Anda di halaman 1dari 26

1

2
3
PEMUAIAN

Proses pemuaian berkaitan erat dengan kalor dan suhu


tertentu pada zat. Ada 3 macam proses pemuaian yaitu:
pemuaian zat padat, zat cair, gas.
PROSES PEMUAIAN ZAT PADAT
Proses pemuaian zat padat terjadi karena
partikel-partikel zat selalu bergerak
(bergetar). Jika zat padat tersebut
dipanaskan, gerakan partikelnya semakin
cepat dan saling menumbuk dengan partikel
di dekatnya, hal itu menyebabkan partikelnya
renggang dan menjadi bertambah panjang.
Semakin lama waktu pemanasannya
pertambahan panjang bisa semakin besar.
contoh: Logam yang dipanaskan, logam itu
akan memanjang sedikit demi sedikit.
MACAM-MACAM PEMUAIAN ZAT
PADAT
`1 `
1. Muai Panjang
Pemuaian yang hanya berpengaruh
secara nyata pada pertambahan
panjang zat disebut muai panjang.
Salah satu alat yang digunakan untuk
menyelidiki muai panjang zat padat
adalah Musschenbroek. Alat ini
mengukur muai panjang zat berbentuk
batang. Salah satu ujung batang
ditempatkan pada posisi tetap, sehingga
ujung yang lain dapat bergerak bebas,
ujung yang bebas akan mendorong
sebuah jarum yang menunjuk ke skala
saat memuai. Besar pemuaian dapat
dilihat dari skala yag ditunjuk jarum.
Makin besar pemuaian, maka makin
besar perputaran jarum pada skala.
Pertambahan panjang suatu zat secara fisis :
1. Berbanding lurus dengan panjang mula-mula
2. Berbanding lurus dengan perubahan suhu
3. Bergantung dari jenis zat
Pertambahan panjang suatu zat secara matematis
dapat dituliskan :

=
keterangan:
=pertambahanpanjang, dalam satuan meter
=panjang mula-mula, dalam satuan meter
=koefisien muai panjang, dalam satuan /C
=perubahan suhu, dalam satuan C
2. Muai Luas
Pada logam yang berbentuk lempengan
tipis (berupa segiempat, segitiga, atau
lingkaran), ukuran volume dapat
diabaikan. Ketika lempengan tersebut
mendapat pemanasan, maka dapat
diamati hanya pemuaian luasnya saja.
Dengan kata lain, zat padat tersebut
mengalami muai luas.
Muai luas dapat diamati pada kaca Gambar Muai Luas
jendela, pada saat suhu udara panas,
dan suhu kaca menjadi naik sehingga
terjadi pemuaian, maka kaca memuai
lebih besar daripada pemuaian
bingkainya, akibatnya kaca terlihat
terpasang sangat rapat pada bingkai.
Benda yang mengalami muai luas akan
menjadi lebih besar daripada semula.
Pemuaian yang terjadi pada sebuah
benda padat jika ketebalannya jauh lebih
kecil dibandingkan panjang dan
lebarnya, maka yang terjadi adalah muai
Pertambahan luas suatu zat bila dipanaskan akan :
1. Berbanding lurus dengan luas mula-mula
2. Berbanding lurus dengan perubahan suhu
3. Bergantung dari jenis zat
Pertambahan luas yang terjadi apabila benda
menerima panas, secara matematis dapat
dituliskan:

Keterangan:
=pertambahan luas, dalam satuan meter persegi (m )
=luas mula-mula, dalam satuan meter persegi (m 2)
=Koefisien muai luas, dalam satuan /C
=perubahan suhu, dalam satuan C
3. Muai Volume
Jika benda yang kita panaskan
V=V
berbentuk balok, kubus, atau
berbentuk benda pejal lainnya, Keterangan:
muai volumlah yang harus kita =pertambahan volume, dalam satuan
perhatikan (paling dominan). m3
Pertambahan volume suatu zat V=volume mula-mula, dalam satuan m3
yang dipanaskan, secara fisis : 3.=koefisien muai volume, dalam
satuan /C
1. Berbanding lurus dengan =perubahan suhu, dalam satuan C
volume mula-mula zat
2. Berbanding lurus dengan
perubahan suhu zat
3. Bergantung dari jenis bahan
Pertambahan volume zat yang
terjadi akibat panas, secara
matematis dapat dituliskan :
PROSES PEMUAIAN ZAT CAIR
Proses pemuaian zat cair terjadi karena dalam
zat cair teradi muai volume, karena zat cair
tersebut menempati ruang sesuai
bentuktempatnya . Pemuaian zatcair ternyata
berbeda-beda beerggantung besar koefisien
muai volume. semakin besar koefisien muai
volume suatu zat, maka semakin besar pula
pemuaiannya.
contoh: Memasak air dalam panci sampai
penuh. Ketika mendidih maka air itu akan
tumpah. Hal ini menunjukkan air itu memuai.
PERCOBAAN PEMUAIAN PADA ZAT CAIR
Seperti halnya zat padat, zat cair pun memuai jika
dipanaskan. Ini bisa dibuktikan misalnya dengan
labu erlenmeyer yang diisi zat cair, kemudian
dipanaskan. Setelah dipanaskan, tinggi permukaan
zat cair naik. Hal ini menunjukkan bahwa volume
zat bertambah, yang berarti zat cair tersebut telah
memuai.
Anomali Air
Hampir semua zat akan memuai jika dipanaskan dan menyusut jika
didinginkan. Tetapi, air memiliki sedikit pengecualian. Jika suhu diturunkan,
memang volume air akan makin kecil seperli lainnya. Namun pada suatu
ketika volume air justru membesar meskipun suhunya tetap diturunkan.
Jadi ada suhu dimana air memiliki volume paling kecil. Jika pada suhu
tersebut air dipanaskan, volumenya akan bertambah besar, jika pada suhu
tersebut air didinginkan, volumenya akan membesar. Sifat air yang
demikian disebut anomali air. Pada tekanan 1 atm, volume terkecil yang
dimiliki air pada suhu 4°C . Dengan demikian, volume es lebih besar
daripada volume air pada suhu 4°C . Karena volumenya paling kecil maka,
massa jenis yang terbesar terjadi saat suhu 4°C. Ketika danau di daerah
yang bersuhu dingin membeku, es yang terbentuk akan mengapung di atas
permukaan air. Hal ini terjadi karena massa jenis es lebih kecil daripada air
yang bersuhu 1°C sampai 4°C. Itulah sebabnya permukaan danau sudah
menjadi es, namun di dasarnya masih menjadi air. Begitu juga bila kita
membuat es batu dengan menggunakan pendingin (refrigerator), volume
air sebelum menjadi es akan jauh lebih kecil dibandingkan setelah seluruh
air telah berubah menjadi es.
PROSES PEMUAIAN GAS
Proses pemuaian gas, terjadi jika gas tersebut
mendapat kalor maupun suhu yang semakin
besar. Misalnya kamu meniup balon, lalu balon
itu diletakkan di halaman yang terkena terik
sinar Matahari, lama-kelamaan balon itu
menjadi pecah. Itu dikarenakan gas/udara dalam
balon memuai terdesak keluar sehingga pada
pemuaian gas dan balon, balon tak lagi mampu
menahan ikatan partikel balonnya hingga
mengakibatkan balon meletus.
PEMUAIAN GAS V2=V1 (1+/273)
Gas mengalami pemuaian Keterangan:
ketika suhunya bertambah V2=volume gas pada suhu akhir, dalam
dan mengalami penyusutan satuan m3
jika suhunya turun. Pada V1=volume gas pada suhu awal, dalam
gas tidak dikenal muai satuan m3
panjang dan muai luas, =kenaikan suhu, dalam satuan K
yang ada hanyalah muai =1/273
volume gas. Dari penelitian
yang dilakukan
menunjukkan bahwa
koefisien muai volume
semua gas sama
yaitu: 0,00367 /K.
Perumusan muai volume
pada tekanan tetap dapat
dituliskan
Penerapan Sifat Pemuaian
Zat-zat tertentu mempunyai koefisien muai
Zat
yang besar, akibatnya, benda yang terbuat
dari zat tersebut akan bertambah ukurannya
secara mencolok saat udara panas atau
suhu benda tinggi, sebaliknya benda
tersebut akan menyusut jika udara dingin.
Efek pemuaian zat harus diperhitungkan
pada konstruksi jembatan, bangunan, atau
peralatan rumahtangga lainnya. Berikut ini
adalah beberapa manfaat pemuaian.
Pengelingan
Pengelingan adalah penyambungan dua plat logam
dengan menggunakan paku keling. Kedua plat yang
akan disambung. Paku keling yang sudah
dipanaskan hingga membara kemudian digunakan
untuk menyambung, setelah itu dipukul hingga rata.
Pada saat dingin kembali, paku menyusut dan
kedua plat dapat tersambung erat.
Keping Bimetal
Bimetal artinya dua buah logam. Keping bimetal adalah dua
keping logam yang dan besi) yang dikeling menjadi satu. Keping
bimetal sangat pekamemiliki koefisien muai panjang berbeda
(biasanya kuningan terhadap perubahan suhu. Pada suhu
normal panjang kedua logam sama, jika suhunya naik, kedua
logam memuai dengan pertambahan panjang yang berbeda,
akibatnya keping bimetal membengkok ke arah logam yang
mempunyai koefisien terkecil. Pembengkokan bimetal dapat
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan misalnya saklar alarm
bimetal, atau termometer bimetal. Pada gedung-gedung keping
bimetal digunakan sebagai saklar alarm kebakaran. Jika terjadi
kebakaran, suhu ruangan akan naik, keping bimetal akan
melengkung dan menghubungkan rangkaian listrik sehingga
alarm kebakaran berbunyi.
Pemasangan Jaringan Listrik atau Telepon
Kabel listrik atau telepon harus dipasang kendur
dari satu tiang ke tiang yang lain. Jika suhu turun
pada malam hari atau saat hari dingin, kawat
akan menyusut sehingga panjangnya akan
berkurang. Jika tidak dipasang kendur,
penyusutan panjang dapat menyebabkan kabel
putus.
Kontruksi Jembatan
Jembatan seringkali dibuat dari kerangka besi.
Rangka jembatan yang terbuat dari besi akan
memuai jika suhunya naik, antara ujung rangka
jembatan dengan tiang beton diberi celah
pemuaian. Selain itu ujung tersebut diletakkan
di atas roda. Ketika terjadi pemuaian, rangka
bertambah panjang. Keberadaan roda dan celah
memudahkan gerak memanjang dan
memendeknya rangka, sehingga terhindar dari
pembengkokan.
Sambungan Rel Kereta Api
Pemasangan rel kereta api harus menyediakan
celah antara satu batang rel dengan batang rel
yang lain. Jika pada siang hari dan suhu
meningkat, batang rel akan memuai sehingga
terjadi pertambahan panjang, dengan adanya
celah tidak terjadi tabrakan antara dua batang
rel yang berdekatan yang dapat menyebabkan
rel kereta menjadi bengkok.
PENGARUH PERBEDAAN
KOEFISIEN MUAI ZAT
Pada umumnya memuai ke segala
arah (pemuaian volume). Tetapi, kita
bisa mengamati pemuaiannya
terlihat lebih menonjol ke arah
tertentu. Penjelasan berikut
menyelidiki atau menghitung dengan
rumus-rumus tertentu.
PEMUAIAN PADA ZAT PADAT
Koefisien muai panjang suatu adalah bilangan
yang menunjukkan pertambahan panjang zat
padat jika suhunya dinaikkan 1.
Tabel Koefisien muai panjang dari beberapa jenis
zat padat
Koefisien muai panjang zat padat (per
Jenis Bahan
C)
Kaca 0.000 009
Kuningan 0.000 019
Baja 0.000 011
Aluminium 0.000 026
Pirek (pyrex) 0.000 003
Platina 0.000 009
Tembaga 0.000 017
Besi 0.000 012
PEMUAIAN PADA VOLUME ZAT CAIR
Koefisien muai ruang atau muai volume adalah
bilangan yang menunjukkan pertambahan volume
setiap satuan volume suatu zat bila suhu naik 1.
Tabel koefisien muai ruang beberapa jenis zat cair
Jenis Zat Cair Koefisien muai ruang zat cair (per C)
Alkohol (metyl) 0.00120

Alkohol (ethyl) 0.00110

Gliserin 0.00053

Minyak parafin 0.00090

Air Raksa 0.00018

Air 0.00044

Karbon Sulfida 0.00112

Terpentin 0.00105

Aseton 0.00150
Kelompok 2 :
1. Annisa Noor Fadila (06)
2. Dharma Prawira Nandi
Wardana (10)
3. Imas Sofia (14)
4. Putri Alfisyahrini (29)
5. Sheila Ayu Ningtias (34)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai