Anda di halaman 1dari 1

Kerangka Acuan Materi Budaya Kampus

Tujuan Parameter : : Indikator: Calon panitia bisa menjelaskan budaya yang sudah ada. Calon panitia terbiasa menjalankan budaya peduli lingkungan, diskusi, dan integritas akademik. Wawancara, diskusi dan tugas Calon panitia mengerti budaya yang sudah ada di kampus, yakni budaya kajian, kaderisasi, berhimpun, dan keprofesian Calon panitia terbiasa menjalankan budaya peduli lingkungan, diskusi, dan integritas akademik. Calon panitia mengetahui budaya kampus ITB yang positif dan menjamin terjaganya budaya tersebut.

Metode

Arahan Materi Kampus ITB diwarnai dengan berbagai macam kegiatan mahasiswa beserta lembaga-lembaga tempat mahasiswa mengaktualisasikan dirinya. Hal itu dapat kita lihat dari lembaga yang beragam jenis dan kegiatannya, mulai dari Kabinet Keluarga Mahasiswa, Himpunan Mahasiswa Jurusan, Unit Kegiatan Mahasiswa hingga komunitas-komunitas informal lainnya. Secara tidak langsung, keragaman warna di kampus ITB ini membentuk suatu budaya tersendiri di lingkungan kemahasiswaan ITB. Pada dasarnya terdapat empat budaya yang sudah tercipta di kalangan kemahasiswaan ITB, yakni budaya kajian, kaderisasi, berhimpun dan keprofesian. Pada kesempatan ini peserta akan diarahkan untuk mengeksplorasi keempat budaya tersebut dengan cara mewawancarai perwakilan lembaga, baik itu Kabinet KM ITB, Himpunan Mahasiswa Jurusan, maupun Unit Kegiatan Mahasiswa. Lebih jauhnya, peserta akan ditugaskan membuat karya yang dapat menceritakan keempat budaya tersebut. Sebelumnya usai peserta mendapatkan wawasan tentang budaya dari tiap-tiap lembaga, peserta mendiskusikan keunikan budaya yang berkembang di masing-masing lembaga. Diskusi ini diharapkan dapat menjadi sarana Knowledge Sharing atas keragaman budaya di kampus ITB. Sehingga peserta mampu menilai suatu budaya dengan berbagai perspektif. Jika kita kembali kepada definisi melalui KBBI, budaya dapat didefinisikan sebagai sesuatu yg sudah menjadi kebiasaan yg sudah sukar diubah. Melalui kegiatan ini pula peserta diarahkan untuk menciptakan budayabudaya positif yang meliputi budaya peduli lingkungan, diskusi dan integritas akademik. Pada kegiatan diklat panitia, peserta dibiasakan dengan budaya peduli lingkungan dengan cara penggunaan kertas bolak-balik atau re-use saat diklat berlangsung, penggunaan botol minum yang bisa digunakan ulang, dan zero waste event diklat. Selain itu sosialisasi mengenai kepedulian lingkungan juga dilakukan pada saat penyetujuan kontrak belajar. Hal ini menjadi penting karena mahasiswa merupakan salah satu elemen dari perguruan tinggi itu sendiri. Jika mahasiswa sudah terbiasa dengan budaya peduli lingkungan, maka ITB Eco Campus bukan sekadar wacana. Kegiatan diklat panitia banyak menggunakan metode diskusi. Harapannya dengan metode ini peserta mampu dan berani menyampaikan gagasannya. Hingga akhirnya keberanian menyampaikan pendapat tidak hanya dikalangan mahasiswa, baik itu dalam lingkungan akademik maupun lingkungan lainnya selama itu tidak melanggar norma yang berlaku di masyarakat. Integritas merupakan hal yang sangat dijunjung dalam dunia akademik. Masih segar rasanya isu plagiarisme yang terjadi di kampus ini. Oleh karenanya sedini mungkin peserta dibiasakan untuk menjunjung tinggi integritas akademik. Dalam hal ini peserta diharuskan mencantumkan referensi saat mengerjakan tugas. Selain itu diadakan juga diskusi tentang integritas akademik dan kampanye seperti yang sudah diinisasi oleh kabinet KM-ITB.

Anda mungkin juga menyukai