Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Surakarta 2012
LATAR BELAKANG
Hernia Insisional
Kontraindikasi
Akan tetapi juga meningkatkan risiko komplikasi lokal seperti infeksi luka Terlepas dari kemungkinan komplikasi luka,
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai secara retrospektif morbiditas luka terkait penggunaan mesh prostetik permanen dalam perbaikan darurat hernia insisional inkarserata
METODE PENELITIAN
RETROSPEKTIF
60 pasien yang menjalani operasi darurat hernia insisional incaserata terkait obstruksi usus dengan menggunakan prosthetik mesh secara permanen
Pada 55 pasien
Pada 5 pasien
HASIL PENELITIAN Factors Groups Wound closed Bowel resection n = 13 Age Mean (years SD) 52.4 15 No bowel resection n = 42 53.4 12.5 Wound left open Bowel resection n=2 59 5.7 No bowel resection n=3 54.3 9
3 10 6 7 3
5 5.8 2.8 5 0
5 37 16 26 11
9 4 2.1 12 4
0 2 0 2 1
1 7 2.8 0 0
1 2 2 1 0
1 4.7 2.1 0 0
Waktu operasi rata-rata adalah 170 menit (SD 37) Hernia ukuran kecil (< 5cm) Pasien memiliki defek tunggal : 7 pasien defek ganda : 10 pasien Hernia ukuran sedang (5-10cm) Hernia ukuran besar (> 10cm) Pasien memiliki defek tunggal : 3 pasien defek ganda : 2 pasien
Waktu rata-rata tinggal di rumah sakit untuk semua pasien adalah 4,5 hari (SD 2,4 hari).
Kelompok pasien dengan kondisi luka
Perbedaan lama tinggal rumah sakit antara kedua kelompok tidak signifikan (p value = 0,868). Setelah keluar dari rumah sakit Diberikan perawatan luka. Durasi rata-rata tindak lanjutnya adalah 3,8 bulan (kisaran 1-48 bulan).
13 pasien dilakukan reseksi usus 2 pasien menjadi luka superfisial 1 pasien menjadi luka dalam 1 pasien menjadi selulitis
42 pasien tanpa reseksi usus 12 pasien terjadi komplikasi luka 3 pasien menjadi luka dalam 1 pasien mesh diambil
Pasien dengan luka superfisial dilakukan tindakan debridemen Pasien dengan luka dalam diobati secara lokal dengan langkah-langkah perawatan
Pasien dengan selulitis tidak dilakukan tindakan pembedahan Satu pasien di kelompok luka terbuka meninggal hari ke-5 pasca operasi karena sepsis
DISKUSI
Prinsip-prinsip kontaminasi perbaikan bedah hernia insisional dalam penyebab mengatasi daerah dan
dengan
menghindari
kontaminasi
merekonstruksi dinding perut. Operasi kolon diklasifikasikan sebagai kontaminasi dan infeksi (kelas 3-4) prosedur menurut klasifikasi Altemeier. Untuk alasan ini penggunaan mesh dalam prosedur yang mungkin berpotensi terkontaminasi sangat tidak dianjurkan. Penggunaan mesh kadang disesuaikan dengan ukuran dan sifat defek. Para penulis menganjurkan penggunaan non-absorbable mesh dalam operasi yang berpotensi terkontaminasi dan yang sudah terkontaminasi termasuk reseksi kolon, dengan hasil yang sama baiknya dengan yang diamati dalam prosedur bersih.
Secara keseluruhan tingkat infeksi dalam penelitian ini secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan penelitian sebelumnya. Mengingat tingkat infeksi tinggi, berbagai teknik untuk penempatan mesh, termasuk onlay, sublay (retromuscular atau extrafascial), atau underlay (intraperitoneal atau subfascial), telah ditelusuri Teknik Rives-Stoppa telah dianjurkan karena memiliki tingkat infeksi rendah, berkisar antara 2% dan 17%
Menggunakan mesh prolene di medan terkontaminasi dikaitkan dengan tingginya tingkat infeksi luka, namun pengangkatan mesh jarang dilakukan. Semua kecuali satu pasien diobati dengan debridement luka atau antibiotik. Bukti bahwa mesh prolene tahan terhadap infeksi juga ditanggung oleh studi tentang perbaikan hernia Lichenstein Mengingat karakteristik fisik mesh prolene, yaitu struktur mononfilament yang memungkinkan neutrofil dan makrofag untuk membasmi bakteri, mesh ditempatkan dalam posisi onlay dan membiarkan luka untuk bergabung dan bersatu dengan mesh.
KESIMPULAN
Sifat retrospektif dan ukuran sampel kecil dari penelitian ini membatasi kesimpulan yang dapat ditarik mengenai dasar pemikiran yang mana seharusnya prosedur diterapkan untuk setiap pasien. Dari hasil penelitian kami, kami mengkonfirmasi tingginya tingkat infeksi luka didalam mesh dalam perbaikan hernia insisional inkaserata dengan obstruksi usus. Tingkat infeksi bahkan lebih tinggi pada pasien yang menjalani operasi usus simultan. Hasil pada lima pasien tidak dapat digunakan untuk mendukung penggunaan teknik baru dengan meninggalkan mesh terbuka untuk kesembuhan sekunder. Namun, penelitian ini