Disusun oleh :
WA ODE SRI MAMPUNI
NIM. 2182B1094
Laporan praktik dengan judul Asuhan kebidanan pada ibu bersalin normal Ny ’’S” G1P00000
uk 38 minggu Inpartu kala II di PMB Sandora Ode Hai, STr.Keb Wangi-wangi Wakatobi
Telah disahkan dan disetujui pada :
Hari : …………………..
Tanggal : …………………..
Mengetahui
LEMBAR KONSUL
Judul : Asuhan kebidanan pada ibu bersalin normal
Ny ’’S” G1P00000 uk 38 minggu Inpartu kala
II di PMB Sandora Ode Hai, STr.Keb Wangi-
wangi Wakatobi
Pembimbing Institusi : Bd. Tety Ripursari SST., M.Kes
HARI
NO KETERANGAN TTD
TANGGAL
1
6
LEMBAR KONSUL
HARI
NO KETERANGAN TTD
TANGGAL
1
6
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iii
DAFTAR ISI .........................................................................................................iv
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Mahasiswa mampu menerapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah
1.3. Manfaat
Bagi Penulis : Mendapat pengalaman serta dapat menerapkan teori yang didapat
dalam perkuliahan dengan kasus nyata dalam pelaksanaan praktek
PMB.
Bagi Klien : Agar mengetahui masalah yang mungkin terjadi yang berkaitan
dengan asuhan kebidanan pada ibu bersalin
Bagi Institusi : Sebagai bahan kepustakaan bagi yang membutuhkan asuhan
kebidanan dan perbandingan pada penanganan kasus ibu bersalin
Bagi lahan : Sebagai bahan kepustakaan dalam memberikan asuhan kebidanan
pada ibu bersalin
1.4.2 Wawancara
Pengumpulan data dengan cara tanya jawab langsung kepada sasaran atau
klien tentang hal-hal yang berkaitan dengan kehamilan fisiologis.
1.4.5 Observasi
Pemantauan langsung terhadap perubahan yang terjadi pada klien.
TINJAUAN PUSTAKA
- Mengidam
- Konstipasi
2.2.2. Tanda kemungkinan hamil
a. Perut membesar
b. Uterus membesar,terjadi perubahan dalam bentuk,besar dan konsistensi
rahim
c. Tanda hegar ( melunaknya uterus)
d. Tanda chadwick (membirunya serviks)
e. Tanda piskacek (pembesaran uterus yang tidak rata tetapi di daerah telur
berkembsng cepat)
f. Braxton hiks (kontraksi kecil uterus bila diransang)
g. Teraba ballotement (melenting)
h. Reaksi kehamilan positif
2.2.3. Tanda pasti
1. Fertilisasi adalah suatu peristiwa pertemuan antara sel sperma dan ovum
a. Umur 4 minggu
Rumental mata, telinga, hidung, saluran yang akan menjadi jantung terbentuk.
b. Umur 8 minggu
Hidung, telinga, jari-jari , kelopak mata lebih menebal, kepala menekuk ,alat kelamin
mulai tampak tapi belum dapat diketahui jenisnya.
a. Terjadi dekalsifikasi
b. Kram sering terjadi
2.4.6. Sistem gastrointestinal
a. Hipersalivasi
b. Mual muntah
c. Konstipasi
2.4.7. Perubahan psikologi
Setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bisa mengancam
jiwanya . oleh karena itu setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali
kunjungan selama periode antenatal. Pada setiap kali kunjungan antenatal tersebut, perlu
didapatkan informasi yang penting.
Sama seperti diatas, ditambah deteksi lebih bayi yang tidak normal, atau
kondisi lain yang memerlukan kelahiran di RS.
2. Kejang
a. Pre eklamsi, yaitu penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema, protenuria yang
timbul karena kehamilan.
b. Eklamsi, yaitu kelanjutan dari preeklamis berat dengan tambahan gejala kejang-
kejang dan koma.
Yaitu ketuban pecah sebelum terdapat tanda persalinan di tunggu selam 1 jam
dimulainya tanda persalinan.
5. Nyeri hebat di perut, seperti pada abortus dan kehamilan ektopik
6. Muntah terus dan tidak bisa makan pada kehamilan muda.
8. Demam
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang
bayi.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, sosial ibu dan bayi.
3. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan / komplikasi yang mungkin terjadi
selama hamil termasuk riwayat pentyakit secara umum, kebidanan, dan pembedahan.
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayi
dengan trauma seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan dengan normal dan pemberian ASI
eksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat
tumbuh dan berkembang secara normal.
2) Ukur TD
4) Ukur TFU
8) Test laboratorium
9) Tatalaksana Kasus
TINJAUAN KASUS
3.1. PENGKAJIAN
1. H A M I L I N I
V. PLANNING
Rencana Tindakan
PEMANTAUAN KALA I
Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan selama ± 3 jam diharapkan ibu
mengerti penjelasan bidan.
KH : - pembukaan lengkap
- Effisement 100%
- Tidak terjadi infeksi pada ibu dan bayi
Rencana tindakan
1. Beritahu ibu tentang hasul pemeriksaan
R/ hak ibu untuk mengetahui kondisinya
2. Atur aktivitas dan posisi ibu
R/ memberikan rasa nyaman pada ibu
3. Libatkan suami untuk pendampingan persalinan
R/ memberi dukungan pada ibu
4. Bimbing ibu untuk rileks
R/ memberi rasa nyaman ibu
5. Jaga kebersihan ibu
R/ mencegah terjadinya infeksi
6. Beri ibu makan dan minum
R/ menambah tenaga ibu untuk mengejan saat persalinan
7. Beri ibu massase dan sentuhan
R/ mengurangi rasa sakit
8. Bimbing pasien dan bantu untuk berkemih
R/ mengosongkan kandung kemih
9. Siapkan alat partus set
R/ mempermudah melakukan tindakan
10. Observasi keadaan pasien, janin dan kemajuan persalinan
R/ mendeteksi terjadinya komplikasi
11. Lakukan pemeriksaan dalam 2,5 jam kemudian
R/ mengetahui kemajuan persalinan
VI. IMPLEMENTASI
1. Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu dan janinnya
dalam keadaan baik dan memberikan dukungan bahwa pasien bisa melahirkan
bayinya secara normal
2. Mengatur aktifitas dan posisi, diperbolehkan beraktivitas sesuai kemampuan
3. Melibatkan suami dalam pendampingan persalinan, kehadiran suami
bertujuan agar ibu merasa mendapat dukungan dari orang terdekatnya
4. Membimbing pasien cara untuk rileks saat ada his, dengan menarik nafas
panjang kemudian dikeluarkan dengan cara meniup nafas saat ada his
5. Menjaga kebersihan ibu dengan mengizinkan ibu untuk mandi atau cebok
setelah BAK dan mengurangi rasa panas dengan menggunakan kipas atau AC
6. Memberikan ibu makan dan minum agar ibu dapat memenuhi kebutuhan
energi dan nutrisi guna mencegah terjadinya dehidrasi. Jenis minuman yang
diberikan adalah minuman yang manis dan jenis makanan yang diberikan adalah
makanan rinfan, kering tapi tetap mengandung nutrisi seperti biskuit
7. Memberikan massase dan sentuhan pada ibu untuk mengurangi rasa nyeri dan
kesendirian menghadapi proses persalinan
8. Membimbing dan membantu ibu jika merasa ada dorongan untuk berkemih
karena jika kandung kemih penuh dapat menghalangi penurunan kepala
9. Menyiapkan alat partus set
- 2 klem tali pusat
- Gunting tali pusat
- Benang tali pusat
- Kateter
- Gunting episiotomi
- Klem ½ kocher
- 2 pasang sarung tangan steril
- Kassa
- Spuit 3cc
- Penghisap lendir
- Kapas DTT
- 4 kain bersih, 3 handuk bersih
- Under pad
- Sarung tangan panjang
- Larutan clorin 0,5%
10. Melakukan observasi keadaan ibu, janin dan kemajuan persalinan
menggunakan partograf
11. Melakukan pemeriksaan dalam kembali 2,5 jam kemudian
Pemantauan Persalina
Tgl/Jam His DJJ TD N S VT Keterangan
13.00 5x10’ 145x 84 VT Ø 10 cm, eff Anjurkan ibu
x45” /mnt 100 % ket+, let untuk meneran
kep , HIV, tidak Mengatur posisi
teraba bag. yang nyaman.
Terkecil
disamping
bagian terendah
janin,
VII. EVALUASI
TANGGAL : 06-11-2021 JAM : 16.00 WIB
S : Ibu mengatakan ada dorongan meneran dan HIS nya semakin kuat
INTERVENSI KALA II
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama < 1 jam diharapkan bayi
bisa lahir spontan,keadaan ibu baik dan tidak ada komplikasi dalam persalinan
Kriteria Hasil :
- Persalinan Lancar
- Tidak ada komplikasi
- Bayi lahir spontan
Rencana tindakan
1. jelaskan pada ibu kemajuan persalinan.
R/ ibu mengerti dengan proses persalinannya.
2. anjurkan keluarga untuk mengatur posisi ibu membantu proses persalinan.
R/ memberikan dukungan pada ibu
3. Persiapan petugas
R/persalinan berjalan lancar.
4. pimpin persalinan kala II
R/ melahirkan bayi dengan benar.
EVALUASI KALA II
1. Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari
vulva. Meletakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu, di tepi atas
simfisis, untuk mendeteksi. Tangan lain menegangkan tali pusat.
2. Setelah uterus berkontraksi, menegangkan tali pusat ke arah
bawah sambil tangan yang lain mendorong uterus ke arah belakang
atas (durso-kranial) secara berhati-hati (untuk mencegah inversis uteri)
jika plasenta tidak lahir setelah 30-40 detik, hentikan penegangan tali
pusat dan tunggu hingga timbul kontraksi berikutnya dan ulangi
prosedur di atas. Jika uterus tidak segera berkontraksi, minta ibu,
suami atau anggota keluarga untuk melakukan stimulasi puting susu.
3. Melakukan penegangan dan dorongan durso-kranial hingga
plasenta terlepas, minta ibu meneran sambil penolong menarik tali
pusat dengan arah sejajar lantai dan kemudian ke arah atas mengikuti
poros jalan lahir (tetap lakukan tekanan durso-kranial)
4. Setelah tali pusat bertambah panjang, memindahkan klem hingga
berjarak sekitar 5-10 cm dari vulva dan lahirkan plasenta
5. Saat plasenta muncul di introitus vagina, melahirkan plasenta
dengan kedua tangan. Memegang dan memutar plasenta hingga
selaput ketuban terpilin kemudian melahirkan dan menempatkan
plasenta pada wadah yang telah disediakan
6. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, melakukan
masase uterus, meletakkan telapak tangan di fundus dan melakukan
masase dengan gerakan melingkar dan lembut hingga uterus
berkontraksi (fundus teraba keras)
7. Memeriksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi dan
memastikan selaput ketuban lengkap dan utuh. Memasukkan plasenta
ke dalam kantung plastik atau tempat khusus
8. Mengevaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum.
Melakukan penjahitan bila laserasi menyebabkan perdarahan bila ada
robekan yang menimbulkan perndarahan aktif, segera lakukan
penjahitan
PEMANTAUAN KALAIV
Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan selama ± 2 jam diharapkan tidak
terjadi komplikasi.
KH : - TTV dalam batas normal
- TFU dan UC baik
- Tidak terjadi komplikasi
Rencana tindakan
1. observasi tanda vital
2. Observasi kontraksi uterus
3. Bimbing pelaksanaan IMD
4. Observasi laserasi, perdarahan
5. Observasi kandung kemih
6. Beri nutrisi kepada klien
IMPLEMENTASI
- Mengevaluasi kemungkinan terjadinya laserasi
- Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak ada perdaahan
- Membiarkan bayi tetap melakukan kontak kulit dengan ibu
- Setelah 1 jam lakukan pemeriksaan pada bayi dan memberi salep mata dan
injeksi vit K
- Pemberian Hb
- Menganjurkan keluarga melakukan massase
- Memeriksa nadi, kandung kemih tiap 15 menit pada jam pertama dan 30
menit pada jam ke-2
- Membersihkan ibu dengan air DTT
- Membuang bahan-bahan bekas pakai
- Dekontaminasi daam laruan clorin 0,5%
- Membersihkan sarung tangan dan melepasnya dalam keadaan terbalik
- Mencuci tangan
- Melengkapi partograf
INTERVENSI KALA IV
S : Ibu mengatakan senang dengan kelahiran bayinya karena sudah direncanakan
O : - perineum tidak ada laserasi
- ASI sudah keluar
Jam TFU UC Kandung Pendarahan
Waktu TD N S
ke kemih
1 16.20 110/70 84 3 jari bawah pusat Baik Kosong ± 50 CC
16.35 110/70 80 365 3 jari bawah pusat Baik Kosong ± 10 CC
16.50 120/80 82 2 jari bawah pusat Baik Kosong ± 20 CC
17.05 120/80 84 2 jari bawah pusat Baik Kosong ± 10 CC
2 17.35 120/80 82 367 2 jari bawah pusat Baik Kosong ±10 CC
18.05 120/80 80 2 jari bawah pusat Baik Kosong ± 10 CC
a. Inspeksi
Kepala : Rambut lurus, warna hitam, tidak ada molase, kulit kepala bersih, tidak
oedem, besranya seperempat panjang tubuh, fontanel anterior bentuk
laying-layang, fontanel posterior bentuk segitiga.
Muka : Tidak pucat, tidak oedem, muka berwarna merah muda dan muka bulat.
Mata : Simetris, conjungtiva merah muda, sclera putih, tidak ada strabismus,
tidak oedem palpebra, tidak ikterus, tidak ada tanda-tanda infeksi.
Hidung : Bersih, tidak ada cairan ketuban, ada nafas, cuping hidung
Mulut : Lidah bersih, bibir lembab, tidak ada labioschisis, tidak ada
palatoschisis, gigi belum tumbuh, reflek hisap kuat.
Telinga : Simetris, daun telinga sejajar dengan bola mata, bersih, tidak ada
serumen.
Leher : Bersih, tidak ada lesi, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid.
Dada : Kedua putingsusu simetris, tidak ada penarikan intercosta.
Abdomen : Tali pusatbelum lepas, terbungkus kasa steril pada tali pusat, tidak ada
tanda-tanda perdarahan.
Punggung : Tidak ada kelainan punggung, bersih.
Genetalia : Jenis kelamin laki-laki, terdapat orifisium urethra dan testis sudah
turun, tidak fimosis.
Anus : Anus berlubang
Ekstremitas atas : Simetris,tidak ada kelainan jumlah jari, tidak ada fraktur, pergerakan
bebas, tiak ada lesi dan gerak reflek aktif.
Ekstremitas bawah : Simetris, tidak ada kelainan jumlah jari, tidak ada
fraktur, pergerakan bebas, tidak ada lesi dan babynski reflek aktif.
Kulit : Warna kulit merah muda, terdapat verniks caseosa,tidak ada
pembengkakan.
b. Palpasi
Kepala : Teraba UUB belum menutup, UUK sudah menutup, kondisi datar, tidak
ada molase, tidak teraba benjolan dan tidak ada oedema.
Leher : Tidak teraba pembesaran pembendungan vena jugularis.
Axilla : Tidak teraba benjolan, tidak teraba pembesaran kelenjar limfe.
Abdomen : Tidak teraba pembesaran hepar.
Punggung : Tidak teraba kelainan congenital seperti spina bifida.
Ekstremitas atas : Akral hangat.
Ekstremitas bawah : Akral hangat.
c. Auskultasi
Dada : Tidak ada suara ronchi dan wheezing.
Abdomen : Terdengar bising usus 20 x/menit.
d. Perkusi
Abdomen : Tidak meteorismus.
e. Pertumbuhan dan Perkembangan
Refleks moro : Kuat
Tonick neck reflek : Kuat
Graps reflek : Kuat
Reflek babynski : Kuat
Suckling reflek : Kuat
Swallowing reflek : Kuat
Rooting reflek : Kuat
A : P10001 Post Partum Fisiologis 2 Jam
P : - Lanjutkan Observasi
- HE tentang mobilisasi dini
- HE tentang kebutuhan nutrisi ibu dan bayi
- HE tentang pesonal hygiene dan perawatan luka jahitan
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Kehamilan adalah persenyawaan dan pertemuan antara sel ovum dan sel sperma, yang
merupakan proses fisiologis yang diharapkan serta dinanti oleh pasangan suami istri dan
keluarga pada umumnya.
1. Menciptakan hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan Ibu hamil
5. Perilaku hidup sehat (gizi, latihan/olah raga, kebersihan dan istirahat)
6. Penjelasan pada klien tentang tanda-tanda bahaya kehamilan pada TM III
Dan hasil pengkajian asuhan kebidanan pada Ibu hamil didapatkan kesamaan
antara landasan teori dan lapangan seperti macam-macam kebutuhan serta
pemeriksaan yang dilakukan.
4.2. Saran
Agar Mahasiswa dapat menggali ilmu lebih dalam lagi serta lebih giat belajar dalam
memahami teori sehingga dapat diterapkan dilahan praktek.
1 Pembukaan :
6. Evaluasi : 1. Seluruh peserta hadir dalam acara penyuluhan di PMB Sandora Ode
Hai, STr.Keb Wangi-wangi, Wakatobi
2. Seluruh peserta memahami penjelasan petugas tentang asuhan
persiapan menghadapi persalinan dan kelahiran
3. Seluruh peserta dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh petugas
7. Sumber Pustaka :
https://www.scribd.com-doc-askeb
Prawirohardjo,Sarwono,1994,ILMU KEBIDANAN,Jakarta:PT.Gramedia,YBP-SP
Ranakusuma,Boedisantoso,2001,KAPITA SELEKTA KEDOKTERAN, Jakarta:
Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Lampiran 2. Dokumentasi
DAFTAR PUSTAKA
Bayi,Yogyakarta:Biologis Media.