Anda di halaman 1dari 4

Shaleh Sodiq Hanani Naseh 10410039 Sosiolog Indonesia

1. Kanjeng Pangeran Haryo Prof. Dr. Selo Soemardjan

Selo Soemardjan, lahir di Yogyakarta 23 Mei 1915 yang dikenal sebagai seorang ahli sosial yang juga dijuluki sebagai Bapak Sosiologi Indonesia. Ia meraih gelar doktornya di Cornell University, AS (1959) dan gelar profesor dari Fakultas Ekonomi UI.1 Atas dasar ilmu dan pengalamannya dibidang ilmu sosial, ia pernah memegang jabatan di Pemerintahan DIY (1970an) sekaligus menjadi tangan kanan Kanjeng Sri Sultan Hamengkubuwono IX untuk hal-hal yang berkenaan dengan ilmu-ilmu sosial kemasyarakatan Yogyakarta. Penghargaan Bintang Mahaputra Utama pernah ia raih sebagai bentuk balas pemerintah atas pengabdiannya terhadap ilmu sosial. Tidak sampai disitu saja, ia juga merupakan tokoh pelopor berdirinya sekaligus dekan pertama
1

http://id.wikipedia.org/w/index.php? title=Selo_Soemardjan&oldid=4597991 diakses 28 September 2012 20:12 WIB

Fakultas Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan Universitas Indonesia dan sampai akhir hayatnya ia menjadi dosen sosiologi Fakultas Hukum UI. Selo Soemardjan pernah mengeluarkan statement bahwa ulah korupsi para petinggi negerilah yang dipercaya menjadi penyebab carut marutnya keadaan sosial negeri.2 Ia salah satu tokoh yang menentang keras praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Sebagai ilmuwan, karya Selo yang sudah dipublikasikan adalah Social Changes in Yogyakarta (1962) dan Gerakan 10 Mei 1963 di Sukabumi (1963). Penelitian terakhir Selo berjudul Desentralisasi Pemerintahan. Terakhir ia menerima Anugerah Hamengku Buwono (HB) IX dari Universitas Gadjah Mada (UGM) pada puncak peringatan Dies Natalis Ke-52 UGM tanggal 19 Januari 2002. Selama hidupnya, Selo pernah berkarier sebagai:3

Pegawai Kesultanan/Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (1935-1949) Kepala Staf Sipil Gubernur Militer Jakarta Raya (1949-1950) Kepala Sekretariat Staf Keamanan Kabinet Perdana Menteri (1950-1956) Sekretaris Badan Pengawas Kegiatan Aparatur Negara (1959- 1961) Kepala Biro III Sekretariat Negara merangkap Sekretaris Umum Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Sekretaris Menteri Negara Ekonomi, Keuangan, dan Industri (1966-1973) Sekretaris Wakil Presiden RI (1973-1978) Asisten Wakil Presiden Urusan Kesejahteraan Rakyat (1978- 1983) Staf Ahli Presiden RI (1983) Guru Besar Universitas Indonesia

2. Prof. Dr. Ir, Sajogyo4


2 3

AnneAhira.com diakses 28 September 2012 19:25 WIB

http://id.wikipedia.org/w/index.php? title=Selo_Soemardjan&oldid=4597991 diakses 28 September 2012 20:13 WIB

Lahir di Karanganyar, 21 Mei 1926 adalah seorang pakar ilmu sosiologi dan ekonomi yang juga sering dikenal sebagai "Bapak Sosiologi Pedesaan" di Indonesia. Dia turut meletakkan dasar-dasar studi sosial-ekonomi pedesaan di Indonesia. Prof. Dr. Ir. Sajogyo tumbuh, meniti dan menjadi pemimpin studi agraria Indonesia, dimulai dari kampus IPB, hingga menjadi Rektor IPB pada tahun 1964. Dibesarkan dalam tradisi ilmu sosial yang dikembangkan dari pertanian, Prof. Dr. Ir. Sajogyo menyoal ekologi, pangan, gizi, tanah, agraria, yang kesemuanya berada dalam konteks agri-culture (pembudidayaan), serta relasi antara natura dan humana. Ia menghabiskan masa kanak-kanak hingga remajanya di beberapa kota: Karanganyar, Bandung, Cepu, Barabai, Kediri, Banjarnegara, Purwakarta, Solo, dan Yogyakarta, mengikuti ayahnya bertugas sebagai seorang guru. Ia mulai mengenal dan bekerja untuk pedesaan sejak tahun 1949 ketika belajar di Fakultas Pertanian UI di Bogor, atau kini dikenal dengan Institut Pertanian Bogor (IPB). Pria yang sempat identik dengan jenggot putih ini melahirkan 'garis kemiskinan Sajogyo'. Menurutnya, kelompok miskin adalah rumah tangga yang mengkonsumsi pangan kurang dari nilai tukar 240 kg beras setahun per kepala di pedesaan atau 369 kg di perkotaan. Dari sini diperoleh angka kecukupan pangan 2.172 kg orang per hari. Sehingga untuk angka di bawah itu termasuk kategori miskin.
4

http://kask.us/15386722 diakses pada 29 September 08:19 WIB

Pada 2011 Sajogyo meraih Habibie Award 2011 untuk kategori ilmu sosial. Sajogyo mengabdikan dirinya untuk ilmu pengetahuan. Hal itu tercermin saat dirinya mendirikan Sajogyo Institute yang merupakan badan pelaksana Yayasan Sajogyo Inti Utama yang didirikan pada tahun 2005 lalu. Sajogyo membangun institut ini bersama para kolega, sahabat, murid dan anakanak muda yang terinspirasi oleh kepedulian, pemikiran dan konsistensi perjuangan yang panjang dalam memahami dinamika masyarakat petani dan penghidupan di pedesaan.

Anda mungkin juga menyukai