Centrifugal Pump
Centrifugal Pump
adalah substansi yang dapat mengalir. Mekanika fluida adalah cabang ilmu rekayasa yang mempelajari masalah gaya dan energi yang dibangkitkan oleh fluida baik dalam keadaan diam maupun bergerak. Fluida dapat digolongkan menjadi 2 (dua) golongan yaitu: 1) Cairan 2) Gas/uap
Cairan: Akan mengikuti bentuk dari tempatnya dimana cairan tersebut dituangkan. mampu untuk dimampatkan Tidak (incompressible). Gas/uap: Memenuhi seluruh ruang dimana gas/uap tersebut berada. Mampu untuk dimampatkan (Compressible).
Sifat-sifat Fluida
Rapat
massa (density) Berat spesifik (specific weight) Grafitasi spesifik (specific gravity) Kompresibilitas (compressibility) Tegangan permukaan (surface tension) Kekentalan (viscocity) Tekanan uap (vapor pressure) Dll.
Rapat massa
Definisi:
Massa fluida per-satuan volume fluida pada tekanan temperatur standar. m = V Satuan:
kg/m3, lbm/ft3, dll.
Rapat massa
Contoh:
Rapat massa air air = 1000 kg/m3 (62.4 lbm/ft3) Rapat massa air raksa Hg = 13600 kg/m3 (846 lbm/ft3)
Satuan:
S=
H O
2
Tanpa satuan.
Berat Spesifik
Definisi:
Berat fluida persatuan volume fluida tersebut pada tekanan dan temperatur standar.
.
= .g
Satuan:
kgf/m3 (N/m3) atau lbf/ft3.
Tanpa satuan.
Tegangan Permukaan
Definisi:
Adalah kemampuan fluida untuk menahan tegangan tarik akibat kohesi antara molekul-molekul pada permukaan fluida.
Kekentalan/Viskositas Absolut ()
Definisi:
Kecenderungan fluida untuk menahan aliran. Semakin besar kekentalan fluida, semakin sulit fluida untuk mengalir.
Kekentalan/Viskositas Absolut ()
Satuan:
Kekentalan Kinematik ()
Definisi: Adalah kekentalan absolut dibagi dengan rapat massa fluida.
Kekentalan Kinematik ()
Satuan:
m s
ft s
1 cm 1 stoke = detik
1 stoke 1 Cs = centi stoke = 100
Tekanan Uap
Definisi: Tekanan dimana cairan akan berubah menjadi uap pada temperatur yang diberikan. Tekanan uap sebagai fungsi dari temperatur, semakin tinggi temperatur maka tekanan uapnya juga semakin besar.
Tekanan
Definisi: Tekanan didefinisikan sebagai gaya normal persatuan luas penampang.
Fn P= A
= 101.000 Pa = 101 kPa 1 bar = 1 atm 1 atm = 76 cm Hg 1 Bar = 1,02 kg/cm2 = 14,7 psi 1 Pa = 1 N/m2 1 N = 1/Grafitasi x kgf
Tekanan Absolut
Tekanan absolut = tekanan gage + tekanan atmosfir
Pabs = Pg + Patm
Satuan: Tekanan absolut: Pa, Psi (Psia) Tekanan gage: Pag, Psig
Pabs = Pg + Patm
Satuan: Tekanan absolut: Pa, Psi (Psia) Tekanan gage: Pag, Psig
0
Patm +
Vacum
0 -
Temperatur
Merupakan ukuran secara fisik untuk meggambarkan tingkat kepanasan dan kedinginan dari suatu materi. Terdapat 4 (empat) cara untuk mengukur temperatur:
-Menggunakan
skala Celius (relatif) -Menggunakan skala Fahrenheit (relatif) -Menggunakan Kelvin (absolut) -Menggunakan Rankine (absolut)
Sistem satuan
- C.G.S
(centimetre, gram, second) (foot, pound, - F.P.S second) (meter, - M.K.S kilogram, second) (sama dengan - Unit SI sistem MKS)
Satuan Dasar
Panjang: - Sistem MKS: m - Sistem FPS: ft Massa: - Sistem MKS: kg - Sistem FPS: lbm Waktu: - Sistem MKS: detik (s) - Sistem FPS: detik (s)
Satuan Turunan
Gaya: Luas
Kgf, Newton (N), lbf, Kilopound m3, ft3, in3 m/detik, ft/detik. m/detik2, ft/detik2
Volume:
Kecepatan:
Percepatan: Laju
Satuan Turunan
Tekanan:
(psi).
Energi: Daya:
lbf.ft detik
Hidrostatik
Definisi:
Studi tentang variabel-variabel dari cairan dalam keadaan diam (statik). Variabelvariabel tersebut dapat berupa tekanan, head, gaya, dll.
Tekanan
Hidrostatik
Adalah tekanan yang bekerja pada setiap titik di dalam cairan akibat berat cairan yang berada di atas titik tersebut.
Head
Definisi:
Head (H) adalah tekanan hidrostatik dari cairan tertentu ( tertentu) yang dinyatakan dengan tinggi dari titik acuan ke permukaan cairan.
Pompa
P
H=
Gaya Apung
Fluida cenderung untuk mengangkat
benda-benda yang tercelup ke dalamnya karena dorongan dari fluida yang mengarah ke atas, yang dikenal dengan gaya apung.
FB = .V
dimana V=volume benda tercelup
Hidrodinamik
Adalah studi tentang variabel-variabel
Jenis-jenis aliran dalam pipa: 1. Aliran Laminar 2. Aliran turbulen Ditinjau dari jumlah fasa yang terlibat, alliran dapat dibedakan menjadi: 1. Aliran satu fasa 2. Aliran dua fasa 3. Aliran tiga fasa
Aliran laminer
Adalah aliran fluida yang mengikuti pola
tertentu dalam pipa. Aliran laminer bersifat halus dan beraturan Aliran laminer memiliki tahanan gesek yang kecil.
Aliran turbulen
Adalah aliran yang bersifat kasar dan tidak beraturan serta memiliki pusaran-pusaran kecil dan berfluktuasi dalam semua arah (eddy current). Aliran turbulen memiliki tahanan aliran yang tinggi
.v.D v.D Re = =
Dimana: v = Kecepatan rata-rata aliran (m/s) = Viskosiatas dinamik (N.s/m2) = Viskositas kinematik (m2/s) D = Diameter pipa (m)
Jenis-jenis aliran
Re <2300
sama mengalir dalam satu pipa. Kedua fasa tersebut tidak bercampur karena keduanya tidak saling melarutkan. Contoh: aliran air dan minyak dalam suatu pipa, aliran minyak dan gas dalam suatu pipa.
terdapat tiga fasa fluida secara bersama-sama mengalir dalam suatu pipa. Ketiga fasa tersebut tidak bercampur karena ketiganya tidak dapat saling melarutkan. Contoh: aliran air, minyak, dan gas dalam suatu pipa.
Energi Potensial
Adalah energi yang dimiliki oleh fluida
secara khayal akibat posisinya. Jika fluida dengan massa m berada z meter di atas suatu titik acuan, maka energi potensial partikel cairan adalah:
E p = mgz
Energi Kinetik
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh fluida, secara khayal akibat gerakan atau kecepatan fluida tersebut. Jika fluida dengan massa m mengalir dengan kecepatan rata-rata V m/s, maka energi kinetik fluida adalah:
1 2 E K = mv 2
Energi Tekanan
Adalah energi yang dimiliki oleh sebuah
fluida, secara khayal akibat tekanannya. Jika fluida dengan tekanan p, maka energi tekanan dari fluida adalah:
ET = p.V
Energi Total
Energi total yang dimiliki oleh partikel
fluida yang bergerak adalah penjumlahan dari energi potensial, energi kinetik, dan energi tekanan.
ETot
1 2 = mgz + mv + p.V 2
Persamaan Bernoulli
Berdasarkan hukum kekekalan energi
berlaku:
Persamaan Bernoulli
p1
Persamaan ini disebut dengan persamaan Bernoulli, yang difomulasikan untuk menghitung variabel-variabel yang tidak diketahui pada setiap penampang pipa.
Persamaan Bernoulli
Bentuk persamaan Bernoulli dapat bermacam-macam antara lain:
p1
2 v12 p 2 v2 + + z1 = + + z2 2g 2g
2 v12 v2 p1 + + gz1 = p2 + + gz 2 2 2
Persamaan Bernoulli
Didalam aliran fluida riil, terjadi gesekan-gesekan sepanjang saluran sehingga terjadi kehilangan energi yang disebut sebagai losses, persamaanpersamaan di atas berubah menjadi:
p1
2 v12 p 2 v2 + + gz1 = + + z2 + H L 2g 2g
tekanan/energi untuk mengatasi gesekan antara fluida dengan dinding saluran dan gesekan internal antar partikel-partikel fluida akibat kekentalannya. Kerugian tekanan/energi terbuang ke lingkungan dalam bentuk panas.
dinamakan dengan kerugian tekanan atau drop tekanan (pressure drop). Jika kerugian/drop tekanan diperhitungkan, persamaan Bernoulli akan menjadi:
v1 p1 v2 p2 z1 + + = z2 + + + HL 2g 2g
Dimana HL adalah kerugian tekanan dalam bentuk head (head loss).
2 2
Penurunan tekanan (pressure drop) adalah kerugian energi pada saat terjadi aliran yang disebabkan oleh:
1. Gesekan antara fluida dengan dinding pipa dan antar partikel-partikel fluida sendiri. Kerugian ini disebut dengan kerugian mayor 2. Gesekan yang terjadi pada komponen-komponen lain dalam sistem pemipaan separti: belokan (elbow), percabangan (Tee), masukan (entrance), keluaran (exit), katup (valve), pereduksi (reducer), dll., yang disebut dengan kerugian minor
Kerugian Head
Kerugian head aliran fluida melalui
L v2 HL = f D 2g
Untuk aliran turbulen: f=0.02+0.0005/D dimana D dalam meter Catatan: Persamaan diatas diterapkan untuk pipa yang masih baru. Untuk pipa yang sudah tua, maka kerugian head (HL) harus dikalikan dengan faktor 1.5 2. Harga f dapat juga ditentukan dengan menggunakan Diagram Moody
Diagram Moody
belokan (elbow), percabangan (Tee) dan sambungan ulir dapat dihitung dengan persamaan:
v HL = KL 2g
2
Dimana KL adalah koefisien kerugian yang ditentukan dari grafik/tabel (diberikan pada lampiran).
Dimana harga KL ditentukan dengan menggunakan tabel dan v2 adalah kecepatan aliran pada diameter yang lebih kecil.
v2 HL = KL 2g
Harga faktor kerugian (KL) adalah: 1
v2 HL = KL 2g
Dimana v adalah kecepatan aliran yang memasuki katup. Harga faktor kerugian (KL) ditentukan dari tabel.
Pendahuluan
Pompa adalah sebuah mesin/peralatan yang
dipergunakan untuk menaikkan energi yang terkandung dalam cairan. Energi yang terkandung dalam cairan yang sedang mengalir tersebut dapat berupa energi kinetik, energi potensial, dan energi tekanan. Di suatu industri proses kimia, pompa digunakan sebagai alat untuk memindahkan/mengalirkan cairan dari satu peralatan ke peralatan lainnya melalui suatu sistem perpipaan.
Klasifikasi Pompa
Bila ditinjau dari cara kenaikan tekanan/head yang dialami oleh cairan, maka pompa dapat dibedakan menjadi: Pompa perpindahan positif (positive displacement), dan Pompa Rotodinamik (rothodynamic).
Klasifikasi Pompa
Pompa perpindahan positif adalah pompa dimana kenaikan tekanan/head yang dialami oleh cairan akibat adanya penekanan langsung cairan dalam suatu ruangan. Pompa rotodinamik adalah pompa dimana kenaikan tekanan/head yang dialami oleh cairan dilakukan dengan cara pemberian energi kinetik.
Klasifikasi Pompa
Pompa-pompa yang masuk kedalam kelompok pompa perpindahan positif diantaranya adalah:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Pompa torak/piston (piston pump), Pompa roda gigi (gear pump), Pompa ulir (screw pump), Pompa lobe (lobe pump), Pompa kipas (vane pump), Pompa diafragma (diaphragm pump), Pompa blok peluncur (shuttle block pump), dll.
Klasifikasi Pompa
Pengelompokan pompa dan konstruksi masingmasing pompa secara lengkapnya ditunjukkan pada gambar-gambar berikut ini:
Klasifikasi Pompa
POMPA DINAMIK DISPLACEMENT
SENTRIFUGAL
LAIN-LAIN
ROTASI
BOLAK-BALIK
ALIRAN AKSIAL
JET
SINGLE ROTOR
PISTON
ALIRAN CAMPURAN
GAS LIFT
MULTIPLE ROTOR
DIAFRAGMA
ALIRAN PINGGIRAN
HIDRAM
Karakteristik Pompa
Jenis Pompa Aliran tekan Tinggi isap umumnya (ft) Cairan yang dapat dipindahkan Range tekanan Range kapasitas Efek kenaikan head terhadap kapasitas Efek kenaikan head power input Efek penurunan head terhadap Kapasitas Efek penurunan head terhadap power input Centrifugal mantap 15 bersih, bebas, kotor, abrasif, cairan yang mengandung rendah sampai tinggi kecil - besar menurun tergantung kec. Specific membesar tergantung Kec. Specifik Gear mantap 15 Kental, tidak abrasif menengah kecil - menengah relatif tetap membesar relatif tetap mengecil Reciprocating pulsa-pulsa 22 bersih dan bebas kotoran tinggi rendah sampai relatif besar. relatif tetap membesar relatif tetap mengecil
Pompa Sentrifugal.
Satu tingkat (single stage)
Pompa Sentrifugal.
Bertingkat banyak (multi stages)
Tipe Diffuser
Rumah Volute
Casing
Bantalan Rotating
1. Impeller 2. Poros
Pompa Aksial
Kecepatan Spesifik
Kecepatan spesifik (ns) didefinisikan sebagai kecepatan putaran impeler per menit untuk membawa 1 galon (1 liter, meteris ) cairan per menit dengan total head setinggi 1 ft (1 m, metris).
ns = n
Q H
3/ 4
karakteristik sebuah pompa menunjukkan hubungan antara head pompa, kapasitas (debit), daya dan efisiensi untuk diameter impeler dan besar casing suatu pompa yang tertentu pada kecepatan tertentu.
impeler dipergunakan untuk mendapatkan kecepatan spesifik tertentu. Bentuk impeler juga menunjukkan bagaimana aliran cairan pada sudu impeler.
Open
Semi-Open
Closed
Impeller Nomenclature
rotari adalah pompa dimana kerja pemompaannya disebabkan adanya perubahan volume celah akibat gerak putar relatif antara bagian yang bergerak dari pompa dengan bagian yang diam. Arah gerakan rotari inilah yang membedakan pompa ini dengan reciprocating pump, dimana pada pompa reciprocating ada bagian yang bergerak bolak-balik.
pompa, biasanya didefinisikan sebagai ruang dalam pompa yang dapat menahan cairan yang dipompakan selama pompa bekerja. Badan pompa, bagian pompa disekeliling ruang pompa, yang sering juga disebut casing atau rumah pompa. Dalam beberapa disain, pompa rotary ini mempunyai badan yang ikut berputar, tetapi kebanyakan stationer, dan biasanya disebut stator. Poros
yang menyalurkan torsi dari sumber daya ke rotor untuk menggerakkan pompa. Karena bagian yang bergerak dari pompa rotari ini biasanya mempunyai satu pasang atau lebih, maka pada pompa ini biasanya dilengkapi dengan gigi pengatur waktu gerakan s (timing gear).
pump) Pompa rodagigi (gear pump) Pompa lobular (lobe pump) Pompa ulir (screw pump) Pompa kipas (vane pump) Dll
Pompa Rodagigi
Pompa
rodagigi dapat dibedakan menjadi: pompa rodagigi luar dan pompa rodagigi dalam. Pompa rodagigi luar merupakan tipe pompa rotari yang paling sederhana. Terdiri dari satu pasang roda gigi luar yang berhubungan langsung.
rodagigi dalam mempunyai satu rotor penggerak yang mempunyai gigi yang berkontak dengan gigi lain dalam roda gigi pasangannya. Bagian yang berbentuk sabit dapat dipakai untuk mencegah cairan mengalir kembali ke bagian isap pompa.
ini mempunyai dua atau lebih rotor yang berpotongan dengan dua, tiga atau lebih lobe, pada tiap rotor. Gerakan rotor disinkronkan oleh roda gigi dalam. Karena ruang yang tersedia untuk cairan yang diangkut hanya sedikit dibandingkan pada pompa roda gigi, maka aliran cairan pada pompa ini tidak terlalu konstan seperti pada pompa rodagigi.
Pompa Ulir
Pompa
ini mempunyai dua atau tiga ulir yang mempunyai alur yang cocok yang berputar dalam rumah (casing) yang tetap. Pompa ulir tunggal mempunyai rotor spiral yang berputar dengan eksentrik dalam rotor kedua yang mempunyai bagian dalam yang berbentuk helik. Pompa ulir ganda atau rangkap tiga mempunyai dinding luar yang diam. Aliran cairan terjadi diantara alur ulir sepanjang sumbu dari ulir.
Pompa Ulir
dengan sudu yang berayun mempunyai seri dari sudu yang tergantung yang berayun keluar bila rotor yang berputar. Pada pompa sudu tipe sliding menggunakan sudu yang bertopang pada lubang casino disebabkan gaya sentrifugal ketika rotor berputar.
ini mempunyai rotor berputar yang berbentuk silinder dala rumah konsentris. Di dalam rotor terdapat blok peluncur dan piston yang bergerak bolak-balik akibat adanya penempataran pin yang diam.
bebas dari rotornya yang ditopang pada bearing pada kira-kira sudut 30 derajat dengan poros horisontalnya. Ujung yang berlawanan dari rotor ini dipasangkan pada poros penggerak. Bila rotor berputar, empat pasang volume ruang variabel yang terbentuk membuka dan menutup, merupakan dasar kerja pompa.
mengabaikan kebocoran, pompa rotari mengangkut cairan dengan kapasitas yang hampir konstan pada berbagai tekanan keluar (discharge). Kapasitas aliran pompa rotari bervariasi langsung dengan kecepatan, kecuali terjadi kebocoran yang dipengaruhi oleh celah bocoran, kekentalan (viskositas) cairan dan faktor lainnya.
Q vs H 200 rpm
vs p N
H s v Np 0 rp m 0 2 H Np v s
H (Head)
Np (Daya)
bolak-balik dengan perpindahan gerak yang positif adalah salah satu pompa yang menggunakan plunyer atau piston yang berpindah-pindah posisi mengikuti gerak poros engkol atau cam engkol.
Bagian-bagian balik
Plunyer atau piston. Silinder.
Pompa
Bolak-
Katup pengontrol penghisap . Katup kontrol penekan. Packing untuk mencegah kebocoran.
Pompa Piston
Pompa Piston
Pompa Piston
H=
Dimana:
pd ps vd vs Ha HL
pd p s
2 vd vs2 + + Ha + HL 2g
: Tekanan satatik aliran keluar (Pa) : Tekanan satatik aliran masuk (Pa) : Kecepatan aliran keluar (m/s) : Kecepatan aliran masuk (m/s) : Perbedaan tinggi permukaan air (head statik) (m) : Berbagai kerugian head (m)
p d vd
p s vs
Hd Hs
akan terjadi bila tekanan statis suatu aliran zat cair turun sampai di bawah tekanan uap jenuhnya. Untuk menghindari kavitasi, harus diusahakan agar tidak ada satu bagianpun dari aliran di dalam pompa yang mempunyai tekanan statis lebih rendah dari tekanan uap jenuh cairan pada temperatur yang bersangkutan. Didefinisikan suatu Head Isap Positip Neto atau NPSH, yang dipakai sebagai ukuran keamanan pompa terhadap kavitasi.
pada sisi isap pompa (ekivalen dengan tekanan mutlak pada sisi isap pompa), dikurangi dengan tekanan uap jenuh zat cair di tempat tersebut.
H sv =
pa
pv
Hs HL
NPSHAv>NPSHRe
Harga NPSH yang diperlukan
NP SH Av
e NPSH R
Operable
Q Unoperable
Pencegahan Kavitasi
Hal-hal yang harus diperhatikan untuk menghindari kavitasi: Tinggi hisap harus dibuat serendah mungkin. Pipa isap harus dibuat sependek mungkin. Jangan memperkecil laju aliran dengan menghambat aliran di sisi isap. Sesuaikan head pompa dengan kebutuhan. Hindari head pompa yang berfluktuasi.
listrik, putaran pompa diambil sama dengan putaran motor penggerak. Hitung putaran spesifik (ns) dari putaran (n), head (H), dan kapasitas (Q) yang diberikan. Tentukan jenis pompa (sentrifugal, mix-flow, atau aksial) yang sesuai. Dari kurva yang sesuai, pilih pompa yang cocok dengan kebutuhan. Periksa apakah NPSHAv>NPSHRe.
Energi yang secara efektif diterima oleh air dari pompa per satuan waktu.
N h = .g .Q.H = .Q.H
(watt)
Dimana: = berat spesifik cairan (N/m3) Q = debit aliran (m3/s) H = head (m)
Daya poros yang diperlukan untuk menggerakkan sebuah pompa. Efisiensi pompa: Perbandingan antara daya air (Nh) terhadap daya poros yang diperlukan oleh pompa.
Pipa Hisap
Pipa Hisap
Pipa Hisap
Pipa Hisap
Pipa Hisap
Pipa Hisap
Pipa Hisap
Katup-katup (Valves)
Katup-katup (Valves)
Katup-katup (Valves)
Pemipaan (Piping)
Pemipaan (Piping)
Pemipaan (Piping)
Pemipaan (Piping)
Getaran
Getaran
Getaran
Getaran
Getaran
Getaran
Keausan
Keausan
Keausan
Persamaan Euler
Torsi pada poros pompa:
Persamaan Euler
Head teoritik:
H Th
1 = (U 2 .CU 2 U1.CU 1 ) g
H Th
U 2 .CU 2 = g
Persamaan Euler
Dari segi tiga kecepatan:
U 2C m 2 Cu 2 = U 2 g. tan 2
Maka Head pompa menjadi:
H Th
Head Teoritis
Kurva Hth vs Q teoritik:
1.
2.
3.
Kerugian sirkulasi akibat jumlah sudu yg terbatas. Kerugian karena tumbukan sliran pada sudu-sudu Kerugian gesekan fluida.
Head Aktual
Head aktual adalah Head teoritik dikurangi dengan
Head Aktual
2>900
2=900
2<900
Operasi Pompa
Kurva Head Kapasitas Pompa dan Sistem. Operasi Paralel Dan Operasi Seri. Pengaturan Kapasitas. Modifikasi Pompa. Prosedur Menjalankan dan Menghentikan.
H operasi
e Sis t Head loss ) S ( m
Titik operasi
Head statik
Q operasi Q (Debit)
K2 ) ) 2 2 (S
1)
pa ( P
2)
K2
)
K1
-1 (S m e t Sis
1) te m 1 (S s i m S e Sist
S 2(
Hst-2
Hst
Hst-1 Q2
Q1
Q2
Q1
Hst-1<Hst-2
Hsist-1<Hsist-2
Pompa menjadi panas, kenaikan temperatur yang diijinkan adalah 100 C dari kondisi normalnya. Kenaikan tempertur dapat dihitung dengan:
Pada pompa volut , gaya radial pada impeler bertambah besar karena distribusi tekanan di sekeliling impeler bervariasi. Pada pompa dengan ns yang besar akan terjadi kenaikan daya poros. Pada pompa aksial dapat menimbulkan bunyi dan getaran.
dengan ns rendah, akan terjadi kenaikan daya poros. Dapat mengakibatkan kavitasi.
dapat dicapai oleh sebuah pompa, maka dapat digunakan dua buah pompa atau lebih yang dipasang secara seri atau paralel.
H2
H1
Pompa No. 2 Q2
Pompa Paralel
Karakteristik sama
Karakteristik berbeda
Pompa Seri
Karakteristik sama
Karakteristik berbeda
Pengaturan Kapasitas
Dapat dilakukan dengan:
1. 2. 3. 4. 5.
Pengaturan dengan katup. Pengaturan putaran. Pengaturan sudut sudu. Pengaturan jumlah pompa yang bekerja. Pengaturan dengan resevoir.
S3 K3 K2
K4
S2 S1 K1 K0
pa m Po ) (P
S0
Q4
Q3
Q2
Q1
Q0
2. Pengaturan putaran
Hukum
kesebangunan (afinitas):
Q1 n1 D13 = 3 Q2 n2 D2 H1 n12 D12 = 2 2 H 2 n2 D2 Np1 n13 D15 = 3 5 Np2 n2 D2
H
Puta ran 0 (n 0) Puta ran 1 (n P1 1) Puta P2 ran 2 (n 2
)
Sistem
P0
Q2
Q1
Q0
atau pompa aliran campur dapat dibuat dengan sudu impeler yang dapat diubah sudutnya.
Sistem
2 1
Q3 Q2 Q1 Q0 Q
beberapa buah pompa yang disusun secara paralel. Perubahan laju aliran berbentuk tangga.
Sistem
P4 P2 P3 4 Pompa 3 Pompa 2 Pompa 1 Pompa Q1 Q2
P1
Q3
Q4
5. Pengaturan Reservoir
H
Sistem 2
S2
Sistem 1 S1
H2
H1
H2
H1
Q2
Q1
Modifikasi Pompa
1. Pemotongan impeler
Modifikasi Pompa
1. Pemotongan impeler
H
H vs H' vs
D D'
Sistem
Q'
B B'
Np v s Q Np' vs Q'
C C'
Q'
Modifikasi Pompa
2. Pengurangan jumlah tingkat
Memancing pompa. Urutan pembukaan dan penutupan katup. Gejala transien (keadaan sebelum tercapai kemantapan) yang berhubungan dengan start dan stop, terutama cara pencegahan gejala benturan air (water hammer).
Gejala ini terjadi bila aliran cairan dalam pipa tiba-tiba dihentikan, misalnya akibat penutupan katup dengan cepat sehingga akan terjadi lonjakan tekanan. Pada instalasi pompa, peristiwa ini terjadi jika pompa tiba-tiba berhenti sehingga aliran terhalang oleh impeler mengakibatkan tejadinya lonjakan tekanan. Gejala water hammer pada pompa yang paling kritis adalah pada saat listrik padam dengan tiba-tiba. Besar kecilnya lonjakan/drop tekanan bergantung pada:
) ) )
Besar/kecilnya perubahan debit aliran, Kecepatan pembukaan/penutupan katup Cara menjalankan dan menghentikan pompa
Pencegahan Surjing
Pencegahan Surjing
Fluktuasi Tekanan
Fluktuasi Tekanan
Fluktuasi Tekanan
Pemasangan
1. 2. 3. 4. 5.
Pemasangan pompa mendatar. Pompa Tegak. Pompa sumur dalam dengan motor benam. Pemipaan. Pencegahan getaran dan bunyi.
1. Pompa mendatar
Pondasi
Hal-hal yang perlu diperhatikan: Kekuatan. Landasan. Letak landasan terhadap balok (beam). Kedataran landasan.
2. Pompa Vertikal
4. Pemipaan (piping)
1) Pipa Hisap Hal-hal yang perlu diperhatikan:
) Pecegahan
kebocoran. ) Pencegahan kantung udara. ) Pemasangan saringan. ) Kedalaman ujung pipa. ) Rantai penarik katup. ) Katup sorong. ) Reducer pada belokan.
4. Pemipaan (piping)
2)Pipa Keluar (Pipa Tekan) Hal-hal yang perlu diperhatikan:
) Diameter
pipa dan kecepatan aliran. ) Pencegahan kantung udara. ) Pengaman tekanan perapat. ) Tinggi pipa sifon.
4. Pemipaan (piping)
3)Sambungan dan tumpuan pipa Hal-hal yang perlu diperhatikan:
) Sambungan
kaku dan fleksibel. ) Katup sorong dan katup cegah. ) Cara menumpu pipa.
4. Pemipaan (piping)
4) Priming dengan tangki
Tangki penyedia air
Min 1 m
Pompa
Pemeliharaan
Pemeriksaan
pendahuluan dan cara menjalankan pompa. Pemeriksaan Kondisi Operasi. Penanganan untuk penghentian pompa. Penanganan pompa cadangan. Penanganan pompa yang tak dipakai dalam jangka waktu lama. Pengelolaan.
paking. Pemeriksaan bantalan. Pemeriksaan getaran dan bunyi. Pemeriksaan cakram pengimbang. Cara menangani instrumen.
disiapakan untuk dapat diopersikan setiap saat. Pompa cadangan harus dijalankan secara periodik. Sedikitnya sekali dalam sebulan selama 10 menit. Pompa diopersikan secara bergantian.
(pompa dikeringkan). Permukaan-permukaan yang difinish seperti pada bantalan, poros, penekan paking, kopling, dll. harus dilumuri dengan minyak atau zat pencegah karat.
Pengelolaan
Kartu kendali. Butir dan jangka waktu pemeriksaan. Log operasi. Penyediaan suku cadang.
Kartu kendali
(Halaman depan) Pompa Jenis/type Diameter keluar Jumlah tingkat Kapasitas Head total Putaran Tgl. Pembuatan Nomor pabrik Pabrik Jenis/type Daya Tegangan (V) Arus (A) Putaran Jumlah kutub Frekuensi (Hz) Rating Kelas isolasi Motor Tgl. Pembuatan Nomor pabrik Pabrik
Log operasi
Tanggal Hal Temperatur Tekanan Tekanan ruangan isap keluar (C) (m) (m) Arus (A) Tegangan (V) Getaran/ Temperatur Paking suara bantalan tekan (C) Keterangan
4. 5. 6. 7.
Pompa sukar di-priming. Pompa tidak berputar setelah tombol ditekan. Pompa berputar tetapi air tidak mau keluar atau aliran kurang besar. Motor mengalami pembebanan lebih. Bunyi dan getaran terlalu berlebihan. Bantalan panas melebihi batas. Kebocoran dan pemanasan kotak paking.
3. Pompa berputar tetapi air tidak mau keluar atau aliran kurang besar.
3. Pompa berputar tetapi air tidak mau keluar atau aliran kurang besar.