Anda di halaman 1dari 7

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )
MATERI SUHU & KALOR
Nama Sekolah : SMA
Kelas : X
Semester : 2 (dua)
Mata Pelajaran : FISIKA
Topic Pembahasan : Perpindahan Kalor
Jumlah Pertemuan : 1 kali pertemuan

I. STANDAR KOMPETENSI
4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi.

II. KOMPETENSI DASAR


4.3. Menganalisis cara perpindahan kalor

III. INDIKATOR PENCAPAIAN


1. Menganalisis perpindahan kalor dengan cara konduksi.
2. Menganalisis perpindahan kalor dengan cara konveksi.
3. Menganalisis perpindahan kalor dengan cara radiasi.

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN


Peserta didik dapat:
1. Menjelaskan pengertian perpindahan kalor secara konduksi.
2. Menentukan factor-faktor yang berpengaruh pada peristiwa perpindahan kalor secara
konduksi.
3. Menyebutkan contoh perpindahan kalor secara konduksi dalam kehidupan sehari-hari.
4. Menentukan laju perpindahan kalor secara konduksi.
5. Menjelaskan pengertian perpindahan kalor secara konveksi.
6. Menentukan factor-faktor yang berpengaruh pada peristiwa perpindahan kalor secara
konveksi.
7. Menyebutkan contoh perpindahan kalor secara konveksi dalam kehidupan sehari-hari.
8. Menentukan laju perpindahan kalor secara konveksi.
9. Menjelaskan pengertian perpindahan kalor secara radiasi.
10. Menentukan factor-faktor yang berpengaruh pada peristiwa perpindahan kalor secara
radiasi.
11. Menyebutkan contoh perpindahan kalor secara radiasi dalam kehidupan sehari-hari.
12. Menentukan laju perpindahan kalor secara radiasi.
V. MATERI BELAJAR

A) Konduksi
Pembahasan yang pertama dalam perpindahan kalor adalah konduksi. Konduksi merupakan
perpindahan kalor dimana partikel-partikel zat tidak ikut berpindah, biasanya terjadi pada benda
padat.

Faktor-faktor yang mempengaruhi laju perpindahan kalor adalah:

1.  koefisisen konduktivitas termal


2. panjang stik/ batang
3. luas penampang
4. perbedaan suhu antar ujung batang

Secara matematis faktor-faktor di atas dirumuskan menjadi:


Q k A△T
H= =
t l
Dengan keterangan sebagai berikut:
 H adalah laju perpindahan kalor secara konduksi dengan satuan dalam joule/s
 Q adalah jumlah kalor yang dipindahkan dengan satuan dalam joule
 t adalah lamanya waktu dipindahkannya kalor dengan satuan dalam sekon
 k adalah koefisien konduktivitas termal dari benda/ zat dalam satuan joule /(sekon meter
celcius)
 A adalah luas penampang benda yang digunakan sebagai penghantar dengan satuan
dalam meter persegi (m^2)
 ∆T adalah perbedaan suhu antar ujung batang dengan satuan dalam derajat celcius
 l adalah panjang stik/ batang penghantar dengan satuan dalam meter
.
Hubungan antara tiap faktor dapat ditunjukkan melalui persamaan di atas. Laju
konduktivitas akan bernilai besar (cepat) apabila benda yang dipanasi memiliki nilai koefisien
konduktivitas yang besar, penampang yang luas dan perbedaan suhu yang besar pula, tetapi
dengan panjang yang kecil. Hal yang sebaliknya berlaku pula untuk laju konduktivitas yang
kecil.

Contoh konduksi dalam kehidupan sehari-hari adalah: panci yang digunakan terbuat dari
logam aluminium karena memiliki konuktivitas termal yang besar. Berdasarkan tabel dapat
diketahui nilai konduktivitas termal dari aluminium adalah 5 x (10 ^-2) kkal/(s m C). Angka
tersebut menunjukkan bahwa tiap kenaikan 1 derajat celcius sebatang aluminium dengan panjang
1 meter akan menghantarkan kalor sebesar 500 kal tiap detiknya. Angka tersebut setara dengan 5
kalori untuk aluminium sepanjang 1 cm. Apalagi ditambah dengan sifat aluminum yang susah
teroksidasi sehingga susah berkarat. Nilai, konduktivitas ini juga memiliki arti bahwa benda
tersebut cepat kembali untuk dingin sesuai dengan penurunan suhunya.

B) Konveksi 

Konveksi merupakan proses perpindahan kalor yang disertai dengan proses perpindahan
partikelnya. Perpindahan kalor seperti ini biasanya terjadi pada benda cair dan benda gas.

Beberapa hal yang mempengaruhi kecepatan perpindahan kalor secara konveksi adalah
sebagai berikut:

1. koefisien konveksi zat 


2. luas penampang zat yang dipanasi
3. perbedaan suhu dari dari tempat benda dipanasi dengan tempat yang ditentukan

Faktor-faktor tersebut kemudian dirumuskan secara matematis menjadi:


Q hA△T
H= =
t l

H= Q / t = h x A x ∆T 
Keterangan:
 H dalam hal ini adalah laju konvektivitas termal dengan satuan joule / sekon
 h adalah koefisien konveksi dari zat yang digunakan sebagai perantara joule / (sekon x
(meter2))
 ∆T adalah perbedaan suhu dari tempat yang dipanasi dengan tempat yang ditentukan

Berdasarkan pernyataan matematika di atas maka laju konveksi suatu fluida akan meningkat
jika nilai dari koefisien konveksi, luas permukaan benda yang dipanasi dan perubahan/perbedaan
suhunya. Jika konduktivitas dipengaruhi oleh luas dan panjang benda maka pada konveksivitas
termal faktor yang berpengaruh hanyalah luasan saja. Ibarat memanaskan air, semakin luas
pancinya maka air yang dimasak akan semakin cepat panas. Jika semakin tepis maka akan
semakin cepat panas pula. Hal ini dikarenakan semakin besar luasannya maka jumlah partikel
yang dipanasi akan semakin banyak pula.

Contoh peristiwa konveksi sangat banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, contohnya
yaitu: 1) terjadinya angin, angin laut, angin darat, angin gunung, angin lembah, saat memasah
air, dan bahkan perpindahan panas bumi pada lapisan asteonosfer terjadi secara konveksi karena
terdiri dari batuan cair.

C) Radiasi

Perpindahan kalor yang ketiga adalah radiasi. Radiasi merupakan perpindahan kalor melalui
pancaran. Karena sifatnya seperti cahaya maka perpindahan kalor dengan cara radiasi dapat
dikurangi dengan cara memberikan benda yang dapat memantulkan gelombang
elektromagnetnya, misalnya cermin. Cermin hanya efektif untuk memantulkan energi dari
cahaya tampak. Cermin juga biasa digunakan dalam termos air sebagai reflektornya. Faktor-
faktor yang mempengaruhi daya radiasi suatu bahan adalah:

1. koefisien emisivitas
2. suhu benda 
3. luas peanampang dari sumber

secara matematis, faktor-faktor tersebut dirumuskan menjadi:


Q
P= =e σ A T 4
T

Keterangan:
 P adalah daya dari sumber dengan satuan watt
 e adalah koefisien emisivitas bahan yang tidak memiliki satuan
 σ adalah konstanta sephan bolzman dengan satuan watt / (m2 x Kelvin)
 A adalah luas penampang dari sumber dengan satuan meter persegi (m2)
 T adalah suhu dengan satuan Kelvin (K)

Radiasi dari suatu pemancar panas akan besar jika benda tersebut memiliki nilai e (koefisien
emisivitas), luas permukaan dan suhu yang besar. Kenaikan dari nilai emisivitas radiasinya
memiliki nilai yang sama dengan penurunannya. Boleh dikatakan dalam bahasa yang lain emisi
sama dengan absopsi. Nilai yang dipancarkan sama dengan nilai yang diserap oleh benda yang
menerima. 
Contoh radiasi pada kehidupan sehari-hari adalah perpindahan panas matahari ke bumi,
panas dari api unggun, bolam lampu, dan sebagainya.

VI. METODE PEMBELAJARAN


1. Model : Problem Based Learning (PBL), Direct Instruction (DI)

2. Metode : - Diskusi
- Ceramah
- Observasi
- Penugasan

VII. KEGIATAN BELAJAR

Tahapan Kegiatan
Pendahulua a. Pendahuluan :
n -Berdoa
(15 menit ) -Memberi salam dan mengecek kehadiran siswa.

b. Memotivasi dengan pertanyaan: Jika kita masak air memakai


panci, pada saat air sudah mendidih dan kita akan mengangkat
panci, apa yang terasa pada pegangan panci ?
Kenapa ujung alat penggorengan terasa panas saat digunakan
untuk menggoreng ?
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.

Kegiatan  Guru bersama siswa mendiskusikan tentang perpindahan kalor


Inti secara konduksi
(60  menit)
 Guru bersama siswa mendiskusikan tentang perpindahan kalor
secara konveksi

 Guru bersama siswa mendiskusikan tentang perpindahan kalor


secara radiasi

 Memberi kesempatan pada Peserta didik untuk bertanya jika


kurang
Paham

 Menyebutkan contoh perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-


hari.

 Memberi kesempatan pada Peserta didik untuk bertanya jika


kurang
Paham

 Guru bersama Peserta didik mempelajari contoh soal

 Memberi kesempatan pada Peserta didik untuk bertanya jika


kurang
Paham
Penutup a. Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat
(15 menit ) rangkuman.
b. Guru memberikan tugas rumah berupa Tugas Mandiri.
c. Berdoa

XI. ALAT DAN SUMBER BELAJAR


1. Buku Fisika untuk kelas X SMA/MA
2. Lembar kerja, alat dan bahan praktikum.
3. Lingkungan
4. Laptop, Proyektor, Situs Internet.

XII . PENILAIAN HASIL BELAJAR


a. Teknik Penilaian:
- Tes tertulis
- Penugasan
b. Contoh Instrumen:

- Soal PG
Jika suhu benda dinaikkan menjadi dua kalinya, maka daya kalor yang dipindahkan
secara radiasi berubah menjadi ....
A. dua kali lebih besar
B. empat kali lebih besar
C. delapan kali lebih besar
D. enam belas kali lebih besar
E. tiga puluh dua kali lebih besar

- Tugas rumah
Buat kliping mengenai “Pengaruh lapisan ozon terhadap perambatan energi kalor
matahari menuju bumi”. Bahan kliping dapat diambil dari koran, majalah, dan
internet.

XIII . EVALUASI
1. Jelaskan pengertian perpindahan kalor secara konduksi, konveksi dan radiasi.
2. Sebutkan dan jelaskan factor-faktor yang berpengaruh pada peristiwa perpindahan kalor
secara konduksi.
3. Sebutkan contoh perpindahan kalor secara konduksi dalam kehidupan sehari-
hari(minimal 2).
4. Sumber utama masuknya kalor ke dalam ruang yang suhunya lebih rendah dari bagian
luar yang suhunya lebih tinggi adalah melalui jendela kaca. Sebuah ruang dengan
pendingin ruang (AC) memiliki kaca jendela yang luasnya 2 m x 1,5 m dan tebalnya
3,2 mm. Jika suhu pada permukaan dalam kaca 25 ℃ dan suhu pada permukaan luar kaca
30 ℃, berapa laju konduksi kalor yang masuk ke ruang itu ?
5. Sebutkan dan jelaskan factor-faktor yang berpengaruh pada peristiwa perpindahan kalor
secara konveksi.
6. Sebutkan contoh perpindahan kalor secara konveksi dalam kehidupan sehari-hari
(minimal 2).
7. Dalam sebuah latihan yang cukup berat, tubuh dapat memompa darah sebanyak 2,00 liter
per menit sehingga tubuh mengalami pendinginan sebesar 2,00 0C. Jika diasumsikan
kalor jenis darah sama dengan kalor jenis air dan massanya jenisnya 1.050 kg/m3, laju
konveksi yang muncul dalam peristiwa ini adalah…
8. Sebutkan dan jelaskan factor-faktor yang berpengaruh pada peristiwa perpindahan kalor
secara radiasi.
9. Sebutkan contoh perpindahan kalor secara radiasi dalam kehidupan sehari-hari.
10. Menentukan laju perpindahan kalor secara radiasi.

Anda mungkin juga menyukai