribriformis os frontale dan kedalam bulbus
olfaktorius nervus cranialis I olfaktorius.
• Sinus paranasalis adalah ruang dalam
tengkorak yang berhubungan melalui lubang
kedalam cavum nasi, sinus ini dilapisi oleh
membrana mukosa yang bersambungan
dengan cavum nasi. Lubang yang membuka
kedalam cavum nasi :
1. Lubang hidung
2. Sinus Sphenoidalis, diatas concha superior
3. Sinus ethmoidalis, oleh beberapa lubang
diantara concha superior dan media dan
diantara concha media dan inferior
4. Sinus frontalis, diantara concha media dan
superior
5. Ductus nasolacrimalis, dibawah concha inferior.
Pada bagian belakang, cavum nasi membuka
kedalam nasofaring melalui appertura nasalis
posterior.
Faring (tekak)

• Adalah pipa berotot yang berjalan dari dasar


tengkorak sampai persambungannya dengan
oesopagus pada ketinggian tulang rawan
krikoid. Maka letaknya di belakang larinx
(larinx-faringeal). Orofaring adalah bagian dari
faring merrupakan gabungan sistem respirasi
dan pencernaan.
Laring (tenggorok)

• Terletak pada garis tengah bagian depan leher,


sebelah dalam kulit, glandula tyroidea, dan
beberapa otot kecila, dan didepan laringofaring
dan bagian atas esopagus.
Laring merupakan struktur yang lengkap terdiri
atas:
1. cartilago yaitu cartilago thyroidea, epiglottis,
cartilago cricoidea, dan 2 cartilago arytenoidea
2. Membarana yaitu menghubungkan cartilago
satu sama lain dan dengan os.
• Hyoideum, membrana mukosa, plika vokalis, dan otot yang
bekerja pada plica vokalis
Cartilago tyroidea à berbentuk V, dengan V menonjol
kedepan leher sebagai jakun. Ujung batas posterior diatas
adalah cornu superior, penonjolan tempat melekatnya
ligamen thyrohyoideum, dan dibawah adalah cornu yang
lebih kecil tempat beratikulasi dengan bagian luar cartilago
cricoidea.
Membrana Tyroide à mengubungkan batas atas dan cornu
superior ke os hyoideum.
Membrana cricothyroideum à menghubungkan batas
bawah dengan cartilago cricoidea.
Trachea atau batang tenggorok

• Adalah tabung fleksibel dengan panjang kira-kira 10 cm


dengan lebar 2,5 cm. trachea berjalan dari cartilago
cricoidea kebawah pada bagian depan leher dan dibelakang
manubrium sterni, berakhir setinggi angulus sternalis (taut
manubrium dengan corpus sterni) atau sampai kira-kira
ketinggian vertebrata torakalis kelima dan di tempat ini
bercabang mcnjadi dua bronckus (bronchi). Trachea
tersusun atas 16 – 20 lingkaran tak- lengkap yang berupan
cincin tulang rawan yang diikat bersama oleh jaringan
fibrosa dan yang melengkapi lingkaran disebelah belakang
trachea, selain itu juga membuat beberapa jaringan otot.
Bronchus

• Bronchus yang terbentuk dari belahan dua trachea


pada ketinggian kira-kira vertebrata torakalis
kelima, mempunyai struktur serupa dengan trachea
dan dilapisi oleh.jenis sel yang sama. Bronkus-
bronkus itu berjalan ke bawah dan kesamping ke
arah tampuk paru. Bronckus kanan lebih pendek
dan lebih lebar, dan lebih vertikal daripada yang
kiri, sedikit lebih tinggi darl arteri pulmonalis dan
mengeluarkan sebuah cabang utama lewat di
bawah arteri, disebut bronckus lobus bawah.
• Bronkus kiri lebih panjang dan lebih langsing dari yang
kanan, dan berjalan di bawah arteri pulmonalis sebelurn di
belah menjadi beberapa cabang yang berjalan kelobus atas
dan bawah.
Cabang utama bronchus kanan dan kiri bercabang lagi
menjadi bronchus lobaris dan kernudian menjadi lobus
segmentalis. Percabangan ini berjalan terus menjadi
bronchus yang ukurannya semakin kecil, sampai akhirnya
menjadi bronkhiolus terminalis, yaitu saluran udara terkecil
yang tidak mengandung alveoli (kantong udara).
Bronkhiolus terminalis memiliki garis tengah kurang lebih I
mm.
• Bronkhiolus tidak diperkuat oleh cincin tulang rawan. Tetapi
dikelilingi oleh otot polos sehingga ukurannya dapat berubah.
Seluruh saluran udara ke bawah sampai tingkat bronkbiolus
terminalis disebut saluran penghantar udara karena fungsi
utamanya adalah sebagai penghantar udara ke tempat
pertukaran gas paru-paru.
Alveolus yaitu tempat pertukaran gas assinus terdiri dari
bronkhiolus dan respiratorius yang terkadang memiliki kantong
udara kecil atau alveoli pada dindingnya. Ductus alveolaris
seluruhnya dibatasi oleh alveoilis dan sakus alveolaris
terminalis merupakan akhir paru-paru, asinus atau.kadang
disebut lobolus primer memiliki tangan kira-kira 0,5 s/d 1,0 cm.
• Terdapat sekitar 20 kali percabangan mulai dari trachea
sampai Sakus Alveolaris. Alveolus dipisahkan oleh dinding
yang dinamakan pori-pori kohn.
• Paru-Paru
• Paru-paru terdapat dalam rongga thoraks pada bagian kiri
dan kanan. Paru-paru memilki :
1. Apeks, Apeks paru meluas kedalam leher sekitar 2,5 cm
diatas calvicula
2. permukaan costo vertebra, menempel pada bagian dalam
dinding dada
3. permukaan mediastinal, menempel pada pericardium,
jantung dan basis.
• Terletak pada diafragma paru-paru juga Dilapisi oleh pleura
yaitu parietal pleura dan visceral pleura. Di dalam rongga
pleura terdapat cairan surfaktan yang berfungsi untuk
lubrikasi. Paru kanan dibagi atas tiga lobus yaitu lobus
superior, medius dan inferior sedangkan paru kiri dibagi dua
lobus yaitu lobus superior dan inferior. Tiap lobus dibungkus
oleh jaringan elastik yang mengandung pembuluh limfe,
arteriola, venula, bronchial venula, ductus alveolar, sakkus
alveolar dan alveoli. Diperkirakan bahwa stiap paru-paru
mengandung 150 juta alveoli, sehingga mempunyai
permukaan yang cukup luas untuk tempat
permukaan/pertukaran gas.
• Suplai Darah
1. arteri pulmonalis
2. arteri bronkialis
• Innervasi
1. Parasimpatis melalui nervus vagus
2. Simpatis mellaui truncus simpaticus
Sirkulasi Pulmonal
• Paru-paru mempunyai 2 sumber suplai darah, dari
arteri bronkialis dan arteri pulmonalis. Darah di atrium
kanan mengair keventrikel kanan melalui katup AV
lainnya, yang disebut katup semilunaris (trikuspidalis).
Darah keluar dari ventrikel kanan dan mengalir
melewati katup keempat, katup pulmonalis, kedalam
arteri pulmonais. Arteri pulmonais bercabang-cabang
menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri yang masing-
masing mengalir keparu kanan dan kiri. Di paru arteri
pulmonalis bercabang-cabang berkali-kali menjadi
erteriol dan kemudian kapiler.
• Setiap kapiler memberi perfusi kepada saluan pernapasan,
melalui sebuah alveolus, semua kapiler menyatu kembali
untuk menjadi venula, dan venula menjadi vena. Vena-vena
menyatu untuk membentuk vena pulmonalis yang besar.
Darah mengalir di dalam vena pulmonalis kembali keatrium
kiri untuk menyelesaikan siklus aliran darah. Jantung, sirkulasi
sistemik, dan sirkulasi paru. Tekanan darah pulmoner sekitar
15 mmHg. Fungsi sirkulasi paru adalah karbondioksida
dikeluarkan dari darah dan oksigen diserap, melalui siklus
darah yang kontinyu mengelilingi sirkulasi sistemik dan par,
maka suplai oksigen dan pengeluaran zat-zat sisa dapat
berlangsung bagi semua sel.
Gambarnya adalah :
• Rongga dada diperkuat oleh tulang-tulang yang
membentuk rangka dada. Rangka dada ini
terdiri daricostae (iga-iga),sternum (tulang dada)
tempat sebagian iga-iga menempel di depan,
dan vertebra torakal (tulang belakang) tempat
menempelnya iga-iga di bagian belakang.
• Terdapat otot-otot yang menempel pada rangka
dada yang berfungsi penting sebagai otot
pernafasan.
Otot-otot yang berfungsi dalam bernafas adalah
sebagai berikut :

1. interkostalis eksterrnus (antar iga luar) yang mengangkat


masing-masing iga.
2. sternokleidomastoid yang mengangkat sternum (tulang
dada).
3. skalenus yang mengangkat 2 iga teratas.
4. interkostalis internus (antar iga dalam) yang menurunkan
iga-iga.
5. otot perut yang menarik iga ke bawah sekaligus membuat
isi perut mendorong diafragma ke atas.
6. otot dalam diafragma yang dapat menurunkan diafragma.
Gambarnya adalah :
• Percabangan saluran nafas dimulai dari trakea
yang bercabang menjadi bronkus kanan dan
kiri. Masing-masing bronkus terus bercabang
sampai dengan 20-25 kali sebelumsampai ke
alveoli. Sampai dengan percabangan bronkus
terakhir sebelum bronkiolus,
Gambarnya adalah :
• Bronkus dilapisi oleh cincin tulang rawan
untuk menjaga agar saluran nafas tidakkolaps
• atau kempis sehingga aliran udara lancar.
• Bagian terakhir dari perjalanan udara adalah
dialveoli. Di sini terjadi pertukaran oksigendan
karbondioksida dari pembuluh darah kapiler
dengan udara. Terdapat sekitar 300 jutaalveoli
di kedua paru dengan diameter masing-
masing rata-rata 0,2 milimeter.
Proses Sistem Pernapasan/Respirasi Pada
Manusia
• Pengertian pernafasan atau respirasi adalah
suatu proses mulai dari pengambilan
oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga
penggunaan energi di dalam tubuh. Menusia
dalam bernapas menghirup oksigen dalam
udara bebas dan membuang karbondioksida
ke
lingkungan.
• Respirasi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu
:
1. Respirasi Luar yang merupakan pertukaran
antara O2 dan CO2 antara darah dan udara.
2. Respirasi Dalam yang merupakan pertukaran
O2 dan CO2 dari aliran darah ke sel-sel
tubuh.
• Dalam mengambil nafas ke dalam tubuh dan membuang napas ke
udara dilakukan dengan dua cara pernapasan, yaitu :
 Respirasi / Pernapasan Dada
- Otot antar tulang rusuk luar berkontraksi atau mengerut
- Tulang rusuk terangkat ke atas
- Rongga dada membesar yang mengakibatkan tekanan udara dalam
dada kecil sehingga
udara masuk ke dalam badan.
 Respirasi / Pernapasan Perut
- Otot difragma pada perut mengalami kontraksi
- Diafragma datar
- Volume rongga dada menjadi besar yang mengakibatkan tekanan
udara pada dada
mengecil sehingga udara pasuk ke paru-paru.
• Normalnya manusia butuh kurang lebih 300
liter oksigen perhari. Dalam keadaan tubuh
bekerja berat maka oksigen atau O2 yang
diperlukan pun menjadi berlipat-lipat kali dan
bisa sampai 10 hingga 15 kalilipat. Ketika
oksigen tembus selaput alveolus, hemoglobin
akan mengikat oksigen yang banyaknya akan
disesuaikan dengan besar kecil tekanan udara.
• Pada pembuluh darah arteri, tekanan oksigen dapat
mencapat 100 mmHg dengan 19 cc oksigen.
Sedangkan pada pembuluh darah vena tekanannya
hanya 40 milimeter air raksa dengan 12 cc oksigen.
Oksigen yang kita hasilkan dalam tubuh kurang
lebih sebanyak 200 cc di mana setiap liter darah
mampu melarutkan 4,3 cc karbondioksida / CO2.
CO2 yang dihasilkan akan keluar dari jaringan
menuju paruparu dengan bantuan darah.
• Proses Kimiawi Respirasi Pada Tubuh Manusia :
1. Pembuangan CO2 dari paru-paru : H + HCO3 --->
H2CO3 ---> H2 + CO2
2. Pengikatan oksigen oleh hemoglobin : Hb + O2 ---
> HbO2
3. Pemisahan oksigen dari hemoglobin ke cairan
sel : HbO2 ---> Hb + O2
4. Pengangkutan karbondioksida di dalam tubuh :
CO2 + H2O ---> H2 + CO2
Kelainan/Gangguan Sistem
Pernapasan/Respirasi pada Manusia
• Sistem peredaran oksigen yang diperlukan
oleh tubuh manusia bisa mengalami
• gangguan atau kelainan disertai penjelasan
pengertian atau definisi singkat yaitu seperti :
Kelainan/Gangguan/Penyakit Saluran Pernapasan

• Penyempitan saluran pernafasan akibat asma


atau bronkitis. Bronkis disebabkan oleh
bronkus yang dikelilingi lendir cairan peradangan
sedangkan asma adalah penyempitan
saluran pernapasan akibat otot polos pada
saluran pernapasan mengalami kontraksi yang
mengganggu jalan napas.
• Sinusitis, adalah radang pada rongga hidung
bagian atas.
• Renitis, adalah gangguan radang pada hidung.
• Pembengkakan kelenjar limfe pada sekitar
tekak dan hidung yang mempersempit jalan
nafas. Penderita umumnya lebih suka
menggunakan mulut untuk bernapas.
• Pleuritis, yaitu merupakan radang pada selaput
pembungkus paru-paru atau disebut pleura.
• Bronkitis, adalah radang pada bronkus.
Kelainan/Gangguan/Penyakit Dinding Alveolus

• PNEMONIA BAKTERI
• Pnemonia yaitu infeksi akut yang terjadi pada
paru / saluran napas bagian bawah
Klasifikasi :
 Berdasarkan luas lesi dapat dibedakan:
 Bronkopnemonia .
 Pnemonia segmental.
 Pnemonia lobar.
 Pleropnemonia.
• Berdasarkan mekanisme terjadinya, dibedakan atas :
 Pnemonia yang didapat diluar Rumah sakit /
didalam masyarakat ("Community
 Acquired Pneumonia") Pada umumnya disebabkan
oleh kuman gram positip.
 Pnemonia yang didapat di Rumah sakit (" Hospital
Acquired Pneumonia" /
 Nosocomial Pneumonia )pada umumnya disebabkan
oleh kuman gram negatip.
 Pnemonia pada penderita daya tahan tubuh
menurun (Immunocompromized
 Pneumonia) Pada- umumnya disebabkan oleh
mikroorganisme yang biasanya tidak
 patogen pada tubuh normal.

• Masuknya air ke alveolus.


Kelainan/Gangguan/Penyakit Sistem Transportasi Udara

a. Kontaminasi gas CO / karbon monoksida atau


CN / sianida.
b. Kadar haemoglobin / hemoglobin yang kurang
pada darah sehingga menyebabkan
tubuh kekurangan oksigen atau kurang darah
alias anemia.
1. Asma
• Semua serangan penyakit asma harus dicegah.
Serangan penyakit asma dapat dicegah jika faktor
pemicunya diketahui dan bisa dihindari. Serangan
yang dipicu oleh olah raga bisa dihindari dengan
meminum obat sebelum melakukan olah raga.
• Ada usaha-usaha pencegahan yang dapat
dilakukan untuk mencegah datangnya serangan
penyakit asma, antara lain :
a.Menjaga kesehatan
b.Menjaga kebersihan lingkungan
c.Menghindarkan faktor pencetus serangan penyakit
asma
d.Menggunakan obat-obat antipenyakit asma.
2. Kanker Paru-paru Pengobatannya :
a. Pembedahan
b. Radiasi
c. Kemoterapi
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai