Anda di halaman 1dari 11

Tugas 1. Bentuk Kelompok dengan anggota 5 6 orang 2. Pelajari bahan kuliah uji hipotesis seperti pada lampiran 3.

. Tugas mencari soal-soal uji hipotesis dari buku lain paling sedikit 5 (lima) soal, tuliskan buku sumber dan selesaikan soal-soal tersebut (bukan soal-soal yang sudah diselesaikan) 4. Kumpulkan hasil pekerjaan paling lambat hari kamis pagi (11.00) tanggal 17 Desember 2009 5. Terima kasih atas kerjasamanya

KONSEP DASAR UJI HIPOTESIS

Anda telah mempelajari tentang populasi, sampel berserta sifat-sifat sampel, dalam pokok bahasan sebelumnya. Populasi mempunyai karakteristik yang disebut parameter. Contoh parameter rata-rata populasi , variansi populasi 2. Sampel mempunyai karakteristik yang disebut statistik. Contoh statistik: rata-rata sampel x , variansi sampel S2. Dalam uji hipotesis yang diuji adalah hipotesis untuk parameter. Akan dibicarakan uji hipotesis untuk rata-rata populasinya. Uji hipotesis dapat merupakan: 1) Hal yang biasanya berlaku, akan diselidiki apakah metode mengajar baru dapat menaikkan kemampuan anak (dalam hal ini diukur dengan IQ). Pada usia yang diselidiki rata-rata IQ populasi adalah 100. Untuk dibuat hipotesis rata-rata IQ populasi 100. 2) Hasil pengamatan statistika eksplorasi, misal dari dua angkatan yang dibandingkan tampak mempunyai kesamaan. Dibuat angkatan baru yang elemen-elemennya adalah elemen angkatan pertama dikurangi, elemen angkatan kedua (dalam urutan yang sama tentu saja). adalah rata-rata populasi di mana angkatan baru berasal. Dibuat hipotesis =0 yang berarti rata-rata populasi nol atau kedua angkatan berasal dari populasi yang sama. Harga yang dihipotesiskan disebut hipotesis nol disingkat H0, sedang alternatif, biasa ditulis H1. Misal akan diuji hipotesis bahwa rata-rata populasi, adalah nol, ditulis

Metode Statistika

Hidayah Ansori

1) H0 : = 0 dengan alternatif H1 : 0 Kejadian lain yang mungkin adalah 2) H0 : 0 dengan alternatif H1 : > 0 3) H0 : 0 dengan alternatif H1 : < 0 Harga yang dihipotesiskan dalam H1 merupakan alternatif (komplemen) dari harga yang dihipotesiskan dalam H0. Perhatikan untuk nomor 2 dan 3 tanda = masuk H0. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan sampel yang dipunyai. Bila sampel berbeda jauh dari hipotesis maka hipotesis ditolak. Bila tidak, maka hipotesis tidak ditolak. Jadi kesimpulan terakhir dari suatu uji hipotesis adalah hipotesis ditolak atau tidak ditolak. Contoh Ingin diketahui apakah metode mengajar baru menaikkan IQ. Untuk itu 100 anak diambil secara random dari populasi berdistribusi normal dengan rata-rata IQ A = 100 dan standard deviasi = 14. Pemilihan secara random untuk mendapatkan sampel
IQ rendah = 100 = 14 IQ rendah

yang betul-betul mewakili populasinya. Ke-100 anak ini diberi pelajaran dengan metode baru, dan

selanjutnya diuji untuk mengetahui IQ-nya. Gambar : IQ seluruh anak Hipotesis dapat dituliskan H0 : 100 H1 : > 100

Metode Statistika

Hidayah Ansori

(diambil > 100 untuk H1 karena ingin diketahui apakah metode baru menghasilkan IQ lebih tinggi). Distribusi dari rata-rata sampel (untuk semua sampel yang mungkin mempunyai rata-rata x = 100 dan Sx =
n

14 = 1,4 10

(Dianggap n jauh lebih kecil dari N). Distribusi sampel rata-rata ini diberikan dalam gambar 2. Gambar 2: Distribusi rata-rata sampel Dengan metode baru ke-100, anak tersebut mempunyai rata-rata x = 107. Rata-rata sampel ini berada 7 satuan dari rata-rata-populasi atau 5 standart populasi deviasi (5 Sx ) dari Ratarata-rata populasi. Jadi merupakan anggota tidak biasa (atau jauh
= 14 sampel dari harga yang dihipotesiskan). Di muka telah dikatakan bahwa bila sampel jauh dari =100 rata

populasi, hipotesa ditolak. Kesimpulan dalan hal ini H0 ditolak, berarti metode baru memberikan IQ lebih tinggi. Kesalahan dalam Uji hipotesis Dalam mengambil kesimpulan untuk suatu uji hipotesis mungkin dilakukan kesalahan. Kesalahan ini ada 2 macam yaitu: 1) Kesalalahan tipe I: Kesalahan dalam menolak hipotesis (H0) bila hipotesis benar. 2) Kesalahan tipe II: Kesalahan dalam menerima hipotesis (H0 ) bila hipotesis salah. Kemungkinan pengambilan kesimpulan (keputusan) disajikan dalam tabel Tabel 1: Kemungkinan keputusan pergujian Keadaan sesungguhnya untuk H0 Keputusan untuk H0 Diterima ditolak Keputusan tepat Kesalahan tipe I Kesalahan Tipe II Keputusan tepat

Benar Salah

Kesalahan tipe I lebih serius daripada kesalahan tipe II. Hal ini dapat diterangkan dengan kemungkinan keputusan pengadilan yang merupakan analogi dari keputusan pengujian hipotesis.

Metode Statistika

Hidayah Ansori

Tabel 2: Kemungkinan Keputusan Pengadilan Keputusan untuk H0 Tidak bersalah bersalah Adil Kesalahan tipe I Kesalahan Tipe II Adil

Keadaan sesungguhnya

Tidak bersalah Bersalah

Bila keputusan pengadilan dan keadaan sesungguhnya sesuai maka hal ini berarti bahwa proses pengambilan keputusan tepat. Bila pengadilan memutuskan seseorang bersalah, ada kemungkinan dia sesungguhnya tidak bersalah. Bila pengadilan memutuskan seseorang tidak bersalah, ada kemungkinan dia sesungguhnya bersalah. Jadi tak ada putusan yang bebas dari kesalahan, selalu ada risiko dalam mengambil keputusan. Tampak bahwa lebih berat, bila seseorang diputuskan bersalah bila sesungguhnya tidak bersalah daripada memutuskan seseorang tidak bersalah bila sesungguhnya ia bersalah. Jadi kesalahan tipe I lebih serius daripada kesalahan tipe II. Probabilitas melakukan kesalahan tipe I = Probabilitas melakukan kesalahan tipe II = 1 - adalah kuasa dari uji yaitu kuasa menolak hipotesis bila hipotesis salah. Karena kesalahan tipe I lebih serius daripada kesalahan tipe II maka dibatasi besarnya sedang dibuat seminimal mungkin. Dengan kata lain 1 - dibuat semaksimal mungkin, yang juga berarti bahwa uji hipotesis baik bila kuasanya besar. Hal ini dapat dilakukan dengan memperbesar sampel. Langkah utama dalam pengujian hipotesis adalah: Menentukan hipotesis nol H0. Mentukan hipotesis alternatif H1 H1 bisa dua arah atau satu arah. Menentukan statistik yang akan digunakan Menghitung statistik untuk sampel yang dipunyai Memutuskan apakah menolak atau menerima H0

Metode Statistika

Hidayah Ansori

Uji Hipotesis Rata-rata Populasi () Satu Angkatan a. H0 : = o (o suatu harga yang dihipotesiskan) H1 : o Bila ingin diketahui apakah o b. H0 : o (o suatu harga yang dihipotesiskan) H1 : > o Bila ingin diketahui apakah > o c. H0 : o (o suatu harga yang dihipotesiskan) H1 : < o Bila ingin diketahui apakah < o Uji Hipotesis rata-rata populasi () untuk perbandingan dua angkatan Dihitung observasi angkatan 1 dikurangi observasi angkatan 2, yang membentuk angkatan baru = angkatan 1 angkatan 2. Angkatan baru ini merupakan populasi rata-rata . Jika populasi dari mana angkatan 1 diambil sama dengan populasi dari mana angkatan 2 diambil, maka = 0. Oleh sebab itu hipotesis menjadi: a. H0 : = 0 yang berarti populasi 1 = populasi 2 dengan alternatif H1 : 0 yang berarti dua populasi tidak sama b. H0 : 0 H1 : > 0 Bila ingin diketahui apakah populasi 1 lebih tinggi dari pada popuilasi 2 c. H0 : 0 H1 : < 0 Bila ingin diketahui apakah populasi 1 lebih rendah dari pada populasi 2 Berdasarkan besarnya sampel (n) dan diketahui atau tidaknya variansi populasi. Uji hipotesis untuk mean populasi dibagi menjadi 4 yaitu: (1) n besar, variansi populasi 2 diketahui

Metode Statistika

Hidayah Ansori

(2) n besar, variansi populasi 2 tidak diketahui (3) n kecil, variansi populasi 2 diketahui (4) n kecil, variansi populasi 2 tidak diketahui Sebaiknya, dalam melakukan uji hipotesis kelima langkah di bawah ini dengan urutan yang persis sama. (1) n besar 2 diketahui Dalam hal-ini dipakai distribusi z (normal standard). Langkah uji hipotesis adalah: Menentukan H0 dan H1 a. H0 : = 0 (untuk 0 = 0 sehingga H0 : = 0) H1 : 0 uji hipotesis 2 sisi b. H0 : 0 H1 : > 0 uji hipotesis 1 sisi c. H0 : 0 H1 : < 0 1) Menentukan yang disebut juga tingkat signifikansi. (Ingat adalah probabilitas membuat kesalahan tipe I yaitu menolak H0 bila H0 benar). Mencari Z untuk uji hipotesis 1 sisi atau Z / 2 untuk uji hipotesis 2 sisi. 2) Menentukan daerah kritis atau daerah penolakan, artinya bila Zhitung masuk daerah ini H0 ditolak. 3) Untuk hipotesis alternatif: a. daerah kritisnya Z > Z / 2 atau Z < - Z / 2 b. daerah kritisnya Z > Z / 2 c. daerah kritisnya Z < Z / 2 4) Menghitung Z hitung dengan rumus Zhitung =
x 0 / n

Metode Statistika

Hidayah Ansori

di mana:

x = rata-rata sampel
0 = harga yang dihipotesiskan untuk n = standard deviasi populasi n = ukuran sampel Selanjutnya supaya lebih singkat Z hitung ditulis dengan Z saja. 5) Menarik kesimpulan Bila Z masuk daerah penolakan maka H0 ditolak. Bila Z tidak masuk daerah penolakan maka H0 tidak ditolak. Contoh . 1 Ingin diketahui apakah metode mengajar baru menaikkan IQ anak. Untuk itu diambil sampel sebanyak 100 anak dari populasi normal yang mempunyai rata-rata IQ () 100 dan = 14. Dari sampel didapat rata-rata ( x ) = 107. 1) Langkah-langkah uji hipotesis adalah: H0 : 100 H1 : > 100 2) = 0,05, karena n besar dan diketahui dipakai distribusi Z. Karena uji hipotesis adalah 1 sisi dicari Z = Z0,05 = 1,645. 3) Daerah penolakan: Z > 1,645 4) Menghitung Zhitung dengan rumus Zhitung =
x 0 107 100 = =5 14/ 10 / n

5) Z = 5 > 1,645 Berarti Z masuk daerah penolakan. Jadi H0 ditolak atau dapat diambil kesimpulan bahwa metode mengajat baru dapat menaikan IQ. (2) n besar, 2 tidak diketahui

Metode Statistika

Hidayah Ansori

Semua langkah sama dengan nomor (1), hanya diganti dengan S yaitu S2 adalah variansi sampel. 1) Langkah-langkah uji hipotesis adalah: a. H0 : = 0 b. H0 : 0 c. H0 : 0 Menentukan , Mencari Z untuk uji hipotesis 1 sisi atau Z/2 untuk uji hipotesis 2 sisi 3) Menentukan daerah kritis Untuk hipotesis alternatif a. daerah kritisnya Z > Z/2 atau Z > -Z/2 b. daerah kritisnya Z > Z c. daerah kritisnya Z < Z 4) Menghitung Z hitung derigan rumus Zhitung =
x 0 s/ n

S2 di mana

H1 : 0 H1 : > 0 H1 : < 0

2) Dipakai distribusi Z,

5) Menarik kesimpulan Contoh 2 Misal untuk contoh 1, tidak diketahui, maka sebagai gantinya dihitung S dari sampel dan telah diketahui S = 20. Langkah 1, 2, 3, sama dengan contoh 1. 4) Z =
x 0 1007 100 = = 3,5 s/ n 20/ 100

5) Z = 3,5 > 1,645 Maka H0 ditolak, Jadi kesimpulan sama dengan kesimpulan dalam contoh 1. (3) n kecil, 2 diketahui

Metode Statistika

Hidayah Ansori

Dipakai distribusi Z, sehingga langkah-langkahnya sama dengan nomor 1, yaitu: 1) Langkah-langkah uji hipotesis adalah: a. H0 : = 0 H1 : 0 b. H0 : 0 H1 : > 0 c. H0 : 0 H1 : < 0 2) Dipakai distribusi Z, Menentukan , Mencari Z untuk uji hipotesis 1 sisi atau Z/2 untuk uji hipotesis 2 sisi 3) Menentukan daerah kritis Untuk hipotesis alternatif a. daerah kritisnya Z > Z/2 atau Z < -Z/2 b. daerah kritisnya Z > Z c. daerah kritisnya Z < -Z 4) Menghitung Z hitung dengan rumus Zhitung =
x / n

5) Mengambil kesimpulan Contoh 3 Suatu populasi normal yang mempunyai variansi 2 = 4, diambil sampel (n=10) yang ternyata mempunyai x = 9,5. Dengan = 0,05 dapat diterima hipotesis bahwa = 10. 1) H0 : = 10 dan H1 : 10 2) n kecil, diketahui, dipakai distribusi Z. Uji hipotesis 2 sisi : = 0,05 diperoleh Z/2 = Z0,025 = 1,96 3) Daerah kritis:

Metode Statistika

Hidayah Ansori

Z > 1,96 atau Z < -1,96.


x 9,5 10 = = -1 2/ 4 / n 5) Z = -1 -1,96 < Z < 1,96

4) Z =

Jadi H0 tidak ditolak. (4) n kecil, 2 tak diketahui Dipakai distribusi t, sehingga dengan derajat n-1, yaitu: 1) Langkah-langkah uji hipotesis adalah: a. H0 : = 0 H1 : 0 b. H0 : 0 H1 : > 0 c. H0 : 0 H1 : < 0 2) Dipakai distribusi t dengan derajat bebas n-1. Untuk uji hipotesis satu sisi dicari t : n-1 Untuk uji hipotesis dua sisi dicari t/2 : n-1 3) Menentukan daerah kritis a. t > t/2; n-1 atau t < - t/2, n-1 b. t > t; n-1 c. t > -t; n-1 4) Menghitung Zhitung dengan rumus Zhitung =
x S/ n

5) Mengambil kesimpulan Contoh 4 Contoh 3 tapi 2 tidak diketahui dan dari sampel didapat S = 9. {dengan rumus S2 =

Metode Statistika

10

Hidayah Ansori

1 ( xi x)2 } n1 1) H0 : = 10 H1 : 10 2) n kecil, tidak diketahui, dipakai distribusi t. Uji hipotesis 2 sisi : = 0,05 t/2 : n-1 = t0,25:12 = 2,131 3) Daerah kritis: t > 2,131 atau t < -2,131. 4) t =
x 9,5 10 = = -0,66 s/ n 314

5) t = -0,66 -2,131 < t < 2,131 Jadi H0 tidak ditolak. Soal-soal Laihan Dari suatu populasi dengan variansi 4, ingin diuji apakah = 15. Untuk itu diambil sampel berukuran 64. Dari sampel didapat rata-rata 10. Dapatkah hipotesis diterima dengan = 0,05 Ingin diketahui apakah metode mengajar baru menaikkan IQ anak. Untuk itu diambil sampel sebanyak 100 anak dari populasi normal yang mempunyai rata-rata IQ () 100 dan S2 = 49. Dari sampel didapat rata-rata ( x ) = 107. bila populasi variansi tak diketahui

Metode Statistika

11

Hidayah Ansori

Anda mungkin juga menyukai