Anda di halaman 1dari 8

JURNAL TEKNIK MESIN

PERLAKUAN PANAS

DIAGRAM PERLAKUAN PANAS

PENYUSUN :

RIZALDI LUGMAN SYAMSA M. (1422100007)

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
PERLAKUAN PANAS
JURNAL TEKNIK MESIN
Universitas 17 Agustus 1945
Surabaya

DIAGRAM PERLAKUAN PANAS


Rizaldi Lugman Syamsa Mahendra[1]
Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Indonesia
email: rizaldylugman@gmail,com

ABSTRAK
Perlakuan panas merupakan suatu metode yang bermaksud untuk mengubah sifat fisik
maupun terkadang sifat kimia dari suatu material. Struktur mikro utama dari besi dan baja
terdiri dari austenite, ferrite, cementite, dan perlite. Pada diagram perlakuan panas terdapat
penjelasan mengenai pembentukan struktur mikro baik itu berdasarkan kadar karbon, waktu
pendinginan, maupun laju pendinginan. Untuk mengetahui jenis diagram yang digunakan dalam
ilmu perlakuan panas, diperlukannya beberapa sumber seperti E-book, jurnal, dan artikel untuk
mendapatkan informasi mengenai topik tersebut untuk selanjutnya dirangkum mengambil inti
dari pembahasan. Terdapat Diagram fasa Fe-Fe3 merupakan diagram yang menampilkan
hubungan antara temperature dengan terjadinya perubahan fasa selama proses pendinginan
lambat dengan persentase kandungan karbon. Diagram CCT (Continous Cooling
Transformation) merupakan diagram yang menggambarkan hubungan antara laju pendinginan
kontinyu dengan fasa atau struktur yang membentuk setelah terjadinya transformasi fasa. Dan
diagram TTT adalah suatu diagram yang menghubungkan transformasi austenit terhadap waktu
dan temperature. Ketiga diagram ini memiliki hubungan yang erat karena proses transformasi
struktur mikro pada saat diperlakukan panas dapat dibaca dengan menggunakan diagram fasa
namun untuk kondisi tidak setimbang diagram fasa tidak dapat digunakan, untuk kondisi seperti
ini maka digunakan diagram TTT. Namun kekurangan pada diagram TTT adalah sebagai
penentu transformasi awal dan akhir yang hasilnya tidak relevan. Oleh karena itu kekurangan
tersebut dibantu oleh diagram CCT.

Kata kunci: diagram, fasa, struktur mikro.


I. PENDAHULUAN dalam pengelasan. Perlakuan panas perlu
Perlakuan panas merupakan suatu dilakukan untuk mengurangi perubahan bentuk
metode yang bermaksud untuk mengubah sifat pada saat dilakukan proses machining serta
fisik maupun terkadang sifat kimia dari suatu setelah dikerjakan atau hasil suatu konstruksi,
material. Proses perlakuan panas adalah mengubah sifat sifat bahan dan menghilangkan
kombinasi dari proses pemanasan biasanya tegangan tegangan sisa. Pada material logam
pada suhu ekstrim dan pendinginan dengan ini tersusun dari Kristal Kristal kecil yang
kecepatan tertentu dengan atau tanpa disebut butir atau kristalit. Kristal inilah yang
mengubah komposisi. Tujuan dari proses ini menjadi faktor utama untuk menentukan sifat
adalah untuk mendapat sifat mekanik atau mekanis logam secara keseluruhan. Proses
kimia yang diinginkan. Selain untuk mengubah perlakuan panas ini menyediakan cara yang
sifat fisik dan mekanik, terkadang proses heat efisien untuk memanipulasi sifat dari logam
treatment ini terjadi tanpa sengaja seperti
Perlakuan Panas - Jurnal Teknik Mesin

dengan mengendalikan laju difusi, dan tingkat digunakan untuk membantu proses
pendinginan dalam struktur mikro tersebut [1]. pembentukan struktur mikro pada saat proses
Pada ilmu perlakuan panas, perlakuan panas berlangsung. Diperlukannya
digunakannya beberapa diagram. Diagram ini beberapa sumber seperti E-book, jurnal, dan
dimaksudkan untuk membantuk menjelaskan artikel untuk mendapatkan informasi mengenai
tahapan tahapan pada proses perlakuan panas. topik yang dibahas pada jurnal ini. Selanjutnya
Terdapat diagram dengan pembentukan dirangkum untuk mengambil inti dari setiap
struktur mikro dengan pengaruh temperature pembahasan pada beberapa sumber.
terhadap persentase karbon. Ada juga yang
dipengaruhi oleh durasi laju pendinginan yang III. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
akan membentuk suatu struktur mikro. Serta 3.1 Analisis pengamatan
ada diagram yang menjelaskan pengaruh 3.1.1 Diagram Fasa
temperature terhadap waktu yang akan Diagram fasa Fe-Fe3 merupakan
membentuk suatu struktur mikro [2]. diagram yang menampilkan hubungan antara
Pada diagram perlakuan panas terdapat temperature dengan terjadinya perubahan fasa
penjelasan mengenai pembentukan struktur selama proses pendinginan lambat dengan
mikro. Struktur mikro utama dari besi dan baja persentase kandungan karbon. Diagram fasa
terdiri dari austenite yang merupakan larutan sangat penting pada bidang metalurgi sebagai
padat karbon bebas atau ferit dan besi dalam penunjuk perubahan fasa baja. Dari diagram
besi gamma. Austenite ini terbentuk ketika fasa ini kita dapat memperoleh manfaat seperti
baja mengandung karbon hingga 1,8% pada mengetahui fasa yang terjadi pada komposisi
suhu 1130 C. Selanjutnya ada ferrite yang dan temperature yang berbeda dengan kondisi
mengandung sedikit karbon dalam zat besi. pendinginan lambat, temperature pembekuan
Proses pendinginan yang lambat dari baja dan daerah pembekuan paduan Fe-C bila
karbon rendah di bawah suhu kritis dilakukan pendinginan lambat, temperature
menghasilkan struktur ferrite. Lalu ada cair dari masing masing paduan, batas
cementite yang merupakan senywa kimia kelarutan atau kesetimbangan dari unsur
karbon dengan besi atau biasa dikenal besi karbon pada fase tertentu, serta reaksi
karbida. Struktur ini dapat ditemukan di semua metalurgis yang terjadi yaitu reaksi eutektik,
baja yang mengandung lebih dari 0,83 % peritaktik, dan eutectoid. Terdapat dua jenis
karbon. Cementite terbentuk ketika karbon diagram fasa, yang pertama diagram fasa Fe-
menghasilkan kombinasi yang pasti dengan Fe3C 2D yang merupakan diagram fase paling
besi dalam bentuk besi karbida yang sangat sederhana dengan tekanan temperature dari zat
keras. Lalu ada perlite yang terbentuk dari tunggal seperti air.
paduan eutectoid dari ferit dan cementite.
Perlite terbentuk pada baja karbon rendah
dalam bentuk campuran mekanik ferrite dan
cementite dalam perbandingan 87 : 13. Karena
kandungan karbon meningkat melebihi 0,2 %
pada suhu di mana ferrite pertama kali ditolak
dari penurunan aistenite sampai pada atau di
atas 0,8 % karbon tidak ada ferrite bebas yang
ditolak dari austenite. Selain itu juga terdapat
penjelasan tentang pengaruh laju pendinginan
yang akan membentuk struktur mikro [3].

II. PROSEDUR EKSPERIMEN Lalu ada diagram fasa 3D yang menunjukkan


Pada percobaan kali ini dilakukan tiga kuantitas termodinamika. misalnya sebuah
pengamatan mengenai jenis jenis diagram yang
Perlakuan Panas - Jurnal Teknik Mesin

koordinat cartesius dapat menunjukkan


temperature, tekanan, dan volume

Fasa fasa pada diagram Fe-Fe3C


Terdapat ferit atau besi alpha merupakan
larutan padat karbon dan unsur paduan lainnya
Baj
yang terbentuk akibat proses pendinginan yang
a dengan presentase karbon terbagi dalam tiga
lambat dari austenite baja hypotectoid pada
jenis, yang pertama baja hypoeutectoid dengan
saat mencapai suhu A3 dibatasi oleh kelarutan
persentase karbon 0,02-0,76%. Selanjutnya ada
karbon 0,025 % pada suhu 723 C. Sementit
baja hypertectoid dengan kadar karbon 0,8-
berupa senyawa besi dengan karbon yang
2,14%. Dan besi tuang atau cor dengan karbon
umum dikenal sebagai karbida besi dengan
di atas 2%.
persentase karbon 6,67 %. Campuran dari ferit
dan sementit ini membentuk pearlite pada saat Terdapat garis penting dalam diagram
suhu dibawah temperature eutectoid yang fasa, ada upper critical temperature (temperatur
mengandung karbon 0,8 % pada temperature kritis atas) atau A3 yang berarti temperatur
723 C. Fasa yang kurang stabil berbentuk perubahan allotropi. Ada lower critical
bainit yang diperoleh dari austenite pada temperature (temperatur kritis bawah) atau A1
temperature yang lebih rendah daripada adalah temperatur reaksi eutectoid. Dan solvus
tranformasi ke perlit dan lebih tinggi daripada line Acm  (A cementite) yang artinya
transformasi ke martensit. Martensit menunjukkan bats kelarutan karbon dalam
merupakan larutan padat dari karbon lewat austenite. Serta ada batas batas temperature
jenuh pada besi alfa yang bersifat kuat dan kritis pada diagram fasa A1, adalah temperatur
keras namun getas dan rapuh. Austenite reaksi eutektoid yaitu perubahan fasa gamma
merupakan larutan padat intersisi antara karbon menjadi αustenite dan Fe3C perlit untuk baja
dan besi yang mempunyai sel FCC yang stabil hypoeutectoid. Garis A2 adalah titik Currie
pada suhu 912 C. Serta ladeburit yang tersusun pada temperatur 769 C membentuk sifat
dari elektrolit dengan kandungan karbon 4,3% magnetik besi berubah dari feromagnetik
yang merupakan campuran dari perlit dan menjadi paramagnetik. Batas A3 adalah
sementit. temperatur transformasi dari fasa gamma
menjadi alfa ferit yang ditandai pula dengan
naiknya batas kelarutan karbon seiring dengan
turunnya temperatur. Batas Acm adalah
temperatur transformasi dari fasa gamma
menjadi Fe3C sementit yang ditandai pula
dengan penurunan batas kelarutan karbon
seiring dengan turunnya temperatur. Batas A13
adalah temperatur transformasi gamma
menjadi αustenite dengan Fe3C perlit untuk
Perlakuan Panas - Jurnal Teknik Mesin

baja hipereutektoid. Dan liquid atau fasa cair


merupakan daerah paling luas dimana
kelarutan C sebagai paduan utama dalam Fe
tidak terbatas pada temperatur yang bervariasi.

3.1.2 Diagram CCT


Diagram CCT (Continous Cooling
Transformation) merupakan diagram yang
menggambarkan hubungan antara laju
pendinginan kontinyu dengan fasa atau struktur
yang membentuk setelah terjadinya
transformasi fasa Dari gambar di atas garis Fs merupakan kurva
temperature fasa ferit mulai terbentuk, garis Ps
merupakan kurva temperature perlit mulai
terbentuk, dan Pf adalah kurva temperature
transformasi perlit berakhir. Garis Bs
menunjukan pembentukan bainit pada
temperature tertentu dan Bf kurva yang
melihatkan temperature berakhirnya
transformasi pembentukan bainit. Garis Ms
merupakan kurva temperature awal
pembentukan martensit, dan temperature
berakhirnya transformasi pembentukan
martensit terdapat pada kurva Mf. Pada kurva
pendinginan a menunjukkan pendinginan
secara kontinyu yang sangat cepat dari
Diagram ini digunakan untuk membantu dalam temperature austenite 900 C menuju di bawah
perancanaan siklus perlakuan panas. Serta 100 C yang mengakibatkan terjadinya
memprediksi kekerasan dan struktur mikro transformasi austenite menjadi martensit. Fasa
baja dan dapat digunakan untuk memperoleh austenite mulai terdekomposisi menjadi
spesifikasi atau sifat yang diinginkan. Pada martensit pada suhu 370 C dan berakhir pada
diagram CCT menunjukkan kurva kurva suhu 255 C. Kurva pendinginan b
pendinginan kontinyu dengan laju pendinginan memperlihatkan pendinginan kontinyu dengan
yang berbeda akan menghasilkan fasa atau laju sedang atau medium dari suhu 900 C
struktur baja yang berbeda. Setiap kurva selalu hingga di bawah 100 C yang akan terjadi
memperlihatkan permulaan dan akhir dari dekomposisi austenite menjadi ferit di antara
dekomposisi austenite menjadi fasa atau suhu 660 C sampai 540 C serta menyisakan
struktur baja akhir. Diagram ini dapat fasa austenite. Sisa fasa austenite ini akan
diperkirakan fasa yang terbentuk dengan laju bertransformasi menjadi bainit pada
pendinginan yang berbeda atau dapat dilihat temperature 540 C sampai 370 C. Austenite
pengaruh laju pendinginan terhadap fasa yang yang berada di bawah 370 C akan membentuk
terbentuk martensit hingga suhu di bawah martensit start.
Pada diagram CCT terdapat kurva a, b, Dan pada kurva pendinginan c menjelaskan
dan c. laju pendinginan kontinyu lambat dari
temperature 900 C hingga di bawah 100 C
yang akan mengubah fasa austenite menjadi
ferit pada suhu 760 C hingga 655 C. Pada suhu
di bawah 655 C hingga 600 C fasa austenite
membentuk perlit. Dan pada suhu dekomposisi
Perlakuan Panas - Jurnal Teknik Mesin

austenite menjadi perlit terjadi pada suhu di kekurangan tersebut dibantu oleh diagram
bawah 600 C. CCT. Cara menggunakan diagram TTT dapat
diilustrasikan dengan gambar di bawah

Gambar di atas menunjukkan fasa perubahan


yang terjadi selama proses perlakuan panas
yang dilihat menggunakan mikroskopik.

3.1.3 Diagram TTT


Diagram TTT adalah suatu diagram
yang menghubungkan transformasi austenit
terhadap waktu dan temperature. Proses
transformasi struktur mikro pada saat Baja karbon pertama diaustenisasi hingga suhu
diperlakukan panas dapat dibaca dengan 800 C lalu didinginkan dan ditahan beberapa
menggunakan diagram fasa namun untuk saat untuk dicelupkan kembali ke air secara
kondisi tidak setimbang diagram fasa tidak cepat yang berakibat transformasi austenite ke
dapat digunakan, untuk kondisi seperti ini perlit. Baja ke dua dengan suhu austenisasi dan
maka digunakan diagram TTT. Melalui pendinginan yang sama namun ditahan lebih
diagram TTT dapat dipelajari kekerasan dan lama dan kemudian dicelupkan kembali akan
struktur mikro baja pada setiap tahap perlakuan mendekomposisi austenite dan membentuk
panas, diagram ini juga dapat digunakan untuk sedikit perlit. Pada baja ke tiga dengan cara
memperkirakan struktur dan sifat mekanik dari yang sama dan waktu tahan lebih lama lagi dan
baja yang diquench dari temperatur diquenching akan membentuk banyak fasa
austenitisasinya kesuatu temperatur dibawah perlit. Dan baja ke empat dengan suhu yang
A1. Selain itu diagram ini menunjukan penahanan yang masih sama dan ditahan
dekomposisi austenite untuk jenis baja tertentu. paling lama seluruh strukturnya berbentuk
perlit. Dengan suhu penahanan lebih rendah
daripada keempat baja tadi yaitu pada suhu 400
C dicontohkan pada baja lima dan enam akan
berubah menjadi bainit.

Ke
kurangan pada diagram TTT adalah sebagai
penentu transformasi awal dan akhir yang
hasilnya tidak relevan. Oleh karena itu
Perlakuan Panas - Jurnal Teknik Mesin

temperature tertentu. Dan pengelompokkan


jenis baja berdasarkan kadar karbon terbagi
dalam tiga jenis yaitu baja hypoeutectoid, baja
hypereutectoid, dan besi tuang. Lalu ada
Diagram CCT (Continous Cooling
Transformation) merupakan diagram yang
merupakan diagram yang menggambarkan
hubungan antara laju pendinginan kontinyu
dengan fasa atau struktur yang membentuk
setelah terjadinya transformasi fasa. Diagram
ini digunakan untuk membantu dalam
perancanaan siklus perlakuan panas. Serta
memprediksi kekerasan dan struktur mikro
baja dan dapat digunakan untuk memperoleh
spesifikasi atau sifat yang diinginkan. Dari
diagram ini kita dapat mengetahui apabila baja
didinginkan dengan laju lambat, sedang, dan
cepat akan membentuk struktur mikro yang
berbeda. Diagram TTT adalah suatu diagram
yang menghubungkan transformasi austenit
terhadap waktu dan temperature. Melalui
Pada diagram TTT daerah sebelah kiri kurva A diagram TTT dapat dipelajari kekerasan dan
mulai bertransformasi terdiri dari fasa austenite struktur mikro baja pada setiap tahap perlakuan
yang tidak stabil sampai daerah akhir panas, diagram ini juga dapat digunakan untuk
transformasi B adalah hasil transformasi memperkirakan struktur dan sifat mekanik dari
austenite pada temperature normal. Di antara baja yang diquench dari temperatur
kurva awal sampai akhir terdapat daerah C austenitisasinya kesuatu temperatur dibawah
yang terdiri dari tiga fasa yaitu austenite, A1. Ketiga diagram ini memiliki hubungan
ferrite, dan carbide. Garis Ms menunjukkan yang erat karena proses transformasi struktur
temperature awal transformasi austenite mikro pada saat diperlakukan panas dapat
menjadi martensit dan berakhir pada garis Mf. dibaca dengan menggunakan diagram fasa
Titik terjauh dari kurva awal transformasi namun untuk kondisi tidak setimbang diagram
disebut hidung yang di atasnya terdapat daerah fasa tidak dapat digunakan, untuk kondisi
perlit. Sedikit di bawah temperature Ae1 seperti ini maka digunakan diagram TTT.
terbentuk perlit kasar dan di bawahnya terjadi Namun kekurangan pada diagram TTT adalah
transformasi austenite menjadi perlit halus. sebagai penentu transformasi awal dan akhir
yang hasilnya tidak relevan. Oleh karena itu
3.2 Pembahasan kekurangan tersebut dibantu oleh diagram
Pada proses perlakuan panas CCT.
digunakannya diagram diagram dengan tujuan
untuk mengetahui perubahan fasa fasa yang IV. KESIMPULAN
terjadi. Diagram fasa Fe-Fe3 merupakan Perlakuan panas merupakan sauatu
diagram yang menampilkan hubungan antara metode yang bermaksud untuk mengubah sifat
temperature dengan terjadinya perubahan fasa fisik maupun terkadang sifat kimia dari suatu
selama proses pendinginan lambat dengan material. Pada diagram perlakuan panas
persentase kandungan karbon. Fasa fasa pada terdapat penjelasan mengenai pembentukan
diagram Fe - Fe3C terdapat ferit, sementit, struktur mikro baik itu berdasarkan kadar
perlit, bainit, martensit, austenite, dan ladeburit karbon, waktu pendinginan, maupun laju
yang terbentuk pada kadar karbon dan pendinginan. Terdapat Diagram fasa Fe-Fe3
Perlakuan Panas - Jurnal Teknik Mesin

merupakan diagram yang menampilkan [3] Vlack, Laawrence V. 1983. Ilmu dan
hubungan antara temperature dengan Teknologi Bahan. Jakarta: Erlangga
terjadinya perubahan fasa selama proses
pendinginan lambat dengan persentase
kandungan karbon. Diagram CCT (Continous
Cooling Transformation) merupakan diagram
yang menggambarkan hubungan antara laju
pendinginan kontinyu dengan fasa atau
struktur yang membentuk setelah terjadinya
transformasi fasa. Dan diagram TTT adalah
suatu diagram yang menghubungkan
transformasi austenit terhadap waktu dan
temperature. Ketiga diagram ini memiliki
hubungan yang erat karena proses
transformasi struktur mikro pada saat
diperlakukan panas dapat dibaca dengan
menggunakan diagram fasa namun untuk
kondisi tidak setimbang diagram fasa tidak
dapat digunakan, untuk kondisi seperti ini
maka digunakan diagram TTT. Namun
kekurangan pada diagram TTT adalah sebagai
penentu transformasi awal dan akhir yang
hasilnya tidak relevan. Oleh karena itu
kekurangan tersebut dibantu oleh diagram
CCT.

V. REFERENSI
[1] Reed-Hill, Robert. 1994. Principles of
Physical Metallurgy (3rd edition). Boston:
PWS Publishing.
[2] Rokhman, Taufiqur. 2019. “Struktur
Mikro”.
https://taufiqurrokhman.wordpress.com/20
19/02/01/struktur-mikro/. Diakses pada 4
April 2023

Anda mungkin juga menyukai