Anda di halaman 1dari 8

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas/Semester : IPA : VII/1 (SATU)

Standar kompetensi : Memahami wujud zat dan perubahannya Kompetensi Dasar : Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari A. Indikator Kognitif produk: :

1. Menjelaskan pengertian dan konsep terjadinya pemuaian. 2. Mendiskripsikan konsep proses pemuaian zat padat dalam perubahan muai panjang 3. Memformulasikan rumusan pada proses muai panjang zat padat. 4. Mendiskripsikan konsep proses pemuaian zat padat dalam perubahan muai luas 5. Memformulasikan rumusan pada proses muai luas zat padat 6. Mendiskripsikan konsep proses pemuaian zat padat dalam perubahan muai volume 7. Memformulasikan rumusan pada proses muai volume zat padat 8. Mendiskripsikan konsep proses pemuaian zat cair dalam perubahan muai volume. B. C. 1. 2. 3. 4. Alokasi Waktu Kognitif produk: Siswa dapat menjelaskan pengertian dan konsep terjadinya pemuaian melalui Siswa dapat mendiskripsikan konsep proses pemuaian zat padat dalam perubahan Siswa dapat memformulasikan rumusan pada proses muai panjang zat padat Siswa dapat mendiskripsikan konsep proses pemuaian zat padat dalam perubahan ceramah dengan baik. muai panjang melalui ceramah dan demonstrasi dengan baik dan benar. melalui perhitungan soal dengan teliti dan benar. muai luas melalui ceramah dan demonstrasi dengan baik dan benar. : 2 x 40 menit (1 kali pertemuan)

Tujuan Pembelajaran :

5. 6. 7. 8.

Siswa dapat memformulasikan rumusan pada proses muai luas zat padat melalui Siswa dapat mendiskripsikan konsep proses pemuaian zat padat dalam perubahan Siswa dapat memformulasikan rumusan pada proses muai volume zat padat Siswa dapat mendiskripsikan konsep proses pemuaian zat cair dalam perubahan

perhitungan soal dengan teliti dan benar. muai volume melalui ceramah dan demonstrasi dengan baik dan benar. melalui perhitungan soal dengan teliti dan benar. muai volume melalui ceramah dan demonstrasi dengan baik dan benar. D. Materi: Pertemuan ke 1 (2x40 menit) PEMUAIAN Setiap benda tersusun atas partikel-partikel yang sangat kecil. Jika partikel-partikel tersebut dipanaskan, partikel-partikel tersebut akan bergetar. Getaran yang dialami partikel ini bergantung pada besar kecilnya suhu benda tersebut. Semakin besar suhunya, getaran partikel semakin besar. Sebaliknya, semakin kecil suhunya getaran partikel semakin lemah. Akibat getaran partikel-partikel inilah suatu benda jika dipanaskan akan mengalami pemuaian. Pemuaian dapat terjadi pada ketiga wujud zat, yaitu zat padat, zat cair, dan zat gas. a. Pemuaian Zat Padat Alat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian zat padat disebut muschen broek. Dalam eksperimen yang dilakukan menunjukkan bahwa hampir semua benda padat apabila dipanaskan mengalami perubahan panjang, luas dan volume. a. Muai panjang L = Lo { 1 + ( t2 t1 ) } Keterangan L = panjang setelah pemanasan atau pendinginan (m) atau (cm) L o = panjang awal (m) atau (cm) = koefisien muai panjang ( /0C ) t1 = suhu mula-mula ( 0C ) t2 = suhu akhir ( 0C )

Koefisien muai panjang () suatu zat adalah besarnya pertambahan panjang setiap satuan panjang zat jika suhunya dinaikkan sebesar 1 C. Contoh Seorang tukang kayu akan memasang kaca pada kerangka kayu. Ukuran kaca 50 cm 90 cm. Koefisien muai kayu diabaikan. Pemasangan kaca itu pada suhu udara 25 C dan suhu tertinggi di tempat itu 40 C. Berapakah ukuran rangka kayu agar kaca tidak pecah karena panas? (kaca= 8 10-6 C-1) Jawab: Ukuran kaca 50 cm 90 cm T = 40 C 25 C = 15 C kaca = 8 10-6 C-1 Lt = Lo (1 + T) Lt = 50 cm (1 + ((8 10-6 C-1) (15 C))) = 50 cm (1 + (1,2 10-4)) = 50,006 cm Lt = 90 cm (1 + ((8 10-6 C-1) (15 C))) = 90 cm (1 + (1,2 10-4)) = 90,0108 cm Jadi ukuran rangka kaca agar kaca tidak pecah saat panas adalah 50,006 cm 90,0108 cm. b. Muai luas Pemuaian luas terjadi jika benda padat yang memuai berbentuk kepingan persegi (plat). Berbeda dengan pemuaian panjang yang hanya memperhitungkan muai panjang, pada pemuaian luas muai lebar juga ikut diperhitungkan. A = Ao { 1 + ( t2 t1 ) } Atau A = A0 . . T Keterangan A = luas setelah pemanasan atau pendinginan (m2) atau (cm2) Ao = luas awal (m2) atau (cm2) = koefisien muai luas ( /0C ) t1 = suhu mula-mula ( 0C ) t2 = suhu akhir ( 0C )

Catatan =2 Contoh Sebuah plat aluminium yang berbentuk persegi mempunyai sisi 10 cm dan suhu 30 C. Kemudian, plat tersebut dipanaskan hingga mencapai suhu 80 C. Jika, koefisien muai panjang aluminium 0,0000255 C-1, tentukanlah pertambahan luasnya! Jawab: luas mula-mula (A0) = (10 cm)2 = 100 cm2 kenaikan suhu (T) = 80 C 30 C = 50 C koefisien muai luas () = 2.(0,0000255 C-1) = 0,00005 C-1 A = A0 . . T = (100 cm2) (0,000051C-1) (50 C) = 0,255 cm2 Jadi, pertambahan luas aluminium tersebut adalah 0,255 cm2. c. Muai volume V = Vo { 1 + ( t2 t1 ) } Atau V = Vo . . T Keterangan V = volume setelah pemanasan atau pendinginan (m3) atau (cm3) Vo = volume awal (m3) atau (cm3) = koefisien muai volume ( /0C) t1 = suhu mula-mula (0C) t2 = suhu akhir (0C) Catatan =3 Contoh Sebuah aluminium berbentuk kubus dengan rusuk 3 cm dipanaskan dari 20 C sampai 80 C. Jika koefisien muai aluminium 0,0000255C-1, tentukanlah pertambahan volumenya! Jawab:

volume mula-mula (V0) = (3 cm)3 = 27 cm3 kenaikan suhu (T) = 80 C 20 C = 60 C koefisien muai volume () = 3(0,0000255 C-1) = 0,0000765 C-1 V = V0 . . T = (27 cm3) (0,0000765C-1) (60C) = 0,12393 cm3 Jadi, pertambahan volume aluminium itu adalah 0,12393 cm3. b. Pemuaian Zat Cair Jika zat cair, seperti raksa dipanaskan, akan terjadi pertambahan volume pada zat cair tersebut. Prinsip ini digunakan dalam termometer untuk mengukur suhu suatu benda atau ruang. Pertambahan volume pada zat cair yang dipanaskan ini dinamakan muai ruang atau muai volume. Jadi pada zat cair hanya berlkau pemuaian zat cair. E. Pendekatan/ Metode Pembelajaran F. Kegiatan pembelajaran: Pertemuan ke 1 (2x40 menit) a. 1) Kegiatan awal/ Pendahuluan : : Guru membuka dan mengawali pelajaran dengan menyajikan animasi peristiwa Ceramah Demonstrasi Penugasan

suhu dan perubahan wujud zat sebagai motivasi awal dan memberikan pertanyaanpertanyaan ringan mengenai peristiwa suhu dan perubahan wujud zat. 2) b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Kegiatan Inti :

1) Guru menjelaskan pengertian pemuaian. 2) Guru menjelaskan konsep proses pemuaian pada zat padat dalam perubahan muai panjang. 3) Guru memberikan demontrasi tentang proses pemuaian yang terjadi pada zat padat dalam perubahan muai panjang.

4) Guru menjelaskan rumus-rumus pada pemuaian yang terjadi pada zat padat dalam perubahan muai panjang. 5) Guru menjelaskan contoh pemuaian zat padat dalam perubahan muai panjang dalam kehidupan sehari-hari. 6) Guru memberikan contoh soal yang berkaitan dengan peristiwa pemuaian zat padat dalam perubahan muai panjang. 7) Siswa menerapkan rumus pemuaian zat padat pada muai panjang yang telah diperoleh untuk menyelesaikan soal yang berkaitan dengan pemuaian zat padat pada muai panjang. 8) Guru menjelaskan konsep proses pemuaian pada zat padat dalam perubahan muai luas. 9) Guru memberikan demontrasi tentang proses pemuaian yang terjadi pada zat padat dalam perubahan muai luas. 10) Guru menjelaskan rumus-rumus pada pemuaian yang terjadi pada zat padat dalam perubahan muai luas. 11) Guru menjelaskan contoh pemuaian zat padat dalam perubahan muai luas dalam kehidupan sehari-hari. 12) Guru memberikan contoh soal yang berkaitan dengan peristiwa pemuaian zat padat dalam perubahan muai luas. 13) Siswa menerapkan rumus pemuaian zat padat pada muai luas yang telah diperoleh untuk menyelesaikan soal yang berkaitan dengan pemuaian zat padat pada muai luas. 14) Guru menjelaskan konsep proses pemuaian pada zat padat dalam perubahan muai volume. 15) Guru memberikan demontrasi tentang proses pemuaian yang terjadi pada zat padat dalam perubahan muai volume. 16) Guru menjelaskan rumus-rumus pada pemuaian yang terjadi pada zat padat dalam perubahan muai volume. 17) Guru menjelaskan contoh pemuaian zat padat dalam perubahan muai volume dalam kehidupan sehari-hari. 18) Guru memberikan contoh soal yang berkaitan dengan peristiwa pemuaian zat padat dalam perubahan muai volume.

19) Siswa menerapkan rumus pemuaian zat padat pada muai volume yang telah diperoleh untuk menyelesaikan soal yang berkaitan dengan pemuaian zat padat pada muai volume. 20) Guru memberikan demontrasi tentang proses pemuaian yang terjadi pada zat cair. 21) Guru menjelaskan contoh pemuaian zat cair dalam kehidupan sehari-hari. c. 1) Kegiatan akhir : Menyimpulkan konsep pemuaian zat padat pada muai panjang, luas. dan volume,

dan konsep pemuaian zat cair pada muai volume. Kesimpulannya: Bahwa pada pemuaian terjadi pada zat padat, zat cair dan zat gas. Untuk pemuaian zat padat mengalami perubahan panjang, luas, dan volume. Dan untuk pemuaian zat cair mengalami perubahan volume. 2) G. Memberikan tugas tentang pemuaian yang terjadi pada zat padat dan zat cair. Sumber belajar Jakarta: Erlangga. Hal : 83-91 Wasis, Sugeng Yuli Irianto. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs kelas VII. Jakarta: Erlangga. Hal : 69-79 Media animasi macromedia flash 7 tentang materi pemuaian. H. 1. Tehnik : tugas individu 2. Bentuk instrumen : test tertulis uraian 3. Soal instrumen: Nomor indikator Nomor soal 1. Menjelaskan pengertian dan konsep 1. jelaskan terjadinya pemuaian! terjadinya pemuaian. Jawaban: Pemuaian terjadi karena atom/molekul penyusun benda bergetar lebih cepat dari biasanya, 2. Mendiskripsikan konsep sehingga volume benda bertambah besar. proses 2. jelaskan pengertian koefisien muai Penilaian

Teguh Sugiyarto, Eny Ismawati. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs kelas VII.

pemuaian zat padat dalam perubahan muai panjang!

panjang.

Jawaban: koefisien muai panjang adalah besarnya pertambahan panjang setiap satuan panjang zat jika suhunya dinaikkan

sebesar 1 C 7. Memformulasikan rumusan pada proses 3. jelaskan muai volume zat padat

faktor

apa

saja

yang

mempengaruhi terjadinya muai volume pada zat padat,serta apa hubungan dari faktor-faktor tersebut! Jawaban: Volume akhir, Volume mulamula, Pertambahan volume, Koefisien muai volume, Kenaikan suhu Hubungannya, pada rumus muai volume zat padat yaitu V = V0 + V V = V0 . . t V = V0 (1 + . t)

Pedoman penskoran: No Soal Skore 1 20 2 20 3 20

Skore maksimum ideal = 20 + 20 + 20 = 60 Nilai = skore x 100 skore maksimum ideal

Anda mungkin juga menyukai