PUSAT LISTRIK TENAGA

SURYA
(PLTS)
OLEH:
ZURAIDAH THARO, ST., MT
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA-NC
 POTENSI ENERGI SURYA
• KAWASAN BARAT INDONESIA (KBI)
SEKITAR 4,5 KWH/M2/HARI
• KAWASAN TIMUR INDONESIA (KTI)
SEKITAR 5,1 KWH/M2/HARI
• RATA-RATA POTENSI PENERIMAAN SINAR
MATAHARI DI INDONESIA SEBESAR 4,8
KWH/M2/HARI
 ALASAN-ALASAN YANG
MENDUKUNG PEMANFAATAN
ENERGI SURYA
1. KONDISI IKLIM DI INDONESIA 
INTENSITAS RADIASI MATAHARI
RELATIVE TINGGI
2. INSTALASI YANG LEBIH SEDERHANA
3. KONDISI KEPULAUAN INDONESIA
PULAU TERPENCIL TIDAK ADA
JARINGAN LISTRIK
4. HARGA YANG RELATIVE MASIH
 PEMANFAATAN TEKNOLOGI
ENERGI SURYA
• ENERGI DARI PANAS MATAHARI/TEKNOLOGI
PHOTOVOLTAIK(PV) YAITU MENGKONVERSI
LANGSUNG CAHAYA MATAHARI MENJADI LISTRIK
• ENERGI DIKEMBANGKAN DARI PANAS
MATAHARI/TEKNOLOGI PHOTOTERMIK (SURYA
TERMAL) MEMANFAATKAN PANAS DARI RADIASI
MATAHARI DENGAN ALAT PENGUMPUL PANAS
BIASA DISEBUT KOLEKTOR SURYA.
 KOMPONEN UTAMA PADA PLTS

• MODUL SURYA (SOLAR PANEL)

• SOLAR CHARGE CONTROLLER (SCC)
• INVERTER
• BATERAI
• KABEL INSTALASI
 1. MODUL SURYA (SOLAR PANEL)
• MODUL SURYA BIASA DISEBUT PHOTOVOLTAIC YANG BERASAL
DARI BAHASA YUNANI BERARTI LISTRIK DARI CAHAYA/SINAR.
• MODUL SURYA/CELL SURYA TERDIRI DARI LAPISAN BAHAN
SEMIKONDUKTOR YANG TIPIS, SEPERTI SILICON YANG PRINSIP
KERJANYA SAMA DENGAN DIODE SILICON.
• SEMIKONDUKTOR SILICON MURNI (INTRINSIC) MERUPAKAN
ISOLATOR YANG TIDAK BISA MENIMBULKAN ARUS LISTRIK,
NAMUN JIKA BAHAN INI BEREAKSI DENGAN UNSUR LAIN
SEPERTI FOSFOR DAN BORON DENGAN MELALUI PROSES YANG
DIKENAL DENGAN DOPING, MAKA SEMIKONDUKTOR SILICON
AKAN BERUBAH MENJADI KONDUKTOR YANG DAPAT
MEMBERIKAN ELECTRON BEBAS.
 2. PRINSIP KERJA CELL SURYA
• SEL SURYA BEKERJA MENGGUNAKAN PRINSIP SAMBUNGAN
(JUNCTION) SEMIKONDUKTOR TIPE P DAN TIPE N (P-N
JUNCTION).
• SEMIKONDUKTOR TIPE-N MENGALAMI KELEBIHAN ELEKTRON
(BERMUATAN NEGATIF) SEDANGKAN SEMIKONDUKTOR TIPE-P
MENGALAMI KELEBIHAN HOLE (BERMUATAN POSITIF) DALAM
STRUKTUR ATOMNYA.
• KONDISI KELEBIHAN HOLE DAN ELEKTRON INI BISA TERJADI
DENGAN MENDOPING MATERIAL DENGAN ATOM DOPANT.
SEBAGAI CONTOH UNTUK MENDAPATKAN MATERIAL SILIKON
TIPE-N, MAKA SILIKON DIDOPING OLEH ATOM FOSFOR.
 2. PRINSIP KERJA CELL SURYA
• PERAN DARI SAMBUNGAN P-N INI ADALAH UNTUK MEMBENTUK
MEDAN LISTRIK SEHINGGA ELEKTRON DAN HOLE DAPAT DIEKSTRAK
OLEH MATERIAL UNTUK MENGHASILKAN ARUS LISTRIK.
• KETIKA SEMIKONDUKTOR TIPE-P DAN TIPE-N TERHUBUNG, KELEBIHAN
ELEKTRON AKAN BERGERAK DARI SEMIKONDUKTOR TIPE-N MENUJU
TIPE-P SEHINGGA MEMBENTUK KUTUB POSITIF PADA SEMIKONDUKTOR
TIPE-N, DAN SEBALIKNYA KUTUB NEGATIF PADA SEMIKONDUKTOR
TIPE-P.
• AKIBAT DARI ALIRAN ELEKTRON DAN HOLE INI AKAN TERBENTUK
MEDAN LISTRIK, DAN PADA SAAT CAHAYA MATAHARI MENGENAI
SUSUNAN P-N JUNCTION AKAN MENDORONG ELEKTRON BERGERAK
DARI SEMIKONDUKTOR MENUJU KONTAK NEGATIF SEDANGKAN HOLE
MENUJU KONTAK POSITIF MENUNGGU ELEKTRON DATANG
PRINSIP KERJA CELL SURYA
3. KARAKTERISTIK CELL SURYA

DENGAN DENGAN IRRADIASI

TEMPERATURE TETAP TETAP
 4. JENIS-JENIS CELL SURYA

a. MONO KRISTAL (MONO-CRYSTALLINE) UNTUK PENGGUNAAN

KONSUMSI LISTRIK YANG BESAR DENGAN IKLIM EKSTRIM
b. MONO KRISTAL CULNXGA1-XSE2 LAPISAN TIPIS COCOK
DIGUNAKAN UNTUK CELL SURYA TYPE HETEROJUNCTION
c. POLIKRISTAL (POLY-CRYSTALLINE) MODUL PALING EFESIEN
DAN EFEKTIF DARI SEGI EKONOMIS DAN TEKNIS
d. THIN FILM (AMORPHOUS) DISEBUT JUGA ADVANCED CELL
PHOTOFOLTAIC DIBENTUK DENGAN MENDOPING MATERIAL
SILICON DI BELAKANG LEMPENG KACA
e. PEROVSKITE MENGGUNAKAN BERBAGAI MATERIAL SEBAGAI
LAPISAN AKTIFNYA. RELATIF MASIH MAHAL
 TABEL PERBANDINGAN SEL
SURYA
Bahan Effesiensi di Effesiensi dalam Produksi
Laboratorium

Monocrystalline 24 % 14% - 17%

Silicone

Polycrystalline 18 % 13% - 15%

Silicone
Armorphous Silicone 13 % 5% - 7%
TERIMA KASIH
ATAS PERHATIANNYA