Anda di halaman 1dari 173

Aplikasi Konsep Tekanan

Osmosis
Manisan Gula merupakan salah satu bahan yang efektif untuk pengawetan karena sifatnya yang dapat menarik air dari dalam sel mikroba sehingga sel menjadi kering karena proses osmosis. Pengawetan pangan dengan pemberian gula dilakukan pada pengawetan buah-buahan dalam sirup dalam bentuk manisan. Pembuatan ikan asin Karena perbedaan kepekatan dan tekanan osmosis kristal-kristal garam akan menarik cairan sel dalam daging ikan keluar dari tubuhnya. Sementara itu partikel garam meresap masuk ke dalam daging ikan. Proses ini berlangsung hingga tercapai kesetimbangan konsentrasi garam di luar dan di dalam daging.

Pengantar

Pernahkah kamu sakit dan dirawat di rumah sakit?

Adakalanya seorang pasien di rumah sakit harus diberi cairan infus. Sebenarnya apakah cairan infus tersebut?

Larutan yang dimasukkan ke dalam tubuh pasien melalui pembuluh darah haruslah memiliki tekanan yang sama dengan tekanan sel-sel darah. Apabila tekanan cairan infus lebih tinggi maka cairan infus akan keluar dari sel darah. Prinsip kerja infus ini pada dasarnya adalah tekanan osmotik.

Apa yang dimaksud dengan TEKANAN OSMOTIK?

Seseorang yang membutuhkan pengganti cairan tubuh, baik melalui infus maupun meminum cairan pengganti ion tubuh harus memperhatikan konsentrasi cairan infus atau minuman. Konsentrasi cairan infus atau minuman harus isotonik dengan cairan dalam tubuh untuk mencegah terjadi krenasi atau hemolisis.

Pengertian

Osmosis adalah proses perpindahan pelarut dari larutan yang memiliki konsentrasi rendah atau pelarut murn melalui membran semipermeabel menuju larutan yang memiliki konsentrasi lebih tinggi hingga tercapai kesetimbangan laju pelarut. Pada proses osmosis, molekul-molekul pelarut bermigrasi dari larutan encer ke larutan yang lebih pekat hingga dicapai keadaan kesetimbangan laju perpindahan pelarut di antara kedua medium itu.

Tekanan yang diterapkan untuk menghentikan proses osmosis dari larutan encer atau pelarut murni ke dalam larutan yang lebih pekat dinamakan tekanan osmotik larutan, dilambangkan dengan .

Tekanan osmotik larutan berbanding lurus dengan konsentrasi molar zat. Dalam bentuk persamaan dapat ditulis sebagai berikut.

M atau = k.M

k adalah tetapan kesetaraan yang bergantung pada suhu. Untuk larutan encer harga k sama dengan RT, dimana R tetapan gas dan T adalah suhu mutlak. Oleh karena kemolaran memiliki satuan mol per liter larutan, maka tekanan osmotik larutan dapat dinyatakan sebagai berikut.

= M RT atau = (n/V) RT

Keterangan: = Tekanan osmotik M = Molaritas larutan R = Tetapan gas (0,082 L atm/mol.K) T = Suhu (K)

Tentang Isotonik, Hipotonik,

dan Hipertonik

Dalam sistem analisis, dikenal larutan hipertonik yaitu larutan yang mempunyai konsentrasi terlarut tinggi, larutan isotonik yaitu dua larutan yang mempunyai konsentrasi terlarut sama, dan larutan hipotonik yaitu larutan dengan konsentrasi terlarut rendah.

Air kelapa merupakan contoh larutan isotonik alami. Secara ilmiah, air kelapa muda mempunyai komposisi mineral dan gula yang sempurna sehinggga memiliki kesetimbangan elektrolit yang nyaris sempurna setara dengan cairan tubuh manusia.

Proses osmosis juga terjadi pada sel hidup di alam. Contoh bintang laut dan kepiting memiliki cairan sel yang bersifat isotonik dengan lingkungannya. Jika cairan sel bersifat hipotonik maka sel tersebut akan mendapatkan banyak air. Tetapi jika sel berada pada larutan hipertonik maka sel akan kehilangan banyak molekul air.

Proses osmosis suatu larutan dapat dihentikan. Proses osmosis juga bahkan dapat dibalikkan arahnya dengan menerapkan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmosis larutan. Proses ini dinamakan osmosis balik. Osmosis balik berguna dalam desalinasi (penghilangan garam) air laut untuk memperoleh air tawar dan garam dapur.

Penerapan tekanan dari luar yang melebihi nilai menyebabkan terjadinya osmosis balik. Pada proses desalinasi, molekul-molekul air keluar dari larutan meninggalkan zat terlarut. Membran yang dapat digunakan untuk proses osmosis balik adalah selulosa asetat. Membran ini dapat dilewati oleh molekul air, tetapi tidak dapat dilewati oleh ion-ion garam dari air laut.

Contoh osmosis yang lain di antaranya sebagai berikut:

Ketimun yang ditempatkan dalam larutan garam akan kehilangan airnya akibat osmosis sehingga terjadi pengerutan; Wortel menjadi lunak akibat kehilangan air karena menguap. Ini dapat dikembalikan dengan merendam wortel dalam air. Wortel akan tampak segar karena menyerap kembali air yang hilang.
1. berisi Nilai 2. nilai filosofis (=nilai menjadi falsfah / pondasi bermasyarakat, berbangsa n berngr; yang slanjutnya mengkristal dalam bentuk Pancasila: nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, dst; dan yg dijabarkan dalam konstitusi dan per UU-an)Sosbud ( nilai yang menjadi karakter bangsa, diyakini sebagai tumpuan dalam kehidupan pribadi dalam kehidupan sosbud; misal kerjasama, saling menghargai,.. dst) 3. nilai pandangan / gagasan yang menjadi pengarah/penuntun kehidupan masyarakat/bgs dalam menjalani, menghadapi,n memecahkan persoalan" yang muncul,.. misalnya untuk hadapi globalisasi,.. isu demokrasi,.. dll termasuk masalah" lokalnya 1. berisi Nilai Sosbud ( nilai yang menjadi karakter bangsa, diyakini sebagai tumpuan dalam kehidupan pribadi dalam kehidupan sosbud; misal kerjasama, saling menghargai,.. dst

Tekanan Osmotik
Kata Kunci: selaput permeabel, tekanan osmotik Ditulis oleh Zulfikar pada 26-08-2010

Osmosis adalah proses merembesnya atau mengalirnya pelarut ke dalam larutan melalui selaput semipermiabel. Proses perembesan hanya terjadi dari larutan yang mempunyai konsentrasi yang kecil ke dalam larutan berkonsentrasi besar. Selaput permeabel merupakan selaput yang hanya dapat dilewati oleh partikel-partikel dengan ukuran tertentu. Tekanan osmotik atau osmosa adalah tekanan yang diperlukan, sehingga terjadi penghentian aliran pelarut ke dalam larutan. Pada Gambar 11.7 besarnya tekanan setara dengan perubahan dari h.

Gambar 11.7. Percobaan perembesan larutan melalui membran semi permeabel Dalam hubungannya dengan konsentrasi larutan Van het Hoff menyimpulkan bahwa Tekanan osmotik larutan akan semakin besar apabila konsentrasi (Molar) dari zat terlarut semakin besar. Menurut Van Het Hoff, maka berlaku:

= tekanan osmosa (dalam atm) C = konsentrasi zat terlarut mol/L R = konstanta gas = 0,082 atm.L/mol.K T = suhu dalam K Tekanan osmosa 17 gram suatu zat dalam 1 liter larutan pada suhu 27 C adalah 1,5 atm. Berapakah berat molekul zat tersebut? Persamaan tekanan osmosa

= 1.5 atm R = 0.082 atm.L/mol.K T = 273 + 27 = 3000K 1,5 = C . 0,082 . 300 C = 0.061 mol/L BM dari zat tersebut adalah

Mr = 278.

Penurunan Titik Beku


Kata Kunci: titik beku, titik didih Ditulis oleh Zulfikar pada 25-08-2010

Seperti tampak pada diagram pada Gambar 10.4 bahwa kenaikan titik didih diikuti dengan penurunan titik beku suatu larutan. Jika konsentrasi (dalam molalitas) dari zat terlarut semakin besar, maka titik beku larutan semakin kecil. Selisih antara titik beku larutan dengan titik beku pelarut disebut penurunan titik beku. Hubungan penurunan titik beku larutan dengan konsentrasi larutan disederhanakan dalam persamaan dan persamaan ini untuk larutan non elektrolit :

Tf = penurunan titik beku kf = tetapan penurunan titik beku dari zat pelarut m = molal larutan Untuk larutan elektrolit berlaku persamaan :

Hubungan antara perubahan titik beku dengan larutan ditunjukan oleh persamaan :

Tf = penurunan titik beku Tf = titik beku larutan Tf = titik beku pelarut Untuk lebih mudah menggunakan persamaan penurunan titik beku larutan perhatikan contoh soal dibawah ini: Sebuah senyawa sebanyak 0,6 mol terdapat dalam 150 gram benzol, jika diketahui kf untuk senyawa benzol adalah 4,9 C/mol dan titik bekunya = 5,6 C. Tentukan Penurunan titik beku dan titik beku larutan. Penyelesaian dalam Bagan 10.6 dibawah ini.

Bagan 10.6. Penyelesaian soal Titik beku larutan elektrolit Sebagai bahan pembanding kita dapat tentukan juga penurunan titik beku larutan untuk senyawa elektrolit seperti Asam sulfat. Larutan 0.1 molal H2SO4, zat tersebut merupakan asam kuat dengan derajat ionisasi D = 1. jika pelarutnya air, dan harga kf air = 2.86 C/molal. Tentukan titik beku larutan tersebut. Penyelesaian pada Bagan 11.6.

Bagan 11.6. Penyelesaian soal Titik beku larutan non-elektrolit

Kenaikan Titik Didih


Kata Kunci: titik beku, titik didih Ditulis oleh Zulfikar pada 24-08-2010

Hasil eksperimen Roult menunjukan bahwa Kenaikan titik didih larutan akan semakin besar apabila konsentrasi (molal) dari zat terlarut semakin besar. Titik didih larutan akan lebih tinggi dari titik didih pelarut murni. Hal ini juga diikuti dengan penurunan titik beku pelarut murni, atau titik beku larutan lebih kecil dibandingkan titik beku pelarutnya. Hasil eksperimen ini disederhanakan dalam Gambar 11.4.

Gambar 11.4. Diagram tekanan dan suhu untuk titik didih dan titik beku dari pelarut dan larutan Roult menyederhanakan ke dalam persamaan Tb = kb . m Tb = kenaikan titik didih larutan kb = tetapan kenaikan titik didih molal pelarut (kenaikan titik didih untuk 1 mol zat dalam 1000 gram pelarut) m = molal larutan (mol/100 gram pelarut) Perubahan titik didih atau Tb merupakan selisih dari titik didih larutan dengan titik didih pelarutnya, seperti persamaan : Tb = Tb Tb Hal yang berpengaruh pada kenaikan titik didih adalah harga kb dari zat pelarut. Kenaikan tidak dipengaruhi oleh jenis zat yang terlarut, tapi oleh jumlah partikel/mol terlarut khususnya yang terkait dengan proses ionisasinya. Untuk zat terlarut yang bersifat elektrolit persamaan untuk kenaikan titik didik harus dikalikan dengan faktor ionisasi larutan, sehingga persamaannya menjadi :

dimana

n = jumlah ion-ion dalam larutan = derajat ionisasi Contoh jumlah ion untuk beberapa elektrolit: HCl H+ + Cl-, jumlah n = 2 H2SO4 2 H+ + SO42-, jumlah n = 3 H3PO4 3 H+ + PO43-, jumlah n = 4 Agar mudah dimengerti kita ambil perhitungan kenaikan titik didih untuk zat non-elektrolit dan non elektrolit sebagai perbandingannya. Sebuah larutan gula C6H12O6 dengan konsentrasi sebesar 0.1 molal, jika pelarutnya air dengan harga kb = 0.52 C/molal. Tentukan titik didih larutan tersebut. Larutan gula tidak mengalami ionisasi sehingga, C6H12O6 C6H12O6 0.1 molal 0.1 mola Tb = kb . m Tb = 0.52 . 0.1 Tb = 0.052oC Diketahui titik didih air adalah 100C, maka titik didih larutan adalah Tb = Tb Tb0 Tb = 100 + 0.052 Tb = 100.052 Sekarang coba kita bandingkan dengan zat yang dapat terionisasi : Sebuah larutan 0.1 molal H2SO4, zat tersebut merupakan asam kuat dengan derajat ionisasi D = 1. jika pelarutnya air, dan harga kb air= 0.52 C/molal. Tentukan titik didih larutan tersebut. Penyelesaian soal ini ditampilkan pada Bagan 11.5. di sebelah

Bagan 11.5. Penyelesaian soal Titik didih larutan elektrolit.

Penurunan Tekanan Uap Jenuh


Kata Kunci: tekanan uap, uap jenuh Ditulis oleh Zulfikar pada 22-08-2010

Penurunan tekanan uap jenuh larutan akan semakin besar apabila konsentrasi (fraksi mol) dari zat terlarut semakin besar. Tekanan uap suatu zat cair lebih tinggi dari tekanan uap jenuh larutan, perhatikan Gambar 11.1.

Gambar 11.1. Pengaruh adanya zat terlarut terhadap tekanan uap pelarut A murni dan adanya zat terlarut B Roult meneliti dan banyak melakukan eksperimen dalam berbagai campuran zat dan dia menyimpulkan hubungan antara penurunan tekanan uap suatu zat cair dengan konsentrasi larutannya, Hasil ekperimennya mengantarkan Roult untuk menyederhanakan fenomena tersebut kedalam persamaan seperti dibawah ini : dimana;

P = tekanan uap jenuh larutan P = tekanan uap jenuh pelarut murni XA = fraksi mol pelarut Sedangkan penurunan tekanan uap jenuh diakibatkan karena adanya fraksi zat terlarut di dalam pelarut. Sehingga besarnya penurunan sangat tergantung pada fraksi zat ini yang dinyatakan dalam persamaan;

dimana P = penurunan tekanan uap jenuh pelarut P = tekanan uap jenuh pelarut murni XB = fraksi mol zat terlarut Dari hubungan di atas maka didapat, tekanan uap jenuh larutan:

P = tekanan uap larutan PA = penurunan tekanan uap jenuh larutan PA = tekanan uap jenuh pelarut murni Untuk lebih mudah memahaminya mari kita perhatikan contoh soal dibawah ini, Di dalam air terlarut 18% berat glukosa dimana diketahui tekanan uap air pada suhu 30C adalah 0,7 atm.

tentukan penurunan tekanan uap jenuh air tentukan tekanan uap jenuh larutan pada suhu 30C

Perhatikan cara penyelesaikan soal ada pada bagan 11.2. dibawah ini.

Bagan 11.2 Pengaruh adanya zat terlarut terhadap tekanan uap pelarut A murni dan adanya zat terlarut B

Sifat Koligatif Larutan


Kata Kunci: koligatif larutan, osmotik larutan Ditulis oleh Zulfikar pada 21-08-2010

Dalam proses pembuatan larutan sudah banyak kita bahas sifat-sifat kimia. Bercampurnya zat terlarut dengan pelarut tidak hanya memberikan perubahan sifat kimia namun juga perubahan sifat fisika. Sifat-sifat ini muncul karena keberadaan partikel-partikel zat terlarut. Kita ambil contoh dalam kehidupan sehari-hari, jika kita memasak air tentu akan mendidih pada suhu 100C, namun jika kita masukkan garam ke dalamnya terjadi perubahan suhu mendidihnya. Dalam hal ini tentunya akan terjadi penambahan energi tidak hanya untuk meningkatkan suhu air, namun juga untuk meningkatkan suhu garam. Karena sifat-sifat tersebut ditentukan oleh jumlah partikel, maka konsentrasi larutan yang dipergunakan adalah fraksi zat terlarut dalam fraksi totalnya atau fraksi pelarut di dalam fraksi totalnya, yang dinyatakan dalam fraksi mol zat (X). Satuan konsentrasi yang juga dipergunakan adalah rasio berat zat terlarut dalam larutannya yaitu molalitas (m), ingat Bab 3, konsentrasi larutan. Perubahan sifat-sifat ini tidak terbatas pada hanya pada titik didih, namun juga terhadap titik beku dan tekanan uap jenuh serta tekanan osmotik larutan.

PENERAPAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Sifat koligatif adalah sifat-sifat fisis larutan yang hanya bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarut, tetapi tidak pada jenisnya. Sifat koligatif larutan meliputi tekanan uap, penurunan titik beku, kenaikan titik didih, dan tekanan osmotik. Sifat koligatif terutama penurunan titik beku dan tekanan osmosis memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa penerapan

penurunan titik beku dapat mempertahankan kehidupan selama musim dingin. Penerapan tekanan osmosis ditemukan di alam, dalam bidang kesehatan, dan dalam ilmu biologi. Berikut ini penjelasan mengenai penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari.

A.

PENERAPAN PENURUNAN TEKANAN UAP


Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi. Pada saat berenang di laut mati, kita tidak akan tenggelam karena konsentrasi zat terlarutnya yang sangat tinggi. Hal ini tentu saja, dapat dimanfaatkan sebagai sarana hiburan atau rekreasi bagi manusia. Penerapan prinsip yang sama dengan laut mati dapat kita temui di beberapa tempat wisata di Indonesia yang berupa kolam apung.

B.
1.

PENERAPAN PENURUNAN TITIK BEKU


Membuat Campuran Pendingin Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di bawah 0oC. Cairan pendingin digunakan pada pabrik es, juga digunakan untuk membuat es putar. Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam ke dalam air. Pada pembuatan es putar cairan pendingin dibuat dengan mencampurkan garam dapur dengan kepingan es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu. Pada pencampuran itu, es batu akan mencair sedangkan suhu campuran turun. Sementara itu, campuran bahan pembuat es putar dimasukkan dalam bejana lain yang terbuat dari bahan stainless steel. Bejana ini kemudian dimasukkan ke dalam cairan pendingin, sambil terus-menerus diaduk sehingga campuran membeku.

2.

Antibeku pada Radiator Mobil Di daerah beriklim dingin, ke dalam air radiator biasanya ditambahkan etilen glikol. Di daerah beriklim dingin, air radiator mudah membeku. Jika keadaan ini dibiarkan, maka radiator kendaraan akan cepat rusak. Dengan penambahan etilen glikol ke dalam air radiator diharapkan titik beku air dalam radiator menurun, dengan kata lain air tidak mudah membeku.

3.

Antibeku dalam Tubuh Hewan

Hewan-hewan yang tinggal di daerah beriklim dingin, seperti beruang kutub, memanfaatkan prinsip sifat koligatif larutan penurunan titik beku untuk bertahan hidup. Darah ikan-ikan laut mengandung zat-zat antibeku yang mempu menurunkan titik beku air hingga 0,8oC. Dengan demikian, ikan laut dapat bertahan di musim dingin yang suhunya mencapai 1,9oC karena zat antibeku yang dikandungnya dapat mencegah pembentukan kristal es dalam jaringan dan selnya. Hewan-hewan lain yang tubuhnya mengandung zat antibeku antara lain serangga , ampibi, dan nematoda. Tubuh serangga mengandung gliserol dan dimetil sulfoksida, ampibi mengandung glukosa dan gliserol darah sedangkan nematoda mengandung gliserol dan trihalose. 4. Antibeku untuk Mencairkan Salju Di daerah yang mempunyai musim salju, setiap hujan salju terjadi, jalanan dipenuhi es salju. Hal ini tentu saja membuat kendaraan sulit untuk melaju. Untuk mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi campuran garam NaCL dan CaCl2. Penaburan garam tersebut dapat mencairkan salju. Semakin banyak garam yang ditaburkan, akan semakin banyak pula salju yang mencair. 5. Menentukan Massa Molekul Relatif (Mr) Pengukuran sifat koligatif larutan dapat digunakan untuk menentukan massa molekul relatif zat terlarut. Hal itu dapat dilakukan karena sifat koligatif bergantung pada konsentrasi zat terlarut. Dengan mengetahui massa zat terlarut (G) serta nilai penurunan titik bekunya, maka massa molekul relatif zat terlarut itu dapat ditentukan.

C.
1.

PENERAPAN TEKANAN OSMOSIS


Mengontrol Bentuk Sel Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis yang sama disebut isotonik. Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah daripada larutan lain disebut hipotonik. Sementara itu, larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih tinggi daripada larutan lain disebut hipertonik. Contoh larutan isotonik adalah cairan infus yang dimasukkan ke dalam darah. Cairan infus harus isotonik dengan cairan intrasel agar tidak terjadi osmosis, baik ke dalam ataupun ke luar sel darah. Dengan demikian, sel-sel darah tidak mengalami kerusakan.

2.

Mesin Cuci Darah Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil

seperti urea melalui membran semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang. Membran tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam darah. 3. Pengawetan Makanan Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan ditemukan, garam dapur digunakan untuk mengawetkan makanan. Garam dapat membunuh mikroba penyebab makanan busuk yang berada di permukaan makanan. 4. Membasmi Lintah Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal ini karena garam yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang ada dalam tubuh sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya. 5. Penyerapan Air oleh Akar Tanaman Tanaman membutuhkan air dari dalam tanah. Air tersebut diserap oleh tanaman melalui akar. Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga konsentrasinya lebih tinggi daripada air di sekitar tanaman sehingga air dalam tanah dapat diserap oleh tanaman. 6. Desalinasi Air Laut Melalui Osmosis Balik Osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan ke pelarut, atau dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik terjadi jika kepada larutan diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya. Osmosis balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut. Dengan memberi tekanan pada permukaan air laut yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaput yang permeabel untuk air tetapi tidak untuk ion-ion dalam air laut. Tanpa tekanan yang cukup besar, air secara spontan akan merembes dari air murni ke dalam air asin. Penggunaan lain dari osmosis balik yaitu untuk memisahkan zat-zat beracun dalam air limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas.

Sumber: http://indonesiakutercinta.wordpress.com/2010/08/13/penggunaan-sifat-koligatiflarutan/ Justiana, Sandri dan Muchtaridi.2009.Chemistry for Senior High School Year XII.Jakarta:Yudistira. Purba, Michael.2007. Kimia untuk SMA kelas XII Semester 1. Jakarta:Erlangga.
1. Penerapan Penurunan Tekanan Uap Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut

oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi. Pada saat berenang di laut mati, kita tidak akan tenggelam karena konsentrasi zat terlarutnya yang sangat tinggi. Hal ini tentu saja, dapat dimanfaatkan sebagai sarana hiburan atau rekreasi bagi manusia. Penerapan prinsip yang sama dengan laut mati dapat kita temui di beberapa tempat wisata di Indonesia yang berupa kolam apung. 2. Penurunan Titik Beku a. Membuat Campuran Pendingin Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di bawah 0oC. Cairan pendingin digunakan pada pabrik es, juga digunakan untuk membuat es putar. Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam ke dalam air. Pada pembuatan es putar cairan pendingin di buat dengan mencampurkan garam dapur dengan kepingan es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu. Pada pencampuran itu, es batu akan mencair sedangkan suhu campuran turun. Sementara itu, campuran bahan pembuat es putar dimasukkan ke dalam bejana lain yang terbuat dari bahan stainless steel. Bejana ini kemudian dimasukkan ke dalam cairan pendingin, sambil terus menerus diaduk sehingga campuran membeku. b. Antibeku pada Radiator Mobil Di daerah yang beriklim dingin, ke dalam air radiator biasanya ditambahkan etilen glikol. Di daerah yang beriklim dingin, air radiator mudah membeku. Jika keadaan ini dibiarkan, maka radiator kendaraan akan cepat rusak. Dengan penambahan etilen glikol ke dalam air radiator diharapkan titik beku air dalam radiator menurun, dengan kata lain air tidak mudah membeku. c. Antibeku dalam Tubuh Hewan Hewan-hewan yang tinggal di daerah beriklim dingin, seperti beruang kutup, memanfaatkan prinsip sifat koligatif larutan penurunan titik beku untuk bertahan hidup. Darah ikan-ikan laut mengandung zat-zat antibeku yang mampu menurunkan titik beku air hingga 0.8oC. Dengan demikian, ikan lat dapat bertahan di musim dingin yang suhunya mencapai 1.9oC karena zat antibeku yang dikandungnya dapat mencegah pembentukan Kristal es dalam jaringan dan selnya. Hewan-hewan lain yang tubuhnya mengandung zat antibeku antaralain serangga, ampibi, dan nematode. Tubuh serangga mengandung gliserol dan metal sulfoksida, ampibi mengandung glukosa dan gliserol darah sedangkan nematode mengandung gliserol dan trilose. d. Antibeku untuk Mencairkan Salju Di daerah yang mempunyai musim salju , setiap hujan salju terjadi, jalanan dipenuhi es salju. Hal ini tentu saja membuat kendaraan sulit untuk melaju. Untuk mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi campuran garam NaCl dan CaCl2. Penaburan garam yang ditaburkan, akan semakin banyak pula salju yang mencair.

e. Menentukan Massa Molekul Relatif (Mr) Pengukuran sifat koligatif larutan dapat digunakan untuk menentukan massa molekul relative zat terlarut. Hal itu dapat digunakan karena sifat koligatif bergantung pada konsentrasi zat terlarut. Dengan mengetahui massa terlarut itu dapat ditentukan. 3. Penerapan Tekanan Osmosis a. Mengontrol Bentuk Sel Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis yang sama disebut isotonik. Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah daripada larutan lain disebut hipotonik. Sementara itu, larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih tinggi daripada larutan lain disebut hipertonik. Contoh larutan isotonik adalah cairan infuse yang dimasukkan ke dalam darah. Cairan infuse harus isotonik dengan cairan intrasel agar tidak terjadi osmosis, baik ke dalam ataupun keluar sel darah. Dengan demikian sesl darah tidak mengalami kerusakan. b. Mesin Cuci Darah Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi menggunakan metode dialysis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membrane semipermaebel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang. Membrane tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam darah. c. Pengawetan Makanan Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan ditemukan, garam dapur dipergunakan untuk mengawetkan makanan. Garam dapat membunuh mikroba penyebab makanan busuk yang berada di permukaan makanan. d. Membasmi Lintah Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal ini karena garam yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang ada dalam tubuh sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya. e. Penyerapan Air oleh Akar Tanaman Tanaman membutuhkan air dari dalam tanah. Air tersebut diserap oleh tanaman melalui akar. Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga konsentrasinya lebih tinggi daripada air di sekitar tanaman sehingga air dalam tanah diserap oleh tanaman. f. Desalinasi Air Laut Melalui Osmosis Balik Osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan ke pelarut atau dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik terjadi jika kepada larutan diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya. Osmotik balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut. Dengan memberi tekanan pada permukaan air laut yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air

murni melalui selaput yang permaebel untuk air tetapi tidak untuk ion-ion dalam air laut. Tanpa tekanan yang cukup besar, air secara spontan akan merembes dari air murni kedalam air asin. Penggunaan lain dari osmosis balik yaitu untuk memisahkan zat-zat beracun dalam air limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas.

SUMBER: http://dephya.blogspot.com/2012/07/sifat-koligatif-larutan.html 2. s 16

APLIKASI TEKANAN OSMOSIS DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI 3. Welcome to chemistry class at 12 th grade
4. SMA Xaverius 1 Jambi.

5.
6. APLIKASI TEKANAN OSMOSIS DALAM 7. KEHIDUPAN SEHARI-HARI

8.
9. Aplikasi tekanan osmotik pada mekanisme transportasi air dalam sel

tanaman.
10. Setiap makhluk hidup disusun dari miliaran sel. Sebagian besar sel makhluk

hidup mengandung air yang disimpan dalam plasma sel (sitoplasma). Sel ini dibungkus oleh selaput tipis yang disebut membran plasma. Selaput ini merupakan membran dwi lapis membran yang bertugas mengatur secara selektif, keluar masuknya cairan dari dan ke dalam sel. 11. 12. Pada dasarnya pengangkutan melalui membrane sel dapat terjadi secara pasif maupun secara aktif. Pengangkutan secara pasif terjadi jika mengikuti arah gradient konsentrasi, artinya dari larutan yang memiliki konsentrasi tinggi menuju larutan yang memiliki konsentrasi rendah. Proses ini terjadi tanpa memerlukan energi hasil metabolisme. Sedangkan pada proses pengangkutan secara aktif memerlukan energi hasil metabolisme seperti ATP (Adenosin Tri Phospat) karena prosesnya terjadi melawan arah gradient konsentrasi. 13. 14. Proses difusi dan osmosis merupakan contoh proses pengangkutan secara pasif. Osmosis adalah proses perpindahan partikel air dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi melalui membran semipermeabel. Sedangkan difusi adalah proses perpindahan partikel dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi

rendah dengan tenaga kinetiknya sendiri. Tenaga yang mendorong masuknya air ke dalam sel adalah aktifitas molekul, tekanan hidrostatik,dan tekanan osmosis. Bila isi sel menyerap larutan maka terjadilah tekanan turgor yang menekan membran plasma keluar ke arah dinding sel. Karena dinding sel merupakan massa yang kaku, maka akan terjadi tekanan yang melawan arah tekanan turgor. 15. Proses osmosis sangat berperan dalam proses penyerapan air dalam tumbuhan. Sedangkan penyerapan mineral yang terlarut dalam tanah dilakukan secara difusi, yang nanti akan di edarkan ke seluruh bagian tumbuhan. Terjadinya pengangkutan itu akan menyebabkan tekanan turgor sel, sehingga mampu membesar dan mempunyai bentuk tertentu. Osmosis juga memungkinkan terjadinya membuka dan menutupnya stomata. 16.
17. Salah satu alasan mengapa tekanan osmotik juga merupakan mekanisme

utama dalam pengangkutan air ke bagian atas tumbuhan adalah karena daun terus-menerus kehilangan air ke udara. Proses ini disebut transpirasi. Akibat transpirasi konsentrasi zat terlarut dalam cairan daun meningkat. Oleh karena itu air didorong ke atas lewat batang, cabang, dan ranting-ranting pohon oleh tekanan osmotik. Sebagai contoh diperlukan tekanan sebesar 1015 atm untuk mengangkut air ke daun di pucuk pohon redwood di California, yang tingginya mencapai sekitar 120 m. 18.
19. Daun memiliki daya isap. Daya isap daun merupakan kemampuan daun

untuk mengambil atau menyerap air dari batang karena tekanan osmosis selsel daun lebih tinggi dibandingkan sel-sel pada batang. Perbedaan tekanan osmosis disebabkan daun selalu mengeluarkan airnya lewat peristiwa gutasi. 20.
21. Suatu keadaan yang menarik adalah terjadinya plasmolisis. Keadaan ini

merupakan dampak dari peristiwa osmosis. Jika sel tumbuhan diletakkan di larutan garam terkonsentrasi (hipertonik), sel tumbuhan akan kehilangan air dan juga tekanan turgor, menyebabkan sel tumbuhan lemah. Tumbuhan dengan sel dalam kondisi seperti ini layu. Kehilangan air lebih banyak akan menyebabkan terjadinya plasmolisis: tekanan terus berkurang sampai di suatu titik di mana protoplasma sel terkelupas dari dinding sel, menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan membran. Akhirnya cytorrhysis runtuhnya seluruh dinding sel dapat terjadi. Tidak ada mekanisme di dalam sel tumbuhan untuk mencegah kehilangan air secara berlebihan, juga mendapatkan air secara berlebihan, tetapi plasmolisis dapat dibalikkan jika sel diletakkan di larutan hipotonik. Proses yang sama terjadi pada sel hewan yang disebut krenasi.

22. 23.
24. Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi ekstrem, dan jarang terjadi di alam.

Biasanya terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi atau larutan gula untuk menyebabkan ekosmosis, seringkali menggunakan tanaman Elodea atau sel epidermal bawang yang memiliki pigmen warna sehingga proses dapat diamati dengan jelas menggunakan mikroskop. 25.
26. Bila sel tumbuhan dimasukkan kedalam cairan hipotonik, turgor sel akan

meningkat. Bila berada dalam keadaan isotonik (larutan yang konsentrasinya sama dengan konsentrasi isi sel,maka sebagian sel yang ada mengalami plasmolisis,sebagian sel tidak. Keadaan ini dapat dipakai untuk menentukan tekanan osmosis sel dengan meletakkan pada larutan yang ditentukan molaritas larutan atau tekanan osmotiknya dan melihat berapa banyak sel yang terplasmolisis. 27. 28. Tekanan osmosis dalam membran sel darah merah
29. Selain pada sel tanaman, peristiwa osmosis memainkan peranan yang sangat

penting pada tubuh makhluk hidup manusia dan hewan, misalnya, pada membran sel darah merah. Apakah yang terjadi jika sel darah merah dimasukkan ke dalam suatu larutan hipertonik (lebih pekat)? Di sini akan terjadi yang disebut krenasi. Air yang terdapat dalam sel darah akan ditarik keluar dari sel sehingga sel mengerut dan rusak. Sebaliknya, jika Anda meletakan sel darah merah dalam suatu larutan yang bersifat hipotonik (lebih encer) maka sel darah merah akan mengembang dan akhirnya pecah. Mengapa? air dari larutan di sekitar sel darah merah akan ditarik masuk ke dalam sel. Proses ini disebut hemolisis. 30.

31. 32.

33. Aplikasi tekanan osmosis dalam dunia kedokteran

34.
35. Ketika pasien tidak mampu lagi mengonsumsi minuman dan makanan maka

dokter akan memberikan nutrisi melalui infus. Dalam hal ini larutan nutrisi dimasukan langsung ke dalam pembuluh darah. Larutan ini harus memiliki tekanan osmotik yang sama dengan tekanan osmotik darah agar sel darah tidak mengalami krenasi atau hemolisis karena sangat membahayakan jiwa pasien. Tekanan osmotik darah pada suhu 25 o C adalah 7,7 atm oleh karena itu, jika pasien akan diberi larutan glukosa melalui infus,konsentrasi glukosa yang digunakan harus berkadar 5,3%. Mengapa? 36.
37. Dalam dunia farmasi, balsam atau salap dibuat secara hipertonik agar dapat

mengeluarkan bisul pada tubuh. kempes. 38.

Dengan demikian bisul akan segera

39. Aplikasi tekanan osmosis dalam industri makanan.


40. Industri makanan ringan baik skala rumah tangga maupun pabrik sering

memanfaatkan konsep tekanan osmosis pada pengawetan selai dan jeli. Gula dalam jumlah yang banyak ternyata penting dalam proses pengawetan karena gula membantu membunuh bakteri yang bisa mengakibatkan botulisme. Bila sel bakteri berada dalam larutan gula hipertonik (konsentrasi tinggi), air intrasel cenderung untuk bergerak keluar dari sel bakteri ke larutan yang lebih pekat. Proses ini yang disebut krenasi (crenation), menyebabkan

sel mengerut dan akhirnya tidak berfungsi lagi. Keasaman alami buah-buahan juga menghambat pertumbuhan bakteri. 41.
42. PERTANYAAN

43. Mengapa tekanan osmosis merupakan tekanan hidrostatis? 44.


45. Mengapa jika Anda memupuk tanaman dengan menggunakan pupuk yang

terlalu banyak (pekat) justru membuat tanaman mati. 46.


47. Jelaskan bagaimana terjadinya pembengkakan tubuh yang disebut OEDEMA

48. jika kita mengonsumsi makanan berkadar garam tinggi? 49.


50. Bagaimana cara tumbuhan mempertahankan tekanan osmosisnya

terkait transpirasi maupun gutasi? 51. 52.


53. FUN WITH CHEMISTRY

54.
55. PERCOBAAN PLASMOLISIS Pada Daun Rhoeo discolor ( Daun Adam

and Eva) 56.

57.

58.
59. Air menjadi kebutuhan pokok bagi semua tanaman juga merupakan bahan

penyusun utama dari protoplasma sel. Rhoeo discolor merupakan tumbuhan yang banyak tumbuh di daerah tropis dengan ciri yaitu dengan bentuk daunya yang memanjang seperti daun jagung, mempunyai warna ungu pada pada permukaan bawah dan warna hijau di permukaan atas. 60.
61. Suatu percobaan yang menunjukan proses osmosis adalah suatu percobaan

yang mengamati suatu lubang bawah dari tabung gelas ditutup dengan selaput. Selaput itu berfungsi sebagai membran permeabel secara differensiasi, yang meloloskan melekul-molekul air secara cepat, tetapi menghalangi molekul yang lebih besar 62. Tekanan osmosis cairan dapat ditentukan dengan cara mencari suatu larutan yang mempunyai tekanan osmosis sama dengan cairan tersebut. Dalam cara ini kita dapat mengambil patokan pada terjadinya peristiwa plasmolisis sel. Dalam keadan insipien plasmolisis tekanan osmosis cairan sel adalah sama dengan tekanan osmosis larutan dalam massa jaringan sel tersebut direndam. Peristiwa plasmolisis yang terjadi dapat dilihat di bawah mikroskop. 63.
64. Konsep Kerja Membuktikan Adanya Plasmolisis adalah:

65. 66. Daun Rhoeo Discolor disayat kecil dan rendam dalam air gula (sukrosa) dengan berbagai kepekatan.
67. (1) 68. (2)

Lakukan pada 0 M sukrosa (sebagai blanko atau variabel kontrol) Lakukan pada 1 M dan 2 M sukrosa (sebagai variabel variasi).

69.
70. Pengamatan penampang sel dilakukan di bawah mikroskop.

71. 72.

73. 74.

75. 76.

77. 78. 79.


80. Dengan kondisi diluar sangat pekat ( Hypertonis ) maka pigmen daun ungu

pada Rhoeo discolor akan keluar terserap larutan diluar yang pekat. Keadaan sel dapat dilihat di bawah mikroskop. Semakin pekat larutan maka plasmolisis akan makin cepat terjadi. Buatlah grup percobaan Anda dan kerjakan eksperimen ini.
81. 82.Kirimkan Ini lewat Email Web Sri Utami Example is better than precept.

Home Profil Galeri Login

Kategori

Kesehatan (13) Latihan Uji Diri (5) Materi Kimia (18) Olimpiade (0) Pembahasan Soalsoal (10) Pengayaan (1) Pengumuman (1) Perangkat (21) Ppt (10) Praktikum (10) Remidi (6) Soal (26)

Teknologi (1) Tugas (14) Umum (16)

Arsip

January 2012 February 2012 March 2012 May 2011 May 2012 June 2012 July 2011 July 2012 August 2011 September 2011 November 2011 December 2011

Link Lain

dispendiksurabaya Edukasi net Google-translate Motivasi Belajar Plus pHET Colorado sertifikasi guru SMAN 16 SURABAYA UNAIR Unesa Wikipedia

Komentator

Robiah Al Adawiyah/25/XI-IA 8 (8) Shinta Mey Linawati / XI-IA8 / 27 (5) angga januarta/ XI-IA 8 (4) bambang (4) defta mersilia/10/XI-ia8 (4)

Pengunjung

96724

Tugas Kimia Kelas XII-IPA 5 dan XII-IPA 6


28-07-2012 05:32:30, pada Tugas

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Buatlah artikel tentang penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari. Silakan dikirim melalui komentar di bawah ini. Jangan lupa mencantumkan sumbernya.

Komentar :
No Komen : 63 Lintang Inggrihaning Putri :: 03-08-2012 20:49:02 Berikut ini mengenai penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan seharihari. 1. Penerapan Penurunan Tekanan Uap Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi. Pada saat berenang di laut mati, kita tidak akan tenggelam karena konsentrasi zat terlarutnya yang sangat tinggi. Hal ini tentu saja, dapat dimanfaatkan sebagai sarana hiburan atau rekreasi bagi manusia. Penerapan prinsip yang sama dengan laut mati dapat kita temui di beberapa tempat wisata di Indonesia yang berupa kolam apung. 2. Penurunan Titik Beku a. Membuat Campuran Pendingin Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di bawah 0oC. Cairan pendingin digunakan pada pabrik es, juga digunakan untuk membuat es putar. Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam ke dalam air. Pada pembuatan es putar cairan pendingin di buat dengan mencampurkan garam dapur dengan kepingan es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu. Pada pencampuran itu, es batu akan mencair sedangkan suhu campuran turun. Sementara itu, campuran bahan pembuat es putar dimasukkan ke dalam bejana lain yang terbuat dari bahan stainless steel. Bejana ini kemudian dimasukkan ke dalam cairan pendingin, sambil terus menerus diaduk sehingga campuran membeku. b. Antibeku pada Radiator Mobil Di daerah yang beriklim dingin, ke dalam air radiator biasanya ditambahkan etilen

glikol. Di daerah yang beriklim dingin, air radiator mudah membeku. Jika keadaan ini dibiarkan, maka radiator kendaraan akan cepat rusak. Dengan penambahan etilen glikol ke dalam air radiator diharapkan titik beku air dalam radiator menurun, dengan kata lain air tidak mudah membeku. c. Antibeku dalam Tubuh Hewan Hewan-hewan yang tinggal di daerah beriklim dingin, seperti beruang kutup, memanfaatkan prinsip sifat koligatif larutan penurunan titik beku untuk bertahan hidup. Darah ikan-ikan laut mengandung zat-zat antibeku yang mampu menurunkan titik beku air hingga 0.8oC. Dengan demikian, ikan lat dapat bertahan di musim dingin yang suhunya mencapai 1.9oC karena zat antibeku yang dikandungnya dapat mencegah pembentukan Kristal es dalam jaringan dan selnya. Hewan-hewan lain yang tubuhnya mengandung zat antibeku antaralain serangga, ampibi, dan nematode. Tubuh serangga mengandung gliserol dan metal sulfoksida, ampibi mengandung glukosa dan gliserol darah sedangkan nematode mengandung gliserol dan trilose. d. Antibeku untuk Mencairkan Salju Di daerah yang mempunyai musim salju , setiap hujan salju terjadi, jalanan dipenuhi es salju. Hal ini tentu saja membuat kendaraan sulit untuk melaju. Untuk mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi campuran garam NaCl dan CaCl2. Penaburan garam yang ditaburkan, akan semakin banyak pula salju yang mencair. e. Menentukan Massa Molekul Relatif (Mr) Pengukuran sifat koligatif larutan dapat digunakan untuk menentukan massa molekul relative zat terlarut. Hal itu dapat digunakan karena sifat koligatif bergantung pada konsentrasi zat terlarut. Dengan mengetahui massa terlarut itu dapat ditentukan. 3. Penerapan Tekanan Osmosis a. Mengontrol Bentuk Sel Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis yang sama disebut isotonik. Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah daripada larutan lain disebut hipotonik. Sementara itu, larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih tinggi daripada larutan lain disebut hipertonik. Contoh larutan isotonik adalah cairan infuse yang dimasukkan ke dalam darah. Cairan infuse harus isotonik dengan cairan intrasel agar tidak terjadi osmosis, baik ke dalam ataupun keluar sel darah. Dengan demikian sesl darah tidak mengalami kerusakan. b. Mesin Cuci Darah Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi menggunakan metode dialysis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membrane semipermaebel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang. Membrane tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam darah. c. Pengawetan Makanan Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan ditemukan, garam dapur dipergunakan untuk mengawetkan makanan. Garam dapat membunuh mikroba penyebab makanan busuk yang berada di permukaan makanan.

d. Membasmi Lintah Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal ini karena garam yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang ada dalam tubuh sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya. e. Penyerapan Air oleh Akar Tanaman Tanaman membutuhkan air dari dalam tanah. Air tersebut diserap oleh tanaman melalui akar. Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga konsentrasinya lebih tinggi daripada air di sekitar tanaman sehingga air dalam tanah diserap oleh tanaman. f. Desalinasi Air Laut Melalui Osmosis Balik Osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan ke pelarut atau dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik terjadi jika kepada larutan diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya. Osmotik balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut. Dengan memberi tekanan pada permukaan air laut yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaput yang permaebel untuk air tetapi tidak untuk ion-ion dalam air laut. Tanpa tekanan yang cukup besar, air secara spontan akan merembes dari air murni kedalam air asin. Penggunaan lain dari osmosis balik yaitu untuk memisahkan zat-zat beracun dalam air limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas.

SUMBER: http://dephya.blogspot.com/2012/07/sifat-koligatif-larutan.html

No Komen : 62 Tri Cahya N/ XII-IA6/34 :: 02-08-2012 22:42:12 1. Penerapan tekanan uap Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi. 2. Penerapan penurunan titik beku garam dapur dapat mencairkan salju. tumpukan salju di jalan di negara bermusim dingin mudah dibersihkan dengan menambahkan garam, sehingga menurunkan titik beku larutan, jadi titik beku larutan (garam + salju ) akan lebih rendah dr pada titik beku salju. 3. Penerapan kenaikan titik didih memasak air akan mendidih pada suhu 100? C, namun jika ditambah garam ke dalamnya terjadi perubahan suhu mendidihnya. Dalam hal ini tentunya akan terjadi penambahan energi tidak hanya untuk meningkatkan suhu air, namun juga untuk meningkatkan suhu garam. 4. tekanan osmotik aplikasi dalam bidang kesehatan, yaitu tekanan osmosis dalam cairan infus. jika seseorang memerlukan nutrisi dari injeksi cairan infus, maka tekanan osmotik

cairan infus harus sesuai dengan tekanan osmotik darah (isotonik/isoosmotik). jika tekanan dalam sel darah merah > tekanan cairan infus (hipertonik), maka air dalam sel darah merah akan keluar, sehingga sel akan mengkerut. jika tekanan dalam sel darah merah < tekanan cairan infus (hipotonik), maka sel darah merah akan menyerap air sehingga dinding sel akan mengembang dan pecah.

http://indonesiakutercinta.wordpress.com/2010/08/13/penggunaan-sifat-koligatiflarutan/

No Komen : 61 Faiz Rahman R,/ XII-IA5/11 :: 02-08-2012 21:08:09 PENERAPAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI Sifat koligatif adalah sifat-sifat fisis larutan yang hanya bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarut, tetapi tidak pada jenisnya. Sifat koligatif larutan meliputi tekanan uap, penurunan titik beku, kenaikan titik didih, dan tekanan osmotik. Sifat koligatif terutama penurunan titik beku dan tekanan osmosis memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa penerapan penurunan titik beku dapat mempertahankan kehidupan selama musim dingin. Penerapan tekanan osmosis ditemukan di alam, dalam bidang kesehatan, dan dalam ilmu biologi. Berikut ini penjelasan mengenai penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari. A. PENERAPAN PENURUNAN TEKANAN UAP Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi. Pada saat berenang di laut mati, kita tidak akan tenggelam karena konsentrasi zat terlarutnya yang sangat tinggi. Hal ini tentu saja, dapat dimanfaatkan sebagai sarana hiburan atau rekreasi bagi manusia. Penerapan prinsip yang sama dengan laut mati dapat kita temui di beberapa tempat wisata di Indonesia yang berupa kolam apung. B. PENERAPAN PENURUNAN TITIK BEKU 1. Membuat Campuran Pendingin Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di bawah 0oC. Cairan pendingin digunakan pada pabrik es, juga digunakan untuk membuat es putar. Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam ke dalam air. Pada pembuatan es putar cairan pendingin dibuat dengan mencampurkan garam dapur dengan kepingan es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu. Pada pencampuran itu, es batu akan mencair sedangkan suhu campuran turun.

Sementara itu, campuran bahan pembuat es putar dimasukkan dalam bejana lain yang terbuat dari bahan stainless steel. Bejana ini kemudian dimasukkan ke dalam cairan pendingin, sambil terus-menerus diaduk sehingga campuran membeku. 2. Antibeku pada Radiator Mobil Di daerah beriklim dingin, ke dalam air radiator biasanya ditambahkan etilen glikol. Di daerah beriklim dingin, air radiator mudah membeku. Jika keadaan ini dibiarkan, maka radiator kendaraan akan cepat rusak. Dengan penambahan etilen glikol ke dalam air radiator diharapkan titik beku air dalam radiator menurun, dengan kata lain air tidak mudah membeku. 3. Antibeku dalam Tubuh Hewan Hewan-hewan yang tinggal di daerah beriklim dingin, seperti beruang kutub, memanfaatkan prinsip sifat koligatif larutan penurunan titik beku untuk bertahan hidup. Darah ikan-ikan laut mengandung zat-zat antibeku yang mempu menurunkan titik beku air hingga 0,8oC. Dengan demikian, ikan laut dapat bertahan di musim dingin yang suhunya mencapai 1,9oC karena zat antibeku yang dikandungnya dapat mencegah pembentukan kristal es dalam jaringan dan selnya. Hewan-hewan lain yang tubuhnya mengandung zat antibeku antara lain serangga , ampibi, dan nematoda. Tubuh serangga mengandung gliserol dan dimetil sulfoksida, ampibi mengandung glukosa dan gliserol darah sedangkan nematoda mengandung gliserol dan trihalose. 4. Antibeku untuk Mencairkan Salju Di daerah yang mempunyai musim salju, setiap hujan salju terjadi, jalanan dipenuhi es salju. Hal ini tentu saja membuat kendaraan sulit untuk melaju. Untuk mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi campuran garam NaCL dan CaCl2. Penaburan garam tersebut dapat mencairkan salju. Semakin banyak garam yang ditaburkan, akan semakin banyak pula salju yang mencair. 5. Menentukan Massa Molekul Relatif (Mr) Pengukuran sifat koligatif larutan dapat digunakan untuk menentukan massa molekul relatif zat terlarut. Hal itu dapat dilakukan karena sifat koligatif bergantung pada konsentrasi zat terlarut. Dengan mengetahui massa zat terlarut (G) serta nilai penurunan titik bekunya, maka massa molekul relatif zat terlarut itu dapat ditentukan. C. PENERAPAN TEKANAN OSMOSIS 1. Mengontrol Bentuk Sel Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis yang sama disebut isotonik. Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah daripada larutan lain disebut hipotonik. Sementara itu, larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih tinggi daripada larutan lain disebut hipertonik. Contoh larutan isotonik adalah cairan infus yang dimasukkan ke dalam darah. Cairan infus harus isotonik dengan cairan intrasel agar tidak terjadi osmosis, baik ke dalam ataupun ke luar sel darah. Dengan demikian, sel-sel darah tidak mengalami kerusakan. 2. Mesin Cuci Darah Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membran semipermeabel dan masuk ke cairan lain,

kemudian dibuang. Membran tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam darah. 3. Pengawetan Makanan Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan ditemukan, garam dapur digunakan untuk mengawetkan makanan. Garam dapat membunuh mikroba penyebab makanan busuk yang berada di permukaan makanan. 4. Membasmi Lintah Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal ini karena garam yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang ada dalam tubuh sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya. 5. Penyerapan Air oleh Akar Tanaman Tanaman membutuhkan air dari dalam tanah. Air tersebut diserap oleh tanaman melalui akar. Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga konsentrasinya lebih tinggi daripada air di sekitar tanaman sehingga air dalam tanah dapat diserap oleh tanaman. 6. Desalinasi Air Laut Melalui Osmosis Balik Osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan ke pelarut, atau dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik terjadi jika kepada larutan diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya. Osmosis balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut. Dengan memberi tekanan pada permukaan air laut yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaput yang permeabel untuk air tetapi tidak untuk ion-ion dalam air laut. Tanpa tekanan yang cukup besar, air secara spontan akan merembes dari air murni ke dalam air asin. Penggunaan lain dari osmosis balik yaitu untuk memisahkan zat-zat beracun dalam air limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas.

Sumber: http://indonesiakutercinta.wordpress.com/2010/08/13/penggunaan-sifat-koligatiflarutan/ Justiana, Sandri dan Muchtaridi.2009.Chemistry for Senior High School Year XII.Jakarta:Yudistira. Purba, Michael.2007. Kimia untuk SMA kelas XII Semester 1. Jakarta:Erlangga.

No Komen : 60 Dinda Rizky R / XII IPA5 / 10 :: 01-08-2012 20:54:08 A. PENERAPAN PENURUNAN TEKANAN UAP Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi. Pada saat berenang di laut mati, kita tidak akan tenggelam karena konsentrasi zat terlarutnya yang sangat tinggi. Hal ini tentu saja, dapat dimanfaatkan sebagai

sarana hiburan atau rekreasi bagi manusia. Penerapan prinsip yang sama dengan laut mati dapat kita temui di beberapa tempat wisata di Indonesia yang berupa kolam apung. B. PENERAPAN PENURUNAN TITIK BEKU 4. Antibeku untuk Mencairkan Salju Di daerah yang mempunyai musim salju, setiap hujan salju terjadi, jalanan dipenuhi es salju. Hal ini tentu saja membuat kendaraan sulit untuk melaju. Untuk mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi campuran garam NaCL dan CaCl2. Penaburan garam tersebut dapat mencairkan salju. Semakin banyak garam yang ditaburkan, akan semakin banyak pula salju yang mencair. C. PENERAPAN TEKANAN OSMOSIS 3. Pengawetan Makanan Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan ditemukan, garam dapur digunakan untuk mengawetkan makanan. Garam dapat membunuh mikroba penyebab makanan busuk yang berada di permukaan makanan. Sumber: http://indonesiakutercinta.wordpress.com/2010/08/13/penggunaan-sifat-koligatiflarutan/ Justiana, Sandri dan Muchtaridi.2009.Chemistry for Senior High School Year XII.Jakarta:Yudistira. Purba, Michael.2007. Kimia untuk SMA kelas XII Semester 1. Jakarta:Erlangga.

No Komen : 59 Ilham Rizky Darmawan / XII IPA 5 / No. 17 :: 01-08-2012 20:33:12 PENERAPAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI Sifat koligatif adalah sifat-sifat fisis larutan yang hanya bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarut, tetapi tidak pada jenisnya. Sifat koligatif larutan meliputi tekanan uap, penurunan titik beku, kenaikan titik didih, dan tekanan osmotik. Sifat koligatif terutama penurunan titik beku dan tekanan osmosis memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa penerapan penurunan titik beku dapat mempertahankan kehidupan selama musim dingin. Penerapan tekanan osmosis ditemukan di alam, dalam bidang kesehatan, dan dalam ilmu biologi. Berikut ini penjelasan mengenai penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari. A. PENERAPAN PENURUNAN TEKANAN UAP Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi. Pada saat berenang di laut mati, kita tidak akan tenggelam karena konsentrasi zat terlarutnya yang sangat tinggi. Hal ini tentu saja, dapat dimanfaatkan sebagai

sarana hiburan atau rekreasi bagi manusia. Penerapan prinsip yang sama dengan laut mati dapat kita temui di beberapa tempat wisata di Indonesia yang berupa kolam apung. B. PENERAPAN PENURUNAN TITIK BEKU 1. Membuat Campuran Pendingin Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di bawah 0oC. Cairan pendingin digunakan pada pabrik es, juga digunakan untuk membuat es putar. Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam ke dalam air. Pada pembuatan es putar cairan pendingin dibuat dengan mencampurkan garam dapur dengan kepingan es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu. Pada pencampuran itu, es batu akan mencair sedangkan suhu campuran turun. Sementara itu, campuran bahan pembuat es putar dimasukkan dalam bejana lain yang terbuat dari bahan stainless steel. Bejana ini kemudian dimasukkan ke dalam cairan pendingin, sambil terus-menerus diaduk sehingga campuran membeku. 2. Antibeku pada Radiator Mobil Di daerah beriklim dingin, ke dalam air radiator biasanya ditambahkan etilen glikol. Di daerah beriklim dingin, air radiator mudah membeku. Jika keadaan ini dibiarkan, maka radiator kendaraan akan cepat rusak. Dengan penambahan etilen glikol ke dalam air radiator diharapkan titik beku air dalam radiator menurun, dengan kata lain air tidak mudah membeku. 3. Antibeku dalam Tubuh Hewan Hewan-hewan yang tinggal di daerah beriklim dingin, seperti beruang kutub, memanfaatkan prinsip sifat koligatif larutan penurunan titik beku untuk bertahan hidup. Darah ikan-ikan laut mengandung zat-zat antibeku yang mempu menurunkan titik beku air hingga 0,8oC. Dengan demikian, ikan laut dapat bertahan di musim dingin yang suhunya mencapai 1,9oC karena zat antibeku yang dikandungnya dapat mencegah pembentukan kristal es dalam jaringan dan selnya. Hewan-hewan lain yang tubuhnya mengandung zat antibeku antara lain serangga , ampibi, dan nematoda. Tubuh serangga mengandung gliserol dan dimetil sulfoksida, ampibi mengandung glukosa dan gliserol darah sedangkan nematoda mengandung gliserol dan trihalose. 4. Antibeku untuk Mencairkan Salju Di daerah yang mempunyai musim salju, setiap hujan salju terjadi, jalanan dipenuhi es salju. Hal ini tentu saja membuat kendaraan sulit untuk melaju. Untuk mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi campuran garam NaCL dan CaCl2. Penaburan garam tersebut dapat mencairkan salju. Semakin banyak garam yang ditaburkan, akan semakin banyak pula salju yang mencair. 5. Menentukan Massa Molekul Relatif (Mr) Pengukuran sifat koligatif larutan dapat digunakan untuk menentukan massa molekul relatif zat terlarut. Hal itu dapat dilakukan karena sifat koligatif bergantung pada konsentrasi zat terlarut. Dengan mengetahui massa zat terlarut (G) serta nilai penurunan titik bekunya, maka massa molekul relatif zat terlarut itu dapat ditentukan. C. PENERAPAN TEKANAN OSMOSIS 1. Mengontrol Bentuk Sel

Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis yang sama disebut isotonik. Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah daripada larutan lain disebut hipotonik. Sementara itu, larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih tinggi daripada larutan lain disebut hipertonik. Contoh larutan isotonik adalah cairan infus yang dimasukkan ke dalam darah. Cairan infus harus isotonik dengan cairan intrasel agar tidak terjadi osmosis, baik ke dalam ataupun ke luar sel darah. Dengan demikian, sel-sel darah tidak mengalami kerusakan. 2. Mesin Cuci Darah Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membran semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang. Membran tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam darah. 3. Pengawetan Makanan Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan ditemukan, garam dapur digunakan untuk mengawetkan makanan. Garam dapat membunuh mikroba penyebab makanan busuk yang berada di permukaan makanan. 4. Membasmi Lintah Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal ini karena garam yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang ada dalam tubuh sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya. 5. Penyerapan Air oleh Akar Tanaman Tanaman membutuhkan air dari dalam tanah. Air tersebut diserap oleh tanaman melalui akar. Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga konsentrasinya lebih tinggi daripada air di sekitar tanaman sehingga air dalam tanah dapat diserap oleh tanaman. 6. Desalinasi Air Laut Melalui Osmosis Balik Osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan ke pelarut, atau dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik terjadi jika kepada larutan diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya. Osmosis balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut. Dengan memberi tekanan pada permukaan air laut yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaput yang permeabel untuk air tetapi tidak untuk ion-ion dalam air laut. Tanpa tekanan yang cukup besar, air secara spontan akan merembes dari air murni ke dalam air asin. Penggunaan lain dari osmosis balik yaitu untuk memisahkan zat-zat beracun dalam air limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas.

Sumber: http://indonesiakutercinta.wordpress.com/2010/08/13/penggunaan-sifat-koligatiflarutan/ Justiana, Sandri dan Muchtaridi.2009.Chemistry for Senior High School Year XII.Jakarta:Yudistira.

Purba, Michael.2007. Kimia untuk SMA kelas XII Semester 1. Jakarta:Erlangga.

No Komen : 58 wardha jannatul firdaus / XII-IA 5 / no.34 :: 01-08-2012 20:05:56 A. PENERAPAN PENURUNAN TEKANAN UAP Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi. Pada saat berenang di laut mati, kita tidak akan tenggelam karena konsentrasi zat terlarutnya yang sangat tinggi. Hal ini tentu saja, dapat dimanfaatkan sebagai sarana hiburan atau rekreasi bagi manusia. Penerapan prinsip yang sama dengan laut mati dapat kita temui di beberapa tempat wisata di Indonesia yang berupa kolam apung. B. PENERAPAN PENURUNAN TITIK BEKU 1. Membuat Campuran Pendingin Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di bawah 0oC. Cairan pendingin digunakan pada pabrik es, juga digunakan untuk membuat es putar. Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam ke dalam air. Pada pembuatan es putar cairan pendingin dibuat dengan mencampurkan garam dapur dengan kepingan es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu. Pada pencampuran itu, es batu akan mencair sedangkan suhu campuran turun. Sementara itu, campuran bahan pembuat es putar dimasukkan dalam bejana lain yang terbuat dari bahan stainless steel. Bejana ini kemudian dimasukkan ke dalam cairan pendingin, sambil terus-menerus diaduk sehingga campuran membeku. 2. Antibeku pada Radiator Mobil Di daerah beriklim dingin, ke dalam air radiator biasanya ditambahkan etilen glikol. Di daerah beriklim dingin, air radiator mudah membeku. Jika keadaan ini dibiarkan, maka radiator kendaraan akan cepat rusak. Dengan penambahan etilen glikol ke dalam air radiator diharapkan titik beku air dalam radiator menurun, dengan kata lain air tidak mudah membeku. 3. Antibeku dalam Tubuh Hewan Hewan-hewan yang tinggal di daerah beriklim dingin, seperti beruang kutub, memanfaatkan prinsip sifat koligatif larutan penurunan titik beku untuk bertahan hidup. Darah ikan-ikan laut mengandung zat-zat antibeku yang mempu menurunkan titik beku air hingga 0,8oC. Dengan demikian, ikan laut dapat bertahan di musim dingin yang suhunya mencapai 1,9oC karena zat antibeku yang dikandungnya dapat mencegah pembentukan kristal es dalam jaringan dan selnya. Hewan-hewan lain yang tubuhnya mengandung zat antibeku antara lain serangga , ampibi, dan nematoda. Tubuh serangga mengandung gliserol dan dimetil sulfoksida, ampibi mengandung glukosa dan gliserol darah sedangkan nematoda mengandung gliserol dan trihalose.

4. Antibeku untuk Mencairkan Salju Di daerah yang mempunyai musim salju, setiap hujan salju terjadi, jalanan dipenuhi es salju. Hal ini tentu saja membuat kendaraan sulit untuk melaju. Untuk mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi campuran garam NaCL dan CaCl2. Penaburan garam tersebut dapat mencairkan salju. Semakin banyak garam yang ditaburkan, akan semakin banyak pula salju yang mencair. 5. Menentukan Massa Molekul Relatif (Mr) Pengukuran sifat koligatif larutan dapat digunakan untuk menentukan massa molekul relatif zat terlarut. Hal itu dapat dilakukan karena sifat koligatif bergantung pada konsentrasi zat terlarut. Dengan mengetahui massa zat terlarut (G) serta nilai penurunan titik bekunya, maka massa molekul relatif zat terlarut itu dapat ditentukan. C. PENERAPAN TEKANAN OSMOSIS 1. Mengontrol Bentuk Sel Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis yang sama disebut isotonik. Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah daripada larutan lain disebut hipotonik. Sementara itu, larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih tinggi daripada larutan lain disebut hipertonik. Contoh larutan isotonik adalah cairan infus yang dimasukkan ke dalam darah. Cairan infus harus isotonik dengan cairan intrasel agar tidak terjadi osmosis, baik ke dalam ataupun ke luar sel darah. Dengan demikian, sel-sel darah tidak mengalami kerusakan. 2. Mesin Cuci Darah Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membran semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang. Membran tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam darah. 3. Pengawetan Makanan Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan ditemukan, garam dapur digunakan untuk mengawetkan makanan. Garam dapat membunuh mikroba penyebab makanan busuk yang berada di permukaan makanan. 4. Membasmi Lintah Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal ini karena garam yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang ada dalam tubuh sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya. 5. Penyerapan Air oleh Akar Tanaman Tanaman membutuhkan air dari dalam tanah. Air tersebut diserap oleh tanaman melalui akar. Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga konsentrasinya lebih tinggi daripada air di sekitar tanaman sehingga air dalam tanah dapat diserap oleh tanaman. 6. Desalinasi Air Laut Melalui Osmosis Balik Osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan ke pelarut, atau dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik terjadi jika kepada larutan diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya. Osmosis balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut. Dengan memberi

tekanan pada permukaan air laut yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaput yang permeabel untuk air tetapi tidak untuk ion-ion dalam air laut. Tanpa tekanan yang cukup besar, air secara spontan akan merembes dari air murni ke dalam air asin. Penggunaan lain dari osmosis balik yaitu untuk memisahkan zat-zat beracun dalam air limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas. D. PENERAPAN KENAIKAN TITIK BEKU Jika kita memasak air tentu akan mendidih pada suhu 100? C, namun jika kita masukkan garam ke dalamnya terjadi perubahan suhu mendidihnya. Dalam hal ini tentunya akan terjadipenambahan energi tidak hanya untuk meningkatkan suhu air, namun juga untukmeningkatkan suhu garam.Garam juga berguna di daerah bersalju, karena garam bisamencairkan salju dan es. Itu terjadi karena tercampurnya zat pelarut dan zat terlarut tidakhanya mengubah sifat kimia tetapi juga mengubah sifat fisika.Sifat-sifat ini muncul karenakeberadaan partikelpartikel zat terlarut.Kesimpulan:Bercampurnya zat terlarut dengan pelarut tidak hanya memberikan perubahan sifat kimia namun juga perubahan sifat fisika Sumber: http://indonesiakutercinta.wordpress.com/2010/08/13/penggunaan-sifat-koligatiflarutan/ Justiana, Sandri dan Muchtaridi.2009.Chemistry for Senior High School Year XII.Jakarta:Yudistira. Purba, Michael.2007. Kimia untuk SMA kelas XII Semester 1. Jakarta:Erlangga.

No Komen : 57 Miftahul jannah / XII-IPA5 / No.22 :: 01-08-2012 19:48:20 PENERAPAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI Sifat koligatif adalah sifat-sifat fisis larutan yang hanya bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarut, tetapi tidak pada jenisnya. Sifat koligatif larutan meliputi tekanan uap, penurunan titik beku, kenaikan titik didih, dan tekanan osmotik. Sifat koligatif terutama penurunan titik beku dan tekanan osmosis memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa penerapan penurunan titik beku dapat mempertahankan kehidupan selama musim dingin. Penerapan tekanan osmosis ditemukan di alam, dalam bidang kesehatan, dan dalam ilmu biologi. Berikut ini penjelasan mengenai penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari. A. PENERAPAN PENURUNAN TEKANAN UAP Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi. Pada saat berenang di laut mati, kita tidak akan tenggelam karena konsentrasi zat terlarutnya yang sangat tinggi. Hal ini tentu saja, dapat dimanfaatkan sebagai

sarana hiburan atau rekreasi bagi manusia. Penerapan prinsip yang sama dengan laut mati dapat kita temui di beberapa tempat wisata di Indonesia yang berupa kolam apung. B. PENERAPAN PENURUNAN TITIK BEKU 1. Membuat Campuran Pendingin Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di bawah 0oC. Cairan pendingin digunakan pada pabrik es, juga digunakan untuk membuat es putar. Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam ke dalam air. Pada pembuatan es putar cairan pendingin dibuat dengan mencampurkan garam dapur dengan kepingan es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu. Pada pencampuran itu, es batu akan mencair sedangkan suhu campuran turun. Sementara itu, campuran bahan pembuat es putar dimasukkan dalam bejana lain yang terbuat dari bahan stainless steel. Bejana ini kemudian dimasukkan ke dalam cairan pendingin, sambil terus-menerus diaduk sehingga campuran membeku. 2. Antibeku pada Radiator Mobil Di daerah beriklim dingin, ke dalam air radiator biasanya ditambahkan etilen glikol. Di daerah beriklim dingin, air radiator mudah membeku. Jika keadaan ini dibiarkan, maka radiator kendaraan akan cepat rusak. Dengan penambahan etilen glikol ke dalam air radiator diharapkan titik beku air dalam radiator menurun, dengan kata lain air tidak mudah membeku. 3. Antibeku dalam Tubuh Hewan Hewan-hewan yang tinggal di daerah beriklim dingin, seperti beruang kutub, memanfaatkan prinsip sifat koligatif larutan penurunan titik beku untuk bertahan hidup. Darah ikan-ikan laut mengandung zat-zat antibeku yang mempu menurunkan titik beku air hingga 0,8oC. Dengan demikian, ikan laut dapat bertahan di musim dingin yang suhunya mencapai 1,9oC karena zat antibeku yang dikandungnya dapat mencegah pembentukan kristal es dalam jaringan dan selnya. Hewan-hewan lain yang tubuhnya mengandung zat antibeku antara lain serangga , ampibi, dan nematoda. Tubuh serangga mengandung gliserol dan dimetil sulfoksida, ampibi mengandung glukosa dan gliserol darah sedangkan nematoda mengandung gliserol dan trihalose. 4. Antibeku untuk Mencairkan Salju Di daerah yang mempunyai musim salju, setiap hujan salju terjadi, jalanan dipenuhi es salju. Hal ini tentu saja membuat kendaraan sulit untuk melaju. Untuk mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi campuran garam NaCL dan CaCl2. Penaburan garam tersebut dapat mencairkan salju. Semakin banyak garam yang ditaburkan, akan semakin banyak pula salju yang mencair. 5. Menentukan Massa Molekul Relatif (Mr) Pengukuran sifat koligatif larutan dapat digunakan untuk menentukan massa molekul relatif zat terlarut. Hal itu dapat dilakukan karena sifat koligatif bergantung pada konsentrasi zat terlarut. Dengan mengetahui massa zat terlarut (G) serta nilai penurunan titik bekunya, maka massa molekul relatif zat terlarut itu dapat ditentukan. C. PENERAPAN TEKANAN OSMOSIS 1. Mengontrol Bentuk Sel

Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis yang sama disebut isotonik. Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah daripada larutan lain disebut hipotonik. Sementara itu, larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih tinggi daripada larutan lain disebut hipertonik. Contoh larutan isotonik adalah cairan infus yang dimasukkan ke dalam darah. Cairan infus harus isotonik dengan cairan intrasel agar tidak terjadi osmosis, baik ke dalam ataupun ke luar sel darah. Dengan demikian, sel-sel darah tidak mengalami kerusakan. 2. Mesin Cuci Darah Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membran semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang. Membran tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam darah. 3. Pengawetan Makanan Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan ditemukan, garam dapur digunakan untuk mengawetkan makanan. Garam dapat membunuh mikroba penyebab makanan busuk yang berada di permukaan makanan. 4. Membasmi Lintah Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal ini karena garam yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang ada dalam tubuh sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya. 5. Penyerapan Air oleh Akar Tanaman Tanaman membutuhkan air dari dalam tanah. Air tersebut diserap oleh tanaman melalui akar. Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga konsentrasinya lebih tinggi daripada air di sekitar tanaman sehingga air dalam tanah dapat diserap oleh tanaman. 6. Desalinasi Air Laut Melalui Osmosis Balik Osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan ke pelarut, atau dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik terjadi jika kepada larutan diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya. Osmosis balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut. Dengan memberi tekanan pada permukaan air laut yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaput yang permeabel untuk air tetapi tidak untuk ion-ion dalam air laut. Tanpa tekanan yang cukup besar, air secara spontan akan merembes dari air murni ke dalam air asin. Penggunaan lain dari osmosis balik yaitu untuk memisahkan zat-zat beracun dalam air limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas.

Sumber: http://indonesiakutercinta.wordpress.com/2010/08/13/penggunaan-sifat-koligatiflarutan/ Justiana, Sandri dan Muchtaridi.2009.Chemistry for Senior High School Year XII.Jakarta:Yudistira. Purba, Michael.2007. Kimia untuk SMA kelas XII Semester 1. Jakarta:Erlangga.

1. Penurunan Tekanan Uap Jenuh Pakaian basah menjadi kering ketika dijemur karena air menguap. Meskipun demikian,pakaian basah tidak akan kering jika ditempatkan dalam ruangan tertutup karena ruangan ituakan menjadi jenuh dengan uap air. Pada keadaan jenuh, proses penguapan tetapberlangsung, tetapi pada saat yang sama terjadi pengembunan dengan laju yang sama.Dengan kata lain terdapat kesetimbangan dinamis antara zat cair dengan uap jenuhnya.Tekanan yang ditimbulkan oleh uap jenuh suatu zat disebut tekanan uap zat itu.

2. Kenaikan Titik Didih Jika kita memasak air tentu akan mendidih pada suhu 100? C, namun jika kita masukkan garamke dalamnya terjadi perubahan suhu mendidihnya. Dalam hal ini tentunya akan terjadipenambahan energi tidak hanya untuk meningkatkan suhu air, namun juga untukmeningkatkan suhu garam.Garam juga berguna di daerah bersalju, karena garam bisamencairkan salju dan es. Itu terjadi karena tercampurnya zat pelarut dan zat terlarut tidakhanya mengubah sifat kimia tetapi juga mengubah sifat fisika.Sifat-sifat ini muncul karenakeberadaan partikelpartikel zat terlarut.Kesimpulan:Bercampurnya zat terlarut dengan pelarut tidak hanya memberikan perubahan sifat kimianamun juga perubahan sifat fisika.

3. Penurunan titik beku Membuat Campuran Pendingin Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di bawah 0 derajatCelcius. Cairan pendingin digunakan pada -pabrik Es, juga digunakan untuk membuates putar.Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam ke dalamair.Pada pembuatan Es Putar, Cairan pendingan dibuat dengan mencampurkan garamdapur dengan kepingan Es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu, Oadapencampuran itu, es batu akan mencair sementara suhu turun . Selanjutnya,campuran bahan pembuat es putar dimasukan ke dalam cairan pendingin, sambilterus-menerusdiaduk sehingga campuran membeku. Antibeku Antibeku adalah zat yang ditambahkan kedalam suatu cairan untuk menurunkan titikbekunya. Antibeku mencegah pembekuan cairan yang digunakan sebagai pendingin,misalnya dalam pesawat terbang dan kendaraan bermotor. Zat anti

beku yang idealadalah zat yang dapat larut dalam cairan pendingin sendiri, mempunyai viskositas dankonduktivitas listrik yang rendah, titik didih tingggi, tidak korosif, dan mempunyai dayahantar panas yang baik. Antibeku yang banyak digunakan dalam kendaraan bermotorberupa etinglikol. Selain menurunkan titik beku, antibeku juga menaikan titik didih,sehingga mengurangi penguapan. Pencairan Salju di Jalan Raya

Lapisan salju di jalan raya dapat membuat kendaraan tergelincir atau selip, sehinggaperlu disingkirkan. Lapisan salju tersebut sebagian besar dapat disingkirkan denganbuldoser, namun untuk membersihkana digunakan garam dapur atau urea. Prinsip dasar dari proses ini juga berdasarkan penurunan titik beku. Penentuan Massa Molekul Relatif Pengukuran sifat koligatif dapat digunakan untuk menentukan massa molekul relatifzat terlarut. Hal itu dapat dilakukan karena sifat koligatif bergantung pada konsentrasi zat terlarut (jumlah zat).Contohnya dengan mengetahui massa zat terlarut serta nilai penurunan titik bekunya., maka massa molekul relatif zat terlarut dapat ditentukan Sumber:http://indonesiakutercinta.wordpress.com/2010/08/13/penggunaan-sifatkoligatif-larutan/ 3. Tekanan Osmosis Tekanan osmosis dapat diaplikasikan dalam bidang kesehatan, yaitu tekanan osmosis dalamcairan infus. Tekanan osmosis cairan infus harus sesuai dengan tekanan osmotik darah. Jikatekanan dalam sel darah merah lenin besar dari tekanan cairan infus (hipertonik), cairanhipertonik akan menarik cairan dan elektrolit dari jaringan dan sel kedalam pembuluh darah.Sebaliknya, jika tekanan dalam sel darah merah lebih kecil dari tekanan cairan infus(hipotonik), maka cairan hipotonik akan ditarik dari dalam pembuluh darah keluar menuju jaringan di sekitarnya.Kesimpulan:Sifat koligatif tekanan osmotik sangat berguna dalam kehidupan terutama di bidding medis. Pengolahan Air Asin Atau Payau Dengan Sistem Osmosis Balik Manusia sering dihadapkan pada situasi yangsulit dimana sumber air tawar sangat terbatasdan di lain pihak terjadi peningkatankebutuhan. Sedangkan kita mengetahuibahwa sebenarnya sumber air asin itu begitumelimpah. Untuk itu manusia telahmengembangkan sistem pengolahan airasin/payau dengan teknologi membransemipermeabel. Teknologi ini menerapkansistem osmosis yang dibalik yaitu dengan memberikan tekanan yang lebih besar dari tekananosmosis air asin/payau. Air asin/payau tersebut ditekan supaya melewati membran yang

bersifat semi permeabel, molekul yang mempunyai diameter lebih besar dari air akantersaring.Kesimpulan:Dengan memberi tekanan pada permukaan air laut yang lebih besar daripada tekananosmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaputpermeabel untuk air tapi tidak untuk ion ion garam dalam air laut.http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Ro/ro.html Proses Osmosis pada Wortel Sifat koligatif larutan dalam kehidupan sejari-haridapat terlihat pada sayuran wortel.Hal ini dapat dibuktikan jika wortel dibiarkan di ruangterbuka dengan waktu yang cukup lama,wortel akanmenjadi lunak.Wortel tersebut akan tampak segar kembali jikadirendam di dalam air.Wortel tersebut akanmenyerap kembali kandungan air yang hilang karenamenguap.Kesimpulan:Wortel tersebut dapat menjadi segar kembali dikarenakan terjadinya proses osmosis ketikawortel direndam dalam air.Pelarut(H20) memiliki konsentrasi yang lebih rendah dibandingkan dengan zat-zat yangterkandung di dalam wortel yang memiliki konsentrasi tinggi.Sehingga,molekul-molekulpelarut(H20) berpindah dari larutan encer ke larutan yang lebih pekat(di dalam wortel)melalui membran semipermeabel.Sumber : kimia.upi.edu/staf/nurul/web2010/0800012/osmosis.docx Kenaikan Titik Didih dan Penurunan Titik Beku pada Radiator Coolant* Pada kehidupan sehari-hari manusia sulit lepas dari penggunaan kendaraan bermotor.Rupanya mesin dari kendaraan tersebut juga tidak lepas pula dari fungsi radiator untukmentranformasikan panas mesin ke lingkungan agar kerja mesin tidak terganggu atau rusak karena over heat atau kelebihan panas. Tapi biasanya radiator digunakan pada kendaraan yang memiliki kapasitas silinder yang cukup besar dengan memberikan pipa atau saluran padabadan mesin sehingga cairan pendingin dapat melewati dengan baik menggunakan bantuanpompa radiator.Cairan pendingin pada radiator ini mempunyai peran yang sangat penting dalammetransformasikan panas mesin ke lingkungan, agar mesin dapat tetap bekerja pada suhuyang optimal. Air sebenarnya dapat digunakan sebagai cairan pendingin, namun air dengantitik didih 100oC dan titik beku 0oC memerlukan perhatian dan pemeliharaan yang terlalusering, yang lebih berbahaya bila kendaraan atau mesin digunakan didaerah yang beriklimcukup ekstrim baik dingin maupun panas.Untuk mengatasi masalah tersebut dibuatlah cairan pendingin pada radiator yang biasa dikenal dengan nama Radiator Coolant. Radiator Coolant dibuat dengan mencampurkan cairan etilen glikol atau 1,2-etanadiol dengan aquadestilata dengan perbandingan tertentutergantung pada kebutuhan dan situasi/iklim dimana kendaraan bermotor atau mesintersebut digunakan. Karena etilen glikol seperti halnya air dapat membentuk ikatan hidrogen,maka etilen glikol dapat bercampur dengan air pada segala perbandingan. Campuran etilenglikol dalam air sangat berperan dalam meningkatkan titik didih. Karena jumlah etilen glikolyang ada dalam larutan akan sangat menurunkan tekanan uap larutan yang terjadi, hal iniselain disebabkan oleh adanya ikatan hidrogen antara molekul air dan molekul etilen glikol,secara kuatitatif molekul etilen glikol akan menghalangi proses penguapan pelarut air,sehingga titik didih larutan akan

meningkat. Campuran ini juga dapat digunakan sebagai cairan anti beku pada kendaraan bermotor yang digunakan di daerah beriklim dingin ataupanas.KesimpulanSifat Koligatif larutan terutama kenaikan titik didih dan penurunan titik beku dapatdimanfaatkan dalam pembuatan Radiator Coolant yang tahan lama dan dapat meningkatkanperfomace mesin kendaraan bermotor.Sumber : http://funny-mytho.blogspot.com/2010/12/radiatorcoolant.html

No Komen : 56 Alief firmansyah / XII-IPA5 / No.02 :: 01-08-2012 19:46:38 PENERAPAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI Sifat koligatif adalah sifat-sifat fisis larutan yang hanya bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarut, tetapi tidak pada jenisnya. Sifat koligatif larutan meliputi tekanan uap, penurunan titik beku, kenaikan titik didih, dan tekanan osmotik. Sifat koligatif terutama penurunan titik beku dan tekanan osmosis memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa penerapan penurunan titik beku dapat mempertahankan kehidupan selama musim dingin. Penerapan tekanan osmosis ditemukan di alam, dalam bidang kesehatan, dan dalam ilmu biologi. Berikut ini penjelasan mengenai penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari. A. PENERAPAN PENURUNAN TEKANAN UAP Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi. Pada saat berenang di laut mati, kita tidak akan tenggelam karena konsentrasi zat terlarutnya yang sangat tinggi. Hal ini tentu saja, dapat dimanfaatkan sebagai sarana hiburan atau rekreasi bagi manusia. Penerapan prinsip yang sama dengan laut mati dapat kita temui di beberapa tempat wisata di Indonesia yang berupa kolam apung. B. PENERAPAN PENURUNAN TITIK BEKU 1. Membuat Campuran Pendingin Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di bawah 0oC. Cairan pendingin digunakan pada pabrik es, juga digunakan untuk membuat es putar. Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam ke dalam air. Pada pembuatan es putar cairan pendingin dibuat dengan mencampurkan garam dapur dengan kepingan es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu. Pada pencampuran itu, es batu akan mencair sedangkan suhu campuran turun. Sementara itu, campuran bahan pembuat es putar dimasukkan dalam bejana lain yang terbuat dari bahan stainless steel. Bejana ini kemudian dimasukkan ke dalam cairan pendingin, sambil terus-menerus diaduk sehingga campuran membeku. 2. Antibeku pada Radiator Mobil

Di daerah beriklim dingin, ke dalam air radiator biasanya ditambahkan etilen glikol. Di daerah beriklim dingin, air radiator mudah membeku. Jika keadaan ini dibiarkan, maka radiator kendaraan akan cepat rusak. Dengan penambahan etilen glikol ke dalam air radiator diharapkan titik beku air dalam radiator menurun, dengan kata lain air tidak mudah membeku. 3. Antibeku dalam Tubuh Hewan Hewan-hewan yang tinggal di daerah beriklim dingin, seperti beruang kutub, memanfaatkan prinsip sifat koligatif larutan penurunan titik beku untuk bertahan hidup. Darah ikan-ikan laut mengandung zat-zat antibeku yang mempu menurunkan titik beku air hingga 0,8oC. Dengan demikian, ikan laut dapat bertahan di musim dingin yang suhunya mencapai 1,9oC karena zat antibeku yang dikandungnya dapat mencegah pembentukan kristal es dalam jaringan dan selnya. Hewan-hewan lain yang tubuhnya mengandung zat antibeku antara lain serangga , ampibi, dan nematoda. Tubuh serangga mengandung gliserol dan dimetil sulfoksida, ampibi mengandung glukosa dan gliserol darah sedangkan nematoda mengandung gliserol dan trihalose. 4. Antibeku untuk Mencairkan Salju Di daerah yang mempunyai musim salju, setiap hujan salju terjadi, jalanan dipenuhi es salju. Hal ini tentu saja membuat kendaraan sulit untuk melaju. Untuk mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi campuran garam NaCL dan CaCl2. Penaburan garam tersebut dapat mencairkan salju. Semakin banyak garam yang ditaburkan, akan semakin banyak pula salju yang mencair. 5. Menentukan Massa Molekul Relatif (Mr) Pengukuran sifat koligatif larutan dapat digunakan untuk menentukan massa molekul relatif zat terlarut. Hal itu dapat dilakukan karena sifat koligatif bergantung pada konsentrasi zat terlarut. Dengan mengetahui massa zat terlarut (G) serta nilai penurunan titik bekunya, maka massa molekul relatif zat terlarut itu dapat ditentukan. C. PENERAPAN TEKANAN OSMOSIS 1. Mengontrol Bentuk Sel Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis yang sama disebut isotonik. Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah daripada larutan lain disebut hipotonik. Sementara itu, larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih tinggi daripada larutan lain disebut hipertonik. Contoh larutan isotonik adalah cairan infus yang dimasukkan ke dalam darah. Cairan infus harus isotonik dengan cairan intrasel agar tidak terjadi osmosis, baik ke dalam ataupun ke luar sel darah. Dengan demikian, sel-sel darah tidak mengalami kerusakan. 2. Mesin Cuci Darah Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membran semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang. Membran tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam darah. 3. Pengawetan Makanan Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan ditemukan, garam dapur digunakan untuk mengawetkan makanan. Garam dapat membunuh

mikroba penyebab makanan busuk yang berada di permukaan makanan. 4. Membasmi Lintah Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal ini karena garam yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang ada dalam tubuh sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya. 5. Penyerapan Air oleh Akar Tanaman Tanaman membutuhkan air dari dalam tanah. Air tersebut diserap oleh tanaman melalui akar. Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga konsentrasinya lebih tinggi daripada air di sekitar tanaman sehingga air dalam tanah dapat diserap oleh tanaman. 6. Desalinasi Air Laut Melalui Osmosis Balik Osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan ke pelarut, atau dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik terjadi jika kepada larutan diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya. Osmosis balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut. Dengan memberi tekanan pada permukaan air laut yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaput yang permeabel untuk air tetapi tidak untuk ion-ion dalam air laut. Tanpa tekanan yang cukup besar, air secara spontan akan merembes dari air murni ke dalam air asin. Penggunaan lain dari osmosis balik yaitu untuk memisahkan zat-zat beracun dalam air limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas.

Sumber: http://indonesiakutercinta.wordpress.com/2010/08/13/penggunaan-sifat-koligatiflarutan/ Justiana, Sandri dan Muchtaridi.2009.Chemistry for Senior High School Year XII.Jakarta:Yudistira. Purba, Michael.2007. Kimia untuk SMA kelas XII Semester 1. Jakarta:Erlangga.

1. Penurunan Tekanan Uap Jenuh Pakaian basah menjadi kering ketika dijemur karena air menguap. Meskipun demikian,pakaian basah tidak akan kering jika ditempatkan dalam ruangan tertutup karena ruangan ituakan menjadi jenuh dengan uap air. Pada keadaan jenuh, proses penguapan tetapberlangsung, tetapi pada saat yang sama terjadi pengembunan dengan laju yang sama.Dengan kata lain terdapat kesetimbangan dinamis antara zat cair dengan uap jenuhnya.Tekanan yang ditimbulkan oleh uap jenuh suatu zat disebut tekanan uap zat itu.

2. Kenaikan Titik Didih Jika kita memasak air tentu akan mendidih pada suhu 100? C, namun jika kita masukkan garamke dalamnya terjadi perubahan suhu mendidihnya. Dalam hal ini

tentunya akan terjadipenambahan energi tidak hanya untuk meningkatkan suhu air, namun juga untukmeningkatkan suhu garam.Garam juga berguna di daerah bersalju, karena garam bisamencairkan salju dan es. Itu terjadi karena tercampurnya zat pelarut dan zat terlarut tidakhanya mengubah sifat kimia tetapi juga mengubah sifat fisika.Sifat-sifat ini muncul karenakeberadaan partikelpartikel zat terlarut.Kesimpulan:Bercampurnya zat terlarut dengan pelarut tidak hanya memberikan perubahan sifat kimianamun juga perubahan sifat fisika.

3. Penurunan titik beku Membuat Campuran Pendingin Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di bawah 0 derajatCelcius. Cairan pendingin digunakan pada -pabrik Es, juga digunakan untuk membuates putar.Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam ke dalamair.Pada pembuatan Es Putar, Cairan pendingan dibuat dengan mencampurkan garamdapur dengan kepingan Es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu, Oadapencampuran itu, es batu akan mencair sementara suhu turun . Selanjutnya,campuran bahan pembuat es putar dimasukan ke dalam cairan pendingin, sambilterus-menerusdiaduk sehingga campuran membeku. Antibeku Antibeku adalah zat yang ditambahkan kedalam suatu cairan untuk menurunkan titikbekunya. Antibeku mencegah pembekuan cairan yang digunakan sebagai pendingin,misalnya dalam pesawat terbang dan kendaraan bermotor. Zat anti beku yang idealadalah zat yang dapat larut dalam cairan pendingin sendiri, mempunyai viskositas dankonduktivitas listrik yang rendah, titik didih tingggi, tidak korosif, dan mempunyai dayahantar panas yang baik. Antibeku yang banyak digunakan dalam kendaraan bermotorberupa etinglikol. Selain menurunkan titik beku, antibeku juga menaikan titik didih,sehingga mengurangi penguapan. Pencairan Salju di Jalan Raya

Lapisan salju di jalan raya dapat membuat kendaraan tergelincir atau selip, sehinggaperlu disingkirkan. Lapisan salju tersebut sebagian besar dapat disingkirkan denganbuldoser, namun untuk membersihkana digunakan garam dapur atau urea. Prinsip dasar dari proses ini juga berdasarkan penurunan titik

beku. Penentuan Massa Molekul Relatif Pengukuran sifat koligatif dapat digunakan untuk menentukan massa molekul relatifzat terlarut. Hal itu dapat dilakukan karena sifat koligatif bergantung pada konsentrasi zat terlarut (jumlah zat).Contohnya dengan mengetahui massa zat terlarut serta nilai penurunan titik bekunya., maka massa molekul relatif zat terlarut dapat ditentukan Sumber:http://indonesiakutercinta.wordpress.com/2010/08/13/penggunaan-sifatkoligatif-larutan/ 3. Tekanan Osmosis Tekanan osmosis dapat diaplikasikan dalam bidang kesehatan, yaitu tekanan osmosis dalamcairan infus. Tekanan osmosis cairan infus harus sesuai dengan tekanan osmotik darah. Jikatekanan dalam sel darah merah lenin besar dari tekanan cairan infus (hipertonik), cairanhipertonik akan menarik cairan dan elektrolit dari jaringan dan sel kedalam pembuluh darah.Sebaliknya, jika tekanan dalam sel darah merah lebih kecil dari tekanan cairan infus(hipotonik), maka cairan hipotonik akan ditarik dari dalam pembuluh darah keluar menuju jaringan di sekitarnya.Kesimpulan:Sifat koligatif tekanan osmotik sangat berguna dalam kehidupan terutama di bidding medis. Pengolahan Air Asin Atau Payau Dengan Sistem Osmosis Balik Manusia sering dihadapkan pada situasi yangsulit dimana sumber air tawar sangat terbatasdan di lain pihak terjadi peningkatankebutuhan. Sedangkan kita mengetahuibahwa sebenarnya sumber air asin itu begitumelimpah. Untuk itu manusia telahmengembangkan sistem pengolahan airasin/payau dengan teknologi membransemipermeabel. Teknologi ini menerapkansistem osmosis yang dibalik yaitu dengan memberikan tekanan yang lebih besar dari tekananosmosis air asin/payau. Air asin/payau tersebut ditekan supaya melewati membran yang bersifat semi permeabel, molekul yang mempunyai diameter lebih besar dari air akantersaring.Kesimpulan:Dengan memberi tekanan pada permukaan air laut yang lebih besar daripada tekananosmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaputpermeabel untuk air tapi tidak untuk ion ion garam dalam air laut.http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Ro/ro.html Proses Osmosis pada Wortel Sifat koligatif larutan dalam kehidupan sejari-haridapat terlihat pada sayuran wortel.Hal ini dapat dibuktikan jika wortel dibiarkan di ruangterbuka dengan waktu yang cukup lama,wortel akanmenjadi lunak.Wortel tersebut akan tampak segar kembali jikadirendam di dalam air.Wortel tersebut akanmenyerap kembali kandungan air yang hilang karenamenguap.Kesimpulan:Wortel tersebut dapat menjadi segar kembali dikarenakan terjadinya proses osmosis ketikawortel direndam dalam air.Pelarut(H20) memiliki konsentrasi yang lebih rendah dibandingkan dengan zat-zat yangterkandung di dalam wortel yang memiliki konsentrasi tinggi.Sehingga,molekul-molekulpelarut(H20) berpindah dari larutan encer ke larutan yang lebih pekat(di dalam wortel)melalui membran semipermeabel.Sumber :

kimia.upi.edu/staf/nurul/web2010/0800012/osmosis.docx Kenaikan Titik Didih dan Penurunan Titik Beku pada Radiator Coolant* Pada kehidupan sehari-hari manusia sulit lepas dari penggunaan kendaraan bermotor.Rupanya mesin dari kendaraan tersebut juga tidak lepas pula dari fungsi radiator untukmentranformasikan panas mesin ke lingkungan agar kerja mesin tidak terganggu atau rusak karena over heat atau kelebihan panas. Tapi biasanya radiator digunakan pada kendaraan yang memiliki kapasitas silinder yang cukup besar dengan memberikan pipa atau saluran padabadan mesin sehingga cairan pendingin dapat melewati dengan baik menggunakan bantuanpompa radiator.Cairan pendingin pada radiator ini mempunyai peran yang sangat penting dalammetransformasikan panas mesin ke lingkungan, agar mesin dapat tetap bekerja pada suhuyang optimal. Air sebenarnya dapat digunakan sebagai cairan pendingin, namun air dengantitik didih 100oC dan titik beku 0oC memerlukan perhatian dan pemeliharaan yang terlalusering, yang lebih berbahaya bila kendaraan atau mesin digunakan didaerah yang beriklimcukup ekstrim baik dingin maupun panas.Untuk mengatasi masalah tersebut dibuatlah cairan pendingin pada radiator yang biasa dikenal dengan nama Radiator Coolant. Radiator Coolant dibuat dengan mencampurkan cairan etilen glikol atau 1,2-etanadiol dengan aquadestilata dengan perbandingan tertentutergantung pada kebutuhan dan situasi/iklim dimana kendaraan bermotor atau mesintersebut digunakan. Karena etilen glikol seperti halnya air dapat membentuk ikatan hidrogen,maka etilen glikol dapat bercampur dengan air pada segala perbandingan. Campuran etilenglikol dalam air sangat berperan dalam meningkatkan titik didih. Karena jumlah etilen glikolyang ada dalam larutan akan sangat menurunkan tekanan uap larutan yang terjadi, hal iniselain disebabkan oleh adanya ikatan hidrogen antara molekul air dan molekul etilen glikol,secara kuatitatif molekul etilen glikol akan menghalangi proses penguapan pelarut air,sehingga titik didih larutan akan meningkat. Campuran ini juga dapat digunakan sebagai cairan anti beku pada kendaraan bermotor yang digunakan di daerah beriklim dingin ataupanas.KesimpulanSifat Koligatif larutan terutama kenaikan titik didih dan penurunan titik beku dapatdimanfaatkan dalam pembuatan Radiator Coolant yang tahan lama dan dapat meningkatkanperfomace mesin kendaraan bermotor.Sumber : http://funny-mytho.blogspot.com/2010/12/radiatorcoolant.html

No Komen : 55 M. Haris Arifin / XII IA 5 / no. 25 :: 01-08-2012 18:14:54 A. PENERAPAN PENURUNAN TEKENAN UAP Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi.

Pada saat berenang di laut mati, kita tidak akan tenggelam karena konsentrasi zat terlarutnya yang sangat tinggi. Hal ini tentu saja, dapat dimanfaatkan sebagai sarana hiburan atau rekreasi bagi manusia. Penerapan prinsip yang sama dengan laut mati dapat kita temui di beberapa tempat wisata di Indonesia yang berupa kolam apung. B. PENERAPAN PENURUNAN TITIK BEKU - Antibeku dalam tubuh hewan Hewan-hewan yang tinggal di daerah beriklim dingin, seperti beruang kutub, memanfaatkan prinsip sifat koligatif larutan penurunan titik beku untuk bertahan hidup. Darah ikan-ikan laut mengandung zat-zat antibeku yang mempu menurunkan titik beku air hingga 0,8oC. Dengan demikian, ikan laut dapat bertahan di musim dingin yang suhunya mencapai 1,9oC karena zat antibeku yang dikandungnya dapat mencegah pembentukan kristal es dalam jaringan dan selnya. Hewan-hewan lain yang tubuhnya mengandung zat antibeku antara lain serangga , ampibi, dan nematoda. Tubuh serangga mengandung gliserol dan dimetil sulfoksida, ampibi mengandung glukosa dan gliserol darah sedangkan nematoda mengandung gliserol dan trihalose. C. PENERAPAN TITIK DIDIH - Penyulingan minyak kayu putih Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatanatau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehinggamenguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu.Metode ini merupakan termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses inididasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Model ideal distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton D. PENERAPAN TEKANAN OSMOSIS -Mesin cuci darah Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membran semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang. Membran tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam darah. SUMBER : http://wahyu-apriliyanto.blogspot.com/2011/09/penerapan-sifat-koligatif-larutandalam.html http://www.scribd.com/doc/34110945/Distilasi-Atau-Penyulingan-Adalah-SuatuMetode-Pemisahan-Bahan-Kimia-Berdasarkan-Perbedaan-Kecepatan-AtauKemudahan-Menguap

No Komen : 54 fahriza nur f/XII IPA6/12 :: 01-08-2012 13:14:37 A.PENERAPAN PENURUNAN TEKANAN UAP Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi. Pada saat berenang di laut mati, kita tidak akan tenggelam karena konsentrasi zat terlarutnya yang sangat tinggi. Hal ini tentu saja, dapat dimanfaatkan sebagai sarana hiburan atau rekreasi bagi manusia. Penerapan prinsip yang sama dengan laut mati dapat kita temui di beberapa tempat wisata di Indonesia yang berupa kolam apung. B. PENERAPAN PENURUNAN TITIK BEKU Antibeku untuk Mencairkan Salju Di daerah yang mempunyai musim salju, setiap hujan salju terjadi, jalanan dipenuhi es salju. Hal ini tentu saja membuat kendaraan sulit untuk melaju. Untuk mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi campuran garam NaCL dan CaCl2. Penaburan garam tersebut dapat mencairkan salju. Semakin banyak garam yang ditaburkan, akan semakin banyak pula salju yang mencair. C.PENERAPAN TEKANAN OSMOSIS Pengawetan Makanan Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan ditemukan, garam dapur digunakan untuk mengawetkan makanan. Garam dapat membunuh mikroba penyebab makanan busuk yang berada di permukaan makanan. D. PENERAPAN KENAIKAN TITIK DIDIH Jika kita memasak air tentu akan mendidih pada suhu 100? C, namun jika kita masukkan garamke dalamnya terjadi perubahan suhu mendidihnya. Dalam hal ini tentunya akan terjadi penambahan energi tidak hanya untuk meningkatkan suhu air, namun juga untuk meningkatkan suhu garam.Garam juga berguna di daerah bersalju, karena garam bisa mencairkan salju dan es. Itu terjadi karena tercampurnya zat pelarut dan zat terlarut tidak hanya mengubah sifat kimia tetapi juga mengubah sifat fisika.Sifat-sifat ini muncul karenakeberadaan partikelpartikel zat terlarut.

No Komen : 53 Margaretha Donda/ XII IPA5/ No. 21 :: 01-08-2012 01:27:43 1. Penurunan Tekanan Uap a. Menjemur Pakaian basah Penurunan Tekanan Uap Jenuh pada Pakaian basah menjadi kering ketika dijemur karena air menguap. Meskipun demikian, pakaian basah tidak akan kering jika ditempatkan dalam ruangan tertutup karena ruangan ituakan menjadi jenuh

dengan uap air. Pada keadaan jenuh, proses penguapan tetap berlangsung, tetapi pada saat yang sama terjadi pengembunan dengan laju yang sama. Dengan kata lain terdapat kesetimbangan dinamis antara zat cair dengan uap jenuhnya.Tekanan yang ditimbulkan oleh uap jenuh suatu zat disebut tekanan uap zat itu. b. Laut mati Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi. Pada saat berenang di laut mati, kita tidak akan tenggelam karena konsentrasi zat terlarutnya yang sangat tinggi. Hal ini tentu saja, dapat dimanfaatkan sebagai sarana hiburan atau rekreasi bagi manusia. Penerapan prinsip yang sama dengan laut mati dapat kita temui di beberapa tempat wisata di Indonesia yang berupa kolam apung. 2. Penurunan Titik Beku a. Pembuatan es krim Perbedaan antara es batu dan es krim adalah es batu sangat padat dan tidak berasa karena es batu hanyalah air yang membeku tanpa tambahan apa-apap sedangkan es krim terasa lembut dan lezat karena berbagai bahan pembuat es krimlah yang membuatnya demikian. Bahan bahan tersebut antara lain adalah gula, susu, cokelat, mentega, dan garam. Bahan bahan tambahan tersebut terutama garam dapat menurunkan titik beku air. Sehingga es krim terasa lembut dan tidak membeku meskipun dingin. b. Antibeku pada radiator mobil Di daerah beriklim dingin, ke dalam air radiator biasanya ditambahkan etilen glikol. Di daerah beriklim dingin, air radiator mudah membeku. Jika keadaan ini dibiarkan, maka radiator kendaraan akan cepat rusak. Dengan penambahan etilen glikol ke dalam air radiator diharapkan titik beku air dalam radiator menurun, dengan kata lain air tidak mudah membeku. c. Antibeku dalam tubuh hewan Hewan-hewan di daerah dingin misalnya daerah kutub utara juga memanfaatkan prinsip koligatif penurunan titik beku untuk bertahan hidup. Darah ikan-ikan laut mengandung zat-zat antibeku yang mampu menurunkan titik beku air hingga 0,8oC , dengan demikian, ikam laut dapat bertahan di musim dingin yang suhunya mencapai 1,90C karena zat antibeku yang dikandungnya dapat mencegah pembentukan kristal es dalam jaringan dan selnya. d. Antibeku untuk mencairkan salju Di daerah yang mempunyai musim salju setiap hujan salju terjadi jalananan akan dipenuhi oleh salju. hal ini tentu sangat membuat kendaraan sulit untuk melaju. Untuk mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi dengan campuran NaCl dan CaCl2. Penaburan garam tersebut dapat mencairkan salju. Semakin banyak garam yang ditaburkan maka semakin banyak pula salju yang mencair. e. Es batu pengawet ikan Nelayan membutuhkan es batu untuk mengawetkan ikan. Agar suhunya lebih rendah maka ditambahkan sejumlah garam pada es batu tersebut. Maka es batu

yang dicampur dengan garam akan menjadi lebih dingin sehingga lebih efektif untuk mengawetkan ikan. 3. Kenaikan Titik Didih a. Memasak air Jika kita memasak air tentu akan mendidih pada suhu 100? C, namun jika kita masukkan garam ke dalamnya terjadi perubahan suhu mendidihnya. Dalam hal ini tentunya akan terjadi penambahan energi tidak hanya untuk meningkatkan suhu air, namun juga untuk meningkatkan suhu garam. b. Pengolahan minyak bumi Pada pengolahan minyak bumi dengan cara destilasi bertingkat. Dengan perbedaan tingkat didih yg semula hanya minyak bumi bisa menjadi bensin, minyak tanah dll 4. Tekanan Osmotik a. Larutan isotonik Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis yang sama disebut isotonik. Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah daripada larutan lain disebut hipotonik. Sementara itu, larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih tinggi daripada larutan lain disebut hipertonik. Contoh larutan isotonik adalah cairan infus yang dimasukkan ke dalam darah. Cairan infus harus isotonik dengan cairan intrasel agar tidak terjadi osmosis, baik ke dalam ataupun ke luar sel darah. Dengan demikian, sel-sel darah tidak mengalami kerusakan. b. Mesin cuci darah Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membran semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang. Membran tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam darah. c. Membasmi lintah Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal ini karena garam yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang ada dalam tubuh sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya. d. Penyerapan air oleh akar tanaman Tanaman membutuhkan air dari dalam tanah. Air tersebut diserap oleh tanaman melalui akar. Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga konsentrasinya lebih tinggi daripada air di sekitar tanaman sehingga air dalam tanah dapat diserap oleh tanaman. e. Desalinasi Air Laut Melalui Osmosis Balik Osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan ke pelarut, atau dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik terjadi jika kepada larutan diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya. Osmosis balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut. Dengan memberi tekanan pada permukaan air laut yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaput yang permeabel untuk air tetapi tidak untuk ion-ion dalam air laut. Tanpa tekanan yang

cukup besar, air secara spontan akan merembes dari air murni ke dalam air asin. Penggunaan lain dari osmosis balik yaitu untuk memisahkan zat-zat beracun dalam air limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas. f. Pengawet makanan Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan ditemukan, garam dapur digunakan untuk mengawetkan makanan. Garam dapat membunuh mikroba penyebab makanan busuk yang berada di permukaan makanan. Sumber: http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_x/sifat-koligatif-larutan/ http://dephya.blogspot.com/2012/07/sifat-koligatif-larutan.html

No Komen : 52 Alif Afdi Kurniawan/ XII IPA 5/ 03 :: 01-08-2012 01:09:19 1. Penerapan Penurunan Tekanan Uap Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi. Pada saat berenang di laut mati, kita tidak akan tenggelam karena konsentrasi zat terlarutnya yang sangat tinggi. Hal ini tentu saja, dapat dimanfaatkan sebagai sarana hiburan atau rekreasi bagi manusia. Penerapan prinsip yang sama dengan laut mati dapat kita temui di beberapa tempat wisata di Indonesia yang berupa kolam apung. 2. Penurunan Titik Beku a. Membuat Campuran Pendingin Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di bawah 0oC. Cairan pendingin digunakan pada pabrik es, juga digunakan untuk membuat es putar. Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam ke dalam air. Pada pembuatan es putar cairan pendingin di buat dengan mencampurkan garam dapur dengan kepingan es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu. Pada pencampuran itu, es batu akan mencair sedangkan suhu campuran turun. Sementara itu, campuran bahan pembuat es putar dimasukkan ke dalam bejana lain yang terbuat dari bahan stainless steel. Bejana ini kemudian dimasukkan ke dalam cairan pendingin, sambil terus menerus diaduk sehingga campuran membeku. b. Antibeku pada Radiator Mobil Di daerah yang beriklim dingin, ke dalam air radiator biasanya ditambahkan etilen glikol. Di daerah yang beriklim dingin, air radiator mudah membeku. Jika keadaan ini dibiarkan, maka radiator kendaraan akan cepat rusak. Dengan penambahan etilen glikol ke dalam air radiator diharapkan titik beku air dalam radiator menurun, dengan kata lain air tidak mudah membeku. c. Antibeku dalam Tubuh Hewan Hewan-hewan yang tinggal di daerah beriklim dingin, seperti beruang kutup,

memanfaatkan prinsip sifat koligatif larutan penurunan titik beku untuk bertahan hidup. Darah ikan-ikan laut mengandung zat-zat antibeku yang mampu menurunkan titik beku air hingga 0.8oC. Dengan demikian, ikan lat dapat bertahan di musim dingin yang suhunya mencapai 1.9oC karena zat antibeku yang dikandungnya dapat mencegah pembentukan Kristal es dalam jaringan dan selnya. Hewan-hewan lain yang tubuhnya mengandung zat antibeku antaralain serangga, ampibi, dan nematode. Tubuh serangga mengandung gliserol dan metal sulfoksida, ampibi mengandung glukosa dan gliserol darah sedangkan nematode mengandung gliserol dan trilose. d. Antibeku untuk Mencairkan Salju Di daerah yang mempunyai musim salju , setiap hujan salju terjadi, jalanan dipenuhi es salju. Hal ini tentu saja membuat kendaraan sulit untuk melaju. Untuk mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi campuran garam NaCl dan CaCl2. Penaburan garam yang ditaburkan, akan semakin banyak pula salju yang mencair. e. Menentukan Massa Molekul Relatif (Mr) Pengukuran sifat koligatif larutan dapat digunakan untuk menentukan massa molekul relative zat terlarut. Hal itu dapat digunakan karena sifat koligatif bergantung pada konsentrasi zat terlarut. Dengan mengetahui massa terlarut itu dapat ditentukan. 3. Penerapan Tekanan Osmosis a. Mengontrol Bentuk Sel Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis yang sama disebut isotonik. Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah daripada larutan lain disebut hipotonik. Sementara itu, larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih tinggi daripada larutan lain disebut hipertonik. Contoh larutan isotonik adalah cairan infuse yang dimasukkan ke dalam darah. Cairan infuse harus isotonik dengan cairan intrasel agar tidak terjadi osmosis, baik ke dalam ataupun keluar sel darah. Dengan demikian sesl darah tidak mengalami kerusakan. b. Mesin Cuci Darah Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi menggunakan metode dialysis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membrane semipermaebel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang. Membrane tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam darah. c. Pengawetan Makanan Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan ditemukan, garam dapur dipergunakan untuk mengawetkan makanan. Garam dapat membunuh mikroba penyebab makanan busuk yang berada di permukaan makanan. d. Membasmi Lintah Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal ini karena garam yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang ada dalam tubuh sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya. e. Penyerapan Air oleh Akar Tanaman Tanaman membutuhkan air dari dalam tanah. Air tersebut diserap oleh tanaman

melalui akar. Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga konsentrasinya lebih tinggi daripada air di sekitar tanaman sehingga air dalam tanah diserap oleh tanaman. f. Desalinasi Air Laut Melalui Osmosis Balik Osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan ke pelarut atau dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik terjadi jika kepada larutan diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya. Osmotik balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut. Dengan memberi tekanan pada permukaan air laut yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaput yang permaebel untuk air tetapi tidak untuk ion-ion dalam air laut. Tanpa tekanan yang cukup besar, air secara spontan akan merembes dari air murni kedalam air asin. Penggunaan lain dari osmosis balik yaitu untuk memisahkan zat-zat beracun dalam air limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas.

No Komen : 51 M. Brian Adam / XII IPA 6 / 21 :: 31-07-2012 21:36:13 Sifat koligatif larutan dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, ilmu pengerahuan, dan industri. Yakni : Membuat Campuran Pendingin Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di bawah 0 derajat Celcius. Cairan pendingin digunakan pada -pabrik Es, juga digunakan untuk membuat es putar.Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam ke dalam air. Pada pembuatan Es Putar, Cairan pendingan dibuat dengan mencampurkan garam dapur dengan kepingan Es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu, Oada pencampuran itu, es batu akan mencair sementara suhu turun . Selanjutnya, campuran bahan pembuat es putar dimasukan ke dalam cairan pendingin, sambil terus-menerusdiaduk sehingga campuran membeku. Antibeku Antibeku adalah zat yang ditambahkan kedalam suatu cairan untuk menurunkan titik bekunya. Antibeku mencegah pembekuan cairan yang digunakan sebagai pendingin, misalnya dalam pesawat terbang dan kendaraan bermotor. Zat anti beku yang ideal adalah zat yang dapat larut dalam cairan pendingin sendiri, mempunyai viskositas dan konduktivitas listrik yang rendah, titik didih tingggi, tidak korosif, dan mempunyai daya hantar panas yang baik. Antibeku yang banyak digunakan dalam kendaraan bermotor berupa etinglikol. Selain menurunkan titik beku, antibeku juga menaikan titik didih, sehingga mengurangi penguapan.

Pencairan Salju di Jalan Raya Lapisan salju di jalan raya dapat membuat kendaraan tergelincir atau selip, sehingga perlu disingkirkan. Lapisan salju tersebut sebagian besar dapat disingkirkan dengan buldoser, namun untuk membersihkana digunakan garam dapur atau urea. Prinsip dasar dari proses ini juga berdasarkan penurunan titik beku. [update] Penentuan Massa Molekul Relatif Pengukuran sifat koligatif dapat digunakan untuk menentukan massa molekul relatif zat terlarut. Hal itu dapat dilakukan karena sifat koligatif bergantung pada konsentrasi zat terlarut (jumlah zat). Contohnya dengan mengetahui massa zat terlarut serta nilai penurunan titik bekunya ., maka massa molekul relatif zat terlarut dapat ditentukan. Membuat cairan Fisiologi Cairan infus dan berbagai cairan fisiologilainya, seperti obat tetes mata, harus isotonik dengan cairan tubuh kita. Oleh karena itu , konsentrasinya perlu disesuaikan. Anda tentu mengetahui bahwa salah satu masalah yang dihadapi korban kecelakaan ditengah laut yang terpaksa harus terapung-apung berharihari yaitu rasa haus. Meminum air laut tidak akan menghilangkan rasa haus, malah sebaliknya akan menambah rasa haus. Hal itu terjadi karena air laut hipertonik terhadap cairan tubuh kita. Akibatnya air laut justru akan menarik air dari jaringan tubuh. Desalinasi Air larut melalui Osmosis balik Telah disebutkan bahwa osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan ke pelarut, atau dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik terjadi jika kepada larutan diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya Osmosis balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut. Dengan memberi tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaput yang permeabel untuk air tetapi tidak untuk ion-ion dalam air. Penggunaan lain dari osmotik balik, yaitu untuk memisahkan zat-zat beracun dalam air limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas. Referensi :

Purba, michel.2007. Kimia untuk SMA kelas XII. Jakarta : Erlangga

No Komen : 50 Rifkhy Charisma/ XII-IA6 / no.27 :: 31-07-2012 20:53:42 PENERAPAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI Sifat koligatif adalah sifat-sifat fisis larutan yang hanya bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarut, tetapi tidak pada jenisnya. Sifat koligatif larutan meliputi tekanan uap, penurunan titik beku, kenaikan titik didih, dan tekanan osmotik. Sifat koligatif terutama penurunan titik beku dan tekanan osmosis memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa penerapan penurunan titik beku dapat mempertahankan kehidupan selama musim dingin. Penerapan tekanan osmosis ditemukan di alam, dalam bidang kesehatan, dan dalam ilmu biologi. Berikut ini penjelasan mengenai penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari. A.PENERAPAN PENURUNAN TEKANAN UAP Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi. Pada saat berenang di laut mati, kita tidak akan tenggelam karena konsentrasi zat terlarutnya yang sangat tinggi. Hal ini tentu saja, dapat dimanfaatkan sebagai sarana hiburan atau rekreasi bagi manusia. Penerapan prinsip yang sama dengan laut mati dapat kita temui di beberapa tempat wisata di Indonesia yang berupa kolam apung.

B.PENERAPAN PENURUNAN TITIK BEKU 1.Membuat Campuran Pendingin Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di bawah 0oC. Cairan pendingin digunakan pada pabrik es, juga digunakan untuk membuat es putar. Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam ke dalam air. Pada pembuatan es putar cairan pendingin dibuat dengan mencampurkan garam dapur dengan kepingan es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu. Pada pencampuran itu, es batu akan mencair sedangkan suhu campuran turun. Sementara itu, campuran bahan pembuat es putar dimasukkan dalam bejana lain yang terbuat dari bahan stainless steel. Bejana ini kemudian dimasukkan ke dalam cairan pendingin, sambil terus-menerus diaduk sehingga campuran membeku. 2.Antibeku pada Radiator Mobil

Di daerah beriklim dingin, ke dalam air radiator biasanya ditambahkan etilen glikol. Di daerah beriklim dingin, air radiator mudah membeku. Jika keadaan ini dibiarkan, maka radiator kendaraan akan cepat rusak. Dengan penambahan etilen glikol ke dalam air radiator diharapkan titik beku air dalam radiator menurun, dengan kata lain air tidak mudah membeku. 3.Antibeku dalam Tubuh Hewan Hewan-hewan yang tinggal di daerah beriklim dingin, seperti beruang kutub, memanfaatkan prinsip sifat koligatif larutan penurunan titik beku untuk bertahan hidup. Darah ikan-ikan laut mengandung zat-zat antibeku yang mempu menurunkan titik beku air hingga 0,8oC. Dengan demikian, ikan laut dapat bertahan di musim dingin yang suhunya mencapai 1,9oC karena zat antibeku yang dikandungnya dapat mencegah pembentukan kristal es dalam jaringan dan selnya. Hewan-hewan lain yang tubuhnya mengandung zat antibeku antara lain serangga , ampibi, dan nematoda. Tubuh serangga mengandung gliserol dan dimetil sulfoksida, ampibi mengandung glukosa dan gliserol darah sedangkan nematoda mengandung gliserol dan trihalose. 4.Antibeku untuk Mencairkan Salju Di daerah yang mempunyai musim salju, setiap hujan salju terjadi, jalanan dipenuhi es salju. Hal ini tentu saja membuat kendaraan sulit untuk melaju. Untuk mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi campuran garam NaCL dan CaCl2. Penaburan garam tersebut dapat mencairkan salju. Semakin banyak garam yang ditaburkan, akan semakin banyak pula salju yang mencair. 5.Menentukan Massa Molekul Relatif (Mr) Pengukuran sifat koligatif larutan dapat digunakan untuk menentukan massa molekul relatif zat terlarut. Hal itu dapat dilakukan karena sifat koligatif bergantung pada konsentrasi zat terlarut. Dengan mengetahui massa zat terlarut (G) serta nilai penurunan titik bekunya, maka massa molekul relatif zat terlarut itu dapat ditentukan. C.PENERAPAN TEKANAN OSMOSIS 1.Mengontrol Bentuk Sel Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis yang sama disebut isotonik. Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah daripada larutan lain disebut hipotonik. Sementara itu, larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih tinggi daripada larutan lain disebut hipertonik. Contoh larutan isotonik adalah cairan infus yang dimasukkan ke dalam darah. Cairan infus harus isotonik dengan cairan intrasel agar tidak terjadi osmosis, baik ke dalam ataupun ke luar sel darah. Dengan demikian, sel-sel darah tidak mengalami kerusakan. 2.Mesin Cuci Darah Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil

seperti urea melalui membran semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang. Membran tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam darah. 3.Pengawetan Makanan Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan ditemukan, garam dapur digunakan untuk mengawetkan makanan. Garam dapat membunuh mikroba penyebab makanan busuk yang berada di permukaan makanan. 4.Membasmi Lintah Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal ini karena garam yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang ada dalam tubuh sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya. 5.Penyerapan Air oleh Akar Tanaman Tanaman membutuhkan air dari dalam tanah. Air tersebut diserap oleh tanaman melalui akar. Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga konsentrasinya lebih tinggi daripada air di sekitar tanaman sehingga air dalam tanah dapat diserap oleh tanaman. 6.Desalinasi Air Laut Melalui Osmosis Balik Osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan ke pelarut, atau dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik terjadi jika kepada larutan diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya. Osmosis balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut. Dengan memberi tekanan pada permukaan air laut yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaput yang permeabel untuk air tetapi tidak untuk ion-ion dalam air laut. Tanpa tekanan yang cukup besar, air secara spontan akan merembes dari air murni ke dalam air asin. Penggunaan lain dari osmosis balik yaitu untuk memisahkan zat-zat beracun dalam air limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas.

Sumber: http://indonesiakutercinta.wordpress.com/2010/08/13/penggunaan-sifat-koligatiflarutan/ Justiana, Sandri dan Muchtaridi.2009.Chemistry for Senior High School Year XII.Jakarta:Yudistira. Purba, Michael.2007. Kimia untuk SMA kelas XII Semester 1. Jakarta:Erlangga.

No Komen : 49 Redhian Yoga Putranto / XII-IPA5 / 28 :: 31-07-2012 20:28:13 A. PENERAPAN PENURUNAN TEKANAN UAP Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat

terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi. Pada saat berenang di laut mati, kita tidak akan tenggelam karena konsentrasi zat terlarutnya yang sangat tinggi. Hal ini tentu saja, dapat dimanfaatkan sebagai sarana hiburan atau rekreasi bagi manusia. Penerapan prinsip yang sama dengan laut mati dapat kita temui di beberapa tempat wisata di Indonesia yang berupa kolam apung. B. PENERAPAN PENURUNAN TITIK BEKU 1. Membuat Campuran Pendingin Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di bawah 0oC. Cairan pendingin digunakan pada pabrik es, juga digunakan untuk membuat es putar. Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam ke dalam air. Pada pembuatan es putar cairan pendingin dibuat dengan mencampurkan garam dapur dengan kepingan es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu. Pada pencampuran itu, es batu akan mencair sedangkan suhu campuran turun. Sementara itu, campuran bahan pembuat es putar dimasukkan dalam bejana lain yang terbuat dari bahan stainless steel. Bejana ini kemudian dimasukkan ke dalam cairan pendingin, sambil terus-menerus diaduk sehingga campuran membeku. 2. Antibeku pada Radiator Mobil Di daerah beriklim dingin, ke dalam air radiator biasanya ditambahkan etilen glikol. Di daerah beriklim dingin, air radiator mudah membeku. Jika keadaan ini dibiarkan, maka radiator kendaraan akan cepat rusak. Dengan penambahan etilen glikol ke dalam air radiator diharapkan titik beku air dalam radiator menurun, dengan kata lain air tidak mudah membeku. 3. Antibeku dalam Tubuh Hewan Hewan-hewan yang tinggal di daerah beriklim dingin, seperti beruang kutub, memanfaatkan prinsip sifat koligatif larutan penurunan titik beku untuk bertahan hidup. Darah ikan-ikan laut mengandung zat-zat antibeku yang mempu menurunkan titik beku air hingga 0,8oC. Dengan demikian, ikan laut dapat bertahan di musim dingin yang suhunya mencapai 1,9oC karena zat antibeku yang dikandungnya dapat mencegah pembentukan kristal es dalam jaringan dan selnya. Hewan-hewan lain yang tubuhnya mengandung zat antibeku antara lain serangga , ampibi, dan nematoda. Tubuh serangga mengandung gliserol dan dimetil sulfoksida, ampibi mengandung glukosa dan gliserol darah sedangkan nematoda mengandung gliserol dan trihalose. 4. Antibeku untuk Mencairkan Salju Di daerah yang mempunyai musim salju, setiap hujan salju terjadi, jalanan dipenuhi es salju. Hal ini tentu saja membuat kendaraan sulit untuk melaju. Untuk mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi campuran garam NaCL dan CaCl2. Penaburan garam tersebut dapat mencairkan salju. Semakin banyak garam yang ditaburkan, akan semakin banyak pula salju yang mencair. 5. Menentukan Massa Molekul Relatif (Mr) Pengukuran sifat koligatif larutan dapat digunakan untuk menentukan massa molekul relatif zat terlarut. Hal itu dapat dilakukan karena sifat koligatif

bergantung pada konsentrasi zat terlarut. Dengan mengetahui massa zat terlarut (G) serta nilai penurunan titik bekunya, maka massa molekul relatif zat terlarut itu dapat ditentukan. C. PENERAPAN TEKANAN OSMOSIS 1. Mengontrol Bentuk Sel Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis yang sama disebut isotonik. Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah daripada larutan lain disebut hipotonik. Sementara itu, larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih tinggi daripada larutan lain disebut hipertonik. Contoh larutan isotonik adalah cairan infus yang dimasukkan ke dalam darah. Cairan infus harus isotonik dengan cairan intrasel agar tidak terjadi osmosis, baik ke dalam ataupun ke luar sel darah. Dengan demikian, sel-sel darah tidak mengalami kerusakan. 2. Mesin Cuci Darah Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membran semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang. Membran tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam darah. 3. Pengawetan Makanan Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan ditemukan, garam dapur digunakan untuk mengawetkan makanan. Garam dapat membunuh mikroba penyebab makanan busuk yang berada di permukaan makanan. 4. Membasmi Lintah Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal ini karena garam yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang ada dalam tubuh sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya. 5. Penyerapan Air oleh Akar Tanaman Tanaman membutuhkan air dari dalam tanah. Air tersebut diserap oleh tanaman melalui akar. Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga konsentrasinya lebih tinggi daripada air di sekitar tanaman sehingga air dalam tanah dapat diserap oleh tanaman. 6. Desalinasi Air Laut Melalui Osmosis Balik Osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan ke pelarut, atau dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik terjadi jika kepada larutan diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya. Osmosis balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut. Dengan memberi tekanan pada permukaan air laut yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaput yang permeabel untuk air tetapi tidak untuk ion-ion dalam air laut. Tanpa tekanan yang cukup besar, air secara spontan akan merembes dari air murni ke dalam air asin. Penggunaan lain dari osmosis balik yaitu untuk memisahkan zat-zat beracun dalam air limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas.

Sumber:

http://indonesiakutercinta.wordpress.com/2010/08/13/penggunaan-sifat-koligatiflarutan/ Justiana, Sandri dan Muchtaridi.2009.Chemistry for Senior High School Year XII.Jakarta:Yudistira. Purba, Michael.2007. Kimia untuk SMA kelas XII Semester 1. Jakarta:Erlangga.

No Komen : 48 Debby Intansari / XII-IPA5 / No. 08 :: 31-07-2012 19:44:27 A. PENERAPAN PENURUNAN TEKENAN UAP Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi. Pada saat berenang di laut mati, kita tidak akan tenggelam karena konsentrasi zat terlarutnya yang sangat tinggi. Hal ini tentu saja, dapat dimanfaatkan sebagai sarana hiburan atau rekreasi bagi manusia. Penerapan prinsip yang sama dengan laut mati dapat kita temui di beberapa tempat wisata di Indonesia yang berupa kolam apung. B. PENERAPAN PENURUNAN TITIK BEKU - Antibeku dalam tubuh hewan Hewan-hewan yang tinggal di daerah beriklim dingin, seperti beruang kutub, memanfaatkan prinsip sifat koligatif larutan penurunan titik beku untuk bertahan hidup. Darah ikan-ikan laut mengandung zat-zat antibeku yang mempu menurunkan titik beku air hingga 0,8oC. Dengan demikian, ikan laut dapat bertahan di musim dingin yang suhunya mencapai 1,9oC karena zat antibeku yang dikandungnya dapat mencegah pembentukan kristal es dalam jaringan dan selnya. Hewan-hewan lain yang tubuhnya mengandung zat antibeku antara lain serangga , ampibi, dan nematoda. Tubuh serangga mengandung gliserol dan dimetil sulfoksida, ampibi mengandung glukosa dan gliserol darah sedangkan nematoda mengandung gliserol dan trihalose. C. PENERAPAN TITIK DIDIH - Penyulingan minyak kayu putih Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatanatau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehinggamenguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu.Metode ini merupakan termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses inididasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Model ideal distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton D. PENERAPAN TEKANAN OSMOSIS

-Mesin cuci darah Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membran semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang. Membran tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam darah. SUMBER : http://wahyu-apriliyanto.blogspot.com/2011/09/penerapan-sifat-koligatif-larutandalam.html http://www.scribd.com/doc/34110945/Distilasi-Atau-Penyulingan-Adalah-SuatuMetode-Pemisahan-Bahan-Kimia-Berdasarkan-Perbedaan-Kecepatan-AtauKemudahan-Menguap

No Komen : 47 M. Fauz Romadhony / XII IPA 5 / 20 :: 31-07-2012 19:19:59 Penerapan Sifat Koligatif Larutan Dalam Kehidupan Sehari-hari : 1. Penurunan Tekanan Uap Jenuh Pakaian basah menjadi kering ketika dijemur karena air menguap. Meskipun demikian,pakaian basah tidak akan kering jika ditempatkan dalam ruangan tertutup karena ruangan ituakan menjadi jenuh dengan uap air. Pada keadaan jenuh, proses penguapan tetapberlangsung, tetapi pada saat yang sama terjadi pengembunan dengan laju yang sama.Dengan kata lain terdapat kesetimbangan dinamis antara zat cair dengan uap jenuhnya.Tekanan yang ditimbulkan oleh uap jenuh suatu zat disebut tekanan uap zat itu. 2. Kenaikan Titik Didih A. Mencairkan Salju Di daerah yang mempunyai musim salju, setiap hujan salju terjadi, jalanan dipenuhi es salju. Hal ini tentu saja membuat kendaraan sulit untuk melaju. Untuk mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi campuran garam NaCL dan CaCl2. Penaburan garam tersebut dapat mencairkan salju. Semakin banyak garam yang ditaburkan, akan semakin banyak pula salju yang mencair. B. Memasak Air Jika kita memasak air tentu akan mendidih pada suhu 100? C, namun jika kita masukkan garamke dalamnya terjadi perubahan suhu mendidihnya. Dalam hal ini tentunya akan terjadipenambahan energi tidak hanya untuk meningkatkan suhu air, namun juga untukmeningkatkan suhu garam. 3. Penurunan Titik Beku

A. Penurunan Titik Beku Dalam Tubuh Hewan Hewan-hewan yang tinggal di daerah beriklim dingin, seperti beruang kutub, memanfaatkan prinsip sifat koligatif larutan penurunan titik beku untuk bertahan hidup. Darah ikan-ikan laut mengandung zat-zat antibeku yang mempu menurunkan titik beku air hingga 0,8oC. Dengan demikian, ikan laut dapat bertahan di musim dingin yang suhunya mencapai 1,9oC karena zat antibeku yang dikandungnya dapat mencegah pembentukan kristal es dalam jaringan dan selnya. Hewan-hewan lain yang tubuhnya mengandung zat antibeku antara lain serangga , ampibi, dan nematoda. Tubuh serangga mengandung gliserol dan dimetil sulfoksida, ampibi mengandung glukosa dan gliserol darah sedangkan nematoda mengandung gliserol dan trihalose. B. Pembuatan Es Putar Pada pembuatan es putar, Cairan pendingan dibuat dengan mencampurkan garamdapur dengan kepingan Es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu, Oadapencampuran itu, es batu akan mencair sementara suhu turun . Selanjutnya,campuran bahan pembuat es putar dimasukan ke dalam cairan pendingin, sambilterus-menerusdiaduk sehingga campuran membeku. 4. Tekanan Osmosis A. Proses Osmosis Dalam Wortel Hal ini dapat dibuktikan jika wortel dibiarkan di ruang terbuka dengan waktu yang cukup lama,wortel akan menjadi lunak.Wortel tersebut akan tampak segar kembali jika direndam di dalam air.Wortel tersebut akan menyerap kembali kandungan air yang hilang karena menguap. B. Tekanan Osmosis Dalam Infus Tekanan osmosis dapat diaplikasikan dalam bidang kesehatan, yaitu tekanan osmosis dalamcairan infus. Tekanan osmosis cairan infus harus sesuai dengan tekanan osmotik darah. Jikatekanan dalam sel darah merah lenin besar dari tekanan cairan infus (hipertonik), cairanhipertonik akan menarik cairan dan elektrolit dari jaringan dan sel kedalam pembuluh darah.Sebaliknya, jika tekanan dalam sel darah merah lebih kecil dari tekanan cairan infus(hipotonik), maka cairan hipotonik akan ditarik dari dalam pembuluh darah keluar menuju jaringan di sekitarnya.

No Komen : 46 Muhammad Dinullah / XII-IPA5 / 24 :: 31-07-2012 18:52:53 PENERAPAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI Sifat koligatif adalah sifat-sifat fisis larutan yang hanya bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarut, tetapi tidak pada jenisnya. Sifat koligatif larutan meliputi tekanan uap, penurunan titik beku, kenaikan titik didih, dan tekanan osmotik. Sifat koligatif terutama penurunan titik beku dan tekanan osmosis memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa penerapan

penurunan titik beku dapat mempertahankan kehidupan selama musim dingin. Penerapan tekanan osmosis ditemukan di alam, dalam bidang kesehatan, dan dalam ilmu biologi. Berikut ini penjelasan mengenai penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari. A. PENERAPAN PENURUNAN TEKANAN UAP Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi. Pada saat berenang di laut mati, kita tidak akan tenggelam karena konsentrasi zat terlarutnya yang sangat tinggi. Hal ini tentu saja, dapat dimanfaatkan sebagai sarana hiburan atau rekreasi bagi manusia. Penerapan prinsip yang sama dengan laut mati dapat kita temui di beberapa tempat wisata di Indonesia yang berupa kolam apung. B. PENERAPAN PENURUNAN TITIK BEKU 1. Membuat Campuran Pendingin Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di bawah 0oC. Cairan pendingin digunakan pada pabrik es, juga digunakan untuk membuat es putar. Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam ke dalam air. Pada pembuatan es putar cairan pendingin dibuat dengan mencampurkan garam dapur dengan kepingan es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu. Pada pencampuran itu, es batu akan mencair sedangkan suhu campuran turun. Sementara itu, campuran bahan pembuat es putar dimasukkan dalam bejana lain yang terbuat dari bahan stainless steel. Bejana ini kemudian dimasukkan ke dalam cairan pendingin, sambil terus-menerus diaduk sehingga campuran membeku. 2. Antibeku pada Radiator Mobil Di daerah beriklim dingin, ke dalam air radiator biasanya ditambahkan etilen glikol. Di daerah beriklim dingin, air radiator mudah membeku. Jika keadaan ini dibiarkan, maka radiator kendaraan akan cepat rusak. Dengan penambahan etilen glikol ke dalam air radiator diharapkan titik beku air dalam radiator menurun, dengan kata lain air tidak mudah membeku. 3. Antibeku dalam Tubuh Hewan Hewan-hewan yang tinggal di daerah beriklim dingin, seperti beruang kutub, memanfaatkan prinsip sifat koligatif larutan penurunan titik beku untuk bertahan hidup. Darah ikan-ikan laut mengandung zat-zat antibeku yang mempu menurunkan titik beku air hingga 0,8oC. Dengan demikian, ikan laut dapat bertahan di musim dingin yang suhunya mencapai 1,9oC karena zat antibeku yang dikandungnya dapat mencegah pembentukan kristal es dalam jaringan dan selnya. Hewan-hewan lain yang tubuhnya mengandung zat antibeku antara lain serangga , ampibi, dan nematoda. Tubuh serangga mengandung gliserol dan dimetil sulfoksida, ampibi mengandung glukosa dan gliserol darah sedangkan nematoda mengandung gliserol dan trihalose. 4. Antibeku untuk Mencairkan Salju Di daerah yang mempunyai musim salju, setiap hujan salju terjadi, jalanan

dipenuhi es salju. Hal ini tentu saja membuat kendaraan sulit untuk melaju. Untuk mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi campuran garam NaCL dan CaCl2. Penaburan garam tersebut dapat mencairkan salju. Semakin banyak garam yang ditaburkan, akan semakin banyak pula salju yang mencair. 5. Menentukan Massa Molekul Relatif (Mr) Pengukuran sifat koligatif larutan dapat digunakan untuk menentukan massa molekul relatif zat terlarut. Hal itu dapat dilakukan karena sifat koligatif bergantung pada konsentrasi zat terlarut. Dengan mengetahui massa zat terlarut (G) serta nilai penurunan titik bekunya, maka massa molekul relatif zat terlarut itu dapat ditentukan. C. PENERAPAN TEKANAN OSMOSIS 1. Mengontrol Bentuk Sel Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis yang sama disebut isotonik. Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah daripada larutan lain disebut hipotonik. Sementara itu, larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih tinggi daripada larutan lain disebut hipertonik. Contoh larutan isotonik adalah cairan infus yang dimasukkan ke dalam darah. Cairan infus harus isotonik dengan cairan intrasel agar tidak terjadi osmosis, baik ke dalam ataupun ke luar sel darah. Dengan demikian, sel-sel darah tidak mengalami kerusakan. 2. Mesin Cuci Darah Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membran semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang. Membran tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam darah. 3. Pengawetan Makanan Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan ditemukan, garam dapur digunakan untuk mengawetkan makanan. Garam dapat membunuh mikroba penyebab makanan busuk yang berada di permukaan makanan. 4. Membasmi Lintah Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal ini karena garam yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang ada dalam tubuh sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya. 5. Penyerapan Air oleh Akar Tanaman Tanaman membutuhkan air dari dalam tanah. Air tersebut diserap oleh tanaman melalui akar. Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga konsentrasinya lebih tinggi daripada air di sekitar tanaman sehingga air dalam tanah dapat diserap oleh tanaman. 6. Desalinasi Air Laut Melalui Osmosis Balik Osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan ke pelarut, atau dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik terjadi jika kepada larutan diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya. Osmosis balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut. Dengan memberi tekanan pada permukaan air laut yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaput yang permeabel untuk air tetapi tidak untuk ion-ion dalam air laut. Tanpa tekanan yang

cukup besar, air secara spontan akan merembes dari air murni ke dalam air asin. Penggunaan lain dari osmosis balik yaitu untuk memisahkan zat-zat beracun dalam air limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas.

Sumber: http://indonesiakutercinta.wordpress.com/2010/08/13/penggunaan-sifat-koligatiflarutan/ Justiana, Sandri dan Muchtaridi.2009.Chemistry for Senior High School Year XII.Jakarta:Yudistira. Purba, Michael.2007. Kimia untuk SMA kelas XII Semester 1. Jakarta:Erlangga.

No Komen : 45 riska wahyuningtias utami / XII IPA 5 / 31 :: 31-07-2012 18:45:19 A.PENERAPAN PENURUNAN TEKANAN UAP Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi. Pada saat berenang di laut mati, kita tidak akan tenggelam karena konsentrasi zat terlarutnya yang sangat tinggi. Hal ini tentu saja, dapat dimanfaatkan sebagai sarana hiburan atau rekreasi bagi manusia. Penerapan prinsip yang sama dengan laut mati dapat kita temui di beberapa tempat wisata di Indonesia yang berupa kolam apung. B. PENERAPAN PENURUNAN TITIK BEKU 1. Membuat Campuran Pendingin Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di bawah 0oC. Cairan pendingin digunakan pada pabrik es, juga digunakan untuk membuat es putar. 2.Antibeku pada Radiator Mobil Di daerah beriklim dingin, ke dalam air radiator biasanya ditambahkan etilen glikol. Di daerah beriklim dingin, air radiator mudah membeku. Jika keadaan ini dibiarkan, maka radiator kendaraan akan cepat rusak. Dengan penambahan etilen glikol ke dalam air radiator diharapkan titik beku air dalam radiator menurun, dengan kata lain air tidak mudah membeku. 3. Antibeku dalam Tubuh Hewan Hewan-hewan yang tinggal di daerah beriklim dingin, seperti beruang kutub, memanfaatkan prinsip sifat koligatif larutan penurunan titik beku untuk bertahan hidup.

4.Antibeku untuk Mencairkan Salju Di daerah yang mempunyai musim salju, setiap hujan salju terjadi, jalanan dipenuhi es salju. Hal ini tentu saja membuat kendaraan sulit untuk melaju. Untuk mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi campuran garam NaCL dan CaCl2. Penaburan garam tersebut dapat mencairkan salju. Semakin banyak garam yang ditaburkan, akan semakin banyak pula salju yang mencair. 5. Menentukan Massa Molekul Relatif (Mr) Pengukuran sifat koligatif larutan dapat digunakan untuk menentukan massa molekul relatif zat terlarut. Hal itu dapat dilakukan karena sifat koligatif bergantung pada konsentrasi zat terlarut. Dengan mengetahui massa zat terlarut (G) serta nilai penurunan titik bekunya, maka massa molekul relatif zat terlarut itu dapat ditentukan. C.PENERAPAN TEKANAN OSMOSIS 1. Mengontrol Bentuk Sel Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis yang sama disebut isotonik. Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah daripada larutan lain disebut hipotonik. Sementara itu, larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih tinggi daripada larutan lain disebut hipertonik. Contoh larutan isotonik adalah cairan infus yang dimasukkan ke dalam darah. Cairan infus harus isotonik dengan cairan intrasel agar tidak terjadi osmosis, baik ke dalam ataupun ke luar sel darah. Dengan demikian, sel-sel darah tidak mengalami kerusakan. 2.Mesin Cuci Darah Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membran semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang. Membran tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam darah. 3.Pengawetan Makanan Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan ditemukan, garam dapur digunakan untuk mengawetkan makanan. Garam dapat membunuh mikroba penyebab makanan busuk yang berada di permukaan makanan. 4.Membasmi Lintah Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal ini karena garam yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang ada dalam tubuh sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya. 5.Penyerapan Air oleh Akar Tanaman Tanaman membutuhkan air dari dalam tanah. Air tersebut diserap oleh tanaman melalui akar. Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga konsentrasinya

lebih tinggi daripada air di sekitar tanaman sehingga air dalam tanah dapat diserap oleh tanaman. 6.Desalinasi Air Laut Melalui Osmosis Balik Osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan ke pelarut, atau dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik terjadi jika kepada larutan diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya. Osmosis balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut. Dengan memberi tekanan pada permukaan air laut yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaput yang permeabel untuk air tetapi tidak untuk ion-ion dalam air laut. Tanpa tekanan yang cukup besar, air secara spontan akan merembes dari air murni ke dalam air asin. Penggunaan lain dari osmosis balik yaitu untuk memisahkan zat-zat beracun dalam air limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas. SUMBER: http://wahyu-apriliyanto.blogspot.com/2011/09/penerapan-sifat-koligatiflarutan-dalam.html

No Komen : 44 Sarah Savitri / XII IPA 6 / 30 :: 31-07-2012 16:45:32 PENERAPAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI Sifat koligatif adalah sifat-sifat fisis larutan yang hanya bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarut, tetapi tidak pada jenisnya. Sifat koligatif larutan meliputi tekanan uap, penurunan titik beku, kenaikan titik didih, dan tekanan osmotik. Penerapan tekanan osmosis ditemukan di alam, dalam bidang kesehatan, dan dalam ilmu biologi. Berikut ini penjelasan mengenai penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari. A. PENERAPAN PENURUNAN TEKANAN UAP Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi. Pada saat berenang di laut mati, kita tidak akan tenggelam karena konsentrasi zat terlarutnya yang sangat tinggi. Hal ini tentu saja, dapat dimanfaatkan sebagai sarana hiburan atau rekreasi bagi manusia. Penerapan prinsip yang sama dengan laut mati dapat kita temui di beberapa tempat wisata di Indonesia yang berupa kolam apung. B. PENERAPAN PENURUNAN TITIK BEKU 1. Membuat Campuran Pendingin Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di bawah 0oC. Cairan pendingin digunakan pada pabrik es, juga digunakan untuk membuat es putar. Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam ke dalam air. Pada pembuatan es putar cairan pendingin dibuat dengan mencampurkan garam dapur dengan kepingan es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu. Pada pencampuran itu, es batu akan mencair sedangkan suhu

campuran turun. Sementara itu, campuran bahan pembuat es putar dimasukkan dalam bejana lain yang terbuat dari bahan stainless steel. Bejana ini kemudian dimasukkan ke dalam cairan pendingin, sambil terus-menerus diaduk sehingga campuran membeku. 2. Antibeku pada Radiator Mobil Di daerah beriklim dingin, ke dalam air radiator biasanya ditambahkan etilen glikol. Di daerah beriklim dingin, air radiator mudah membeku. Jika keadaan ini dibiarkan, maka radiator kendaraan akan cepat rusak. Dengan penambahan etilen glikol ke dalam air radiator diharapkan titik beku air dalam radiator menurun, dengan kata lain air tidak mudah membeku. 3. Antibeku dalam Tubuh Hewan Hewan-hewan yang tinggal di daerah beriklim dingin, seperti beruang kutub, memanfaatkan prinsip sifat koligatif larutan penurunan titik beku untuk bertahan hidup. Darah ikan-ikan laut mengandung zat-zat antibeku yang mempu menurunkan titik beku air hingga 0,8oC. Dengan demikian, ikan laut dapat bertahan di musim dingin yang suhunya mencapai 1,9oC karena zat antibeku yang dikandungnya dapat mencegah pembentukan kristal es dalam jaringan dan selnya. Hewan-hewan lain yang tubuhnya mengandung zat antibeku antara lain serangga , ampibi, dan nematoda. 4. Antibeku untuk Mencairkan Salju Di daerah yang mempunyai musim salju, setiap hujan salju terjadi, jalanan dipenuhi es salju. Hal ini tentu saja membuat kendaraan sulit untuk melaju. Untuk mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi campuran garam NaCL dan CaCl2. Penaburan garam tersebut dapat mencairkan salju. Semakin banyak garam yang ditaburkan, akan semakin banyak pula salju yang mencair. 5. Penentuan Massa Molekul Relatif Pengukuran sifat koligatif dapat digunakan untuk menentukan massa molekul relatif zat terlarut. Hal itu dapat dilakukan karena sifat koligatif bergantung pada konsentrasi zat terlarut (jumlah zat). Contohnya dengan mengetahui massa zat terlarut serta nilai penurunan titik bekunya ., maka massa molekul relatif zat terlarut dapat ditentukan. C. PENERAPAN TEKANAN OSMOSIS 1. Mengontrol Bentuk Sel Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis yang sama disebut isotonik. Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah daripada larutan lain disebut hipotonik. Sementara itu, larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih tinggi daripada larutan lain disebut hipertonik. Contoh larutan isotonik adalah cairan infus yang dimasukkan ke dalam darah. Cairan infus harus isotonik dengan cairan intrasel agar tidak terjadi osmosis, baik ke dalam ataupun ke luar sel darah. Dengan demikian, sel-sel darah tidak mengalami kerusakan. 2. Mesin Cuci Darah Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membran semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang. Membran tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam darah. 3. Pengawetan Makanan

Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan ditemukan, garam dapur digunakan untuk mengawetkan makanan. Garam dapat membunuh mikroba penyebab makanan busuk yang berada di permukaan makanan. 4. Membasmi Lintah Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal ini karena garam yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang ada dalam tubuh sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya. 5. Penyerapan Air oleh Akar Tanaman Tanaman membutuhkan air dari dalam tanah. Air tersebut diserap oleh tanaman melalui akar. Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga konsentrasinya lebih tinggi daripada air di sekitar tanaman sehingga air dalam tanah dapat diserap oleh tanaman. 6. Desalinasi Air Laut Melalui Osmosis Balik Osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan ke pelarut, atau dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik terjadi jika kepada larutan diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya. Osmosis balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut. Dengan memberi tekanan pada permukaan air laut yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaput yang permeabel untuk air tetapi tidak untuk ion-ion dalam air laut. Tanpa tekanan yang cukup besar, air secara spontan akan merembes dari air murni ke dalam air asin. Penggunaan lain dari osmosis balik yaitu untuk memisahkan zat-zat beracun dalam air limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas. Sumber : http://wahyu-apriliyanto.blogspot.com/2011/09/penerapan-sifat-koligatif-larutandalam.html http://indonesiakutercinta.wordpress.com/2010/08/13/penggunaan-sifat-koligatiflarutan/

No Komen : 43 Dyah Ayu Cahyaning Putri (XII-IA6/11) :: 31-07-2012 14:20:23 PENERAPAN SIFAT KOLIGATIF A. PENURUNAN TEKANAN UAP JENUH Molekul - molekul zat cair yang meninggalkan permukaan menyebabkan adanya tekanan uap zat cair. Semakin mudah molekul - molekul zat cair berubah menjadi uap, makin tinggi pula tekanan uapzat cair. Apabila tekanan zat cair tersebut dilarutkan oleh zat terlarut yang tidak menguap, maka partikel - partikel zat terlarut ini akan mengurangi penguapan molekul - molekul zat cair. Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi. B. PENERAPAN PENURUNAN TITIK BEKU 1 Membuat Campuran Pendingin Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di bawah

0oC. Cairan pendingin digunakan pada pabrik es, juga digunakan untuk membuat es putar. Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam ke dalam air. Pada pembuatan es putar cairan pendingin dibuat dengan mencampurkan garam dapur dengan kepingan es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu. Pada pencampuran itu, es batu akan mencair sedangkan suhu campuran turun. Sementara itu, campuran bahan pembuat es putar dimasukkan dalam bejana lain yang terbuat dari bahan stainless steel. Bejana ini kemudian dimasukkan ke dalam cairan pendingin, sambil terus-menerus diaduk sehingga campuran membeku. 2.Antibeku pada Radiator Mobil Di daerah beriklim dingin, ke dalam air radiator biasanya ditambahkan etilen glikol. Di daerah beriklim dingin, air radiator mudah membeku. Jika keadaan ini dibiarkan, maka radiator kendaraan akan cepat rusak. Dengan penambahan etilen glikol ke dalam air radiator diharapkan titik beku air dalam radiator menurun, dengan kata lain air tidak mudah membeku. 3.Antibeku dalam Tubuh Hewan Hewan-hewan yang tinggal di daerah beriklim dingin, seperti beruang kutub, memanfaatkan prinsip sifat koligatif larutan penurunan titik beku untuk bertahan hidup. Darah ikan-ikan laut mengandung zat-zat antibeku yang mempu menurunkan titik beku air hingga 0,8oC. Dengan demikian, ikan laut dapat bertahan di musim dingin yang suhunya mencapai 1,9oC karena zat antibeku yang dikandungnya dapat mencegah pembentukan kristal es dalam jaringan dan selnya. Hewan-hewan lain yang tubuhnya mengandung zat antibeku antara lain serangga , ampibi, dan nematoda. Tubuh serangga mengandung gliserol dan dimetil sulfoksida, ampibi mengandung glukosa dan gliserol darah sedangkan nematoda mengandung gliserol dan trihalose. 4. Antibeku untuk Mencairkan Salju Di daerah yang mempunyai musim salju, setiap hujan salju terjadi, jalanan dipenuhi es salju. Hal ini tentu saja membuat kendaraan sulit untuk melaju. Untuk mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi campuran garam NaCL dan CaCl2. Penaburan garam tersebut dapat mencairkan salju. Semakin banyak garam yang ditaburkan, akan semakin banyak pula salju yang mencair. 5. Menentukan Massa Molekul Relatif (Mr) Pengukuran sifat koligatif larutan dapat digunakan untuk menentukan massa molekul relatif zat terlarut. Hal itu dapat dilakukan karena sifat koligatif bergantung pada konsentrasi zat terlarut. Dengan mengetahui massa zat terlarut (G) serta nilai penurunan titik bekunya, maka massa molekul relatif zat terlarut itu dapat ditentukan. C. PENERAPAN TEKANAN OSMOSIS 1.Mengontrol Bentuk Sel Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis yang sama disebut isotonik. Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah daripada larutan lain disebut hipotonik. Sementara itu, larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih tinggi daripada larutan lain disebut hipertonik. Contoh larutan isotonik adalah cairan infus yang dimasukkan ke dalam darah. Cairan infus harus isotonik dengan cairan intrasel agar tidak terjadi osmosis, baik

ke dalam ataupun ke luar sel darah. Dengan demikian, sel-sel darah tidak mengalami kerusakan. 2. Mesin Cuci Darah Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membran semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang. Membran tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam darah. 3. Pengawetan Makanan Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan ditemukan, garam dapur digunakan untuk mengawetkan makanan. Garam dapat membunuh mikroba penyebab makanan busuk yang berada di permukaan makanan. 4 Membasmi Lintah Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal ini karena garam yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang ada dalam tubuh sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya. 5.Penyerapan Air oleh Akar Tanaman Tanaman membutuhkan air dari dalam tanah. Air tersebut diserap oleh tanaman melalui akar. Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga konsentrasinya lebih tinggi daripada air di sekitar tanaman sehingga air dalam tanah dapat diserap oleh tanaman. 6.Desalinasi Air Laut Melalui Osmosis Balik Osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan ke pelarut, atau dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik terjadi jika kepada larutan diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya. Osmosis balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut. Dengan memberi tekanan pada permukaan air laut yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaput yang permeabel untuk air tetapi tidak untuk ion-ion dalam air laut. Tanpa tekanan yang cukup besar, air secara spontan akan merembes dari air murni ke dalam air asin. Penggunaan lain dari osmosis balik yaitu untuk memisahkan zat-zat beracun dalam air limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas.

Sumber: http://indonesiakutercinta.wordpress.com/2010/08/13/penggunaan-sifat-koligatiflarutan/

No Komen : 42 Novianti Mahirah, XII-IA6 (25) :: 31-07-2012 14:11:47 PENERAPAN SIFAT KOLIGATIF A. PENURUNAN TEKANAN UAP JENUH Pakaian basah menjadi kering ketika dijemur karena air menguap. Meskipun demikian,pakaian basah tidak akan kering jika ditempatkan dalam ruangan

tertutup karena ruangan ituakan menjadi jenuh dengan uap air. Pada keadaan jenuh, proses penguapan tetapberlangsung, tetapi pada saat yang sama terjadi pengembunan dengan laju yang sama.Dengan kata lain terdapat kesetimbangan dinamis antara zat cair dengan uap jenuhnya.Tekanan yang ditimbulkan oleh uap jenuh suatu zat disebut tekanan uap zat itu. B. PENERAPAN PENURUNAN TITIK BEKU 1 Membuat Campuran Pendingin Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di bawah 0oC. Cairan pendingin digunakan pada pabrik es, juga digunakan untuk membuat es putar. Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam ke dalam air. Pada pembuatan es putar cairan pendingin dibuat dengan mencampurkan garam dapur dengan kepingan es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu. Pada pencampuran itu, es batu akan mencair sedangkan suhu campuran turun. Sementara itu, campuran bahan pembuat es putar dimasukkan dalam bejana lain yang terbuat dari bahan stainless steel. Bejana ini kemudian dimasukkan ke dalam cairan pendingin, sambil terus-menerus diaduk sehingga campuran membeku. 2.Antibeku pada Radiator Mobil Di daerah beriklim dingin, ke dalam air radiator biasanya ditambahkan etilen glikol. Di daerah beriklim dingin, air radiator mudah membeku. Jika keadaan ini dibiarkan, maka radiator kendaraan akan cepat rusak. Dengan penambahan etilen glikol ke dalam air radiator diharapkan titik beku air dalam radiator menurun, dengan kata lain air tidak mudah membeku. 3.Antibeku dalam Tubuh Hewan Hewan-hewan yang tinggal di daerah beriklim dingin, seperti beruang kutub, memanfaatkan prinsip sifat koligatif larutan penurunan titik beku untuk bertahan hidup. Darah ikan-ikan laut mengandung zat-zat antibeku yang mempu menurunkan titik beku air hingga 0,8oC. Dengan demikian, ikan laut dapat bertahan di musim dingin yang suhunya mencapai 1,9oC karena zat antibeku yang dikandungnya dapat mencegah pembentukan kristal es dalam jaringan dan selnya. Hewan-hewan lain yang tubuhnya mengandung zat antibeku antara lain serangga , ampibi, dan nematoda. Tubuh serangga mengandung gliserol dan dimetil sulfoksida, ampibi mengandung glukosa dan gliserol darah sedangkan nematoda mengandung gliserol dan trihalose. 4. Antibeku untuk Mencairkan Salju Di daerah yang mempunyai musim salju, setiap hujan salju terjadi, jalanan dipenuhi es salju. Hal ini tentu saja membuat kendaraan sulit untuk melaju. Untuk mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi campuran garam NaCL dan CaCl2. Penaburan garam tersebut dapat mencairkan salju. Semakin banyak garam yang ditaburkan, akan semakin banyak pula salju yang mencair. 5. Menentukan Massa Molekul Relatif (Mr) Pengukuran sifat koligatif larutan dapat digunakan untuk menentukan massa molekul relatif zat terlarut. Hal itu dapat dilakukan karena sifat koligatif bergantung pada konsentrasi zat terlarut. Dengan mengetahui massa zat terlarut (G) serta nilai penurunan titik bekunya, maka massa molekul relatif zat terlarut itu dapat ditentukan.

C. PENERAPAN TEKANAN OSMOSIS 1.Mengontrol Bentuk Sel Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis yang sama disebut isotonik. Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah daripada larutan lain disebut hipotonik. Sementara itu, larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih tinggi daripada larutan lain disebut hipertonik. Contoh larutan isotonik adalah cairan infus yang dimasukkan ke dalam darah. Cairan infus harus isotonik dengan cairan intrasel agar tidak terjadi osmosis, baik ke dalam ataupun ke luar sel darah. Dengan demikian, sel-sel darah tidak mengalami kerusakan. 2. Mesin Cuci Darah Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membran semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang. Membran tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam darah. 3. Pengawetan Makanan Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan ditemukan, garam dapur digunakan untuk mengawetkan makanan. Garam dapat membunuh mikroba penyebab makanan busuk yang berada di permukaan makanan. 4 Membasmi Lintah Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal ini karena garam yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang ada dalam tubuh sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya. 5.Penyerapan Air oleh Akar Tanaman Tanaman membutuhkan air dari dalam tanah. Air tersebut diserap oleh tanaman melalui akar. Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga konsentrasinya lebih tinggi daripada air di sekitar tanaman sehingga air dalam tanah dapat diserap oleh tanaman. 6.Desalinasi Air Laut Melalui Osmosis Balik Osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan ke pelarut, atau dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik terjadi jika kepada larutan diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya. Osmosis balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut. Dengan memberi tekanan pada permukaan air laut yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaput yang permeabel untuk air tetapi tidak untuk ion-ion dalam air laut. Tanpa tekanan yang cukup besar, air secara spontan akan merembes dari air murni ke dalam air asin. Penggunaan lain dari osmosis balik yaitu untuk memisahkan zat-zat beracun dalam air limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas.

Sumber: http://indonesiakutercinta.wordpress.com/2010/08/13/penggunaan-sifat-koligatiflarutan/

No Komen : 41 nensi apriliya / XII IPA6 no. 24 :: 31-07-2012 14:02:00 PENERAPAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI Sifat koligatif adalah sifat-sifat fisis larutan yang hanya bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarut, tetapi tidak pada jenisnya. Sifat koligatif larutan meliputi tekanan uap, penurunan titik beku, kenaikan titik didih, dan tekanan osmotik. Sifat koligatif terutama penurunan titik beku dan tekanan osmosis memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa penerapan penurunan titik beku dapat mempertahankan kehidupan selama musim dingin. Penerapan tekanan osmosis ditemukan di alam, dalam bidang kesehatan, dan dalam ilmu biologi. Berikut ini penjelasan mengenai penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari. A. PENERAPAN PENURUNAN TEKANAN UAP Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi. Pada saat berenang di laut mati, kita tidak akan tenggelam karena konsentrasi zat terlarutnya yang sangat tinggi. Hal ini tentu saja, dapat dimanfaatkan sebagai sarana hiburan atau rekreasi bagi manusia. Penerapan prinsip yang sama dengan laut mati dapat kita temui di beberapa tempat wisata di Indonesia yang berupa kolam apung. B. PENERAPAN PENURUNAN TITIK BEKU 1. Membuat Campuran Pendingin Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di bawah 0oC. Cairan pendingin digunakan pada pabrik es, juga digunakan untuk membuat es putar. Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam ke dalam air. Pada pembuatan es putar cairan pendingin dibuat dengan mencampurkan garam dapur dengan kepingan es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu. Pada pencampuran itu, es batu akan mencair sedangkan suhu campuran turun. Sementara itu, campuran bahan pembuat es putar dimasukkan dalam bejana lain yang terbuat dari bahan stainless steel. Bejana ini kemudian dimasukkan ke dalam cairan pendingin, sambil terus-menerus diaduk sehingga campuran membeku. 2. Antibeku pada Radiator Mobil Di daerah beriklim dingin, ke dalam air radiator biasanya ditambahkan etilen glikol. Di daerah beriklim dingin, air radiator mudah membeku. Jika keadaan ini dibiarkan, maka radiator kendaraan akan cepat rusak. Dengan penambahan etilen glikol ke dalam air radiator diharapkan titik beku air dalam radiator menurun, dengan kata lain air tidak mudah membeku. 3. Antibeku dalam Tubuh Hewan Hewan-hewan yang tinggal di daerah beriklim dingin, seperti beruang kutub, memanfaatkan prinsip sifat koligatif larutan penurunan titik beku untuk bertahan

hidup. Darah ikan-ikan laut mengandung zat-zat antibeku yang mempu menurunkan titik beku air hingga 0,8oC. Dengan demikian, ikan laut dapat bertahan di musim dingin yang suhunya mencapai 1,9oC karena zat antibeku yang dikandungnya dapat mencegah pembentukan kristal es dalam jaringan dan selnya. Hewan-hewan lain yang tubuhnya mengandung zat antibeku antara lain serangga , ampibi, dan nematoda. Tubuh serangga mengandung gliserol dan dimetil sulfoksida, ampibi mengandung glukosa dan gliserol darah sedangkan nematoda mengandung gliserol dan trihalose. 4. Antibeku untuk Mencairkan Salju Di daerah yang mempunyai musim salju, setiap hujan salju terjadi, jalanan dipenuhi es salju. Hal ini tentu saja membuat kendaraan sulit untuk melaju. Untuk mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi campuran garam NaCL dan CaCl2. Penaburan garam tersebut dapat mencairkan salju. Semakin banyak garam yang ditaburkan, akan semakin banyak pula salju yang mencair. 5. Menentukan Massa Molekul Relatif (Mr) Pengukuran sifat koligatif larutan dapat digunakan untuk menentukan massa molekul relatif zat terlarut. Hal itu dapat dilakukan karena sifat koligatif bergantung pada konsentrasi zat terlarut. Dengan mengetahui massa zat terlarut (G) serta nilai penurunan titik bekunya, maka massa molekul relatif zat terlarut itu dapat ditentukan. C. PENERAPAN TEKANAN OSMOSIS 1. Mengontrol Bentuk Sel Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis yang sama disebut isotonik. Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah daripada larutan lain disebut hipotonik. Sementara itu, larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih tinggi daripada larutan lain disebut hipertonik. Contoh larutan isotonik adalah cairan infus yang dimasukkan ke dalam darah. Cairan infus harus isotonik dengan cairan intrasel agar tidak terjadi osmosis, baik ke dalam ataupun ke luar sel darah. Dengan demikian, sel-sel darah tidak mengalami kerusakan. 2. Mesin Cuci Darah Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membran semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang. Membran tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam darah. 3. Pengawetan Makanan Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan ditemukan, garam dapur digunakan untuk mengawetkan makanan. Garam dapat membunuh mikroba penyebab makanan busuk yang berada di permukaan makanan. 4. Membasmi Lintah Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal ini karena garam yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang ada dalam tubuh sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya. 5. Penyerapan Air oleh Akar Tanaman Tanaman membutuhkan air dari dalam tanah. Air tersebut diserap oleh tanaman melalui akar. Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga konsentrasinya

lebih tinggi daripada air di sekitar tanaman sehingga air dalam tanah dapat diserap oleh tanaman. 6. Desalinasi Air Laut Melalui Osmosis Balik Osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan ke pelarut, atau dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik terjadi jika kepada larutan diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya. Osmosis balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut. Dengan memberi tekanan pada permukaan air laut yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaput yang permeabel untuk air tetapi tidak untuk ion-ion dalam air laut. Tanpa tekanan yang cukup besar, air secara spontan akan merembes dari air murni ke dalam air asin. Penggunaan lain dari osmosis balik yaitu untuk memisahkan zat-zat beracun dalam air limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas.

Sumber: http://indonesiakutercinta.wordpress.com/2010/08/13/penggunaan-sifat-koligatiflarutan/ Justiana, Sandri dan Muchtaridi.2009.Chemistry for Senior High School Year XII.Jakarta:Yudistira. Purba, Michael.2007. Kimia untuk SMA kelas XII Semester 1. Jakarta:Erlangga. http://wahyu-apriliyanto.blogspot.com/2011/09/penerapan-sifat-koligatif-larutandalam.html

No Komen : 40 Fahmi Yahya Faizan / XII IPA 6 / 19 :: 31-07-2012 04:37:52 PENERAPAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI Sifat koligatif adalah sifat-sifat fisis larutan yang hanya bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarut, tetapi tidak pada jenisnya. Sifat koligatif larutan meliputi tekanan uap, penurunan titik beku, kenaikan titik didih, dan tekanan osmotik. Sifat koligatif terutama penurunan titik beku dan tekanan osmosis memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa penerapan penurunan titik beku dapat mempertahankan kehidupan selama musim dingin. Penerapan tekanan osmosis ditemukan di alam, dalam bidang kesehatan, dan dalam ilmu biologi. Berikut ini penjelasan mengenai penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari. A. PENERAPAN PENURUNAN TEKANAN UAP Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi. Pada saat berenang di laut mati, kita tidak akan tenggelam karena konsentrasi

zat terlarutnya yang sangat tinggi. Hal ini tentu saja, dapat dimanfaatkan sebagai sarana hiburan atau rekreasi bagi manusia. Penerapan prinsip yang sama dengan laut mati dapat kita temui di beberapa tempat wisata di Indonesia yang berupa kolam apung. B. PENERAPAN PENURUNAN TITIK BEKU 1. Membuat Campuran Pendingin Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di bawah 0oC. Cairan pendingin digunakan pada pabrik es, juga digunakan untuk membuat es putar. Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam ke dalam air. Pada pembuatan es putar cairan pendingin dibuat dengan mencampurkan garam dapur dengan kepingan es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu. Pada pencampuran itu, es batu akan mencair sedangkan suhu campuran turun. Sementara itu, campuran bahan pembuat es putar dimasukkan dalam bejana lain yang terbuat dari bahan stainless steel. Bejana ini kemudian dimasukkan ke dalam cairan pendingin, sambil terus-menerus diaduk sehingga campuran membeku. 2. Antibeku pada Radiator Mobil Di daerah beriklim dingin, ke dalam air radiator biasanya ditambahkan etilen glikol. Di daerah beriklim dingin, air radiator mudah membeku. Jika keadaan ini dibiarkan, maka radiator kendaraan akan cepat rusak. Dengan penambahan etilen glikol ke dalam air radiator diharapkan titik beku air dalam radiator menurun, dengan kata lain air tidak mudah membeku. 3. Antibeku dalam Tubuh Hewan Hewan-hewan yang tinggal di daerah beriklim dingin, seperti beruang kutub, memanfaatkan prinsip sifat koligatif larutan penurunan titik beku untuk bertahan hidup. Darah ikan-ikan laut mengandung zat-zat antibeku yang mempu menurunkan titik beku air hingga 0,8oC. Dengan demikian, ikan laut dapat bertahan di musim dingin yang suhunya mencapai 1,9oC karena zat antibeku yang dikandungnya dapat mencegah pembentukan kristal es dalam jaringan dan selnya. Hewan-hewan lain yang tubuhnya mengandung zat antibeku antara lain serangga , ampibi, dan nematoda. Tubuh serangga mengandung gliserol dan dimetil sulfoksida, ampibi mengandung glukosa dan gliserol darah sedangkan nematoda mengandung gliserol dan trihalose. 4. Antibeku untuk Mencairkan Salju Di daerah yang mempunyai musim salju, setiap hujan salju terjadi, jalanan dipenuhi es salju. Hal ini tentu saja membuat kendaraan sulit untuk melaju. Untuk mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi campuran garam NaCL dan CaCl2. Penaburan garam tersebut dapat mencairkan salju. Semakin banyak garam yang ditaburkan, akan semakin banyak pula salju yang mencair. 5. Menentukan Massa Molekul Relatif (Mr) Pengukuran sifat koligatif larutan dapat digunakan untuk menentukan massa molekul relatif zat terlarut. Hal itu dapat dilakukan karena sifat koligatif bergantung pada konsentrasi zat terlarut. Dengan mengetahui massa zat terlarut (G) serta nilai penurunan titik bekunya, maka massa molekul relatif zat terlarut itu dapat ditentukan. C. PENERAPAN TEKANAN OSMOSIS

1. Mengontrol Bentuk Sel Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis yang sama disebut isotonik. Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah daripada larutan lain disebut hipotonik. Sementara itu, larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih tinggi daripada larutan lain disebut hipertonik. Contoh larutan isotonik adalah cairan infus yang dimasukkan ke dalam darah. Cairan infus harus isotonik dengan cairan intrasel agar tidak terjadi osmosis, baik ke dalam ataupun ke luar sel darah. Dengan demikian, sel-sel darah tidak mengalami kerusakan. 2. Mesin Cuci Darah Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membran semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang. Membran tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam darah. 3. Pengawetan Makanan Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan ditemukan, garam dapur digunakan untuk mengawetkan makanan. Garam dapat membunuh mikroba penyebab makanan busuk yang berada di permukaan makanan. 4. Membasmi Lintah Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal ini karena garam yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang ada dalam tubuh sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya. 5. Penyerapan Air oleh Akar Tanaman Tanaman membutuhkan air dari dalam tanah. Air tersebut diserap oleh tanaman melalui akar. Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga konsentrasinya lebih tinggi daripada air di sekitar tanaman sehingga air dalam tanah dapat diserap oleh tanaman. 6. Desalinasi Air Laut Melalui Osmosis Balik Osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan ke pelarut, atau dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik terjadi jika kepada larutan diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya. Osmosis balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut. Dengan memberi tekanan pada permukaan air laut yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaput yang permeabel untuk air tetapi tidak untuk ion-ion dalam air laut. Tanpa tekanan yang cukup besar, air secara spontan akan merembes dari air murni ke dalam air asin. Penggunaan lain dari osmosis balik yaitu untuk memisahkan zat-zat beracun dalam air limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas. Sumber: http://indonesiakutercinta.wordpress.com/2010/08/13/penggunaan-sifat-koligatiflarutan/ Justiana, Sandri dan Muchtaridi.2009.Chemistry for Senior High School Year XII.Jakarta:Yudistira. Purba, Michael.2007. Kimia untuk SMA kelas XII Semester 1. Jakarta:Erlangga.

No Komen : 39 Fitri Rizky Fijriani / XII IPA 5 / no. 13 :: 31-07-2012 04:06:24 PENERAPAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI Sifat koligatif adalah sifat-sifat fisis larutan yang hanya bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarut, tetapi tidak pada jenisnya. Sifat koligatif larutan meliputi tekanan uap, penurunan titik beku, kenaikan titik didih, dan tekanan osmotik. Sifat koligatif terutama penurunan titik beku dan tekanan osmosis memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa penerapan penurunan titik beku dapat mempertahankan kehidupan selama musim dingin. Penerapan tekanan osmosis ditemukan di alam, dalam bidang kesehatan, dan dalam ilmu biologi. Berikut ini penjelasan mengenai penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari. A. PENERAPAN PENURUNAN TEKANAN UAP Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi. Pada saat berenang di laut mati, kita tidak akan tenggelam karena konsentrasi zat terlarutnya yang sangat tinggi. Hal ini tentu saja, dapat dimanfaatkan sebagai sarana hiburan atau rekreasi bagi manusia. Penerapan prinsip yang sama dengan laut mati dapat kita temui di beberapa tempat wisata di Indonesia yang berupa kolam apung. B. PENERAPAN PENURUNAN TITIK BEKU 1. Membuat Campuran Pendingin Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di bawah 0oC. Cairan pendingin digunakan pada pabrik es, juga digunakan untuk membuat es putar. Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam ke dalam air. Pada pembuatan es putar cairan pendingin dibuat dengan mencampurkan garam dapur dengan kepingan es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu. Pada pencampuran itu, es batu akan mencair sedangkan suhu campuran turun. Sementara itu, campuran bahan pembuat es putar dimasukkan dalam bejana lain yang terbuat dari bahan stainless steel. Bejana ini kemudian dimasukkan ke dalam cairan pendingin, sambil terus-menerus diaduk sehingga campuran membeku. 2. Antibeku pada Radiator Mobil Di daerah beriklim dingin, ke dalam air radiator biasanya ditambahkan etilen glikol. Di daerah beriklim dingin, air radiator mudah membeku. Jika keadaan ini dibiarkan, maka radiator kendaraan akan cepat rusak. Dengan penambahan etilen glikol ke dalam air radiator diharapkan titik beku air dalam radiator menurun, dengan kata lain air tidak mudah membeku. 3. Antibeku dalam Tubuh Hewan Hewan-hewan yang tinggal di daerah beriklim dingin, seperti beruang kutub, memanfaatkan prinsip sifat koligatif larutan penurunan titik beku untuk bertahan

hidup. Darah ikan-ikan laut mengandung zat-zat antibeku yang mempu menurunkan titik beku air hingga 0,8oC. Dengan demikian, ikan laut dapat bertahan di musim dingin yang suhunya mencapai 1,9oC karena zat antibeku yang dikandungnya dapat mencegah pembentukan kristal es dalam jaringan dan selnya. Hewan-hewan lain yang tubuhnya mengandung zat antibeku antara lain serangga , ampibi, dan nematoda. Tubuh serangga mengandung gliserol dan dimetil sulfoksida, ampibi mengandung glukosa dan gliserol darah sedangkan nematoda mengandung gliserol dan trihalose. 4. Antibeku untuk Mencairkan Salju Di daerah yang mempunyai musim salju, setiap hujan salju terjadi, jalanan dipenuhi es salju. Hal ini tentu saja membuat kendaraan sulit untuk melaju. Untuk mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi campuran garam NaCL dan CaCl2. Penaburan garam tersebut dapat mencairkan salju. Semakin banyak garam yang ditaburkan, akan semakin banyak pula salju yang mencair. 5. Menentukan Massa Molekul Relatif (Mr) Pengukuran sifat koligatif larutan dapat digunakan untuk menentukan massa molekul relatif zat terlarut. Hal itu dapat dilakukan karena sifat koligatif bergantung pada konsentrasi zat terlarut. Dengan mengetahui massa zat terlarut (G) serta nilai penurunan titik bekunya, maka massa molekul relatif zat terlarut itu dapat ditentukan. C. PENERAPAN TEKANAN OSMOSIS 1. Mengontrol Bentuk Sel Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis yang sama disebut isotonik. Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah daripada larutan lain disebut hipotonik. Sementara itu, larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih tinggi daripada larutan lain disebut hipertonik. Contoh larutan isotonik adalah cairan infus yang dimasukkan ke dalam darah. Cairan infus harus isotonik dengan cairan intrasel agar tidak terjadi osmosis, baik ke dalam ataupun ke luar sel darah. Dengan demikian, sel-sel darah tidak mengalami kerusakan. 2. Mesin Cuci Darah Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membran semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang. Membran tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam darah. 3. Pengawetan Makanan Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan ditemukan, garam dapur digunakan untuk mengawetkan makanan. Garam dapat membunuh mikroba penyebab makanan busuk yang berada di permukaan makanan. 4. Membasmi Lintah Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal ini karena garam yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang ada dalam tubuh sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya. 5. Penyerapan Air oleh Akar Tanaman Tanaman membutuhkan air dari dalam tanah. Air tersebut diserap oleh tanaman melalui akar. Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga konsentrasinya

lebih tinggi daripada air di sekitar tanaman sehingga air dalam tanah dapat diserap oleh tanaman. 6. Desalinasi Air Laut Melalui Osmosis Balik Osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan ke pelarut, atau dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik terjadi jika kepada larutan diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya. Osmosis balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut. Dengan memberi tekanan pada permukaan air laut yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaput yang permeabel untuk air tetapi tidak untuk ion-ion dalam air laut. Tanpa tekanan yang cukup besar, air secara spontan akan merembes dari air murni ke dalam air asin. Penggunaan lain dari osmosis balik yaitu untuk memisahkan zat-zat beracun dalam air limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas.

Sumber: http://indonesiakutercinta.wordpress.com/2010/08/13/penggunaan-sifat-koligatiflarutan/ Justiana, Sandri dan Muchtaridi.2009.Chemistry for Senior High School Year XII.Jakarta:Yudistira. Purba, Michael.2007. Kimia untuk SMA kelas XII Semester 1. Jakarta:Erlangga.

No Komen : 38 M. Ilham Riswanda/XII-IA5/23 :: 30-07-2012 21:08:51 PENERAPAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI Sifat koligatif adalah sifat-sifat fisis larutan yang hanya bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarut, tetapi tidak pada jenisnya. Sifat koligatif larutan meliputi tekanan uap, penurunan titik beku, kenaikan titik didih, dan tekanan osmotik. Sifat koligatif terutama penurunan titik beku dan tekanan osmosis memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa penerapan penurunan titik beku dapat mempertahankan kehidupan selama musim dingin. Penerapan tekanan osmosis ditemukan di alam, dalam bidang kesehatan, dan dalam ilmu biologi. Berikut ini penjelasan mengenai penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari. A. PENERAPAN PENURUNAN TEKANAN UAP Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi. Pada saat berenang di laut mati, kita tidak akan tenggelam karena konsentrasi zat terlarutnya yang sangat tinggi. Hal ini tentu saja, dapat dimanfaatkan sebagai sarana hiburan atau rekreasi bagi manusia. Penerapan prinsip yang sama dengan laut mati dapat kita temui di beberapa tempat wisata di Indonesia yang berupa

kolam apung. B. PENERAPAN PENURUNAN TITIK BEKU 1. Membuat Campuran Pendingin Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di bawah 0oC. Cairan pendingin digunakan pada pabrik es, juga digunakan untuk membuat es putar. Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam ke dalam air. Pada pembuatan es putar cairan pendingin dibuat dengan mencampurkan garam dapur dengan kepingan es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu. Pada pencampuran itu, es batu akan mencair sedangkan suhu campuran turun. Sementara itu, campuran bahan pembuat es putar dimasukkan dalam bejana lain yang terbuat dari bahan stainless steel. Bejana ini kemudian dimasukkan ke dalam cairan pendingin, sambil terus-menerus diaduk sehingga campuran membeku. 2. Antibeku pada Radiator Mobil Di daerah beriklim dingin, ke dalam air radiator biasanya ditambahkan etilen glikol. Di daerah beriklim dingin, air radiator mudah membeku. Jika keadaan ini dibiarkan, maka radiator kendaraan akan cepat rusak. Dengan penambahan etilen glikol ke dalam air radiator diharapkan titik beku air dalam radiator menurun, dengan kata lain air tidak mudah membeku. 3. Antibeku dalam Tubuh Hewan Hewan-hewan yang tinggal di daerah beriklim dingin, seperti beruang kutub, memanfaatkan prinsip sifat koligatif larutan penurunan titik beku untuk bertahan hidup. Darah ikan-ikan laut mengandung zat-zat antibeku yang mempu menurunkan titik beku air hingga 0,8oC. Dengan demikian, ikan laut dapat bertahan di musim dingin yang suhunya mencapai 1,9oC karena zat antibeku yang dikandungnya dapat mencegah pembentukan kristal es dalam jaringan dan selnya. Hewan-hewan lain yang tubuhnya mengandung zat antibeku antara lain serangga , ampibi, dan nematoda. Tubuh serangga mengandung gliserol dan dimetil sulfoksida, ampibi mengandung glukosa dan gliserol darah sedangkan nematoda mengandung gliserol dan trihalose. 4. Antibeku untuk Mencairkan Salju Di daerah yang mempunyai musim salju, setiap hujan salju terjadi, jalanan dipenuhi es salju. Hal ini tentu saja membuat kendaraan sulit untuk melaju. Untuk mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi campuran garam NaCL dan CaCl2. Penaburan garam tersebut dapat mencairkan salju. Semakin banyak garam yang ditaburkan, akan semakin banyak pula salju yang mencair. 5. Menentukan Massa Molekul Relatif (Mr) Pengukuran sifat koligatif larutan dapat digunakan untuk menentukan massa molekul relatif zat terlarut. Hal itu dapat dilakukan karena sifat koligatif bergantung pada konsentrasi zat terlarut. Dengan mengetahui massa zat terlarut (G) serta nilai penurunan titik bekunya, maka massa molekul relatif zat terlarut itu dapat ditentukan. C. PENERAPAN TEKANAN OSMOSIS 1. Mengontrol Bentuk Sel Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis yang sama disebut isotonik. Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah daripada larutan

lain disebut hipotonik. Sementara itu, larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih tinggi daripada larutan lain disebut hipertonik. Contoh larutan isotonik adalah cairan infus yang dimasukkan ke dalam darah. Cairan infus harus isotonik dengan cairan intrasel agar tidak terjadi osmosis, baik ke dalam ataupun ke luar sel darah. Dengan demikian, sel-sel darah tidak mengalami kerusakan. 2. Mesin Cuci Darah Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membran semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang. Membran tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam darah. 3. Pengawetan Makanan Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan ditemukan, garam dapur digunakan untuk mengawetkan makanan. Garam dapat membunuh mikroba penyebab makanan busuk yang berada di permukaan makanan. 4. Membasmi Lintah Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal ini karena garam yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang ada dalam tubuh sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya. 5. Penyerapan Air oleh Akar Tanaman Tanaman membutuhkan air dari dalam tanah. Air tersebut diserap oleh tanaman melalui akar. Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga konsentrasinya lebih tinggi daripada air di sekitar tanaman sehingga air dalam tanah dapat diserap oleh tanaman. 6. Desalinasi Air Laut Melalui Osmosis Balik Osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan ke pelarut, atau dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik terjadi jika kepada larutan diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya. Osmosis balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut. Dengan memberi tekanan pada permukaan air laut yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaput yang permeabel untuk air tetapi tidak untuk ion-ion dalam air laut. Tanpa tekanan yang cukup besar, air secara spontan akan merembes dari air murni ke dalam air asin. Penggunaan lain dari osmosis balik yaitu untuk memisahkan zat-zat beracun dalam air limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas.

Sumber: http://indonesiakutercinta.wordpress.com/2010/08/13/penggunaan-sifat-koligatiflarutan/ Justiana, Sandri dan Muchtaridi.2009.Chemistry for Senior High School Year XII.Jakarta:Yudistira. Purba, Michael.2007. Kimia untuk SMA kelas XII Semester 1. Jakarta:Erlangga.

1. Penurunan Tekanan Uap Jenuh Pakaian basah menjadi kering ketika dijemur karena air menguap. Meskipun demikian,pakaian basah tidak akan kering jika ditempatkan dalam ruangan tertutup karena ruangan ituakan menjadi jenuh dengan uap air. Pada keadaan jenuh, proses penguapan tetapberlangsung, tetapi pada saat yang sama terjadi pengembunan dengan laju yang sama.Dengan kata lain terdapat kesetimbangan dinamis antara zat cair dengan uap jenuhnya.Tekanan yang ditimbulkan oleh uap jenuh suatu zat disebut tekanan uap zat itu.

2. Kenaikan Titik Didih Jika kita memasak air tentu akan mendidih pada suhu 100C, namun jika kita masukkan garamke dalamnya terjadi perubahan suhu mendidihnya. Dalam hal ini tentunya akan terjadipenambahan energi tidak hanya untuk meningkatkan suhu air, namun juga untukmeningkatkan suhu garam.Garam juga berguna di daerah bersalju, karena garam bisamencairkan salju dan es. Itu terjadi karena tercampurnya zat pelarut dan zat terlarut tidakhanya mengubah sifat kimia tetapi juga mengubah sifat fisika.Sifat-sifat ini muncul karenakeberadaan partikelpartikel zat terlarut.Kesimpulan:Bercampurnya zat terlarut dengan pelarut tidak hanya memberikan perubahan sifat kimianamun juga perubahan sifat fisika.

3. Penurunan titik beku Membuat Campuran Pendingin Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di bawah 0 derajatCelcius. Cairan pendingin digunakan pada -pabrik Es, juga digunakan untuk membuates putar.Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam ke dalamair.Pada pembuatan Es Putar, Cairan pendingan dibuat dengan mencampurkan garamdapur dengan kepingan Es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu, Oadapencampuran itu, es batu akan mencair sementara suhu turun . Selanjutnya,campuran bahan pembuat es putar dimasukan ke dalam cairan pendingin, sambilterus-menerusdiaduk sehingga campuran membeku. Antibeku Antibeku adalah zat yang ditambahkan kedalam suatu cairan untuk menurunkan titikbekunya. Antibeku mencegah pembekuan cairan yang digunakan sebagai pendingin,misalnya dalam pesawat terbang dan kendaraan bermotor. Zat anti beku yang idealadalah zat yang dapat larut dalam cairan pendingin sendiri, mempunyai viskositas dankonduktivitas listrik yang rendah, titik didih tingggi,

tidak korosif, dan mempunyai dayahantar panas yang baik. Antibeku yang banyak digunakan dalam kendaraan bermotorberupa etinglikol. Selain menurunkan titik beku, antibeku juga menaikan titik didih,sehingga mengurangi penguapan. Pencairan Salju di Jalan Raya

Lapisan salju di jalan raya dapat membuat kendaraan tergelincir atau selip, sehinggaperlu disingkirkan. Lapisan salju tersebut sebagian besar dapat disingkirkan denganbuldoser, namun untuk membersihkana digunakan garam dapur atau urea. Prinsip dasar dari proses ini juga berdasarkan penurunan titik beku. Penentuan Massa Molekul Relatif Pengukuran sifat koligatif dapat digunakan untuk menentukan massa molekul relatifzat terlarut. Hal itu dapat dilakukan karena sifat koligatif bergantung pada konsentrasi zat terlarut (jumlah zat).Contohnya dengan mengetahui massa zat terlarut serta nilai penurunan titik bekunya., maka massa molekul relatif zat terlarut dapat ditentukan Sumber:http://indonesiakutercinta.wordpress.com/2010/08/13/penggunaan-sifatkoligatif-larutan/ 3. Tekanan Osmosis Tekanan osmosis dapat diaplikasikan dalam bidang kesehatan, yaitu tekanan osmosis dalamcairan infus. Tekanan osmosis cairan infus harus sesuai dengan tekanan osmotik darah. Jikatekanan dalam sel darah merah lenin besar dari tekanan cairan infus (hipertonik), cairanhipertonik akan menarik cairan dan elektrolit dari jaringan dan sel kedalam pembuluh darah.Sebaliknya, jika tekanan dalam sel darah merah lebih kecil dari tekanan cairan infus(hipotonik), maka cairan hipotonik akan ditarik dari dalam pembuluh darah keluar menuju jaringan di sekitarnya.Kesimpulan:Sifat koligatif tekanan osmotik sangat berguna dalam kehidupan terutama di bidding medis. Pengolahan Air Asin Atau Payau Dengan Sistem Osmosis Balik Manusia sering dihadapkan pada situasi yangsulit dimana sumber air tawar sangat terbatasdan di lain pihak terjadi peningkatankebutuhan. Sedangkan kita mengetahuibahwa sebenarnya sumber air asin itu begitumelimpah. Untuk itu manusia telahmengembangkan sistem pengolahan airasin/payau dengan teknologi membransemipermeabel. Teknologi ini menerapkansistem osmosis yang dibalik yaitu dengan memberikan tekanan yang lebih besar dari tekananosmosis air asin/payau. Air asin/payau tersebut ditekan supaya melewati membran yang bersifat semi permeabel, molekul yang mempunyai diameter lebih besar dari air akantersaring.Kesimpulan:Dengan memberi tekanan pada permukaan air laut

yang lebih besar daripada tekananosmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaputpermeabel untuk air tapi tidak untuk ion ion garam dalam air laut.http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Ro/ro.html Proses Osmosis pada Wortel Sifat koligatif larutan dalam kehidupan sejari-haridapat terlihat pada sayuran wortel.Hal ini dapat dibuktikan jika wortel dibiarkan di ruangterbuka dengan waktu yang cukup lama,wortel akanmenjadi lunak.Wortel tersebut akan tampak segar kembali jikadirendam di dalam air.Wortel tersebut akanmenyerap kembali kandungan air yang hilang karenamenguap.Kesimpulan:Wortel tersebut dapat menjadi segar kembali dikarenakan terjadinya proses osmosis ketikawortel direndam dalam air.Pelarut(H20) memiliki konsentrasi yang lebih rendah dibandingkan dengan zat-zat yangterkandung di dalam wortel yang memiliki konsentrasi tinggi.Sehingga,molekul-molekulpelarut(H20) berpindah dari larutan encer ke larutan yang lebih pekat(di dalam wortel)melalui membran semipermeabel.Sumber : kimia.upi.edu/staf/nurul/web2010/0800012/osmosis.docx Kenaikan Titik Didih dan Penurunan Titik Beku pada Radiator Coolant* Pada kehidupan sehari-hari manusia sulit lepas dari penggunaan kendaraan bermotor.Rupanya mesin dari kendaraan tersebut juga tidak lepas pula dari fungsi radiator untukmentranformasikan panas mesin ke lingkungan agar kerja mesin tidak terganggu atau rusak karena ? over heat? atau kelebihan panas. Tapi biasanya radiator digunakan pada kendaraan ? ? yang memiliki kapasitas silinder yang cukup besar dengan memberikan pipa atau saluran padabadan mesin sehingga cairan pendingin dapat melewati dengan baik menggunakan bantuanpompa radiator.Cairan pendingin pada radiator ini mempunyai peran yang sangat penting dalammetransformasikan panas mesin ke lingkungan, agar mesin dapat tetap bekerja pada suhuyang optimal. Air sebenarnya dapat digunakan sebagai cairan pendingin, namun air dengantitik didih 100oC dan titik beku 0oC memerlukan perhatian dan pemeliharaan yang terlalusering, yang lebih berbahaya bila kendaraan atau mesin digunakan didaerah yang beriklimcukup ekstrim baik dingin maupun panas.Untuk mengatasi masalah tersebut dibuatlah cairan pendingin pada radiator yang biasa dikenal dengan nama ? Radiator Coolant? . Radiator Coolant dibuat dengan ? ? mencampurkan cairan etilen glikol atau 1,2-etanadiol dengan aquadestilata dengan perbandingan tertentutergantung pada kebutuhan dan situasi/iklim dimana kendaraan bermotor atau mesintersebut digunakan. Karena etilen glikol seperti halnya air dapat membentuk ikatan hidrogen,maka etilen glikol dapat bercampur dengan air pada segala perbandingan. Campuran etilenglikol dalam air sangat berperan dalam meningkatkan titik didih. Karena jumlah etilen glikolyang ada dalam larutan akan sangat menurunkan tekanan uap larutan yang terjadi, hal iniselain disebabkan oleh adanya ikatan hidrogen antara molekul air dan molekul etilen glikol,secara kuatitatif molekul etilen glikol akan menghalangi proses penguapan pelarut air,sehingga titik didih larutan akan meningkat. Campuran ini juga dapat digunakan sebagai cairan anti beku pada kendaraan bermotor yang digunakan di daerah beriklim dingin ataupanas.KesimpulanSifat Koligatif larutan terutama kenaikan titik didih

dan penurunan titik beku dapatdimanfaatkan dalam pembuatan Radiator Coolant yang tahan lama dan dapat meningkatkanperfomace mesin kendaraan bermotor.Sumber : http://funny-mytho.blogspot.com/2010/12/radiatorcoolant.html

No Komen : 37 Aang Vyto Kurniawan / XII-IA6 / 01 :: 30-07-2012 21:02:20 Beberapa contoh pengaplikasian dari sistem koligatif larutan yang mugkin kita temukan beberapa contoh dalam kehidupan sehari-hari seperti : 1. Penurunan Tekanan Uap Jenuh Pakaian basah menjadi kering ketika dijemur karena air menguap. Meskipun demikian,pakaian basah tidak akan kering jika ditempatkan dalam ruangan tertutup karena ruangan itu akan menjadi jenuh dengan uap air. Pada keadaan jenuh, proses penguapan tetap berlangsung, tetapi pada saat yang sama terjadi pengembunan dengan laju yang sama.Dengan kata lain terdapat kesetimbangan dinamis antara zat cair dengan uap jenuhnya.Tekanan yang ditimbulkan oleh uap jenuh suatu zat disebut tekanan uap zat itu 2. Kenaikan Titik Didih. Jika kita memasak air tentu akan mendidih pada suhu 100C, namun jika kita masukkan garam ke dalamnya terjadi perubahan suhu mendidihnya. Dalam hal ini tentunya akan terjadi penambahan energi tidak hanya untuk meningkatkan suhu air, namun juga suhu garam.Garam juga berguna di daerah bersalju, karena garam bisa mencairkan salju dan es. Itu terjadi karena tercampurnya zat pelarut dan zat terlarut tidak hanya mengubah sifat kimia tetapi juga mengubah sifat fisika.Sifat-sifat ini muncul karen keberadaan partikel-partikel zat terlarut.Kesimpulan:Bercampurnya zat terlarut dengan pelarut tidak hanya

memberikan perubahan sifat kimianamun juga perubahan sifat fisika. Seperti halnya pada penggunaan Radiator Coolant yang memanfaatkan Kenaikan Titik Didih dan Penurunan Titik Beku Pada kehidupan sehari-hari manusia sulit lepas dari penggunaan kendaraan bermotor.Rupanya mesin dari kendaraan tersebut juga tidak lepas pula dari fungsi radiator untuk mentranformasikan panas mesin ke lingkungan agar kerja mesin tidak terganggu atau rusak karena ? over heat? atau kelebihan panas. Tapi biasanya radiator digunakan pada ? ? kendaraan yang memiliki kapasitas silinder yang cukup besar dengan memberikan pipa atau saluran pada badan mesin sehingga cairan pendingin dapat melewati dengan baik menggunakan bantuan pompa radiator.Cairan pendingin pada radiator ini mempunyai peran yang sangat penting dalam metransformasikan panas mesin ke lingkungan, agar mesin dapat tetap bekerja pada suhu yang optimal. Air sebenarnya dapat digunakan sebagai cairan pendingin, namun air dengan titik didih 100oC dan titik beku 0oC memerlukan perhatian dan pemeliharaan yang terlalu sering, yang lebih berbahaya bila kendaraan atau mesin digunakan didaerah yang beriklim cukup ekstrim baik dingin maupun panas.Untuk mengatasi masalah tersebut dibuatlah cairan pendingin pada radiator yang biasa dikenal dengan nama ? Radiator Coolant? . Radiator Coolant dibuat dengan mencampurkan ? ? cairan etilen glikol atau 1,2-etanadiol dengan aquadestilata dengan perbandingan tertentu tergantung pada kebutuhan dan situasi/iklim dimana kendaraan bermotor atau mesintersebut digunakan. Karena etilen glikol seperti halnya air dapat membentuk ikatan hidrogen,maka etilen glikol dapat bercampur dengan air pada segala perbandingan. Campuran etilenglikol dalam air sangat berperan dalam meningkatkan titik didih. Karena jumlah etilen glikolyang ada dalam larutan akan sangat menurunkan tekanan uap larutan yang terjadi, hal iniselain disebabkan oleh adanya ikatan hidrogen antara molekul air dan molekul etilen glikol,secara kuatitatif molekul etilen glikol akan menghalangi proses penguapan pelarut air,sehingga titik didih larutan akan meningkat. Campuran ini juga dapat digunakan sebaga

3. Penurunan titik beku

Membuat Campuran PendinginCairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di bawah 0 derajat Celcius. Cairan pendingin digunakan pada -pabrik Es, juga digunakan untuk membuates putar.Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam ke dalam air.Pada pembuatan Es Putar, Cairan pendingan dibuat dengan mencampurkan garam dapur dengan kepingan Es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu, Oadapen campuran itu, es batu akan mencair sementara suhu turun . Selanjutnya,campuran bahan pembuat es putar dimasukan ke dalam cairan pendingin, sambil terus-menerus diaduk sehingga

campuran membeku. Antibeku Antibeku adalah zat yang ditambahkan kedalam suatu cairan untuk menurunkan titikbekunya. Antibeku mencegah pembekuan cairan yang digunakan sebagai pendingin,misalnya dalam pesawat terbang dan kendaraan bermotor. Zat anti beku yang idealadalah zat yang dapat larut dalam cairan pendingin sendiri, mempunyai viskositas dankonduktivitas listrik yang rendah, titik didih tingggi, tidak korosif, dan mempunyai dayahantar panas yang baik. Antibeku yang banyak digunakan dalam kendaraan bermotorberupa etinglikol. Selain menurunkan titik beku, antibeku juga menaikan titik didih,sehingga mengurangi penguapan.

4.Pencairan Salju di Jalan Raya

Lapisan salju di jalan raya dapat membuat kendaraan tergelincir atau selip, sehinggaperlu disingkirkan. Lapisan salju tersebut sebagian besar dapat disingkirkan dengan buldoser, namun untuk membersihkana digunakan garam dapur atau urea. Prinsip dasar dari proses ini juga berdasarkan penurunan titik beku.

Penentuan Massa Molekul RelatifPengukuran sifat koligatif dapat digunakan untuk menentukan massa molekul relatifzat terlarut. Hal itu dapat dilakukan karena sifat koligatif bergantung pada konsentrasi zat terlarut (jumlah zat).Contohnya dengan mengetahui massa zat terlarut serta nilai penurunan titik bekunya., maka massa molekul relatif zat terlarut dapat ditentukan Sumber:http://indonesiakutercinta.wordpress.com/2010/08/13/penggunaan-sifatkoligatif-larutan/ http://restomesin.wordpress.com/2009/04/06/dibalik-lembutnyaes-krim/

5.Tekanan Osmosis Tekanan osmosis dapat diaplikasikan dalam bidang kesehatan, yaitu tekanan osmosis dalam cairan infus. Tekanan osmosis cairan infus harus sesuai dengan tekanan osmotik darah. Jika tekanan dalam sel darah merah lenin besar dari tekanan cairan infus (hipertonik), cairan hipertonik akan menarik cairan dan elektrolit dari jaringan dan sel kedalam pembuluh darah.Sebaliknya, jika tekanan dalam sel darah merah lebih kecil dari tekanan cairan infus(hipotonik), maka

cairan hipotonik akan ditarik dari dalam pembuluh darah keluar menuju jaringan di sekitarnya.Kesimpulan:Sifat koligatif tekanan osmotik sangat berguna dalam kehidupan terutama di bidding medis. Pengolahan Air Asin Atau Payau DenganSistem Osmosis Balik Manusia sering dihadapkan pada situasi yang sulit dimana sumber air tawar sangat terbatas dan di lain pihak terjadi peningkatan kebutuhan. Sedangkan kita mengetahui bahwa sebenarnya sumber air asin itu begitu melimpah. Untuk itu manusia telah mengembangkan sistem pengolahan airasin/payau dengan teknologi membran semipermeabel. Teknologi ini menerapkan sistem osmosis yang dibalik yaitu dengan memberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmosis air asin/payau. Air asin/payau tersebut ditekan supaya melewati membran yang bersifat semi permeabel, molekul yang mempunyai diameter lebih besar dari air akan tersaring.Kesimpulan:Dengan memberi tekanan pada permukaan air laut yang lebih besar dari pada tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaputpermeabel untuk air tapi tidak untuk ion ion garam dalam air laut.http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Ro/ro.html Proses Osmosis pada Wortel Sifat koligatif larutan dalam kehidupan sejari-haridapat terlihat pada sayuran wortel.Hal ini dapat dibuktikan jika wortel dibiarkan di ruangterbuka dengan waktu yang cukup lama,wortel akan menjadi lunak.Wortel tersebut akan tampak segar kembali jikadirendam di dalam air.Wortel tersebut akan menyerap kembali kandungan air yang hilang karena menguap.Kesimpulan:Wortel tersebut dapat menjadi segar kembali dikarenakan terjadinya proses osmosis ketika wortel direndam dalam air.Pelarut(H20) memiliki konsentrasi yang lebih rendah dibandingkan dengan zat-zat yang terkandung di dalam wortel yang memiliki konsentrasi tinggi.Sehingga,molekul-molekul pelarut(H20) berpindah dari larutan encer ke larutan yang lebih pekat(di dalam wortel)melalui membran sem permeabel. Sumber artikel : http://indonesiakutercinta.wordpress.com/2010/08/13/penggunaan-sifat-koligatiflarutan/

No Komen : 36 DEYANIRA SAFITRI / XII-IPA6 / 09 :: 30-07-2012 20:05:31 Pengetahuan Sifat Koligatif Larutan: Memasak mie instan tentu bukan pekerjaan sulit bagi anda. Hanya merebus air sampai mendidih kemudian mie dimasukkan beserta bumbunya. Setelah itu, dipanaskan beberapa saat, mie pun siap dihidangkan. Namun, pernahkah anda mengamati kondisi berikut. Mendidihkan air saja tanpa mie di dalamnya akan lebih cepat dibandingkan mendidihkan air yang di dalamnya terdapat mie. Apabila diukur menggunakan termometer, ternyata suhu keduanya berbeda pada

saat mendidih. Titik didih air tanpa mie lebih rendah. Taukah anda mengapa hal itu dapat terjadi? Dalam kehidupan sehari-hari kita jarang menemui materi dalam keadaan murni. Sebagian materi dalam keadaan campuran, baik homogen maupun heterogen. Campuran homogeny sering disebut larutan. Larutan adalah campuran homogeny antara dua atau lebih materi murni. Komponen pada larutan ada dua, yaitu zat terlarut (solut) dan pelarut (solven). Di dalam larutan, zat terlarut terdispersi secara merata (homogen) dalam pelarut. Sifat larutan merupan perpaduan antara sifat zat terlarut dan sifat pelarutnya. Sebagai contoh larutan garam. Garam sebagai zat terlarut berfase padat dan berasa asin. Sementara itu, air sebagai pelarut berfase cair dan tidak berasa. Larutan garam berfase asin dan berasa asin. Kita tidak dapat lagi membedakan antara komponen air dan garam. Baja merupakan komponen besi dan yang lain, seperti karbon (kokas). Besi berifat liat dan lentur, sedangkan karbon (kokas) bersifat rapuh. Perpaduan ini menghasilkan baja dengan kekuatan dan kekerasan yang berbeda dari komponen penyusun campurannya. Sifat larutan yang tidak tergantung pada jenis zat terlarut tetapi tergantung pada jumlah relatif zat terlarut dan pelarut disebut sebagai sifat koligatif. Sifat koligatif larutan meliputi penurunan tekanan uap jenuh, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmotik

Penggunaan Sifat Koligatif Larutan:

Sifat koligatif dalam kehidupaan sehari-hari sangatlah banyak manfaat, bahkan secara tidak langsung kita tidak menyadari bahwa kita telah menerapkan sifat koligatif dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari tukang es tuntung yang menjajakan es tuntung nya sampai dengan penggunaan dunia kesehatan pada cairan infuse. Berikut beberapa hal yang mungkin perlu kita ketahui penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari: 1. Penurunan tekanan uap Molekul - molekul zat cair yang meninggalkan permukaan menyebabkan adanya tekanan uap zat cair. Semakin mudah molekul - molekul zat cair berubah menjadi uap, makin tinggi pula tekanan uapzat cair. Apabila tekanan zat cair tersebut dilarutkan oleh zat terlarut yang tidak menguap, maka partikel - partikel zat terlarut ini akan mengurangi penguapan molekul - molekul zat cair. Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi.

2. Kenaikan Titik Didih Titik didih zat cair adalah suhu tetap pada saat zat cair mendidih. Pada suhu ini, tekanan uap zat cair sama dengan tekanan udara di sekitarnya. Hal ini menyebabkan terjadinya penguapan di seluruh bagian zat cair. Titik didih zat cair diukur pada tekanan 1 atmosfer. Dari hasil penelitian, ternyata titik didih larutan selalu lebih tinggi dari titik didih pelarut murninya. Hal ini disebabkan adanya partikel - partikel zat terlarut dalam suatu larutan menghalangi peristiwa penguapan partikel - partikel pelarut. Oleh karena itu, penguapan partikel partikel pelarut membutuhkan energi yang lebih besar. Perbedaan titik didih larutan dengan titik didih pelarut murni di sebut kenaikan titik didih. Contohnya air mendidih pada 100 oC. 3. Penurunan titik beku Adanya zat terlarut dalam larutan akan mengakibatkan titik beku larutan lebih kecil daripada titik beku pelarutnya. Contohnya garam dapur dapat mencairkan salju. Contoh lainya ialah tumpukan salju di jalan di negara bermusim dingin mudah dibersihkan dengan menambahkan garam, sehingga menurunkan titik beku larutan, jadi titik beku larutan (garam + salju ) akan lebih rendah dari pada titik beku salju mencairkan es di jalan dengan cara menaburkan garam. Serta pada campuran es krim tidak membeku karena penurunan titik beku. Selain itu Pencegahan pembekuan air radiator mobil pada saat musim dingin di daerah Eropa juga menggunakan aplikasi dari sifat koligatif. Bahkan beberap hewan yang ada dikutub atau laut dengan suhu dingin juga menggunakan senyawa kimia ( garam ) dalam darah nya supaya tidak mati membeku. 4. Tekanan osmotic Tekanan osmotik adalah gaya yang diperlukan untuk mengimbangi desakan zat pelarut yang melalui selaput semipermiabel ke dalam larutan. Membran semipermeabel adalah suatu selaput yang dapat dilalui molekul - molekul pelarut dan tidak dapat dilalui oleh zat terlarut. danya zat terlarut dalam larutan akan mengakibatkan titik beku larutan lebih kecil daripada titik beku pelarutnya cairan infus harus isotonik dengan darah, isotonik artinya tekanan osmotiknya sama tekanan osmotic. Contoh aplikasi dalam bidang kesehatan, yaitu tekanan osmosis dalam cairan infus. jika seseorang memerlukan nutrisi dari injeksi cairan infus, maka tekanan osmotik cairan infus harus sesuai dengan tekanan osmotik darah (isotonik/isoosmotik) jika tekanan dalam sel darah merah > tekanan cairan infus (hipertonik), maka air dalam sel darah merah akan keluar, sehingga sel akan mengkerut. jika tekanan dalam sel darah merah < tekanan cairan infus (hipotonik), maka sel darah merah akan menyerap air sehingga dinding sel akan mengembang dan pecah. Seorang pasien di rumah sakit, biasanya akan mendapatkan suplai nutrisi untuk tubuhnya melalui selang yang berhubungan langsung dengan botol infus. Infus bertujuan untuk memudahkan terserapnya sari ? sari makanan ke pasien, karena ? infus masuk langsung ke jaringan darah. Ida Ayu dalam http://kimiaunsps2.wordpress.com menyatakan bahwa infus (intravenous fluids

infusion) adalah pemberian sejumlah cairan ke dalam tubuh, melalui sebuah jarum, ke dalam pembuluh vena untuk menggantikan kehilangan cairan atau zatzat makanan dari tubuh. Infus aman bagi tubuh manusia karena cairan infus memiliki tingkat kepekatannya identik dengan cairan serum dalam darah. Terdapat berbagai jenis cairan infus, dengan kandungan materi yang berbeda ? beda tiap jenisnya. ? Kandungan cairan infus adalah elektrolit dan zat gizi lain yang mudah diserap oleh tubuh, seperti glukosa, maltose, fruktosa, sorbitol, asitol, dan trigliserida. Jenis Asering mengandung banyak NaCl dan asetat. Sedangkan jenis lain, misalnya Pan ? Amin G mengandung asam amino. Pemberian cairan infus pada ? seorang pasien harus memperhatikan beberapa hal penting, misalnya penyakit yang diderita, kekuatan jantung pasien, sterilisasi cairan infus, dan osmolaritas cairan. Seperti yang telah dipelajari pada bab sifat koligatif larutan, osmolaritas adalah jumlah total milimol elektrolit dalam cairan infus. Hal ini berhubungan dengan tekanan osmotiknya. Pada pemberian infus, tekanan osmotik infus harus sesuai dengan tekanan osmotik darah. Sesuai dengan tingkat osmolaritasnya, infus dapat dibedakan menjadi tiga macam. Yang pertama adalah infus yang hipotonik dengan darah, yaitu cairan infus yang tekanan osmotiknya lebih rendah dibanding tekanan darah. Infus jenis ini diberikan mengalami dehidrasi, diderita oleh pasien yang baru saja cuci darah atau pasien dengan kadar gula darah tinggi. Konsentrasi ion Na+ dalam infus hipotonik lebih rendah dibandingkan serum darah, sehingga infus larut dalam serum dan menurunkan osmolaritasnya, sehingga cairan dari darah ditarik keluar ke jaringan sekitar untuk mengisi sel ? ? sel target. Selanjutnya adalah infus yang isotonik dengan darah, yaitu cairan infus yang tekanan osmotiknya sama atau mendekati tekanan darah. Infus jenis ini sangat bermanfaat bagi pasien yang kekurangan cairan tubuh sehingga tekanan darah terus menurun. Dalam istilah

http://id.wikipedia.org/wiki/Koligatif

No Komen : 35 ADELA FERLINA DAMAYANTI XII IPA 6/03 :: 30-07-2012 19:51:00 1.Penurunan Tekanan Uap Jenuh Pakaian basah menjadi kering ketika dijemur karena air menguap. Meskipun demikian,pakaian basah tidak akan kering jika ditempatkan dalam ruangan tertutup karena ruangan ituakan menjadi jenuh dengan uap air. Pada keadaan jenuh, proses penguapan tetapberlangsung, tetapi pada saat yang sama terjadi pengembunan dengan laju yang sama.Dengan kata lain terdapat kesetimbangan dinamis antara zat cair dengan uap jenuhnya.Tekanan yang ditimbulkan oleh uap jenuh suatu zat disebut tekanan uap zat itu.

2.Penurunan Tekanan Uap Jenuh Pakaian basah menjadi kering ketika dijemur karena air menguap. Meskipun demikian,pakaian basah tidak akan kering jika ditempatkan dalam ruangan tertutup karena ruangan ituakan menjadi jenuh dengan uap air. Pada keadaan jenuh, proses penguapan tetapberlangsung, tetapi pada saat yang sama terjadi pengembunan dengan laju yang sama.Dengan kata lain terdapat kesetimbangan dinamis antara zat cair dengan uap jenuhnya.Tekanan yang ditimbulkan oleh uap jenuh suatu zat disebut tekanan uap zat itu. 3. Penurunan titik beku -Membuat Campuran Pendingin Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di bawah 0 derajatCelcius. Cairan pendingin digunakan pada -pabrik Es, juga digunakan untuk membuates putar.Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam ke dalamair.Pada pembuatan Es Putar, Cairan pendingan dibuat dengan mencampurkan garamdapur dengan kepingan Es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu, Oadapencampuran itu, es batu akan mencair sementara suhu turun . Selanjutnya,campuran bahan pembuat es putar dimasukan ke dalam cairan pendingin, sambilterus-menerusdiaduk sehingga campuran membeku. -Antibeku Antibeku adalah zat yang ditambahkan kedalam suatu cairan untuk menurunkan titikbekunya. Antibeku mencegah pembekuan cairan yang digunakan sebagai pendingin,misalnya dalam pesawat terbang dan kendaraan bermotor. Zat anti beku yang idealadalah zat yang dapat larut dalam cairan pendingin sendiri, mempunyai viskositas dankonduktivitas listrik yang rendah, titik didih tingggi, tidak korosif, dan mempunyai dayahantar panas yang baik. Antibeku yang banyak digunakan dalam kendaraan bermotorberupa etinglikol. Selain menurunkan titik beku, antibeku juga menaikan titik didih,sehingga mengurangi penguapan. -Pencairan Salju di Jalan Raya Lapisan salju di jalan raya dapat membuat kendaraan tergelincir atau selip, sehinggaperlu disingkirkan. Lapisan salju tersebut sebagian besar dapat disingkirkan denganbuldoser, namun untuk membersihkana digunakan garam dapur atau urea. Prinsip dasar dari proses ini juga berdasarkan penurunan titik beku. -Penentuan Massa Molekul Relatif Pengukuran sifat koligatif dapat digunakan untuk menentukan massa molekul relatifzat terlarut. Hal itu dapat dilakukan karena sifat koligatif bergantung pada konsentrasi zat terlarut (jumlah zat).Contohnya dengan mengetahui massa zat terlarut serta nilai penurunan titik bekunya., maka massa molekul relatif zat terlarut dapat ditentukan

4.Tekanan Osmosis Tekanan osmosis dapat diaplikasikan dalam bidang kesehatan, yaitu tekanan osmosis dalamcairan infus. Tekanan osmosis cairan infus harus sesuai dengan tekanan osmotik darah. Jikatekanan dalam sel darah merah lenin besar dari tekanan cairan infus (hipertonik), cairan hipertonik akan menarik cairan dan elektrolit dari jaringan dan sel kedalam pembuluh darah.Sebaliknya, jika tekanan dalam sel darah merah lebih kecil dari tekanan cairan infus(hipotonik), maka cairan hipotonik akan ditarik dari dalam pembuluh darah keluar menuju jaringan di sekitarnya. Kesimpulan:Sifat koligatif tekanan osmotik sangat berguna dalam kehidupan terutama di bidding medis. -Pengolahan Air Asin Atau Payau Dengan Sistem Osmosis Balik Manusia sering dihadapkan pada situasi yangsulit dimana sumber air tawar sangat terbatasdan di lain pihak terjadi peningkatankebutuhan. Sedangkan kita mengetahuibahwa sebenarnya sumber air asin itu begitumelimpah. Untuk itu manusia telahmengembangkan sistem pengolahan airasin/payau dengan teknologi membransemipermeabel. Teknologi ini menerapkansistem osmosis yang dibalik yaitu dengan memberikan tekanan yang lebih besar dari tekananosmosis air asin/payau. Air asin/payau tersebut ditekan supaya melewati membran yang bersifat semi permeabel, molekul yang mempunyai diameter lebih besar dari air akantersaring.Kesimpulan:Dengan memberi tekanan pada permukaan air laut yang lebih besar daripada tekananosmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaputpermeabel untuk air tapi tidak untuk ion ion garam dalam air laut. -Proses Osmosis pada Wortel Sifat koligatif larutan dalam kehidupan sejari-haridapat terlihat pada sayuran wortel.Hal ini dapat dibuktikan jika wortel dibiarkan di ruangterbuka dengan waktu yang cukup lama,wortel akan menjadi lunak.Wortel tersebut akan tampak segar kembali jikadirendam di dalam air.Wortel tersebut akan menyerap kembali kandungan air yang hilang karenamenguap. Kesimpulan:Wortel tersebut dapat menjadi segar kembali dikarenakan terjadinya proses osmosis ketikawortel direndam dalam air. Pelarut(H20) memiliki konsentrasi yang lebih rendah dibandingkan dengan zat-zat yangterkandung di dalam wortel yang memiliki konsentrasi tinggi.Sehingga,molekul-molekulpelarut(H20) berpindah dari larutan encer ke larutan yang lebih pekat(di dalam wortel)melalui membran semipermeabel.Sumber :

*Kenaikan Titik Didih dan Penurunan Titik Beku pada Radiator Coolant Pada kehidupan sehari-hari manusia sulit lepas dari penggunaan kendaraan bermotor.Rupanya mesin dari kendaraan tersebut juga tidak lepas pula dari fungsi radiator untukmentranformasikan panas mesin ke lingkungan agar kerja mesin tidak terganggu atau rusak karena ? over heat? atau kelebihan panas. Tapi biasanya radiator digunakan pada kendaraan ? ?

yang memiliki kapasitas silinder yang cukup besar dengan memberikan pipa atau saluran padabadan mesin sehingga cairan pendingin dapat melewati dengan baik menggunakan bantuanpompa radiator.Cairan pendingin pada radiator ini mempunyai peran yang sangat penting dalammetransformasikan panas mesin ke lingkungan, agar mesin dapat tetap bekerja pada suhuyang optimal. Air sebenarnya dapat digunakan sebagai cairan pendingin, namun air dengantitik didih 100oC dan titik beku 0oC memerlukan perhatian dan pemeliharaan yang terlalusering, yang lebih berbahaya bila kendaraan atau mesin digunakan didaerah yang beriklimcukup ekstrim baik dingin maupun panas.Untuk mengatasi masalah tersebut dibuatlah cairan pendingin pada radiator yang biasa dikenal dengan nama ? Radiator Coolant? . Radiator Coolant dibuat dengan mencampurkan ? ? cairan etilen glikol atau 1,2-etanadiol dengan aquadestilata dengan perbandingan tertentutergantung pada kebutuhan dan situasi/iklim dimana kendaraan bermotor atau mesintersebut digunakan. Karena etilen glikol seperti halnya air dapat membentuk ikatan hidrogen,maka etilen glikol dapat bercampur dengan air pada segala perbandingan. Campuran etilenglikol dalam air sangat berperan dalam meningkatkan titik didih. Karena jumlah etilen glikolyang ada dalam larutan akan sangat menurunkan tekanan uap larutan yang terjadi, hal iniselain disebabkan oleh adanya ikatan hidrogen antara molekul air dan molekul etilen glikol,secara kuatitatif molekul etilen glikol akan menghalangi proses penguapan pelarut air,sehingga titik didih larutan akan meningkat. Campuran ini juga dapat digunakan sebagai cairan anti beku pada kendaraan bermotor yang digunakan di daerah beriklim dingin ataupanas. Kesimpulan Sifat Koligatif larutan terutama kenaikan titik didih dan penurunan titik beku dapatdimanfaatkan dalam pembuatan Radiator Coolant yang tahan lama dan dapat meningkatkanperfomace mesin kendaraan bermotor. Sumber: http://indonesiakutercinta.wordpress.com/2010/08/13/penggunaan-sifat-koligatiflarutan/ http://restomesin.wordpress.com/2009/04/06/dibalik-lembutnya-es-krim/ http://funny-mytho.blogspot.com/2010/12/radiator-coolant.html http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Ro/ro.html kimia.upi.edu/staf/nurul/web2010/0800012/osmosis.docx

No Komen : 34 NOURMA AULIA ULFA / XII IPA 5 / No.27 :: 30-07-2012 19:29:50 Penerapan Sifat Koligatif Larutan Dalam Kehidupan Sehari-hari : 1.Penurunan Tekanan Uap Jenuh Pakaian basah menjadi kering ketika dijemur karena air menguap. Meskipun demikian,pakaian basah tidak akan kering jika ditempatkan dalam ruangan tertutup karena ruangan ituakan menjadi jenuh dengan uap air. Pada keadaan

jenuh, proses penguapan tetapberlangsung, tetapi pada saat yang sama terjadi pengembunan dengan laju yang sama.Dengan kata lain terdapat kesetimbangan dinamis antara zat cair dengan uap jenuhnya.Tekanan yang ditimbulkan oleh uap jenuh suatu zat disebut tekanan uap zat itu. 2. Kenaikan Titik Didih a.Memasak Air Jika kita memasak air tentu akan mendidih pada suhu 100C, namun jika kita masukkan garamke dalamnya terjadi perubahan suhu mendidihnya. Dalam hal ini tentunya akan terjadipenambahan energi tidak hanya untuk meningkatkan suhu air, namun juga untukmeningkatkan suhu garam. b.Mencairkan salju Di daerah yang mempunyai musim salju, setiap hujan salju terjadi, jalanan dipenuhi es salju. Hal ini tentu saja membuat kendaraan sulit untuk melaju. Untuk mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi campuran garam NaCL dan CaCl2. Penaburan garam tersebut dapat mencairkan salju. Semakin banyak garam yang ditaburkan, akan semakin banyak pula salju yang mencair. 3. Penurunan Titik Beku a. Pembuatan Es putar Pada pembuatan Es Putar, Cairan pendingan dibuat dengan mencampurkan garamdapur dengan kepingan Es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu, Oadapencampuran itu, es batu akan mencair sementara suhu turun . Selanjutnya,campuran bahan pembuat es putar dimasukan ke dalam cairan pendingin, sambilterus-menerusdiaduk sehingga campuran membeku. b.Penurunan Titik Beku dalam Tubuh Hewan Hewan-hewan yang tinggal di daerah beriklim dingin, seperti beruang kutub, memanfaatkan prinsip sifat koligatif larutan penurunan titik beku untuk bertahan hidup. Darah ikan-ikan laut mengandung zat-zat antibeku yang mempu menurunkan titik beku air hingga 0,8oC. Dengan demikian, ikan laut dapat bertahan di musim dingin yang suhunya mencapai 1,9oC karena zat antibeku yang dikandungnya dapat mencegah pembentukan kristal es dalam jaringan dan selnya. Hewan-hewan lain yang tubuhnya mengandung zat antibeku antara lain serangga , ampibi, dan nematoda. Tubuh serangga mengandung gliserol dan dimetil sulfoksida, ampibi mengandung glukosa dan gliserol darah sedangkan nematoda mengandung gliserol dan trihalose. 4. Tekanan Osmosis a.Tekanan Osmosis dalam infus Tekanan osmosis dapat diaplikasikan dalam bidang kesehatan, yaitu tekanan osmosis dalamcairan infus. Tekanan osmosis cairan infus harus sesuai dengan tekanan osmotik darah. Jikatekanan dalam sel darah merah lenin besar dari

tekanan cairan infus (hipertonik), cairanhipertonik akan menarik cairan dan elektrolit dari jaringan dan sel kedalam pembuluh darah.Sebaliknya, jika tekanan dalam sel darah merah lebih kecil dari tekanan cairan infus(hipotonik), maka cairan hipotonik akan ditarik dari dalam pembuluh darah keluar menuju jaringan di sekitarnya. b.Proses Osmosis dalam wortel Hal ini dapat dibuktikan jika wortel dibiarkan di ruang terbuka dengan waktu yang cukup lama,wortel akan menjadi lunak.Wortel tersebut akan tampak segar kembali jika direndam di dalam air.Wortel tersebut akan menyerap kembali kandungan air yang hilang karena menguap.

No Komen : 33 Galih Indra / XII IA5 / 14 :: 30-07-2012 18:03:31 Penerapan sifat koligatif dalam kehidupan sehari-hari : A. Penerapan Penurunan Tekanan Uap Pakaian basah menjadi kering ketika dijemur karena air menguap. Meskipun demikian,pakaian basah tidak akan kering jika ditempatkan dalam ruangan tertutup karena ruangan itu akan menjadi jenuh dengan uap air. Pada keadaan jenuh, proses penguapan tetap berlangsung, tetapi pada saat yang sama terjadi pengembunan dengan laju yang sama.Dengan kata lain terdapat kesetimbangan dinamis antara zat cair dengan uap jenuhnya. http://ml.scribd.com/doc/64112029/Penerapan-Sifat-Koligatif-Larutan-DalamKehidupan-Sehari B. Penerapan Penurunan Titik Beku Antibeku untuk Mencairkan Salju Di daerah yang mempunyai musim salju, setiap hujan salju terjadi, jalanan dipenuhi es salju. Hal ini tentu saja membuat kendaraan sulit untuk melaju. Untuk mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi campuran garam NaCL dan CaCl2. Penaburan garam tersebut dapat mencairkan salju. Semakin banyak garam yang ditaburkan, akan semakin banyak pula salju yang mencair. http://dephya.blogspot.com/2012/07/sifat-koligatif-larutan.html C. Penerapan Titik Didih Air tentu akan mendidih pada suhu 100? C, namun jika kita masukkan garam ke dalamnya terjadi perubahan suhu mendidihnya. Dalam hal ini tentunya akan terjadipenambahan energi tidak hanya untuk meningkatkan suhu air, namun juga untukmeningkatkan suhu garam.Garam juga berguna di daerah bersalju, karena garam bisamencairkan salju dan es. Itu terjadi karena tercampurnya zat pelarut dan zat terlarut tidakhanya mengubah sifat kimia tetapi juga mengubah sifat fisika.Sifat-sifat ini muncul karenakeberadaan partikel-partikel zat terlarut http://ml.scribd.com/doc/64112029/Penerapan-Sifat-Koligatif-Larutan-DalamKehidupan-Sehari

D. Penerapan Tekakanan Osmosis Membasmi Lintah Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal ini karena garam yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang ada dalam tubuh sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya. http://dephya.blogspot.com/2012/07/sifat-koligatif-larutan.html

No Komen : 32 Tiur Anugrah Cavita Putri Panjaitan / XII IA5 (33) :: 30-07-2012 16:09:01 Intisari: Untuk membuat es krim, dibutuhkan suhu minimal minus tiga derajat celcius. Maka digunakanlah Kristal-kristal garam supaya es dapat menjadi es krim. Tatanan geometrik es yang kaku tadi akan rusak/meleleh karena panas yang ada pada es diserap oleh garam, sehingga molekul-molekul es rusak. Hal ini mengakibatkan es krim yang memiliki suhu di bawah 0 derajat celcius dan berstruktur lembut pun tercipta. Kesimpulan: Garam merupakan media yang paling baik untuk pembuatan es krim, dari segi harganya yang relatif murah dan mudah didapat. Saran: Saat akan membuat es krim, pastikan air garam ditaburkan secara merata pada sekeliling air es, sehingga didapatkan es krim yang lembut. SUMBER: http://gokilbo.wordpress.com/2010/07/23/mengapa-garam-bisa-membuat-esmenjadi-lebih-dingin

No Komen : 31 Amirotul Faiqoh Azmi (XII IPA 5-05) :: 30-07-2012 16:06:41 PENERAPAN SIFAT KOLIGATIF DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI 1. membuat campuran pendingin campuran pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di bawah 0 derajat C. digunakan pada pabrik es, dan untuk membuat es putar. cairan ini dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam ke daalm air. 2. cairan anti beku antibeku adalah zat yang ditambahkan ke dalam suatu cairan untuk menurunkan titik bekunya. antibeku mencegah pembekuan cairan yang digunakan sebagai pendingin, misalnya dalam pesawat terbang dan kendaraan bermotor. zat anti

beku ideal = larut dalam cairan pendinginnya sendiri, viskositas dan konduktivitas listrik rendah, titik didih tinggi, tidak korosif, dan mempunyai daya hantar panas yang baik. antibeku yang banyak digunakan dalam kendaraan bermotor adalah glikol. selain menurunkan titik beku, antibeku juga menaikkan titik didih, sehingga mengurangi penguapan. 3. mencairkan salju di jalan raya. lapisan salju dibersihkan emnggunakan garam dapir atau urea. prinsip dasar yang digunakan adalah penurunan titik beku. 4. menentukan massa molekul relatif pengukuran sifat koligatif dapat digunakan untukmenentukan massa molekul relatif, karena sifat koligatif tergantung pada konsentrasi zat. 5.membuat cairan fisiologis cairan fisiologis seperti infus dan obat tetes mata harus isotonik dengan tubuh kita. oleh karena itu, konsentrasinya perlu disesuaikan. 6. desalinasi air laut melaliu osmosis balik osmosis balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut. dengan memberi tekanan pada permukaan air laut yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaput permeabel utnuk air tapi tidak untuk ion ion garam dalam air laut. penggunaan lain dari osmosis balik yaitu untuk memisahkan zat-zat beracun dalam air limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas. Kesimpulan : Sifat koligatif sangat bermanfaat dalam kehidupan. Contohnya pada dunia kesehatan yaitu pada pembuatan cairan infus.

No Komen : 30 mega indah /xii ipa 6/20 :: 30-07-2012 15:52:32 PENERAPAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI Sifat koligatif adalah sifat-sifat fisis larutan yang hanya bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarut, tetapi tidak pada jenisnya. Sifat koligatif larutan meliputi tekanan uap, penurunan titik beku, kenaikan titik didih, dan tekanan osmotik. Sifat koligatif terutama penurunan titik beku dan tekanan osmosis memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa penerapan penurunan titik beku dapat mempertahankan kehidupan selama musim dingin. Penerapan tekanan osmosis ditemukan di alam, dalam bidang kesehatan, dan dalam ilmu biologi. Berikut ini penjelasan mengenai penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari. A. PENERAPAN PENURUNAN TEKANAN UAP 1. Laut mati Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak

di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi. Pada saat berenang di laut mati, kita tidak akan tenggelam karena konsentrasi zat terlarutnya yang sangat tinggi. Hal ini tentu saja, dapat dimanfaatkan sebagai sarana hiburan atau rekreasi bagi manusia. Penerapan prinsip yang sama dengan laut mati dapat kita temui di beberapa tempat wisata di Indonesia yang berupa kolam apung. 2. Menjemur pakaian Penurunan Tekanan Uap Jenuh pakaian basah menjadi kering ketika dijemur karena air menguap. Meskipun demikian,pakaian basah tidak akan kering jika ditempatkan dalam ruangan tertutup karena ruangan itu akan menjadi jenuh dengan uap air. Pada keadaan jenuh, proses penguapan tetap berlangsung, tetapi pada saat yang sama terjadi pengembunan dengan laju yang sama.Dengan kata lain terdapat kesetimbangan dinamis antara zat cair dengan uap jenuhnya.Tekanan yang ditimbulkan oleh uap jenuh suatu zat disebut tekanan uap zat itu.

B. PENERAPAN PENURUNAN TITIK BEKU 1. Membuat Campuran Pendingin Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di bawah 0oC. Cairan pendingin digunakan pada pabrik es, juga digunakan untuk membuat es putar. Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam ke dalam air. Pada pembuatan es putar cairan pendingin dibuat dengan mencampurkan garam dapur dengan kepingan es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu. Pada pencampuran itu, es batu akan mencair sedangkan suhu campuran turun. Sementara itu, campuran bahan pembuat es putar dimasukkan dalam bejana lain yang terbuat dari bahan stainless steel. Bejana ini kemudian dimasukkan ke dalam cairan pendingin, sambil terus-menerus diaduk sehingga campuran membeku. 2. Antibeku pada Radiator Mobil Di daerah beriklim dingin, ke dalam air radiator biasanya ditambahkan etilen glikol. Di daerah beriklim dingin, air radiator mudah membeku. Jika keadaan ini dibiarkan, maka radiator kendaraan akan cepat rusak. Dengan penambahan etilen glikol ke dalam air radiator diharapkan titik beku air dalam radiator menurun, dengan kata lain air tidak mudah membeku. 3. Antibeku dalam Tubuh Hewan Hewan-hewan yang tinggal di daerah beriklim dingin, seperti beruang kutub, memanfaatkan prinsip sifat koligatif larutan penurunan titik beku untuk bertahan hidup. Darah ikan-ikan laut mengandung zat-zat antibeku yang mempu menurunkan titik beku air hingga 0,8oC. Dengan demikian, ikan laut dapat

bertahan di musim dingin yang suhunya mencapai 1,9oC karena zat antibeku yang dikandungnya dapat mencegah pembentukan kristal es dalam jaringan dan selnya. Hewan-hewan lain yang tubuhnya mengandung zat antibeku antara lain serangga , ampibi, dan nematoda. Tubuh serangga mengandung gliserol dan dimetil sulfoksida, ampibi mengandung glukosa dan gliserol darah sedangkan nematoda mengandung gliserol dan trihalose.

4.Antibeku untuk Mencairkan Salju Di daerah yang mempunyai musim salju, setiap hujan salju terjadi, jalanan dipenuhi es salju. Hal ini tentu saja membuat kendaraan sulit untuk melaju. Untuk mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi campuran garam NaCL dan CaCl2. Penaburan garam tersebut dapat mencairkan salju. Semakin banyak garam yang ditaburkan, akan semakin banyak pula salju yang mencair. 5.Menentukan Massa Molekul Relatif (Mr) Pengukuran sifat koligatif larutan dapat digunakan untuk menentukan massa molekul relatif zat terlarut. Hal itu dapat dilakukan karena sifat koligatif bergantung pada konsentrasi zat terlarut. Dengan mengetahui massa zat terlarut (G) serta nilai penurunan titik bekunya, maka massa molekul relatif zat terlarut itu dapat ditentukan.

C. Kenaikan Titik Didih 1. Jika kita memasak air tentu akan mendidih pada suhu 100C, namun jika kita masukkan garamke dalamnya terjadi perubahan suhu mendidihnya. Dalam hal ini tentunya akan terjadipenambahan energi tidak hanya untuk meningkatkan suhu air, namun juga untukmeningkatkan suhu garam.Garam juga berguna di daerah bersalju, karena garam bisamencairkan salju dan es. Itu terjadi karena tercampurnya zat pelarut dan zat terlarut tidakhanya mengubah sifat kimia tetapi juga mengubah sifat fisika.Sifat-sifat ini muncul karenakeberadaan partikelpartikel zat terlarut.Kesimpulan:Bercampurnya zat terlarut dengan pelarut tidak hanya memberikan perubahan sifat kimianamun juga perubahan sifat fisika. C. PENERAPAN TEKANAN OSMOSIS 1. Mengontrol Bentuk Sel Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis yang sama disebut isotonik. Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah daripada larutan lain disebut hipotonik. Sementara itu, larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih tinggi daripada larutan lain disebut hipertonik. Contoh larutan isotonik adalah cairan infus yang dimasukkan ke dalam darah. Cairan infus harus isotonik dengan cairan intrasel agar tidak terjadi osmosis, baik ke dalam ataupun ke luar sel darah. Dengan demikian, sel-sel darah tidak

mengalami kerusakan. 2. Mesin Cuci Darah Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membran semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang. Membran tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam darah. 3.Pengawetan Makanan Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan ditemukan, garam dapur digunakan untuk mengawetkan makanan. Garam dapat membunuh mikroba penyebab makanan busuk yang berada di permukaan makanan. 4.Membasmi Lintah Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal ini karena garam yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang ada dalam tubuh sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya. 5.Penyerapan Air oleh Akar Tanaman Tanaman membutuhkan air dari dalam tanah. Air tersebut diserap oleh tanaman melalui akar. Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga konsentrasinya lebih tinggi daripada air di sekitar tanaman sehingga air dalam tanah dapat diserap oleh tanaman. 6. Desalinasi Air Laut Melalui Osmosis Balik Osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan ke pelarut, atau dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik terjadi jika kepada larutan diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya. Osmosis balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut. Dengan memberi tekanan pada permukaan air laut yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaput yang permeabel untuk air tetapi tidak untuk ion-ion dalam air laut. Tanpa tekanan yang cukup besar, air secara spontan akan merembes dari air murni ke dalam air asin. Penggunaan lain dari osmosis balik yaitu untuk memisahkan zat-zat beracun dalam air limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas.

Sumber: http://indonesiakutercinta.wordpress.com/2010/08/13/penggunaan-sifat-koligatiflarutan/ Justiana, Sandri dan Muchtaridi.2009.Chemistry for Senior High School Year XII.Jakarta:Yudistira. Purba, Michael.2007. Kimia untuk SMA kelas XII Semester 1. Jakarta:Erlangga. http://www.scribd.com/doc/64112029/Penerapan-Sifat-Koligatif-Larutan-DalamKehidupan-Sehari http://indonesiakutercinta.wordpress.com/2010/08/13/penggunaan-sifat-koligatiflarutan/ http://wahyu-apriliyanto.blogspot.com/2011/09/penerapan-sifat-koligatif-larutandalam.html

No Komen : 29 Tiur Anugrah Cavita Putri Panjaitan :: 30-07-2012 15:45:26 Intisari: Untuk membuat es krim, dibutuhkan suhu minimal minus tiga derajat celcius. Maka digunakanlah Kristal-kristal garam supaya es dapat menjadi es krim. Tatanan geometrik es yang kaku tadi akan rusak/meleleh karena panas yang ada pada es diserap oleh garam, sehingga molekul-molekul es rusak. Hal ini mengakibatkan es krim yang memiliki suhu di bawah 0 derajat celcius dan berstruktur lembut pun tercipta. Kesimpulan: Garam merupakan media yang paling baik untuk pembuatan es krim, dari segi harganya yang relatif murah dan mudah didapat. Saran: Saat akan membuat es krim, pastikan air garam ditaburkan secara merata pada sekeliling air es, sehingga didapatkan es krim yang lembut. SUMBER: http://gokilbo.wordpress.com/2010/07/23/mengapa-garam-bisa-membuat-esmenjadi-lebih-dingin

No Komen : 28 aulia tjahayuningtyas :: 30-07-2012 11:19:22 1. Membuat Campuran Pendingin Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di bawah 0oC. Cairan pendingin digunakan pada pabrik es, juga digunakan untuk membuat es putar. Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam ke dalam air. Pada pembuatan es putar cairan pendingin dibuat dengan mencampurkan garam dapur dengan kepingan es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu. Pada pencampuran itu, es batu akan mencair sedangkan suhu campuran turun. Sementara itu, campuran bahan pembuat es putar dimasukkan dalam bejana lain yang terbuat dari bahan stainless steel. Bejana ini kemudian dimasukkan ke dalam cairan pendingin, sambil terus-menerus diaduk sehingga campuran membeku. 2. Antibeku pada Radiator Mobil Di daerah beriklim dingin, ke dalam air radiator biasanya ditambahkan etilen glikol. Di daerah beriklim dingin, air radiator mudah membeku. Jika keadaan ini dibiarkan, maka radiator kendaraan akan cepat rusak. Dengan penambahan etilen glikol ke dalam air radiator diharapkan titik beku air dalam radiator menurun, dengan kata lain air tidak mudah membeku. 3. Antibeku dalam Tubuh Hewan

Hewan-hewan yang tinggal di daerah beriklim dingin, seperti beruang kutub, memanfaatkan prinsip sifat koligatif larutan penurunan titik beku untuk bertahan hidup. Darah ikan-ikan laut mengandung zat-zat antibeku yang mempu menurunkan titik beku air hingga 0,8oC. Dengan demikian, ikan laut dapat bertahan di musim dingin yang suhunya mencapai 1,9oC karena zat antibeku yang dikandungnya dapat mencegah pembentukan kristal es dalam jaringan dan selnya. Hewan-hewan lain yang tubuhnya mengandung zat antibeku antara lain serangga , ampibi, dan nematoda. Tubuh serangga mengandung gliserol dan dimetil sulfoksida, ampibi mengandung glukosa dan gliserol darah sedangkan nematoda mengandung gliserol dan trihalose. 4. Antibeku untuk Mencairkan Salju Di daerah yang mempunyai musim salju, setiap hujan salju terjadi, jalanan dipenuhi es salju. Hal ini tentu saja membuat kendaraan sulit untuk melaju. Untuk mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi campuran garam NaCL dan CaCl2. Penaburan garam tersebut dapat mencairkan salju. Semakin banyak garam yang ditaburkan, akan semakin banyak pula salju yang mencair. 5. Menentukan Massa Molekul Relatif (Mr) Pengukuran sifat koligatif larutan dapat digunakan untuk menentukan massa molekul relatif zat terlarut. Hal itu dapat dilakukan karena sifat koligatif bergantung pada konsentrasi zat terlarut. Dengan mengetahui massa zat terlarut (G) serta nilai penurunan titik bekunya, maka massa molekul relatif zat terlarut itu dapat ditentukan. C. PENERAPAN TEKANAN OSMOSIS 1. Mengontrol Bentuk Sel Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis yang sama disebut isotonik. Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah daripada larutan lain disebut hipotonik. Sementara itu, larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih tinggi daripada larutan lain disebut hipertonik. Contoh larutan isotonik adalah cairan infus yang dimasukkan ke dalam darah. Cairan infus harus isotonik dengan cairan intrasel agar tidak terjadi osmosis, baik ke dalam ataupun ke luar sel darah. Dengan demikian, sel-sel darah tidak mengalami kerusakan. 2. Mesin Cuci Darah Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membran semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang. Membran tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam darah. 3. Pengawetan Makanan Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan ditemukan, garam dapur digunakan untuk mengawetkan makanan. Garam dapat membunuh mikroba penyebab makanan busuk yang berada di permukaan makanan. 4. Membasmi Lintah Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal ini karena garam yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang ada dalam tubuh sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya. 5. Penyerapan Air oleh Akar Tanaman

Tanaman membutuhkan air dari dalam tanah. Air tersebut diserap oleh tanaman melalui akar. Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga konsentrasinya lebih tinggi daripada air di sekitar tanaman sehingga air dalam tanah dapat diserap oleh tanaman. 6. Desalinasi Air Laut Melalui Osmosis Balik Osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan ke pelarut, atau dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik terjadi jika kepada larutan diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya. Osmosis balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut. Dengan memberi tekanan pada permukaan air laut yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaput yang permeabel untuk air tetapi tidak untuk ion-ion dalam air laut. Tanpa tekanan yang cukup besar, air secara spontan akan merembes dari air murni ke dalam air asin. Penggunaan lain dari osmosis balik yaitu untuk memisahkan zat-zat beracun dalam air limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas.

Sumber: http://indonesiakutercinta.wordpress.com/2010/08/13/penggunaan-sifat-koligatiflarutan/ Justiana, Sandri dan Muchtaridi.2009.Chemistry for Senior High School Year XII.Jakarta:Yudistira. Purba, Michael.2007. Kimia untuk SMA kelas XII Semester 1. Jakarta:Erlangga.

No Komen : 27 Kemala Pertiwi Hemas XII IA 5 / 18 :: 30-07-2012 11:13:03 PENERAPAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI - HARI Sifat koligatif adalah sifat-sifat fisis larutan yang hanya bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarut, tetapi tidak pada jenisnya. Sifat koligatif larutan meliputi tekanan uap, penurunan titik beku, kenaikan titik didih, dan tekanan osmotik. Sifat koligatif terutama penurunan titik beku dan tekanan osmosis memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa penerapan penurunan titik beku dapat mempertahankan kehidupan selama musim dingin. Penerapan tekanan osmosis ditemukan di alam, dalam bidang kesehatan, dan dalam ilmu biologi. Berikut ini penjelasan mengenai penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari. A. PENERAPAN PENURUNAN TEKANAN UAP Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi. Pada saat berenang di laut mati, kita tidak akan tenggelam karena konsentrasi zat terlarutnya yang sangat tinggi. Hal ini tentu saja, dapat dimanfaatkan sebagai

sarana hiburan atau rekreasi bagi manusia. Penerapan prinsip yang sama dengan laut mati dapat kita temui di beberapa tempat wisata di Indonesia yang berupa kolam apung. B. PENERAPAN PENURUNAN TITIK BEKU 1. Membuat Campuran Pendingin Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di bawah 0oC. Cairan pendingin digunakan pada pabrik es, juga digunakan untuk membuat es putar. Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam ke dalam air. Pada pembuatan es putar cairan pendingin dibuat dengan mencampurkan garam dapur dengan kepingan es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu. Pada pencampuran itu, es batu akan mencair sedangkan suhu campuran turun. Sementara itu, campuran bahan pembuat es putar dimasukkan dalam bejana lain yang terbuat dari bahan stainless steel. Bejana ini kemudian dimasukkan ke dalam cairan pendingin, sambil terus-menerus diaduk sehingga campuran membeku. 2. Antibeku pada Radiator Mobil Di daerah beriklim dingin, ke dalam air radiator biasanya ditambahkan etilen glikol. Di daerah beriklim dingin, air radiator mudah membeku. Jika keadaan ini dibiarkan, maka radiator kendaraan akan cepat rusak. Dengan penambahan etilen glikol ke dalam air radiator diharapkan titik beku air dalam radiator menurun, dengan kata lain air tidak mudah membeku. 3. Antibeku dalam Tubuh Hewan Hewan-hewan yang tinggal di daerah beriklim dingin, seperti beruang kutub, memanfaatkan prinsip sifat koligatif larutan penurunan titik beku untuk bertahan hidup. Darah ikan-ikan laut mengandung zat-zat antibeku yang mempu menurunkan titik beku air hingga 0,8oC. Dengan demikian, ikan laut dapat bertahan di musim dingin yang suhunya mencapai 1,9oC karena zat antibeku yang dikandungnya dapat mencegah pembentukan kristal es dalam jaringan dan selnya. Hewan-hewan lain yang tubuhnya mengandung zat antibeku antara lain serangga , ampibi, dan nematoda. Tubuh serangga mengandung gliserol dan dimetil sulfoksida, ampibi mengandung glukosa dan gliserol darah sedangkan nematoda mengandung gliserol dan trihalose. 4. Antibeku untuk Mencairkan Salju Di daerah yang mempunyai musim salju, setiap hujan salju terjadi, jalanan dipenuhi es salju. Hal ini tentu saja membuat kendaraan sulit untuk melaju. Untuk mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi campuran garam NaCL dan CaCl2. Penaburan garam tersebut dapat mencairkan salju. Semakin banyak garam yang ditaburkan, akan semakin banyak pula salju yang mencair. 5. Menentukan Massa Molekul Relatif (Mr) Pengukuran sifat koligatif larutan dapat digunakan untuk menentukan massa molekul relatif zat terlarut. Hal itu dapat dilakukan karena sifat koligatif bergantung pada konsentrasi zat terlarut. Dengan mengetahui massa zat terlarut (G) serta nilai penurunan titik bekunya, maka massa molekul relatif zat terlarut itu dapat ditentukan. C. PENERAPAN TEKANAN OSMOSIS 1. Mengontrol Bentuk Sel

Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis yang sama disebut isotonik. Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah daripada larutan lain disebut hipotonik. Sementara itu, larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih tinggi daripada larutan lain disebut hipertonik. Contoh larutan isotonik adalah cairan infus yang dimasukkan ke dalam darah. Cairan infus harus isotonik dengan cairan intrasel agar tidak terjadi osmosis, baik ke dalam ataupun ke luar sel darah. Dengan demikian, sel-sel darah tidak mengalami kerusakan. 2. Mesin Cuci Darah Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membran semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang. Membran tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam darah. 3. Pengawetan Makanan Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan ditemukan, garam dapur digunakan untuk mengawetkan makanan. Garam dapat membunuh mikroba penyebab makanan busuk yang berada di permukaan makanan. 4. Membasmi Lintah Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal ini karena garam yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang ada dalam tubuh sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya. 5. Penyerapan Air oleh Akar Tanaman Tanaman membutuhkan air dari dalam tanah. Air tersebut diserap oleh tanaman melalui akar. Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga konsentrasinya lebih tinggi daripada air di sekitar tanaman sehingga air dalam tanah dapat diserap oleh tanaman. 6. Desalinasi Air Laut Melalui Osmosis Balik Osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan ke pelarut, atau dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik terjadi jika kepada larutan diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya. Osmosis balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut. Dengan memberi tekanan pada permukaan air laut yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaput yang permeabel untuk air tetapi tidak untuk ion-ion dalam air laut. Tanpa tekanan yang cukup besar, air secara spontan akan merembes dari air murni ke dalam air asin. Penggunaan lain dari osmosis balik yaitu untuk memisahkan zat-zat beracun dalam air limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas.

Sumber: http://indonesiakutercinta.wordpress.com/2010/08/13/penggunaan-sifat-koligatiflarutan/ Justiana, Sandri dan Muchtaridi.2009.Chemistry for Senior High School Year XII.Jakarta:Yudistira.

Purba, Michael.2007. Kimia untuk SMA kelas XII Semester 1. Jakarta:Erlangga.

No Komen : 26 alitya novianda adityaputri 12 ipa 5 04 :: 30-07-2012 11:08:00 Pengaplikasian Sifat Koligatif dalam Kehidupan Sehari - Hari Intisari: Pengaplikasisan tekanan osmosis dalam bidang kesehatan, dapat ditemui pada penggunaan cairan infus. Tekanan osmosis cairan infus harus sesuai dengan tekanan osmosis darah. Jika tekanan dalam sel darah merah lebih besar dari tekanan cairan infus, maka infus akan menarik cairan dan elektrolit dari jaringan dan sel ke dalam pembuluh darah. Jika tekanan dalam sel darah merah lebih kecil dari tekanan cairan infus, maka cairan ditarik dari dalam pembuluh darah keluar ke jaringan sekitarnya. http://etnarufiati.guru-indonesia.net/artikel_detail-10376.html penerapan sifat koligatif pada Zat Anti Beku ( dalam bahan bakar pesawat ) Anti beku adalah zat yang ditambahkan ke dalam suatu cairan untuk menurunkan titik bekunya. Misalnya, pesawat saat terbang (ataupun saat engine hidup) terjadi pembakaran bahan bakar.Temperatur bahan bakar naik diatas titik beku sehingga bahan bakar terus mengalami pemanasan secara konstan yang mengakibatkan temperatur terjaga selalu diatas titik beku-nya. Untuk kondisi sangat ekstrim (seperti di kutub), bahan bakar pesawat memungkinkan untuk beku. Untuk mencegah terjadinya pembekuan saat pesawat yang mendarat di daerah kutub, engine tetap dihidupkan waalupun pesawat dalam keadaan diam. Ini untuk mencegah pembekuan bahan bakar maupun oli pada sistem hidrolik bahan bakar. Biasanya untuk di daerah kutub, pesawat hanya diizinkan mendarat dalam waktu singkat http://etnarufiati.guru-indonesia.net/artikel_detail-10376.html Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut tetapi hanya bergantung pada konsentrasi pertikel zat terlarutnya. Sifat koligatif larutan terdiri dari dua jenis, yaitu sifat koligatif larutan elektrolit dan sifat koligatif larutan nonelektrolit. Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Sifat_koligatif_larutan A.Penerapan penurunan tekanan uap Molekul - molekul zat cair yang meninggalkan permukaan menyebabkan adanya tekanan uap zat cair. Semakin mudah molekul - molekul zat cair berubah menjadi uap, makin tinggi pula tekanan uapzat cair. Apabila tekanan zat cair tersebut dilarutkan oleh zat terlarut yang tidak menguap, maka partikel - partikel zat terlarut ini akan mengurangi penguapan molekul - molekul zat cair. Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan

laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi. Persamaan penurunan tekanan uap dapat ditulis. Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Sifat_koligatif_larutan B.Penerapan titik beku Antibeku untuk Mencairkan Salju di daerah yang mempunyai musim salju, setiap hujan salju terjadi, jalanan dipenuhi es salju. Hal ini tentu saja membuat kendaraan sulit untuk melaju. Untuk mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi campuran garam NaCL dan CaCl2. Penaburan garam tersebut dapat mencairkan salju. Semakin banyak garam yang ditaburkan, akan semakin banyak pula salju yang mencair. Sumber:http://wahyu-apriliyanto.blogspot.com/2011/09/penerapan-sifat-koligatiflarutan-dalam.html C.Penerapan titik didih Penyulingan minyak kayu putih. Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatanatau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehinggamenguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu.Metode ini merupakan termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses inididasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masingmasing komponen akan menguap pada titik didihnya. Model ideal distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton. Sumber : ttp://www.scribd.com/doc/34110945/Distilasi-Atau-Penyulingan-AdalahSuatu-Metode-Pemisahan-Bahan-Kimia-Berdasarkan-Perbedaan-Kecepatan-AtauKemudahan-Menguap D.Penerapan tekanan osmotik Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal ini karena garam yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang ada dalam tubuh sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya. Sumber : http://wahyu-apriliyanto.blogspot.com/2011/09/penerapan-sifat-koligatiflarutan-dalam.html

No Komen : 25 Indira surya kumala :: 29-07-2012 22:05:31 PENERAPAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI Sifat koligatif adalah sifat-sifat fisis larutan yang hanya bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarut, tetapi tidak pada jenisnya. Sifat koligatif larutan meliputi tekanan uap,penurunan titik beku, kenaikan titik didih, dan tekanan osmotik. Sifat koligatif terutama penurunan titik beku dan tekanan osmosis memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. A. PENERAPAN PENURUNAN TEKANAN UAP Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat

terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi. Pada saat berenang di laut mati, kita tidak akan tenggelam karena konsentrasi zat terlarutnya yang sangat tinggi. Hal ini tentu saja, dapat dimanfaatkan sebagai sarana hiburan atau rekreasi bagi manusia. Penerapan prinsip yang sama dengan laut mati dapat kita temui di beberapa tempat wisata di Indonesia yang berupa kolam apung. B. PENERAPAN PENURUNAN TITIK BEKU 1. Membuat Campuran Pendingin Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di bawah 0oC. Cairan pendingin digunakan pada pabrik es, juga digunakan untuk membuat es putar. Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam ke dalam air. Pada pembuatan es putar cairan pendingin dibuat dengan mencampurkan garam dapur dengan kepingan es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu. Pada pencampuran itu, es batu akan mencair sedangkan suhu campuran turun. Sementara itu, campuran bahan pembuat es putar dimasukkan dalam bejana lain yang terbuat dari bahan stainless steel. Bejana ini kemudian dimasukkan ke dalam cairan pendingin, sambil terus-menerus diaduk sehingga campuran membeku. 2. Antibeku pada Radiator Mobil Di daerah beriklim dingin, ke dalam air radiator biasanya ditambahkan etilen glikol. Di daerah beriklim dingin, air radiator mudah membeku. Jika keadaan ini dibiarkan, maka radiator kendaraan akan cepat rusak. Dengan penambahan etilen glikol ke dalam air radiator diharapkan titik beku air dalam radiator menurun, dengan kata lain air tidak mudah membeku. 3. Antibeku dalam Tubuh Hewan Hewan-hewan yang tinggal di daerah beriklim dingin, seperti beruang kutub, memanfaatkan prinsip sifat koligatif larutan penurunan titik beku untuk bertahan hidup. Darah ikan-ikan laut mengandung zat-zat antibeku yang mempu menurunkan titik beku air hingga 0,8oC. Dengan demikian, ikan laut dapat bertahan di musim dingin yang suhunya mencapai 1,9oC karena zat antibeku yang dikandungnya dapat mencegah pembentukan kristal es dalam jaringan dan selnya. Hewan-hewan lain yang tubuhnya mengandung zat antibeku antara lain serangga , ampibi, dan nematoda. Tubuh serangga mengandung gliserol dan dimetil sulfoksida, ampibi mengandung glukosa dan gliserol darah sedangkan nematoda mengandung gliserol dan trihalose. 4. Antibeku untuk Mencairkan Salju Di daerah yang mempunyai musim salju, setiap hujan salju terjadi, jalanan dipenuhi es salju. Hal ini tentu saja membuat kendaraan sulit untuk melaju. Untuk mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi campuran garam NaCL dan CaCl2. Penaburan garam tersebut dapat mencairkan salju. Semakin banyak garam yang ditaburkan, akan semakin banyak pula salju yang mencair. 5. Menentukan Massa Molekul Relatif (Mr) Pengukuran sifat koligatif larutan dapat digunakan untuk menentukan massa molekul relatif zat terlarut. Hal itu dapat dilakukan karena sifat koligatif

bergantung pada konsentrasi zat terlarut. Dengan mengetahui massa zat terlarut (G) serta nilai penurunan titik bekunya, maka massa molekul relatif zat terlarut itu dapat ditentukan. C.KENAIKAN TITIK DIDIH Jika ke dalam air yang mendidih pada 100oC dimasukkan gula, C12H22O11, tampak air tidak mendidih lagi, walaupun air tetap dipanaskan di atas api kecil. Termometer menunjukkan suhu larutan 100oC. Molekul-molekul gula tentu menghambat molekul-molekul air yang akan meninggalkan permukaan larutan. Molekul air yang bergerak ke atas menjadi tidak leluasa, terhalang oleh molekul gula. Beberapa saat kemudian, ternyata larutan mendidih. Termometer menunjukkan suhu larutan naik. Waktu yang diperlukan untuk mendidih kembali tidak terlalu lama. Jika sejumlah gula ditambahkan lagi, larutan tidak mendidih lagi. Setelah beberapa saat, mendidih lagi dengan suhu yang lebih tinggi lagi. Kenaikan titik didih makin besar, jika gula ditambahkan terus Karena gerakan molekul-molekul air dihalangi oleh molekul-molekul gula, maka air memerlukan tambahan kalor untuk meningkatkan energi kinetiknya. Oleh sebab itu, larutan gula harus terus dipanaskan. Pada saat larutan mendidih, berarti molekul-molekul air telah berhasil mengatasi hambatan dari molekulmolekul gula. Kenaikan titik didih disebabkan oleh penyerapan kalor oleh molekulmolekul air untuk meningkatkan energi kinetiknya. Secara otomatis, dengan diserapnya sejumlah kalor oleh air, suhu air naik, berarti suhu larutan naik. Kenaikan suhu larutan dari titik didih air hingga titik didih larutan, dikenal sebagai kenaikan titik didih larutan. Perubahan inilah yang dinyatakan sebagai sifat koligatif larutan. http://etnarufiati.guru-indonesia.net/artikel_detail-10376.html

D. PENERAPAN TEKANAN OSMOSIS 1. Mengontrol Bentuk Sel Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis yang sama disebut isotonik. Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah daripada larutan lain disebut hipotonik. Sementara itu, larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih tinggi daripada larutan lain disebut hipertonik. Contoh larutan isotonik adalah cairan infus yang dimasukkan ke dalam darah. Cairan infus harus isotonik dengan cairan intrasel agar tidak terjadi osmosis, baik ke dalam ataupun ke luar sel darah. Dengan demikian, sel-sel darah tidak mengalami kerusakan. 2. Mesin Cuci Darah Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membran semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang. Membran tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam darah.

3. Pengawetan Makanan Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan ditemukan, garam dapur digunakan untuk mengawetkan makanan. Garam dapat membunuh mikroba penyebab makanan busuk yang berada di permukaan makanan. 4. Membasmi Lintah Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal ini karena garam yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang ada dalam tubuh sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya. 5. Penyerapan Air oleh Akar Tanaman Tanaman membutuhkan air dari dalam tanah. Air tersebut diserap oleh tanaman melalui akar. Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga konsentrasinya lebih tinggi daripada air di sekitar tanaman sehingga air dalam tanah dapat diserap oleh tanaman. 6. Desalinasi Air Laut Melalui Osmosis Balik Osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan ke pelarut, atau dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik terjadi jika kepada larutan diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya. Osmosis balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut. Dengan memberi tekanan pada permukaan air laut yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaput yang permeabel untuk air tetapi tidak untuk ion-ion dalam air laut. Tanpa tekanan yang cukup besar, air secara spontan akan merembes dari air murni ke dalam air asin. Penggunaan lain dari osmosis balik yaitu untuk memisahkan zat-zat beracun dalam air limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas. Sumber: http://indonesiakutercinta.wordpress.com/2010/08/13/penggunaan-sifat-koligatiflarutan/ Justiana, Sandri dan Muchtaridi.2009.Chemistry for Senior High School Year XII.Jakarta:Yudistira. Purba, Michael.2007. Kimia untuk SMA kelas XII Semester 1. Jakarta:Erlangga. http://wahyu-apriliyanto.blogspot.com/2011/09/penerapan-sifat-koligatif-larutandalam.html

No Komen : 24 Dian Tri Utaminingtyas / XII IPA 5 / 09 :: 29-07-2012 20:03:04 PENERAPAN TEKANAN OSMOTIK DALAM BIDANG KESEHATAN Jika seseorang memerlukan nutrisi dari injeksi cairan infus, maka tekanan osmotik cairan infus harus sesuai dengan tekanan osmotik darah (isotonik/isoosmotik). Jika tekanan dalam sel darah merah > tekanan cairan infus (hipertonik), maka air dalam sel darah merah akan keluar, sehingga sel akan mengkerut. Cairan hipertonik adalah cairan infus yang osmolaritasnya lebih tinggi dibandingkan

serum, sehingga ? menarik? cairan dan elektrolit dari jaringan dan sel ke dalam ? ? pembuluh darah Jika tekanan dalam sel darah merah < tekanan cairan infus (hipotonik), maka sel darah merah akan menyerap air sehingga dinding sel akan mengembang dan pecah. Cairan hipotonik adalah cairan infuse yang osmolaritasnya lebih rendah dibandingkan serum (konsentrasi ion Na+ lebih rendah dibandingkan serum), sehingga larut dalam serum, dan menurunkan osmolaritas serum. Maka cairan ? ditarik? dari dalam pembuluh darah keluar ke jaringan sekitarnya (prinsip cairan ? ? berpindah dari osmolaritas rendah ke osmolaritas tinggi), sampai akhirnya mengisi sel-sel yang dituju http://onetricks.blogspot.com/2010/08/pengaplikasian-sifat-koligatif-dalam.html APLIKASI PENURUNAN TITIK BEKU 1.Antifreeze dalam Tubuh Hewan Hewan -hewan yang tinggal di daerah beriklim dingin, seperti beruang kutub memanfaaatkan prinsip sifat koligatif larutan penurunan titik beku untuk bertahan hidup. Darah iakn-ikan laut mengandung sejumlah garam dan zat anti beku lainnya yang mampu menurunkan titik beku air hingga 0.8 derajat celcius. Dengan demikian, ikan laut dapat bertahan di musim dingin yang suhunya mencapai 1.9 derajat celcius karena zat anti beku yang dikandungnya dapt mencegah pembentukan kristal es dalam jaringan dan selnya. Hewan-hewan lain yang tubuhnya mengandung zat anti beku antara lain serangga dan nematoda. Tubuh serangga mengandung gliserol dan dimettil sulfoksida , sedang nematoda mengandung liserol dan trihalose. 2. Antifreeze untuk Mencairkan Salju Di daerah yang mempunyai musim salju,setiap hujan salju terjadi jalanan dipenuhi es salju. Hal ini tentu saja membuat kendaraan sulit untuk melaju. Untuk mengatasinya, jalanan ynag bersalju tersebut ditaburi campuraqn garam NaCl dan CaCl2. Penaburan garam tesebut dapat mencairkan salju. Semakin banyak garam yang ditaburkan , semakin banyak pula salju yang mencair. http://j1lbaberv3.blogspot.com/

PENERAPAN PENURUNAN TEKANAN UAP Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi. Pada saat berenang di laut mati, kita tidak akan tenggelam karena konsentrasi zat terlarutnya yang sangat tinggi. Hal ini tentu saja, dapat dimanfaatkan sebagai sarana hiburan atau rekreasi bagi manusia. Penerapan prinsip yang sama dengan laut mati dapat kita temui di beberapa tempat wisata di Indonesia yang berupa kolam apung. http://wahyu-apriliyanto.blogspot.com/2011/09/penerapan-sifat-koligatif-larutandalam.html PENERAPAN KENAIKAN TITIK DIDIH Didunia industri, kenaikan titik didih sangat penting dipelajari dan dipahami

karena pada suatu proses bahan industri perlu diketahui kenaikan titik didihnya, contohnya adalah proses distilasi. Dalam proses distilasi kita harus mengetahui titik didih tiap senyawa yang dicampur agar waktu yang diperlukan, kecepatan menguap pada campuran tersebut dapat diketahui. Kenaikan titik didih juga digunakan untuk mengklasifikasikan bahan bakaryang digunakan sehari-hari. http://heldaluvchemeng.blogspot.com/2011/02/kenaikan-titik-didih.html

No Komen : 23 Naufal Alif Dasuki / XII IA 6/23 :: 29-07-2012 18:40:26 PENERAPAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

A. PENERAPAN PENURUNAN TEKANAN UAP Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi. Pada saat berenang di laut mati, kita tidak akan tenggelam karena konsentrasi zat terlarutnya yang sangat tinggi. Hal ini tentu saja, dapat dimanfaatkan sebagai sarana hiburan atau rekreasi bagi manusia. Penerapan prinsip yang sama dengan laut mati dapat kita temui di beberapa tempat wisata di Indonesia yang berupa kolam apung. B. PENERAPAN PENURUNAN TITIK BEKU 1. Antibeku dalam Tubuh Hewan Hewan-hewan yang tinggal di daerah beriklim dingin, seperti beruang kutub, memanfaatkan prinsip sifat koligatif larutan penurunan titik beku untuk bertahan hidup. Darah ikan-ikan laut mengandung zat-zat antibeku yang mempu menurunkan titik beku air hingga 0,8oC. Dengan demikian, ikan laut dapat bertahan di musim dingin yang suhunya mencapai 1,9oC karena zat antibeku yang dikandungnya dapat mencegah pembentukan kristal es dalam jaringan dan selnya. Hewan-hewan lain yang tubuhnya mengandung zat antibeku antara lain serangga , ampibi, dan nematoda. Tubuh serangga mengandung gliserol dan dimetil sulfoksida, ampibi mengandung glukosa dan gliserol darah sedangkan nematoda mengandung gliserol dan trihalose. 2. Antibeku untuk Mencairkan Salju Di daerah yang mempunyai musim salju, setiap hujan salju terjadi, jalanan dipenuhi es salju. Hal ini tentu saja membuat kendaraan sulit untuk melaju. Untuk mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi campuran garam NaCL dan CaCl2. Penaburan garam tersebut dapat mencairkan salju. Semakin banyak garam yang ditaburkan, akan semakin banyak pula salju yang mencair. 3. Menentukan Massa Molekul Relatif Pengukuran sifat koligatif larutan dapat digunakan untuk menentukan massa

molekul relatif zat terlarut. Hal itu dapat dilakukan karena sifat koligatif bergantung pada konsentrasi zat terlarut. Dengan mengetahui massa zat terlarut (G) serta nilai penurunan titik bekunya, maka massa molekul relatif zat terlarut itu dapat ditentukan. C. KENAIKAN TITIK DIDIH 1. Jika kita memasak air tentu akan mendidih pada suhu 100? C, namun jika kita masukkan garamke dalamnya terjadi perubahan suhu mendidihnya. Dalam hal ini tentunya akan terjadipenambahan energi tidak hanya untuk meningkatkan suhu air, namun juga untukmeningkatkan suhu garam.Garam juga berguna di daerah bersalju, karena garam bisamencairkan salju dan es. Itu terjadi karena tercampurnya zat pelarut dan zat terlarut tidakhanya mengubah sifat kimia tetapi juga mengubah sifat fisika.Sifat-sifat ini muncul karenakeberadaan partikelpartikel zat terlarut.Kesimpulan:Bercampurnya zat terlarut dengan pelarut tidak hanya memberikan perubahan sifat kimia namun juga perubahan sifat fisika C. PENERAPAN TEKANAN OSMOSIS 1. Desalinasi Air larut melalui Osmosis balik Telah disebutkan bahwa osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan ke pelarut, atau dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik terjadi jika kepada larutan diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya Osmosis balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut. Dengan memberi tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaput yang permeabel untuk air tetapi tidak untuk ion-ion dalam air. Penggunaan lain dari osmotik balik, yaitu untuk memisahkan zat-zat beracun dalam air limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas. 2. Pengawetan Makanan Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan ditemukan, garam dapur digunakan untuk mengawetkan makanan. Garam dapat membunuh mikroba penyebab makanan busuk yang berada di permukaan makanan. 3. Penyerapan Air oleh Akar Tanaman Tanaman membutuhkan air dari dalam tanah. Air tersebut diserap oleh tanaman melalui akar. Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga konsentrasinya lebih tinggi daripada air di sekitar tanaman sehingga air dalam tanah dapat diserap oleh tanaman. SUMBER: http://indonesiakutercinta.wordpress.com/2010/08/13/penggunaan-sifat-koligatiflarutan/ Justiana, Sandri dan Muchtaridi.2009.Chemistry for Senior High School Year XII.Jakarta:Yudistira.

Purba, Michael.2007. Kimia untuk SMA kelas XII Semester 1. Jakarta:Erlangga. http://indonesiakutercinta.wordpress.com/2010/08/13/penggunaan-sifat-koligatif larutan

No Komen : 22 DEA SISCA K./ XII-IPA6/ 08 :: 29-07-2012 18:35:34 PENERAPAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI definisi: Sifat koligatif adalah sifat-sifat fisis larutan yang hanya bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarut, tetapi tidak pada jenisnya. Sifat koligatif larutan meliputi tekanan uap, penurunan titik beku, kenaikan titik didih, dan tekanan osmotik. Sifat koligatif terutama penurunan titik beku dan tekanan osmosis memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa penerapan penurunan titik beku dapat mempertahankan kehidupan selama musim dingin. Penerapan tekanan osmosis ditemukan di alam, dalam bidang kesehatan, dan dalam ilmu biologi. Berikut ini penjelasan mengenai penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari. A. PENERAPAN PENURUNAN TEKANAN UAP Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi. Pada saat berenang di laut mati, kita tidak akan tenggelam karena konsentrasi zat terlarutnya yang sangat tinggi. Hal ini tentu saja, dapat dimanfaatkan sebagai sarana hiburan atau rekreasi bagi manusia. Penerapan prinsip yang sama dengan laut mati dapat kita temui di beberapa tempat wisata di Indonesia yang berupa kolam apung.

B. PENERAPAN PENURUNAN TITIK BEKU 1. Membuat Campuran Pendingin Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di bawah 0oC. Cairan pendingin digunakan pada pabrik es, juga digunakan untuk membuat es putar. Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam ke dalam air. Pada pembuatan es putar cairan pendingin dibuat dengan mencampurkan garam

dapur dengan kepingan es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu. Pada pencampuran itu, es batu akan mencair sedangkan suhu campuran turun. Sementara itu, campuran bahan pembuat es putar dimasukkan dalam bejana lain yang terbuat dari bahan stainless steel. Bejana ini kemudian dimasukkan ke dalam cairan pendingin, sambil terus-menerus diaduk sehingga campuran membeku. 2. Antibeku pada Radiator Mobil Di daerah beriklim dingin, ke dalam air radiator biasanya ditambahkan etilen glikol. Di daerah beriklim dingin, air radiator mudah membeku. Jika keadaan ini dibiarkan, maka radiator kendaraan akan cepat rusak. Dengan penambahan etilen glikol ke dalam air radiator diharapkan titik beku air dalam radiator menurun, dengan kata lain air tidak mudah membeku. 3. Antibeku dalam Tubuh Hewan Hewan-hewan yang tinggal di daerah beriklim dingin, seperti beruang kutub, memanfaatkan prinsip sifat koligatif larutan penurunan titik beku untuk bertahan hidup. Darah ikan-ikan laut mengandung zat-zat antibeku yang mempu menurunkan titik beku air hingga 0,8oC. Dengan demikian, ikan laut dapat bertahan di musim dingin yang suhunya mencapai 1,9oC karena zat antibeku yang dikandungnya dapat mencegah pembentukan kristal es dalam jaringan dan selnya. Hewan-hewan lain yang tubuhnya mengandung zat antibeku antara lain serangga , ampibi, dan nematoda. Tubuh serangga mengandung gliserol dan dimetil sulfoksida, ampibi mengandung glukosa dan gliserol darah sedangkan nematoda mengandung gliserol dan trihalose. 4. Antibeku untuk Mencairkan Salju Di daerah yang mempunyai musim salju, setiap hujan salju terjadi, jalanan dipenuhi es salju. Hal ini tentu saja membuat kendaraan sulit untuk melaju. Untuk mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi campuran garam NaCL dan CaCl2. Penaburan garam tersebut dapat mencairkan salju. Semakin banyak garam yang ditaburkan, akan semakin banyak pula salju yang mencair. 5. Menentukan Massa Molekul Relatif (Mr) Pengukuran sifat koligatif larutan dapat digunakan untuk menentukan massa molekul relatif zat terlarut. Hal itu dapat dilakukan karena sifat koligatif bergantung pada konsentrasi zat terlarut. Dengan mengetahui massa zat terlarut (G) serta nilai penurunan titik bekunya, maka massa molekul relatif zat terlarut itu dapat ditentukan. C. KENAIKAN TITIK DIDIH Jika kita memasak air tentu akan mendidih pada suhu 100C, namun jika kita masukkan garamke dalamnya terjadi perubahan suhu mendidihnya. Dalam hal ini tentunya akan terjadipenambahan energi tidak hanya untuk meningkatkan suhu air, namun juga untukmeningkatkan suhu garam.Garam juga berguna di daerah bersalju, karena garam bisamencairkan salju dan es. Itu terjadi karena tercampurnya zat pelarut dan zat terlarut tidakhanya mengubah sifat kimia tetapi

juga mengubah sifat fisika.Sifat-sifat ini muncul karenakeberadaan partikelpartikel zat terlarut.Kesimpulan:Bercampurnya zat terlarut dengan pelarut tidak hanya memberikan perubahan sifat kimianamun juga perubahan sifat fisika.

D. PENERAPAN TEKANAN OSMOSIS 1. Mengontrol Bentuk Sel Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis yang sama disebut isotonik. Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah daripada larutan lain disebut hipotonik. Sementara itu, larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih tinggi daripada larutan lain disebut hipertonik. Contoh larutan isotonik adalah cairan infus yang dimasukkan ke dalam darah. Cairan infus harus isotonik dengan cairan intrasel agar tidak terjadi osmosis, baik ke dalam ataupun ke luar sel darah. Dengan demikian, sel-sel darah tidak mengalami kerusakan. 2. Mesin Cuci Darah Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membran semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang. Membran tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam darah. 3. Pengawetan Makanan Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan ditemukan, garam dapur digunakan untuk mengawetkan makanan. Garam dapat membunuh mikroba penyebab makanan busuk yang berada di permukaan makanan. 4. Membasmi Lintah Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal ini karena garam yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang ada dalam tubuh sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya. 5. Penyerapan Air oleh Akar Tanaman Tanaman membutuhkan air dari dalam tanah. Air tersebut diserap oleh tanaman melalui akar. Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga konsentrasinya lebih tinggi daripada air di sekitar tanaman sehingga air dalam tanah dapat diserap oleh tanaman. 6. Desalinasi Air Laut Melalui Osmosis Balik Osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan ke pelarut, atau dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik terjadi jika kepada larutan diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya. Osmosis balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut. Dengan memberi tekanan pada permukaan air laut yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya,

air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaput yang permeabel untuk air tetapi tidak untuk ion-ion dalam air laut. Tanpa tekanan yang cukup besar, air secara spontan akan merembes dari air murni ke dalam air asin. Penggunaan lain dari osmosis balik yaitu untuk memisahkan zat-zat beracun dalam air limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas. terima kasih [kutu buku] [senyum]

No Komen : 21 DEA SISCA K./XII-IPA6/08 :: 29-07-2012 18:23:22 PENERAPAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI definisi: Sifat koligatif adalah sifat-sifat fisis larutan yang hanya bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarut, tetapi tidak pada jenisnya. Sifat koligatif larutan meliputi tekanan uap, penurunan titik beku, kenaikan titik didih, dan tekanan osmotik. Sifat koligatif terutama penurunan titik beku dan tekanan osmosis memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa penerapan penurunan titik beku dapat mempertahankan kehidupan selama musim dingin. Penerapan tekanan osmosis ditemukan di alam, dalam bidang kesehatan, dan dalam ilmu biologi. Berikut ini penjelasan mengenai penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari. A. PENERAPAN PENURUNAN TEKANAN UAP Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi. Pada saat berenang di laut mati, kita tidak akan tenggelam karena konsentrasi zat terlarutnya yang sangat tinggi. Hal ini tentu saja, dapat dimanfaatkan sebagai sarana hiburan atau rekreasi bagi manusia. Penerapan prinsip yang sama dengan laut mati dapat kita temui di beberapa tempat wisata di Indonesia yang berupa kolam apung.

B. PENERAPAN PENURUNAN TITIK BEKU 1. Membuat Campuran Pendingin Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di bawah 0oC. Cairan pendingin digunakan pada pabrik es, juga digunakan untuk membuat es putar. Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam ke dalam air. Pada pembuatan es putar cairan pendingin dibuat dengan mencampurkan garam dapur dengan kepingan es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu. Pada pencampuran itu, es batu akan mencair sedangkan suhu campuran turun. Sementara itu, campuran bahan pembuat es putar dimasukkan dalam bejana lain

yang terbuat dari bahan stainless steel. Bejana ini kemudian dimasukkan ke dalam cairan pendingin, sambil terus-menerus diaduk sehingga campuran membeku. 2. Antibeku pada Radiator Mobil Di daerah beriklim dingin, ke dalam air radiator biasanya ditambahkan etilen glikol. Di daerah beriklim dingin, air radiator mudah membeku. Jika keadaan ini dibiarkan, maka radiator kendaraan akan cepat rusak. Dengan penambahan etilen glikol ke dalam air radiator diharapkan titik beku air dalam radiator menurun, dengan kata lain air tidak mudah membeku. 3. Antibeku dalam Tubuh Hewan Hewan-hewan yang tinggal di daerah beriklim dingin, seperti beruang kutub, memanfaatkan prinsip sifat koligatif larutan penurunan titik beku untuk bertahan hidup. Darah ikan-ikan laut mengandung zat-zat antibeku yang mempu menurunkan titik beku air hingga 0,8oC. Dengan demikian, ikan laut dapat bertahan di musim dingin yang suhunya mencapai 1,9oC karena zat antibeku yang dikandungnya dapat mencegah pembentukan kristal es dalam jaringan dan selnya. Hewan-hewan lain yang tubuhnya mengandung zat antibeku antara lain serangga , ampibi, dan nematoda. Tubuh serangga mengandung gliserol dan dimetil sulfoksida, ampibi mengandung glukosa dan gliserol darah sedangkan nematoda mengandung gliserol dan trihalose. 4. Antibeku untuk Mencairkan Salju Di daerah yang mempunyai musim salju, setiap hujan salju terjadi, jalanan dipenuhi es salju. Hal ini tentu saja membuat kendaraan sulit untuk melaju. Untuk mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi campuran garam NaCL dan CaCl2. Penaburan garam tersebut dapat mencairkan salju. Semakin banyak garam yang ditaburkan, akan semakin banyak pula salju yang mencair. 5. Menentukan Massa Molekul Relatif (Mr) Pengukuran sifat koligatif larutan dapat digunakan untuk menentukan massa molekul relatif zat terlarut. Hal itu dapat dilakukan karena sifat koligatif bergantung pada konsentrasi zat terlarut. Dengan mengetahui massa zat terlarut (G) serta nilai penurunan titik bekunya, maka massa molekul relatif zat terlarut itu dapat ditentukan.

C. PENERAPAN TEKANAN OSMOSIS 1. Mengontrol Bentuk Sel Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis yang sama disebut isotonik. Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah daripada larutan lain disebut hipotonik. Sementara itu, larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih tinggi daripada larutan lain disebut hipertonik. Contoh larutan isotonik adalah cairan infus yang dimasukkan ke dalam darah. Cairan infus harus isotonik dengan cairan intrasel agar tidak terjadi osmosis, baik ke dalam ataupun ke luar sel darah. Dengan demikian, sel-sel darah tidak

mengalami kerusakan. 2. Mesin Cuci Darah Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membran semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang. Membran tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam darah. 3. Pengawetan Makanan Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan ditemukan, garam dapur digunakan untuk mengawetkan makanan. Garam dapat membunuh mikroba penyebab makanan busuk yang berada di permukaan makanan. 4. Membasmi Lintah Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal ini karena garam yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang ada dalam tubuh sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya. 5. Penyerapan Air oleh Akar Tanaman Tanaman membutuhkan air dari dalam tanah. Air tersebut diserap oleh tanaman melalui akar. Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga konsentrasinya lebih tinggi daripada air di sekitar tanaman sehingga air dalam tanah dapat diserap oleh tanaman. 6. Desalinasi Air Laut Melalui Osmosis Balik Osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan ke pelarut, atau dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik terjadi jika kepada larutan diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya. Osmosis balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut. Dengan memberi tekanan pada permukaan air laut yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaput yang permeabel untuk air tetapi tidak untuk ion-ion dalam air laut. Tanpa tekanan yang cukup besar, air secara spontan akan merembes dari air murni ke dalam air asin. Penggunaan lain dari osmosis balik yaitu untuk memisahkan zat-zat beracun dalam air limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas.

terima kasih

No Komen : 20 Rody Nur Rochman / XII - IA 6 / 28 :: 29-07-2012 14:14:18 PENERAPAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI 1. Penurunan Tekanan Uap Jenuh

a. Pakaian basah menjadi kering ketika dijemur karena air menguap. Meskipun demikian,pakaian basah tidak akan kering jika ditempatkan dalam ruangan tertutup karena ruangan ituakan menjadi jenuh dengan uap air. Pada keadaan jenuh, proses penguapan tetapberlangsung, tetapi pada saat yang sama terjadi pengembunan dengan laju yang sama.Dengan kata lain terdapat kesetimbangan dinamis antara zat cair dengan uap jenuhnya.Tekanan yang ditimbulkan oleh uap jenuh suatu zat disebut tekanan uap zat itu 2. Kenaikan Titik Didih a. Jika kita memasak air tentu akan mendidih pada suhu 100C, namun jika kita masukkan garamke dalamnya terjadi perubahan suhu mendidihnya. Dalam hal ini tentunya akan terjadipenambahan energi tidak hanya untuk meningkatkan suhu air, namun juga untukmeningkatkan suhu garam.Garam juga berguna di daerah bersalju, karena garam bisamencairkan salju dan es. Itu terjadi karena tercampurnya zat pelarut dan zat terlarut tidakhanya mengubah sifat kimia tetapi juga mengubah sifat fisika.Sifat-sifat ini muncul karenakeberadaan partikelpartikel zat terlarut.Kesimpulan:Bercampurnya zat terlarut dengan pelarut tidak hanya memberikan perubahan sifat kimia namun juga perubahan sifat fisika. Kesimpulan:Bercampurnya zat terlarut dengan pelarut tidak hanya memberikan perubahan sifat kimianamun juga perubahan sifat fisika 3. Penurunan titik beku a. Membuat Campuran Pendingin Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di bawah 0 derajatCelcius. Cairan pendingin digunakan pada -pabrik Es, juga digunakan untuk membuates putar.Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam ke dalamair.Pada pembuatan Es Putar, Cairan pendingan dibuat dengan mencampurkan garamdapur dengan kepingan Es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu, Oadapencampuran itu, es batu akan mencair sementara suhu turun . Selanjutnya,campuran bahan pembuat es putar dimasukan ke dalam cairan pendingin, sambilterus-menerusdiaduk sehingga campuran membeku. b. Antibeku Antibeku adalah zat yang ditambahkan kedalam suatu cairan untuk menurunkan titikbekunya. Antibeku mencegah pembekuan cairan yang digunakan sebagai pendingin,misalnya dalam pesawat terbang dan kendaraan bermotor. Zat anti beku yang idealadalah zat yang dapat larut dalam cairan pendingin sendiri, mempunyai viskositas dankonduktivitas listrik yang rendah, titik didih tingggi, tidak korosif, dan mempunyai dayahantar panas yang baik. Antibeku yang banyak digunakan dalam kendaraan bermotorberupa etinglikol. Selain menurunkan titik beku, antibeku juga menaikan titik didih,sehingga mengurangi penguapan. c. Pencairan Salju di Jalan Raya Lapisan salju di jalan raya dapat membuat kendaraan tergelincir atau selip, sehinggaperlu disingkirkan. Lapisan salju tersebut sebagian besar dapat disingkirkan denganbuldoser, namun untuk membersihkana digunakan garam dapur atau urea. Prinsip dasar dari proses ini juga berdasarkan penurunan titik beku. d. Penentuan Massa Molekul RelatifPengukuran sifat koligatif dapat digunakan

untuk menentukan massa molekul relatifzat terlarut. Hal itu dapat dilakukan karena sifat koligatif bergantung pada konsentrasi zat terlarut (jumlah zat).Contohnya dengan mengetahui massa zat terlarut serta nilai penurunan titik bekunya., maka massa molekul relatif zat terlarut dapat ditentukan 4. Tekanan Osmosis a. Tekanan osmosis dapat diaplikasikan dalam bidang kesehatan, yaitu tekanan osmosis dalamcairan infus. Tekanan osmosis cairan infus harus sesuai dengan tekanan osmotik darah. Jikatekanan dalam sel darah merah lenin besar dari tekanan cairan infus (hipertonik), cairanhipertonik akan menarik cairan dan elektrolit dari jaringan dan sel kedalam pembuluh darah.Sebaliknya, jika tekanan dalam sel darah merah lebih kecil dari tekanan cairan infus(hipotonik), maka cairan hipotonik akan ditarik dari dalam pembuluh darah keluar menuju jaringan di sekitarnya.Kesimpulan:Sifat koligatif tekanan osmotik sangat berguna dalam kehidupan terutama di bidding medis. b. Pengolahan Air Asin Atau Payau DenganSistem Osmosis Balik Manusia sering dihadapkan pada situasi yangsulit dimana sumber air tawar sangat terbatasdan di lain pihak terjadi peningkatankebutuhan. Sedangkan kita mengetahuibahwa sebenarnya sumber air asin itu begitumelimpah. Untuk itu manusia telahmengembangkan sistem pengolahan airasin/payau dengan teknologi membransemipermeabel. Teknologi ini menerapkansistem osmosis yang dibalik yaitu dengan memberikan tekanan yang lebih besar dari tekananosmosis air asin/payau. Air asin/payau tersebut ditekan supaya melewati membran yang bersifat semi permeabel, molekul yang mempunyai diameter lebih besar dari air akantersaring.Kesimpulan:Dengan memberi tekanan pada permukaan air laut yang lebih besar daripada tekananosmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaputpermeabel untuk air tapi tidak untuk ion ion garam dalam air laut. c. Proses Osmosis pada Wortel Sifat koligatif larutan dalam kehidupan sejari-haridapat terlihat pada sayuran wortel.Hal ini dapat dibuktikan jika wortel dibiarkan di ruangterbuka dengan waktu yang cukup lama,wortel akanmenjadi lunak.Wortel tersebut akan tampak segar kembali jikadirendam di dalam air.Wortel tersebut akanmenyerap kembali kandungan air yang hilang karenamenguap.Kesimpulan:Wortel tersebut dapat menjadi segar kembali dikarenakan terjadinya proses osmosis ketikawortel direndam dalam air.Pelarut(H20) memiliki konsentrasi yang lebih rendah dibandingkan dengan zat-zat yangterkandung di dalam wortel yang memiliki konsentrasi tinggi.Sehingga,molekul-molekulpelarut(H20) berpindah dari larutan encer ke larutan yang lebih pekat(di dalam wortel)melalui membran semipermeabel. 5. Kenaikan Titik Didih dan Penurunan Titik Beku pada Radiator Coolant* Pada kehidupan sehari-hari manusia sulit lepas dari penggunaan kendaraan bermotor.Rupanya mesin dari kendaraan tersebut juga tidak lepas pula dari fungsi radiator untukmentranformasikan panas mesin ke lingkungan agar kerja

mesin tidak terganggu atau rusa karena ? over heat? atau kelebihan panas. Tapi ? ? biasanya radiator digunakan pada kendaraan yang memiliki kapasitas silinder yang cukup besar dengan memberikan pipa atau saluran padabadan mesin sehingga cairan pendingin dapat melewati dengan baik menggunakan bantuan pompa radiator. Cairan pendingin pada radiator ini mempunyai peran yang sangat penting dalammetransformasikan panas mesin ke lingkungan, agar mesin dapat tetap bekerja pada suhuyang optimal. Air sebenarnya dapat digunakan sebagai cairan pendingin, namun air dengantitik didih 100oC dan titik beku 0oC memerlukan perhatian dan pemeliharaan yang terlalusering, yang lebih berbahaya bila kendaraan atau mesin digunakan didaerah yang beriklimcukup ekstrim baik dingin maupun panas.Untuk mengatasi masalah tersebut dibuatlah cairan pendingin pada radiator yang biasa dikenal dengan nama ? Radiator Coolant? . ? ? Radiator Coolant dibuat dengan mencampurkan Cairan etilen glikol atau 1,2-etanadiol dengan aquadestilata dengan perbandingan tertentutergantung pada kebutuhan dan situasi/iklim dimana kendaraan bermotor atau mesintersebut digunakan. Karena etilen glikol seperti halnya air dapat membentuk ikatan hidrogen,maka etilen glikol dapat bercampur dengan air pada segala perbandingan. Campuran etilenglikol dalam air sangat berperan dalam meningkatkan titik didih. Karena jumlah etilen glikolyang ada dalam larutan akan sangat menurunkan tekanan uap larutan yang terjadi, hal iniselain disebabkan oleh adanya ikatan hidrogen antara molekul air dan molekul etilen glikol,secara kuatitatif molekul etilen glikol akan menghalangi proses penguapan pelarut air,sehingga titik didih larutan akan meningkat. Campuran ini juga dapat digunakan sebagai Cairan anti beku pada kendaraan bermotor yang digunakan di daerah beriklim dingin ataupanas.KesimpulanSifat Koligatif larutan terutama kenaikan titik didih dan penurunan titik beku dapatdimanfaatkan dalam pembuatan Radiator Coolant yang tahan lama dan dapat meningkatkanperfomace mesin kendaraan bermotor. KesimpulanSifat Koligatif larutan terutama kenaikan titik didih dan penurunan titik beku dapatdimanfaatkan dalam pembuatan Radiator Coolant yang tahan lama dan dapat meningkatkanperfomace mesin kendaraan bermotor. Sumber : http://wahyu-apriliyanto.blogspot.com/2011/09/penerapan-sifat-koligatiflarutan-dalam.html Sumber:http://indonesiakutercinta.wordpress.com/2010/08/13/penggunaan-sifatkoligatif-larutan/ http://restomesin.wordpress.com/2009/04/06/dibalik-lembutnyaes-krim/ Sumber : kimia.upi.edu/staf/nurul/web2010/0800012/osmosis.docx Sumber : http://indonesiakutercinta.wordpress.com/2010/08/13/penggunaan-sifatkoligatif larutan/ Sumber : http://funny-mytho.blogspot.com/2010/12/radiator-coolant.html

No Komen : 19 Dwi Satrio :: 29-07-2012 13:49:19

PENERAPAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI Sifat koligatif adalah sifat-sifat fisis larutan yang hanya bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarut, tetapi tidak pada jenisnya. Sifat koligatif larutan meliputi tekanan uap, penurunan titik beku, kenaikan titik didih, dan tekanan osmotik. Sifat koligatif terutama penurunan titik beku dan tekanan osmosis memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa penerapan penurunan titik beku dapat mempertahankan kehidupan selama musim dingin. Penerapan tekanan osmosis ditemukan di alam, dalam bidang kesehatan, dan dalam ilmu biologi. Berikut ini penjelasan mengenai penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari. A. PENERAPAN PENURUNAN TEKANAN UAP Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi. Pada saat berenang di laut mati, kita tidak akan tenggelam karena konsentrasi zat terlarutnya yang sangat tinggi. Hal ini tentu saja, dapat dimanfaatkan sebagai sarana hiburan atau rekreasi bagi manusia. Penerapan prinsip yang sama dengan laut mati dapat kita temui di beberapa tempat wisata di Indonesia yang berupa kolam apung. B. PENERAPAN PENURUNAN TITIK BEKU 1. Membuat Campuran Pendingin Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di bawah 0oC. Cairan pendingin digunakan pada pabrik es, juga digunakan untuk membuat es putar. Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam ke dalam air. Pada pembuatan es putar cairan pendingin dibuat dengan mencampurkan garam dapur dengan kepingan es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu. Pada pencampuran itu, es batu akan mencair sedangkan suhu campuran turun. Sementara itu, campuran bahan pembuat es putar dimasukkan dalam bejana lain yang terbuat dari bahan stainless steel. Bejana ini kemudian dimasukkan ke dalam cairan pendingin, sambil terus-menerus diaduk sehingga campuran membeku. 2. Antibeku pada Radiator Mobil Di daerah beriklim dingin, ke dalam air radiator biasanya ditambahkan etilen glikol. Di daerah beriklim dingin, air radiator mudah membeku. Jika keadaan ini dibiarkan, maka radiator kendaraan akan cepat rusak. Dengan penambahan etilen glikol ke dalam air radiator diharapkan titik beku air dalam radiator menurun, dengan kata lain air tidak mudah membeku. 3. Antibeku dalam Tubuh Hewan Hewan-hewan yang tinggal di daerah beriklim dingin, seperti beruang kutub, memanfaatkan prinsip sifat koligatif larutan penurunan titik beku untuk bertahan hidup. Darah ikan-ikan laut mengandung zat-zat antibeku yang mempu menurunkan titik beku air hingga 0,8oC. Dengan demikian, ikan laut dapat bertahan di musim dingin yang suhunya mencapai 1,9oC karena zat antibeku yang dikandungnya dapat mencegah pembentukan kristal es dalam jaringan dan

selnya. Hewan-hewan lain yang tubuhnya mengandung zat antibeku antara lain serangga , ampibi, dan nematoda. Tubuh serangga mengandung gliserol dan dimetil sulfoksida, ampibi mengandung glukosa dan gliserol darah sedangkan nematoda mengandung gliserol dan trihalose. 4. Antibeku untuk Mencairkan Salju Di daerah yang mempunyai musim salju, setiap hujan salju terjadi, jalanan dipenuhi es salju. Hal ini tentu saja membuat kendaraan sulit untuk melaju. Untuk mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi campuran garam NaCL dan CaCl2. Penaburan garam tersebut dapat mencairkan salju. Semakin banyak garam yang ditaburkan, akan semakin banyak pula salju yang mencair. 5. Menentukan Massa Molekul Relatif (Mr) Pengukuran sifat koligatif larutan dapat digunakan untuk menentukan massa molekul relatif zat terlarut. Hal itu dapat dilakukan karena sifat koligatif bergantung pada konsentrasi zat terlarut. Dengan mengetahui massa zat terlarut (G) serta nilai penurunan titik bekunya, maka massa molekul relatif zat terlarut itu dapat ditentukan. C. PENERAPAN TEKANAN OSMOSIS 1. Mengontrol Bentuk Sel Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis yang sama disebut isotonik. Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah daripada larutan lain disebut hipotonik. Sementara itu, larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih tinggi daripada larutan lain disebut hipertonik. Contoh larutan isotonik adalah cairan infus yang dimasukkan ke dalam darah. Cairan infus harus isotonik dengan cairan intrasel agar tidak terjadi osmosis, baik ke dalam ataupun ke luar sel darah. Dengan demikian, sel-sel darah tidak mengalami kerusakan. 2. Mesin Cuci Darah Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membran semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang. Membran tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam darah. 3. Pengawetan Makanan Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan ditemukan, garam dapur digunakan untuk mengawetkan makanan. Garam dapat membunuh mikroba penyebab makanan busuk yang berada di permukaan makanan. 4. Membasmi Lintah Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal ini karena garam yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang ada dalam tubuh sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya. 5. Penyerapan Air oleh Akar Tanaman Tanaman membutuhkan air dari dalam tanah. Air tersebut diserap oleh tanaman melalui akar. Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga konsentrasinya lebih tinggi daripada air di sekitar tanaman sehingga air dalam tanah dapat diserap oleh tanaman. 6. Desalinasi Air Laut Melalui Osmosis Balik Osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan ke pelarut, atau dari

larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik terjadi jika kepada larutan diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya. Osmosis balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut. Dengan memberi tekanan pada permukaan air laut yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaput yang permeabel untuk air tetapi tidak untuk ion-ion dalam air laut. Tanpa tekanan yang cukup besar, air secara spontan akan merembes dari air murni ke dalam air asin. Penggunaan lain dari osmosis balik yaitu untuk memisahkan zat-zat beracun dalam air limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas.

Sumber: http://indonesiakutercinta.wordpress.com/2010/08/13/penggunaan-sifat-koligatiflarutan/ Justiana, Sandri dan Muchtaridi.2009.Chemistry for Senior High School Year XII.Jakarta:Yudistira. Purba, Michael.2007. Kimia untuk SMA kelas XII Semester 1. Jakarta:Erlangga.

No Komen : 18 windri reza p.p/XII-IA6/35 :: 29-07-2012 13:38:55 Sifat koligatif larutan dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, ilmu pengerahuan, dan industri. Yakni : Membuat Campuran Pendingin Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di bawah 0 derajat Celcius. Cairan pendingin digunakan pada -pabrik Es, juga digunakan untuk membuat es putar.Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam ke dalam air. Pada pembuatan Es Putar, Cairan pendingan dibuat dengan mencampurkan garam dapur dengan kepingan Es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu, Oada pencampuran itu, es batu akan mencair sementara suhu turun . Selanjutnya, campuran bahan pembuat es putar dimasukan ke dalam cairan pendingin, sambil terus-menerusdiaduk sehingga campuran membeku. Antibeku Antibeku adalah zat yang ditambahkan kedalam suatu cairan untuk menurunkan titik bekunya. Antibeku mencegah pembekuan cairan yang digunakan sebagai pendingin, misalnya dalam pesawat terbang dan kendaraan bermotor. Zat anti beku yang ideal adalah zat yang dapat larut dalam cairan pendingin sendiri, mempunyai viskositas dan konduktivitas listrik yang rendah, titik didih tingggi, tidak korosif, dan mempunyai daya hantar panas yang baik. Antibeku yang banyak digunakan dalam kendaraan bermotor berupa etinglikol. Selain menurunkan titik beku, antibeku juga menaikan titik didih, sehingga mengurangi penguapan. Pencairan Salju di Jalan Raya Lapisan salju di jalan raya dapat membuat kendaraan tergelincir atau selip,

sehingga perlu disingkirkan. Lapisan salju tersebut sebagian besar dapat disingkirkan dengan buldoser, namun untuk membersihkana digunakan garam dapur atau urea. Prinsip dasar dari proses ini juga berdasarkan penurunan titik beku. [update] Penentuan Massa Molekul Relatif Pengukuran sifat koligatif dapat digunakan untuk menentukan massa molekul relatif zat terlarut. Hal itu dapat dilakukan karena sifat koligatif bergantung pada konsentrasi zat terlarut (jumlah zat). Contohnya dengan mengetahui massa zat terlarut serta nilai penurunan titik bekunya ., maka massa molekul relatif zat terlarut dapat ditentukan. Membuat cairan Fisiologi Cairan infus dan berbagai cairan fisiologilainya, seperti obat tetes mata, harus isotonik dengan cairan tubuh kita. Oleh karena itu , konsentrasinya perlu disesuaikan. Anda tentu mengetahui bahwa salah satu masalah yang dihadapi korban kecelakaan ditengah laut yang terpaksa harus terapung-apung berharihari yaitu rasa haus. Meminum air laut tidak akan menghilangkan rasa haus, malah sebaliknya akan menambah rasa haus. Hal itu terjadi karena air laut hipertonik terhadap cairan tubuh kita. Akibatnya air laut justru akan menarik air dari jaringan tubuh. Desalinasi Air larut melalui Osmosis balik Telah disebutkan bahwa osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan ke pelarut, atau dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik terjadi jika kepada larutan diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya Osmosis balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut. Dengan memberi tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaput yang permeabel untuk air tetapi tidak untuk ion-ion dalam air. Penggunaan lain dari osmotik balik, yaitu untuk memisahkan zat-zat beracun dalam air limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas. sumber: Purba, michel.2007. Kimia untuk SMA kelas XII. Jakarta : Erlangga

No Komen : 17 Poppy Dyah K./ XII IA 6/ 26 :: 29-07-2012 13:32:13 a.Penurunan Tekanan Uap Jenuh - Pakaian basah menjadi kering ketika dijemur karena air menguap. Meskipun demikian,pakaian basah tidak akan kering jika ditempatkan dalam ruangan tertutup karena ruangan itu akan menjadi jenuh dengan uap air. Pada keadaan jenuh, proses penguapan tetap berlangsung, tetapi pada saat yang sama terjadi pengembunan dengan laju yang sama.Dengan kata lain terdapat kesetimbangan dinamis antara zat cair dengan uap jenuhnya.Tekanan yang ditimbulkan oleh uap jenuh suatu zat disebut tekanan uap zat itu. - Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat

terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi. b. Kenaikan Titik Didih Jika kita memasak air tentu akan mendidih pada suhu 100? C, namun jika kita masukkan garam ke dalamnya terjadi perubahan suhu mendidihnya. Dalam hal ini tentunya akan terjadi penambahan energi tidak hanya untuk meningkatkan suhu air, namun juga untuk meningkatkan suhu garam. Garam juga berguna di daerah bersalju, karena garam bisa mencairkan salju dan es. Itu terjadi karena tercampurnya zat pelarut dan zat terlarut tidak hanya mengubah sifat kimia tetapi juga mengubah sifat fisika.Sifat-sifat ini muncul karena keberadaan partikel-partikel zat terlarut. Kesimpulan:Bercampurnya zat terlarut dengan pelarut tidak hanya memberikan perubahan sifat kimia namun juga perubahan sifat fisika. c. Penurunan titik beku - Membuat Campuran Pendingin Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di bawah 0 derajat Celcius. Cairan pendingin digunakan pada pabrik Es dan juga digunakan untuk membuat es putar. Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam ke dalam air.Pada pembuatan Es Putar, Cairan pendinginan dibuat dengan mencampurkan garam dapur dengan kepingan Es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu. Pada pencampuran itu, es batu akan mencair sementara suhu turun . Selanjutnya,campuran bahan pembuat es putar dimasukan ke dalam cairan pendingin, sambil terus-menerus diaduk sehingga campuran membeku. - Antibeku Antibeku adalah zat yang ditambahkan ke dalam suatu cairan untuk menurunkan titik bekunya. Antibeku mencegah pembekuan cairan yang digunakan sebagai pendingin,misalnya dalam pesawat terbang dan kendaraan bermotor. Zat anti beku yang ideal adalah zat yang dapat larut dalam cairan pendingin sendiri, mempunyai viskositas dan konduktivitas listrik yang rendah, titik didih tingggi, tidak korosif, dan mempunyai daya hantar panas yang baik. Antibeku yang banyak digunakan dalam kendaraan bermotor berupa etinglikol. Selain menurunkan titik beku, antibeku juga menaikan titik didih,sehingga mengurangi penguapan. - Pencairan Salju di Jalan Raya Lapisan salju di jalan raya dapat membuat kendaraan tergelincir atau selip, sehingga perlu disingkirkan. Lapisan salju tersebut sebagian besar dapat disingkirkan dengan buldoser, namun untuk membersihkannya digunakan garam dapur atau urea. Prinsip dasar dari proses ini juga berdasarkan penurunan titik beku. - Penentuan Massa Molekul Relatif Pengukuran sifat koligatif dapat digunakan untuk menentukan massa molekul

relatif zat terlarut. Hal itu dapat dilakukan karena sifat koligatif bergantung pada konsentrasi zat terlarut (jumlah zat).Contohnya dengan mengetahui massa zat terlarut serta nilai penurunan titik bekunya., maka massa molekul relatif zat terlarut dapat ditentukan d. Tekanan Osmosis - Cairan infus Tekanan osmosis cairan infus harus sesuai dengan tekanan osmotik darah. Jika tekanan dalam sel darah merah lebih besar dari tekanan cairan infus (hipertonik), cairan hipertonik akan menarik cairan dan elektrolit dari jaringan dan sel ke dalam pembuluh darah.Sebaliknya, jika tekanan dalam sel darah merah lebih kecil dari tekanan cairan infus(hipotonik), maka cairan hipotonik akan ditarik dari dalam pembuluh darah keluar menuju jaringan di sekitarnya. - Mesin Cuci Darah Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membran semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang. Membran tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam darah. - Desalinasi Air Laut Melalui Osmosis Balik Osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan ke pelarut, atau dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik terjadi jika kepada larutan diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya. Osmosis balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut. Dengan memberi tekanan pada permukaan air laut yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaput yang permeabel untuk air tetapi tidak untuk ion-ion dalam air laut. Tanpa tekanan yang cukup besar, air secara spontan akan merembes dari air murni ke dalam air asin. Penggunaan lain dari osmosis balik yaitu untuk memisahkan zat-zat beracun dalam air limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas.

Sumber: http://indonesiakutercinta.wordpress.com/2010/08/13/penggunaan-sifatkoligatif-larutan/ http://ml.scribd.com/doc/64112029/Penerapan-Sifat-Koligatif-Larutan-DalamKehidupan-Sehari http://wahyu-apriliyanto.blogspot.com/2011/09/penerapan-sifat-koligatif-larutandalam.html http://restomesin.wordpress.com/2009/04/06/dibalik-lembutnya-es-krim/

No Komen : 16 Poppy Dyah K. :: 29-07-2012 08:26:40 a.Penurunan Tekanan Uap Jenuh

- Pakaian basah menjadi kering ketika dijemur karena air menguap. Meskipun demikian,pakaian basah tidak akan kering jika ditempatkan dalam ruangan tertutup karena ruangan itu akan menjadi jenuh dengan uap air. Pada keadaan jenuh, proses penguapan tetap berlangsung, tetapi pada saat yang sama terjadi pengembunan dengan laju yang sama.Dengan kata lain terdapat kesetimbangan dinamis antara zat cair dengan uap jenuhnya.Tekanan yang ditimbulkan oleh uap jenuh suatu zat disebut tekanan uap zat itu. - Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi. b. Kenaikan Titik Didih Jika kita memasak air tentu akan mendidih pada suhu 100C, namun jika kita masukkan garam ke dalamnya terjadi perubahan suhu mendidihnya. Dalam hal ini tentunya akan terjadi penambahan energi tidak hanya untuk meningkatkan suhu air, namun juga untuk meningkatkan suhu garam. Garam juga berguna di daerah bersalju, karena garam bisa mencairkan salju dan es. Itu terjadi karena tercampurnya zat pelarut dan zat terlarut tidak hanya mengubah sifat kimia tetapi juga mengubah sifat fisika.Sifat-sifat ini muncul karena keberadaan partikel-partikel zat terlarut. Kesimpulan:Bercampurnya zat terlarut dengan pelarut tidak hanya memberikan perubahan sifat kimia namun juga perubahan sifat fisika. c. Penurunan titik beku - Membuat Campuran Pendingin Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di bawah 0 derajat Celcius. Cairan pendingin digunakan pada pabrik Es dan juga digunakan untuk membuat es putar. Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam ke dalam air.Pada pembuatan Es Putar, Cairan pendinginan dibuat dengan mencampurkan garam dapur dengan kepingan Es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu. Pada pencampuran itu, es batu akan mencair sementara suhu turun . Selanjutnya,campuran bahan pembuat es putar dimasukan ke dalam cairan pendingin, sambil terus-menerus diaduk sehingga campuran membeku. - Antibeku Antibeku adalah zat yang ditambahkan ke dalam suatu cairan untuk menurunkan titik bekunya. Antibeku mencegah pembekuan cairan yang digunakan sebagai pendingin,misalnya dalam pesawat terbang dan kendaraan bermotor. Zat anti beku yang ideal adalah zat yang dapat larut dalam cairan pendingin sendiri, mempunyai viskositas dan konduktivitas listrik yang rendah, titik didih tingggi, tidak korosif, dan mempunyai daya hantar panas yang baik. Antibeku yang banyak digunakan dalam kendaraan bermotor berupa etinglikol. Selain menurunkan titik beku, antibeku juga menaikan titik didih,sehingga mengurangi penguapan.

- Pencairan Salju di Jalan Raya Lapisan salju di jalan raya dapat membuat kendaraan tergelincir atau selip, sehingga perlu disingkirkan. Lapisan salju tersebut sebagian besar dapat disingkirkan dengan buldoser, namun untuk membersihkannya digunakan garam dapur atau urea. Prinsip dasar dari proses ini juga berdasarkan penurunan titik beku. - Penentuan Massa Molekul Relatif Pengukuran sifat koligatif dapat digunakan untuk menentukan massa molekul relatif zat terlarut. Hal itu dapat dilakukan karena sifat koligatif bergantung pada konsentrasi zat terlarut (jumlah zat).Contohnya dengan mengetahui massa zat terlarut serta nilai penurunan titik bekunya., maka massa molekul relatif zat terlarut dapat ditentukan d. Tekanan Osmosis - Cairan infus Tekanan osmosis cairan infus harus sesuai dengan tekanan osmotik darah. Jika tekanan dalam sel darah merah lebih besar dari tekanan cairan infus (hipertonik), cairan hipertonik akan menarik cairan dan elektrolit dari jaringan dan sel ke dalam pembuluh darah.Sebaliknya, jika tekanan dalam sel darah merah lebih kecil dari tekanan cairan infus(hipotonik), maka cairan hipotonik akan ditarik dari dalam pembuluh darah keluar menuju jaringan di sekitarnya. - Mesin Cuci Darah Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membran semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang. Membran tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam darah. - Desalinasi Air Laut Melalui Osmosis Balik Osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan ke pelarut, atau dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik terjadi jika kepada larutan diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya. Osmosis balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut. Dengan memberi tekanan pada permukaan air laut yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaput yang permeabel untuk air tetapi tidak untuk ion-ion dalam air laut. Tanpa tekanan yang cukup besar, air secara spontan akan merembes dari air murni ke dalam air asin. Penggunaan lain dari osmosis balik yaitu untuk memisahkan zat-zat beracun dalam air limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas.

Sumber: http://indonesiakutercinta.wordpress.com/2010/08/13/penggunaan-sifatkoligatif-larutan/ http://ml.scribd.com/doc/64112029/Penerapan-Sifat-Koligatif-Larutan-DalamKehidupan-Sehari

http://wahyu-apriliyanto.blogspot.com/2011/09/penerapan-sifat-koligatif-larutandalam.html http://restomesin.wordpress.com/2009/04/06/dibalik-lembutnya-es-krim/

No Komen : 15 SUFI INDAH ANGGRAINI/XII IPA 6/NO.32 :: 29-07-2012 06:06:58 PENERAPAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI Sifat koligatif adalah sifat-sifat fisis larutan yang hanya bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarut, tetapi tidak pada jenisnya. Sifat koligatif larutan meliputi tekanan uap, penurunan titik beku, kenaikan titik didih, dan tekanan osmotik. Sifat koligatif terutama penurunan titik beku dan tekanan osmosis memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa penerapan penurunan titik beku dapat mempertahankan kehidupan selama musim dingin. Penerapan tekanan osmosis ditemukan di alam, dalam bidang kesehatan, dan dalam ilmu biologi. Berikut ini penjelasan mengenai penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari. A. PENERAPAN PENURUNAN TEKANAN UAP Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi. Pada saat berenang di laut mati, kita tidak akan tenggelam karena konsentrasi zat terlarutnya yang sangat tinggi. Hal ini tentu saja, dapat dimanfaatkan sebagai sarana hiburan atau rekreasi bagi manusia. Penerapan prinsip yang sama dengan laut mati dapat kita temui di beberapa tempat wisata di Indonesia yang berupa kolam apung. B. PENERAPAN PENURUNAN TITIK BEKU 1. Membuat Campuran Pendingin Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di bawah 0oC. Cairan pendingin digunakan pada pabrik es, juga digunakan untuk membuat es putar. Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam ke dalam air. Pada pembuatan es putar cairan pendingin dibuat dengan mencampurkan garam dapur dengan kepingan es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu. Pada pencampuran itu, es batu akan mencair sedangkan suhu campuran turun. Sementara itu, campuran bahan pembuat es putar dimasukkan dalam bejana lain yang terbuat dari bahan stainless steel. Bejana ini kemudian dimasukkan ke dalam cairan pendingin, sambil terus-menerus diaduk sehingga campuran membeku. 2. Antibeku pada Radiator Mobil Di daerah beriklim dingin, ke dalam air radiator biasanya ditambahkan etilen glikol. Di daerah beriklim dingin, air radiator mudah membeku. Jika keadaan ini dibiarkan, maka radiator kendaraan akan cepat rusak. Dengan penambahan etilen glikol ke dalam air radiator diharapkan titik beku air dalam radiator

menurun, dengan kata lain air tidak mudah membeku. 3. Antibeku dalam Tubuh Hewan Hewan-hewan yang tinggal di daerah beriklim dingin, seperti beruang kutub, memanfaatkan prinsip sifat koligatif larutan penurunan titik beku untuk bertahan hidup. Darah ikan-ikan laut mengandung zat-zat antibeku yang mempu menurunkan titik beku air hingga 0,8oC. Dengan demikian, ikan laut dapat bertahan di musim dingin yang suhunya mencapai 1,9oC karena zat antibeku yang dikandungnya dapat mencegah pembentukan kristal es dalam jaringan dan selnya. Hewan-hewan lain yang tubuhnya mengandung zat antibeku antara lain serangga , ampibi, dan nematoda. Tubuh serangga mengandung gliserol dan dimetil sulfoksida, ampibi mengandung glukosa dan gliserol darah sedangkan nematoda mengandung gliserol dan trihalose. 4. Antibeku untuk Mencairkan Salju Di daerah yang mempunyai musim salju, setiap hujan salju terjadi, jalanan dipenuhi es salju. Hal ini tentu saja membuat kendaraan sulit untuk melaju. Untuk mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi campuran garam NaCL dan CaCl2. Penaburan garam tersebut dapat mencairkan salju. Semakin banyak garam yang ditaburkan, akan semakin banyak pula salju yang mencair. 5. Menentukan Massa Molekul Relatif (Mr) Pengukuran sifat koligatif larutan dapat digunakan untuk menentukan massa molekul relatif zat terlarut. Hal itu dapat dilakukan karena sifat koligatif bergantung pada konsentrasi zat terlarut. Dengan mengetahui massa zat terlarut (G) serta nilai penurunan titik bekunya, maka massa molekul relatif zat terlarut itu dapat ditentukan. C. PENERAPAN TEKANAN OSMOSIS 1. Mengontrol Bentuk Sel Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis yang sama disebut isotonik. Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah daripada larutan lain disebut hipotonik. Sementara itu, larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih tinggi daripada larutan lain disebut hipertonik. Contoh larutan isotonik adalah cairan infus yang dimasukkan ke dalam darah. Cairan infus harus isotonik dengan cairan intrasel agar tidak terjadi osmosis, baik ke dalam ataupun ke luar sel darah. Dengan demikian, sel-sel darah tidak mengalami kerusakan. 2. Mesin Cuci Darah Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membran semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang. Membran tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam darah. 3. Pengawetan Makanan Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan ditemukan, garam dapur digunakan untuk mengawetkan makanan. Garam dapat membunuh mikroba penyebab makanan busuk yang berada di permukaan makanan. 4. Membasmi Lintah Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal ini karena garam

yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang ada dalam tubuh sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya. 5. Penyerapan Air oleh Akar Tanaman Tanaman membutuhkan air dari dalam tanah. Air tersebut diserap oleh tanaman melalui akar. Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga konsentrasinya lebih tinggi daripada air di sekitar tanaman sehingga air dalam tanah dapat diserap oleh tanaman. 6. Desalinasi Air Laut Melalui Osmosis Balik Osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan ke pelarut, atau dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik terjadi jika kepada larutan diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya. Osmosis balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut. Dengan memberi tekanan pada permukaan air laut yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaput yang permeabel untuk air tetapi tidak untuk ion-ion dalam air laut. Tanpa tekanan yang cukup besar, air secara spontan akan merembes dari air murni ke dalam air asin. Penggunaan lain dari osmosis balik yaitu untuk memisahkan zat-zat beracun dalam air limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas. D. PENERAPAN KENAIKAN TITIK BEKU Jika kita memasak air tentu akan mendidih pada suhu 100C, namun jika kita masukkan garam ke dalamnya terjadi perubahan suhu mendidihnya. Dalam hal ini tentunya akan terjadipenambahan energi tidak hanya untuk meningkatkan suhu air, namun juga untukmeningkatkan suhu garam.Garam juga berguna di daerah bersalju, karena garam bisamencairkan salju dan es. Itu terjadi karena tercampurnya zat pelarut dan zat terlarut tidakhanya mengubah sifat kimia tetapi juga mengubah sifat fisika.Sifat-sifat ini muncul karenakeberadaan partikelpartikel zat terlarut.Kesimpulan:Bercampurnya zat terlarut dengan pelarut tidak hanya memberikan perubahan sifat kimia namun juga perubahan sifat fisika

Sumber: http://wahyu-apriliyanto.blogspot.com/2011/09/penerapan-sifat-koligatif-larutandalam.html http://www.scribd.com/doc/64112029/Penerapan-Sifat-Koligatif-Larutan-DalamKehidupan-Sehari http://indonesiakutercinta.wordpress.com/2010/08/13/penggunaan-sifat-koligatiflarutan/ Justiana, Sandri dan Muchtaridi.2009.Chemistry for Senior High School Year XII.Jakarta:Yudistira. Purba, Michael.2007. Kimia untuk SMA kelas XII Semester 1. Jakarta:Erlangga.

No Komen : 14 INA NUR SHOLIKAH :: 28-07-2012 21:35:46

INA NUR SHOLIKAH Xll IPA 6 / 15

PENERAPAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI Sifat koligatif adalah sifat-sifat fisis larutan yang hanya bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarut, tetapi tidak pada jenisnya. Sifat koligatif larutan meliputi tekanan uap, penurunan titik beku, kenaikan titik didih, dan tekanan osmotik. Sifat koligatif terutama penurunan titik beku dan tekanan osmosis memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa penerapan penurunan titik beku dapat mempertahankan kehidupan selama musim dingin. Penerapan tekanan osmosis ditemukan di alam, dalam bidang kesehatan, dan dalam ilmu biologi. Berikut ini penjelasan mengenai penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari. A.PENERAPAN PENURUNAN TEKANAN UAP Pada peristiwa penguapan terjadi perubahan dari zat cair menjadi gas. Jika zat cair dimasukkan ke dalam suatu ruangan tertutup maka zat tersebut akan menguap hingga ruangan tersebut jenuh. Pada keadaan ini proses penguapan tetap berlangsung dan pada saat yang sama juga terjadi proses pengembunan. Laju penguapan sama dengan laju pengembunan. Keadaan ini dikatakan terjadi kesetimbangan dinamis antara zat cair dan uap jenuhnya. Artinya bahwa tidak akan terjadi perubahan lebih lanjut tetapi reaksi atau proses yang terjadi masih terus berlangsung. Tekanan yang disebabkan oleh uap jenuh dinamakan tekanan uap jenuh.Besarnya tekanan uap jenuh dipengaruhi oleh jumlah zat dan suhu. Makin besar tekanan uap suatu cairan, makin mudah molekul-molekul cairan itu berubah menjadi uap.Contohnya: 1.Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi. Pada saat berenang di laut mati, kita tidak akan tenggelam karena konsentrasi zat terlarutnya yang sangat tinggi. Hal ini tentu saja, dapat dimanfaatkan sebagai sarana hiburan atau rekreasi bagi manusia. Penerapan prinsip yang sama dengan laut mati dapat kita temui di beberapa tempat wisata di Indonesia yang berupa kolam apung. 2. Pakaian basah menjadi kering ketika dijemur karena air menguap. Meskipun demikian,pakaian basah tidak akan kering jika ditempatkan dalam ruangan tertutup karena ruangan itu akan menjadi jenuh dengan uap air. Pada keadaan jenuh, proses penguapan tetapberlangsung, tetapi pada saat yang sama terjadi pengembunan dengan laju yang sama.Dengan kata lain terdapat kesetimbangan dinamis antara zat cair dengan uap jenuhnya.Tekanan yang ditimbulkan oleh uap jenuh suatu zat disebut tekanan uap zat itu. B. PENERAPAN PENURUNAN TITIK BEKU

1. Membuat Campuran Pendingin Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di bawah 0oC. Cairan pendingin digunakan pada pabrik es, juga digunakan untuk membuat es putar. Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam ke dalam air. Pada pembuatan es putar cairan pendingin dibuat dengan mencampurkan garam dapur dengan kepingan es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu. Pada pencampuran itu, es batu akan mencair sedangkan suhu campuran turun. Sementara itu, campuran bahan pembuat es putar dimasukkan dalam bejana lain yang terbuat dari bahan stainless steel. Bejana ini kemudian dimasukkan ke dalam cairan pendingin, sambil terus-menerus diaduk sehingga campuran membeku. 2.Antibeku pada Radiator Mobil Di daerah beriklim dingin, ke dalam air radiator biasanya ditambahkan etilen glikol. Di daerah beriklim dingin, air radiator mudah membeku. Jika keadaan ini dibiarkan, maka radiator kendaraan akan cepat rusak. Dengan penambahan etilen glikol ke dalam air radiator diharapkan titik beku air dalam radiator menurun, dengan kata lain air tidak mudah membeku. 3.Antibeku dalam Tubuh Hewan Hewan-hewan yang tinggal di daerah beriklim dingin, seperti beruang kutub, memanfaatkan prinsip sifat koligatif larutan penurunan titik beku untuk bertahan hidup. Darah ikan-ikan laut mengandung zat-zat antibeku yang mempu menurunkan titik beku air hingga 0,8oC. Dengan demikian, ikan laut dapat bertahan di musim dingin yang suhunya mencapai 1,9oC karena zat antibeku yang dikandungnya dapat mencegah pembentukan kristal es dalam jaringan dan selnya. Hewan-hewan lain yang tubuhnya mengandung zat antibeku antara lain serangga , ampibi, dan nematoda. Tubuh serangga mengandung gliserol dan dimetil sulfoksida, ampibi mengandung glukosa dan gliserol darah sedangkan nematoda mengandung gliserol dan trihalose. 4.Antibeku untuk Mencairkan Salju Di daerah yang mempunyai musim salju, setiap hujan salju terjadi, jalanan dipenuhi es salju. Hal ini tentu saja membuat kendaraan sulit untuk melaju. Untuk mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi campuran garam NaCL dan CaCl2. Penaburan garam tersebut dapat mencairkan salju. Semakin banyak garam yang ditaburkan, akan semakin banyak pula salju yang mencair. 5.Air Radiator Penurunan titik beku larutan mendiskripsikan bahwa titik beku suatu pelarut murni akan mengalami penurunan jika kita menambahkan zat terlarut di dalamnya. Sebagai contoh air murni membeku pada suhu 0 C akan tetapi jika kita melarutkan contoh sirup atau gula di dalamnya maka titik bekunya akan menjadi dibawah 0 C. Sebagai contoh larutan garam 10% NaCl akan memiliki titik beku -6 C dan 20% NaCl akan memiliki titik beku -16 C. Dari sinilah kita bisa mengetahui Mengapa Ice Cream Di Freezer Tidak Membeku?

Mengapa Kita Belajar Mengenai Fenomena Penurunan Titik Beku Larutan? Fenomena penurunan titik beku larutan sangat menarik perhatian para ilmuwan karena hal ini bersinggungan langsung dengan kehidupan manusia contohnya, penggunaan etilen glikol sebagai agen ? antibeku? yang dipakai di radiator mobil ? ? sehingga air ini tidak beku saat dipakai di musim dingin. beberapa ikan di daerah artik mampu melepaskan sejumlah senyawa untuk menghindari darahnya beku, atau dengan menggunakan teknik penurunan titik beku kita dapat menentukan massa molar atau menentukan derajat disosiasi suatu zat.

C.PENERAPAN TEKANAN OSMOSIS 1.Mengontrol Bentuk Sel Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis yang sama disebut isotonik. Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah daripada larutan lain disebut hipotonik. Sementara itu, larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih tinggi daripada larutan lain disebut hipertonik. Contoh larutan isotonik adalah cairan infus yang dimasukkan ke dalam darah. Cairan infus harus isotonik dengan cairan intrasel agar tidak terjadi osmosis, baik ke dalam ataupun ke luar sel darah. Dengan demikian, sel-sel darah tidak mengalami kerusakan. 2.Mesin Cuci Darah Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membran semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang. Membran tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam darah. 3.Pengawetan Makanan Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan ditemukan, garam dapur digunakan untuk mengawetkan makanan. Garam dapat membunuh mikroba penyebab makanan busuk yang berada di permukaan makanan. 4.Membasmi Lintah Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal ini karena garam yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang ada dalam tubuh sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya. 5.Penyerapan Air oleh Akar Tanaman Tanaman membutuhkan air dari dalam tanah. Air tersebut diserap oleh tanaman melalui akar. Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga konsentrasinya lebih tinggi daripada air di sekitar tanaman sehingga air dalam tanah dapat diserap oleh tanaman. 6.Desalinasi Air Laut Melalui Osmosis Balik Osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan ke pelarut, atau dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik terjadi jika

kepada larutan diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya.Osmosis balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut. Dengan memberi tekanan pada permukaan air laut yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaput yang permeabel untuk air tetapi tidak untuk ion-ion dalam air laut. Tanpa tekanan yang cukup besar, air secara spontan akan merembes dari air murni ke dalam air asin. Penggunaan lain dari osmosis balik yaitu untuk memisahkan zat-zat beracun dalam air limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas. D.PENERAPAN KENAIKAN TITIK DIDIH 1.Jika kita memasak air tentu akan mendidih pada suhu 100C, namun jika kita masukkan garam ke dalamnya terjadi perubahan suhu mendidihnya. Dalam hal ini tentunya akan terjadipenambahan energi tidak hanya untuk meningkatkan suhu air, namun juga untukmeningkatkan suhu garam.Garam juga berguna di daerah bersalju, karena garam bisamencairkan salju dan es. Itu terjadi karena tercampurnya zat pelarut dan zat terlarut tidakhanya mengubah sifat kimia tetapi juga mengubah sifat fisika.Sifat-sifat ini muncul karena keberadaan partikelpartikel zat terlarut.Kesimpulan:Bercampurnya zat terlarut dengan pelarut tidak hanya memberikan perubahan sifat kimianamun juga perubahan sifat fisika. 2.Penyulingan minyak kayu putih. Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatanatau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehinggamenguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu.Metode ini merupakan termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses inididasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masingmasing komponen akan menguap pada titik didihnya. Model ideal distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton. Sumber : ttp://www.scribd.com/doc/34110945/Distilasi-Atau-Penyulingan-AdalahSuatu-Metode-Pemisahan-Bahan-Kimia-Berdasarkan-Perbedaan-Kecepatan-AtauKemudahan-Menguap http://indonesiakutercinta.wordpress.com/2010/08/13/penggunaan-sifat-koligatiflarutan/ http://indonesiakutercinta.wordpress.com/2010/08/13/penggunaan-sifat-koligatiflarutan/ Justiana, Sandri dan Muchtaridi.2009.Chemistry for Senior High School Year XII.Jakarta:Yudistira. Purba, Michael.2007. Kimia untuk SMA kelas XII Semester 1. Jakarta:Erlangga. http://song2dragon.blogspot.com/2011/08/penerapan-sifat-koligatif-larutan.html http://onetricks.blogspot.com http://reizazulkarnaen.blogspot.com http://renideswantikimia.wordpress.com http://www.scribd.com/doc/64112029/Penerapan-Sifat-Koligatif-Larutan-DalamKehidupan-Sehari :http://indonesiakutercinta.wordpress.com/2010/08/13/penggunaan-sifat-koligatif-

larutan/ http://restomesin.wordpress.com/2009/04/06/dibalik-lembutnya-es-krim/ Leave a Comment

No Komen : 13 SUFI INDAH ANGGRAINI/XII IPA 6/NO.32 :: 28-07-2012 21:25:27 Sifat Koligatif Larutan Kata Kunci: Penurunan Titik Beku, Sifat Koligatif Larutan, Tekanan Osmosis, Tekanan Uap Jenuh, titik didih Ditulis oleh Ratna dkk pada 16-04-2009 Gambaran umum sifat koligatif Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak tergantung pada macamnya zat terlarut tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh banyaknya zat terlarut (konsentrasi zat terlarut). Apabila suatu pelarut ditambah dengan sedikit zat terlarut (Gambar 6.2), maka akan didapat suatu larutan yang mengalami: 1. Penurunan tekanan uap jenuh 2. Kenaikan titik didih 3. Penurunan titik beku 4. Tekanan osmosis Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan dan sifat Larutan itu sendiri. Jumlah partikel dalam larutan non elektrolit tidak sama dengan jumlah partikel dalam larutan elektrolit, walaupun konsentrasi keduanya sama. Hal ini dikarenakan larutan elektrolit terurai menjadi ion-ionnya, sedangkan larutan non elektrolit tidak terurai menjadi ion-ion. Dengan demikian sifat koligatif larutan dibedakan atas sifat koligatif larutan non elektrolit dan sifat koligatif larutan elektrolit. Penurunan Tekanan Uap Jenuh Pada setiap suhu, zat cair selalu mempunyai tekanan tertentu. Tekanan ini adalah tekanan uap jenuhnya pada suhu tertentu. Penambahan suatu zat ke dalam zat cair menyebabkan penurunan tekanan uapnya. Hal ini disebabkan karena zat terlarut itu mengurangi bagian atau fraksi dari pelarut, sehingga kecepatan penguapan berkurang. Gambaran penurunan tekanan uap Menurut Roult : p = po . XB keterangan: p : tekanan uap jenuh larutan po : tekanan uap jenuh pelarut murni XB : fraksi mol pelarut Karena XA + XB = 1, maka persamaan di atas dapat diperluas menjadi : P = Po (1 ? XA) P = Po ? Po . XA Po ? P = Po . XA

Sehingga : ? P = po . XA keterangan: ? P : penuruman tekanan uap jenuh pelarut po : tekanan uap pelarut murni XA : fraksi mol zat terlarut Contoh : Hitunglah penurunan tekanan uap jenuh air, bila 45 gram glukosa (Mr = 180) dilarutkan dalam 90 gram air ! Diketahui tekanan uap jenuh air murni pada 20oC adalah 18 mmHg. Kenaikan Titik Didih Adanya penurunan tekanan uap jenuh mengakibatkan titik didih larutan lebih tinggi dari titik didih pelarut murni. Untuk larutan non elektrolit kenaikan titik didih dinyatakan dengan: ? Tb = m . Kb keterangan: ? Tb = kenaikan titik didih (oC) m = molalitas larutan Kb = tetapan kenaikan titik didihmolal (W menyatakan massa zat terlarut), maka kenaikan titik didih larutan dapat dinayatakan sebagai: Apabila pelarutnya air dan tekanan udara 1 atm, maka titik didih larutan dinyatakan sebagai : Tb = (100 + ? Tb) oC Penurunan Titik Beku Untuk penurunan titik beku persamaannya dinyatakan sebagai: ? Tf = penurunan titik beku m = molalitas larutan Kf = tetapan penurunan titik beku molal W = massa zat terlarut Mr = massa molekul relatif zat terlarut p = massa pelarut Apabila pelarutnya air dan tekanan udara 1 atm, maka titik beku larutannya dinyatakan sebagai: Tf = (O ? ? Tf)oC Tekanan Osmosis Tekanan osmosis adalah tekanan yang diberikan pada larutan yang dapat menghentikan perpindahan molekul-molekul pelarut ke dalam larutan melalui membran semi permeabel (proses osmosis) seperti ditunjukkan pada. Menurut Van? t hoff tekanan osmosis mengikuti hukum gas ideal: PV = nRT Karena tekanan osmosis = ? , maka :

? ? ? = tekanan osmosis (atmosfir) C = konsentrasi larutan (M) R = tetapan gas universal. = 0,082 L.atm/mol K T = suhu mutlak (K) Tekanan osmosis ? ? Larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah dari yang lain disebut larutan Hipotonis. ? ? Larutan yang mempunyai tekanan lebih tinggi dari yang lain disebut larutan Hipertonis. ? ? Larutan yang mempunyai tekanan osmosis sama disebut Isotonis. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa larutan elektrolit di dalam pelarutnya mempunyai kemampuan untuk mengion. Hal ini mengakibatkan larutan elektrolit mempunyai jumlah partikel yang lebih banyak daripada larutan non elektrolit pada konsentrasi yang sama. Contoh : Larutan 0.5 molal glukosa dibandingkan dengan iarutan 0.5 molal garam dapur. ? ? Untuk larutan glukosa dalam air jumlah partikel (konsentrasinya) tetap, yaitu 0.5 molal. ? ? Untuk larutan garam dapur: NaCl(aq) ? Na+(aq) + Cl-(aq) karena terurai menjadi 2 ion, maka konsentrasi partikelnya menjadi 2 kali semula = 1.0 molal. Yang menjadi ukuran langsung dari keadaan (kemampuannya) untuk mengion adalah derajat ionisasi. Besarnya derajat ionisasi ini dinyatakan sebagai : ? ? ? ? = jumlah mol zat yang terionisasi/jumlah mol zat mula-mula Untuk larutan elektrolit kuat, harga derajat ionisasinya mendekati 1, sedangkan untuk elektrolit lemah, harganya berada di antara 0 dan 1 (0 < ? ? < 1). Atas dasar kemampuan ini, maka larutan elektrolit mempunyai pengembangan di dalam perumusan sifat koligatifnya. ? ? Untuk Kenaikan Titik Didih dinyatakan sebagai : n menyatakan jumlah ion dari larutan elektrolitnya. ? ? Untuk Penurunan Titik Beku dinyatakan sebagai : ? ? Untuk Tekanan Osmosis dinyatakan sebagai : ? ? ? = C R T [1+ ? ? (n-1)] Contoh : Hitunglah kenaikan titik didih dan penurunan titik beku dari larutan5.85 gram garam dapur (Mr = 58.5) dalam 250 gram air ! (untuk air, Kb= 0.52 dan Kf= 1.86) Jawab : Larutan garam dapur, Catatan: Jika di dalam soal tidak diberi keterangan mengenai harga derajat ionisasi, tetapi kita mengetahui bahwa larutannya tergolong elektrolit kuat, maka harga derajat ionisasinya dianggap 1. Sumber : http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_x/sifat-

koligatif-larutan/google.com

No Komen : 12 SUFI INDAH ANGGRAINI/XI IPA 6/NO.32 :: 28-07-2012 21:24:00 Sifat Koligatif Larutan Kata Kunci: Penurunan Titik Beku, Sifat Koligatif Larutan, Tekanan Osmosis, Tekanan Uap Jenuh, titik didih Ditulis oleh Ratna dkk pada 16-04-2009 Gambaran umum sifat koligatif Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak tergantung pada macamnya zat terlarut tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh banyaknya zat terlarut (konsentrasi zat terlarut). Apabila suatu pelarut ditambah dengan sedikit zat terlarut (Gambar 6.2), maka akan didapat suatu larutan yang mengalami: 1. Penurunan tekanan uap jenuh 2. Kenaikan titik didih 3. Penurunan titik beku 4. Tekanan osmosis Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan dan sifat Larutan itu sendiri. Jumlah partikel dalam larutan non elektrolit tidak sama dengan jumlah partikel dalam larutan elektrolit, walaupun konsentrasi keduanya sama. Hal ini dikarenakan larutan elektrolit terurai menjadi ion-ionnya, sedangkan larutan non elektrolit tidak terurai menjadi ion-ion. Dengan demikian sifat koligatif larutan dibedakan atas sifat koligatif larutan non elektrolit dan sifat koligatif larutan elektrolit. Penurunan Tekanan Uap Jenuh Pada setiap suhu, zat cair selalu mempunyai tekanan tertentu. Tekanan ini adalah tekanan uap jenuhnya pada suhu tertentu. Penambahan suatu zat ke dalam zat cair menyebabkan penurunan tekanan uapnya. Hal ini disebabkan karena zat terlarut itu mengurangi bagian atau fraksi dari pelarut, sehingga kecepatan penguapan berkurang. Gambaran penurunan tekanan uap Menurut Roult : p = po . XB keterangan: p : tekanan uap jenuh larutan po : tekanan uap jenuh pelarut murni XB : fraksi mol pelarut Karena XA + XB = 1, maka persamaan di atas dapat diperluas menjadi : P = Po (1 XA) P = Po Po . XA Po P = Po . XA Sehingga :

? P = po . XA keterangan: ? P : penuruman tekanan uap jenuh pelarut po : tekanan uap pelarut murni XA : fraksi mol zat terlarut Contoh : Hitunglah penurunan tekanan uap jenuh air, bila 45 gram glukosa (Mr = 180) dilarutkan dalam 90 gram air ! Diketahui tekanan uap jenuh air murni pada 20oC adalah 18 mmHg. Kenaikan Titik Didih Adanya penurunan tekanan uap jenuh mengakibatkan titik didih larutan lebih tinggi dari titik didih pelarut murni. Untuk larutan non elektrolit kenaikan titik didih dinyatakan dengan: ? Tb = m . Kb keterangan: ? Tb = kenaikan titik didih (oC) m = molalitas larutan Kb = tetapan kenaikan titik didihmolal (W menyatakan massa zat terlarut), maka kenaikan titik didih larutan dapat dinayatakan sebagai: Apabila pelarutnya air dan tekanan udara 1 atm, maka titik didih larutan dinyatakan sebagai : Tb = (100 + ? Tb) oC Penurunan Titik Beku Untuk penurunan titik beku persamaannya dinyatakan sebagai: ? Tf = penurunan titik beku m = molalitas larutan Kf = tetapan penurunan titik beku molal W = massa zat terlarut Mr = massa molekul relatif zat terlarut p = massa pelarut Apabila pelarutnya air dan tekanan udara 1 atm, maka titik beku larutannya dinyatakan sebagai: Tf = (O ? Tf)oC Tekanan Osmosis Tekanan osmosis adalah tekanan yang diberikan pada larutan yang dapat menghentikan perpindahan molekul-molekul pelarut ke dalam larutan melalui membran semi permeabel (proses osmosis) seperti ditunjukkan pada. Menurut Vant hoff tekanan osmosis mengikuti hukum gas ideal: PV = nRT Karena tekanan osmosis = ? , maka : ? ? = tekanan osmosis (atmosfir)

C = konsentrasi larutan (M) R = tetapan gas universal. = 0,082 L.atm/mol K T = suhu mutlak (K) Tekanan osmosis Larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah dari yang lain disebut larutan Hipotonis. Larutan yang mempunyai tekanan lebih tinggi dari yang lain disebut larutan Hipertonis. Larutan yang mempunyai tekanan osmosis sama disebut Isotonis. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa larutan elektrolit di dalam pelarutnya mempunyai kemampuan untuk mengion. Hal ini mengakibatkan larutan elektrolit mempunyai jumlah partikel yang lebih banyak daripada larutan non elektrolit pada konsentrasi yang sama. Contoh : Larutan 0.5 molal glukosa dibandingkan dengan iarutan 0.5 molal garam dapur. Untuk larutan glukosa dalam air jumlah partikel (konsentrasinya) tetap, yaitu 0.5 molal. Untuk larutan garam dapur: NaCl(aq) Na+(aq) + Cl-(aq) karena terurai menjadi 2 ion, maka konsentrasi partikelnya menjadi 2 kali semula = 1.0 molal. Yang menjadi ukuran langsung dari keadaan (kemampuannya) untuk mengion adalah derajat ionisasi. Besarnya derajat ionisasi ini dinyatakan sebagai : ? ? = jumlah mol zat yang terionisasi/jumlah mol zat mula-mula Untuk larutan elektrolit kuat, harga derajat ionisasinya mendekati 1, sedangkan untuk elektrolit lemah, harganya berada di antara 0 dan 1 (0 < ? < 1). Atas dasar kemampuan ini, maka larutan elektrolit mempunyai pengembangan di dalam perumusan sifat koligatifnya. Untuk Kenaikan Titik Didih dinyatakan sebagai : n menyatakan jumlah ion dari larutan elektrolitnya. Untuk Penurunan Titik Beku dinyatakan sebagai : Untuk Tekanan Osmosis dinyatakan sebagai : ? ? = C R T [1+ ? (n-1)] Contoh : Hitunglah kenaikan titik didih dan penurunan titik beku dari larutan5.85 gram garam dapur (Mr = 58.5) dalam 250 gram air ! (untuk air, Kb= 0.52 dan Kf= 1.86) Jawab : Larutan garam dapur, Catatan: Jika di dalam soal tidak diberi keterangan mengenai harga derajat ionisasi, tetapi kita mengetahui bahwa larutannya tergolong elektrolit kuat, maka harga derajat ionisasinya dianggap 1. Sumber : http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_x/sifat-

koligatif-larutan/google.com

No Komen : 11 SUFI INDAH ANGGRAINI/NO.32 :: 28-07-2012 21:19:36 Sifat Koligatif Larutan Kata Kunci: Penurunan Titik Beku, Sifat Koligatif Larutan, Tekanan Osmosis, Tekanan Uap Jenuh, titik didih Ditulis oleh Ratna dkk pada 16-04-2009 Gambaran umum sifat koligatif Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak tergantung pada macamnya zat terlarut tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh banyaknya zat terlarut (konsentrasi zat terlarut). Apabila suatu pelarut ditambah dengan sedikit zat terlarut (Gambar 6.2), maka akan didapat suatu larutan yang mengalami: 1. Penurunan tekanan uap jenuh 2. Kenaikan titik didih 3. Penurunan titik beku 4. Tekanan osmosis Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan dan sifat Larutan itu sendiri. Jumlah partikel dalam larutan non elektrolit tidak sama dengan jumlah partikel dalam larutan elektrolit, walaupun konsentrasi keduanya sama. Hal ini dikarenakan larutan elektrolit terurai menjadi ion-ionnya, sedangkan larutan non elektrolit tidak terurai menjadi ion-ion. Dengan demikian sifat koligatif larutan dibedakan atas sifat koligatif larutan non elektrolit dan sifat koligatif larutan elektrolit. Penurunan Tekanan Uap Jenuh Pada setiap suhu, zat cair selalu mempunyai tekanan tertentu. Tekanan ini adalah tekanan uap jenuhnya pada suhu tertentu. Penambahan suatu zat ke dalam zat cair menyebabkan penurunan tekanan uapnya. Hal ini disebabkan karena zat terlarut itu mengurangi bagian atau fraksi dari pelarut, sehingga kecepatan penguapan berkurang. Gambaran penurunan tekanan uap Menurut Roult : p = po . XB keterangan: p : tekanan uap jenuh larutan po : tekanan uap jenuh pelarut murni XB : fraksi mol pelarut Karena XA + XB = 1, maka persamaan di atas dapat diperluas menjadi : P = Po (1 ? XA) ? P = Po ? Po . XA ? Po ? P = Po . XA ? Sehingga :

? = po . XA P keterangan: ? : penuruman tekanan uap jenuh pelarut P po : tekanan uap pelarut murni XA : fraksi mol zat terlarut Contoh : Hitunglah penurunan tekanan uap jenuh air, bila 45 gram glukosa (Mr = 180) dilarutkan dalam 90 gram air ! Diketahui tekanan uap jenuh air murni pada 20oC adalah 18 mmHg. Kenaikan Titik Didih Adanya penurunan tekanan uap jenuh mengakibatkan titik didih larutan lebih tinggi dari titik didih pelarut murni. Untuk larutan non elektrolit kenaikan titik didih dinyatakan dengan: ? = m . Kb Tb keterangan: ? = kenaikan titik didih (oC) Tb m = molalitas larutan Kb = tetapan kenaikan titik didihmolal (W menyatakan massa zat terlarut), maka kenaikan titik didih larutan dapat dinayatakan sebagai: Apabila pelarutnya air dan tekanan udara 1 atm, maka titik didih larutan dinyatakan sebagai : Tb = (100 + ? oC Tb) Penurunan Titik Beku Untuk penurunan titik beku persamaannya dinyatakan sebagai: ? = penurunan titik beku Tf m = molalitas larutan Kf = tetapan penurunan titik beku molal W = massa zat terlarut Mr = massa molekul relatif zat terlarut p = massa pelarut Apabila pelarutnya air dan tekanan udara 1 atm, maka titik beku larutannya dinyatakan sebagai: Tf = (O ? ? ? Tf)oC Tekanan Osmosis Tekanan osmosis adalah tekanan yang diberikan pada larutan yang dapat menghentikan perpindahan molekul-molekul pelarut ke dalam larutan melalui membran semi permeabel (proses osmosis) seperti ditunjukkan pada. Menurut Van? t hoff tekanan osmosis mengikuti hukum gas ideal: ? PV = nRT Karena tekanan osmosis = , maka : ? = tekanan osmosis (atmosfir)

C = konsentrasi larutan (M) R = tetapan gas universal. = 0,082 L.atm/mol K T = suhu mutlak (K) Tekanan osmosis ? Larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah dari yang lain disebut larutan Hipotonis. ? Larutan yang mempunyai tekanan lebih tinggi dari yang lain disebut larutan Hipertonis. ? Larutan yang mempunyai tekanan osmosis sama disebut Isotonis. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa larutan elektrolit di dalam pelarutnya mempunyai kemampuan untuk mengion. Hal ini mengakibatkan larutan elektrolit mempunyai jumlah partikel yang lebih banyak daripada larutan non elektrolit pada konsentrasi yang sama. Contoh : Larutan 0.5 molal glukosa dibandingkan dengan iarutan 0.5 molal garam dapur. ? Untuk larutan glukosa dalam air jumlah partikel (konsentrasinya) tetap, yaitu 0.5 molal. ? Untuk larutan garam dapur: NaCl(aq) ? Na+(aq) + Cl-(aq) karena terurai menjadi ? 2 ion, maka konsentrasi partikelnya menjadi 2 kali semula = 1.0 molal. Yang menjadi ukuran langsung dari keadaan (kemampuannya) untuk mengion adalah derajat ionisasi. Besarnya derajat ionisasi ini dinyatakan sebagai : = jumlah mol zat yang terionisasi/jumlah mol zat mula-mula Untuk larutan elektrolit kuat, harga derajat ionisasinya mendekati 1, sedangkan untuk elektrolit lemah, harganya berada di antara 0 dan 1 (0 < < 1). Atas dasar kemampuan ini, maka larutan elektrolit mempunyai pengembangan di dalam perumusan sifat koligatifnya. ? Untuk Kenaikan Titik Didih dinyatakan sebagai : n menyatakan jumlah ion dari larutan elektrolitnya. ? Untuk Penurunan Titik Beku dinyatakan sebagai : ? Untuk Tekanan Osmosis dinyatakan sebagai : ? = C R T [1+ (n-1)] Contoh : Hitunglah kenaikan titik didih dan penurunan titik beku dari larutan5.85 gram garam dapur (Mr = 58.5) dalam 250 gram air ! (untuk air, Kb= 0.52 dan Kf= 1.86) Jawab : Larutan garam dapur, Catatan: Jika di dalam soal tidak diberi keterangan mengenai harga derajat ionisasi, tetapi kita mengetahui bahwa larutannya tergolong elektrolit kuat, maka harga derajat ionisasinya dianggap 1. Sumber : http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_x/sifatkoligatif-larutan/google.com

No Komen : 10 Ananda Bagus S / XII IPA 6 / no.04 :: 28-07-2012 20:37:59 Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut tetapi hanya bergantung pada konsentrasi pertikel zat terlarutnya. Sifat koligatif larutan terdiri dari dua jenis, yaitu sifat koligatif larutan elektrolit dan sifat koligatif larutan nonelektrolit. Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Sifat_koligatif_larutan A.Penerapan penurunan tekanan uap Molekul - molekul zat cair yang meninggalkan permukaan menyebabkan adanya tekanan uap zat cair. Semakin mudah molekul - molekul zat cair berubah menjadi uap, makin tinggi pula tekanan uapzat cair. Apabila tekanan zat cair tersebut dilarutkan oleh zat terlarut yang tidak menguap, maka partikel - partikel zat terlarut ini akan mengurangi penguapan molekul - molekul zat cair. Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi. Persamaan penurunan tekanan uap dapat ditulis. Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Sifat_koligatif_larutan B.Penerapan titik beku Antibeku untuk Mencairkan Salju di daerah yang mempunyai musim salju, setiap hujan salju terjadi, jalanan dipenuhi es salju. Hal ini tentu saja membuat kendaraan sulit untuk melaju. Untuk mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi campuran garam NaCL dan CaCl2. Penaburan garam tersebut dapat mencairkan salju. Semakin banyak garam yang ditaburkan, akan semakin banyak pula salju yang mencair. Sumber:http://wahyu-apriliyanto.blogspot.com/2011/09/penerapan-sifat-koligatiflarutan-dalam.html C.Penerapan titik didih Penyulingan minyak kayu putih. Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatanatau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehinggamenguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu.Metode ini merupakan termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses inididasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masingmasing komponen akan menguap pada titik didihnya. Model ideal distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton. Sumber : ttp://www.scribd.com/doc/34110945/Distilasi-Atau-Penyulingan-AdalahSuatu-Metode-Pemisahan-Bahan-Kimia-Berdasarkan-Perbedaan-Kecepatan-AtauKemudahan-Menguap

D.Penerapan tekanan osmotik Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal ini karena garam yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang ada dalam tubuh sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya. Sumber : http://wahyu-apriliyanto.blogspot.com/2011/09/penerapan-sifat-koligatiflarutan-dalam.html

No Komen : 9 Hervina Bneazir Ardiyanti / XII IPA-6 / 13 :: 28-07-2012 16:01:00 PENERAPAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI: 1. Penurunan Tekanan Uap a. Menjemur Pakaian basah Penurunan Tekanan Uap Jenuh pada Pakaian basah menjadi kering ketika dijemur karena air menguap. Meskipun demikian, pakaian basah tidak akan kering jika ditempatkan dalam ruangan tertutup karena ruangan ituakan menjadi jenuh dengan uap air. Pada keadaan jenuh, proses penguapan tetap berlangsung, tetapi pada saat yang sama terjadi pengembunan dengan laju yang sama. Dengan kata lain terdapat kesetimbangan dinamis antara zat cair dengan uap jenuhnya.Tekanan yang ditimbulkan oleh uap jenuh suatu zat disebut tekanan uap zat itu. b. Laut mati Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi. Pada saat berenang di laut mati, kita tidak akan tenggelam karena konsentrasi zat terlarutnya yang sangat tinggi. Hal ini tentu saja, dapat dimanfaatkan sebagai sarana hiburan atau rekreasi bagi manusia. Penerapan prinsip yang sama dengan laut mati dapat kita temui di beberapa tempat wisata di Indonesia yang berupa kolam apung. 2. Penurunan Titik Beku a. Pembuatan es krim Perbedaan antara es batu dan es krim adalah es batu sangat padat dan tidak berasa karena es batu hanyalah air yang membeku tanpa tambahan apa-apap sedangkan es krim terasa lembut dan lezat karena berbagai bahan pembuat es krimlah yang membuatnya demikian. Bahan ? bahan tersebut antara lain adalah ? gula, susu, cokelat, mentega, dan garam. Bahan ? bahan tambahan tersebut ? terutama garam dapat menurunkan titik beku air. Sehingga es krim terasa lembut dan tidak membeku meskipun dingin. b. Antibeku pada radiator mobil

Di daerah beriklim dingin, ke dalam air radiator biasanya ditambahkan etilen glikol. Di daerah beriklim dingin, air radiator mudah membeku. Jika keadaan ini dibiarkan, maka radiator kendaraan akan cepat rusak. Dengan penambahan etilen glikol ke dalam air radiator diharapkan titik beku air dalam radiator menurun, dengan kata lain air tidak mudah membeku. c. Antibeku dalam tubuh hewan Hewan-hewan di daerah dingin misalnya daerah kutub utara juga memanfaatkan prinsip koligatif penurunan titik beku untuk bertahan hidup. Darah ikan-ikan laut mengandung zat-zat antibeku yang mampu menurunkan titik beku air hingga 0,8oC , dengan demikian, ikam laut dapat bertahan di musim dingin yang suhunya mencapai 1,90C karena zat antibeku yang dikandungnya dapat mencegah pembentukan kristal es dalam jaringan dan selnya. d. Antibeku untuk mencairkan salju Di daerah yang mempunyai musim salju setiap hujan salju terjadi jalananan akan dipenuhi oleh salju. hal ini tentu sangat membuat kendaraan sulit untuk melaju. Untuk mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi dengan campuran NaCl dan CaCl2. Penaburan garam tersebut dapat mencairkan salju. Semakin banyak garam yang ditaburkan maka semakin banyak pula salju yang mencair. e. Es batu pengawet ikan Nelayan membutuhkan es batu untuk mengawetkan ikan. Agar suhunya lebih rendah maka ditambahkan sejumlah garam pada es batu tersebut. Maka es batu yang dicampur dengan garam akan menjadi lebih dingin sehingga lebih efektif untuk mengawetkan ikan. 3. Kenaikan Titik Didih a. Memasak air Jika kita memasak air tentu akan mendidih pada suhu 100C, namun jika kita masukkan garam ke dalamnya terjadi perubahan suhu mendidihnya. Dalam hal ini tentunya akan terjadi penambahan energi tidak hanya untuk meningkatkan suhu air, namun juga untuk meningkatkan suhu garam. b. Pengolahan minyak bumi Pada pengolahan minyak bumi dengan cara destilasi bertingkat. Dengan perbedaan tingkat didih yg semula hanya minyak bumi bisa menjadi bensin, minyak tanah dll 4. Tekanan Osmotik a. Larutan isotonik Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis yang sama disebut isotonik. Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah daripada larutan lain disebut hipotonik. Sementara itu, larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih tinggi daripada larutan lain disebut hipertonik. Contoh larutan isotonik adalah cairan infus yang dimasukkan ke dalam darah. Cairan infus harus isotonik dengan cairan intrasel agar tidak terjadi osmosis, baik ke dalam ataupun ke luar sel darah. Dengan demikian, sel-sel darah tidak mengalami kerusakan. b. Mesin cuci darah Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi

menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membran semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang. Membran tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam darah. c. Membasmi lintah Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal ini karena garam yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang ada dalam tubuh sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya. d. Penyerapan air oleh akar tanaman Tanaman membutuhkan air dari dalam tanah. Air tersebut diserap oleh tanaman melalui akar. Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga konsentrasinya lebih tinggi daripada air di sekitar tanaman sehingga air dalam tanah dapat diserap oleh tanaman. e. Desalinasi Air Laut Melalui Osmosis Balik Osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan ke pelarut, atau dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik terjadi jika kepada larutan diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya. Osmosis balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut. Dengan memberi tekanan pada permukaan air laut yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaput yang permeabel untuk air tetapi tidak untuk ion-ion dalam air laut. Tanpa tekanan yang cukup besar, air secara spontan akan merembes dari air murni ke dalam air asin. Penggunaan lain dari osmosis balik yaitu untuk memisahkan zat-zat beracun dalam air limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas. f. Pengawet makanan Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan ditemukan, garam dapur digunakan untuk mengawetkan makanan. Garam dapat membunuh mikroba penyebab makanan busuk yang berada di permukaan makanan.

Sumber : 1. file:///H:/Penggunaan%20Sifat%20Koligatif%20Larutan%20%C2%AB %20Indonesiaku%20Tercinta.htm 2. file:///H:/Wahyu%20Apriliyanto%20%20PENERAPAN%20SIFAT%20KOLIGATIF %20LARUTAN%20DALAM%20KEHIDUPAN%20SEHARI-HARI.htm 3. http://books.google.co.id/books? id=CVAt41miD3cC&pg=PT30&lpg=PT30&dq=penerapan+kenaikan+titik+didih+ dalam+kehidupan+sehari-hari&source=bl&ots=1hogkWuD5&sig=fIjevkKkx64yaF5S06VHaGLmrtE&hl=id&sa=X&ei=WZ0TUOiVHsrXr QeNmoHYCg&ved=0CEcQ6AEwAA#v=onepage&q=penerapan%20kenaikan %20titik%20didih%20dalam%20kehidupan%20sehari-hari&f=false 4. http://sma.pustakasekolah.com/sifat-koligatif-larutan.html 5. http://restomesin.wordpress.com/2009/04/06/dibalik-lembutnya-es-krim/ 6. http://indonesiakutercinta.wordpress.com/2010/08/13/penggunaan-sifatkoligatif-larutan/ 7. http://www.scribd.com/doc/64112029/Penerapan-Sifat-Koligatif-Larutan-Dalam-

Kehidupan-Sehari

No Komen : 8 Muzdalifah Mei N/ / XII IA 6 / 22 :: 28-07-2012 13:48:29 Penerapan Sifat Koligatif Larutan dalam Kehidupan Sehari-hari A.Penerapan Penurunan Tekanan Uap 1. Mengapung di Laut yang Berkadar Garam Tinggi Laut yang berkadar garam tinggi adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Jika kita berenang di laut yang berkadar garam tinggi, kita tidak akan tenggelam karena konsentrasi zat terlarutnya yang sangat tinggi. Hal ini dapat dimanfaatkan sebagai sarana hiburan atau rekreasi bagi masyarakat yang sudaha dapat kita temui di Indonesia. B. Penerapan Penurunan Titik Beku 1. Agar Radiator Mobil Tidak Cepat Membeku Di daerah beriklim dingin, air radiator mobil gampang membeku yang dapat membuat mobil cepat rusak. Cara mengatasinya adalah dengan menambahkan etilen glikol ke dalam air radiator, sehingga titik beku air dalam radiator menurun dan air tidak mudah membeku. 2. Untuk Mencairkan Salju Jika salju turun dan memenuhi jalan, hal ini dapat menghambat kelancaran lalu lintas. Agar lalu lintas tetap lancer, jalanan bersalju tersebut ditaburi campuran garam NaCL dan CaCl2. Penaburan garam-garam jenis itu dapat mencairkan salju. Semakin banyak garam yang ditaburkan, akan semakin banyak pula salju yang mencair. Sehingga lalu lintas pun akan kembali lancar C. Penerapan Penurunan Titik Didih 1. Proses Penyulingan Minyak Distilasi atau penyulingan adalah sebuah metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan hingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Metode ini termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. 2. Proses Merebus Air Air memiliki titik didih sebesar 100 . Namun jika kita merebus air dengan menambahkan garam, maka air akan mendidih lebih cepat. Karena garam dapat meningkatkan suhu air.

D. Penerapan Tekanan Osmosis 1. Mesin Cuci Darah Terapi cuci darah menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membran semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang. Membran tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam darah. 2. Membasmi Ular/Lintah Jika kita sedang berkemah di hutan, pasti kita diharuskan untuk menyiapkan garam. Selain untuk bumbu masak, garam dapat membasmi ular ataupun lintah. Hal ini karena garam yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah/ular dapat menyerap air yang ada dalam tubuh sehingga mereka akan kekurangan air dalam tubuhnya.

Sumber: http://indonesiakutercinta.wordpress.com/2010/08/13/penggunaan-sifat-koligatiflarutan/ http://scr.bi/bpiG5V

No Komen : 7 SARI RISANTI :: 28-07-2012 13:48:26 Nama : Sari Risanti Kelas : XII IPA -6 No.Absen :31 APLIKASI PENERAPAN SIFAT KOLIGATIF 1.Penurunan Tekanan Uap Molekul - molekul zat cair yang meninggalkan permukaan menyebabkan adanya tekanan uap zat cair. Semakin mudah molekul - molekul zat cair berubah menjadi uap, makin tinggi pula tekanan uapzat cair. Apabila tekanan zat cair tersebut dilarutkan oleh zat terlarut yang tidak menguap, maka partikel - partikel zat terlarut ini akan mengurangi penguapan molekul - molekul zat cair. (http://id.wikipedia.org/wiki/Sifat_koligatif_larutan) Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi. Pada saat berenang di laut mati, kita tidak akan tenggelam karena konsentrasi zat terlarutnya yang sangat tinggi. Hal ini tentu saja, dapat dimanfaatkan sebagai sarana hiburan atau rekreasi bagi manusia. Penerapan prinsip yang sama dengan laut mati dapat kita temui di beberapa tempat wisata di Indonesia yang berupa kolam apung. (http://wahyu-apriliyanto.blogspot.com/2011/09/penerapan-sifat-koligatif-larutan-

dalam.html)

2. PENURUNAN TITIK BEKU Berikut ini adalah aplikasi : 1. Antibeku dalam tubuh hewan Hewan-hewan yang tinggal di daerah beriklim dingin, seperti beruang kutub memanfaatkan prinsip sifat koligatif larutan penurunan titik beku untuk bertahan hidup. Darah ikan-ikan laut mengandung sejumlah garam dan zat-zat antibeku lainnya yang mampu menurunkan titik beku air hingga 0,8 C. Dengan demikian ikan laut dapat bertahan di musim dingin yang suhunya mencapai 1,9C karena zat antibeku yang dikandungnya dapat mencegah pembentukan Kristal es dalamm jaringan dan selnya. Hewan-hewan lain yang tubuhnya mengandung zat antibeku antara lain serangga dan neatoda. TUbuh serangga mengandung gliserol dan dimetil sulfoksida, sedangkan nematode mengandung gliserol dan trihalose. 2. Antibeku untuk mencairkan salju Di daerah yang mempunyai musim salju, setiap hujan salju terjadi jalanan dipenuhi es salju. Hal ini tentu saja membuat kendaraan sulit untuk berjalan. Untuk mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi campuran garam NaCl dan CaCl2. Penaburan garam tersebut berfungsi untuk mencairkan salju. Semakin banyak garam yang ditaburkan, akan semakin banyak pula salju yang mencair. (Sumber : Muchtaridi, Sandri Justiana. 2007. Kimia 3. Jakarta : Yudhistira) (http://belajardariapapun.blogspot.com/2012/01/aplikasi-sifat-koligatifpenurunan.html) 3. Membuat Campuran Pendingin Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di bawah 0oC. Cairan pendingin digunakan pada pabrik es, juga digunakan untuk membuat es putar. Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam ke dalam air. Pada pembuatan es putar cairan pendingin dibuat dengan mencampurkan garam dapur dengan kepingan es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu. Pada pencampuran itu, es batu akan mencair sedangkan suhu campuran turun. Sementara itu, campuran bahan pembuat es putar dimasukkan dalam bejana lain yang terbuat dari bahan stainless steel. Bejana ini kemudian dimasukkan ke dalam cairan pendingin, sambil terus-menerus diaduk sehingga campuran membeku. 4. Antibeku pada Radiator Mobil Di daerah beriklim dingin, ke dalam air radiator biasanya ditambahkan etilen

glikol. Di daerah beriklim dingin, air radiator mudah membeku. Jika keadaan ini dibiarkan, maka radiator kendaraan akan cepat rusak. Dengan penambahan etilen glikol ke dalam air radiator diharapkan titik beku air dalam radiator menurun, dengan kata lain air tidak mudah membeku. (Sumber: http://indonesiakutercinta.wordpress.com/2010/08/13/penggunaan-sifat-koligatiflarutan/ Justiana, Sandri dan Muchtaridi.2009.Chemistry for Senior High School Year XII.Jakarta:Yudistira. Purba, Michael.2007. Kimia untuk SMA kelas XII Semester 1. Jakarta:Erlangga.)

3. KENAIKAN TITIK DIDIH pada pengolahan minyak bumi dengan cara destilasi bertingkat dengan perbedaan tingkat didih yg semula hanya minyak bumi bisa menjadi bensin, minyak tanah dll . CONTOH LAINNYA ADALAH: Jika ke dalam air yang mendidih pada 100oC dimasukkan gula, C12H22O11, tampak air tidak mendidih lagi, walaupun air tetap dipanaskan di atas api kecil. Termometer menunjukkan suhu larutan 100oC. Apa yang terjadi dengan molekulmolekul air dan gula dalam larutan itu? Mengapa pada suhu yang tetap sama, air tidak mendidih? Molekul-molekul gula tentu menghambat molekul-molekul air yang akan meninggalkan permukaan larutan. Molekul air yang bergerak ke atas menjadi tidak leluasa, terhalang oleh molekul gula. Beberapa saat kemudian, ternyata larutan mendidih. Termometer menunjukkan suhu larutan naik. Waktu yang diperlukan untuk mendidih kembali tidak terlalu lama. Jika sejumlah gula ditambahkan lagi, larutan tidak mendidih lagi. Setelah beberapa saat, mendidih lagi dengan suhu yang lebih tinggi lagi. Kenaikan titik didih makin besar, jika gula ditambahkan terus. Bagaimana hal ini dapat dijelaskan? Karena gerakan molekul-molekul air dihalangi oleh molekul-molekul gula, maka air memerlukan tambahan kalor untuk meningkatkan energi kinetiknya. Oleh sebab itu, larutan gula harus terus dipanaskan. Pada saat larutan mendidih, berarti molekul-molekul air telah berhasil mengatasi hambatan dari molekulmolekul gula. Kenaikan titik didih disebabkan oleh penyerapan kalor oleh molekul-

molekul air untuk meningkatkan energi kinetiknya. Secara otomatis, dengan diserapnya sejumlah kalor oleh air, suhu air naik, berarti suhu larutan naik. Kenaikan suhu larutan dari titik didih air hingga titik didih larutan, dikenal sebagai kenaikan titik didih larutan. Perubahan inilah yang dinyatakan sebagai sifat koligatif larutan. (http://etnarufiati.guru-indonesia.net/artikel_detail-11169.html) Jika suhu air dinaikkan terus, maka tekanan jenuhnyamakin tinggi, dan suatu saat akan sama dengan tekanan udara luar. Pada saat air dikatakan mendidih. Ketika suhu mendekati titik didih, terjadi kecenderungan pembentukan gelembung di dalam air. Gelembung tersebut berisi uap air jenuh. Jika tekanan uap di dalam gelembung lebih kecil daripada tekanan udara luar, maka dengan segera gelembung tersebut pecah dan lenyap. Jika suhu sedemikian rupa sehingga tekanan uap jenuh. dalam gelembung sama atau melebihi tekanan udara luar, maka gelembung tersebut akan bertahan hingga mencapai permukaan air, bahkan, makin mendekati permukaan air, ukuran gelombang makin besar. Hal ini disebabkan makin mendekati permukaan air, tekanan air di sekitar gelembung lebih kecil daripada ketika berada di dasar. Dari deskripsi diatas, jelaslah bahwa titik didik sangat bergantung pada tekanan udara luar. (http://www.pustakasekolah.com/pengaruh-faktor-luar-terhadapperubahan-wujud.html) 4. TEKANAN OSMOTIK a. Mengontrol Bentuk Sel Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis yang sama disebut isotonik. Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah daripada larutan lain disebut hipotonik. Sementara itu, larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih tinggi daripada larutan lain disebut hipertonik. Contoh larutan isotonik adalah cairan infuse yang dimasukkan ke dalam darah. Cairan infuse harus isotonik dengan cairan intrasel agar tidak terjadi osmosis, baik ke dalam ataupun keluar sel darah. Dengan demikian sesl darah tidak mengalami kerusakan. b. Mesin Cuci Darah Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi menggunakan metode dialysis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membrane semipermaebel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang. Membrane tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam darah. c. Pengawetan Makanan Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan ditemukan, garam dapur dipergunakan untuk mengawetkan makanan. Garam dapat membunuh mikroba penyebab makanan busuk yang berada di permukaan makanan. d.Membasmi Lintah Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal ini karena garam

yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang ada dalam tubuh sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya. e.Penyerapan Air oleh Akar Tanaman Tanaman membutuhkan air dari dalam tanah. Air tersebut diserap oleh tanaman melalui akar. Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga konsentrasinya lebih tinggi daripada air di sekitar tanaman sehingga air dalam tanah diserap oleh tanaman. f.Desalinasi Air Laut Melalui Osmosis Balik Osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan ke pelarut atau dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik terjadi jika kepada larutan diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya. Osmotik balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut. Dengan memberi tekanan pada permukaan air laut yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaput yang permaebel untuk air tetapi tidak untuk ion-ion dalam air laut. Tanpa tekanan yang cukup besar, air secara spontan akan merembes dari air murni kedalam air asin. Penggunaan lain dari osmosis balik yaitu untuk memisahkan zat-zat beracun dalam air limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas. (http://dephya.blogspot.com/2012/07/sifat-koligatif-larutan.html)

No Komen : 6 Fila Aseni / kelas XII-IA5 / No. 12 :: 28-07-2012 13:30:21 A. PENERAPAN PENURUNAN TEKANAN UAP Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi. Pada saat berenang di laut mati, kita tidak akan tenggelam karena konsentrasi zat terlarutnya yang sangat tinggi. Hal ini tentu saja, dapat dimanfaatkan sebagai sarana hiburan atau rekreasi bagi manusia. Penerapan prinsip yang sama dengan laut mati dapat kita temui di beberapa tempat wisata di Indonesia yang berupa kolam apung. B. PENERAPAN PENURUNAN TITIK BEKU - Membuat campuran pendingin Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di bawah 0oC. Cairan pendingin digunakan pada pabrik es, juga digunakan untuk membuat es putar. Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam ke dalam air. Pada pembuatan es putar cairan pendingin dibuat dengan mencampurkan garam dapur dengan kepingan es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu. Pada pencampuran itu, es batu akan mencair sedangkan suhu campuran turun. Sementara itu, campuran bahan pembuat es putar dimasukkan dalam bejana lain

yang terbuat dari bahan stainless steel. Bejana ini kemudian dimasukkan ke dalam cairan pendingin, sambil terus-menerus diaduk sehingga campuran membeku. C. PENERAPAN TITIK DIDIH - Penyulingan minyak kayu putih Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatanatau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehinggamenguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu.Metode ini merupakan termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses inididasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Model ideal distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton. D. PENERAPAN TEKANAN OSMOSIS - Pengawetan makanan Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan ditemukan, garam dapur digunakan untuk mengawetkan makanan. Garam dapat membunuh mikroba penyebab makanan busuk yang berada di permukaan makanan. SUMBER : http://wahyu-apriliyanto.blogspot.com/2011/09/penerapan-sifat-koligatif-larutandalam.html http://www.scribd.com/doc/34110945/Distilasi-Atau-Penyulingan-Adalah-SuatuMetode-Pemisahan-Bahan-Kimia-Berdasarkan-Perbedaan-Kecepatan-AtauKemudahan-Menguap

No Komen : 5 Dea Elvina Damitri / kelas XII-IA5 / No. 07 :: 28-07-2012 13:20:15 A. PENERAPAN PENURUNAN TEKENAN UAP Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi. Pada saat berenang di laut mati, kita tidak akan tenggelam karena konsentrasi zat terlarutnya yang sangat tinggi. Hal ini tentu saja, dapat dimanfaatkan sebagai sarana hiburan atau rekreasi bagi manusia. Penerapan prinsip yang sama dengan laut mati dapat kita temui di beberapa tempat wisata di Indonesia yang berupa kolam apung. B. PENERAPAN PENURUNAN TITIK BEKU - Antibeku dalam tubuh hewan Hewan-hewan yang tinggal di daerah beriklim dingin, seperti beruang kutub,

memanfaatkan prinsip sifat koligatif larutan penurunan titik beku untuk bertahan hidup. Darah ikan-ikan laut mengandung zat-zat antibeku yang mempu menurunkan titik beku air hingga 0,8oC. Dengan demikian, ikan laut dapat bertahan di musim dingin yang suhunya mencapai 1,9oC karena zat antibeku yang dikandungnya dapat mencegah pembentukan kristal es dalam jaringan dan selnya. Hewan-hewan lain yang tubuhnya mengandung zat antibeku antara lain serangga , ampibi, dan nematoda. Tubuh serangga mengandung gliserol dan dimetil sulfoksida, ampibi mengandung glukosa dan gliserol darah sedangkan nematoda mengandung gliserol dan trihalose. C. PENERAPAN TITIK DIDIH - Penyulingan minyak kayu putih Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatanatau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehinggamenguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu.Metode ini merupakan termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses inididasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Model ideal distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton D. PENERAPAN TEKANAN OSMOSIS -Mesin cuci darah Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membran semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang. Membran tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam darah. SUMBER : http://wahyu-apriliyanto.blogspot.com/2011/09/penerapan-sifat-koligatif-larutandalam.html http://www.scribd.com/doc/34110945/Distilasi-Atau-Penyulingan-Adalah-SuatuMetode-Pemisahan-Bahan-Kimia-Berdasarkan-Perbedaan-Kecepatan-AtauKemudahan-Menguap

No Komen : 4 Ika Puspitasari / XII IPA 6 / 14 :: 28-07-2012 13:12:44 PENERAPAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI Sifat koligatif adalah sifat-sifat fisis larutan yang hanya bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarut, tetapi tidak pada jenisnya. Sifat koligatif larutan meliputi tekanan uap, penurunan titik beku, kenaikan titik didih, dan tekanan osmotik.

A.PENERAPAN PENURUNAN TEKANAN UAP Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi. http://wahyu-apriliyanto.blogspot.com/2011/09/penerapan-sifat-koligatif-larutandalam.html B.PENERAPAN PENURUNAN TITIK BEKU Antibeku pada Radiator Mobil Di daerah beriklim dingin, ke dalam air radiator biasanya ditambahkan etilen glikol. Di daerah beriklim dingin, air radiator mudah membeku. Jika keadaan ini dibiarkan, maka radiator kendaraan akan cepat rusak. Dengan penambahan etilen glikol ke dalam air radiator diharapkan titik beku air dalam radiator menurun, dengan kata lain air tidak mudah membeku. http://wahyu-apriliyanto.blogspot.com/2011/09/penerapan-sifat-koligatif-larutandalam.html C.PENERAPAN TEKANAN OSMOSIS Pengawetan Makanan Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan ditemukan, garam dapur digunakan untuk mengawetkan makanan. Garam dapat membunuh mikroba penyebab makanan busuk yang berada di permukaan makanan. http://wahyu-apriliyanto.blogspot.com/2011/09/penerapan-sifat-koligatif-larutandalam.html D.PENERAPAN TITIK DIDIH Jika kita memasak air tentu akan mendidih pada suhu 100C, namun jika kita masukkan garamke dalamnya terjadi perubahan suhu mendidihnya. Dalam hal ini tentunya akan terjadipenambahan energi tidak hanya untuk meningkatkan suhu air, namun juga untukmeningkatkan suhu garam.Garam juga berguna di daerah bersalju, karena garam bisamencairkan salju dan es. Itu terjadi karena tercampurnya zat pelarut dan zat terlarut tidakhanya mengubah sifat kimia tetapi juga mengubah sifat fisika.Sifat-sifat ini muncul karenakeberadaan partikelpartikel zat terlarut http://ml.scribd.com/doc/64112029/Penerapan-Sifat-Koligatif-Larutan-DalamKehidupan-Sehari

No Komen : 3 Avintya Padma Chintara Tonaya / XII IPA 6 / no.5 :: 28-07-2012 11:28:36 A. Penerapan Penurunan Tekanan Uap Pakaian basah menjadi kering ketika dijemur karena air menguap. Meskipun demikian,pakaian basah tidak akan kering jika ditempatkan dalam ruangan tertutup karena ruangan itu akan menjadi jenuh dengan uap air. Pada keadaan jenuh, proses penguapan tetap berlangsung, tetapi pada saat yang sama terjadi

pengembunan dengan laju yang sama.Dengan kata lain terdapat kesetimbangan dinamis antara zat cair dengan uap jenuhnya. http://ml.scribd.com/doc/64112029/Penerapan-Sifat-Koligatif-Larutan-DalamKehidupan-Sehari B. Penerapan Penurunan Titik Beku Antibeku untuk Mencairkan Salju Di daerah yang mempunyai musim salju, setiap hujan salju terjadi, jalanan dipenuhi es salju. Hal ini tentu saja membuat kendaraan sulit untuk melaju. Untuk mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi campuran garam NaCL dan CaCl2. Penaburan garam tersebut dapat mencairkan salju. Semakin banyak garam yang ditaburkan, akan semakin banyak pula salju yang mencair. http://dephya.blogspot.com/2012/07/sifat-koligatif-larutan.html C. Penerapan Titik Didih Air tentu akan mendidih pada suhu 100C, namun jika kita masukkan garam ke dalamnya terjadi perubahan suhu mendidihnya. Dalam hal ini tentunya akan terjadipenambahan energi tidak hanya untuk meningkatkan suhu air, namun juga untukmeningkatkan suhu garam.Garam juga berguna di daerah bersalju, karena garam bisamencairkan salju dan es. Itu terjadi karena tercampurnya zat pelarut dan zat terlarut tidakhanya mengubah sifat kimia tetapi juga mengubah sifat fisika.Sifat-sifat ini muncul karenakeberadaan partikel-partikel zat terlarut http://ml.scribd.com/doc/64112029/Penerapan-Sifat-Koligatif-Larutan-DalamKehidupan-Sehari D. Penerapan Tekakanan Osmosis Membasmi Lintah Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal ini karena garam yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang ada dalam tubuh sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya. http://dephya.blogspot.com/2012/07/sifat-koligatif-larutan.html

No Komen : 2 KHARISMA / XII-IA5 / no.19 :: 28-07-2012 10:49:14 PENERAPAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI A. PENERAPAN PENURUNAN TEKANAN UAP Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi. Pada saat berenang di laut mati, kita tidak akan tenggelam karena konsentrasi zat terlarutnya yang sangat tinggi. Hal ini tentu saja, dapat dimanfaatkan sebagai sarana hiburan atau rekreasi bagi manusia. Penerapan prinsip yang sama dengan laut mati dapat kita temui di beberapa tempat wisata di Indonesia yang berupa kolam apung.

B. PENERAPAN PENURUNAN TITIK BEKU 1. Membuat Campuran Pendingin Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di bawah 0oC. Cairan pendingin digunakan pada pabrik es, juga digunakan untuk membuat es putar. Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam ke dalam air. Pada pembuatan es putar cairan pendingin dibuat dengan mencampurkan garam dapur dengan kepingan es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu. Pada pencampuran itu, es batu akan mencair sedangkan suhu campuran turun. Sementara itu, campuran bahan pembuat es putar dimasukkan dalam bejana lain yang terbuat dari bahan stainless steel. Bejana ini kemudian dimasukkan ke dalam cairan pendingin, sambil terus-menerus diaduk sehingga campuran membeku. 2. Antibeku pada Radiator Mobil Di daerah beriklim dingin, ke dalam air radiator biasanya ditambahkan etilen glikol. Di daerah beriklim dingin, air radiator mudah membeku. Jika keadaan ini dibiarkan, maka radiator kendaraan akan cepat rusak. Dengan penambahan etilen glikol ke dalam air radiator diharapkan titik beku air dalam radiator menurun, dengan kata lain air tidak mudah membeku. 3. Antibeku dalam Tubuh Hewan Hewan-hewan yang tinggal di daerah beriklim dingin, seperti beruang kutub, memanfaatkan prinsip sifat koligatif larutan penurunan titik beku untuk bertahan hidup. Darah ikan-ikan laut mengandung zat-zat antibeku yang mempu menurunkan titik beku air hingga 0,8oC. Dengan demikian, ikan laut dapat bertahan di musim dingin yang suhunya mencapai 1,9oC karena zat antibeku yang dikandungnya dapat mencegah pembentukan kristal es dalam jaringan dan selnya. Hewan-hewan lain yang tubuhnya mengandung zat antibeku antara lain serangga , ampibi, dan nematoda. Tubuh serangga mengandung gliserol dan dimetil sulfoksida, ampibi mengandung glukosa dan gliserol darah sedangkan nematoda mengandung gliserol dan trihalose. 4. Antibeku untuk Mencairkan Salju Di daerah yang mempunyai musim salju, setiap hujan salju terjadi, jalanan dipenuhi es salju. Hal ini tentu saja membuat kendaraan sulit untuk melaju. Untuk mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi campuran garam NaCL dan CaCl2. Penaburan garam tersebut dapat mencairkan salju. Semakin banyak garam yang ditaburkan, akan semakin banyak pula salju yang mencair. 5. Menentukan Massa Molekul Relatif (Mr) Pengukuran sifat koligatif larutan dapat digunakan untuk menentukan massa molekul relatif zat terlarut. Hal itu dapat dilakukan karena sifat koligatif bergantung pada konsentrasi zat terlarut. Dengan mengetahui massa zat terlarut (G) serta nilai penurunan titik bekunya, maka massa molekul relatif zat terlarut itu dapat ditentukan.

C. PENERAPAN KENAIKAN TITIK DIDIH Jika kita memasak air tentu akan mendidih pada suhu 100C, namun jika kita masukkan garamke dalamnya terjadi perubahan suhu mendidihnya. Dalam hal ini tentunya akan terjadipenambahan energi tidak hanya untuk meningkatkan suhu air, namun juga untukmeningkatkan suhu garam.Garam juga berguna di daerah bersalju, karena garam bisamencairkan salju dan es. Itu terjadi karena tercampurnya zat pelarut dan zat terlarut tidakhanya mengubah sifat kimia tetapi juga mengubah sifat fisika.Sifat-sifat ini muncul karenakeberadaan partikelpartikel zat terlarut

D. PENERAPAN TEKANAN OSMOSIS 1. Mengontrol Bentuk Sel Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis yang sama disebut isotonik. Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah daripada larutan lain disebut hipotonik. Sementara itu, larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih tinggi daripada larutan lain disebut hipertonik. Contoh larutan isotonik adalah cairan infus yang dimasukkan ke dalam darah. Cairan infus harus isotonik dengan cairan intrasel agar tidak terjadi osmosis, baik ke dalam ataupun ke luar sel darah. Dengan demikian, sel-sel darah tidak mengalami kerusakan. 2. Mesin Cuci Darah Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membran semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang. Membran tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam darah. 3. Membasmi Lintah Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal ini karena garam yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang ada dalam tubuh sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya. 4. Penyerapan Air oleh Akar Tanaman Tanaman membutuhkan air dari dalam tanah. Air tersebut diserap oleh tanaman melalui akar. Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga konsentrasinya lebih tinggi daripada air di sekitar tanaman sehingga air dalam tanah dapat diserap oleh tanaman.

SUMBER : http://indonesiakutercinta.wordpress.com/2010/08/13/penggunaan-sifat-koligatiflarutan/Justiana, Sandri dan Muchtaridi.2009.Chemistry for Senior High School Year XII.Jakarta:Yudistira. Purba, Michael.2007. Kimia untuk SMA kelas XII Semester 1. Jakarta:Erlangga. http://wahyu-apriliyanto.blogspot.com/2011/09/penerapan-sifat-koligatif-larutandalam.html

http://www.scribd.com/doc/64112029/Penerapan-Sifat-Koligatif-Larutan-DalamKehidupan-Sehari

No Komen : 1 Laela Purwaningtyas / XII IPA 6 / no.17 :: 28-07-2012 10:45:18 A. PENERAPAN PENURUNAN TEKANAN UAP Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi. http://dephya.blogspot.com/2012/07/sifat-koligatif-larutan.html B. PENERAPAN PENURUNAN TITIK BEKU Antibeku pada Radiator Mobil Di daerah beriklim dingin, ke dalam air radiator biasanya ditambahkan etilen glikol. Di daerah beriklim dingin, air radiator mudah membeku. Jika keadaan ini dibiarkan, maka radiator kendaraan akan cepat rusak. Dengan penambahan etilen glikol ke dalam air radiator diharapkan titik beku air dalam radiator menurun, dengan kata lain air tidak mudah membeku. http://dephya.blogspot.com/2012/07/sifat-koligatif-larutan.html C. PENERAPAN TITIK DIDIH Jika kita memasak air tentu akan mendidih pada suhu 100C, namun jika kita masukkan garamke dalamnya terjadi perubahan suhu mendidihnya. Dalam hal ini tentunya akan terjadi penambahan energi tidak hanya untuk meningkatkan suhu air, namun juga untuk meningkatkan suhu garam.Garam juga berguna di daerah bersalju, karena garam bisa mencairkan salju dan es. Itu terjadi karena tercampurnya zat pelarut dan zat terlarut tidak hanya mengubah sifat kimia tetapi juga mengubah sifat fisika.Sifat-sifat ini muncul karenakeberadaan partikelpartikel zat terlarut http://ml.scribd.com/doc/64112029/Penerapan-Sifat-Koligatif-Larutan-DalamKehidupan-Sehari D. PENERAPAN TEKANAN OSMOSIS Pengawetan Makanan Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan ditemukan, garam dapur digunakan untuk mengawetkan makanan. Garam dapat membunuh mikroba penyebab makanan busuk yang berada di permukaan makanan. http://dephya.blogspot.com/2012/07/sifat-koligatif-larutan.html

Nama E-mail

: :

Web

Koment : ar Masukkan kode pada gambar

[Emoticon]

Pengumuman

[LENGKAP]

Artikel Popular

Tugas Individu : Kimia Kelas X8 dan X9 Tugas - 27-07-2011 14:44:04 (85) TUGAS KELAS XI-IPA 8 : STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR Tugas - 24-07-2011 19:07:09 (74) Tugas Kimia Kelas XII-IPA 5 dan XII-IPA 6 Tugas - 28-07-2012 05:32:30 (63) Remidi UH TERMOKIMIA Remidi - 16-12-2011 03:55:26 (41) TUGAS KELAS XI-IA8 Tugas - 22-02-2012 16:36:35 (38)

Komentar Terbaru

Tugas Kimia Kelas XII-IPA 5 dan XII-IPA 6 Lintang Inggrihaning Putri - 03-08-2012 20:49:02 Tugas Kimia Kelas XII-IPA 5 dan XII-IPA 6 Tri Cahya N/ XII-IA6/34 - 02-08-2012 22:42:12 Tugas Kimia Kelas XII-IPA 5 dan XII-IPA 6 Faiz Rahman R,/ XII-IA5/11 - 02-08-2012 21:08:09 Tugas Kimia Kelas XII-IPA 5 dan XII-IPA 6 Dinda Rizky R / XII IPA5 / 10 - 01-08-2012 20:54:08 Tugas Kimia Kelas XII-IPA 5 dan XII-IPA 6 Ilham Rizky Darmawan / XII IPA 5 / No. 17 - 01-08-2012 20:33:12

Artikel Terbaru

Soal - Jawab Konsentrasi(Molar, molal, %massa, fraksi mol) Pembahasan Soalsoal - 28-07-2012 05:34:48 Tugas Kimia Kelas XII-IPA 5 dan XII-IPA 6 Tugas - 28-07-2012 05:32:30 Latihan UAS Kimia Semester 2 Kelas XI Soal - 07-06-2012 15:48:37 SOAL pH LARUTAN ASAM DAN BASA KELAS XI Soal - 07-06-2012 15:42:20 Ppt Grafik Titrasi Asam Basa Ppt - 23-05-2012 21:48:54

Jam

Buku Tamu

<a href="http://www.shoutmix.com/?utamisyukur">View shoutbox</a> ShoutMix chat widget

live traffic feed

Home | Profil | Pengumuman Copyright 2011 Unair | Designed by Free CSS Templates

Anda mungkin juga menyukai