PAS MK Komputasi & Perancangan Model Hakiim Syuhada 2040303005
PAS MK Komputasi & Perancangan Model Hakiim Syuhada 2040303005
2040303005
Topic one
Gambar 3. menunjukkan grafik temperatur di titik pusat masing – masing pelat tipis platina dan seng terhadap
waktu selama 10 detik. Temperatur pusat pelat seng lebih tinggi daripada temperatur pusat pelat platina.
Perhitungan nilai temperatur di titik pusat pelat dilakukan untuk memudahkan dalam mengetahui gradien
temperatur masing – masing pelat yang diasumsikan temperatur awal di titik pusat tersebut adalah tempereratur
ruang. Berdasarkan dari hasil sebaran temperatur kedua pelat diatas, pelat tipis seng adalah bahan konduktor yang
lebih baik daripada konduktor pelat tipis platina
Topic two
Pengelasan logam sejenis
Kasus konduksi dengan batas konveksi pada proses pengelasan yang dikerjakan
dengan metode beda hingga ditampilkan dengan susunan grid 61 x 41 dengan ∆x =
∆y = 0,005 langkah waktu ∆t = 0,001 dan koefisien perpindahan panas konveksi (h)
= 40 W/m2 . oC, dengan kecepatan pengelasan 0,003 m/s, suhu lingkungan sekitar
diasumsikan 30oC.
Dari Gambar 8 menunjukkan distribusi temperatur dari proses pengelasan logam
sejenis baja karbon rendah SS 400 dengan variasi terhadap waktu. Dari hasil
pengelasan di atas menunjukkan distribusi temperatur yang halus, dapat kita ketahui
bahwa nilai konduktivitas termal suatu material berbanding lurus dengan luas
penyebaran dari perambatan panas material, semakin tinggi nilai konduktivitas
termal suatu material maka semakin luas pula penyebaran dari perambatan panas
material.
Pengelasan logam tak sejenis
Kasus konduksi dengan batas konveksi pada proses pengelasan antara baja karbon
rendah SS 400 dengan baja tahan karat AISI 304 yang dikerjakan dengan metode
beda hingga ditampilkan dengan susunan grid 61x41 dengan ∆x = ∆y = 0,005
langkah waktu ∆t = 0,001 dan koefisien perpindahan panas konveksi (h) = 40
W/m2 .K, dengan kecepatan pengelasan = 0,003 m/s, suhu lingkungan sekitar
diasumsikan = 30oC.
Topic three
Simulasi Numerik
Agar lebih memahami proses dari metode ini, maka ditunjukkan simulasi menggunakan software Scilab untuk
penyelesaian numerik skema eksplisit dan implisit pada persamaan panas berdimensi satu. Penyelesaian skema eksplisit
dan implisit persamaan panas dimensi satu dengan bentuk pada Persamaan (25) dan Persamaan (32) yang sudah diketahui
sebelumnya, dengan menerapkan nilai awal dan syarat batas Pada Persamaan (9) dan diketahui nilai dari ∆ 𝑡 = 0.0002,∆ 𝑥 =
0.02 dan 𝐾 = 1 maka untuk mecari solusi dari bentuk 𝑢𝑖 𝑗+1 pada skema eksplisit dan implisit diperoleh solusi numerik
untuk 𝑗 = 1, … , 50 dan 𝑖 = 1, … , 51, yakni dinyatakan dalam Tabel 3 dan Tabel 4
Apabila nilai solusi numerik di Tabel 3 dan Tabel 4 dilakukan perbandingan dengan
solusi eksak menggunakan Persamaan (10), maka dengan menggunakan rumus |
ℯ𝐸𝑘𝑠𝑎𝑘 − ℯ𝐸𝑘𝑠𝑝𝑙𝑖𝑠𝑖𝑡| dan |ℯ𝐸𝑘𝑠𝑎𝑘 − ℯ𝐼𝑚𝑝𝑙𝑖𝑠𝑖𝑡| diperoleh suatu galat antara eksak
dan eksplisit dan galat antara eksak dan implisit yang kemudian disajikan dalam Tabel
5
Thank
You
SOMEONE@EXAMPLE.
COM