PENDAHULUAN
A.
melalui
dinding
perut.
Prosedur
pembedahan
laparoskopi
pada tahun 2014, sedangkan dari jenis penyakit yang paling sering pada operasi
laparoskopi di Banjarmasin yaitu Cholesistectomy yaitu 87 pasien (58%), diikuti
appendictomy 45 pasien (30%).2, 3
Operasi ini disebut minimal invasif karena metode laparoskopi hanya
membuat sedikit sayatan. Kerusakan pada jaringan tubuh dan jumlah perdarahan
dapat diminimalisir, pasien dapat pulih dengan lebih cepat. Disamping itu, nyeri
pasca operasi, komplikasi terhadap peristaltik usus, dan infeksi luka operasi lebih
rendah. Namun teknik bedah invasif termasuk laparoskopi dapat menyebabkan
organ maupun sel cedera yan menyebabkan perlengketan.
Pemulihan peristaltik usus, laparoskopi lebih cepat terjadi mengingat organ
(usus) tidak perlu dikeluarkan dari perut atau pun dimanipulasi. Membaiknya
peristaltik usus lebih akrab ditandai dengan flatus pasca operasi, ini merupakan
salah satu tanda pulihnya fungsi usus, pasien pulang, rata-rata setelah dua hari
pasca operasi laparoskopi.4, 5, 6
Perlengketan pasca operasi yang dapat menyebabkan nyeri berulang setelah
operasi, sumbatan usus, dan infertilitas juga lebih jarang terjadi. Pasien yang
sudah menjalani operasi besar, kemungkinan mengalami pelengketan 20 hingga
40 %, manifesnya sangat individual. Secara kosmetik/estetik, laparoskopi lebih
unggul dibandingkan laparotomi. Bekas luka operasi relatif tidak terlihat karena
kecilnya luka irisan. Kemungkinan terjadinya keloid pada bekas operasi juga
minimal. Transmisi mikroba amat minimal karena tidak ada kontak langsung
antara
Universitas
Lambung Mangkurat
B.
Rumusan Masalah
Rumusan pada penelitian ini bagaimana pengaruh insuflasi terhadap jumlah
Universitas
Lambung Mangkurat
C.
Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
Tujuan umum pada penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh
insuflasi terhadap jumlah sel mast terhadap membran peritonium tikus (Rattus
norvegicus)
Tujuan khusus penelitian ini adalah:
1. Mengidentifikasi jumlah sel mast normal di membran peritoneum tikus (Rattus
norvegicus).
2. Mengetahui jumlah sel mast pada peritoneum pasca 24 jam insuflasi CO 2 pada
Tikus Putih (Rattus norvegicus).
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis bagi mahasiswa dan peneliti selanjutnya dapat diterapkan
untuk ilmu pengetahuan tambahan sebagai referensi ilmu kedokteran dan peneliti.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis dapat dijadikan indikasi masukan pertimbangan dalam
melakukan operasi bedah laparoskopi.
Universitas
Lambung Mangkurat
E. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian
No
1
Judul
Penelitian
Andrew K. Davey, Jessica The Effect of
Hayward, Jean
Insufflation
K.Marshall, and Anthony Condition on
E. Woods (2013)
Rat
Mesothelium
Maria celia Jamur, Andrea Mast Cell
N Moreno, Luciana FC
Repopulation
Mello, Devandir A Souza of The
Junior, et al.(2010)
Peritoneal
Cavity:
Contribution
of Mast Cell
Progenitors
Versus Bone
Marrow
Derived
Commited
Mast Cell
Precursors
Perbedaan
Persamaan
Peneliti
memakai
tikus Rattus
Norvegicus
Metode
Experimental
Peneliti
memakai
tikus Wistar
Metode
Experimental
Universitas
Lambung Mangkurat