Anda di halaman 1dari 58

Bab I. PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Standar Isi IPA untuk SMP/MTs menekankan bahwa proses pembelajaran IPA harus mengutamakan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan

kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk

memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Juga dituliskan bahwa pembelajaran IPA di SMP/Mts sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Pelaksanaan proses pembelajaran mata pelajaran IPA Fisika SMP di Indonesia pada umumnya sering dilaksanakan secara ceramah. Bagi guru kesulitan biasanya muncul dalam upaya menanamkan konsep Fisika pada siswa dan memilih metode yang tepat sesuai dengan kondisi yang ada. Bagi siswa kesulitan sering dialami karena sebagian besar sudah memiliki anggapan bahwa pelajaran Fisika itu merupakan pelajaran yang sulit, tidak menarik dan membosankan. Kondisi ini ditambah juga dengan munculnya

rasa takut dari siswa baik ketakutan untuk mempelajari Fisika maupun takut untuk kepada guru merngajukan pertanyaan. Akibat yang muncul dalam proses pembelajaran, peran aktif, perhatian, serta minat siswa menjadi rendah. Hal ini berpengaruh langsung terhadap prestasi belajar yang dicapai siswa rendah. Maka pada kesempatan ini penulis ingin

mengembangkan pembelajaran berbasis inkuiri ilmiah tentang suatu proses untuk menginvestigasi dan menjelaskan fenomena yang tidak biasa kepada siswa SMP yaitu pembelajaran konsep Listrik melalui Model Latihan Inkuiri Modul ini berisi contoh Pembelajaran Listrik Dinamis untuk siswa kelas IX SMP dengan menggunakan Model Latihan Inkuiri Model yaitu sebuah model pembelajaran yang dikembangkan oleh Richard Suchman (1957) dengan pendekatan konstruktivisme untuk membelajarkan siswa tentang suatu proses untuk menginvestigasi dan menjelaskan fenomena yang tidak biasa. Model Latihan Inkuiri memiliki 5 sintaks yaitu:1) Berhadapan dengan Masalah , 2) Pengumpulan data untuk Verifikasi, 3) Pengumpulan Data dalam Eksperimen, 4) Merumuskan Penjelasan, dan 5) Menganalisis Proses Inkuari sebagai implementasi dari teori belajar konstruktivisme dan implementasi pembelajaran sains berbasis inkuiri.

Dalam pembelajaran Energi listrik dengan menerapkan model Latihan Inkuiri ini , diawali dengan demontrasi guru tentang rangkaian listrik kemudian dilanjutkan dengan sesi bagi siswa untuk mengajukan pertanyaan mengenai demontrasi yang dilakukan oleh guru dan hanya akan di jawab oleh guru ya atau tidak,kemudian dilanjutkan dengan tegangan pada ujung-ujung rangkaian Seri dan Paralel. Dalam modul ini juga dijelaskan tentang materi Listrik Dinamis serta model Latihan Inkuiri sebagai materi penguatan atau informasi tambahan bagi guru. siswa melakukan eksperimen "Membuat rangkaian listrik seri dan parallel , dan Mengukur

B. Tujuan Kompetensi Dasar yang diharapkan dapat dikuasai oleh guru adalah mampu menguasai konsep Energi Listrik dan mampu menerapkannya dalam pembelajaran dengan menggunakan Model latihan Inkuiri Sedangkan indikator pencapaian yang diharapkan yaitu: 1. Menjelaskan landasan teori belajar yang mendasari Model Latihan Inkuiri 2. Merangkum esensi setiap tahapan belajar dalam Model Latihan Inkuiri 3. Mengidentifikasi konsep-konsep Lisrtrik Dinamis dan penerapannya yang di modelkan dalam modul ini 4. Mengidentifikasi ketrempilan bertanya yang dilatihkan dalam mode Latihan Inkuiri 5. Mengembangkan contoh pembelajaran dengan Model Latihan Inkuiri C. SISTEMATIKA Secara umum modul ini terdiri dari 4 bab.bab pertama berisi tentang rasional alasan mengapa modul ini perlu di buat,kompetensi yang di harapkan di capai oleh pengguna modul,tujuan penulisan modul dan sistematika penulisan.Bab II merupakan strategi pembelajaran konsep Listrik Dinamis dengan Model Latihan Inkuiri. Secara rinci bab ini dimulai dengan pengantar,deskripsi singkat modul,tujuan pembelajaran,langkah langkah pembelajaran dan instrumen evaluasi. Bab III merupakan informasi tambahan untuk guru tentang Model Latihan Inkuiri dan penerapannya dalam pembelajaran IPA Fisika,hal-hal yang hartus di perhatikan pada saat melakasanakan pembelajaran IPA dengan menerapkan model latihan Inkuiri,bahan bacaan yang di sarankan untuk di baca,serta tugas dan Latihan. Pembahasan di akhiri dengan evaluasi untuk melihat tingkat pemahaman pembaca mengenai modul ini

Secara sistematik Modul ini terdiri dari 4 bagian (4 bab) Bab 1 : Pendahuluan A. Latar Belakang B. Tujuan Bab 2 : Uraian Materi A. Pengantar B. Deskripsi Singkat C. Tujuan Pembelajaran D. Langkah langkah Pembelajaran E. Alat dan Bahan Pembelajaran F. Instrumen Evaluasi Bab III : Informasi Guru A. Model Latihan Inkuiri B. Listrik Dinamis C. Hal-hal yang harus diperhatikan oleh Guru D. Bacaan yang disarankan untuk di baca

Bab IV : Evaluasi dan Tugas Terstruktur A. Evaluasi B. Tugas Terstruktur Merancang sebuah pembelalaran Fisika dengan Model latihan Inkuiri

BAB II PEMBELAJARAN KONSEP LISTRIK DIMNAMIS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL LATIHAN INKUIRI A. Pengantar Modul Pembelajaran listrik dinamis dengan Model Latihan Inkuiri ini diharapkan dapat menjadi sumber belajar serta dapat dijadikan pedoman bagi guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran IPA . Dalam modul ini akan dipelajari konsep arus listrik searah, tegangan listrik searah, Hukum Ohm, Hukum Kirchhoff I Dan bebarapa tambahan materi pengayaan dalam menerapkan Hukum Ohm dan Kirchhoff dalam kehidupan sehari-hari. Dalam modul ini juga dilengkapi soal-soal sebagai alat untuk mengukur tingkat pemahaman anda terhadap konsep yang disajikan dalam modul. B. Deskripsi Singkat Modul ini secara formal diberi judul Pembelajaran konsep listrik dinamis dengan model latihan inkuiri yang di dalamnya memuat secara sistematis tentang konsep dasar listrik searah yang meliputi Arus listrik, tegangan listrik, Hukum Ohm, Hukum Kirchhoff, serta beberapa penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Modul ini berisi contoh Pembelajaran Listrik Dinamis untuk siswa kelas IX SMP dengan menggunakan Model Latihan Inkuiri Model yaitu sebuah model pembelajaran yang dikembangkan oleh Richard Suchman (1957) dengan pendekatan konstruktivisme untuk membelajarkan siswa tentang suatu proses untuk menginvestigasi dan menjelaskan fenomena yang tidak biasa. Model Latihan Inkuiri memiliki 5 sintaks yaitu:1) Berhadapan dengan Masalah , 2) Pengumpulan data untuk Verifikasi, 3) Pengumpulan Data dalam Eksperimen, 4) Merumuskan Penjelasan, dan 5) Menganalisis Proses Inkuari sebagai implementasi dari teori belajar konstruktivisme dan implementasi pembelajaran sains berbasis inkuiri. Pendekatan Model Latihan Inkuiri dimulai dengan menyajikan pada siswa suatu peristiwa yang penuh teka-teki. Model pembelajaran latihan inkuari dirancang oleh Richard Suchman agar siswa bertanya mengapa suatu peristiwa terjadi, kemudian siswa melakukan kegiatan, mencari jawaban, memproses data secara logis, sampai akhirnya siswa mengembangkan strategi pengembangan intelektual yang dapat digunakan untuk menemukan mengapa suatu fenomena bisa terjadi. Pastikan agar pertanyaan yang diajukan siswa hanya dapat dijawab dengan ya atau tidak, dan pastikan juga bahwa pertanyaan itu tidak meminta guru untuk melakukan penyelidikannya 4

Diharapkan peserta diklat setelah mempelajari struktur modul dengan benar dapat melaksanakan pembelajaran IPA khususnya pembelajaran fisika dengan menerapkan Model Latihan Inkuiri Standar Kompetensi dan kompetensi yang akan dicapai adalah : 3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

3.2 Menganalisis percobaan listrik dinamis dalam suatu rangkaian serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

Indikator pembelajaran yang akan dicapai adalah : 1. Menjelaskan konsep arus listrik dan beda potensial listrik 2. Membuat rangkaian komponen listrik dengan berbagai variasi baik seri maupun parallel 3. Mengukur dan menggambarkan arus listrik dan beda potensial dalam bentuk tabel dan grafik. 4. Menyelidiki hubungan antara arus listrik dan beda potensial dalam suatu rangkaian (Hukum Ohm) Konsep listrik dinamis dengan Model Latihan Inkuiri ini akan di belajarkan selama 3 pertemuan (3 X 40 menit) Pembelajaran ini dapat dilaksanakan setelah peserta memahami konsep listrik statis Pada modul ini dibahas alternative pembelajaran untuk (indicator 1 s.d 4) yang dialokasikan dalam 3 pertemuan pembelajaran konsep Listrik

C. Tujuan Pembelajaran yang akan di capai selama 3 pertemuan adalah Pertemuan 1 : 1. Melalui percobaan sebuah lampu yang dihubungkan dengan sebuah baterai siswa

dapat menyimpulkan penyebab lampu dapat menyala. 2. Melalui percobaan siswa dapat menyimpulkan dalam suatu rangkaian listrik. 3. Melalui diskusi dan informasi siswa dapat menentukan arah arus listrik 4. Melalui diskusi dan informasi siswa dapat menyimpulkan apa yang dimaksud kuat arus 5. Melalui diskusi dan informasi siswa dapat membaca skala ampermeter cara pemasangan ampermeter syarat mengalirnya arus listrik di

6. Melalui percobaan siswa dapat menggambarkan

untuk mengukur kuat arus yang melalui sebuah lampu

7. Melalui percobaan siswa dapat menyimpulkan bercabang dimana mana sama besarnya

bahwa kuat arus pada rangkaian tak

Pertemuan ke 2 8. Melalui percobaan siswa dapat menggambarkan cara pemasangan voltmeter pada suatu rangkaian 9. Melalui percobaan siswa mampu menyelidiki hubungan kuat arus dan beda potensial serta menggambarkan dalam bentuk grafik 10. Menyelidiki hubungan antara kuat arus dan beda potensial dalam suatu rangkaian tertutup (Hk.Ohm )

Pertemuan 3 : 11. Melalui percobaan siswa dapat membedakan beda potensial sebuah sumber tegangan yang disusun seri dengan paralel. 12. Melalui percobaan siswa dapat menentukan salah satu kelemahan rangkaian lampu secara seri 13. Melalui percobaan siswa dapat menentukan keuntungan jika beberapa buah lampu di pasang secara parallel 14. Melalui diskusi dan informasi siswa dapat menyelesaikan latihan soal konsep listrik dinamis

D. 1. Alur Pembelajaran Uraian alur Pembelajaran Pertemuan 1 (2x 40 menit ) Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu Pendahuluan Apersepsi : Guru menggambar di papan tulis 2 benda bermuatan positif dan negative yang di hubungkan dengan sebuah konduktor ,lalu mengajukan pertanyaan : Apa yang terjadi jika ke dua benda ini di hubungkan oleh sebuah konduktor? Motivasi : Kemudian guru menyalakan lampu kelas/lampu senter kemudian mengajukan pertanyaan apa yang menyebabkan lampu menyala ? Kemudian guru menginformasikan/menuliskan tujuan 10 menit

pembelajaran selama 2 jam pelajaran ini belajar tentang kuat arus dan cara pengukurannya Kegiatan Inti Tahap 1 Menyajikan masalah dan menganalisis masalah Tahap 2 Pengumpulan data Tahap 3 Pengujian (Eksperimentasi) Tahap 4 Formulasi Prinsip Guru menunjukkan rangkaian sebuah baterai dengan sebuah lampu yang salah (tidak terhubung) sehingga lampu tidak menyala Pertanyaan apa yang timbul dalam pikiranmu setelah melihat bahwa lampu yang dirangkai dg baterai ternyata tidak menyala ? 5 menit

Guru mengundang siswa untuk mengajukan pertanyaan kepada guru mengenai masalah yang diajukan oleh guru dan pertanyaan siswa hanya akan dijawab oleh guru ya atau tidak Guru mengundang siswa untuk melakukan eksperimen dengan menggunakan LKS 2.1 yang telah disiapkan.. Siswa melakukan diskusi kelompok Guru mengajukan pertanyaan pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk mendapatkan kesimpulan baik setelah mengamati demontrasi guru maupun setelah menyimpulkan dari pertanyaan teman-temannya yang di jawab oleh guru dengan ya atau tidak Guru mendorong siswa merefleksikan pemahaman mereka tentang proses inkuiri dengan cara melakukan diskusi kelas Guru melacak dengan cara mengajukan pertanyaan pertanyaan untuk memperoleh penjelasan dan akurasi Menarik kesimpulan Penilaian proses (Buatlah sebuah rangkaian sederhana sehingga lampu menyala yang terdiri dari dua buah baterai dan 2 buah lampu)

10 menit

25 menit

10 menit

Tahap 4 Analisis dari proses inkuiri

10 menit

Penutup

10 menit

Pertemuan Ke 2 (2 x 40 menit) Pendahuluan Apersepsi : Apa yang kamu ingat tentang kuat arus? Apa yang 5 menit dimaksud dengan beda potensial ? Motivasi : Bagaimana cara memperbesar arus? Kemudian guru menginformasikan/menuliskan tujuan pembelajaran selama 2 jam pelajaran ini adakah menyelidiki hubungan antara kuat arus dan tegangan listrik (Hk.Ohm)

Tahap 1

Pada tahap pertama guru menyajikan suatu kejadian /demontrasi

Menyajikan masalah dan menganalisis masalah

suatu fenomena yang tidak biasa / wajar 10 menit Guru menunjukkan 2 rangkaian yang berbeda ,pertama tama guru menunjukkan rangkaian sederhana 1 baterai dengan satu lampu,kemudian berikutnya guru menambahkan satu baterai ke dalam rangkaian tersebut. Verifikasi keberadaan situasi yang menimbulkan masalah Guru mengundang siswa untuk mengajukan pertanyaan kepada guru mengenai masalah yang diajukan oleh guru dan pertanyaan siswa hanya akan dijawab oleh guru ya atau tidak 10 menit

Tahap 2 Pengumpulan data untuk Verifikasi

Tahap 3 Pengumpulan Data dalam Eksperimen

Pengujian (Eksperimentasi) Guru mengundang siswa untuk melakukan eksperimen dengan menggunakan LKS 2.2 yang telah disiapkan..

25

Tahap 4 Mengorganisir Merumuskan Penjelasan

Formulasi Prinsip Siswa melakukan diskusi kelompok Guru mengajukan pertanyaan pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk mendapatkan kesimpulan

10

Tahap 5 Menganalisis Proses Inkuari

Menganalisis Analisis dari proses inkuiri Guru mendorong siswa merefleksikan pemahaman mereka tentang proses inkuiri dengan cara melakukan diskusi kelas Guru melacak dengan cara mengajukan pertanyaan pertanyaan untuk memperoleh penjelasan dan akurasi Menarik Kesimpulan Uji Kompetensi Memberi tugas untuk pertemuan berikutnya

10

Penutup

10

Pertemuan ke 3 Pertemuan Ke 3 (2 x 40 menit) Pendahuluan Apersepsi : Mengingatkan tentang syarat agar arus listrik 5 menit dapat mengalir Motivasi : Bagaimana bentuk rangkaian listrik di rumahrumah? Kemudian guru menginformasikan/menuliskan tujuan

pembelajaran selama 2 jam pelajaran ini adalah mempelajari tentang Rangkaian Seri dan Paralel

Tahap 1 Berhadapan dengan Masalah

Guru menunjukkan rangkaian sederhana yang terdiri dari 2 buah lampu yang dirangkai seri dengan 2 buah baterai . Kemudian salah satu lampu diputar sehingga satu lampunya mati , Demontrasi berikutnya guru mengubah rangkaian seri tadi menjadi rangkaian parallel (siswa ditugaskan utk mengamati perbedaan nyala lampu). kemudian salah satu lampu nya juga diputar sampai mati ),Siswa di tugaskan mengamati apa yang terjadi

10 menit

Tahap 2 Pengumpulan data untuk Verifikasi

Verifikasi keberadaan situasi yang menimbulkan masalah Guru mengundang siswa untuk mengajukan pertanyaan kepada guru mengenai masalah yang diajukan oleh guru dan pertanyaan siswa hanya akan dijawab oleh guru ya atau tidak

10 menit

Tahap 3 Pengumpulan Data dalam Eksperimen

Pengujian (Eksperimentasi) Guru mengundang siswa untuk melakukan eksperimen dengan menggunakan LKS 2.3 yang telah disiapkan..

25

Tahap 4 Mengorganisir Merumuskan Penjelasan

Formulasi Prinsip Siswa melakukan diskusi kelompok Guru mengajukan pertanyaan pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk mendapatkan kesimpulan

10

Tahap 5 Menganalisis Proses Inkuari

Menganalisis Analisis dari proses inkuiri Guru mendorong siswa merefleksikan pemahaman mereka tentang proses inkuiri dengan cara melakukan diskusi kelas Guru melacak dengan cara mengajukan pertanyaan pertanyaan untuk memperoleh penjelasan dan akurasi Menarik Kesimpulan

10

Penutup

10

Uji Kompetensi Memberi tugas untuk pertemuan berikutnya Uraian Alur Pembelajaran : Pertemuan 1 : Pendahuluan Setelah mengucapkan salam,kemudian guru mengajak para siswa utk menyiapkan dirinya masing masing untuk mulai belajar kemudian guru melakukan apersepsi dengan cara menggambar di papan tulis 2 benda bermuatan positif dan negative yang di hubungkan dengan sebuah konduktor ,lalu mengajukan pertanyaan : Apa yang terjadi jika ke dua benda ini di hubungkan oleh sebuah konduktor? (diharapkan para siswa akan menjawab electron dan akan mengalir dari benda berpotensial rendah ke benda berpotensial tinggi) Motivasi :

Kemudian guru menyalakan lampu kelas/lampu senter kemudian mengajukan pertanyaan apa yang menyebabkan lampu menyala ? (arus listrik) Kemudian guru menginformasikan/menuliskan tujuan pembelajaran selama 2 jam pelajaran ini belajar tentang kuat arus dan cara pengukurannya Kegiatan Inti : Tahap 1 : Menyajikan masalah dan menganalisis masalah Guru menunjukkan rangkaian sebuah baterai dengan sebuah lampu yang salah (tidak terhubung) sehingga lampu tidak menyala Pertanyaan apa yang timbul dalam pikiranmu setelah melihat bahwa lampu yang dirangkai dengan sebuah baterai ternyata tidak menyala ? Tahap 2 : Pengumpulan data untuk Verifikasi Guru mengundang siswa untuk mengajukan pertanyaan kepada guru mengenai masalah yang diajukan oleh guru dan pertanyaan siswa hanya akan dijawab oleh guru ya atau tidak Tahap : 3 Pengumpulan Data dalam Eksperimen Guru mengundang siswa untuk melakukan eksperimen dengan menggunakan LKS yang telah disiapkan. Tahap 4 : Mengorganisir Merumuskan Penjelasan Siswa melakukan diskusi kelompok ,untuk mencari kesimpulan dari hasil percobaan dan hasil pertanyaan siswa yang di jawab oleh guru dengan jawaban ya dan tidak

10

Guru mengajukan pertanyaan pertanyaan yang dapat

mendorong siswa untuk

mendapatkan kesimpulan baik setelah mengamati demontrasi guru maupun setelah menyimpulkan dari pertanyaan teman-temannya yang di jawab oleh guru dengan ya atau tidak Tahap 5 : Menganalisis Proses Inkuari Guru mendorong siswa merefleksikan pemahaman mereka tentang proses inkuiri dengan cara melakukan diskusi kelas .Guru melacak dengan cara mengajukan pertanyaan pertanyaan untuk memperoleh penjelasan dan akurasi Penutup : Siswa dengan di bimbing oleh guru mencoba menarik Kesimpulan Uji Kompetensi Memberi tugas untuk pertemuan berikutnya

Uraian Alur Pembelajaran : Pertemuan 2 : Pendahuluan Setelah mengucapkan salam,kemudian guru mengajak para siswa utk menyiapkan dirinya masing masing untuk mulai belajar kemudian guru melakukan apersepsi

Motivasi

Kemudian guru menyalakan lampu kelas/lampu senter kemudian mengajukan pertanyaan apa yang menyebabkan lampu menyala ? (arus listrik) Kemudian guru menginformasikan/menuliskan tujuan pembelajaran selama 2 jam pelajaran ini belajar tentang kuat arus dan cara pengukurannya Kegiatan Inti : Tahap 1 : Menyajikan masalah dan menganalisis masalah Guru menunjukkan rangkaian sebuah baterai dengan sebuah lampu yang salah (tidak terhubung) sehingga lampu tidak menyala Pertanyaan apa yang timbul dalam pikiranmu setelah melihat bahwa lampu yang dirangkai dengan sebuah baterai ternyata tidak menyala ?

11

Tahap 2 : Pengumpulan data untuk Verifikasi Guru mengundang siswa untuk mengajukan pertanyaan kepada guru mengenai masalah yang diajukan oleh guru dan pertanyaan siswa hanya akan dijawab oleh guru ya atau tidak Tahap : 3 Pengumpulan Data dalam Eksperimen Guru mengundang siswa untuk melakukan eksperimen dengan menggunakan LKS yang telah disiapkan.

Tahap 4 : Mengorganisir Merumuskan Penjelasan Siswa melakukan diskusi kelompok ,untuk mencari kesimpulan dari hasil percobaan dan hasil pertanyaan siswa yang di jawab oleh guru dengan jawaban ya dan tidak Guru mengajukan pertanyaan pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk

mendapatkan kesimpulan baik setelah mengamati demontrasi guru maupun setelah menyimpulkan dari pertanyaan teman-temannya yang di jawab oleh guru dengan ya atau tidak Tahap 5 : Menganalisis Proses Inkuari Guru mendorong siswa merefleksikan pemahaman mereka tentang proses inkuiri dengan cara melakukan diskusi kelas .Guru melacak dengan cara mengajukan pertanyaan pertanyaan yang berkaitan dengan rangkaian seri dan rangkaian parallel untuk memperoleh penjelasan dan akurasi

Penutup : Siswa dengan di bimbing oleh guru mencoba menarik Kesimpulan Uji Kompetensi Memberi tugas untuk pertemuan berikutnya E. Alat dan bahan Baterai 1,5 volt Lampu pijar 2,5 volt Saklar Kabel penghubung Ampere meter Voltmeter

12

F.

Media pembelajaran LKS : Terlampir

Kegiatan 2.1 Tujuan : Menyelidiki hubungan beda potensial dengan kuat arus Alat dan Bahan : 3 buah baterai yang besarnya sama 1,5 V 1 buah lampu 3,8 V 1 buah amperemeter 1 buah voltmeter Langkah Kegiatan :
L

1. Sediakan 3 buah baterai 1,5 V, sebuah ampermeter (A), sebuah voltmeter (V),

NO DATA DC A

lampu
NO DATA DC V

pijar

3,8

dan

kabel

secukupnya. 2. Buatlah rangkaian 1 buah baterai yang dihubungkan dengan 1 lampu dan ampermeter dan voltmeter seperti

+
1,5V L

tampak pada gambar. 3. Amati nyala lampunya dan catat angka

NO DATA DC A

NO DATA DC V

yang ditunjuk oleh ampermeter dan voltmeter.


+

1,5V

1,5V

4. Ulangi

kegiatan

di

atas

dengan

menambah baterainya menjadi 2 dan ulangi lagi dengan 3 baterai. Catat kuat

13

arus

dan

tegangannya

kemudian

masukkan dalam table berikut.


NO DATA DC A
NO DATA DC V

1,5V

1,5V

Tabel Pengamatan Beda Potensial (V) Kuat Arus (A)

No 1 2 3

Jumlah Baterai 1 2 3

1. Dari tabel ini, buatlah grafik hubungan antara tegangan dan kuat arus. 2. Bagaimana hubungan antara tegangan (V) dan kuat arus (I) dalam tiap kegiatan? 3. Apa yang dapat anda simpulkan dari percobaan ini? Presentasikan hasilnya!

Kegiatan 2.2

Tujuan: Menyelidiki kuat arus pada rangkaian bercabang Alat dan Bahan 2 buah resistor yang berbeda nilainya 1 dan 10 ? 1 buah ammeter 1 buah catu daya 6 buah kabel penjepit buaya

+
1,5V

14

Langkah Kegiatan : 1. Susunlah dua buah resistor yang berbeda nilainya secara paralel. 2. Selanjutnya susunan resistor tersebut hubungkan dengan sebuah catu daya melalui kabel.
R1

R2

3. Dengan menggunakan amperemeter, berturut-turut secara bergantian ukurlah besarnya arus: melalui hambatan 1, melalui hambatan 2, dan sesudah keluar rangkaian. 4. Tuliskan hasil pengamatan pada tabel berikut. Diskusi: Apa yang dapat Anda simpulkan dari kegiatan ini? Buat laporannya dan presentasikan hasil penyelidikan anda.

Kegiatan 2.3

Tujuan: Menyelidiki Hambatan Rangkaian Seri dan paralel Alat dan Bahan: 3 buah resistor yang besarnya sama 10 ? 1 buah multitester

15

12V

1 buah catu daya 12 V 6 buah kabel penjepit buaya Langkah Kegiatan: 1. Sediakan 3 buah penghambat yang besarnya sama yaitu 10 kecil. 2. Susunlah rangkaian lampu dan ketiga hambatan yang dirangkai secara seri dan hubungkan dengan baterai seperti tampak pada gambar (a), hubungkan dengan catu daya 12V. Amati nyala lampu, kemudian ukur nilai ketiga hambatan seri tadi dengan menggunakan Multitester.
R1 R2 R3

dan 1 buah lampu

Gambar (a) 3. Sekarang ubahlah susunan ketiga hambatan tersebut menjadi paralel seperti tampak pada gambar (b). Amati nyala lampu, kemudian ukur dengan multitester nilai ketiga hambatan tersebut.
R1

R2

R3

L
+

12V

Gambar (b) 4. Apa yang dapat anda simpulkan dari percobaan ini. Diskusikan dengan teman sekelompok buat laporannya, dan presentasikan hasilnya.

16

12V

5. Ulangi kegiatan diatas dengan mengganti hambatan dengan lampu-lampu kecil seperti tampak pada gambar berikut. 6. Buatlah rangkaian lampu seri seperti tampak pada gambar, amati nyala lampulampunya. Ukur tegangan pada ujung-ujung sumber arus dan pada ujung-ujung tiap lampu. Catat hasilnya dan bandingkan tegangannya. Kemudian matikan

salah satu lampu, apa yang terjadi?


L1 L2 L3

7. Selanjutnya buatlah rangkaian lampu paralel seperti tampak pada gambar, amati nyala lampu-lampunya. Ukur tegangan pada ujung-ujung sumber arus dan pada ujung-ujung tiap lampu. Catat hasilnya dan bandingkan tegangannya. Kemudian matikan salah satu lampu, apa yang terjadi?
L1

8. Apa yang dapat anda simpulkan dari dua kegiatan ini? 1. Bahan Diskusi: 1. Apa kelemahan bila lampu-lampu dirangkai secara seri? 2. Apa keunggulannya bila lampu-lampu dirangkai secara paralel?

12V

12V

L2

L3

17

G.

Instrumen Evaluasi (soal-soal evaluasi untuk siswa, kunci jawaban dan skoring) Evaluasi

1. Arah arus listrik adalah .... a. searah dengan gerakan elektron b. dari potensial tinggi ke potensial rendah c. dari potensial rendah ke potensial tinggi d. berlawanan dengan arah proton 2. Yang dimaksud dengan satuan hambatan listrik adalah . a. hasil bagi antara beda potensial dengan kuat arus b. hasil kali antara beda potensial dengan kuat arus c. hasil tambah antara beda potensial dengan kuat arus d. hasil kurang antara beda potensial dengan kuat arus 3. Berikut ini adalah syarat agar arus listrik dapat mengalir, kecuali .... a. ada perbedaan potensial b. dihubungkan dengan kawat penghantar c. di dalam rangkaian terbuka d. di dalam rangkaian tertutup 4. Kuat arus yang ditunjukkan oleh gambar ampermeter dibawah ini adalah .... a. 0,3 A b. 0,6 A c. 3 A d. 6
0 20 40 60 80 100

5A 0

5. Jika selama 6 menit mengalir muatan listrik sebanyak 48 coulomb, maka kuat arusnya adalah ....

18

a. 0,01 A b. 0,1A c. 1,0 A d. 10,0 A 6. Nyala lampu paling terang dengan arah diagram rangkaian .... a.
L

arus listrik yang benar ditunjukkan oleh

b.
L

c.
L

d.
L

7. Pernyataan yang sesuai dengan hukum ohm adalah .... a. tegangan sebanding dengan hambatan b. tegangan berbanding terbalik dengan kuat arus c. hambatan berbanding terbalik dengan kuat arus d. hambatan sebanding dengan kuat arus 8. Grafik yang tepat untuk menunjukkan hubungan antara tegangan dan kuat arus adalah. a.
I

b.

19

c.
I

d.
I

9. Pada sebuah penghantar yang memiliki hambatan 10 mengalir arus sebesar 0,5 ampere maka besarnya tegangan pada ujung-ujung penghantar adalah .... a. 20 b. 10 c. d. 5 1 penghantar

10. Faktor yang tidak mempengaruhi besarnya hambatan pada sebuah adalah.... a. panjang kawat b. massa kawat c. luas penampang kawat d. jenis kawat

11. Dibawah ini penghantar sejenis (dari bahan yang sama) yang memiliki hambatan terkecil adalah .... a. b. c. d.

20

12. Beberapa buah hambatan yang dipasang paralel pengganti yang .... a. lebih besar b. lebih kecil c. sama besar d. tetap besar

akan menghasilkan hambatan

13. Beberapa buah hambatan yang dipasang seri akan menghasilkan arus .... a. besar b. kecil c. tidak tetap d. berubah-ubah 14. Rangkaian hambatan yang mempunyai nilai hambatan total terkecil adalah ....

a. b.

c.

d.

21

15. Perhatikan pernyataan di bawah ini. 1) jika salah satu lampu mati maka lampu yang lain tetap menyala 2) lampu tidak dapat menyala secara bersamaan 3) nyala lampu sama terangnya 4) nyala lampu lebih redup Kelemahan menyusun lampu secara seri adalah .... a. 1 dan 3 b. 2 dan 3 c. 1 dan 4 d. 2 dan 4 16. Perhatikan pernyataan di bawah ini 1) jika salah satu lampu mati maka lampu yang lain juga ikut mati 2) jika salah satu lampu mati maka lampu yang lain tetap menyala 3) nyala lampu sama terangnya 4) nyala lampu tidak sama terang Yang merupakan keuntungan pemasangan lampu secara paralel adalah .... a. 1 dan 3 b. 2 dan 3 c. 1 dan 4 d. 2 dan 4 17. Rangkaian hambatan yang menyebabkan nyala lampu paling redup adalah .

a.

22

b.

c.

d.

18. Lampu-lampu pijar di rumah umumnya dirangkai scara parallel karena . a. dengan rangkaian ini lampu memerlukan arus paling kecil b. jika satu lampu putus, maka lampu lainnya tetap berpijar c. dengan hubungan ini lampu memerlukan daya paling besar d. jika satu lampu putus, maka lampu lainnya padam

19. Bila penghambat 4 ohm, 6 ohm, dan 12 ohm dipasang parallel maka besar hambatan substitusinya adalah . a. 0,5 ohm b. 1, 0 ohm c. 1,5 ohm d. 2,0 ohm

23

20. Data percobaan dengan menggunakan hambatan A dan B menghasilkan grafik seperti di tampak pada gambar berikut Bila kedua hambatan tersebut dirangkai secara paralel, maka besar hambatan penggantinya adalah. A. 0,06 A B. 0,2 A C. 1,5 A D. 3,3 A

24

BAB III INFORMASI UNTUK GURU

A. Model Latihan Inkuiri: Inkuiri adalah suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan observasi dan atau eksperimen untuk mencari jawaban atau memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis dan logis Iquiry sebenarnya merupakan prosedur yang biasa dilakukan oleh ilmuwan dan orang dewasa yang memiliki motivasi tinggi dalam upaya memahami fenomena alam, memperjelas pemahaman, dan menerapkannnya dalam kehidupan sehari-hari Kendatipun model ini berpusat pada kegiatan peserta didik, namun guru tetap memegang peranan penting sebagai pembuat desain pengalaman belajar. Guru berkewajiban menggiring peserta didik untuk melakukan kegiatan. Kadang kala guru perlu memberikan penjelasan, melontarkan pertanyaan, memberikan komentar, dan saran kepada peserta didik. Guru berkewajiban memberikan kemudahan belajar melalui penciptaan iklim yang kondusif, dengan menggunakan fasilitas media dan materi pembelajaran yang bervariasi. Metode Inkuiri adalah metode yang mampu menggiring peserta didik untuk menyadari apa yang telah didapatkan selama belajar. Inquiry menempatkan peserta didik sebagai subyek belajar yang aktif (Mulyasa , 2003:234). Inquiry pada dasarnya adalah cara menyadari apa yang telah dialami. Karena itu inkuiri menuntut peserta didik berfikir. Metode ini melibatkan mereka dalam kegiatan intelektual. Metode ini menuntut peserta didik memproses pengalaman belajar menjadi suatu yang bermakna dalam kehidupan nyata. Dengan demikian , melalui metode ini peserta didik dibiasakan untuk produktif, analitis , dan kritis. Dalam Inquiry Techniques for Teaching Science, yang ditulis oleh William D. Romey (1968: 257) memaparkan bahwa menurut Arthur Costa ada tiga teori metode inkuiri yang masing-masing didefinisikan oleh J. Richard Suchman, Ben Strasser dan Alphoretta Fish. Menurut Richard Suchman, inkuiri dirancang agar siswa dapat langsung mengontrol sendiri pembelajarannya. Guru hanya menyediakan kondisi yang seperti biasanya, mengatur prosesnya, mengatur kegiatan belajar mengajar dan membantu siswa dalam

25

mengevaluasi kemajuannya. Jadi guru hanya sebagai fasilitator dan siswa bertindak sebagai programer. Sedangkan Menurut Ben Strasser guru mengkaji sendiri cara mengajarnya. Aspek pertama yang dikaji adalah apa yang dilakukan oleh para siswa ketika mereka sedang berinkuiri. Aspek yang kedua dari inkuiri guru adalah dengan lebih memperhatikan perilaku yang ditunjukkan yang dapat merangsang siswa untuk melakukan beberapa hal yang biasa dilakukan orang ketika berkecimpung dalam sains. Menurut Alphoretta Fish siswa dibimbing untuk mengembangkan pengalaman dan merekonstruksi metode dengan menemui ketidaksesuaian dalam metode yang telah mereka nilai. Latihan Inkuiri dikembangkan oleh J.Richard Suchman untuk membelajarkan siswa tentang suatu proses untuk menginvestigasi dan menjelaskan fenomena yang tidak biasa. Model Suchman membawa siswa melalui versi miniatur dari semacam prosedur yang digunakan oleh pelajar untuk mengorganisir pengetahuan dan menghasilkan prinsipprinsip (Joyce et al, 1992: 199). Model ini dirancang untuk melatih siswa dalam suatu penelitian ilmiah sehingga diharapkan dapat menumbuhkan dan mengembangkan rasa ingin tahu dalam diri siswa, menumbuh kembangkan kemampuan intelektual dalam berfikir induktif, kemampuan meneliti, kemampuan berargumentasi dan kemampuan

mengembangkan teori. Latihan inkuiri dimulai dari keyakinan pada perkembangan pelajar secara mandiri, yaitu sebuah metode yang meminta partisipasi aktif dalam penyelidikan ilmiah. Sasaran umum dari latihan inkuiri adalah untuk membantu siswa mengembangkan intelektualitas dan keahlian dalam disiplin ilmu, dan yang penting adalah untuk menimbulkan pertanyaan dan mencari jawaban yang berasal dari rasa kepenasaran mereka. Kemudian Suchman (Joyce et al, 1992:198) tertarik untuk membantu siswa menyelidik secara mandiri, tetapi dalam suatu kedisiplinan. Dia menginginkan siswa untuk bertanya mengapa peristiwa itu terjadi ketika mereka sedang melakukan penyelidikan dan dapat memperoleh data serta mengolahnya secara logis. Dia juga menginginkan agar siswa mengembangkan strategi intelektual umum yang dapat mereka gunakan untuk menemukan mengapa hal tersebut dapat terjadi. 26

Pendekatan latihan inkuiri dimulai dengan menyajikan pada siswa suatu peristiwa yang penuh teka-teki. Suchman yakin (Joyce et al, 1992: 199) bahwa jika siswa secara individu berhadapan dengan suatu situasi yang secara alami memotivasi untuk menyelesaikan teka-teki itu, maka kita bisa menggunakan kesempatan yang diberikan oleh inkuiri alami untuk mengajarkan suatu prosedur pencarian secara disiplin. Teori Suchman (Joyce et al, 1992:199) mengenai model Latihan Inkuiri adalah: (1) siswa secara alami akan menyelidiki bila mereka merasa bingung, (2) mereka bisa menjadi semakin sadar dan belajar untuk menganalisis strategi pemikiran mereka, dan (3) Strategi baru bisa diajarkan secara langsung dan ditambahkan pada strategi yang sudah ada sebelumnya pada siswa. Prinsip penting pada model latihan inkuiri (Joyce et al: 1992) adalah memastikan agar pertanyaan yang diajukan oleh siswa dapat dijawab dengan ya atau tidak dan tidak meminta guru untuk melakukan penyelidikan. Menurut Suchman (Rowe, 1978:363) tujuan mengharuskan siswa mengajukan pertanyaan yang hanya akan dijawab oleh guru dengan ya atau tidak adalah untuk membelajarkan siswa tentang bagaimana cara (1) mengajukan pertanyaan yang terarah dan tidak kabur, (2) menyusun informasi untuk mendukung kesimpulan (sementara), (3) menganalisis suatu situasi dalam menyelesaikan hubungan antar variabel.. Sintaks model latihan inkuiri tertera pada Tabel 2.2. Tabel 2.2 Sintaks Model Latihan Inkuiri Fase Satu Konfrontasi dengan Masalah Menjelaskan prosedur inkuiri Fase Dua Pengumpulan Data- Pembuktian Membuktikan sifat dan kondisi obyek

Menjajikan kejadian yang tidak biasa / Membuktikan keterjadian pada situasi masalah wajar

27

Fase Tiga Pengumpulan Data-Eksperimentasi Mengisolasi variabel yang relevan Menghipotesis (dan menguji) hubungan sebab akibat Fase Lima Analisis-Proses Inkuiri Menganalisis strategi inkuiri dan mengembangkan strategi yang lebih efektif.

Fase Empat Pengorganisiran, Perumusan suatu penjelasan Merumuskan aturan atau penjelasan

(Joyce et al, 1992:202) Keunggulan dan Kelemahan Model Latihan Inquiry Model latihan Inkuiri ini memiliki keunggulan yaitu : (a) Dapat membentuk dan mengembangkan konsep dasar kepada siswa, sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar ide-ide dengan lebih baik. (b) Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang baru. (c) Mendorong siswa untuk berfikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersifat jujur, obyektif, dan terbuka. (d) Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesanya sendiri. (e) Memberi kepuasan yang bersifat intrinsik. (f) Situasi pembelajaran lebih menggairahkan. (g) Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu. (h) Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri. (i) Menghindarkan diri dari cara belajar tradisional. (j) Dapat memberikan waktu kepada siswa secukupnya sehingga mereka dapat mengasimilasi dan mengakomodasi informasi. Kelemahan Model Latihan Inkuiri (a) Memerlukan waktu yang cukup lama. (b) Tidak semua materi pelajaran mengandung masalah

28

(c) Memerlukan perencanaan yang teratur dan matang (d) Tidak efektif jika terdapat beberapa siswa yang pasif. A. Listrik Dinamis 1. Arus Listrik Seorang ilmuwan fisika berkebangsaan Italia yang bernama Alexandro Volta telah menemukan bahwa arus listrik mengalir dalam rangkaian listrik. Apakah arus listrik itu? Arus listrik adalah aliran muatan listrik dari potensial tinggi ke potensial rendah seperti tampak pada gambar berikut.

Gambar 2.1 Arus listrik

Arus konvensional didefinisikan sebagai aliran muatan positif. Pada pembahasan sebelumnya mengenai listrik statis, telah Anda ketahui bahwa muatan listrik yang sebenarnya mengalir adalah elektron yang mengalir dari kutub negatif ke kutub positif yang disebut dengan "arus elektron". Aliran elektron ini menyebabkan terjadinya lubang-lubang bermuatan positif, yang "tampak" mengalir dari kutub positif ke kutub negatif. Jadi dikatakan bahwa arah arus listrik berlawanan dengan arah gerak elektron, arus listrik mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah sedangkan elektron mengalir dari potensial rendah ke potensial tinggi.

29

Sekarang sudah diketahui bahwa arus listrik terjadi karena adanya aliran elektron dimana setiap elektron mempunyai muatan yang besarnya sama. Besarnya arus listrik diukur dengan satuan banyaknya elektron per detik. Kuat Arus Listrik Besar arus listrik disebut kuat arus listrik yang dilambangkan dengan huruf I. Kuat arus listrik didefinisikan sebagai jumlah muatan yang mengalir tiap satuan waktu. Jika ditulis dalam persamaan matematika:

Q t

dimana Q = muatan (coulomb), t = waktu (sekon) dan I = kuat arus (coulomb per detik, disebut satu ampere = 1A), untuk menghormati fisikawan Perancis Andre Marie Ampere (1775-1836)

2. Beda Potensial Listrik Beda potensial listrik atau tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik. Berdasarkan perbedaan potensial listriknya, suatu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi. Telah dibahas pada awal bab ini bahwa di dalam suatu rangkaian listrik yang mengalir adalah elektron dimana elektron mengalir dari kutub negatif (-) ke kutub positif (+). Aliran elektron ini yang menyebabkan adanya arus listrik. Arah arus listrik berlawanan arah dengan arah aliran elektron. Di dalam rangkaian listrik arus listrik mengalir dari kutub (+) ke kutub (-) elemen, dan di dalam elemen arus listrik mengalir dari kutub negatif (-) ke kutub positif (+). Jika elektron ini terus menerus mengalir dari kutub

30

negatif ke kutub positif, maka pada suatu saat aliran elektron ini akan berhenti karena jumlah elektron pada kedua kutub sudah sama besarnya. Pada keadaan ini dikatakan bahwa potensial kedua kutub ini sudah sama. Bagaimana caranya supaya ada beda potensial diantara kutub-kutubnya? Agar ada perbedaan potensial, maka jumlah elektron di kedua kutubnya tidak boleh sama. Untuk itu harus ada mekanisme yang memindahkan elektron dari kutub positif ke kutub negatif kembali. Tentu saja untuk melakukan pemindahan elektron ini diperlukan energi. Jika sebuah sumber arus mengeluarkan energi sebesar satu joule untuk dapat memindahkan elektron sebanyak satu coulomb dari suatu titik ke titik lainnya, maka artinya beda potensial antara dua titik tersebut adalah satu volt. Jadi dapat disimpulkan bahwa: "Beda potensial (tegangan) adalah banyaknya energi yang dikeluarkan oleh sebuah sumber arus untuk memindahkan elektron dari satu titik ke titik lainnya dalam kawat penghantar". Secara matematis pernyataan di atas dapat ditulis :

v
Keterangan V

W Q

= Beda potensial dengan satuan volt (V)

W = Energi yang dikeluarkan sumber arus dengan satuan joule (J) Q = Banyaknya muatan listrik yang dipindahkan dengan satuan coulomb (C)

Contoh Soal Sebuah sumber tegangan mengeluarkan energi sebesar 640 joule untuk

memindahkan muatan sebanyak 16 coulomb dari satu titik ke titik lainnya. Berapakah beda potensial antara kedua titik tersebut?

31

Penyelesaian Diketahui : W = 640 J Q = 16 C Ditanya :V?

Jawab

= 40 Volt

3. Hubungan Kuat Arus dan Beda Potensial Listrik Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh seorang ilmuwan Jerman yang bernama Georg Simon Ohm pada tahun 1826, dapat ditunjukkan bahwa kuat arus yang melalui sebuah penghantar sebanding dengan beda potensial pada kedua ujung penghantar asal suhu tidak berubah. Artinya, semakin besar beda potensial yang dihasilkan oleh sumber tegangan, semakin besar pula kuat arus listrik yang dihasilkan. Secara matematis : V~I atau V sebanding dengan I

Oleh karena V ~ I maka harga

adalah konstan pada temperatur tetap. Menurut

Ohm, nilai perbandingan beda potensial dengan arus yang mengalir merupakan harga hambatan yang dimiliki oleh sebuah konduktor dan nilainya selalu konstan. Dengan demikian,

Keterangan : V = tegangan satuannya volt

32

= kuat arus dengan satuan ampere

R = hambatan dengan satuan ohm ( ). Pernyataan ini untuk selanjutnya dikenal sebagai hukum Ohm yang berbunyi : Kuat arus yang mengalir pada suatu penghantar sebanding dengan beda potensial pada kedua ujung penghantar itu, dan berbanding terbalik dengan hambatannya asalkan suhu penghantar tidak berubah. Dalam sistem SI, hambatan (R) dinyatakan dalam satuan volt per ampere atau sama dengan ohm yang biasa ditulis dengan lambang omega ().

Contoh Soal 1. Sebuah penghantar memiliki hambatan sebesar 10 ohm. Kedua ujungnya dihubungkan dengan sumber tegangan 25 volt. Berapakah besar kuat arus yang melalui penghantar itu? Penyelesaian : Diketahui : R = 10 ohm V = 25 V Ditanyakan Jawab : I :
I

=?
V R I 25 10 2,5 ampere

2. Arus listrik 2 A mengalir melalui seutas kawat penghantar, ketika beda potensial 12 V diberikan pada ujung-ujungnya. Tentukan hambatan listrik kawat tersebut. Penyelesaian: Diketahui : I =2A V = 12 V Ditanyakan Jawab: : R=? :

33

4. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Besarnya Sebuah Hambatan Apakah hambatan yang dimiliki oleh kawat penghantar yang berbeda jenisnya juga berbeda? Tentu saja berbeda sebab masing-masing jenis kawat memiliki hambat jenis yang berbeda. Apa yang dimaksud dengan hambat jenis?

A l Gambar 2.10 Penampang sebuah penghantar listrik

Perhatikan Gambar 2.10, Ada tiga faktor yang mempengaruhi besarnya sebuah hambatan yaitu: 1. Besarnya hambatan sebanding dengan panjang kawatpanjang kawat (l), 2. Besarnya hambatan sebanding dengan jenis kawat penghantar ( ), 3. Besarnya hambatan berbanding terbalik dengan luas penampang kawat (A). Secara matematis persamaan untuk hambatan dapat ditulis sebagai berikut. R= R l
l A

= hambatan dengan satuan Ohm = panjang kawat dengan satuan m = hambat jenis dengan satuan Ohm.m = luas Penampang dengan satuan m2

Jadi hambat jenis suatu kawat penghantar adalah hambatan sepotong kawat penghantar yang panjangnya satu meter dan luas penampangnya satu meter persegi. Berikut adalah tabel hambat jenis beberapa zat. Tabel 2.1 Hambat Jenis Bahan Konduktor Perak Tembaga 1,59 X 10-8 1,68 X 10-8 Hambat Jenis (ohm.m)

34

Emas Alumunium Tungsten Besi Platina Raksa

2,44 X 10-8 2,65 X 10-8 5,6 X 10-8 9,7 X 10-8 10,6 X 10-8 98 X 10-8

Contoh soal 1. Perhatikan diagram sepotong kawat penghantar berikut!

A Diketahui kawat A memiliki hambatan R ohm,

a. Berapa besar hambatan kawat tersebut jika dipotong menjadi dua bagian yang sama panjang? b. Berapa besar hambatan yang sejenis dan luas penampangnya sama besar tapi panjangnya dua kali kawat A? c. Manakah yang memiliki hambatan lebih besar antara kawat A dan kawat B yang terbuat dari bahan sejenis dan panjangnya sama tetapi luas penampangnya berbeda? Jelaskan alasan anda! Jawab : a. Hambatan kawat A jika dipotong menjadi 2 bagian yang sama besar adalah =R b. Hambatan kawat B yang sejenis dengan kawat A tetapi memiliki panjang 2 x kawat A dan memiliki luas penampangnya yang sama besarnya adalah = 2 x R = 2R c. Hambatan kawat A lebih besar daripada hambatan kawat B walaupun panjangnya sama, karena kawat A memiliki penampang yang lebih besar sehingga hambatannya lebih kecil. 2. Sepotong kawat nikrom yang panjangnya 15 meter memiliki hambat jenis 100 x 108 Ohm.m. Jika luas penampang kawat tersebut adalah 2 x 10-7 m2. Tentukan hambatan kawat nikrom tersebut! Penyelesaian

35

Diketahui

: l = 15 m A = 2 x 10-7 m2 = 100 x 10-8 .m

Ditanya Jawab

:R : R = 75

5. Hukum Kirchoff Pada pertengahan abad 19, Gustav Robert Kirchoff (1824 1887) menemukan cara untuk menentukan arus listrik pada rangkaian bercabang yang kemudian di kenal dengan Hukum Kirchoff. Hukum ini berbunyi Jumlah kuat arus yang masuk dalam titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan. Yang kemudian di kenal sebagai hukum Kirchoff I. Secara matematis dinyatakan : Imasuk = Ikeluar atau Imasuk = Ikeluar

Bila digambarkan dalam bentuk rangkaian bercabang maka akan diperoleh sebagai berikut: I I2 I = I 1 + I2 + I 3 Gambar 2.11 I3 Rangkaian bercabang I1

Contoh Soal: 1. Tentukan I3 ? I1 = 3 A I = 10 A I2 = 2 A I3 = ... A ?

36

Jawab : I3 = I - ( I1 + I2 ) = 10 A (3 A +2 A) = 5 A = 5A 2. Pada gambar berikut diatas berapa besar arus I2 ?

I1 = 2,0 A I = 6,0 A I2 = ... A? I3 = 1,5A ? Jawab: Kuat arus yang masuk ke titik p adalah I = 6,0 A dan yang keluar dari titik p adalah I1 = 2,0 A , I2, dan I3 = 1,5 A. Sesuai persamaan Imasuk = Ikeluar I = I 1 + I2 + I 3 6,0 A 6,0 A I2 I2 = 2,0 A + I2 + 1,5 A = 3,5 A + I2 = 6,0 A 3,5 A = 2,5 A atau

6. Hambatan Seri dan Paralel Dalam kehidupan sehari-hari, Anda mungkin telah menemukan bahwa jika beberapa lampu dirangkai secara paralel ternyata menghasilkan nyala lampu yang terang dan sebaliknya jika beberapa lampu dirangkai secara seri ternyata nyala lampunya lebih redup. Dapatkah Anda menjelaskan mengapa terjadi demikian?

37

Rangkaian Hambatan Seri Rangkaian hambatan seri adalah beberapa hambatan yang disusun secara berurutan. Ujung yang satu dihubungkan dengan pangkal yang lainnya, seperti tampak pada Gambar 2.11.
R1 R2 R3

Gambar 2.11 Rangkaian hambatan seri

R1, R2, dan R3 dapat diganti dengan RPS. Berapa nilai hambatan pengganti tersebut? Untuk mengetahui besarnya hambatan pengganti, dapat diturunkan dari persamaan berikut. Dari hasil kegiatan 2.3, diketahui bahwa besarnya kuat arus listrik yang melewati masing-masing hambatan pada rangkaian hambatan seri adalah sama. I = IPS = IPQ = IQR = IRS Sedangkan jumlah tegangan untuk masing-masing hambatan, sama dengan besarnya tegangan total pada rangkaian VPS = VPQ + VQR + VRS Menurut hukum Ohm, VPQ = I . RPQ, VQR = I . RQR, VRS = I . RRS Sehingga, I . RPS = I . RPQ + I . RQR + I . RRS

Oleh karena I (rangkaian seri) sama maka kita dapatkan : RPS = RPQ + RQR + RRS atau RPS = R1 + R2 + R3

38

Rangkaian Hambatan Paralel Rangkaian hambatan secara paralel adalah beberapa hambatan yang disusun sedemikian rupa sehingga antara hambatan yang satu dan hambatan lainnya berdampingan. Perhatikan gambar berikut!
R1

R2

R3

L
+

Gambar 2.13 Rangkaian hambatan paralel Beberapa hambatan yang disusun paralel dapat diganti dengan sebuah hambatan pengganti. Menurut hukum Ohm dan hukum Kirchhoff, kita dapat menurunkan bahwa: IAB = I1 + I2 + I3, dan VAB = V1 + V2 + V3 Karena IAB = menjadi :
V AB , I1 R AB V AB R1 , I2 V AB R2 , dan I 3 V AB maka persamaan (4) dan (5) R3

VAB RAB
1 RAB

VAB R1
1 R1

VAB R2
1 R2

VAB R3
1 R3

karena VAB sama maka kita dapatkan:

Dalam praktek jarang sekali hambatan-hambatan dalam suatu jaringan disusun seri atau paralel saja, Pada umumnya merupakan gabungan dari kedua rangkaian itu.

39

Contoh Soal 1. Tiga buah hambatan yang masing-masing besarnya 6 disusun seri. Berapakah

hambatan penggantinya jika ke tiga hambatan itu disusun : a. Seri b. Paralel Penyelesaian Diketahui : R1 R2 R3 Ditanyakan : a. RS b. Rp Jawab a. RS : = R1 = 6 = 6 b. + R2 + + 6 R3 =6 =6 =6

+ 6

1 RP
1 Rp
RP

1 R1
3 6

1 R2

1 1 = R3 6

1 6

1 6

= 6/3= 2

Rangkaian Listrik Sekumpulan elemen atau komponen penyusunnya ditambah dengan rangkaian penghubungnya yang disusun dengan cara-cara tertentu dan minimal memiliki satu lintasan tertutup disebut rangkaian listrik. Lintasan tertutup adalah suatu lintasan yang dimulai dari titik awal dan akan kembali lagi ke titik tersebut tanpa terputus. Pada gambar berikut tampak sebuah rangkaian yang sangat sederhana terdiri atas sebuah baterai dengan sebuah beban lampu dan sebuah rangkaian bercabang.

40

Gambar 2.14 Rangkaian Sederhana Rangkaian listrik ada beberapa macam yaitu rangkaian seri, rangkaian paralel, dan rangkaian gabungan seri dan paralel seperti tampak pada gambar berikut.

Seri

Paralel

Gabungan seri paralel

Gambar 2.15 Berbagai jenis Rangkaian

Instalasi Listrik di Rumah Tangga Salah satu contoh pemakaian sehari-hari rangkaian paralel adalah pemasangan instalasi listrik di rumah tangga seperti tampak pada ilustrasi gambar berikut! Diskusikan dengan kelompok anda mengapa instalasi di rumah tangga dipasang secara paralel?

41

Gambar 2.16 Instalasi di Rumah Tangga

B. Hal hal yang harus di perhatikan oleh guru Pengaturan waktu dalam setiap tahap Peberian tugas membuat pertanyaan dan jawabannya Cara menjawab ya dan tidak Menghubungkan pertanyaan siswa yang satu dengan pertanyaa siswa yang lain

42

C.

Bacaan yang disarankan untuk di baca

Departemen Pendidikan Nasional (2006), Standar Kompetensi SMP/MTs. Jakarta;Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama Giancoli, D C, (1991). Physycs-Principles with Applications. Third ed, USA : New Jercey: Prentice-Hall International B Weil, Joice & Showers , (1992). Models of Teaching . Fourth Edition.United States of America : A Division of Simon & Schuster,Inc. Tobing,L Tobing(1981). Model Latihan Inkuari. Makalah Pada Penataran Lokakarya P3G. Jakarta. Depdikbud Rowe, M. B,.(1978). Teaching Science As Continous Inquiry. New York : McGraw-Hill Book Company. Rustaman, N..(2002). Pertanyaan, Teknik Dan Keterampilan Bertanya: UPI, Makalah Penataran Democratic Teaching.. Tidak diterbitkan.

43

BAB IV EAVALUASI DAN TUGAS MANDIRI Untuk mengetahui pemahaman Anda terhadap materi yang telah anda pelajari dalam modul ini.Jawablah pertanyaan pertanyaan berikut ini A. Evaluasi Jawablah pertanyaan secara singkat dan jelas 1. Jelaskan karakteristik dari model latihan Inkuiri 2. Tuliskan sintaks dari Model Latihan Inkuiri 3. Bagaimana cara siswa mengajukan pertanyaan dalam Model Latihan Inkuiri 4. Apa yang tidak boleh dilakukan oleh guru pada saat menerapkan model latihan inkuiri 5. Bagaimana cara guru mengoptimalkan pertanyaan pertanyaan yang di ajukan oleh siswa agar sesuai dengan aturan dalam Model Latihan Inkuiri?

Pilihlah jawaban yang paling tepat 1. Diagram di bawah menunjukkan sebuah rangkaian listrik

Manakah dari pernyataan berikut ini yang dapat menjelaskan mengapa energi yang tersimpan dalam sebuah sumber daya baterai berkurang dari waktu ke waktu? A. Energi habis ketika bola lampu mulai beroperasi. B. Bola lampu telah mengubah energi menjadi cahaya dan panas. C. Bola lampu mengubah muatan negatif elektron menjadi cahaya dan panas. D. Sumber listrik menghasilkan energi lebih lambat dari bola lampu mengkonsumsi 2. Perhatikan gambar berikut :

44

Nilai kuat arus yang di tunjukkan oleh gambar Ammeter ini adalah :: A. B. C. D. 30 15 6 3 A B C D

3.

Perhatikan diagram berikut Dari pilihan berikut yang aman yang akan membuat arus menjadi dua kali lipat ketika melewati Ammeter A. Mengganti baterai dengansebuah baterai yang tegangan nya V 5 B. Menambahkan sebuah resistor 30 yang dipasang parallel dengan resistore pertama C. Mengganti resistor pertama dengan sebuah resisitor lain yang nilainya 30 D. Menambahkan sebuah resistor 60 kedua yang di pasang seri dengan resistor pertama

4.

Manakah dari pernyataan berikut tidak benar mengenai rangkaian sederhana yang ditunjukkan pada gambar berikut dimana resistor R1, R2 dan R3 memiliki nilai yang sama besar ?

A. Arus terbesar adalah yang melewati R1 B. Tegangan pada ujung-ujung R2 adalah 5 volt C. Daya yang muncul di R3 bisa lebih 10 watt D. Hambatan total rangkaian kurang dari R1

5.

Perhatikan diagram rangkaian berikut ini

45

Jika semua resistor dalam rangkaian sederhana Berikut memiliki hambatan yang sama besar , maka yang akan menimbulkan disipasi terbesar adalah . A.Resistor A B.Resistor B C.Resistor C D. Resistor D 6. Dalam diagram ini rangkaian listrik di atur sedemikian rupa sehingga arus listrik dia tur sedemikian rupa sehingga arus listrik akan dialihkan dari melewati resistor dan bohlam .ketika bagian dari rangkaian listrik yang memiliki hambatan paling besar dilewati maka seluruh arus akan Dari ke empat rangkain ini manakah yang akan menimbulkan hubungan singkat

7.

Perhatikan diagram rangkaian berkut: Perhatikan rangkaian campuran ditampilkan ke kanan. Jika ke tiga lampu 1, 2, dan 3 - digambarkan sebagai resistor yang identik. Manakah dari pernyataan berikut benar? 1) Bulb 3 adalah terang dari bohlam 1 atau 2. 2) Bulb 3 memiliki lebih lancar melewatinya dari bohlam 1 atau 2. 3) Bohlam 3 memiliki drop tegangan yang lebih besar di atasnya dari bohlam 1 atau 2.

46

A. hanya 1) saja C. hanya 1) dan 2 ) saja D. hanya 1) dan 3) saja E. 1),2) dan 3) benar 8. . Perhatikan gambar rangkaian listrik se arah berikut Ini Daya listrik yang diserap oleh oleh hambatan 4 adalah : A. B. C. D. 9W 16 W 25 W 64 W

9. Tersedia tiga buah lampu yang masing-masing bertanda 110V;100W, dan sebuah sumber tegangan 220V. Agar dihasilkan nyala lampu 200W, maka lampu-lampu itu harus dihubungkan dengan sumber tegangan dengan cara: A. Dua lampu disusun parallel B. Dua lampu dsusun seri C. Tiga lampu disusun paralel D. Satu lampu disusum paralel dengan dua lampu lain yang disusun seri

10. Percobaan menggunakan hambatan A dan B menghasilkan grafik seperti di atas. Bila kedua hambatan tersebut dirangkai secara paralel, maka hambatan penggantinya adalah. E. F. G. H. 0,06 A 0,2 A 1,5 A 3,3 A

47

B. Tugas Terstruktur Rancang lah sebuah pembelajaran konsep Fisika SMP dengan menerapkan Model latihan Inkuiri

Lampiran : RPP RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) LISTRIK DINAMIS

Sekolah Kelas /Semester Mata Pelajaran Alokasi Waktu Standar Kompetensi

: SMP SEDEC : IX/ 1 : IPA (Aspek Fisika ) : 6 x 40 menit ( 3 x pertemuan ) : 3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Kompetensi Dasar

: 3.2 Menganalisis percobaan listrik dinamis dalam suatu rangkaian serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

A.

Indikator Pembelajaran :

1. Menjelaskan konsep arus listrik dan beda potensial listrik 2. Membuat rangkaian komponen listrik dengan berbagai variasi baik secara seri maupun parallel 3. Mengukur dan menggambarkan arus listrik dan beda potensial dalam bentuk tabel dan grafik. 4. Menyelidiki hubungan antara arus dan beda potensial dalam suatu rangkaian listrik (hukum Ohm B. Tujuan Pembelajaran : Pertemuan 1 : 1. Melalui percobaan sebuah lampu yang dihubungkan dengan sebuah baterai siswa

dapat menyimpulkan penyebab lampu dapat menyala.

48

2. Melalui percobaan siswa dapat menyimpulkan syarat mengalirnya arus listrik di dalam suatu rangkaian listrik. 3. Melalui diskusi dan informasi siswa dapat menentukan arah arus listrik 4. Melalui diskusi dan informasi siswa dapat menyimpulkan apa yang dimaksud kuat arus 5. Melalui diskusi dan informasi siswa dapat membaca skala ampermeter

6. Melalui percobaan siswa dapat menggambarkan cara pemasangan ampermeter untuk mengukur kuat arus yang melalui sebuah lampu 7. Melalui percobaan siswa dapat menyimpulkan bercabang dimana mana sama besarnya Pertemuan ke 2 8. Melalui percobaan siswa dapat menggambarkan cara pemasangan voltmeter pada suatu rangkaian 9. Melalui percobaan siswa mampu menyelidiki hubungan kuat arus dan beda potensial serta menggambarkan dalam bentuk grafik 10. Menyelidiki hubungan antara kuat arus dan beda potensial dalam suatu rangkaian tertutup (Hk.Ohm ) Pertemuan 3 : 11. Melalui percobaan siswa dapat membedakan beda potensial sebuah sumber tegangan yang disusun seri dengan paralel. 12. Melalui percobaan siswa dapat menentukan salah satu kelemahan rangkaian lampu secara seri 13. Melalui percobaan siswa dapat menentukan keuntungan jika beberapa buah lampu di pasang secara parallel 14. Melalui diskusi dan informasi siswa dapat menyelesaikan latihan soal konsep listrik dinamis C. Materi Pembelajaran Listrik Dinamis Arus listrik adalah aliran muatan listrik yang arahnya berlawanan dengan arah gerakan elektron yaitu dari potensial tinggi ke potensial rendah bahwa kuat arus pada rangkaian tak

49

Ada tiga syarat agar arus dapat mengalir yaitu : (1) ada beda potensial, (2) melalui konduktor dan (3) di dalam rangkaian tertutup Kuat arus adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir pada sebuah penghantar selama satu sekon Beda potensial adalah banyaknya energi yang dikeluarkan oleh sumber tegangan untuk memindahkan elektron dari satu titik ke titik lainnya Persamaan untuk beda potensial adalah

W Q
).

Besar kecilnya hambatan listrik suatu konduktor dipengaruhi oleh panjang konduktor ( l ), luas penampang ( A ), dan hambatan jenis konduktor itu (

Menurut hukum Kirchhoff, jumlah arus yang masuk ke dalam suatu titik percabangan sama dengan jumlah arus yang keluar dari percabangan itu. Persamaan : Imasuk = Ikeluar

Kuat arus yang melalui percabangan lurus besarnya sama di setiap titik. Rangkaian hambatan secara seri adalah hambatan-hambatan yang disusun secara berurutan. Persamaan rangkaian seri berlaku persamaan : Rs = VS = R1 + R2 + R3 + V1 + V2 + V3 + RS = hambatan pengganti seri

Rangkaian hambatan secara paralel adalah hambatan-hambatan yang disusun secara berdampingan satu sama lainnya. Persamaan yang berlaku sebagai berikut.
1 RP 1 R1 1 R2 1 R3 .......... ......

RP = hambatan pengganti paralel

VP = V1 = V2

= V3

D. Model/Strategi/Pendekatan/Metode 1. Model Pembelajaran : 2. Metode Model Latihan Inkuiri

: Demontrasi, Eksperimen, Diskusi Kelompok, Tanya jawab

50

E. Langkah-langkah Pembelajaran : Pertemuan ke 1 Pert ke 1 Tahap Pembelajaran Pendahuluan Rincian Kegiatan Siswa menyiapkan diri untuk belajar Apersepsi : Elektron mengalir dari mana kemana? Motivasi : Apa yang menyebabkan lampu menyala? Guru menuliskan tujuan pembelajaran hari ini: Siswa duduk dalam kelompok belajarnya masingmasing untuk mengamati demontarsi guru Kemudian guru menunjukkan rangkaian yang salah terdiri dari 2 baterai dengan lampu sehingga lampu tidak menyala ? Guru mengundang siswa untuk mengajukan pertanyaan kepada guru mengenai masalah yang diajukan oleh guru dan pertanyaan siswa hanya akan dijawab oleh guru ya atau tidak (Pertanyaan apa yang timbul dalam pikiranmu setelah melihat rangkaian seperti ini ) Pertanyaan yg di harapkan muncul dari siswa (Apakah rangkaian seperti itu dapat disebut rangkaian listrik ? (ya) Apakah lampu tidak dapat menyala karena lampunya putus ? (tdk) Apakah rangkaiannya salah ? (tdk) Apakah mungkin susunan baterainya salah ? (tdk) Apakah mungkin baterainya sudah lemah ? (tdk) Fase 3 : Pengujian (Eksperimentasi Fase 4 : Formulasi Prinsip Guru mengundang siswa untuk melakukan eksperimen dengan menggunakan LKS yang telah disiapkan.. Siswa melakukan diskusi kelompok Guru mengajukan pertanyaan pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk mendapatkan kesimpulan Contoh Pertanyaan; Pada kegiatan mana lampu dapat menyala ? (5) Kesimpulan apa yang didapat setelah melakukan seluruh kegiatan dalam LKS Waktu

Fase 1 : Menyajikan masalah dan menganalisis masalah Fase 2 Pengumpulan data

51

Fase 5 Analisis dari proses inkuiri

Guru mendorong siswa merefleksikan pemahaman mereka tentang proses inkuiri dengan cara melakukan diskusi kelas: Guru melacak dengan cara mengajukan pertanyaan pertanyaan untuk memperoleh penjelasan dan akurasi Contoh pertanyaan guru Pada kegiatan mana lampu dapat menyala ? (5) Kesimpulan apa yang didapat setelah melakukan seluruh kegiatan dalam LKS ( arus listrik yang mengalir dari kutub positif ke kutub negatif dan menyebabkan lampu menyala ) Pada kegiatan mana lampu tidak menyala ? ( 1 sampai 4 ) Apa yang menyebabkan lampu tidak menyala ? ( tdk ada arus mengailir krn kutub positif baterai tdk dihubungkan dgn kutub baterai ) Mengapa pada saat saklar dibuka atau ditutup , lampu menjadi mati atau menyala? (arus tdk mengalir karena rangkaian terbuka ) Setiap perwakilan kelompok mempresentasikan hasil percobaan dan diskusi kelompoknya

Penutup

Siswa dengan di bimbing oleh guru menarik kesimpulan dari hasil pembelajaran hari ini Guru melakukan refleksi Penilaian proses Buatlah sebuah rangkaian sederhana sehingga lampu menyala yang terdiri dari dua buah baterai dan 2 buah lampu Siswa menerima tugas untuk pertemuan berikutnya

52

Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan ke 2: Pert ke 1 Tahap Pembelajaran Pendahuluan Rincian Kegiatan Siswa menyiapkan diri untuk belajar Apersesi : Apa yang menyebabkan elektron mengalir ? Motivasi : Apakah kalian tahu apa gunanya sumber tegangan ? Guru menuliskan tujuan pembelajaran hari ini: Siswa duduk dalam kelompoknya masing-masing untuk mengamati demontrasi yang dilakukan oleh guru ketika menyajikan masalah Guru memberikan masalah dengan menyajikan gambar bejana berbentuk yang berisi air seperti tampak pada gambar dibawah ini Waktu

Fase 1 : Menyajikan masalah dan menganalisis masalah

Fase 2 Pengumpulan data

Fase 3 : Pengujian (Eksperimentasi Fase 4 : Formulasi Prinsip

Setelah siswa mengamati demontrasi, kemudian guru mengundang siswa untuk mengajukan pertanyaan kepada guru mengenai masalah yang diajukan oleh guru dan pertanyaan siswa hanya akan dijawab oleh guru ya atau tidak Guru mengundang siswa untuk mengajukan pertanyaan untuk menemukan hubungan antara tegangan , energi yang dikeluarkan dan muatan listrik yang dipindahkan dengan menggunakan analogi aliran air . Guru mengundang siswa untuk melakukan eksperimen dengan menggunakan LKS yang telah disiapkan oleh guru. Siswa melakukan diskusi kelompok untuk menyimpulkan hasil percobaan yang dilakukan nya

53

Fase 5 Analisis dari proses inkuiri

Penutup

Guru mendorong siswa merefleksikan pemahaman mereka tentang proses inkuiri dengan cara melakukan diskusi kelas: Guru melacak dengan cara mengajukan pertanyaan pertanyaan untuk memperoleh penjelasan dan akurasi Setiap perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya mengenai hasil percobaan yang dilakukannya Kesimpulan apa yang kalian dapatkan setelah melakukan seluruh kegiatan dan tanya jawab ini Guru melakukan Refleksi Penilaian Proses: Buatlah sebuah rangkaian listrik sederhana yang terdiri dari 3 buah baterai dan 4 buah lampu dengan masing masing 2 lampu dipasang paralel dan diserikan dengan 2 lampu paralel yang lain Guru memberikan tugas untuk pertemuan berikutnya

54

Pertemuan ke 3 Pert ke 3 Tahap Pembelajaran Pendahuluan Rincian Kegiatan Siswa menyiapkan diri untuk belajar Apersesi : Apa syarat arus listrik dapat mengalir Motivasi : Mengapa rangkaian listrik di rumah atau di hotel-hotel selalu di pasang parallel? Guru menuliskan tujuan pembelajaran hari ini: Siswa duduk dalam kelompoknya masing-masing untuk mengamati demontrasi yang dilakukan oleh guru ketika menyajikan masalah Guru menunjukkan rangkaian sederhana yang terdiri dari 2 buah lampu yang dirangkai seri dengan 2 buah baterai . Kemudian salah satu lampu diputar sehingga satu lampunya mati , Berikutnya guru menunjukkan rangkaian lain dimana kedua lampunya dirangkai secara paralel dan dihubungkan dengan 2 buah baterai . kemudian lampu yang satu juga diputar sampai mati Setelah siswa mengamati demontrasi, kemudian guru mengundang siswa untuk mengajukan pertanyaan kepada guru mengenai masalah yang diajukan oleh guru dan pertanyaan siswa hanya akan dijawab oleh guru ya atau tidak (Pertanyaan apa yang timbul dalam pikiranmu setelah melihat rangkaian seperti ini ) Guru mengundang siswa untuk melakukan eksperimen dengan menggunakan LKS yang telah disiapkan oleh guru. Siswa melakukan diskusi kelompok untuk menyimpulkan hasil percobaan yang dilakukan Guru mendorong siswa merefleksikan pemahaman mereka tentang proses inkuiri dengan cara melakukan diskusi kelas: Guru melacak dengan cara mengajukan pertanyaan pertanyaan untuk memperoleh penjelasan dan akurasi Waktu

Fase 1 : Menyajikan masalah dan menganalisis masalah

Fase 2 Pengumpulan data

Fase 3 : Pengujian (Eksperimentasi Fase 4 : Formulasi Prinsip Fase 5 Analisis dari proses inkuiri

55

Penilaian proses Penutup

Kesimpulan apa yang kalian dapatkan setelah melakukan seluruh kegiatan dan tanya jawab ini Guru melakukan Refleksi Susunlah 6 buah baterai dengan 4 baterai disusun seri kemudian diparalelkan dengan 2 baterai lain yang juga disusun seri juga Buatlah sebuah rangkaian listrik sederhana yang terdiri dari 3 buah batarai dan 4 buah lampu dengan masing masing 2 lampu dipasang paralel dan diserikan dengan 2 lampu paralel yang lain

E. Sumber Belajar a. b. c. d. F. Buku Fisika jilid 3 LKS Buku Referensi Kit Listrik Penilaian Hasil Belajar Penilaian Teknik Bentuk Instrumen/butir soal Instrumen 1.

Indikator Soal

Rubrik dan Kriteria Penilaian : 1. Membuat Rangkaian Seri dan Paralel No Kegiatan yang dinilai 4 3 SKOR 2 1 Keterangan

56

Kriteria : 4 : Bila kegiatan tersebut dilakukan dengan benar dan cepat 3 : Bila kegiatan tersebut dilakukan cepat tapi hanya sebagian benar 2 : Bila kegiatan tersebut dilakukan selesai tapi salah 1 : Bila dilakukan tapi tidak selesai

Lembar Penilaian Presentasi

No 1 2 3 4 5

Aspek Yang dinilai Persiapan Kemampuan menyampaikan informasi Kemampuan menjawab pertanyaan Kemampuan menghargai pendapat orang lain Kebenaran Konsep RATA-RATA

NILAI

KET

57

58

Anda mungkin juga menyukai