Umumnya yang terbayang dalam benak kita adalah melalui nglakoni atau tirakat yang interpretasinya bisa macam-macam: Mulai dari yang paling sederhana, misalnya mutih, sampai menyepi di tempat-tempat sunyi dan wingit. Tetapi apakah sebenarnya demikian? Kita lihat saja bait pertama pupuh Kinanthi di bawah, seperti apa langkah-langkah atau "laku" untuk nggegulang kalbu yang seharusnya kita lakukan amrih lantip. Terjemahannya: Latihlah gulangen ing menguasaisasmita (ilmu makan (mangan)dan tidur (nendra); Berkonsentrasilah keperwiraan (kaprawiran kaesthi);upayakan sungguh (pesunen)dirimu; Kurangilah (cegahen) makan (dhahar) dan tidur (guling). den dengan kesthi pada atau sungguhkalbumu (padha kamu lahir dan batin); kalbu); Supaya