Anda di halaman 1dari 10

Diagram CCT (Continous Cooling Transformation)

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH STRUKTUR DAN SIFAT MATERIAL

Dosen Pengampu Yuliana Azizah M.Pd.

Disusun Oleh :

Puji Setiawan 1721201014

UNIVERSITAS ISLAM RADEN RAHMAT MALANG

PROGRAM SARJANA

PRODI TEKNIK MESIN

JULI 2019
DAFTAR ISI

COVER

DAFTAR ISI.............................................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................1
1.3 Tujuan................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Diagram CCT....................................................................................................2

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan............................................................................................................6
3.2 Saran..................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................7

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Maksud utama dari proses perlakuan panas terhadap baja adalah agar diperoleh
struktur yang diinginkan supaya cocok dengan penggunaan yang direncanakan. Struktur
tersebut dapat diperkirakan dengan cara menerapkan proses perlakuan panas yang spesifik.
Struktur yang diperoleh merupakan hasil dari proses transformasi dari kondisi sebelumnya
(awal). Beberapa proses transformasi dapat dibaca melalui diagram fasa. Diagram fasa Fe-C
dapat digunakan untuk memperkirakan beberapa kondisi transformasi tetapi untuk kondisi
tidak setimbang tidak dapat menggunakan diagram fasa. Ada dua jenis utama transformasi
diagram yang membantu dalam memilih optimal pengolahan baja dan rute untuk mencapai
himpunan properti. Ini adalah waktu-suhu transformasi (TTT) dan pendinginan kontinu
transformasi (CCT) diagram. Dengan demikian, untuk setiap kondisi transformasi lebih baik
menggunakan diagram TTT (Time – Temperature - Transformation). Diagram ini
menghubungkan transformasi austenit terhadap waktu dan temperatur. Saat kondisi perlakuan
panas sebenarnya, transformasi umumnya tidak terjadi saat kondisi isotermal tetapi terjadi
saat kondisi pendinginan yang terus menerus (Continuous Cooling).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan diagram CCT?
2. Bagaimana cara membaca diagram CCT?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan diagram CCT.
2. Untuk mengetahui bagaimana cara membaca diagram CCT.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Diagram CCT

Diagram Continuous Cooling Transformation, atau biasa disebut CCT Diagram,


merupakan diagram yang menggambarkan hubungan antara laju pendinginan kontinyu
dengan fasa atau struktur yang terbentuk setelah terjadinya transformasi fasa. Saat kondisi
perlakuan panas sebenarnya, transformasi umumnya tidak terjadi saat kondisi isotermal tetapi
terjadi saat kondisi pendinginan yang terus menerus (Continuous Cooling). Proses ini dapat
kita lihat pada diagram CCT (Continuous Cooling Transformation) berikut:

Gambar : 1 Diagram CCT pada baja Karbon.

Beberapa spemen baja eutektoid dipanaskan pada temperatur di atas titik A1. Temperatur ini
ditunjukkan oleh diagram CCT di atas sebaga titik t. kemudian baja didinginkan dengan
berbagai macam variasi pendinginan. Proses pendinginan diperlihatkan oleh garis miring
dimana semakin miring garis yang terbentuk semakin cepat pendinginannya. Pendinginan
yang paling lambat (untuk annealing) diperlihatkan oleh garis lurus v1, pendinginan yang
sedikit lebih cepat diperlihatkan oleh garis v2, yang lebih cepat (untuk quenching dengan oli)

2
diperlihatkan oleh garis v3 dan v4 dan yang paling cepat (pendinginan dengan air) ditunjukkan
oleh garis v5 dan v6.

Saat pendinginan paling lambat pada garis v1 yang berpotongan dengan dua buah kurva
transformasi berikut sewaktu awal transformasi berpotongan pada titik a1 dan dan kurva akhir
transformasi berpotongan dengan titik b1. Ini berarti bahwa pendinginan yang lambat,
austenit seluruhnya bertransformasi menjadi aggregat ferit – sementit.

Karena transformasi terjadi sewaktu temperatur tertinggi (range temperatur A1 – M), butiran
ferit – sementit bergumpal dan sedikit menyebar dengan bentuk yang lain yang disebut
dengan perlit.

Pendinginan yang lebih cepat (seperti sewaktu normalizing) garis v2 juga berpotongan
dengan dua kurva transformasi. Ini berarti bahwa meskipun austenit telah seluruhnya berubah
menjadi gumpalan ferit sementit, namun pada range a2 – b2, melalui temperatur yang lebih
merata yang disebut dengan sorbit.

Pendinginan yang tidak melewati v3, kurva memperlihatkan proses pendinginan memotong
kedua kurva transformasi, yang menghasilkan dekomposisi austenit menjadi butiran ferit
sementit. Pendinginan yang lebih cepat dari v3, seperti v4, garis v4 hanya memotong kurva
pada saat awal transformasi (titik a4), dan tidak melewati kurva akhir transformasi. Ini berarti,
ferit sementit mulai terbentuk namun tidak seluruhnya. Dengan kata lain sebagian volume
butir austenit berubah jadi ferit dan sementit, namun bagian lainnya menjadi martensit
sewaktu mencapai temperatur M (di titik M4). Dengan demikian, struktur baja dingin pada v4
sebagian terdiri dari troostie dan yang lainnya martensit. Struktur yang aneh ini pada seluruh
baja didinginkan lebih cepat dari v3, namun lebih lambat dari v5. Untuk baja karbon
pendinginan ini sama dengan quenching dalam oli. Gambar 2 menunjukkan diagram CCT
untuk baja secara skematika. Terlihat bahwa Kurva-Kurva pendinginan kontinyu dengan laju
pendinginan yang berbeda akan menghasilkan fasa atau struktur baja yang berbeda. Setiap
kurva pendinginan yaitu kurva (a), (b), dan (c) memperlihatkan permulaan dan akhir dari
dekomposisi austenite menjadi fasa atau struktur baja akhir.

3
Gambar 2. Diagram Continuous Cooling Transformation, CCT Diagram

Sebagai ilustrasi, baja mengandung 0,2 persen karbon yang telah diaustenisasi pada
temperatur 920 celcius, kemudian didinginkan dengan laju yang berbeda sampai temperature
200 dan 250 celcius.

Kurva pendinginan (a) menunjukkan pendinginan secara kontinyu yang sangat cepat dari
temperature austenite sekitar 920 celcius ke temperature 200 celcius. Laju pendinginan cepat
ini menghasilkan dekomposisi fasa austenite menjadi martensit. Fasa Austenite akan mulai
terdekomposisi menjadi martensit pada Temperature Ms, martensite start. Sedangkan akhir
pembentukan martensit akan berakhir ketika pendinginan mencapai temperature Mf,
martensite finish.

Kurva pendinginan (b) menunjukkan pendinginan kontinyu dengan laju sedang/medium dari
temperature 920 celcius ke 250 celcius. Dengan laju pendinginan kontinyu ini fasa austenite
terdekomposisi menjadi struktur bainit. Kurva pendinginan (c) menunjukkan pendinginan
kontinyu dengan laju pendinginan lambat dari temparatur 920 celcius ke 250 celcius.
Pendinginan lambat ini menyebabkan fasa austenite terdekomposisi manjadi fasa ferit dan
perlit.

Secara mikroskopik, pengaruh perbedaan laju pendinginan untuk kurva (a), (b), dan (c)
terhadap fasa atau struktur baja akhir dapat dilihat pada Gambar 2 di bawah.

4
Gambar 2. Struktur Mikro Pada Laju Pendinginan Berbeda

5
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Diagram Continuous Cooling Transformation, atau biasa disebut CCT Diagram,

merupakan diagram yang menggambarkan hubungan antara laju pendinginan kontinyu

dengan fasa atau struktur yang terbentuk setelah terjadinya transformasi fasa.

3.2 Saran

Setelah mengetahui dan paham tentang materi-materi yang dibahas seperti apa itu

Diagram CCT. Mahasiswa atau Peserta didik dapat memahami tentang Mata Kuliah Stuktur

dan Sifat Material.

6
DAFTAR PUSTAKA

Smallman, R. E and R. J Bishop. 1999. Metalurgi Fisik Mdern dan Rekayasa Material.

http://books.google.co.id/books?id=fwdVwrst04C&pg=PA300&dq=definisi+diagram+TTT&
hl=id&sa=X&ei=uyFaT9_N4HWrQfAsvz7Cw&ved=0CDYQ6AEwAQ#v=onepage&q=defi
nisi%20diagram%20TTT&f=false diakses pada tanggal 9 Maret 2012 pada pukul 22.48 WIB
2005. Pengaruh Suhu Tempering Terhadap Kekerasan.

http://eprints.undip.ac.id/1708/1/PENGARUH_SUHU_TEMPERING_TERHADAP_KEKE
RASAN_.pdf diakses pada tanggal 9 Maret 2012 pada pukul 18.53 WIB 2009. Time-
Temperature-Transformation (TTT) Diagram

http://bama.ua.edu/~ywei5/spring2009me350/S09_TTT_Diagram.pdf diakses pada tanggal 9


Maret 2012 pada pukul 18.47 WIB 2004. Diagram TTT.

http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/196607281992021-
YUSEP_SUKRAWAN/DIAGRAM_TTT.pdf diakses pada tanggal 9 Maret 2012 pada pukul
18.21 WIB

Engineering, Mechanical. 2010. TRANSFORMASION DIAGRAMS(CCT & TTT).


http://tech-mesin.blogspot.com/2010/03/transformasion-diagramscct-ttt.html diakses pada
tanggal 9 maret 2012 pukul 18.19 WIB

Anda mungkin juga menyukai