Disusun Oleh:
KELOMPOK 7
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................iii
PROFIL PRIBADI SUSILO BAMBANG YUDHOYONO.............................................................1
Rekam Jejak Karier:.......................................................................................................................1
PEMILU 2004..................................................................................................................................3
PEMILU 2009..................................................................................................................................3
REFORMASI DAN KEBIJAKAN MASA PEMERINTAHAN SUSILO BAMBANG
YUDHOYONO....................................................................................................................................5
A. Kebijakan Di Bidang Ekonomi, Sosial Budaya dan Pendidikan.............................................5
B. Kebijakan Di Bidang Hukum, Pemerintahan dan Keamanan................................................6
C. Kebijakan Di Bidang Politik......................................................................................................8
KONTROVERSI PEMERINTAHAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO..............................11
A. Mega Proyek Hambalang.........................................................................................................11
B. Kasus Bank Century.................................................................................................................11
C. Kriminalisasi KPK....................................................................................................................12
PENUTUP..........................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................14
i
KATA PENGANTAR
ii
PROFIL PRIBADI
SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
Tiga tahun berselang dari masa lulusnya itu, SBY menikah dengan putri ketiga dari
Jenderal Sarwo Edi Wibowo bernama Ani Yudhoyono. Dari pernikahan itu, SBY dan Ani
dikaruniai dua orang anak bernama Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro. Anaknya
pun mengikuti jejaknya di militer dan di politik.
SBY merupakan Presiden pertama di era Reformasi yang terpilih melalui Pemilihan
Umum secara langsung. Sejak era Reformasi dimulai, Susilo Bambang Yudhoyono
merupakan Presiden Indonesia pertama yang menyelesaikan masa jabatan selama 5 tahun dan
berhasil terpilih kembali untuk periode kedua.
1
Pengalaman Internasional: Sebelum menjadi presiden, SBY memiliki pengalaman
diplomasi internasional, termasuk sebagai Komandan Kontingen Garuda di Kamboja
pada 1992-1993.
Panglima Kostrad: Sebelum pensiun, ia menjabat sebagai Panglima Komando
Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).
Kepala Staf Teritoriaal ABRI pada 1998-1999
Menteri Pertambangan dan Energi pada 1999
Menteri Koordinator Politik, Sosial dan Keamanan 2001-2004
Presiden RI 2004-2014
Ketua Umum DPP Partai Demokrat 2013-2020
Disamping kiprahnya dibidang politik dan militernya, SBY juga memiliki minat dan
bakat lain yaitu dan bidang kesenian dan literasi. Ia telah menerbitkan beberapa buku,
termasuk autobiografinya yang berjudul "Selalu Ada Pilihan" yang membahas perjalanan
hidupnya dan pengalaman kepemimpinannya. Keterlibatannya dalam dunia literasi
menambah dimensi lain dari keberagaman bakat dan minatnya. Selain itu beliau juga
mempunyai hobi melukis, Sebanyak 58 karya lukisan dipamerkan. Salah satu yang cukup
menarik perhatian adalah lukisan pemandangan Grand Canyon, Arizona, Amerika Serikat,
dan sebuah lukisan bergambar singa di Taman Safari, Cisarua, pada 5 Maret 2011 hasil
jepretan foto Almarhumah Ani Yudhoyono.
Hal unik lainnya, Presiden SBY mendapatkan julukan ‘Bapak Perdamaian’, hal ini
dimuat oleh Kementrian Sekretariat Negara. Julukan ini diberikan padanya atas kiprahnya ia
seringkali berpartisipasi dalam misi perdamaian dunia, baik di Tingkat nasional maupun
internasional. Misalnya, pada saat Perjanjian Perdamaian Aceh melalui Nota Kesepahaman
Helsinki antara pemerintah Indonesia dengan Kelompok Gerakan Aceh Merdeka,
Pembangunan Pusat Perdamaian dan Keamanan atau Indonesia Peace and Security Center
(IPSC).
2
PEMILU 2004
Pemilu tahun 2004 ini merupakan pemilu pertama yang mana rakyat dapat secara
langsung memilih presiden dan wakil presiden pada pemilihan umum. Kala itu, SBY
mencalonkan diri sebagai presiden dengan pasangan wakil presidennya yaitu Jusuf Kalla.
Megawati yang kala itu menjabat sebagai presiden pun pada pemilu 2004 mencalonkan
kembali dengan pasangannya yaitu K.H Ahmad Hasyim Muzadi. Dalam pemilu tersebut
dilakukan dua putaran pemungutan suara, dan dari jumlah total suara pasangan calon SBY-
Jusuf Kalla ini mendapat suara sebanyak 60,62% dari total suara.
PEMILU 2009
Tahun 2009 ini, SBY kembali maju dalam sayembara kursi nomor satu Indonesia itu,
dalam kesempatan ini ia berpasangan dengan Boediono. Boediono adalah seorang pengajar
dan politikus yang juga pernah menjabat menjadi kepala Bappenas pada masa kepemimpinan
BJ Habibie dan menjadi Menteri Keuangan pada masa kepemimpinan Megawati
3
Soekarnoputri. Pemilu tahun ini diikuti oleh tiga pasangan calon. Begitupun Megawati
Soekarnoputri pun mencoba kembali [eruntukannya bersama dengan Prabowo Subianto
sebagai Wakil. Dan pasangan calon lainnya adalah mantan wakil presiden Jusuf kalla pun ikut
mencalonkan diri sebagai presiden dan bersanding dengan Wiranto. Pemilu tahun ini hanya
dilakukan dalam satu putaran karena SBY-Boediono meraup suara sebanyak 60,80% yang
mana angka ini kalah jauh dengan pasangan calon lainnya.
4
REFORMASI DAN KEBIJAKAN
MASA PEMERINTAHAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
Dalam penerapannya hal pertama yang ia laksanakan adalah melalui Program 100
Hari Pertama. Program ini berfokus pada penyelesaian masalah kemiskinan pada
Masyarakat, lalu penanggulangan faktor kemiskinan yaitu pengangguran serta
pemberantasan tindak korupsi, kolusi, dan nepotisme atau KKN. Program inni
menitikberatkan pada upaya pemerataan dan pengurangan kesenjangan sosial melalui
Pembangunan dan/atau perbaikan fasilitas. Salah satu Program 100 Hari Pertama ini
adalah dengan melaksanakan Program Bantuan Langsung Tunai (BLT). Bantuan ini
meliputi bantuan untuk keperluan Pendidikan, Kesehatan serta bantuan tetap. Pada tahun
2006 BLT dianggarkan sebesar Rp.18,8 triliun untuk 19,1 juta keluarga.
Dalam kebijakannya juga, SBY juga mengurangi jumlah subsidi untuk BBM.
Disamping itu, pada masa SBY ini juga sudah mulai dibuka kesempatan bagi para
investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia, yang mana hal ini membuka
lapangan pekerjaan baru dan pada akhirnya mampu menurunkan angka pengangguran.
Lalu pada sektor pertanian pun tidak luput dari perhatian. Ia melakukan usahan
untuk mencapai swasembada pangan dengan meakukan peningkatan anggaran pertanian
yang semula 3,6 triliun menjadi sebesar 10,1 triliun. Dalam usaha ini juga, pemerintahan
pimpinan SBY ini menyediakan pupuk murah berkkualitas bagi para petani. Begitupun
dengan perbaikan pada sektor perumahan, pengembangan usaha kecil, lalu peningkatan
kesejahteraan PNS termasuk prajurit TNI dan Polri.
5
yang mana dana ini dialokasikan untuk perbaikan bangunan serta berbagai perbaikan
fasilitas. Program lain yang diselenggarakan pemerintah masa SBY adalah :
Dalam kiprahnya di kursi kepresidenan, bahkan pada saat ia baru saja menjabat
menjadi presiden, ia mendapat penghargaan dari Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa
untuk Strategi Internasional Pengurangan Risiko Bencana (UNISDR), atas
keberhasilannya dalam menangani kerusakan pasca bencana tsunami Aceh 2004 silam.
Pasalnya, tercatat bahka tsunami ini adalah bencana yang sangat besar di dunia. Dalam
jangka waktu 4 tahun kondisi Aceh sudah pulih total dari Pasca bencana.
6
beberapa daerah lain pun berpikir untuk memisahkan diri juga, misalnya di Aceh, dan
Poso.
Selanjutnya konflik Poso. Konflik ini merupakan konflik lanjutan dari tahun 1998
dan konflik ini bernuansa agama. Dalam menyelesaikan konflik ini, Presiden
mengeluarkan Instruksi Presiden No. 14 Tahun 2005 tentang Langkah-langkah
komprehensif melaui :
Dalam upaya tersebut, Susilo Bambang Yudhoyono juga berusaha memperkuat peran
lembaga hukum dan penegakan hukum di Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono melakukan
revitalisasi pada lembaga KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Ia juga memastikan bahwa
KPK memiliki sumber daya yang cukup untuk melakukan tugasnya. Selain itu, SBY juga
mendorong kerjasama antara KPK dan lembaga penegakan hukum lainnya, seperti kepolisian
dan kejaksaan, untuk memastikan penegakan hukum yang efektif terhadap kasus-kasus
korupsi dalam pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi tanpa tebang pilih.
7
Disisi lain juga, Presiden SBY menerapkan transparansi dalam pemerintahannya
melalui pemisahan ini diwujudkan dengan membentuk Kementerian Pertahanan yang
dipimpin oleh seorang sipil. Langkah ini penting untuk memastikan bahwa militer tidak
memiliki kekuasaan yang berlebihan dan bahwa mereka bertanggung jawab kepada
pemerintah sipil dan untuk memastikan bahwa Indonesia adalah negara demokratis yang
sehat di mana kekuasaan dibagi secara adil dan semua institusi bertanggung jawab kepada
rakyat. Selain itu, pemisahan ini juga membantu memperkuat prinsip supremasi hukum dan
hak asasi manusia. Dengan menjaga militer di bawah kontrol sipil, pemerintah dapat
memastikan bahwa militer bertindak sesuai dengan hukum dan menghormati hak asasi
manusia.
8
sesuai dengan strategi pertahanan dan doktrin perang yang relevan dan mampu
mengatasi setiap ancaman yang dihadapi.
Dalam politik luar negeri, fokus utama SBY adalah menitikberatkan pada
pemulihan citra Indonesia dimata internasional. Beliau melakukan upayanya dengan
pendekatan sebagai berikut :
Dalam penerapan politik luar negeri ini, SBY juga menerapkan slogan Thousand
Friends Zero Enemy, yang berarti bermakna merangkul sebanyak-banyaknya kawan dengan
cara soft power tersebut dan memininalisir adanya musuh. Implementasi slogan ini dilakukan
SBY dengan cara kerjasama internasional melalui perjanjian pasar bebas bersama Jepang,
India, dan Tiongkok. Selain itu, Presiden SBY juga pernah memberikan pengampunan
dagrasi pada WNA negara Australia yang mana kala itu ia menyeludupkan ganja seberat 4,2
kilogram ke Indonesia, hal ini dianggap sebagai simbol kerjasama dan saling percaya antara
negara Australian dan Indonesia.
10
KONTROVERSI PEMERINTAHAN
SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
Hanya saja, belum rampung proyek tersebut, KPK keburu mengendus praktik
korupsi dalam pembangunannya. Selanjutnya, sejumlah kader Partai Demokrat menjadi
tersangka dalam kasus korupsi ini, mereka adalah eks Menpora era Presiden SBY Andi
Mallarangeng, eks Direktur Operasional PT Adhi Karya Tbk Teuku Bagus Mukhamad
Noor, hingga eks Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.
Adapun kerugian negara akibat proyek Hambalang ini mencapai Rp706 miliar dan
hingga saat ini bangunan yang ada di area proyek tersebut mangkrak tak dipergunakan
untuk apapun.
Kasus ini terjadi pada November 2008 saat pemerintahan SBY (Susilo Bambang
Yudhoyono) dan JK (Jusuf Kalla). Tindakan yang merugikan negara sejumlah nominal
yang fantastis ini terus berkembang hingga pada puncaknya DPR menggagas Panitia Hak
Angket Century atau Pansus Century pada masa pemerintahan SBY–Boediono, yaitu
pada 4 Desember 2009.
11
C. Kriminalisasi KPK
Isu ini bermula dari wacana yang digelar oleh Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono tentang KPK sebagai lembaga ‘superbody‘. Hal itu tampaknya mendapatkan
sorotan negatif dari media-media, apalagi saat itu kasus Ketua KPK Antasari Azhar
sedang disidangkan dalam kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnein.
Tentunya, kasus tersebut membuat polemik antara fakta dan rekayasa terhadap
kasus tersebut. Akhirnya Antasari diberhentikan secara tetap dari jabatannya pada tanggal
11 Oktober 2009 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono setelah diberhentikan
sementara pada tanggal 6 Mei 2009.
Namun hingga kini, hal itu tidak bisa dibuktikan oleh pihak kepolisian yang justru
memberikan informasi yang berubah-ubah terkait dengan alat bukti penyadapan untuk
penangkapan keduanya.
12
PENUTUP
13
DAFTAR PUSTAKA
14