Anda di halaman 1dari 22

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMPK Antonius Mataram


Mata Pelajaran : IPA / Fisika
Kelas / Semester : VII /1
Pokok Bahasan : Pemuaian
Sub Pokok Bahasan : Pemuaian pada zat padat

Alokasi waktu : 2 x 40 menit

A. Standar Kompetensi
3. Memahami wujud zat dan perubahannya

B. Kompetensi Dasar
3.3 Melakukan percobaan berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan setiap hari

C. Indikator
- Melakukan kajian pustaka mengenai proses pemuaian pada zat padat.
- Menerapkan persamaan pemuaian pada zat padat untuk menyelesaikan masalah
sederhana.
- Mengamati proses pemuaian pada zat padat

D. Tujuan pembelajaran
- Menjelaskan proses muai panjang pada zat padat
- Menjelaskan proses muai luas pada zat padat
- Menjelaskan proses muai volume pada zat padat
- Menerapkan persamaan muai panjang untuk menyelesaikan masalah sederhana
- Menerapkan persamaan muai luas untuk menyelesaikan masalah sederhana
- Menerapkan persamaan muai volume untuk menyelesaikan masalah sederhana

E. Materi Pokok
 Pemuaian pada zat padat
1. Muai Panjang
Alat untuk menyelidiki muai panjangdisebut Musschenbroek
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertambahan panjang saat dipanaskan
a. Panjang awal
b. Koefisien muai panjang (jenis zat)
c. Kenaikan suhu
- Semakin besar koefisien muai panjang, semakin besar pertambahan
panjangnya
- Semakin besar kenaikan suhunya, semakin besar pertambahan panjangnya
Rumus :
ΔL=Lo .α . Δt
Lt =Lo (1+α . Δt ) atau ΔL=Lt −Lo

o
Ket : α = Koefisien muai panjang (/ C)
Lo = Panjang awal (m)
Lt = Panjang akhir (m)
ΔL= Pertambahan panjang (m)
Δt= Perubahan suhu ( o C)

2. Muai Luas
Jika zat padat berbentukkeping dipanaskan, maka seluruh permukaan luasan
benda tersebut akan memuai sebanding dengan koefisien muai luas dan
kenaikan suhu
Rumus :
ΔA= A o . β. Δt
A t = A o (1+β . Δt ) atau ΔA= A t − Ao

Ket : β= Koefisien muai luas (/ C)


o

A o = luas awal (m2)


A t = luas akhir (m2)
ΔA= Pertambahan luas (m2)
Δt= Perubahan suhu ( o C)
Koefisien muai luas adalah perbandingan pertambahan luas dengan luas mula-
mula setiap kenaikan suhu 1 oC, dimana β=2 α

3. Muai Volume (Ruang)


Jika zat padat yang berupa ruang dipanaskan, maka zat padat tersebut akan
mengalami muai volume
Rumus :
ΔV =V o . γ . Δt
V t =V o (1+γ . Δt ) atau ΔV =V t −V o

Ket : γ = Koefisien muai Volume (/ o C)


V o = Volume awal (m3)
V t = Volume akhir (m3)
ΔV = Pertambahan Volume (m3)
Δt= Perubahan suhu ( o C)

Hubungan γ : β :α
γ=2 β=3 α
F. Strategi Pembelajaran
Pendekatan : keterampilan konsep dan ketrampilan proses
Model : - Direct Instruction (DI)
- Kooperatif Learning
Metode : - Diskusi
- Ceramah
G. Langkah - langkah kegiatan
1. Kegiatan Awal (10 menit)
Apersepsi
- Mengucap salam.
- Mengabsen siswa
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
Motivasi
Mengingatkan kembali siswa tentang sifat-sifat zat padat
2. Kegiatan Inti (65 menit)
- Guru menjelaskan perubahan yang terjadi pada zat padat ketika dipanaskan dan
didinginkan
- Guru menjelaskan konsep proses pemuaian panjang pada zat padat serta
persamaannya
- Guru menjelaskan konsep proses pemuaian luas pada zat padat serta
persamaannya
- Guru menjelaskan konsep proses pemuaian ruang pada zat padat serta
persamaannya
- Guru memberikan contoh soal untuk menerapkan persamaan pemuaian pada zat
padat (muai panjang, muai luas dan muai volume)
- Guru meminta siswa untuk mengerjakan latihan soal mengenai pemuaian pada
LKS
- Guru bersama siswa membahas latihan soal yang telah diberikan
3. Kegiatan akhir (5 menit)
- Guru membantu siswa untuk menyimpulkan materi serta rangkuman hasil
belajar
- Guru meminta siswa untuk mengerjakan beberapa soal latihan sebagai acuan
untuk mengetahui daya serap materi yang telah dipelajari
- Guru memberikan informasi tentang bahan ajar untuk pertemuan selanjutnya

H. Sumber Bahan dan Media Pemblajaran


 Sumber Bahan
- Kanginan, Marthen. 2007. IPA Fisika Untuk SMP Kelas VII. Jakarta: Erlangga.
-Haryanto, Setyo dkk. 2010. IPA FISIKA Kelas VII. Surakarta: CV Teguh Karya
-Prasodjo, Budi dkk..2008.Physics. Bogor: Yudhistira.
-Tim penulis. 2006. SPORTIF FISIKA. Solo: Harapan Baru.
 Media Pembelajaran
- Papan tulis

I. PENILAIAN HASIL BELAJAR


 Kognitif
 Jenis Instrument
- Tes Tertulis
- Tes Lisan
 Bentuk Instrumen
- Uraian
- Pilihan ganda
 Contoh Instrumen
- Pilihan ganda
1.Jika suatu zat dipanaskan, maka tidak akan terjadi perubahan . . .
a. panjang c. massa
b. wujud d. volume
2. Alat Musschenbroek digunakan untuk menyelidiki pemuaian pada. . .
a. zat cair c. Panjang awal
b. zat padat d. Perubahan suhu
3. Dibawah ini faktor-faktor yang tidak mempengaruhi pertambahan panjang
benda adalah. . .
a. massa zat
b. jenis zat
c.panjang awal
d. perubahan suhu
4. Hubungan yang benar antara koefisien muai panjang, koefisien muai luas, dan
koefisien muai volume adalah. . .
1
α= β=2 γ
a. α=2 β=3 γ c. 2

b. γ=2 β=3 α d. α =β=γ


5. Gelas kaca mempunyai koefisien muai panjang 0,00009/0C, maka koefisien
muai volumenya. . .
a. 0,000009/oC c. 0,00027/oC
b 0,000018/oC d. 0,00036/oC
- Uraian
1. Apa yang dimaksud dengan pemuaian zat?
2. Logam panjangnya 80 cm dipanaskan dari 30 oC sampai 150oC. Jika koefisien
muai panjang baja 0,000012/oC, tentukan :
a. Panjang akhir baja
b. Pertambahan akhir baja

JAWABAN
- Pilhan Ganda
1.C
2.B
3.A
4.B
5.C
- Uraian
1. Pemuaian zat merupakan perubahan ukuran pada suatu zat.
−2
2. Dik : Lo =80 cm=8010 m=0,8 m
o
Δt=150−30=120 C
o
α=0 , 000012 / C
Dit : a. t
L =. .. ?
b. ΔL=.. . ?
Jawab :
a. Lt =Lo (1+α . Δt )
=0,8 m (1 + 0,000012/oC . 120oC)
=0,8 m (1 + 0,00144)
=0,8 m(1,00144)
=0,801152 m

b.
ΔL=Lt −Lo
= 0,801152 m- 0,8 m
=0,001152 m

Mengetahui Mataram, Juli 2010

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,

I Gede Putu Nyudaksana Y., S.Ag Cecilia Cita Galih Utami, S.Pd.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SMPK Antonius Mataram


Mata Pelajaran : IPA / Fisika
Kelas / Semester : VII /1
Pokok Bahasan : Pemuaian
Sub Pokok Bahasan : Pemuaian pada zat cair dan gas

Alokasi waktu : 2 x 40 menit

A. Standar Kompetensi
3. Memahami wujud zat dan perubahannya

B. Kompetensi Dasar
3.3 Melakukan percobaan berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan setiap hari

C. Indikator
- Melakukan kajian pustaka mengenai proses pemuaian pada zat cair.
- Menerapkan persamaan pemuaian pada zat cair untuk menyelesaikan masalah
sederhana.
- Melakukan kajian pustaka mengenai proses pemuaian pada gas
- Menyebutkan manfaat pemuaian dalam kehidupan sehari-hari

D. Tujuan pembelajaran
- Menjelaskan proses pemuaian pada zat cair
- Menerapkan persamaan pemuaian pada zat cair untuk menyelesaikan masalah
sederhana.
- Menjelaskan proses pemuaian pada gas
- Menyebutkan manfaat pemuaian dalam kehidupan sehari-hari
- Menjelaskan proses bimetal pada zat padat

E. Materi Pokok
 Pemuaian pada zat cair
Zat cair apabila dipanaskan akan mengalami muai volum saja, hal ini dikarenakan
zat cair mempunyai bentuk yang tidak tetap
Rumus :
ΔV =V o . γ . Δt
V t =V o (1+γ . Δt ) atau ΔV =V t −V o

Ket : γ = Koefisien muai Volume (/ o C)


V o = Volume awal (m3)
V t = Volume akhir (m3)
ΔV = Pertambahan Volume (m3)
Δt= Perubahan suhu ( o C)

 Anomali air
Adalah keanehan sifat air
Air apabila dipanaskan diantara suhu-suhu tertentu, maka air tidak memuai tetapi
menyusut
Pada pemanasan 0oC sampai 4 oC air tidak mengalami pemuaian, tetapi menyusut
pada suhu 4 oC. Volume air mencapai nilai minimum dan massa jenis air mencapai
maksimum.

 Pemuaian pada gas


Gas juga mengalami pemuaian apabila dipanaskan, namun seperti halnya zat cair,
gas hanya mengalami muai volume saja karena gas bentuknya tidak tetap.
1 o
/ C
Besar muai volume gas sama yaitu 273
 Pemanfaatan pemuaian
Zat apabila dipanaskan akan memuai dan apabila didinginkan akan menyusut. Hal
inidapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari antara lain :
1. Pemasangan kaca jendela dibuat longgar, agar tidak pecah saat memuai
2. Pemasangan rel kereta api dibuat longgar, agar tidak melengkung saat memuai
3. Adanya celah pada konstruksi bangunan
4. Pemasangan kawat listrik dibuat longgar saat panas, agar tidak putus saat
menyusut pada keadaan dingin
5. Membuka tutup botol yang terlalu rapat dengan air panas

 Bimetal
Adalah pengelingan dua plat logam yang berbeda koefisien muai panjangnya

didinginkan
dipanaskan
Logam aluminium mempunyai koefisien lebih kecil daripada besi
 Bimetal yang dipanaskan akan melengkung ke arah logam yang mempunyai
koefisien muai panjang yang kecil
 Bimetal yang didinginkan akan melengkung ke arah logam yang mempunyai
koefisien muai panjang yang lebih besar

F. Strategi Pembelajaran
Pendekatan : keterampilan konsep
Model : - Direct Instruction (DI)
Metode : - Diskusi
- Ceramah

G. Langkah - langkah kegiatan


1. Kegiatan Awal (10 menit)
Apersepsi
- Mengucap salam.
- Mengabsen siswa
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
Motivasi
Mengingatkan kembali siswa bagaimana bentuk dan volume pada zat cair dan
gas
2.Kegiatan Inti (65 menit)
- Guru menjelaskan perubahan yang terjadi pada zat cair ketika dipanaskan
- Guru menjelaskan konsep proses pemuaian pada zat cair serta persamaannya
- Guru menjelaskan konsep proses pemuaian pada gas
- Guru menjelaskan proses bimetal pada logam
- Guru memberikan beberapa soal kepada siswa untuk didiskusikan bersama teman
sebangkunya
- Guru meminta perwakilan dari beberapa siswa untuk menuliskan jawabannya di
papan tulis
- Guru memberi nilai plus kepada siswa yang menjawab benar
3.Kegiatan akhir (5 menit)
- Guru membantu siswa untuk menyimpulkan materi serta rangkuman hasil belajar
- Guru meminta siswa untuk mengerjakan beberapa soal latihan sebagai acuan
untuk mengetahui daya serap materi yang telah dipelajari
- Guru memberikan informasi untuk pertemuan selanjutnya diadakan evaluasi

H. Sumber Bahan dan Media Pemblajaran


 Sumber Bahan
. - Kanginan, Marthen. 2007. IPA Fisika Untuk SMP Kelas VII. Jakarta:
Erlangga.
-Haryanto, Setyo dkk. 2010. IPA FISIKA Kelas VII. Surakarta: CV Teguh Karya
-Prasodjo, Budi dkk..2008.Physics. Bogor: Yudhistira.
-Tim penulis. 2006. SPORTIF FISIKA. Solo: Harapan Baru
 Media Pembelajaran
- Papan tulis

I. PENILAIAN HASIL BELAJAR


 Kognitif
 Jenis Instrument
- Tes Tertulis
- Tes Lisan
 Bentuk Instrumen
- Uraian
- Pilihan ganda
 Contoh Instrumen
- Pilihan ganda
1. Zat cair dan gas hanya mengalami muai volume saja, karena . . .
a. bentuknya tetap c. Volumenya tidak tetap
b. volumenya tetap d. Bentuknya tidak tetap
2. cerek aluminium yang berisi penuh air, apabila dipanaskan airnya dapat
tumpah, karena. . .
a. muai cerek lebih besar daripada air
b. muai caraek lebih kecil daripada air
c. Massa air menjadi lebih besar
d. Tekanan air menjadi lebih besar
3. Koefisien muai volume tiap gas adalah sama yang besarnya...
1 1
o o
a. 273 / K b. 373 / K
c. 273/oK d. 373/oK
4. Pemasangan rel kereta api dibuat renggang, hal ini bertujuan agar. . .
a. rel lebih tahan panas dan kuat
b. rel tidak melengkung saat menyusut
c. rel tidak melengkung saat memuai
d. rel lebih tahan dingin
5. Jika bimetal dipanaskan pada suhu sama maka bimetal. . .
a. Melengkung pada kedua arah
b. Tetap lurus
c. Melengkung ke arah logam yang koefisiennya lebih kecil
d. Melengkung ke arah logam yang koefisiennya lebih besar
- Uraian
1. Mengapa zat cair dan gas tidak mengalami muai panjang dan muai luas?
2. Sebuah bimetal terbuat dari logam R dan S. Jika koefisien muai panjang R
lebih kecil daripada S. Gambarlah arah membengkoknya bimetal saat
didinginkan dan dipanaskan!

JAWABAN
- Pilhan Ganda
1. D
2. B
3. A
4.C
5.C
- Uraian
1. Zat cair dan gas tidak mengalami muai panjang dan muai luas karena zat cair
dan gas mempunyai bentuk yang tidak tetap.
2.

Dipanaskan
Melengkung ke arah R yang koefisien muainya lebih kecil

didinginkan
Melengkung ke arah S yang koefisien muainya lebih kecil

Mengetahui Mataram, Juli 2010

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,

I Gede Putu Nyudaksana Y., S.Ag Cecilia Cita Galih Utami, S.Pd.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SMPK Antonius Mataram


Mata Pelajaran : IPA/Fisika
Kelas / Semester : VII/ I
Pokok Bahasan : Kalor Perpindsahannya
Sub Pokok Bahasan : - Pengertian kalor
- Kalor dapat mengubah suhu benda
Alokasi waktu : 2 x 40 menit

A. Standar Kompetensi
2. Memahami wujud zat dan perubahannya

A. Kompetensi Dasar
3.4. Mendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu benda
serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

B. Indikator
 Mendeskripsikan pengertian kalor
 Mendeskripsikan pengaruh kalor terhadap perubahan perubahan suhu benda

C. Tujuan pembelajaran
 Menjelaskan pengertian kalor
 Menjelaskan pengaruh kalor terhadap perubahan suhu benda
 Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya kalor yang diberikan
pada suatu benda
 Menghitung besar kalor yang diberikan akibat adanya perubahan suhu.
 Menghitung besar kapasitas kalor

D. Materi Pokok
 Pengertian kalor
Kalor adalah bentuk enegi yang dapat berpindah jika ada perbedaan suhu.
Satuan kalor sama dengan satuan energi yaitu joule dan kalori (Kal)
Hubungan joule dan kalori
1 joule = 0,24 kalori
1 Kal = 4,2 joule

 Kalor Dapat Mengubah Suhu Benda


Bila dua buah benda yang suhunya berbeda saling disinggungkan, cepat atau
lambat benda yang suhunya lebih tinggi mengalami penurunan suhu, sedangkan
benda yang suhunya lebih rendah mengalami kenaikkan suhu. Akhirnya suhu kedua
benda tersebut mencapai kesetimbangan termal (suhu sama).
Besarnya kalor yang diberikan pada suatu benda dipengaruh oleh :
- Massa benda
Semakin besar massa benda, semakin besar kalor yang dibutuhkan
- Kalor jenis benda
Semakin besar kalor jenis benda, semakin besar kalor yang dibutuhkan
- Kenaikan suhu
Semakin besar kenaikkan suhu, semakin besar kalor yang dibutuhkan
Secara matematis :

Q=m.c. Δt ket : m = massa benda (Kg)


c = Kalor jenis (J/KgoC)
Δ t = perubahan suhu (oC)
Q = banyaknya kalor (J)
Kapasitas kalor
Q
C = Δt ket : Q = Banyaknya kalor (J)
Δ t = Perubahan suhu (oC)
C = Kapasitas kalor (J/oC)

F. Strategi pembelajaran
Pendekatan : keterampilan konsep dan keterampilan proses
Model : Direct Instruction (DI)
Kooperatif Learning
Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya jawab

G. Langkah - langkah Pembelajaran


1. Kegiatan Awal ( 10 menit)
Apersepsi
- Mengucapkan salam
- Mengabsen kehadiran siswa
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
Motivasi
- Mengingatkan kembali pengetahuan awal siswa tentang konsep dasar kalor
yang telah dipelajari pada bab sebelumnya
2. Kegiata inti (65 menit)
- Guru menjelaskan konsep dan pengertian dari kalor
- Guru menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya kalor yang
diberikan pada suatu benda
- Guru menjelaskan perumusan kalor akibat adanya kenaikkan suhu

- Guru memberikan contoh soal perumusan kalor akibat adanya kenaikkan suhu

- Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok untuk melakukan suatu


percobaan.

- Guru menjelaskan perumusan kapasitas kalor

- Guru memberikan contoh soal kapasitas soal

- Guru memberikan latihan soal mengenai perumusan kalor dan kapasitas kalor

- Guru membahas latihan soal persamaan kalor yang diberikan kepada siswa

3. Kegiatan akhir ( 5 menit)


 Menyimpulkan materi yang telah dibahas
 Meminta siswa untuk mengerjakan beberapa soal sebagai tugas rumah

H. Sumber Bahan dan Media Pembelajaran


 Sumber Bahan
- Kanginan, Marthen. 2007. IPA Fisika Untuk SMP Kelas VII. Jakarta: Erlangga.
-Haryanto, Setyo dkk. 2010. IPA FISIKA Kelas VII. Surakarta: CV Teguh Karya
-Prasodjo, Budi dkk..2008.Physics. Bogor: Yudhistira.
-Tim penulis. 2006. SPORTIF FISIKA. Solo: Harapan Baru
 Media Pembelajaran
Papan tulis

I. Evaluasi
 Kognitif
Jenis Tes
- Tes tertulis
Prosedur Tes : post test (evaluasi akhir)
Bentuk Tes : - Pilihan ganda
- Uraian
- Contoh instrumen
Pilihan ganda
1. Kalor selalu berpindah dari benda yang . . .
a. bersuhu tinngi ke suhu rendah c. Bermasa rendah ke masa tinggi
b. bersuhu rendah ke suhu tinggi d. Bermasa tibggi ke masa rendah
2. Satu joule setara dengan....
a. 0.24 kal c. 1 kal
b. 4.2 kal d. 1000 kal
3. kalor yang digunakan untuk merubah wujud zat dinamakan...
a. kalor jenis c. Kalor laten
b. kapasitas kalor d. Tara kalor
4. 4 kg air bersuhu 200C dipanaskan sampai 600C. Jika kalor jenis air 4200
J/kg0C, maka kalor yang dibutuhkan. . .
a. 84.000 J c. 8.400 J
b. 67.200 J d. 672.000 J
- Uraian
1. Setengah kilogram air bersuhu 20 oC diberi kalor 42 Kg. Jika kalor jenis air
4.200 J/KgoC, hitung suhu akhir air tersebut!

JAWABAN
- Pilhan Ganda
1. A
2. A
3. C
4. D
- Uraian
1. Dik : m = 0,5 Kg
t1 = 20 oC
Q = 42.000 J
c
air=4200 J /Kg o C
Dit : t2 = ...?
Jawab :
Q = m . c . Δt
o
Q 42 . 000 J 10 C
= = =20 o C
Δt = m. c o
air 0,5 Kg . 4200 J / Kg C 0,5

Δt = t2 – t1
t2 = Δt + t1
= 20 oC + 20 oC
= 40 oC

Mataram, Juli 2010

Mengetahui
Guru Mata Pelajaran,
Kepala Sekolah

Cecilia Cita Galih Utami, S.Pd.


I Gede Putu Nyudaksana Y., S.Ag
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SMPK Antonius Mataram


Mata Pelajaran : IPA/Fisika
Kelas / Semester : VII/ I
Pokok Bahasan : Kalor Perpindsahannya
Sub Pokok Bahasan : Kalor dapat mengubah wujud zat
Alokasi waktu : 4 x 40 menit

A. Standar Kompetensi
3. Memahami wujud zat dan perubahannya

A. Kompetensi Dasar
3.4. Mendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu benda
serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

B. Indikator
 Mendeskripsikan pengertian melebur
 Mendeskripsikan pengertian membeku
 Mendeskripsikan pengertian menguap
 Mendeskripsikan pengertian mengembun
 Mendeskripsikan grafik suhu-kalor es yang dipanaskan menjadi uap
 Mengamati proses perubahan zat

C. Tujuan pembelajaran
 Menyebutkan pengertian melebur
 Menyebutkan pengertian membeku
 Menyebutkan pengertian menguap
 Menyebutkan pengertian mengembun
 Menjelaskan grafik suhu-kalor es yang dipanaskan menjadi uap
 Mengaplikasikan persamaan kalor dalam masalah sederhana
 Mengamati proses perubahan zat melalui percobaan

D. Materi Pokok
 Kalor Dapat Mengubah Wujud Zat
Kalor yang diberikan atau dilepas zat tidak selalu menyebabkan perubahan suhu,
namun kalor juga dapat menyebabkan perubahan wujud zat.Pada saat perunahan
wujud, suhu zat adalah tetap.
a). Melebur dan Membeku
a. Melebur adalah perubahan wujud zat padat menjadi cair.
Ketikamelebur,zat memerlukan kalor sehingga slama melebur tidak terjadi
kenaikan suhu. Suhu pada saat zat melebur disebut titik lebur.
Ex : es batu yang melebur menjadi air
b. Membeku adalah perubahan wujud zat dari cair menjadi padat.
Ketika membeku, zat melepaskan kalor yang disebut kalor beku. Suhu pada
saat zat membeku disebut titik beku
Ex : air yang membeku menjadi es batu.
Apabila Q menyatakan banyak kalor yang digunakan untuk meleburkan zat
bermassa m, kalor lebur L zat dapat ditulis dengan persamaan :

Q
L= m Ket : L = Kalor lebur/ kalor beku (J/Kg)
m = Massa benda atau zat (Kg)
Q = Kalor yang digunakan untuk peleburan atau
pembekuan
b). Menguap dan mengembun
a. Menguap adalah perubahan wujud zat cair menjadi gas atau uap
Pada waktu menguap , zat mmerlukan kalor. Kalor yang diperlukan untuk
menguapkan satu satuan massa zat pada titik didih normalnya disebut kalor
uap
Ex : air yang dipanaskan terus-menerus
b. Mengembun adalah perubahan wujud zat dari uap atau gas menjadi cair.
Pada saat mengembun , zat melepaskan kalor yang disebut kalor embun
Ex : pada pagi hari terbentuknya embun, dimana embun itu berasal dari uap
Apabila untuk menguapkan zat bermassa m pada titik didihnya diperlukan
kalor sebesar Q joule, besar kalor uap U dapat ditulis dengan persamaan :
Q
U= m
Ket : U = kalor uap (J/Kg)
m = massa benda atau zat (Kg)
Q = Kalor yang digunakan untuk pnguapan (J)

B. Grafik suhu kalor


T0C
125 Fase gas (uap)
Q5
100
Titik didih
Q4
75

50 Fase cair (air)

25 Q3

0
Q2 Titik beku
-25 Q1 Fase padat (es)

Waktu

Dari grafik diatas, terlihat grafik suhu terhadap waktu. Selang waktu pada sumbu
mendatar sebanding dengan banyak kalor yang diterima oleh air. Oleh karena itu,
grafik tersebut dapat dianggap grafik suhu terhadap kalor. Kemiringan grafik kenaikan
suhu (DT) terhadap kalor (Q) adalah :
ΔT 1
Q = mc
Persamaan di atas menyatakan bahwa untuk massa tetap, kemiringan grafik (DT/Q)
sebanding dengan kebalikan kalor jenis (1/c).
Kalor yang diperlukan :
Qttl = Q1 + Q2 + Q3 + Q4 + Q5

ket : Q1 = kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu sampai ke titik leburnya (J)

Q2 = kalor yang diperlukan untuk melebur (J)


Q3 = kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu sampai ke titik didihnya (J)

Q4 = kalor yang diperlukan untuk mendidih (J)

Q5 = kalor yang diperlukan untuk menguap (J)

J. Strategi pembelajaran
Pendekatan : keterampilan konsep dan keterampilan proses
Model : Direct Instruction (DI)
Kooperatif Learning
Metode : Ceramah, Tanya jawab

K. Langkah - langkah Pembelajaran


4. Kegiatan Awal ( 10 menit)
Apersepsi
- Mengucapkan salam
- Mengabsen kehadiran siswa
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
Motivasi
- Mengingatkan kembali pengetahuan awal siswa tentang konsep dasar kalor
yang telah dipelajari pada bab sebelumnya
5. Kegiata inti (65 menit)
- Guru menjelaskan konsep dan pengertian dari melebur
- Guru menjelaskan konsep dan pengertian dari membeku
- Guru menjelaskan konsep dan pengertian dari mengembun
- Guru menjelaskan konsep dan pengertian dari menguap
- Guru menjelaskan grafik suhu-kalor es yang dipanaskan menjadi uap

- Guru menberikan contoh soal persamaan kalor dalam masalah sederhana

- Guru menberikan latihan soal persamaan kalor dalam masalah sederhana

- Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok dan membagikan LKS percobaan

- Guru menerangkan langkah-langkah percobaan kepada siswa

- Guru meminta siswa untuk melakukan percobaan sesuai dengan LKS yang
dibagikan

- Guru bersama siswa membahas hasil percobaan yang telah dilakukan

- Guru membahas latihan soal persamaan kalor yang diberikan kepada siswa

6. Kegiatan akhir ( 5 menit)


 Menyimpulkan materi yang telah dibahas
 Meminta siswa untuk mengerjakan beberapa soal sebagai tugas rumah

L. Sumber Bahan dan Media Pembelajaran


Sumber Bahan
- Kanginan, Marthen. 2007. IPA Fisika Untuk SMP Kelas VII. Jakarta: Erlangga.
-Haryanto, Setyo dkk. 2010. IPA FISIKA Kelas VII. Surakarta: CV Teguh Karya
-Prasodjo, Budi dkk..2008.Physics. Bogor: Yudhistira.
-Tim penulis. 2006. SPORTIF FISIKA. Solo: Harapan Baru
Media Pembelajaran
Papan tulis

M. Evaluasi
 Kognitif
Jenis Tes
- Tes tertulis
Prosedur Tes : post test (evaluasi akhir)
Bentuk Tes : - Pilihan ganda
- Uraian
- Contoh instrumen
Pilihan ganda
1. Kalor selalu berpindah dari benda yang . . .
a. bersuhu tinngi ke suhu rendah c. Bermasa rendah ke masa tinggi
b. bersuhu rendah ke suhu tinggi d. Bermasa tibggi ke masa rendah
2. Satu joule setara dengan....
a. 0.24 kal c. 1 kal
b. 4.2 kal d. 1000 kal
3. kalor yang digunakan untuk merubah wujud zat dinamakan...
a. kalor jenis c. Kalor laten
b. kapasitas kalor d. Tara kalor
4. 4 kg air bersuhu 200C dipanaskan sampai 600C. Jika kalor jenis air 4200
J/kg0C, maka kalor yang dibutuhkan. . .
a. 84.000 J c. 8.400 J
b. 67.200 J d. 672.000 J
- Uraian
2. Setengah kilogram air bersuhu 20 oC diberi kalor 42 Kg. Jika kalor jenis air
4.200 J/KgoC, hitung suhu akhir air tersebut!

JAWABAN
- Pilhan Ganda
1. A
2. A
3. C
4. D
- Uraian
1. Dik : m = 0,5 Kg
t1 = 20 oC
Q = 42.000 J
c
air=4200 J /Kg o C
Dit : t2 = ...?
Jawab :
Q = m . c . Δt
o
Q 42 . 000 J 10 C
= = =20 o C
Δt = m. c air 0,5 Kg . 4200 J / Kg C 0,5
o

Δt = t2 – t1
t2 = Δt + t1
= 20 oC + 20 oC
= 40 oC

Mengetahui Mataram, Juli 2010

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,


I Gede Putu Nyudaksana Y., S.Ag Cecilia Cita Galih Utami, S.Pd.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Satuan Pendidikan : SMPK Antonius Mataram


Mata Pelajaran : IPA/Fisika
Kelas / Semester : VII/ I
Pokok Bahasan : Kalor Perpindahannya
Sub Pokok Bahasan : Perpindahan Kalor
Alokasi waktu : 2 x 40 menit

A. Standar Kompetensi
4. Memahami wujud zat dan perubahannya

B. Kompetensi Dasar
3.4. Mendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu benda
serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
C. Indikator
 Mendeskripsikan pengertian konduksi
 Mendeskripsikan pengertian konveksi
 Mendeskripsikan pengertian radiasi
 Mendeskripsikan pemanfaatan sifat kalor dalam kehidupan sehari-hari

D. Tujuan pembelajaran
 Menyebutkan pengertian konduksi
 Menyebutkan pengertian konveksi
 Menyebutkan pengertian radiasi
 Menjelaskan pemanfaatan sifat kalor dalam kehidupan sehari-hari

E. Materi Pokok
 Perpindahan Kalor
Perpindahan kalor dapat melalui 3 cara yaitu:
 Konduksi
Perpindahan kalor melalui suatu zat ( konduktor) tanpa memindahkan partikel-
partikel zat tersebut.. Contoh: salah satu ujung besi dipanaskan maka ujung
yang lain akan terasa panas juga.
 Konveksi
Perpindahan kalor yang disebabkan oleh perbedaan massa jenis antara 2 zat
terjadi dengan memindahkan partikel-partikel zat tersebut. Air yang dipanaskan,
akan terjadi aliran air keatas dan kebawah.
 Radiasi
Perpindahan kalor tanpa melalui zat perantara. Contoh: panas sinar matahari
 Pemanfaatan sifat-sifat kalor
a. Termos air panas
1. Dinding kaca bagian dalam
dibuat mengkilap agar kalor air panas tidak terserap oleh dinding
2. Dinding kaca bagian luar
dibuat mengkilap ber`lapis perak agar tidak dapat terjadi perp[indahan kalor
secara radiasi
3. Ruang hampa udara
mencegah perpindahan kalor secara konduksi
4. Sumbat termos
Terbuat dari bahan isolator yang berguna untuk mencegah perpindahan
kalor secara konveksi
b. Tangki kilang minyak
Tangki minyak dicat mengkilap agar terjadi pemantulan radiasi kalor sehingga
minyak tidak cepat menguap
c. Gagang Panci
Gagang panci terbuat dari bahan isolator seperti kayu atau plastic sehingga
dapat dipegang sewaktu memasak
d. Gagang setrika
Gagang setrika terbuat dari bahan isolator sehingga dapat kita pegang sewaktu
menggerakanya

F. Strategi pembelajaran
Pendekatan : keterampilan konsep dan keterampilan proses
Model : Direct Instruction (DI)
Kooperatif Learning
Metode : Diskusi, Tanya jawab

G. Langkah - langkah Pembelajaran


1. Kegiatan Awal ( 10 menit)
Apersepsi :
-Mengucapkan salam
-Mengabsen kehadiran siswa
-Menyampaikan tujuan pembelajaran
Motivasi:
-Mengingatkan kembali pengetahuan awal siswa tentang konsep dasar kalor yang
telah dipelajari pada bab sebelumnya
2. Kegiatan inti (65 menit)
- Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok dan membagikan materi yang akan
didiskusikan.
- Guru menjelaskan prosedur diskusi yang akan dilakukan.
- Guru meminta perwakilan dari masing-masing kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya
- Guru membahas hasil diskusi yang dilakukan
- Guru memberikan latihan soal mengenai kalor.
H. Kegiatan akhir ( 5 menit)
 Menyimpulkan materi yang telah dibahas
 Memberitahukan post tes yang dilakukan pada pertemuan selanjutnya

I. Sumber Bahan dan Media Pembelajaran


Sumber Bahan
- Kanginan, Marthen. 2007. IPA Fisika Untuk SMP Kelas VII. Jakarta: Erlangga.
- Haryanto, Setyo dkk. 2010. IPA FISIKA Kelas VII. Surakarta: CV Teguh Karya
-Prasodjo, Budi dkk..2008.Physics. Bogor: Yudhistira.
-Tim penulis. 2006. SPORTIF FISIKA. Solo: Harapan Baru
Media Pembelajaran
Papan tulis

J. Evaluasi
 Kognitif
Jenis Tes
- Tes tertulis
Prosedur Tes : post test (evaluasi akhir)
Bentuk Tes : - Pilihan ganda
- Uraian
- Contoh instrumen
Pilihan ganda
1. Kalor selalu berpindah dari benda yang . . .
a. bersuhu tinngi ke suhu rendah c. Bermasa rendah ke masa tinggi
b. bersuhu rendah ke suhu tinggi d. Bermasa tibggi ke masa rendah
2. Satu joule setara dengan....
a. 0.24 kal c. 1 kal
b. 4.2 kal d. 1000 kal
3. kalor yang digunakan untuk merubah wujud zat dinamakan...
a. kalor jenis c. Kalor laten
b. kapasitas kalor d. Tara kalor
4. 4 kg air bersuhu 200C dipanaskan sampai 600C. Jika kalor jenis air 4200
J/kg0C, maka kalor yang dibutuhkan. . .
a. 84.000 J c. 8.400 J
b. 67.200 J d. 672.000 J
- Uraian
3. Setengah kilogram air bersuhu 20 oC diberi kalor 42 Kg. Jika kalor jenis air
4.200 J/KgoC, hitung suhu akhir air tersebut!

JAWABAN
- Pilhan Ganda
1. A
2. A
3. C
4. D
- Uraian
1. Dik : m = 0,5 Kg
t1 = 20 oC
Q = 42.000 J
c
air=4200 J /Kg o C
Dit : t2 = ...?
Jawab :
Q = m . c . Δt
o
Q 42 . 000 J 10 C
= = =20 o C
Δt = m. c o
air 0,5 Kg . 4200 J / Kg C 0,5

Δt = t2 – t1
t2 = Δt + t1
= 20 oC + 20 oC
= 40 oC

Mengetahui Mataram, Juli 2010

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,

I Gede Putu Nyudaksana Y., S.Ag Cecilia Cita Galih Utami, S.Pd.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SMPK Antonius Mataram


Mata Pelajaran : IPA/Fisika
Kelas / Semester : VII/ I
Pokok Bahasan : Gerak
Alokasi waktu : 4 x 40 menit

A. Standar Kompetensi
5. Memahami gejala-gejala alam melalui mengamati

B. Kompetensi Dasar
5.2 Menganalisa data percobaan gerak lurus benturan dan gerak lurus
serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

C. Indikator
 Menemukan hubungan antara laju, jarak dan waktu.
 Menerapkan konsep kecepatan dan kelajuan dalam kehidupan sehari-hari
 Menunjukkan konsep GLB dalam kehidupan sehari-hari.
 Mendefinisikan percepatan sebagai perubahan kecepatan setiap satu
satuan waktu.
 Menyelidiki GLBB dipercepat beraturan.
 Menujukkan konsep GLBB dalam kehidupan sehari-hari

D. Tujuan pembelajaran
 Mengkomunikasikan arti jarak dan perpindahan
 Mengkomunikasikan arti kecepatan dan kelajuan
 Menemukan hubungan antara laju, jarak, dan waktu
 Memberi contoh GLB dalam kehidupan sehari-hari.
 Mendefinisikan konsep percepatan.
 Mengkomunikasikan arti GLBB
 Memberikan contoh benda GLBB dipercepat dalam kehidupan sehari-hari
 Memberikan contoh benda GLBB diperlambat dalam kehidupan sehari-hari

E. Materi Pokok
 Jarak dan Perpindahan
Jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh oleh suatu benda. Sedangkan
perpindahan adalah perubahan kedudukan yang diukur dari titik awl sampai titik
akhir yang dicapai benda.
 Kelajuan
Kelajuan merupakan besaran skalar sedangkan kecepatan merupakan besaran
vektor. Laju merupakan jarak yang ditempuh suatu benda tiap waktu yang
diperlukan untuk menempuh jarak tersebut
Untuk menentukan besar laju benda dipergunakan persamaan:
s
v=
t
m
Dimana: v = besarnya laju ( s )
s = jarak yang ditempuh (m)
t = waktu yang dibutuhkan (s)
 GLB
Suatu benda dikatakan mengalamigerak lurus apabila lintasannya merupakan garis
lurus dan kecepatannya setiap saat tetap ( v = tetap, a = 0)
Untuk menghitung besarnya kecepatan benda dipergunakan persamaan :
s
v=
t
Dimana: v = tetap
 GLBB
Suatu benda dikatakan bergerak lurus berubah beraturab apabila lintasannya
merupakan garis lurus dan kecepatannya selalu berubah secara beraturan.
GLBB ada 2 macam yaitu :
1. GLBB dipercepat
2. GLBB diperlambat
Percepatan adalah pertambahan kecepatan per satuan waktu. Dan dapat dirumuskan
sebagai berikut :
Δv v 2 −v 1
a= =
Δt t 2 −t 1
m
2
Dimana : a = percepatan ( s )
Δv = pertambahan kecepatan
Δt = perubahan waktu
Contoh GLBB dipercepat:
1. Sebuah benda jatuh bebas dari ketinggian tertentu
2. Sebutir kelereng yang bergerak ke bawah pada bidang miring
3. Mobil yang mula-mula diam kemudian bergerak dengan kecepatan tertentu
Contoh GLBB diperlambat :
1. Sebuah benda dilempar keatas
2. Kelereng yang dilempar pada bidang datar, mula-mula bergerak dengan
kjecepatan tertentu lama-kelamaan akan diam
3. Sebuah mobil mula-mula bergerak dengan kecepatan tertentu karena direm
maka mobil akan berkurang kecepatannya dan berhenti

F. Strategi pembelajaran
Pendekatan : keterampilan konsep dan keterampilan proses
Motode :Demontrasi/eksperimen
-Diskusi kelompok
Model : Kooperatif learning

G. Langkah - langkah Pembelajaran

Pertemuan Pertama

a.Kegiatan Pendahuluan
• Prasyarat pengetahuan
Apakah satuan dari kecepatan, waktu dan jarak?
b. Kegiatan Inti
 Pembentukan kelompok diskusi oleh guru
 Salah satu kelompok melakukan demontrasi dengan bimbingan guru
 Setiap kelompok menempatkan data dari demontrasi untuk didiskusikan sesuai
petunjuk LKS
 Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok
 Guru membahas hasil persentasi yang telah dilakukan
c. Kegiatan Penutup
• Guru dan siswa
- Menyimpulkan pengertian GLB
- Menyimpulkan hubungan antara v,s dan t
• Guru melakukan tes yang berhubungan yang berhubungan GLB dalam kehidupan
sehari-hari.

Pertemuan kedua

a. Kegiatan Pendahuluan
• Motivasi
- Coba anda perhatikan apakah ketukan pada pita yang akan dibahas sama dengan pita
yang sudah dibahas. ?
b. Kegiatan inti
Guru menjelaskan perbedaan ketukan dua pita yang telah ditunjukkan
 Guru mendiskusikan pengertian GLBB
 Guru mendiskusikan jenis contoh GLBB dipercepat
 Guru mendiskusikan jenis contoh GLBB dipercepat
 Guru menjelaskan konsep percepatan
 Guru memberikan contoh soal mengenai percepatan
 Siswa diberikan latihan soal mengenai GLBB
 Guru membahas soal yang telah diberikan
c. Kegiatan penutup
• Guru bertanya pada siswa
- Konsep percepatan
- Pengertian GLBB
- Contoh GLBB dalam kehidupan sehari-hari

H. Sumber Bahan dan Media Pembelajaran


Sumber Bahan
- Kanginan, Marthen. 2007. IPA Fisika Untuk SMP Kelas VII. Jakarta: Erlangga.
- Haryanto, Setyo dkk. 2010. IPA FISIKA Kelas VII. Surakarta: CV Teguh Karya
-Prasodjo, Budi dkk..2008.Physics. Bogor: Yudhistira.
-Tim penulis. 2006. SPORTIF FISIKA. Solo: Harapan Baru
Media Pembelajaran
- Ticker timer

I. Evaluasi
 Kognitif
Jenis Tes
a. Teknik : Tes Tertulis
b. BentukInstrumen : Pilihan ganda dan uraian
Contoh Soal/Instrumen
1. Sebuah benda bergerak dengan data sebagai berikut
- Lintas sebagai garis lurus
- Jarak yang ditempuh tiap detik tetap
Gerak benda disebut :
a. Gerak lurus
b. Gerak lurus beraturan
c. Gerak lurus tak beraturan
d. Gerak lurus tetap
2. Hubungan antara jarak (S), kelajuan (V) dan waktu (t) pada GLB yang benar
adalah...
a. S = V/t
b. t = V/s
c. S = V.t
d. S.V = t
3. Pernyataan tentang pengertian PERCEPATAN di bawah ini yang benar adalah....
a. Perubahan percepatan
b. Perubahan arah
c. Perubahan percepatan tiap 1 satuan tahun waktu
d. Perubahan arah tiap 1 satuan waktu
4. Benda yang bergerak lurus beraturan mempunyai kecepatan ..... dan percepatan ....
serta arah lintasan berupa....
5. Berikan contoh benda bergerak lurus berubah beraturan dalam kehidupan sehari-hari
sebanyak 3 ?

Mengetahui Mataram, Juli 2010

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,

I Gede Putu Nyudaksana Y., S.Ag Cecilia Cita Galih Utami, S.Pd.

Anda mungkin juga menyukai