Anda di halaman 1dari 5

30

9
Prosiding Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika (SNFPF) Ke-6 2015
Volume 6 Nomor 1 2015 ISSN : 2302-7827

Penentuan Konduktivitas Termal Logam Tembaga, Kuningan, dan


Besi dengan Metode Gandengan
Irnin Agustina Dwi Astuti
Universitas Indraprasta PGRI
Jl.Raya Tengah No.80, Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur
E-mail : am_nien@yahoo.co.id

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konduktivitas termal logam tembaga, kuningan, dan besi dengan metode
gandengan. Konduktivitas termal bahan merupakan ukuran kemampuan suatu bahan untuk menghantarkan panas. Pada
materi ini mahasiswa diharapkan lebih interaktif karena berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Jika pembelajaran yang
disampaikan diiringi dengan eksperimen maka akan lebih memudahkan memahami materi konduktivitas termal. Metode
gandengan ini merupakan salah satu metode yang baru yang dapat dilakukan dengan cara mendekatkan dua buah logam
untuk dipanasi. Alat ini terdiri dari slide regulator merk TDG, amperemeter merk SP-20D, termokopel, penerjemah
termokopel, dan jangka sorong. Bahan yang digunakan dalam peneitian ada tiga macam logam yaitu logam tembaga,
kuningan, dan besi. Penentuan konduktivitas termal bahan ini dilakukan dengan logam yang telah dililiti elemen pemanas
(nikelin) yang dipanaskan. Kemudian divariasi nilai tegangan listrik (V) antara 5 V-25 V. Diukur arus listrik (i) dan diukur
perbedaan suhu (ûT ) pada ujung-ujung logam. Selanjutnya dari data Vi terhadap ûT ini dilakukan dengan regresi linier. Nilai
konduktivitas termal diperoleh k = (3,5 r 0,1) ×102 Wm-1K-1untuk tembaga; k = (1,0 r 0,1) ×102 Wm-1K-1untuk kuningan;
dan k = (0,8 r 0,0) ×102 Wm-1K-1 untuk besi.

Kata kunci : konduktivitas termal, metode gandengan, tembaga, kuningan, besi.

tiga. Pada materi ini mahasiswa diharapkan lebih


1. Pendahuluan interaktif karena berhubungan dengan kehidupan
sehari-hari. Jika pembelajaran yang disampaikan
Apabila di dalam suatu sistem terdapat diiringi dengan eksperimen maka akan lebih
perbedaan suhu, maka akan terjadi perpindahan memudahkan memahami materi konduktivitas
energi. Proses perpindahan energi itu disebut dengan termal. Dalam berbagai buku sudah dituliskan
perpindahan panas. Perpindahan panas adalah ilmu besarnya nilai konduktivitas termal dari berbagai
yang menjelaskan perpindahan energi yang terjadi bahan, tetapi sebagian besar mahasiswa tidak
karena adanya perbedaan suhu di antara benda atau mengetahui dari mana nilai konduktivitas bahan itu
material (Suparno, 2009). Ilmu pengetahuan yang bisa diperoleh. Alangkah baiknya jika dalam
membahas tentang hubungan antara panas dan pembelajaran mahasiswa langsung dibawa kedalam
bentuk-bentuk energi disebut termodinamika kenyataannya atau bereksperimen agar lebih
(Young, 2002). Proses perpindahan panas akan memudahkan dalam memahami materi yang
mengalir dari daerah yang suhunya lebih rendah diajarkan. Menurut Putra (2013), metode eksperimen
menuju daerah yang suhunya lebih tinggi. dapat diartikan sebagai cara belajar mengajar yang
Pernyataan tersebut dikenal sebagai hukum kedua melibatkan mahasiswa dengan mengalami serta
termodinamika (Kreith, 1997). Secara singkat panas membuktikan sendiri proses dan hasil percobaan.
dapat dipindahkan melalui tiga cara yaitu konduksi, Terkait dengan bahan logam, Mainil (2012) telah
konveksi dan radiasi. Konduksi merupakan proses melakukan penelitian tentang kaji eksperimental alat
panas yang mengalir dari daerah yang bersuhu tinggi uji konduktivitas termal kuningan. Dalam
ke daerah yang bersuhu lebih rendah di dalam suatu penelitiannya pada bahan dasar (stainless steel),
medium (padat, cair, atau gas) atau antara medium- distribusi temperatur melihat kelinierannya. Hasil
medium yang berlainan yang bersinggungan secara penelitiannya menunjukkan ralat relatif
langsung. Sedangkan konveksi merupakan konduktivitas termal kuningan sebesar 49 % dari
perpindahan panas yang terjadi karena adanya aliran. nilai referensi.
Materi termodinamika dipelajari pada pada Penentuan konduktivitas termal yang dilakukan
tingkat mahasiswa Pendidikan Fisika S1 di semester pada eksperimen di atas diperoleh ralat yang cukup

Penentuan Konduktivitas... Irnin Agustina


Prosiding Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika (SNFPF) Ke-6 2015 31
Volume 6 Nomor 1 2015 ISSN : 2302-7827

besar sehingga harus ada inovasi baru dalam maka suhu T semakin berkurang maka pada ruas
eksperimen untuk menentukan konduktivitas termal kanan persamaan diberi tanda negatif (dQ/dt
dengan menghasilkan nilai yang mendekati referensi positif, jika dT/dx negatif).
atau ralat kecil. Dalam penentuan konduktivitas
termal biasanya dibutuhkan alat yang cukup besar
dan tidak bisa dibawa kemana-mana sehingga
kurang efektif jika alat dibawa dalam kegiatan
pembelajaran. Oleh karena itu, dibutuhkan alat yang
lebih sederhana, mudah dirangkai dan dijalankan
oleh mahasiswa.
Tujuan dalam penelitian ini yaitu mendesain
rancang bangun alat eksperimen dan menentukan
nilai konduktivitas termal logam tembaga, kuningan,
dan besi dengan metode gandengan.

2. Pembahasan Gambar 1. Volume unsuran untuk analisis konduksi-kalor


satu dimensi (Kern, 1950)
Bagian ini dapat dibagi dalam beberapa sub
pokok pembahasan sesuai dengan kebutuhan tulisan. Suatu sistem satu dimensi sebagaimana
Tidak ada batasan yang baku mengenai jumlah ditunjukkan pada gambar 1 menunjukkan bahwa
pemerincian sub pokok bahasannya; tetapi jika sistem ini berada pada keadaan tunak
setidaknya mengandung: metode, hasil, dan diskusi. (steady state), yaitu jika suhu tidak berubah
Bab ditulis dengan font times new roman ukuran menurut waktu, maka tidak perlu melakukan
10, sementara untuk sub bab menggunakan ukuran integrasi pada persamaan (2) dan mensubstitusi
10 dan keduanya dicetak tebal. nilai-nilai yang sesuai untuk memecahkan
masalah tersebut.
2.1. Dasar Teori Bahan yang memiliki konduktivitas termal
besar merupakan konduktor yang baik dan
Konduktivitas panas suatu bahan adalah sebaliknya bahan yang memiliki konduktivitas
ukuran kemampuan bahan untuk menghantarkan kecil merupakan konduktor yang jelek. Pada
panas (termal) (Holman, 1995). Menurut tabel 1 diberikan nilai k untuk berbagai bahan.
Tabel 1. Konduktivitas termal untuk berbagai bahan
Mushach (1995), nilai kondukitivitas termal (Zemansky, 2002)
suatu bahan menunjukkan laju perpindahan Bahan k Bahan k
panas yang mengalir dalam suatu bahan. (W/m.K) (W/m.K)
Misalnya selembar pelat memiliki tampang Logam Lain-lain
lintang A GDQ WHEDO ¨x, kedua permukaannya Aluminium 205,0 Bata 0,6
Kuningan 109,0 merah 0,15
dipertahankan pada suhu yang berbeda. Akan Tembaga 385,0 Bata 0,8
diukur panas Q yang mengalir tegak lurus Timbal 34,7 isolasi 0,04
terhadap permukaan selama waktu t. Eksperimen Perak 406,0 Beton 0,8
menunjukkan bahwa untuk beda suhu antara Baja 50,2 Gabus 0,04
Raksa 8,3 Kaca 0,01
NHGXD SHUPXNDDQ VHEHVDU ¨T, Q sebanding Besi 73 Batu
dengan waktu t dan tampang lintang A dan jika t Gas Styrofoam
dan A kecil maka Q sebanding deQJDQ ¨T ¨x Udara 0,024
untuk t dan A yang diberikan. maka Argon 0,016
Helium 0,14
Q 'T (1)
fA Hidrogen 0,14
t 'x Oksigen 0,023
Jika tebal pelat tipis sekali mencapai
infinitesimal dx maka beda suhu antara kedua Misalkan persamaan batang dengan
permukaan dT sehingga diperoleh rumus untuk panjang L dan tampang lintang A berada pada
konduksi: keadaan tunak (steady state) seperti pada gambar
dQ dT (2) 2. Pada keadaan tunak suhu di setiap tempat
kA
dt dx pada setiap saat konstan. Di sini dQ/dt sama
Dengan dQ/dt adalah laju perpindahan panas pada seluruh penampang. Namun sesuai dengan
terhadap waktu, dT/dx gradien suhu dan k persamaan (2) sehingga untuk k dan A konstan,
konduktivitas termal. Jika x semakin bertambah maka gradien suhu dT/dx sama pada seluruh

Penentuan Konduktivitas... Irnin Agustina


Prosiding Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika (SNFPF) Ke-6 2015 32
Volume 6 Nomor 1 2015 ISSN : 2302-7827

permukaan tampang lintang. T turun secara linier termokopel, dan jangka sorong. Bahan yang
sepanjang batang dan dT T2 T1 . Oleh sebab itu digunakan dalam penelitian adalah logam tembaga,
dx L kuningan, dan besi (seperti yang ditunjukkan dalam
panas yang ditransfer pada selama waktu t gambar 4). Logam tembaga dengan panjang 9,82
adalah (Toifur, 2001): cm; diameter 1,62 cm; dan jarak antara dua titik 7,82
Q T T (3) cm. Logam kuningan dengan panjang 9,48 cm;
kA 2 1
t L diameter 1,62 cm; dan jarak antara dua titik 7,48 cm.
Logam besi dengan panjang 8,21 cm; diameter 1,59
Insulat
cm; dan jarak antara dua titik 6,21 cm.
Suhu Suhu
Tertent r Terten
u Aliran panas tu

T2 T2 > T1 T1

Gambar 2. Konduksi panas melalui batang konduksi yang Gambar 4. Logam tembaga, kuningan, besi
terisolasi
Fenomena konduksi panas menunjukkan Pada rancangan alat percobaan seperti pada
meskipun ada keterkaitan antara panas dan suhu gambar 5 dibutuhkan dua sensor suhu untuk
namun sangat berbeda. Aliran panas melalui mengukur suhu pada bagian ujung-ujung logam.
batang tidak sama dengan beda suhu antara Logam tersebut dililiti elemen panas berupa nikelin
ujung-ujung batang. Untuk batang yang sehingga mampu menghantarkan panas pada logam.
berlainan jika beda suhunya sama dalam waktu Setelah dihubungkan ke sumber tegangan dan diukur
yang sama akan mentransfer panas yang kuat arus listriknya, selanjutnya didapatkan nilai
berbeda. perbedaan suhu antar ujung-ujung logam dan nilai
arus listrik (i) dan tegangan listrik (V) yang dapat
dilihat dari rancangan alat percobaan.

Gambar 3. Konduksi panas melalui dua lapis bahan yang


memiliki konduktivitas berbeda

Misal dua pelat dengan panjang berbeda seperti


pada gambar 3 yaitu L1 dan L2 dilekatkan terbuat
dari bahan yang berbeda dengan konduktivitas
termal k1 dan k2. Jika suhu permukaan luar T2
dan T1 maka laju panas yang melalui ikatan Gambar 5. Rancangan penelitian
kedua plat dalam keadaan tunak, dengan Tx
merupakan suhu interface antara kedua bahan, Langkah-langkah yang dilakukan dalam
maka eksperimen adalah sebagai berikut:
Q 2 k 2 A T x T2 (4) i. Menyusun alat-alat menjadi rangkaian sistem
t L2 perangkat penelitian seperti gambar 5 dengan
Q1 k1 A T1 Tx meletakkan sebuah dua logam tembaga
(5)
t L1
secara bergandengan.
ii. Mengukur jarak antara ujung-ujung logam
Pada keadaan tunak §¨ Q1 Q2 · , sehingga
¸ tembaga dan memasang termokopel.
© t t ¹
iii. Menghidupkan slide regulator.
(6) iv. Mengatur tegangan listrik dari 5 V, 10 V, 15
Q A T2 T1
t § L1 · § L2 · V, 20 V, dan 25 V.
¨¨ ¸¸ ¨¨ ¸¸
© k1 ¹ © k2 ¹
v. Mengukur arus listrik yang mengalir dan
mengamati perubahan suhu pada ujung-ujung
logam. Kemudian masukkan data hasil
2.2. Metode Penelitian penelitian dengan format tabel seperti pada
tabel 2.
Alat ini terdiri dari slide regulator merk TDG,
amperemeter merk SP-20D, termokopel, penerjemah

Penentuan Konduktivitas... Irnin Agustina


Prosiding Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika (SNFPF) Ke-6 2015 33
Volume 6 Nomor 1 2015 ISSN : 2302-7827

2.3. Hasil dan Pembahasan


Tabel 2. Nilai tegangan listrik, arus listrik, dan perbedaan
suhu
No. V I (A) ¨T (K)
Hasil penelitian dari logam tembaga, kuningan dan
(volt) besi dengan metode gandengan dapat ditunjukkan
1. pada tabel 3.
2. Tabel 3. Hasil konduktivitas termal logam
3. No Jenis Nilai Nilai Error
4. logam konduktivitas konduktivitas relatif
5. termal termal (%)
percobaan referensi
(Wm-1K-1) (Wm-1K-1)
vi. Menganalisis konduktivitas termal logam. 1. Tembaga 346 385 9,9
vii. Mengulangi langkah 1-6 untuk dua logam
2. Kuningan 120 109 10
sejenis yaitu kuningan-kuningan dan besi-
besi 3. Besi 80 73 9,6
Metode yang digunakan pada penelitian
penentuan konduktivitas termal berbagai logam Dari hasil yang diperoleh menunjukkan
dengan menggunakan metode gandengan yaitu bahwa nilai konduktivitas termal yang paling besar
dengan menggunakan persamaan linear atau garis adalah tembaga, dan yang paling kecil adalah besi.
lurus model y = ax + b, dimana x adalah variabel Dari analisis yang diperoleh terlihat bahwa besarnya
bebas yang terletak pada sumbu datar, dan y adalah konduktivitas termal berbanding terbalik dengan
variabel terikat yang terletak pada sumbu tegak. a perbedaan suhu, sehingga adanya perbedaan suhu
adalah kemiringan (gradien) garis dan b adalah titik yang besar dapat diperoleh nilai konduktivitas
potong garis lurus dengan sumbu tegak. termalnya kecil, dan sebaliknya. Karena nilai
Dari persamaan (6) kemudian diubah dalam konduktivitas termal tembaga paling besar maka
bentuk tembaga merupakan penghantar yang paling baik
L (7) diantara kuningan dan besi.
'T Vi
kA Error relatif ini terlalu besar dikarenakan
GHQJDQ ¨T = perbedaan suhu dua titik (K), I = pada waktu percobaan berlangsung penggandengan
konduktivitas termal logam (Wm-1K-1), A = luas antara kedua logam kurang rapat sehingga terdapat
penampang bahan (m2), L = jarak antara dua titik kebocoran aliran panas. Ini akan mempengaruhi
(m), V = tegangan listrik (volt), dan i = arus listrik perubahan suhu yang berakibat nilai konduktivitas
(A). termal jauh dari nilai referensi. Dari percobaan yang
Maka diperoleh persamaan regresi linear dilakukan diperoleh nilai konduktivitas termal logam
y = ax + b (8) yang berbeda-beda seperti yang ditunjukkan pada
Dengan memisalkan (Vi) = x GDQ ¨T = y. Adanya tabel 3. Bahan logam yang digunakan kemungkinan
daya hantar panas ini akan menimbulkan perubahan tidak standar atau kandungan logam seperti tembaga,
suhu sehingga daya hantar panas sebagai variabel kuningan, dan besi tidak sama seperti kandungan
bebas dan perubahan suhu sebagai variabel terikat. logam yang terdapat pada referensi. Logam harus
Dengan luas penampang (A) yang sama maka terisolasi dengan baik dari lingkungan sehingga
dapat dijabarkan sebagai berikut, : menjaga kualitas logam dan tidak akan
1 § L1 L2 · (9) mempengaruhi konduktivitas termal logam.
a ¨ ¸
A© k k ¹
Karena panjang logam sama L1 = L2, maka diperoleh 3. Kesimpulan dan Saran
gradien dari dua logam yang sejenis yaitu
2L (10) 3.1 Kesimpulan
a
ka Dari hasil penelitian penentuan konduktivitas
Sehingga persamaan konduktivitas termal logam termal logam tembaga, kuningan, dan besi dengan
menjadi metode gandengan dapat disimpulkan sebagai
2L berikut:
k 1. Alat layak digunakan dalam praktikum dan
aA (11)
memiliki kemampuan untuk membedakan
nilai konduktivitas termal dari berbagai
logam.
2. Nilai konduktivitas termal dua logam
sejenis dengan metode gandengan diperoleh
k = (3,5 r 0,1) ×102 Wm-1K-1 untuk

Penentuan Konduktivitas... Irnin Agustina


Prosiding Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika (SNFPF) Ke-6 2015 34
Volume 6 Nomor 1 2015 ISSN : 2302-7827

tembaga; k = (1,0 r 0,1) ×102 Wm-1K-1 Jawaban :


untuk kuningan; dan k = (0,8 r 0,0) ×102 Ujung logam harus halus, agar tidak ada kebocoran
Wm-1K-1 untuk besi. aliran panas. Masih menggunakan logam kecil,
bedanya jika menggunakan logam yang besar adalah
3.2 Saran pada perubahan suhunya akan lama.
Pada penelitian ini pengujian alat eksperimen Belum skala besar, karena masih untuk
baru dilakukan dengan logam tembaga, kuningan, pembelajaran saja.
dan besi. Diharapkan pada penelitian berikutnya
untuk meneliti logam lain seperti aluminium, perak,
baja, dan lain ± lain. Dibutuhkan ketelitian dalam
memasang alat untuk dua logam dengan metode
gandengan, agar tidak ada panas yang keluar atau
terjadi kebocoran saat dua logam ditempelkan,
sehingga bisa diperoleh nilai konduktivitas termal
logam yang mendekati referensi. Pada saat
melakukan eksperimen kondisi logam harus
terisolasi dengan baik dari lingkungan sehingga akan
terjaga kualitas logamnya.

Daftar Pustaka

Holman,J.P. 1995. Perpindahan Kalor. Jakarta:


Erlangga.
Kern, D.Q. 1950. Process Heat Transfer. New York:
Mc-Graw Hill.
Kreith, F. 1997. Prinsip-Prinsip Perpindahan
Panas. Jakarta: Erlangga.
Mainil, A.K. 2012. Kaji Eksperimental Alat Uji
Konduktivitas Termal Bahan. Jurnal Seminar
Nasional Mesin Dan Industri (SNMI7) 2012.
Mushach, M. 1995. Termodinamika dan Mekanika
Statistik. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Putra, Sitiava Rizema. 2013. Desain Belajar
Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Yogyakarta:
DIVA Press.
Suparno, P. 2009. Pengantar Termofisika.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Toifur. 2001. Fisika-3 Untuk Mahasiswa Teknik.
Yogyakarta: UAD Press.
Young, HD dan Freedman,R. 2002. Fisika
Universitas Edisi Kesepuluh Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.
Zemansky, Mark W dan Dittman, R.H. 1986. Kalor
dan Termodinamika. Bandung: ITB.

Nama Penanya : Aji Saputro


Pertanyaan :
Apakah berpengaruh pada koefisien apabila
digunakan pda logam yang digunakan pada
percobaan skala besar?

Ketepatan koefisien tidak dipengaruhi ukuran


logam?

Penentuan Konduktivitas... Irnin Agustina

Anda mungkin juga menyukai