Anda di halaman 1dari 7

DERIVATIF

Asumsi: pembaca sudah belajar tentang limit fungsi.

Slope / kemiringan sebuah garis


Tinjau sebuah garis pada sistem koordinat ( x , y ) yang merupakan grafik fungsi y= f ( x) . Asumsikan bahwa garis tersbut melalui titik P pada koordinat (x 1 , y 1) dan titik Q pada koordinat (x 2 , y 2) seperti terlihat pada gambar.

Kemiringan atau slope garis tersebut diberikan oleh: slope = y y 2 y 1 = x x 2x 1

Karena fungsi di atas adalah fungsi linier, maka besar kemiringan titik P dan titik Q atau titik manapun di sepanjang garis tersebut adalah sama. Sekarang mari kita tinjau sebuah fungsi gambar di bawah.
y= f ( x) yang tidak linier misalnya seperti pada

Pada gambar di atas, tiga titik yang dilalui kurva y= f ( x) yaitu P, Q dan R memiliki kemiringan yang berbeda. Besar kemiringan titik-titik tersebut sama dengan kemiringan garis singgung kurva pada titik tersebut. Titik R memiliki kemiringan negatif (miring ke kiri) sedangkan

titik Q memiliki kemiringan positif lebih besar dari kemiringan titik P. Lantas, bagaimanakah cara mencari besar kemiringan pada salah satu titik yang dilalui kurva, misal titik P? Untuk mencarinya, kita lakukan pendekatan sebagai berikut; Tinjau dua titik yang dilalui kurva, yaitu titik P dan Q dan kita asumsikan kedua titik ini cukup dekat. Andaikan titik P terletak pada x= x 0 sedangkan titik Q terletak pada x= x 0+ x sehingga koordinat titik P adalah ( x 0 , f ( x 0)) dan koordinat titik Q adalah ( x 0+ x , f ( x 0+ x )) .

Garis PQ pada gambar di atas akan mempunyai kemiringan sebesar: y f ( x 0+ x ) f ( x 0) f ( x 0+ x ) f ( x 0) = = . x ( x 0+ x)x 0 x Sekarang, jika titik Q kita geser semakin mendekati titik P, atau dengan kata lain x dibuat semakin mendekati nol, maka garis PQ akan menjadi garis singgung kurva y= f ( x) di titi P seperti terlihat pada gambar di bawah.

Dengan demikian, besar kemiringan garis singgung kurva dapat kita tulis sebagai

y= f ( x) di titik Q atau di

x= x 0

x 0

lim

f x 0 x f x 0 x y= f ( x) pada titik

Nilai ini disebut sebagai derivatif fungsi

x= x 0 , dan ditulis sebagai

dy dx

x= x 0

atau

f ' ( x 0) , sehingga bisa kita dapatkan

dy dx

x= x 0

= f ' ( x 0 )= lim

x 0

f ( x 0 + x) f ( x 0) x

Contoh 1: Diberikan fungsi y= f x=x 2 . Tentukan besar kemiringan garis singgung kurva pada titik x= x 0 ! Jawab


dy dx

x= x0

= lim

x 0

f x0 x f x 0 x

= lim

x 0 x
2

x 02
2

x 0

x 0 2 x 0 x x x 02 = lim x x 0 = lim 2 x 0 x
x 0

= 2 x0 Nilai x 0 pada contoh di atas adalah sebuah angka yang bisa bernilai berapa saja. Bisa 1, 5 atau 100. Jika digeneralisir maka dapat kita katakan bahwa besar slope garis singgung kurva y= f x=x 2 di titik x adalah 2 x . Atau, jika y= f x =x 2 maka dy = f ' x=2 x . dx y= f x =x 3 di titik x= x 0 !

Contoh 2: Hitunglah besar kemiringan garis singgung kurva Jawab


dy dx

x= x0

= lim = lim

x 0

f x0 x f x 0 x

x 0 x x 03
x

x 0

x 03 3 x 02 x3 x 0 x 2 x3x 03 = lim x x 0 = lim 3 x 023 x 0 x x2


x 0

= 3 x0

. y= f x =x 3 maka dy = f ' x=3 x 2 . dx

Lagi, untuk sembarang nilai x, jika

Kaidah-kaidah derivatif
Kaidah umum

Dari 2 contoh di atas, dapat kita generalisasi aturan umum derivatif sebagai berikut; Jika n adalah bilangan real bukan nol, maka untuk fungsi y= f x=x n , akan berlaku

dy n1 = f ' x = n x dx untuk setiap x bilangan real di mana x n1 terdefinisi.

Derivatif dari sebuah konstan

Andai

y= f x=c , dengan c adalah bilangan real konstan, maka

dy =0 untuk setiap x dx

bilangan real.

Kaidah penjumlahan / pengurangan

Andaikan h x = f x g x dan untuk setiap x bilangan real di mana

j x = f x g x maka berlaku j ' x = f ' xg ' x g ' x terdefinisi. f ' x dan

h ' x = f ' x g ' x dan

Kaidah perkalian / pembagian

Andaikan k x=c f x dan l x =

f x dengan c adalah bilangan real, maka c

k ' x =c f ' x dan l ' x= untuk setiap x bilangan real di mana Andaikan f ' x terdefinisi.

f ' x c

p x = f x g x dan q x = f x / g x , maka berlaku p ' x = f ' x g x f x g ' x dan q ' x= f ' x g x f x g ' x g 2 x

untuk setiap x bilangan real di mana


Derivatif dari fungsi trigonometri

f ' x dan

g ' x terdefinisi.

a. Jika b. Jika

f x =sin x , maka g x=cos x , maka

f ' x=cos x . g ' x =sin x .

c. Jika h x =tan x , maka h ' ( x)=sec2 x .

INTEGRAL Anti derivatif


Pada bagian ini kita akan membicarakan kebalikan dari proses diferensiasi. Dengan kata lain, jika ada sebuah fungsi f (x ) , kita dapat mencari sebuah fungsi F (x ) sedemikian sehingga F ' ( x)= f ( x) . Dari pembahasan terdahulu telah kita ketahui bahwa derivatif dari

Percepatan partikel pada gerak melingkar


Telah kita ketahui bahwa posisi partikel yang bergerak dalam lintasan melingkar ( 2 dimensi )dapat dinyatakan sebagai r=r ( cosi+ sin j ) dan kecepatannya adalah v=r (sin i+ cos j ) dengan adalah sudut yang dibentuk vektor posisi pada suatu saat terhadap sumbu-x positif, dan d = adalah kecepatan sudut. dt Percepatan partikel dapat kita cari dengan mengambil derivatif dari kecepatan terhadap waktu sebagai berikut; a= dv dt d =r [ (sin i+ cos j ) ] dt d d d (sin i+ cos j )+ =r sin i+ cos j dt dt dt

)] d d =r (sin i+ cos j )+ (cos i ( )sin j ( )) [ dt dt ] (


=r (sin i+ cos j ) + r 2 (cos isin j ) dengan =
d dt

adalah percepatan sudut.

Terlihat dari penurunan di atas, bahwa percepatan partikel yang bergerak melingkar memiliki dua suku. Suku pertama adalah r (sin i+ cos j ) dengan besar r dan mempunyai arah sama dengan arah kecepatan, yang kemudian akan disebut sebagai percepatan tangensial aT , aT =r (sin i+ cos j ) . Sedang suku kedua r 2 (cos isin j ) yang memiliki besar r 2 dengan arah berlawanan dengan arah vektor posisi r, kita sebut sebagai percepatan sentripetal a SP , a SP =r 2 (cos isin j ) . Jadi, pada gerak melingkar ada dua macam percepatan, yaitu percepatan tangensial dan percepatan sentripetal. Percepatan totalnya adalah resultan dari dua percepatan tersebut,
a=a T + a SP ,

dan besarnya adalah a= ( a T ) + ( a SP )


2

= ( r ) + ( r ) .
2 2 2 2

Andaikan pada suatu benda bekerja berbagai macam gaya baik yang konservatif maupun nonkonservatif, maka usaha yang dilakukan oleh gaya-gaya tersebut dapat kita tuliskan sebagai
W =W C + W NC .

Di sini, W adalah usaha total yang bekerja pada benda, W C adalah usaha oleh gaya-gaya konservatif, sedangkan W NC adalah usaha yang dilakukan oleh gaya-gaya nonkonservatif. Tapi, seperti yang telah dibahas sebelumnya, usaha total W sama dengan perubahan (pertambahan) energi kinetik benda, sedangkan usaha yang dilakukan oleh gaya konservatif sama dengan penurunan energi potensialnya, sehingga persamaan di atas bisa ditulis sebagai
E K =W NC E P

atau
W NC = E K + E P .

dengan

Anda mungkin juga menyukai