Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan sejak dini menempati kedudukan yang tinggi dan
memperlihatkan aktivitas di rumah dan keluarga. Begitu juga di sekolah, juga di
tengah masyarakat serta umat.
1
Pendidikan anak-anak dalam masa kanak-kanak
adalah yang sungguh-sungguh membentuk karakteristik pemuda. Kekuatan dasar
yang harus dilakukan dalam mendidik pemuda. Jika tidak dilakukan sejak dini
(masa kanak-kanak), maka akan sia-sialah usaha yang dikerahkan (untuk
memperbaiki pemuda) dan hilanglah kaidah yang difokuskan padanya. Tanggung
jawab pendidikan Islami, sesuai dengan dasar-dasar pendidikan modern, terletak
pada tiga pihak utama, yaitu; keluarga, masyarakat dan sekolah. Ini pada masa
kanak-kanak ditambah dengan tanggung jawab yang harus dipikul oleh anak
terhadap dirinya sendiri, yakni setelah ia mencapai usia baligh.
2

Masa usia sekolah dasar sering disebut sebagai masa intelektual atau masa
keserasian bersekolah. Pada umur berapa tepatnya anak matang untuk masuk
sekolah dasar, sebenarnya sukar dikatakan karena kematangan anak tidak
ditentukan oleh umur semata-mata. Namun pada umur 6 atau 7 tahun, biasanya
anak telah matang untuk memasuki sekolah dasar. Pada masa keserasian
bersekolah ini secara relatif, anak-anak lebih mudah dididik daripada masa
sebelum dan sesudahnya.
3

Ahli psikologi sependapat bahwa faktor yang mempengaruhi perkembangan
taraf intelegensi adalah faktor hereditas dan lingkungan. Hanya saja pada mulanya
para ahli banyak berbeda pendapat bahwa hereditaslah yang sangat berpengaruh

1
Muhammad Zuhali, Pentingnya Pendidikan Islam Sejak Dini, Islam
Kontemporer, Jakarta, 1999, hal. 21.

2
Ibid, hal. 27-28.

3
Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Rosdakarya,
Bandung, 2000, hal. 24.
1
2
dan sebagian lagi menyatakan bahwa faktor lingkungan yang sangat berpengaruh
terhadap perkembangan taraf intelegensi. Kemudian diambil kesepakatan bahwa
faktor hereditas maupun lingkungan sangat berpengaruh, artinya kedua faktor
tersebut sangat berpengaruh terhadap perkembangan taraf intelegensi.
4

Anak-anak sebagaimana manusia pada umumnya pasti mempunyai masalah.
Masalah tersebut amat beragam dari yang bersifat fisik hingga mental atau
kepribadian dari yang terjadi sesaat ada pula yang permanen, melekat pada
dirinya sebagai suatu kecacatan. Masalah sesaat di antaranya juga penyakit, yakni
masalah yang segera dapat disembuhkan, sedang kecacatan dapat dinormalisasi
dengan melewati proses yang panjang.
5
Yang dimaksud dengan anak berkelainan
yaitu anak-anak yang mengalami kelainan fungsi dari organ-organ tubuhnya, baik
yang bersifat jasmniyah maupun rokhaniyah. Kelainan berarti pula penyimpangan
fungsi baik yang mengarah ke atas (super normal) maupun yang mengarah ke
bawah (sub normal). Penyimpangan ke atas merupakan suatu kelebihan atau
keluarbiasaan yang tidak dimiliki oleh anak-anak normal pada umumnya.
Sedangkan penyimpangan ke bawah merupakan gangguan, hambatan dan
sebagainya, sehingga mengalami kekurangan dan bahkan kadang-kadang karena
gangguan dan hambatan itu begitu besar, sehingga mengakibatkan tidak
berfungsinya salah satu organ tubuh.
6

Dengan demikian pada anak yang mengalami gangguan fisik perkembangan
diperlukan penanaman kepercayaan diri. Dimana kepercayaan diri itu dapat
timbul apabila setiap rintangan atau halangan dapat diatasi dengan sukses. Sukses
yang dicapai itu akan membawa kepada kegembiraan, dan kegembiraan akan
menumbuhkan kepercayaan kepada diri. Selanjutnya kepercayaan kepada diri

4
AAA. Raden Cahaya Prabu, Perkembangan Taraf Intelegensi Anak, Angkasa,
Bandung, 1984. hal. 12.

5
Nuraeni, Intervensi Dini Bagi Anak Bermasalah, Rineka Cipta, Jakarta, 1997,
hal. 81

6
Sapariadi, et.al, Mengapa Anak Berkelainan Perlu Mendapat Pendidikan, Balai
Pustaka, Jakarta, hal. 12.

3
akan menyebabkan orang optimis dalam hidup ; setiap persoalan dan problem
yang datang akan dihadapi dengan hati yang tenang, sehingga penganalisaan
terhadap problem itu dapat dilakukan.
7
Di samping itu pada anak yang
berkelainan ini perlu ditumbuhkan rasa percaya diri yang tinggi, supaya mereka
tidak merasa rendah diri atas keadaan dirinya. Mereka mengharapkan dorongan
dan bimbingan yang khusus. Sebab anak-anak yang mempunyai kelainan ini
biasanya dalam dirinya terjadi problem yang menyangkut pada kesehatan
mentalnya, seperti rendah diri, hilangnya kepercayaan diri serta frustasi atas taqdir
yang menimpa dirinya.
8

Penyandang tuna grahita atau cacat grahita adalah mereka yang memiliki
kemampuan intelektual atau IQ dan ketrampilan penyesuaian di bawah rata-rata
teman seusianya.
9
Sekolah dasar luar biasa bagian C (tuna grahita) merupakan
sekolah dasar yang khusus menangani para siswa yang mempunyai intelegensi
Question di bawah normal. Pada tempat ini siswa memerlukan perhatian, serta
bimbingan khusus, sehingga mereka dapat menjadi manusia yang berguna bagi
agama, nusa dan bangsa.
Di samping itu juga penanaman pendidikan Islam juga sangat diharapkan
dapat ditumbuhkan pada diri anak-anak penyandang cacat tuna grahita. Di mana
pendidikan Islam merupakan internalisasi ajaran Islam secara bertahap ke dalam
pribadi manusia yang berlangsung sesuai tingkat perkembangannya. Dan yang
disebut dengan kerpibadian manusia tidak lain adalah keseluruhan hidup manusia
lahir dan batin, yang menampakkan corak wataknya dalam amal perbuatan atau
tingkah laku sehari-hari. Dengan demikian proses kependidikan Islam bertugas
pokok membentuk kepribadian Islam dalam diri manusia selaku makhluk
individual dan sosial.
10


7
Zakiah Daradjat, Kesehatan Mental, Gunung Agung, Jakarta, 1968, hal. 25.

8
Ibid. hal. 26.

9
Nuraeni, Op. Cit, hal. 104.

10
H.M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta, 1994, hal. 9.
4
Untuk itulah, maka terdorong ingin meneliti dan mengetahui sejauh mana
penderita yang dialami pada anak tuna grahita, dan apakah dengan diberikan
pendidikan bekal agama Islam dapat memberikan pengaruh yang positif bagi
perkembangan mental mereka. Hal inilah yang kiranya melatarbelakangi untuk
mengadakan penelitian dengan judul Pengaruh Pendidikan Agama Islam
dalam Menumbuhkan Rasa Percaya Diri Siswa Sekolah Dasar Luar Biasa
Bagian C (Tuna Grahita) di Kaliwungu Kabupaten Kudus.

B. Penegasan Istilah dan Penjelasan Judul
1. Penegasan Istilah
Untuk memberikan gambaran yang jelas dalam penulisan skripsi ini,
maka perlu ditegaskan tentang pengertian istilah yang terdapat dalam judul
skripsi ini. Adapun istilah yang perlu dijelaskan adalah :
a. Pengaruh adalah Daya yang ada atau timbul dari sesuatu orang atau
benda, dan sebagainya yang berkuasa atau berkekuatan gaib
11

b. Pendidikan agama Islam adalah usaha-usaha secara sistematis dan
programis dalam membantu anak didik agar mereka dapat hidup sesuai
dengan ajaran agama Islam.
12

c. Percaya diri adalah dari kata percaya atau yakin, artinya keyakinan diri
kita mampu bahwa kita yakin mampu menangani segala sesuatu dengan
tenang.
13

d. Tuna Grahita adalah anak yang mempunyai intelegensi di bawah rata-rata
anak normal lainnya
14


11
WJS. Purwodarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka,
Jakarta, 1982, hal. 731.

12
Zuhairini, et.al., Metode Khusus Pendidikan Agama, Usaha Nasional,
Surabaya, 1983, hal. 27.

13
Kenneth Hambaly, Bagaimana Meningkatkan Rasa Percaya Diri, Arcan,
Jakarta, 1983, hal. 3.

14
AAA. Raden Cahaya Prabu, Op. Cit., hal. 40.

5
2. Penjelasan Judul
Adapun siswa Sekolah Dasar Luar Biasa Bagian C di Kaliwungu
Kabupaten Kudus adalah sekelompok anak berkemampuan rendah yang
menuntut ilmu di bawah lembaga pendidikan dasar luar biasa di bawah
naungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang berlokasi di
Kaliwungu, Kabupaten Kudus.
Berdasarkan penegasan istilah tersebut di atas, maka maksud dari
keseluruhan judul di atas adalah suatu penyelidikan untuk mengetahui sejauh
mana pengaruh dan peranan pengajaran agama Islam terhadap peningkatan
rasa percaya diri pada siswa sekolah dasar luar biasa bagian C (tuna grahita)
tersebut, sehingga mereka dapat mencapai prestasi belajar yang optimal.

C. Rumusan Masalah
Untuk memberikan kejelasan dalam memahami tulisan ini, maka di bawah
ini akan diketengahkan pokok masalah dengan penelitian ini :
1. Bagaimanakah pelaksanaan pengajaran agama Islam di Sekolah Dasar Luar
Biasa Bagian C (Tuna Grahita) di Kaliwungu, Kabupaten Kudus ?
2. Bagaimanakah tingkat rasa percaya diri pada siswa Sekolah Dasar Luar Biasa
Bagian C (Tuna Grahita) Kaliwungu, Kudus, secara umum ?
3. Adakah pengaruhnya mengikuti kegiatan pendidikan agama Islam terhadap
percaya diri pada siswa Sekolah Dasar Luar Biasa Bagian C (Tuna Grahita)
tersebut ?

D. Tujuan Penelitian
Setelah dijelaskan penegasan istilah yang ada di atas dan alasan pemilihan
judul, maka ingin juga dikemukakan tujuan pembuatan skripsi yang ada dalam
penelitian ini.
Adapun tujuan yang akan dicapai dalam pembuatan skripsi ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimanakah pelaksanaan pengajaran agama Islam yang
berlangsung di Sekolah Dasar Luar Biasa Bagian C (Tuna Grahita) di
Kaliwungu, Kudus.
6
2. Untuk mengetahui bagaimana tingkat rasa percaya diri pada setiap siswa
Sekolah Dasar Luar Biasa Bagian C (Tuna Grahita) di Kaliwungu, Kabupaten
Kudus secara umum.
3. Untuk mengetahui adakah pengaruh pendidikan agama Islam terhadap rasa
percaya diri pada siswa Sekolah Dasar Luar Biasa Bagian C (Tuna Grahita)
di Kaliwungu, Kudus.

E. Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan yang mungkin benar atau salah, akan ditolak jika
salah dan akan diterima jika fakta membenarkannya.
15
Jadi hipotesis merupakan
suatu pernyataan yang bersifat sementara dan masih harus dibuktikan
kebenarannya secara ilmiah.
Sehubungan dengan peneltiian ini, hipotesis yang diajukan adalah : Bahwa
pendidikan agama Islam yang diikuti oleh siswa di Sekolah Dasar Luar Biasa
Bagian C (Tuna Grahitha) dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap
peningkatan rasa percaya diri pada Sekolah Dasar Luar Biasa Bagian C (Tuna
Grahita) di Kaliwungu, Kabupaten Kudus.

F. Metode Penelitian
Dalam mengadakan penelitian ini, agar didapatkan data-data yang sesuai
dengan tujuan yang diharapkan, maka dibutuhkan cara-cara yang sesuai dengan
tujuan yang diharapkan.
Adapun data-data yang merupakan sasaran dalam penelitian ini adalah :
1. Data tentang pelaksanaan pendidikan agama Islam di sekolah Dasar Luar
Biasa Bagian C (Tuna Grahita) di Kaliwungu, Kabupaten Kudus.
2. Data tentang rasa percaya diri yang ada pada diri tiap siswa Sekolah Dasar
Luar Biasa Bagian C melalui angket.

15
Sutrisno Hadi, Methodologi Research I, Psikologi UGM Yogyakarta, XIII,
1983, hal. 63
7
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas dari proses penelitian ini maka
diutarakan terlebih dahulu metodologi yang dipakai dalam penelitian ini yang
menyangkut masalah-masalah :
1. Populasi
Populasi adalah kumpulan obyek penelitian.
16
Sedangkan Sutrisno
Hadi mengemukakan populasi adalah untuk semua individu siapa kenyataan
itu diperoleh dari sampel digeneralisasikan.
17
Kemudian sebagai contoh :
Monster sebagai Individu yang diteliti atau diselidiki. Seberapa populasi atau
sampel itu diambil maka para ahli tidak menentukan ukurannya.
Untuk sekedar perkiraan, maka dalam penelitian ini yang menjadi
populasi adalah semua siswa sekolah Dasar Luar Biasa Bagian C di
Kaliwungu, Kabupaten Kudus sebanyak 30 siswa dan siswi. Karena populasi
kurang dari 100 (seratus), maka seluruh populasi langsung dijadikan sampel.
2. Variabel penelitian
Ada dua variabel yang ingin dikemukakan:
a. Variabel kegiatan mengikuti pendidikan agama Islam (variabel bebas)
dengan indikator, aqidah, ibadah, perilaku.
b. Variabel rasa percaya diri (variabel tak bebas) dengan indikator :
1) Rasa percaya diri yang tinggi dapat memberikan rasa optimis dalam
menatap masa depan.
2) Seseorang yang mempunyai rasa percaya diri tinggi akan
berpenampilan lebih tenang.
3) Dengan rasa percaya diri yang tinggi seseorang dapat berhasil dalam
pergaulan.
Di samping dengan adanya dua variabel di atas, juga digunakan dua
jenis penelitian :


16
Wahyu M.S., Pedoman Praktis Membuat Skripsi, hal. 70

17
Sutrisno Hadi, Op.Cit. hal. 70.

8
a. Penelitian kualitatif yaitu penelitian yang datanya sulit untuk diukur,
maksudnya dapat diukur tetapi secara tidak langsung.
b. Penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang datanya mudah untuk diukur
atau dapat diukur secara langsung.
18
Misalnya: jumlah murid yang
mendaftar pada tahun ajaran baru.
3. Metode Pengumpulan data
Dalam metode pengumpulan data, akan digunakan metode observasi,
dokumentasi, interview, dan angket.
a. Metode Observasi
Metode observasi yaitu metode empiris yang didasarkan atas
pengawasan atau pengamatan seksama.
19
Observasi sebagai suatu metode
selain pengadaan pengamatan juga pencatatan secara sistematis tentang
fenomena-fenomena yang diselidiki. Baik secara langsung maupun tidk
langsung, baik diteliti soal sejarah (historis), atau eksperimen. Metode ini
digunakan untuk meneliti situasi belajar mengajar agama Islam, pergaulan
sesama teman serta usaha-usaha guru agama untuk meningkatkan rasa
percaya diri dari siswa, dalam mengatasi situasi di dalam kelas maupun di
luar kelas.
b. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan demikian
metode ini dapat diperoleh dari catatan arsip yang berhubungan dengan
penelitian.
20
Dengan metode dokumentasi kita dapat membandingkan
data-data yang telah ada dengan yang telah dikumpulkan.
21


18
Ibid, hal. 66.

19
Sutrisno Hadi, Metodologi Reseach II, Yayasan Psikologi UGM, Yogyakarta,
hal. 136.

20
Winarno Surachmad, Pengantar Penilitian Ilmiah, Tarsito, Bandung, 1982,
hal. 142.

21
Jumhur dan Muh Surya, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, CV,
Bandung, 1975, hal. 52.
9
Pendapat lain dikembangkan oleh Suharsimi Arikunto: Barang-
barang tertulis, seperti buku-buku, majalah-majalah, notulen rapat, catatan
harian dan sebagainya. Dan dokumen bukan hanya terwujud tulisan saja,
tetapi juga benda-benda peninggalan.
22

c. Metode Interview
Metode interview yaitu metode pengumpulan data dengan jalan
tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematika dan berlandaskan
tujuan penyelidikan, dengan cara yang teliti.
23

Dengan pelaksanaan metode ini digunakan interview bebas
terpimpin, karena dapat memberi kebebasan kepada yang diinterview.
Metode ini digunakan kepada Kepala Sekolah dan guru-guru kelas di
Dasar Luar Biasa Bagian C di Kaliwungu Kabupaten Kudus. Tentang
pelaksanaan pendidikan agama Islam serta hal-hal yang ada hubungannya
dengan penilitian.
d. Metode Angket
Metode angket adalah juga disebut metode kuesioner.
24
Yaitu suatu
metode penelitian dengan menggunakan daftar pertanyaan secara tertulis
mengenai suatu hal atau bidang untuk memperoleh data tentang jawaban
dari responden.
25
Dari pendapat di atas, maka yang dimaksud angket
adalah daftar pertanyaan tentang suatu hal yang harus dijawab atau
dikerjakan sebagai laporan tentang keadaan pribadinya atau hal yang harus
dijawab atau dikerjakan sebagai laporan tentang keadaan pribadinya atau
hal yang bersangkutan dengannya.

22
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktis, Bina
Aksara, Jakarta, hal. 132.

23
Sutrisno Hadi, Op. Cit, hal. 193.

24
Ibid, hal 157.

25
Koentjaraningrat, Metode Penelitian Masyarakat, Gramedia, Jakarta, 1985,
hal. 173.

10
Dalam hal ini metode angket digunakan untuk menggali data dari
siswa tentang pengaruh mengikuti kegiatan pendidikan agama Islam
dalam menumbuhkan rasa percaya diri siswa Sekolah Dasar Luar Biasa di
Kaliwungu Kabubaten Kudus.
Adapun angket yang diberikan siswa meliputi angket untuk
memperoleh data tentang sampai sejauh mana pengaruh mengikuti
kegiatan pendidikan agama Islam dalam menumbuhkan rasa percaya diri
yang ada pada diri masing-masing siswa di Sekolah Dasar Luar Biasa
Kaliwungu, Kabupaten Kudus.
Adapun jumlah Responden dalam angket tersebut di atas ada siswa
dan ada siswi, yaitu semua kelas satu sampai kelas enam khusus bagian C
(Tuna Grahita).
Adapun jumlah pertanyaan ada 20 item yang terbagi 10 item angket
tentang pendidikan agama Islam dan 10 item lainnya lagi tentang angket
kepercayaan diri. Dan menggunakan tiga alternatif jawaban yaitu :
1) Alternatif a dengan nilai 3
2) Alternatif b dengan nilai 2
3) Alternatif c dengan nilai 1
4. Tehnik Analisa Data
Data analisa yang terkumpul dari penelitian yang bersifat kualitatif,
maka digunakan analisis data statistik dengan langkah sebagai berikut :
a. Analisa Pendahuluan
Analisa pendahuluan pada umumnya dilaksanakan dengan
penyusunan tabel-tabel distribusi frekuensi atau bagian kekerapan.
Keseringan, secara sederhana untuk setiap variabel yang terdapat dalam
penelitian.
26

Adapun kriteria Kuantitatif yang digunakan adalah sebagai berikut,
untuk alternatif jawaban angket :
1) Alternatif a dengan skor nilai 3

26
Cholid Narbuko, Pedoman Praktis Membuat Proposal, Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo, Semarang, 1998 hal 38
11
2) Alternatif b dengan skor nilai 2
3) Alternatif c dengan skor nilai 1
b. Analisis Uji Hipotesis
Analisis ini digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis yang
diajukan. Dalam analisis ini digunakan perhitungan selanjutnya melalui
tabel distribusi frekuensi yang ada.
Analisis pendahuluan ini dengan menggunakan rumus statistik
Korelasi Product Moment. dengan teknik analisa sebagai berikut :

r
XY
=
( )( )
( ) ( )

N
y
y
N
x
x
N
y x
xy
2
2
2
2


Keterangan:
r : Korelasi product yang menunjukkan adanya pengaruh yang kuat
atau yang lemah antara variabel X dan Y

r
XY :
Koefisien antara X dan Y
X : Aktivitas murid dalam mengikuti kegiatan pendidikan Islam
Y : Percaya diri murid
N : Jumlah responden yang diteliti.
27

c. Analisa lanjut
Analisa ini merupakan analisa pengolahan lebih lanjut dari hasil-
hasil analisa uji hipotesa.
28

Dalam analisis ini akan disimak hasil angket aktivitas murid (sebagai
variabel X ) apabila hasilnya baik, maka akan diterima dan angket tentang
kepercayaan diri siswa (sebagai variabel Y) dengan hasil yang baik pula,
maka berdasarkan data tersebut disimpulkan bahwa antara mengikuti

27
Suharsimi Arikunto, Op.Cit, hal. 151.

28
Cholid Narbuko, Op. Cit, hal 57.
12
kegiatan pendidikan agama Islam dengan rasa percaya diri ada
pengaruhnya, sehinnga hipotesis yang diajukan diterima.

G. Sistematika Penulisan Skripsi
Skripsi ini disusun terdiri dari tiga bagian besar yang merupakan rangkaian
dari beberapa bab yang pada tiap babnya terdiri dari subbab.
1. Bagian Muka
Pada bagian ini terdiri dari halaman, judul, halaman nota persetujuan
pembimbing, halaman pengesahan, motto, persembahan, daftar isi dan daftar
tabel.
2. Bagian Isi
Pada bagian isi terdiri dari beberapa bab yang masing-masing terdiri dari
subbab dengan susunan sebagai berikut:
Bab satu: akan menjelaskan tentang pendahuluan, yang meliputi latar
belakang masalah, penegasan istilah dan penjelasan judul, rumusan masalah,
tujuan penelitian, hipotesa, metode penelitian dan sistematika penulisan
skripsi.
Bab dua: akan menyajikan landasan teori, yang meliputi pendidikan
agama Islam dan rasa kepercayaan diri. Pada subbab pertama berisi tentang
pengertian pendidikan agama Islam, dasar dan tujuan pendidikan, nilai
pendidikan agama Islam di sekolah. Pada subbab kedua tentang rasa percaya
diri dan hal-hal yang dapat mengurangi rasa percaya diri.
Bab ketiga: akan menyajikan tentang laporan hasil penelitian di Sekolah
Dasar Luar Biasa Bagian C di Kaliwungu Kudus yang dibagi menjadi empat
sub bab. Subbab pertama tentang gambaran umum sekolah luar biasa di
Kaliwungu, Kudus meliputi sejarah berdirinya, struktur organisasi dan
personalia serta kurikulum yang digunakan. Subbab kedua tentang tugas
pokok sekolah dasar luar biasa meliputi situasi guru dan murid, bahan
pelajaran, metode pelajaran, sarana dan prasarana, serta peranan guru dalam
meningkatkan rasa percaya diri. Subbab keempat tentang hasil jawaban angket
13
dari siswa Sekolah Dasar Luar Biasa Bagian C (Tuna Grahita) di Kaliwungu
Kabupaten Kudus.
Bab empat: menyajikan tentang analisis data yang ada pada bab
sebelumnya dengan menggunakan rumus statistik korelasi product moment,
yang meliputi analisis pendahuluan, analisis uji hipotesis dan analis lanjut.
Bab lima : penutup yang berisi kesimpulan, saran-saran dan penutup
3. Bagian Akhir
Bagian akhir skripsi ini terdiri dari daftar pustaka, lampiran-lampiran
dan daftar riwayat hidup penulis.










DAPATKAN SKRIPSI LENGKAP DENGAN SMS KE
08970465065
KIRIM JUDUL DAN ALAMAT EMAIL SERTA
KESIAPAN ANDA UNTUK MEMBANTU OPRASIONAL
KAMI
GANTI OPRASIONAL KAMI 50rb SETELAH FILE
TERKIRIM
SITUS: http://www.lib4online.com/p/bentuk-file.html

Anda mungkin juga menyukai