Kelas : 1 TMM A
Dengan memanjatkan puji dan syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha
Kuasa,akhirnya saya dapat menyelesaikan tugas rangkuman diagram fasa, ttt dan ctt.
Semoga tugas yang sudah saya buat dengan teliti ini bisa diterima dengan baik.
Fauzan Ridhoni
Pembukaan
(Ringkasan)
Pada umumnya logam tidak berdiri sendiri atau keadaan murni, tetapi lebih banyak dalam
keadaan dipadu atau logam paduan dengan kandungan unsur-unsur tertentu sehingga struktur
yang terdapat dalam keadaan setimbang pada temperatur dan tekanan tertentu akan berlainan.
Kombinasi dua unsur atau lebih yang membentuk paduan logam akan menghasilkan sifat yang
berbeda dari logam asalnya.Tujuan pemaduan adalah untuk memperbaiki sifat logam, sifat yang
diperbaiki adalah kekuatan, keuletan, kekerasan, ketahanan korosi, ketahanan aus,
ketahanan lelah, dll.
Komponen-komponen umum diagram fase adalah garis kesetimbangan, yang merujuk pada
garisyang menandakan terjadinya transisi fase. Fasa pada suatu material didasarkan atas daerah
yang berbeda dalam struktur atau komposisi dari daerah lainnya.Fasa adalah bagian homogen
dari suatu sistem yang memiliki sifat fisik dan kimia yang seragam.Untuk mempelajari paduan
dibuatlah kurva yang menghubungkan antara fasa, komposisi dan temperatur.Diagram fasa
adalah suatu grafik yang merupakan representasi tentang fasa-fasa yang ada dalam suatu
material pada variasi temperatur, tekanan dan komposisi.Pada umumnya diagram fasa dibangun
pada keadaan kesetimbangan (kondisinya adalah pendinginan yang sangat lambat). Diagram ini
dipakai untuk mengetahui dan memprediksi banyak aspek terhadap sifat material.
Informasi penting yang dapat diperoleh dari diagram fasa adalah:
1. Memperlihatkan fasa-fasa yang terjadi pada perbedaan komposisi dan temperatur dibawah
kondisi pendinginan yangsangat lambat.
2. Mengindikasikan kesetimbangan kelarutan padat satu unsur atau senyawa pada unsur lain.
3. Mengindikasikan pengaruh temperatur dimana suatu paduan dibawah kondisi
kesetimbangan mulai membeku dan pada rentang temperatur tertentu pembekuan terjadi.
4. Mengindikasikan temperatur dimana perbedaan fasa-fasa mulai mencair.
Rangkuman
1. Diagram TTT
Maksud utama dari proses perlakuan panas terhadap baja adalah agar diperoleh
struktur yang diinginkan supaya cocok dengan penggunaan yang direncanakan.
Struktur tersebut dapat diperkirakan dengan cara menerapkan proses perlakuan
panas yang spesifik. Struktur yang diperoleh merupakan hasil dari proses
transformasi dari kondisi sebelumnya (awal). Beberapa proses transformasi
dapat dibaca melalui diagram fasa. Diagram fasa Fe-C dapat digunakan untuk
memperkirakan beberapa kondisi transformasi tetapi untuk kondisi tidak
setimbang tidak dapat menggunakan diagram fasa. Dengan demikian, untuk
setiap kondisi transformasi lebih baik menggunakan diagram TTT (Time –
Temperature - Transformation). Diagram ini menghubungkan transformasi
austenit terhadap waktu dan temperatur. Nama lain dari diagram ini adalah
diagram S atau diagram C. Melalui diagram ini dapat dipelajari kelakuan baja
pada setiap tahap perlakuan panas. Diagram ini dapat juga digunakan untuk
memperkirakan struktur dan sifat mekanik dari baja yang diquench (disepuh)
dari temperatur austenitisasinya ke suatu temperatur dibawah A1.
Perlit yang terbentuk pada temperatur yang lebih tinggi memiliki kekerasan
yang lebih rendah dibanding Perlit yang halus. Hal ini erat kaitannya dengan
kelakuan presipitasi sementit dari austenit,
Bainit yang terbentuk pada temperatur yang lebih tinggi memiliki kekerasan
yang lebih rendah dibanding dengan Bainit yang terbentuk pada temperatur
yang lebih rendah. Struktur Bainit yang terbentuk pada temperatur yang lebih
tinggi relatif berbeda dengan struktur bainit yang terbentuk pada temperatur
yang lebih rendah.
Perlit yang terbentuk pada temperatur yang lebih tinggi memiliki kekerasan
yang lebih rendah dibanding perlit yang halus. Hal ini erat kaitannya dengan
kelakuan persipitasi sementit dari austenit. Bainit yang terbentuk pada
temperatur yang lebih tinggi memiliki kekerasan yang lebih rendah dibanding
dengan bainit yang terbentuk pada temperatur yang lebih rendah. Struktur bainit
terbentuk pada temperatur yang lebih tinggi relatif berbeda dengan struktur
bainit yang terbentuk pada temperatur yang lebih rendah.
2. Diagram CCT
Saat kondisi perlakuan panas sebenarnya, transformasi umumnya tidak terjadi
saat kondisi isotermal tetapi terjadi saat kondisi pendinginan yang terus menerus
(Continuous Cooling). Proses ini dapat kita lihat pada diagram CCT
(Continuous Cooling Transformation) berikut:
Gambar 2. Diagram CCT pada baja Karbon.
Saat pendinginan paling lambat pada garis v1 yang berpotongan dengan dua
buah kurva transformasi berikut sewaktu awal transformasi berpotongan pada
titik a1 dan dan kurva akhir transformasi berpotongan dengan titik b 1. Ini berarti
bahwa pendinginan yang lambat, austenit seluruhnya bertransformasi menjadi
aggregat ferit – sementit.
3. Diagram Fasa
Seperti pada diagram Pb – Sn adalah diagram fasa yang digunakan sebagai peta
yangmenunjukkan fasa yang ada pada suhu tertentu dan komposisi paduan pada
keadaankeseimbangan, yaitu semua reaksi yang mungkin terjadi telah selesai.
Diagram fase yang paling sederhana adalah diagram tekanan- temperatur dari zat
tunggal,seperti air.Sumbu-sumbu diagram berkoresponden dengan tekanan dan
temperatur.Diagram fase pada ruang tekanan-temperatur menunjukkan garis
kesetimbangan atau sempadan fase antara tiga fase padat,cair,dan gas.
Gambar 3. Diagram Tekanan – Temperatur
Diagram fase yang umum.Garis titik-titik merupakan sifat anomali air.Garis berwarna
hijau menandakan titik beku dan garis biru menandakan titik didih yang berubah-ubah
sesuai dengan tekanan.Penandaan diagram fase menunjukkan titik-titik dimana energi
bebas bersifat non-analitis.Fase-fase dipisahkan dengan sebuah garis non-analisitas,
dimana transisi fase terjadi, dandisebut sebagai sempadan fase.
Pada diagaram di atas, sempadan fase antara cair dan gas tidak berlanjut sampai
takterhingga. Ia akan berhenti pada sebuah titik pada diagaram fase yang disebut
sebagai titik kritis. Ini menunjukkan bahwa pada temperatur dan tekanan yang sangat
tinggi, fase cair dan gas menjadi tidak dapat dibedakan yang dikenal sebagai fluida
super kritis.
Pada air, titik kritis ada pada sekitar 647K dan 22,064MPa(3.200,1psi). Keberadaan
titik kritis cair-gas menunjukkan ambiguitas pada definisi diatas.Ketika dari cair
menjadi gas,biasanya akan melewati sebuah sempadan fase,namun adalah mungkin
untuk memilih lajur yang tidak melewati sempadan dengan berjalan menuju fase
superkritis.
Oleh karena itu,fase cair dan gas dapat dicampur terusmenerus.Sempadan padat-cair
pada diagram fase kebanyakan zat memiliki gradien yang positif.Hal ini dikarenakan
fase padat memiliki densitas yang lebih tinggi dari pada fase cair,sehingga peningkatan
tekanan akan meningkatkan titik leleh.Pada beberapa bagian diagram fase air,sempadan
fase padat-cair air memiliki gradien yang negatif,menunjukkan bahwa es mempunyai
densitas yang lebih kecil daripada air.
Kesimpulan
Dari penjelasan diatas maka dapat diambil kesimpulan, diagram fasa digunakan
sebagai peta yangmenunjukkan fasa yang ada pada suhu tertentu dan komposisi paduan pada
keadaankeseimbangan, yaitu semua reaksi yang mungkin terjadi telah selesai.
Diagram TTT (Time, Temperature, dan Transformation) adalah sebuah gambaran
dari suhu (temperatur) terhadap waktu logaritma untuk baja paduan dengan komposisi tertentu.
Diagram ini biasanya digunakan untuk menentukan kapan transformasi mulai dan berakhir pada
perlakuan panas yang isothermal (temperatur konstan) sebelum menjadi campuran Austenit.
Ketika Austenit didinginkan secara perlahan-lahan sampai pada suhu dibawah temperatur kritis,
struktur yang terbentuk ialah Perlit. Semakin meningkat laju pendinginan, suhu transformasi
Perlit akan semakin menurun. Struktur mikro dari materialnya berubah dengan pasti bersamaan
dengan meningkatnya laju pendinginan.
Diagram TTT hanya menunjukkan transformasi pada temperatur yang konstan dan
tidak berlaku pada proses pendinginan yang kontinu sehingga diagram ini jarang dipakai untuk
proses perlakuan panas.