Anda di halaman 1dari 1

Penguasaan ilmu lahir dan batin tercermin dalam kalimat Ing sasmita amrih lantip pada Serat Wulangreh,

anggitan Sri Pakubuwana IV, pada Pupuh Kinanti bait pertama.

Umumnya yang terbayang dalam benak kita adalah melalui nglakoni atau tirakat yang interpretasinya bisa macam-macam: Mulai dari yang paling sederhana, misalnya mutih, sampai menyepi di tempat-tempat sunyi dan wingit. Tetapi apakah sebenarnya demikian? Kita lihat saja bait pertama pupuh Kinanthi di bawah, seperti apa langkah-langkah atau "laku" untuk nggegulang kalbu yang seharusnya kita lakukan amrih lantip. Terjemahannya: Latihlah gulangen ing menguasaisasmita (ilmu makan (mangan)dan tidur (nendra); Berkonsentrasilah keperwiraan (kaprawiran kaesthi);upayakan sungguh (pesunen)dirimu; Kurangilah (cegahen) makan (dhahar) dan tidur (guling). den dengan kesthi pada atau sungguhkalbumu (padha kamu lahir dan batin); kalbu); Supaya

sehingga menjadi pandai (lantip). Jangan hanya

Anda mungkin juga menyukai