Anda di halaman 1dari 2

A. Definisi Pneumotoraks Pneumotoraks didefinisikan sebagai adanya udara atau gas di dalam rongga pleura.

Pada keadaan normal, rongga pleura tidak terisi udara maupun gas sehingga paru bebas mengembang di rongga dada (Sudoyo, 2009). B. Etiologi Pneumotoraks Pneumotoraks (Sudoyo, 2009) : 1. Pneumotoraks Spontan Pneumotoraks spontan adalah pneumotoraks yang terjadi secara tiba-tiba. Pneumotoraks spontan dapat diklasifikasikan lagi dalam dua jenis yaitu pneumotoraks spontan primer dan sekunder. Penumotoraks spontan primer terjadi secara tiba-tiba dan tidak diketahui penyebabnya atau tanpa didahului penyakit dasar yang jelas. Sedangkan pneumotoraks spontan sekunder terjadi dengan didahului adanya riwayat penyakit paru sebelumnya. Penyakit yang paling sering mendasari adanya pneumotoraks spontan sekunder adalah bronchitis dan emfisema paru yang mengalami ruptur, selain itu Tb paru, pneumonia, kanker paru, dan lain-lain. 2. Pneumotoraks Traumatik Pneumotoraks traumatik adalah pneumotoraks yang terjadi akibat adanya suatu trauma, baik trauma penetrasi maupun trauma tumpul. Trauma tersebut kemudian mengakibatkan robeknya pleura, dinding dada maupun paru sehingga udara atau gas dapat mengisi rongga pleura. C. Faktor Resiko Pneumotoraks Laki laki dan orang yang mempunyai kebiasaan merokok mempunyai faktor resiko lebih besar terkena pneumotoraks dibandingkan wanita dan orang yang tidak merokok (Noppen, 2008). dapat diklasifikasikan menurut penyebabnya, yaitu

D. Tanda dan Gejala Pneumotoraks Pneumotoraks menimbulkan beberapa gejala yang bisa diamati dan dapat mengerucutkan diagnosis serta menyingkirkan diagnosis banding, antara lain (Noppen, 2008) : 1. Sesak napas berat 2. Takipneu, napas dangkal dan menggunakan otot napas tambahan 3. Nyeri dada unilateral 4. Dada mengembang dengan tidak simetris 5. Sianosis

Dapus : Sudoyo, W. Aru. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Interna Publishing. Noppen, M; de Keukeleire, Tom. 2008. Pneumothorax. Interventional Endoscopy Clinic, Respiratory Division University Hospital UZ Brussel, 101, Laarbeeklaan, Respiration 2008;76:121127.

Anda mungkin juga menyukai