MATAKULIAHPROSESPERLAKUANPANASDANPERMUKAAN
Disusun Oleh :
Transformasi Fasa
Konsep transformasi fasa adalah mempelajari pengembangan mikro struktur dari suatu
material dan pengaruhnya terhadap sifat mekanik. Transformasi secara umum dibagi menjadi
tiga,yaitu;
a. Transformasi yang tidak bergantung pada komposisi.
contoh: pembekuan logam murni, allotropic transformasi, rekristalisasi dan
pertumbuhan butir.
b. Transformasi yang bergantung pada komposisi fasa.
Contoh: transformasi pada fasa eutektoid.
c. Transformasi pada fasa mestabil
Contoh: martensite transformasi.
Dalam proses perubahan fasa pada temperatur tertentu, terjadi mekanisme transformasi yang
berefek pada struktur mikro dan sifat mekanik yang dihasilkan. Mekanisme transformasi fasa
ada 2, yaitu:
a. Difusi: perubahan terjadi pada temperatur tinggi dan dalam waktu pendinginan yang
lama.
b. Geser (slip): perubahan pada temperatur tinggi dengan laju pendinginan cepat.
Transformasi fasa bisa terjadi dengan memvariasikan temperatur, komposisi dan tekanan.
Perubahan temperatur terhadap fasa dapat dilihat menggunakan diagram fasa. Namun
untuk mengetahui struktur mikro akibat laju pendinginan dapat diketahui melalui diagram
transformasi fasa. berikut merupakan diagram fasa Fe-Fe3C
Diagram Fasa Fe-Fe3C adalah diagram yang menampilkan hubungan antara temperatur
dimana terjadi perubahan fasa selama proses pendinginan lambat dan pemanasan lambat
dengan kandungan karbon (%C). Diagram fasa besi dan karbida besi Fe3C ini menjadi
landasan untuk laku panas kebanyakan jenis baja yang kita kenal. Diagram fasa ini dibatasi
dengan komposisi karbon sampai 6,7%. Diagram fasa Fe-C sangat penting di bidang
metalurgi karena sangat bermanfaat di dalam menjelaskan perubahan-perubahan fasa Baja
(paduan logam Fe-C). Baja merupakan logam yang banyak dipakai di bidang teknik karena
kekuatan tarik yang tinggi dan keuletan yang baik. Paduan ini mempunyai sifat mampu
bentuk (formability) yang baik dan sifat-sifat mekaniknya dapat diperbaiki dengan jalan
perlakuan panas atau perlakuan mekanik. Fungsi diagram fasa adalah memudahkan
memilih temperatur pemanasan yang sesuai untuk setiap proses perlakuan panas baik
proses anil, normalizing maupun proses pengerasan. Manfaat diagram fasa karbida besi
a. Fasa yang terjadi pada komposisi dan temperatur yang berbeda dengan kondisi
pendinginan lambat.
b. Temperatur pembekuan dan daerah-daerah pembekuan paduan Fe-C bila dilakukan
pendinginan lambat.
c. Temperatur cair dari masing-masing paduan.
d. Batas-batas kelarutan atau batas kesetimbangan dari unsur karbon pada fasa tertentu.
e. Reaksi-reaksi metalurgis yang terjadi, yaitu reaksi eutektik, peritektik dan eutektoid.
Gambar dibawah menunjukkan diagram IT dari baja paduan rendah DIN 50CrV4. Daerah
pembentukan fasa struktur ferit (F), perlit (P), dan bainit (B) seperti yang diposisikan pada
diagram waktu-suhu (absisnya selalu dalam skala logaritmik) hanya berlaku dalam kondisi
pendinginan cepat dari suhu austenisasi ke suhu transformasi yang dipilih dan penahanan
selanjutnya pada suhu tersebut.
Hardening adalah memanaskan logam sampai temperatur tertentu dengan waktu beberapa
lama pada temperatur itu, kemudian didinginkan dengan cepat, sehingga menimbulkan
suatu susunan yang keras. Hardening bertujuan untuk meningkatkan kekerasan,
ketahanan aus dan ketangguhan dengan kombinasi kekerasan. Proses hardening ini
menyebabkan pada susunan atom±atom yang teratur timbul tegangan dan logam itu
menjadi keras.
Sedangkan Quenching adalah proses pendinginan cepat yang mengubah sifat spesifik
material dengan memanipulasi laju pendinginan. Bahan tersebut dipanaskan di atas suhu
rekristalisasi tetapi di bawah titik leleh untuk memungkinkan restrukturisasi butiran yang
diikuti dengan pendinginan terkontrol hingga suhu yang telah ditentukan.Hardenability
atau pengerasan secara normal dapat didefinisikan sebagai kemampuan dari material
berbahan besi untuk mendapatkan kekerasan setelah Austenisasi (Austenization) dan
Pendinginan (Quenching). Kemampuan untuk mencapai tingkat kekerasan tertentu
dikaitkan dengan pencapaian tertinggi kekerasan. Pertama-tama, hal ini bergantung pada
kandungan karbon dalam bahan, dan lebih khusus lagi, pada jumlah karbon yang terlarut
dalam austenit setelah perlakuan austenitisasi, karena jumlah karbon ini berperan dalam
transformasi austenit menjadi martensit dan mempunyai relevansi mempengaruhi
kekerasan martensit
HARDENING QUENCHING
1. Quenching 1 . Water Quenching
1. Tempering 2 . Oil Quenching
2. Precipitation 3 . Polymer Quenching
3. Cold Working 4 . Salt Bath Quenching
4. Case Hardening 5 . Air Quenching
5. Flame Hardening 6 . Pressurized Gas Quenching
Tahap Pemulihan
- Tahap ini adalah saat tungku atau alat pemanas lainnya digunakan untuk menaikkan
suhu material sedemikian rupa sehingga tekanan internal dihilangkan.
Tahap Rekristalisasi
- Pemanasan bahan melebihi suhu rekristalisasi tetapi di bawah titik lelehnya
menyebabkan terbentuknya butiran baru tanpa tegangan sisa.
Tahap Pertumbuhan Gabah
- Mendinginkan material pada kecepatan tertentu menyebabkan terbentuknya butiran
baru. Setelah itu material akan lebih bisa dikerjakan.
Annealing digunakan untuk membalikkan efek pengerasan kerja, yang dapat terjadi
selama proses seperti pembengkokan, pembentukan dingin, atau penarikan. Jika material
menjadi terlalu keras, hal ini dapat membuat pengerjaan menjadi tidak mungkin atau
mengakibatkan retak
Beberapa Anealing yang umum digunakan di industry seperti :
- Full Annealing : Material dipanaskan ke suhu di atas titik kritisnya (suhu di mana
struktur kristal menjadi sepenuhnya austenitik), diadakan pada suhu tersebut selama
periode waktu tertentu, dan kemudian didinginkan perlahan-lahan di dalam tungku.
Proses ini menghilangkan tegangan internal dan menghasilkan struktur butir yang
halus.
- Isothermal Annealing : Material dipanaskan ke suhu sedikit di atas titik kritisnya dan
kemudian diadakan pada suhu tersebut untuk jangka waktu yang lama untuk
mencapai struktur yang seragam. Kemudian, material didinginkan dengan cepat ke
suhu ruangan.
- Process Annealing : Juga dikenal sebagai stress-relief annealing, digunakan untuk
mengurangi kekerasan dan meningkatkan kekerutan. Material dipanaskan ke suhu di
bawah titik kritisnya dan kemudian didinginkan dalam udara diam. Proses ini sering
digunakan untuk material yang telah dikerjakan dingin untuk membuatnya lebih
mudah untuk dikerjakan.
- Recrystallization Annealing : Digunakan untuk menghilangkan efek pemrosesan
dingin dan merangsang pembentukan gugus butir baru yang bebas tegangan. Material
dipanaskan ke suhu di bawah titik lelehnya tetapi di atas suhu rekristalisasi dan
kemudian didinginkan perlahan-lahan.
- Normalizing : Mirip dengan annealing, tetapi material didinginkan di udara diam
daripada di dalam tungku. Proses ini menghasilkan struktur butir yang lebih halus dan
seragam dibandingkan dengan full annealing.
Proses tempering sangat bergantung pada temperatur temper, ditinjau dari aspek capaian
kekerasannya temperatur temper dibagi menjadi 3 kelompok sebagai berikut
- Temperatur suhu rendah, temperatur 150-300C. Mengurangi tegangan kerut dan
kerapuhan baja
- Temperatur suhu menengah, temperatur 300-500C. Menambah keuletan dan sedikit
mengurangi kekerasan
- Temperatur suhu tinggi, temperatur 500-650C. Memberikan daya keuletan yang besar
dan kekerasannya menjadi lebih rendah
Stress relieving adalah proses perlakuan panas yang bertujuan untuk mengurangi
tegangan internal dalam material yang dihasilkan selama proses pembentukan,
pengelasan, atau perlakuan panas sebelumnya. Proses ini penting untuk mengurangi
risiko distorsi atau retak pada material yang dapat terjadi akibat akumulasi tegangan
internal.
HARDENING
1.Apa yang dimaksud dengan hardening dalam konteks material science?
Jawaban: Hardening adalah proses perlakuan panas yang bertujuan untuk meningkatkan
kekerasan material dengan mengubah struktur mikro dari material tersebut.
2.Apa tujuan utama dari proses hardening dalam material science?
Jawaban: Tujuan utama dari proses hardening adalah untuk meningkatkan kekerasan dan
ketahanan aus material, sehingga meningkatkan daya tahan dan kinerja material dalam aplikasi
yang berat.
3.Apa perbedaan antara hardening dan tempering?
Jawaban: Hardening bertujuan untuk meningkatkan kekerasan material dengan pendinginan
cepat setelah pemanasan, sedangkan tempering bertujuan untuk mengurangi kekerasan yang
berlebihan yang dihasilkan oleh proses hardening dengan memanaskan material pada suhu yang
lebih rendah.
4.Apa saja metode hardening yang umum digunakan dalam material science?
Jawaban: Metode hardening yang umum digunakan termasuk quenching (pendinginan cepat
setelah pemanasan), carburizing (penambahan karbon pada permukaan material), dan nitriding
(penambahan nitrogen pada permukaan material).
5.Bagaimana proses hardening mempengaruhi struktur dan sifat material?
Jawaban: Proses hardening mengubah struktur mikro material, biasanya dengan membentuk
struktur martensitik yang keras dan rapuh. Ini meningkatkan kekerasan material tetapi seringkali
mengurangi ketangguhan dan keuletan.
ANNEALING
1. *Pertanyaan:* Apa yang dimaksud dengan proses annealing dalam konteks pengolahan
material?
*Jawaban:* Annealing adalah proses pemanasan material pada suhu tertentu, diikuti oleh
pendinginan perlahan untuk mengurangi kekerasan dan meningkatkan struktur mikro material.
2. *Pertanyaan:* Apa tujuan utama dari proses annealing?
*Jawaban:* Tujuan annealing adalah mengurangi kekerasan, meningkatkan keuletan, dan
mengurangi ketegangan internal dalam material.
3. *Pertanyaan:* Bagaimana perbedaan antara annealing dan hardening?
*Jawaban:* Annealing bertujuan untuk mengurangi kekerasan, sementara hardening bertujuan
meningkatkan kekerasan material melalui pendinginan cepat.
4. *Pertanyaan:* Apa yang terjadi pada struktur mikro material selama proses annealing?
*Jawaban:* Struktur mikro material berubah, kristal yang lebih besar dan lebih teratur
terbentuk, mengurangi ketegangan dan meningkatkan sifat mekanis.
5. *Pertanyaan:* Kapan situasi yang tepat untuk menerapkan proses annealing?
*Jawaban:* Proses annealing umumnya diterapkan setelah proses pengolahan yang dapat
meningkatkan kekerasan material, seperti pengerasan atau deformasi, untuk mengembalikan sifat
material ke kondisi yang lebih diinginkan.
TEMPERING
1. *Pertanyaan:* Apa itu tempering dalam konteks pengolahan material?
*Jawaban:* Tempering adalah proses pemanasan dan pendinginan kontrol untuk mengurangi
kekerasan dan meningkatkan ketangguhan suatu material, seperti baja.
SELF RELEAVING
1. *Pertanyaan:* Apa yang dimaksud dengan stress relieving dalam pengolahan material?
*Jawaban:* Stress relieving adalah proses pemanasan material pada suhu yang relatif rendah
untuk mengurangi ketegangan internal yang dapat timbul selama proses pengolahan.
2. *Pertanyaan:* Mengapa stress relieving diterapkan setelah proses pengolahan material
tertentu?
*Jawaban:* Stress relieving dilakukan untuk mengurangi ketegangan yang mungkin
terakumulasi selama proses seperti pengelasan atau deformasi, meningkatkan ketangguhan dan
mencegah retak pada material.
3. *Pertanyaan:* Bagaimana suhu dan waktu pemanasan dapat memengaruhi efektivitas stress
relieving?
*Jawaban:* Suhu yang lebih tinggi dan waktu pemanasan yang lebih lama cenderung
menghasilkan efek stress relieving yang lebih baik.
4. *Pertanyaan:* Apa perbedaan utama antara stress relieving dan annealing?
*Jawaban:* Meskipun keduanya melibatkan pemanasan material, stress relieving bertujuan
untuk mengurangi ketegangan tanpa mengubah struktur mikro, sementara annealing mengubah
struktur mikro untuk meningkatkan keuletan dan kekerasan.
5. *Pertanyaan:* Kapan waktu yang tepat untuk menerapkan proses stress relieving dalam proses
manufaktur?
*Jawaban:* Stress relieving umumnya diterapkan setelah proses pengelasan, machining, atau
deformasi yang dapat menyebabkan akumulasi ketegangan pada material, untuk memastikan
kinerja dan integritas material yang optimal.