Anda di halaman 1dari 9

Aplikasi Wisata Kota Bandung Menggunakan Metode Location-Based Services (LBS) pada Android

Akbar Nuzul Putra1,Toufan D. Tambunan, S.T.2, Kurniawan Nur Ramadhan, S.T.3 1,2,3 Program Studi Manajemen Informatika Politeknik Telkom Bandung 1 babar.area@gmail.com, 2topan.tambunan@gmail.com, 3 andiess2006@yahoo.co.id Abstrak Aplikasi mobile Wisata Kota Bandung (selanjutnya disebut: TOURISMO) adalah aplikasi yang digunakan untuk memberikan informasi kepada pengguna tentang info lokasi-lokasi wisata (di Bandung, Jawa Barat, Indonesia) beserta rute jalannya. Aplikasi ini merupakan aplikasi mobile berbasis teknologi Location Based Service (LBS) yang dibangun di atas platform Android, dengan menggunakan IDE Eclipse dan Google API dalam pengembangannya. Dalam pencarian posisi pengguna, aplikasi ini memanfaatkan Global Positioning System (GPS) yang telah terintegrasi dengan handset. Map dan Driving Route merupakan fasilitas utama yang diterapkan dengan bantuan Google Maps API. Database info lokasi di Bandung diambil menggunakan data sekunder dimana data diambil dari berbagai sumber. Data yang tersimpan yaitu lokasi wisata sejarah dan wisata taman. Kata kunci: Mobile, Android, GPS (Global Positioning System), Map, Driving Route, Google Maps API, LBS (Location Based Service) Abstract Bandung City Tour mobile applications (hereinafter: TOURISMO) is an application used to provide information to users about the tourist sites info (at Bandung, West Java, Indonesia) route along the way. This application is a mobile application technology based Location Based Service (LBS) are built on the Android platform, using the Eclipse IDE and the Google API in its development. In search of the user's position, the application makes use of Global Positioning System (GPS) which has been integrated with the handset. Route Map and Driving is a major facility that is applied with the help of Google Maps API. Database info location in Bandung is taken to use secondary data where the data is taken from various sources. Data stored on the historical tourist sites and tourist parks. Keyword: Mobile, Android, GPS (Global Positioning System), Map, Driving Route, Google Maps API, LBS (Location Based Service) Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bandung yang merupakan ibukota Jawa Barat ialah kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Julukannya sebagai kota Paris Van Java (Paris dari Jawa) menyebabkan banyak orang dari berbagai penjuru baik itu dari Indonesia maupun dunia datang untuk melihat langsung keanekaragaman segala obyek wisata di kota yang juga dijuluki Kota Kembang ini. Tak sedikit pula para orang tua yang mensekolahkan anak-anaknya di Bandung, karena Bandung juga terkenal dengan universitas-universitasnya yang memiliki kualitas lebih dibandingkan kota-kota lainnya.
1.

Informasi merupakan kebutuhan utama bagi sebagian besar manusia. Dengan menggunakan perangkat bergerak (mobile device), informasi bisa didapatkan dimanapun berada dalam waktu singkat. Di antaranya yaitu informasi tentang lokasi wisata. Lokasi wisata merupakan tempat tujuan sebagian besar orang untuk mengisi waktu liburan. Namun sering kali para wisatawan kesulitan dalam menemukan lokasi wisata yang ada, khususnya di kota Bandung. Sehingga banyak lokasi wisata sepi dari pengunjung karena tidak diketahui oleh wisatawan. Tentu saja ini berakibat pada perkembangan lokasi wisata tersebut. Ditambah lagi dengan kondisi lalu-lintas di kota Bandung yang relatif padat. Tentu saja akan menghabiskan banyak waktu untuk menuju lokasi wisata yang akan dituju. Sehingga waktu akan terbuang sia-sia selama diperjalanan. Berdasarkan beberapa masalah di atas, maka untuk membantu wisatawan dalam menemukan lokasi wisata di kota Bandung, dibangunlah sebuah

Seiring dengan teknologi yang terus berkembang seakan tidak ada titik akhir, hal itu menjadi sebuah peluang bagi para pengembang Information Technology (IT). Apalagi saat ini teknologi handphone berkembang sangat signifikan. Sebagian besar orang telah bergantung pada mobile device untuk memperoleh informasi.

aplikasi wisata. Aplikasi ini nantinya dapat memberikan informasi tentang lokasi wisata, seperti: deskripsi singkat, alamat dan fasilitas yang tersedia di lokasi wisata tersebut. Tidak hanya itu, aplikasi wisata juga dapat menampilkan peta yang dapat membantu wisatawan dalam menemukan rute terdekat menuju lokasi wisata yang akan dituju melalui Google Maps APIs. 1.2 Rumusan Masalah Masalah-masalah pada proyek akhir ini dapat dirumuskan menjadi: a. Bagaimana membuat aplikasi mobile dengan menggunakan teknologi Location Based Service (LBS) di platform Android? b. Bagaimana membuat aplikasi yang dapat menampilkan peta dan rute perjalanan menuju lokasi wisata di kota Bandung? c. Bagaimana membuat media penyimpan database konten informasi lokasi wisata kota Bandung yang dapat diakses oleh user melalui mobile device Android dan dapat diupdate oleh admin melalui web? 1.3 Tujuan Tujuan dari pembuatan proyek akhir ini adalah: a. Membuat aplikasi mobile dengan menggunakan teknologi Location Based Service (LBS) di platform Android. b. Membuat sistem untuk mengambil data objek lokasi wisata di kota Bandung berdasarkan koordinat posisi mobile device yang didapatkan dari GPS, dan peta yang didapatkan dengan menggunakan Google Maps API, serta dapat menentukan petunjuk arah jalan (rute) dengan menggunakan Google Maps Direction. c. Membuat media penyimpan database konten informasi lokasi wisata kota Bandung yang dapat diakses oleh user melalui mobile device Android dan dapat diupdate oleh admin melalui web. 1.4 Batasan Masalah Agar pembahasan masalah tetap berada dalam batasan yang diinginkan dan tidak menyimpang terlalu jauh melewati batas yang akan dibahas dari permasalahan sebenarnya, maka diperlukan sebuah pembatasan dengan ruang lingkiup antara lain: a. Aplikasi dibuat di atas platform Android sehingga hanya dapat dijalankan pada mobile device yang menggunakan platform Android. b. Proyek Akhir ini tidak membahas keamanan database dan keamanan jaringan yang digunakan untuk kebutuhan aplikasi. c. Penyimpanan data informasi lokasi wisata menggunakan MySQL. d. Aplikasi ini hanya menampilkan sebagian data/sampel dari lokasi wisata yang termasuk dalam kategori Wisata Sejarah dan Wisata Taman.

e.

Data lokasi-lokasi yang digunakan merupakan data sekunder, yaitu data yang diambil melalui berbagai sumber seperti internet, majalah, dsb.

2. Tinjauan Pustaka 2.1. Android Android adalah sistem operasi mobile menggunakan versi modifikasi dari kernel Linux. Pada awalnya dikembangkan oleh Android Inc, sebuah perusahaan yang kemudian dibeli oleh Google, dan akhir-akhir ini oleh Open Handset Alliance. (Indosat, 2011) Android merupakan software berbasis kode komputer yang bisa didistribusikan secara terbuka (open source) sehingga programmer bisa membuat aplikasi baru di dalamnya, terdapat Android Market yang menyediakan ribuan aplikasi baik yg gratis maupun berbayar, serta memiliki aplikasi native Google yang terintegrasi, seperti push email GMail, Google Maps, dan Google Calendar. 2.2. Location-Based Service (LBS) Location-Based Service (LBS) memberikan layanan personalisasi kepada pengguna perangkat bergerak (mobile device) yang disesuaikan dengan lokasi mereka saat ini. LBS membuka pasar baru bagi pengembang, operator jaringan selular, dan penyedia layanan untuk mengembangkan dan memberikan nilai tambah layanan: memberikan informasi kondisi lalu lintas saat ini, menambahkan informasi rute perjalanan, membantu menemukan lokasi wisata terdekat, dan banyak lagi. (Mahmoud, 2004) 2.2.1. Komponen LBS Terdapat lima komponen pendukung utama dalam teknologi Layanan Berbasis Lokasi, antara lain: a. Piranti Mobile Piranti Mobile adalah salah satu komponen penting dalam LBS. Piranti ini berfungsi sebagai alat bantu (tool) bagi pengguna untuk meminta informasi. Hasil dari informasi yang diminta dapat berupa teks, suara, gambar dan lain sebagainya. Piranti mobile yang dapat digunakan bisa berupa PDA, smartphone, laptop. Selain itu, piranti mobile dapat juga berfungsi sebagai alat navigasi di kendaraan seperti halnya alat navigasi berbasis GPS. b. Jaringan Komunikasi Komponen kedua adalah jaringan komunikasi. Komponen ini berfungsi sebagai jalur penghubung yang dapat mengirimkan data-data yang dikirim oleh pengguna dari piranti mobile-nya untuk kemudian dikirimkan ke penyedia layanan dan kemudian hasil permintaan tersebut dikirimkan kembali oleh penyedia layanan kepada pengguna.

c. Komponen Positioning (Penunjuk Posisi/Lokasi) Setiap layanan yang diberikan oleh penyedia layanan biasanya akan berdasarkan pada posisi pengguna yang meminta layanan tersebut. Oleh karena itu diperlukan komponen yang berfungsi sebagai pengolah/pemroses yang akan menentukan posisi pengguna layanan saat itu. Posisi pengguna tersebut bisa didapatkan melalui jaringan komunikasi mobile atau juga menggunakan Global Positioning System (GPS). d. Penyedia layanan dan aplikasi Penyedia layanan merupakan komponen LBS yang memberikan berbagai macam layanan yang bisa digunakan oleh pengguna. Sebagai contoh ketika pengguna meminta layanan agar bisa tahu posisinya saat itu, maka aplikasi dan penyedia layanan langsung memproses permintaan tersebut, mulai dari menghitung dan menentukan posisi pengguna, menemukan rute jalan, mencari data di Yellow Pages sesuai dengan permintaan, dan masih banyak lagi yang lainnya. e. Penyedia data dan konten Penyedia layanan tidak selalu menyimpan seluruh data dan informasi yang diolahnya. Karena bisa jadi berbagai macam data dan informasi yang diolah tersebut berasal dari pengembang/pihak ketiga yang memang memiliki otoritas untuk menyimpannya. Sebagai contoh basis data geografis dan lokasi bisa saja berasal dari badan-badan milik pemerintah atau juga data-data perusahaan/bisnis/industri bisa saja berasal dari Yellow Pages, maupun perusahaan penyedia data lainnya. (Ferinata, Nugraha, & Setiawan, 2010) 3. Analisis Dan Perancangan 3.1. Gambaran Umum Sistem Sistem yang digunakan pada aplikasi TOURISMO dititik-beratkan pada pengambilan koordinat bumi perangkat mobile. Dalam pengambilan koordinat, sistem memanfaatkan GPS. Kemudian untuk mendapatkan peta dan rute, sistem menggunakan Google Map APIs dengan memberikan parameter koordinat bumi. Setelah mengirim parameter tersebut ke GoogleMap, maka GoogleMap server akan membalas berupa peta statik (gambar). Dalam pencarian rute, sistem mengirimkan dua koordinat bumi sebagai alamat awal dan alamat tujuan, kemudian GoogleMapDirection server akan membalas berupa data rute dalam bentuk JSON yang selanjutnya akan sistem akan memparsing data tersebut dan ditampilkan kepada pengguna. Dalam pencarian lokasi wisata sejarah di kota Bandung, sistem terhubung ke server database dengan mengirimkan parameter koordinat bumi

perangkat mobile. Setelah mengirimkan parameter tersebut ke server database, maka server akan membalas berupa data lokasi-lokasi terdekat dalam bentuk JSON yang selanjutnya akan diparsing oleh sistem dan ditampillkan kepada pengguna, begitupun dengan pencarian lokasi spesifik, hanya berbeda parameternya saja. 3.2. Perancangan Sistem (atau Produk) 3.2.1. Perancangan Arsitektur Sistem
Request Coordinate User

Send Coordinate User, Direction User Satelit GPS

Send Data Lokasi Wisata

Request Data Lokasi Wisata

Send Coordinate User

Send Map, Address

Admin

Database Tourismo

Database Google

Gambar 3.1 Skenario implementasi TOURISMO merupakan sebuah perangkat lunak yang berfungsi untuk melakukan pencarian lokasi wisata pada perangkat Android. Untuk melakukan pencarian, aplikasi ini menggunakan metode Location-Based Services (L-BS). Sedangkan data lokasi wisata disimpan di dalam database MySQL pada Database Tourismo. TOURISMO dihubungkan oleh sebuah web service untuk mengambil data dari Database Tourismo. Informasi lokasi wisata dapat diakses dari mana saja selama terhubung dengan internet. Sehingga informasi dapat dapat diperoleh tanpa dibatasi oleh jarak dan waktu. Terdapat dua aktor yang berinteraksi di dalam aplikasi wisata ini. Aktor tersebut yaitu User dan Admin. User hanya dapat melihat dan menggunakan informasi lokasi wisata melalui aplikasi yang telah tertanam pada perangkat Android. Sedangkan admin dapat menambah, mengubah dan menghapus informasi lokasi wisata pada Database Tourismo. a. Modul Location Based Service Pada aplikasi TOURISMO, modul Location Based Service sangat diperlukan untuk mengetahui posisi pengguna dengan memanfaatkan GPS yang terintegrasi dengan device Android, aplikasi dapat mengetahui dimana letak posisi pengguna berada. GPS akan memberikan posisi berupa koordinat bumi yang dikenal dengan latitude dan longitude.

b. Modul Google Maps API Fitur utama dari aplikasi TOURISMO yaitu menampilkan peta yang dapat digunakan sebagai acuan pengguna dalam mencari arah, jalan, dan letak lokasi. Oleh karena itu Google Map API-lah yang sangat tepat untuk memperoleh peta/map. c. Modul JSON Parsing JavaScript Object Notation atau yang disingkat JSON, berperan sangat penting dalam aplikasi TOURISMO. Setiap sistem melakukan koneksi 3.2.2. Perancangan Fungsionalitas Sistem a. Use Case Diagram (Diagram Use Case)

ke server, maka balasan yang diterima oleh sistem yaitu berupa teks dengan format JSON. Oleh karena itu, modul JSON Parsing sangat diperlukan. Metode yang digunakan yaitu dengan menggunakan DOM yang memanfaatkan kelas DocumentBuilder untuk memparsingnya, karena akan lebih mudah untuk memparsing file JSON dalam ukuran besar. Hasil JSON yang telah diparsing akan dimasukkan ke dalam kelas Vector yang akan diproses ke tahap selanjutnya.

Gambar 3.2 Diagram Use Case

b. Class Diagram

Gambar 3.3 Class Diagram

3.2.3. Perancangan Basis Data a. Entity Relationship Diagram (ERD)


nama_wisata alamat id_wisata deskripsi nama_kategori harga_tiket

harus dilakukan pengguna untuk menikmati seluruh fitur aplikasi TOURISMO. Splashscreen aplikasi yaitu sebagai berikut.

infolokasi latitude

memiliki

kategori

langitude

fasilitas id_kategori

Gambar 3.3 ER Diagram 3.3. Kebutuhan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak a. Pemilihan Perangkat Keras yang Digunakan Adapun perangkat keras yang digunakan untuk membangun aplikasi ini adalah: 1) Perangkat Keras Tahap Pembangunan Aplikasi Tabel 3.1 Perangkat keras tahap pembangunan
No. 1. 2. 3. 4. 5. Perangkat Keras Notebook RAM Harddisk Processor VGA Spesifikasi Toshiba Satellite L740 6 GB DDR3 500 GB SATA Intel Core i3 Intel HD Graphic

Gambar 4.1 Splashscreen aplikasi TOURISMO 4.2. Pengujian Pengujian yang dilakukan terdiri dari beberapa pengujian, berikut penjelasan dari setiap pengujian. 4.2.1. Pengujian Fungsional Sistem Tabel 4.1 Test Skenario menampilkan daftat lokasi wisata
No. 1 Test Procedure / Step Menampilkan daftar lokasi wisata. Expected Result and Result Pengguna dapat melihat daftar lokasi wisata beserta detailnya. Result : Pengguna dapat melihat daftar lokasi wisata beserta detailnya. Pengguna dapat melihat daftar lokasi wisata beserta detailnya. Result : Muncul pesan error. Status OK

2) Perangkat Keras Tahap Implementasi Tabel 1.2 Perangkat keras tahap implementasi
No. 1. Perangkat Keras Mobile Device Spesifikasi Berbasis Android

b. Pemilihan Perangkat Lunak yang Digunakan Adapun perangkat lunak yang digunakan untuk membangun aplikasi ini adalah: a. Perangkat Lunak Tahap Pembangunan Aplikasi Tabel 1.3 Perangkat lunak tahap pembangunan aplikasi
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Perangkat Lunak Windows 7 Ultimate Service Pack 1, 32-bit Eclipse Android SDK Microsoft Word 2007 Microsoft Visio 2007 Jude Community 5.1.1 Kegunaan Sistem Operasi IDE Emulator Dokumentasi Pembuatan diagram Pembuatan diagram

Menampilkan daftar lokasi wisata.

OK

b. Perangkat Lunak tahap Implementasi Tabel 1.4 Perangkat lunak tahap implementasi
No. 1. Perangkat Lunak Android OS Min Version 1.6 Kegunaan Sistem Operasi

4. Implementasi dan Pengujian 4.1. Proses Masuk ke Aplikasi Tourismo Saat aplikasi ter-instal di handset Android, icon aplikasi akan muncul di menu utama Android. Saat user membuka aplikasi, akan muncul Splashscreen sekitar 5 detik. Kemudian pengguna akan masuk ke halaman utama. Langkah tersebut

Tabel 4.2 Test Skenario Mencari Rute dari Current Position ke Lokasi Wisata
No. 1 Test Procedure/ Step Mencari rute dari current position ke lokasi tertentu Expected Result and Result Pengguna dapat melihat peta dan rute dari posisi pengguna ke lokasi wisata yang dituju. Result : Pengguna dapat melihat peta dan rute dari posisi pengguna ke lokasi wisata yang dituju. Pengguna tidak dapat melihat peta dan rute dari posisi pengguna ke lokasi wisata yang dituju. Result : Muncul pesan error Status OK

c.

Bandung kepada user beserta dengan peta dan rute jalan menuju lokasi wisata tersebut. Aplikasi yang berjalan pada platform Android juga dapat terhubung dengan MySQL melalui perantara Modul JSON Parsing.

Mencari rute dari current position ke lokasi tertentu

OK

4.2.2. Pengujian Waktu Akses Pengujian waktu akses yaitu pengujian waktu yang dibutuhkan untuk mengambil content aplikasi baik itu dari server Google Maps atau server Tourismo. Waktu akses relatif tergantung pada jaringan provider yang digunakan oleh user. Khusus untuk pengambilan koordinat melalui GPS, apabila pengguna berada di dalam gedung/bangunan, waktu akses relatif lama, bahkan kadang tidak ada respon sedikitpun. Oleh karena itu disarankan apabila menggunakan di GPS tidak di dalam bangunan. Berikut adalah pengujian waktu menggunakan koneksi Androis Internet Service melalui provider TELKOMSEL. Tabel 4.4 Pengujian waktu akses
Nama Akses Loading pengambilan data lokasi wisata Getting Location via GPS (di luar bangunan) Getting Location via GPS (di dalam rumah biasa) Getting Location via GPS (di dalam rumah bertingkat/gedung) Getting Location via GSM Localization Loading Map Waktu Akses (detik) 5 5 30 60 5 8

5.2. Saran Untuk pengembangan kedepannya yang lebih baik untuk Aplikasi TOURISMO ini, ada beberapa saran yang dapat digunakan, yaitu: a. Agar user diberikan fasilitas untuk menambahkan lokasi yang diinginkannya melalui perangkat android. b. Selain itu, juga ditambahkan fasilitas untuk memberikan rating pada lokasi wisata, dan juga dapat terhubung dengan berbagai media sosial. c. Aplikasi TOURISMO sebaiknya dijalankan pada device Android yang memiliki perangkat GPS untuk mendapatkan lokasi User yang lebih akurat. d. Pada pengembangan selanjutnya, aplikasi TOURISMO dapat di upload ke Play Store. Daftar Pustaka Ferinata, A., Nugraha, A., & Setiawan, H. (2010). Perancangan dan Implementasi Aplikasi Mobile Bandung Guidance Berbasis Teknologi Location Based Service Menggunakan Platform BlackBerry. 14. Gartina, I., & dkk. (2009). Analisis dan Desain Sistem Informasi. Bandung: Politeknik Telkom. Google. (2011, Desember 7). Google APIs Add-On Google Project for Android. Diambil kembali dari Google Inc.: http://code.google.com/android/addons/google-apis/index.html Mahmoud, Q. H. (2004, Maret). J2ME and Location-Based Service. Diambil kembali dari ORACLE Sun Developer Network: http://developers.sun.com/mobility/apis/articles /location/ Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Andi Mattalatta). (2009). UndangUndang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan. Jakarta. Nugroho, E. P., Ratnasari, K., Ramadhani, K. N., & Putro, B. L. (2009). Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung: Politeknik Telkom. Ramadhan, K. N., Nugrogo, E. P., & Putra, B. L. (2009). Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung: Politeknik Telkom. Wahono, R. S., & Dharwiyanti, S. (2003). Pengantar Unified Modeling Language (UML). Kuliah Umum IlmuKomputer.com,

5. Penutup 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil-hasil pengujian fungsional yang telah dilakukan, aplikasi Mobile Bandung Guidance memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut : a. TOURISMO merupakan sebuah aplikasi yang menggunakan teknologi Location Based Services (LBS) pada perangkat bergerak dengan platform Android. b. TOURISMO dapat memberikan informasi mengenai lokasi wisata yang ada di kota

Anda mungkin juga menyukai