Anda di halaman 1dari 13

9

FISIKA KELAS VIII


Wawan Eko Pramujo, ST
BAB II
PEMUAIAN

Pembelajaran ini bertujuan agar Anda dapat :

Menyelidiki proses pemuaian zat padat, cair dan gas.


Merencanakan percobaan sederhana untuk menunjukkan pemuaian zat cair
dan padat.
Melakukan penyelidikan terhadap perbedaan muai volume berbagai jenis
zat cair
Menunjukkan prinsip pemuaian dalam teknologi misalnya bimetal untuk
termostat, pengelingan, pemasangan bingkaibesi pada roda, dan
pemasangan kaca jendela.

Pernahkah Kamu melihat celah antara sambungan dua


rel kereta api ? Mengapa dibuat demikian ?Mengapa
tidak dirapatkan saja ? Celah itu memang diperlukan,
agar rel tetap lurus. Celah tersebut pada siang hari
sempit tetapi pada malam hari menjadi lebar. Hal itu
disebabkan rel dari baja pada siang hari terkena panas
matahari mengalami pemuaian. Pada BAB ini Kamu
akan mempelajari pemuaian pada zat. Tidak sekedar
zat padat saja melainkan pada zat cair dan zat gas.

SMP Hadi Wijaya Genteng Sekolah Standar Nasional (SSN)


10

Pengertian Pemuaian
Pada umumnya setiap benda baik itu berupa padat, cair atau gas jika dipanaskan akan mengalami penambahan
ukuran panjang, luas ataupun volumenya. Penambahan ukuran benda karena penambahan suhu sering disebut
sebagai pemuaian benda. Besarnya pemuaian benda sangat bergantung pada :
a. Ukuran benda semula
b. Kenaikan suhu
c. Jenis benda

A. Pemuaian Zat Padat, Cair dan Gas


1. Pemuaian Zat Padat

Muai Panjang
Pernahkah kalian mengamati kabel jaringan listrik pada pagi hari dan pada siang hari ? kabel jaringan
akan tampak kencang pada pagi hari dan tampak kendor pada siang hari. Kabel tampak kendor karena
panjang logam penyusun kabel bertambah panjang akibat terkena panas sinar matahari. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa kabel mengalami pemuaiankarena terkena panas sinar matahari.

Pemuaian panjang tiap zat padat berbeda-beda tergantung pada sifat termal zat padat tersebut. untuk
menyelidiki muai panjang suatu zat padat lakukanlah percobaan berikut ini !

Kegiatan 2.1
Tujuan :Menyelidiki muai panjang zat padat menggunakan Muschenbroek
1. Sediakan Muschenbroek lengkap dengan pembakar bunsennya.
2. Catatlah jenis logam yang akan diamati.
3. Nyalakan pembakar Bunsen dan aturlah supaya semua batang logam mendapat
panas yang merata.
4. Setelah satu menit, amatilah jarum penenjuk yang didorong oleh setiap jenis
logam.
5. Samakah panjang pemuaian setiap logam ?
6. Tulislah hasil pengamatanmu, logam manakah yang menunjukkan pemuaian
paling besar ?

Pada kegiatan 2.1 dapat kita amati bahwa panjang logam akan bertambah panjang
setelah logam dipanaskan. Pertambahan panjang logam itu kemudian dinyatakan
dengan L. Besarnya panjang logam setelah dipanaskan sebesar

L = L0 + L
Besarnya panjang zat padat untuk setiap kenaikan 10 C pada zat sepanjang 1m disebut
koefisien muai panjang ().

SMP Hadi Wijaya Genteng Sekolah Standar Nasional (SSN)


11
Hubungan antara panjang benda, suhu, dan koefisien muai panjang dinyatakan
dengan persamaan

L = L0 (1+ t)
Dengan,
L : Panjang akhir (m)
L0 : Panjang mula-mula (m)
: Koefisien muai panjang (0 C/m)
t : kenaikan suhu (m)

Muai luas

Jika yang dipanaskanadalah suatu lempeng atau plat tipis maka plat tersebut akan
mengalami pemuaian pada panjang dan lebarnya. Dengan demikian lempeng akan
mengalami pemuaian luas atau pemuaian bidang

Pt

Lt Lt

P0

Pertambahan luas zat padat untuk setiap kenaikan 10 C pada zat seluas 1m2 disebut
koevisien muai luas (). Besarnya dapat dinyatakan dalam

Hubungan antara luas benda, suhu, dan koefisien muai luas suatu zat adalah

A = A0 (1+ t)
Dengan
A : luas akhir (m2 )
A0 : luas mula-mula (m2 )
: koefisien muai luas zat ( 0 C/m2 )
t : kenaikan suhu ( 0 C)

Pemuaian luas dapat kita amati pada jendela kaca rumah, pada saat udara dingin kaca
menyusut karena koefisien muai kaca lebih besar dari pada koefisien muai kayu. Dan
jika suhu memanas maka kaca akan memuai lebih besar dari pada kayu kusen
sehingga kaca akan terlihat terpasang dengan sangat rapat pada kusen kayu.

SMP Hadi Wijaya Genteng Sekolah Standar Nasional (SSN)


12
Muai volume
Jika suatu balok mula-mula memiliki panjang P 0 , lebar L0 , dan tinggi h0 dipanaskan
hingga suhunya bertambah T, maka berdasarkan pada pemikiran muai panjang dan
luas diperoleh harga volume balok tersebut sebesar:

V = V0 (1+ t)
3
= 3 atau =
2
dengan

V : volume akhir (m3 )


V0 : volume mula-mula (m3 )
: koefisien muai volume (0 C/m3 )
t : kenaikan suhu (0 C)

Untuk mengamati muai volume suatu zat padat maka lakukanlah kegiatan berikut

Kegiatan 2.2.
Mengamati muai volume zat padat
1. Siapkan sebuah bola logam dan bingkainya (lihat gambar), serta pembakar
Bunsennya.
2. Sebelum dibakar bola dapat dimasukkan ke dalam bingkainya. Panaskan bola
tersebut selama beberapa saat.
3. Masukkan bola logam tersebut pada bingkainya. Dapatkah bola masuk kedalam
bingkai ? Mengapa ?.

2. Pemuaian Zat Cair

SMP Hadi Wijaya Genteng Sekolah Standar Nasional (SSN)


13

Pada zat cair kita tidak mengenal muai panjang ataupun muai luas, tetapi hanya
dikenal muai ruang atau muai volume saja. Semakin tinggi suhu yang diberikan pada
zat cair itu maka semakin besar muai volumenya. Pemuaian zat cair untuk masing-
masing jenis zat cair berbeda-bedaakibatnya walaupun mula-mula volume zat cair
sama tetapi setelah dipanaskan volumenya menjadi berbeda-beda. Pemuaian volume
zat cair terkait dengan pemuaian tekanan karena peningkatan suhu. Titik pertemuan
antara wujud cair, padat dan gas disebut titik tripel.

Tekanan (p)

Pkritis Cair
Titik
Kritis Plasma
Padat

Ptripel Titik
Tripel Gas

Uap

Suhu (t)
ttripel tkritis

Gambar 2.1 Grafik P t air

Khusus untuk air pada kenaikan suhu dari 0 0 C sampai 40 C volumennya


tidak bertambah akan tetapi justru menyusut, pengecualian ini disebut dengan
anomali air sehingga pada suhu 40 C air mempunyai volume terendah. Hubungan
suhu dan volume air dapat digambarkan pada grafik di bawah ini

Volume (V)

SMP Hadi Wijaya Genteng Sekolah Standar Nasional (SSN)


14
0 4 Suhu (t)C
Gambar 2.2 Grafik V t air

Pada suhu 4 C air menenpati posisi terkecil sehingga pada suhu itu air memiliki
massa jenis terbesar. Jadi air bila suhunya dinaikkan dari 0 C 4 C akan menyusut,
dan bila suhunya dinaikkan dari 4 C ke atas akan memuai. Biasanya pada setiap
benda bila suhunya bertambah pasti mengalami pemuaian. Peristiwa yang terjadi
pada air itu disebut anomali air. Hal senada juga terjadi pada bismuth pada suhu-suhu
yang berbeda.
Untuk menyelidiki pemuaian berbagai macam zat cair lakukanlah percobaan berikut
ini

Kegiatan 2.3.

Tujuan: Menyelidiki pemuaian berbagai macam zat cair


1. Siapkan empat buah labu erlen meiyer berpipa kecil, isi masing-masing labu
dengan air, eter, bensin, dan alkohol dengan volume yang sama.
2. Siapkan wadah yang agak besar dan isilah dengan air.
3. Masukkan labu tersebut pada wadah berisi air kemudian panaskan wadah
tersebut.
4. Setelah beberapa saat amatilah tinggi permukaan zat cair pada labu.
5. Apakah yang kalian amati ? samakah tinggi masing-masing zat cair tersebut?

3. Pemuaian Gas

Sama halnya dengan zat cair dalam gas kita tidak mengenal pemuaian panjanh
ataupun pemuaian luas. Gas akan mengalami pemuaian volume jika suhunya
dinaikkan dan akan mengalami penyusutan jika suhunya diturunkan. Dari hasil
percobaan didapatkan harga koefisien muai ruang yang sama untuk semua jenis gas
yaitu sebesar
1
C-1
273
Sehingga volume akhir gas pada tekanan tetap adalah sebagai berikut.

V = V0 (1+ t)

1
V = V0 (1+ t)
273
Pemuaian tekanan akhir gas pada volume tetap adalah sebagai berikut.
1
p = p0 (1+ t)
273

SMP Hadi Wijaya Genteng Sekolah Standar Nasional (SSN)


15

Pemuaian gas dalam ruang tertutup dapat dibahas dengan menggunakan hukum
Boyle Gay Lussac sebegai berikut.

Persamaan gas ideal pV = nRT


pV
= nR
T
pV
= konstan
T
p1V1 p2V2
Jadi =
T1 T2

Dimana T adalah suhu mutlak Kelvin dan R adalah konstanta gas umum = 8314
joule/Kilomol. K atau 0,082 atm L/mol K

B. Pemuaian Zat Pada Kehidupan Sehari-hari

Gambar 2.3 Kaca jendela diberi ruang untuk pemuaian

1. Pemasangan kaca jendela


Dalam pemasangan kaca jendela perlu diperhatikan ruang muai bagi kaca sebab
koefisien muai kaca lebih besar daripada koefisien muai kayu tempat kaca
tersebut dipasang.

Gambar 2.4. Celah pada sambungan rel kereta api

2. Pemasangan sambungan rel kereta api

SMP Hadi Wijaya Genteng Sekolah Standar Nasional (SSN)


16
Penyambungan rel kereta api harus menyediakan celah antara satu batang rel
dengan batang rel lain. Jika suhu meningkat, maka batang rel akan memuai
hingga akan bertambah panjang. Dengan diberikannya ruang muai antar rel maka
tidak akan terjadi desakan antar rel yang akan mengakibatkan rel menjadi
bengkok.

Gambar 2.5 Bingkai besi pada roda pedati dipanaskan dulu sebelum
dipasang pada roda kayu

3. Pemasangan bingkai besi pada roda pedati


Pada keadaan normal bingkai roda pedati dibuat sedikit lebih kecil daripada
tempatnya sehingga tidak dimungkinkan untuk dipasang secara langsung pada
tempatnya. Untuk memasang bingkai tersebut terlebih dahulu besi harus
dipanaskan hingga memuai dan ukurannya pun akan menjadi lebih besar daripada
tempatnya sehingga memudahkan untuk dilakukan pemasangan bingkai tersebut.
ketika suhu mendingin, ukuran bingkai kembali mengecil dan terpasang kuat
pada tempatnya.
4. Pemasangan jaringan listrik dan telepon
Pada pemasangan kabel jaringan listrik atau telepon maka kabel harus dipasang
dengan kendur dari tiang satu ke tiang lainnya sehingga saat udara dingin
pannjang kabel akan sedikit berkurang dan mengencang. Jika kabel tidak
dipasang kendur maka saat terjadi peyusutan kabel akan terputus.
5. keping bimetal
Keping bimetal adalah dua buah keping logam yang memiliki koefisien muai
panjang berbeda yang dikeling menjadi satu. Keping bimetal sangat peka
terhadap perubahan suhu. Pada suhu normal panjang keping bimetal akan sama
dan kedua keping dam posisi lurus. Jika suhu naik kedia keping akan mengalami
pemuaian dengan pertambahan panjang yang berbeda. Akibatnya keping bimetal
akan membengkok ke arah logam yang mempunyai koefisien muai panjang yang
kecil. Keping bimetal dapat dimanfaatkan dalam berbagai keperluan misalnya
pada termometer bimetal, termostat bimetal pada setrika listrik, saklar alarm
bimetal, sekring listrik bimetal.

SMP Hadi Wijaya Genteng Sekolah Standar Nasional (SSN)


17

Gambar 2.6 Setrika listrik menggunakan bimetal yang dapat mematikan


arus jika panas melebihi batas.

Pemanfaatan pemuaian zat yang tidak sama koefisien muainya dapat berguna
bagi industri otomotif misalnya pada bimetal yang dipasang sebagai saklar
otomatis, pada lampu reting kendaraan dan lain-lain.

RINGKASAN

Hubungan antara panjang benda, suhu, dan koefisien muai panjang


dinyatakan dengan persamaan
L = L0 (1+ t)
Hubungan antara luas benda, suhu, dan koefisien muai luas suatu
zat adalah
A = A0 (1+ t) 2

Hubungan antara volume benda, suhu, dan koefisien muai ruang


suatu zat adalah
V = V0 (1+ t)
3
= 3 atau =
2
Sehingga volume akhir pemuaian gas pada tekanan teta adalah
sebagai berikut.
V = V0 (1+ t)
1
V = V0 (1+ t)
273
Pemuaian tekanan akhir gas pada volume tetap adalah sebagai
berikut.
1
p = p0 (1+ t)
273

Pemuaian gas dalam ruang tertutup dapat dibahas dengan


menggunakan hukum Boyle Gay Lussac sebegai berikut.

pV = nRT

SMP Hadi Wijaya Genteng Sekolah Standar Nasional (SSN)


18
pV
= nR
T
pV
= konstan
T
p1V1 p2V2
=
T1 T2

Pemuaian Zat Pada Kehidupan Sehari-hari, misalnya


Pemasangan kaca jendela
Pemasangan sambungan rel kereta api
Pemasangan bingkai besi pada roda pedati
Pemasangan jaringan listrik dan telepon.
keping bimetal

UJI KOMPETENSI BAB II

SOAL ESSAY

1. Sebatang besi panjangnya 100cm pada suhu 10 oC , setelah dipanasi sampai 110 oC panjangnya menjadi 100,05
cm. Suatu logam jenis lain yang koefisien muai panjangnya 3 kali koefisien muai panjang besi panjangnya
awalnya 120 cm pada suhu 0 oC. Tentukan panjang logam tersebut jika dipanasi sampai 40 oC.
2. Sebuah Jendela kaca pada malam hari luasnya menyusut 0, 80 cm 2. Koefisien muai panjang kaca 8 x 10 -6 .
Tentukan suhu pada malam itu jika luas kaca pada suhu 36 oC 1000cm2 ..
3. Sebuah gelas kaca bervolume 500 cm 3 penuh berisi alkohol pada suhu 0 oC Jika dipanasi sampai 50 oC, berapa
volume alkohol yang tumpah.(koefisien muai volume alkohol 0,00120/ oC.dan koefisien muai volume gelas
0,000027/ oC)
4. Jelaskan prinsip pemuaian terjadi pada termostat dan pemasangan bingkai besi pada roda.
5. Apa yang dilakukan tukang kayu pada ukuran kaca yang akan ditempel di jendela ?
6. Sampai suhu berapa suatu gas yang suhunya 0 C volumenya 100 cm3 harus dipanaskan agar volumenya
menjadi 2 kali volume semula sedangkan tekanannya tetap ?

SOAL PILIHAN GANDA

1. Yang dimaksud dengan koefisien muai panjang adalah.....


a. Angka yang menunjukkan berkurang panjangnya tiap 1 cm zat bila suhunya naik
sebesar 1oC
b. Angka yang menunjukkan bertambah panjangnya tiap 1 cm suatu zat bila
suhunya suhunya naik sebesar 1oC

SMP Hadi Wijaya Genteng Sekolah Standar Nasional (SSN)


19

c. Angka yang menunjukkan bertambah panjangnya tiap 1 cm suatu zat bila


suhunya turun sebesar 1oC
d. Angka yang menunjukkan berkurang panjangnya tiap 1 cm zat bila suhunya tetap
pada 1oC
2. Perhatikan tabel berikut!
Jenis Koefisien muai
benda panjang
kuningan 0,000019/oC
tembaga 0,000017/oC
baja 0,000011/oC
kaca 0,000009/oC
Jika panjang benda mula-mula sama dan benda-benda tersebut dipanaskan pada suhu yang sama secara bersamaan,
maka pertambahan panjang yang terbesar adalah......
a. Kuningan b.tembaga c.baja d. kaca
3. Kuningan panjang mula-mula 100 cm dengan koefisien muai panjang 0,000019/ oC
dipanaskan dari suhu 10 oC sampai 110 oC akan bertambah panjang.....
a. 0,0038 cm c. 0,19 cm
b. 0,0019 cm d. 0,38 cm
4. Sebatang logam panjangnya 50,00 cm pada suhu 10 oC dan 50,05 cm pada suhu 110 oC.
Maka koefisien muai panjang baja itu adalah.....
a. 0,0005/ oC c. 0,00005/ oC
b. 0,0005/ oC d. 0,000005/ oC
5. Sebatang besi panjangnya 1 m pada suhu 10 oC dan koefisien muai panjang logam itu
0,000012/ oC. Maka pada suhu 167 oC panjang logam itu menjadi....
a. 0,00068 m c. 10,068 m
b. 1,0684 m d. 11,0684 m
6. Alat berikut ini merupakan alat yang digunakan untuk menunjukan pemuaian pada zat
cair adalah.....
a. higrometer
b. Dilatometer dimasukkan ke air
c. Dilatometer berisi air dipanaskan
d. Musschenborck
7. Zat cair akan lebih cepat memuai dari pada zat padat. Hal ini terjadi pada peristiwa.....
a. Ketika termometer dimasukan kedalam air mendidih skalanya bertambah..
b. Panci yang berisi penuh air akan tumpah ketika air mendidih
c. Panci lebih cepat panas dari pada air
d. Air lebih cepat panas dari pada panci.
8. Yang dimaksud dengan Koefisien muai volume adalah angka yang menunjukkan .....
a. Bertambahnya volume setiap 1 cm3 suatu zat bila suhunya turun sebesar 1 K
b. Bertambahnya volume setiap 1 cm3 suatu zat bila suhunya naik sebesar 1 oC
c. Berkurangnya volume setiap 1 cm3 suatu zat bila suhunya naik sebesar 1 oC

SMP Hadi Wijaya Genteng Sekolah Standar Nasional (SSN)


20

d. Berkurangnya volume setiap 2 cm3 suatu zat bila suhunya turun sebesar 1 oC
9. Pernyataan yang benar hubungan antara , dan adalah .....
3
a. = 3 = 2 c. = 3 =
2
3 2
b. = = d. = =
3 2
10. Koefisien muai panjang kuningan 0,000019/oC, maka koefisien muai volume kuningan
tersebut adalah......
a. 0,000051/ oC
b. 0,000038/ oC
c. 0,0000095/ oC
d. 0,0000019/ oC
11. Penerapan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari dapat berupa seperti berikut,
kecuali.....
a. Pemasangan sambungan rel kereta api
b. Pemasangan kaca jendela
c. Pengelingan
d. Pengeringan pakaian
12. Berikut ini gambar bimetal terbuat dari logam A dan B

B
A
Sebelum dipanaskan
B

A
Sesudah dipanaskan

Pernyataan yang tidak tepat dari gambar itu yaitu......


a. Koefisien muai panjang logam A lebih kecil logam B
b. Koefisien muai panjang logam B lebih kecil dari logam A
c. Bimetal akan melengkung ke arah logam B bila didinginkan
d. Koefisien muai volume logam B lebih kecil dari logam A
13. Alat berikut ini digunakan untuk mengetahui pemuaian pada zat padat adalah .....
a. barometer c. dilatometer
b. termoskope d. Musschenbrock
14. Apabila suatu benda diberi kalor, maka benda itu akan.....
a. Menyusut volumenya
b. Pasti berubah wujud
c. Pasti bertambah suhunya

SMP Hadi Wijaya Genteng Sekolah Standar Nasional (SSN)


21

d. Bisa berubah wujud atau bertambah suhunya


15.Sebuah tangki berisi alkohol sebanyak 1000 cm3 pada suhu 0 oC
dengan koefisien muai volume sebesar 0,00120/oC. Jika dipanaskan sampai 80 oC pada tekanan tetap, maka volume
gas menjadi....cm3
a. 96 b. 904 c. 1096 d. 1120

SMP Hadi Wijaya Genteng Sekolah Standar Nasional (SSN)

Anda mungkin juga menyukai