Anda di halaman 1dari 3

REVIEW JURNAL FENOMENA TRASPORT I

Nama : Karina Medina Sarifudin Saleh

Judul : Simulasi Perpindahan Panas Konduksi pada Pengelasan Logam Tak


sejenis antara Baja Tahan Karat AISI 304 dan Baja Karbon Rendah SS 400
dengan Metode Beda Hingga

Jurnal : Mekanika. Volume 9 Nomor 1

Tahun : 2010

Penulis : Eko Prasetya B , Zainal Arifin , Tri Joko S

PENDAHULUAN :

Pengelasan merupakan salah satu metode manufaktur dimana dua


bahan/material digabungkan menjadi satu sehingga terbentuk suatu sambungan
melalui ikatan kimia yang dihasilkan dari pemakaian panas atau tekan. Dengan
kemajuan teknologi yang pesat sehingga dibutuhkan tekni pengelasan yang baik,
ekonomis dan efisien. Proses perpindahan panas adalah suatu perpindahan energi
yang terjadi karena adanya perbedaan temperatur diantara benda atau material.
Perpindahan panas konduksi yaitu perpindahan panas yang tanpa disertai dengan
pergerakan objek, pada perpindahan panas konduksi dibagi menjadi dua macam
yaitu steady state ( nilai panas (kalor) sama terhadap waktu) dan unsteady state
(nilai panasnya berubah terhadap waktu). Pada hal ini dikarenakan pengelasan
memiliki banyak perbedaan karaktersitik dan lain sebagainya yang dapat
mempengaruhi konduktivitas thermal. Sehingga akan terjadi fenomena
perpindahan panas konduksi yang berbeda. Yang akan di analisis numerik
perpindahan panas konduksi pada pengelasan logam tak sejenis antara baja tahan
karat AISI 304 dan baja karbon rendah SS 400, dengan metode beda hingga.

HASIL dan PEMBAHASAN :

Pada pengelasan logam sejenis dengan batas konveksi pada proses


pengelasan yang dikerjakan dengan metode beda hingga ditampilkan dengan
susunan grid 61 x 41 dengan Δx = Δy = 0,005 langkah waktu Δt = 0,001 dan
koefisien perpindahan panas konveksi (h) = 40 W/m2 .°C, dengan kecepatan
pengelasan 0,003 m/s, suhu lingkungan sekitar diasumsikan 30ºC.

Gambar 1 Hasil simulasi untuk logam sejenis


Dari Gambar 1 menunjukkan distribusi temperatur dari proses pengelasan logam
sejenis baja karbon rendah SS 400 dengan variasi terhadap waktu. Hasil
pengelasan di atas menunjukkan distribusi temperatur yang halus, dapat di ketahui
bahwa nilai konduktivitas termal suatu material berbanding lurus dengan luas
penyebaran dari perambatan panas material, semakin tinggi nilai konduktivitas
termal suatu material maka semakin luas pula penyebaran dari perambatan panas
material tersebut.

Gambar 2 Hasil simulasi untuk logam tak sejenis

Pengelasan logam tak sejenis dengan kasus konduksi dengan batas


konveksi pada proses pengelasan antara baja karbon rendah SS 400 dan baja tahan
karat AISI 304 yang dikerjakan dengan metode beda hingga ditampilkan dengan
susunan grid 61x41 dengan Δx = Δy = 0,005 langkah waktu Δt = 0,001 dan
koefisien perpindahan panas konveksi (h) = 40 W/m2 .K, dengan kecepatan
pengelasan = 0,003 m/s, suhu lingkungan sekitar diasumsikan = 30°C.

Gambar 2 menunjukkan distribusi temperatur pada pengelasan plat 2D dengan


batas konveksi, dimana plat di sebelah kiri merupakan baja karbon rendah SS 400,
dan di sebelah kanan baja tahan karat AISI 304. Dari Gambar di atas dapat dilihat
bahwa terdapat perbedaan penyebaran distribusi temperatur disebelah kiri dan
kanan. Pada plat sebelah kiri distribusi temperaturnya lebih menyebar dibanding
plat sebelah kanan, hal ini disebabkan oleh faktor koefisien perpindahan panas
konduksi masing-masing plat. Plat baja karbon rendah SS 400 (sebelah kiri)
mempunyai nilai konduktivitas termal lebih tinggi dibanding plat baja tahan karat
AISI 304 (sebelah kanan).

KESIMPULAN :

Dari jurnal penilitian diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Dapat mengetahui hasil simulasi numerik proses pengelasan logam antara


baja karbon rendah SS 400 dan baja tahan karat AISI 304 pada kondisi
batas konveksi dengan hasil yang akura dengan metode beda hingga
(Metode ADI)
2. Dari hasil simulasi tersebut memiliki perbedaan pada gambar 1 dan 2.
Dimana pengelasan logam sejenis dan tidak sejenis dapat mempengaruhi
konduktivitas panas pada material tersebut.
3. Nilai konduktivitas masing–masing logam/plat mempengaruhi distribusi
temperatur hasil pengelasan, semakin tinggi nilai konduktivitas termalnya
maka distribusi temperatur semakin luas.

Anda mungkin juga menyukai