Anda di halaman 1dari 12

Kegiatan Ekspor Impor Indonesia

Bisnis ekspor impor merupakan bisnis yang sangat luas dan cukup mudah dilakukan. Hal ini dikarenakan kebutuhan modal investasi relatif kecil dengan resiko yang relatif kecil pula sementara lingkup usaha sangat luas dan tidak terpengaruh krisis moneter maupun resesi dan depresi ekonomi. Bisnis ekspor-impor dilakukan perusahaan terutama berkaitan dengan usahanya untuk mening-katkan keuntungan penjualan ataupun untuk melindungi keuntungan dan penjual-an dari penurunan. Selain memiliki berbagai keuntungan-keuntungan ekonomis, bisnis ekspor impor juga memiliki keuntungan lain yang berupa kemudahan untuk mendeteksi berbagai perubahan dan perkembangan baru di dunia internasional. Berbagai inovasi-inovasi dapat dilakukan untuk menentukan strategi persaingan dalam menghadapi perusahaan lain. Perkembangan teknologi-teknologi baru yang sema-kin bermunculan akhir-akhir ini juga dapat digunakan untuk meningkatkan pro-duktivitas suatu komoditi. Relasi-relasi baru semakin mudah ditemukan sebagai-mana halnya dengan informasi-informasi termutakhir dalam perdagangan interna-sional. Karena bisnis ekspor impor merupakan kegiatan jual beli suatu komoditas yang dilakukan dengan orang atau negara asing, maka komunikasi yang dilakukan antara kedua belah pihak cenderung lebih banyak dilakukan melalui korespon-densi. Dengan meningkatnya teknologi informatika saat ini, korespondensi antara kedua belah pihak sendiri cenderung lebih banyak menggunakan email diban-dingkan surat menyurat biasa. Penguasaan bahasa Inggris menjadi sangat penting dimana bahasa Inggris memiliki peran

sebagai bahasa internasional. Akan tetapi karena sebagian besar negara-negara di dunia tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa ibu, maka terkadang penggunaannya tetap agak sulit entah bagi satu atau kedua belah pihak. Oleh karena itulah kalimat yang digunakan harus jelas dan tidak memiliki makna ganda.

Ekspor

Ekspor adalah Kegiatan menjual barang atau jasa ke negara lain. Tidak semua barang boleh di ekspor, beberapa barang yang dilarang diekspor diantaranya adalah

Ikan dalam keadaan hidup : Ikan dan anak ikan Arwana jenis Sclerophages Formosus, Benih ikan Sidat (Anguila SPP) dibawah ukuran 5 mm, Ikan hias air tawar jenis Botia macracanthus ukuran 15 cm keatas, Udang galah air tawar dibawah ukuran 8 cm, Induk dan calon induk Udang Penaeidae, Karet bongkah; Barang kuno yang bernilai kebudayaan (benda cagar budaya); Binatang liar dan tumbuhan alam yang dilindungi yang termasuk dalam Appendix 1 dan 3 CITES; Bahan-bahan remiling : Slabs, Lumps, Scraps, Karet Tanah, Unsmoked Shets, Blanked sheets, Smoked lebih rendah dari kualitas IV, Remilled 4, Cutting C, Blanked D. off, Kulit mentah, pickled dan wet blue dari binatang melata (kecuali kulit buaya dalam benuk wet blue).2. Aneka Cara Ekspor

Ekspor Biasa Dalam hal ini barang di kirim ke luar negeri sesuai dengan peraturan umum yang berlaku, yang ditujukan kepada pembeli di luar negeri untuk memenuhi suatu transaksi yang sebelumnya sudah diadakan dengan importir di luar negeri. Sesuai dengan perturan devisa yang berlaku maka hasil devisa yang di peroleh dari ekspor ini dapat di jual kepada Bank Indonesia, sedangkan eksportir menerima pemabayaran dalam mata uang rupiah sesuai dengan penatapan nilai kurs valuta asing yang ditentukan dalam bursa valuta, atau juga dapat dipakai sendiri oleh eksportir.

II. Barter Barter adalah pengiriman barang-barang ke luar negeri untuk ditukarkan langsung dengan barang, tidak menerima pembayaran di dalam mata uang rupiah. Kalau kiata mempelajari sejarah masyarakat primitif ataupun masyarkat suku terasing, maka kebanyakan cara yang mereka tempuh dalam memenuhi kebutuhannya adalah dengan cara tukar

menukar apa yang dipunyai (diproduksinya) dengan barang apa yang di miliki tetangganya.

III. Konsinyasi (Consignment) Adalah pengiriman barang ke luar negeri untuk di jual sedangkan hasil penjualannya diperlakukan sama dengan hasil ekspor biasa. Jadi, dalam hal ini barang di kirim ke luar negeri bukan untuk ditukarkan dengan barang lain seperti dalam hal barter, dan juga bukan untuk memenuhi suatu transaksi yang sebelumnya sudah dilakukan eperti dalam hal ekspor biasa. Tegasnya di dalam pengiriman barang sebagai barang konsinyasi belum ada pembeli yang tertentu diluar negeri.

IV. Package-Deal Dalam rangka memperluas pasaran hasil bumi Indonesia terutama dengan negara sosialis, pemerintah adakalanya mengadakan perjanjian perdagangan (trade agreement) dengan salah satu negara pada perjanjian ditetapkan sejumlah barang tertentu akan diekspor ke negara itu dan sebaliknya dan dari negara itu akan diimpor sejumlah jenis barang yang dihasilkan dari negara tersebut dan yang kiranya kita butuhkan. Pada prinsipnya semacam barter, namun terdiri dari aneka komoditi.

V. Penyelundupan (smuggling) Di negara manapun hampir selalu ada, baik perorangan maupun badan-badan usaha yang hanya memikirkan kepentingan dan keuntungan diri sendiri tanpa mengindahkan peraturan yang berlaku. Ada saja dalam perdagangan luar negeri golongan yang berusaha lolos dari peraturan pemerintah yang dianggapnya merugikan kepentingannya. 1. Tabel ekspor Indonesia No Nama Negara Barang Ekspor 1 Inggris Tembakau, karet, kelapa sawit, teh, kopi 2 Belanda Kopra, kopi, rempah-rempah, dan hasil perkebunan 3 Belgia dan Luxemburg Karet, kopi, tembakau, udang, lada putih, kayu gergajian, benang tenun, pakaian jadi, kayu lapis 4 Jepang Minyak bumi, biji logam, alumunium, kayu, bahan makanan 5 Amerika Minyak bumi dan elpiji 6 Perancis Bahan baku, industri parfum, karet, kelapa sawit 7 Jerman Karet, tembaga, timah, minyak bumi 8 Thailand Ikan segar dan beku, pupuk urea, besi baja, pakaian jadi, semen, batu bara, kertas, kayu lapis, tembakau, besi 9 Singapura Minyak mentah, karet alam, timah, kayu lapis, kosmetik, kertas, alat telkom, alat tulis 10 Brunei Darussalam Semen dan barang bangunan, pakaian jadi, mineral hasil olahan, tepung, rokok 11 Australia Batu bara, pupuk urea, minyak mentah, sepatu, kayu lapis, teh,

12 13 14 15 16 17 18 19

Malaysia Selandia Baru Saudi Arabia RRC Mesir Madagaskar Afrika Selatan India

20 Philipina

Batubara, pupuk urea, minyak mentah, tembakau Kopi, pakaian jadi, minyak mentah, sepatu, kayu lapis, teh Kayu lapis, teh Teh, kayu lapis, semen, kopi, timah, tembaga Teh, kayu lapis, semen, kopi, timah, tembaga Kayu, teh, kopi, karet, kertas Barang logam, bahan makanan, bahan tekstil, pakaian jadi, Mesin, bahan makanan, tkstil, pakaian jadi, alkohol, minyak bumi Minyak bumi, bahan pupuk, semen Teori keuntungan komparatif

Alasan negara melakukan perdagangan internasional didasari oleh teori Keuntungan Komparatif (comparative advantage) yang dikembangkan oleh David Ricardo, Menurutnya, perdagangan internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif antarnegara. Ia berpendapat bahwa keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih murah daripada negara lainnya. Sebagai contoh, Indonesia dan Malaysia sama-sama memproduksi kopi dan timah. Indonesia mampu memproduksi kopi secara efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi timah secara efisien dan murah. Sebaliknya, Malaysia mampu dalam memproduksi timah secara efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi kopi secara efisien dan murah. Dengan demikian, Indonesia memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi kopi dan Malaysia memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi timah.Perdagangan akan saling menguntungkan jika kedua negara bersedia bertukar kopi dan timah.

Impor

Impor adalah kegiatan membeli barang atau jasa dari negara lain. 1. Tabel Impor No 1 Nama Negara Belanda Impor Barang mesin-mesin, alat elektronika, pesawat Jasa 1) Jasa tenaga ahli dalam bidang penelitian dan pegembangan wilayag Indonesia

2) Jasa konsultan Pengiriman konsultan dalam berbagai bidang ke Indonesia. 3) Jasa pendidikan Banyak mahasiswa dan pelajar Indonesia yang menuntut ilmu di negeri Belanda. 4) Jasa transportasi Untuk mengirim barangbarang ekspor menggunakan jasa angkutan/udara, laut ke Indonesia. 5) Jasa modal Penanaman modal asing pemberian pinjaman dalam berbagai proyek pembangunan di Indonesia. 1) Jasa tenaga Jasa instruktur bagi Indonesia. 2) Jasa modal Pemberian bantuan bagi pembangunan di Indonesia, penanaman modal. 3) Jasa pendidikan Banyak mahasiswa dan pelajar Indonesia ke Inggris. 4) Jasa komunikasi RRI dan TVRI mempunyai siaran dalam bahasa Inggris. 1) Jasa konsultan.

Inggris

hasil industri, mobil, mesinmesin, alat-alat listrik, tekstil

Perancis

bahan kosmetik, mobil, mesin-mesin, bahan pakaian dan hasil mode.

2) Jasa transportasi. 3) Jasa tenaga ahli dalam berbagai macam penelitian. 4) Jasa pendidikan. 1) Jasa modal (bersama dengan negara Benelux, Belgia, Nederland, dan Luxemburg memberikan pinjaman modal). 2) Jasa tenaga ahli. 3) Jasa transportasi. barang-barang elektronik, 1) Jasa tenaga ahli dalam mobil, mesin-mesin dan bidang penelitian di LIPI, hasil produksi industri BATAN, dan LAPAN. kimia (obat, pupuk, dan insektisida) - LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) - BATAN (Badan Tenaga Atom Nasional) - LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) 2) Jasa Modal: Pemberian pinjaman modal dalam pendirian IPTN (Industri Pesawat Terbang Nusantara) di Bandung dan Krkatau Steel. 3) Jasa pendidikan. 4) Jasa transportasi. hasil minyak bumi, 1) Jasa modal pemberian plastik, makanan hewan, bantuan dalam membangun alat perkapalan, alkohol, kawasan industri di Batam. dan besi baja 2) Jasa transportasi. 3) Jasa tenaga ahli

Belgia dan Luxemburg pupuk dan mesin-mesin khusus untuk industri

Jerman

Singapura

Saudi Arabia

Minyak mentah

1) Pendidikan. 2) Jasa modal. 3) Jasa transportasi. 1) Jasa modal.

Jepang

Australia

mesin-mesin mobil, sepeda motor, alat-alat berat, peralatan kereta 2) Jasa transportasi. api, kapal, bahan-bahan kimia, tekstil, alat-alat 3) Jasa tenaga ahli. elektronik, produkproduk logam 4) Jasa pendidikan. wol, gandum, mentega, 1) Jasa modal. susu, keju, alat elektronik, daging 2) Jasa tenaga ahli dalam bidang energi dan sumber daya mineral. 3) Jasa angkutan. 4) Jasa pendidikan. 1) Jasa konsultan.

10

Amerika

gandum, kedelai, minuman, barangbarang elektronik, dan barang- 2) Jasa komunikasi (satelit). barang konsumsi lainnya 3) Jasa modal. 4) Jasa transportasi.

Alasan Beberapa hal yang menyebabkan suatu negara melakukan kegiatan ekspor dan impor antara lain : Perbedaan iklim Perbedaan atau perkembangan IPTEK Perbedaan SDA/SDM Perbedaan selera masyarakat dan permintaan

Sebagai contoh, orang Australia lebih senang makan ikan daripada daging sapi. Sedangkan orang Indonesia lebih senang makan daging sapi. Jadi, akan lebih menguntungkan jika Indonesia mengekspor ikan ke Australia dan mengimpor daging sapi dari Australia. Sebaliknya, dari Australia lebih baik mengekspor daging sapi dan mengimpor ikan dari Indonesia.

Perbedaan sosial dan kebudayaan

Latar belakang budaya Indonesia khususnya di bidang kerajinan ukiran atau batik menjadi daya tarik bangsa lain untuk membeli ukiran/batik dari Indonesia. Perbedaan biaya produksi

Ekspor impor bisa terjadi karena suatu negara mampu memproduksi barang dengan biaya produksi lebih rendah dari negara lainnya. Suatu negara akan memperoleh keuntungan apabila memproduksi dan mengekspor barang tertentu yang biaya produksinya lebih rendah dari negara lain.

Disusun O L E h Kelompok 2 Anggota :Uca Fernanda Nurna Fajri Dara Zakia Putri Rahayu Baihaqi Fajri Maulana

DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA SMP NEGERI 3 BIREUEN TAHUN AJARAN 2012/2013

Manfaat Kegiatan Ekspor Dalam/Untuk Menciptakan Lapangan Pekerjaan Kegiatan ekspor akan menciptakan lapangan kerja. karena apabila pasar produk di Indonesia semakin luas, maka kegiatan produksi akan semakin meningkat. semakin banyak tenaga kerja yang dibutuhkan maka lapangan kerja akan semakin luas. Contohnya seperti pengeksporan perkebunan dan lainnya. Disamping itu kita juga tahu bahwa ekspor sangat bermanfaat bagi sumber devisa negara yang juga berpengaruh bagi lapangan kerja di Indonesia. Seperti kegiatan pengiriman TKi ke luar negeri. Hal ini dapat menimbulkan pekerjaan bagi pengangguran yang sedang membutuhkannya. Contoh lainnya seperti pengeksporan sepatu ke luar negeri. Jika sepatu buatan Indonesia sangat laku terjual di luar negeri, maka perusahaanperusahaan sepatu di Indonesia akan membutuhkan lebih banyak lagi tenaga kerja untuk membantu kegiatan di dalam perusahaan. Jika hasil-hasil produksi Indonesia kualitasnya sangat bagus maka permintaan dari luar negeri akan banyak dan menyebabkan pasar produk Indonesia meluas. Oleh karena itu Indonesia harus meningkatkan mutu dan kualitas barang yang akan diekspor agar dapat menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat

Anda mungkin juga menyukai